Anda di halaman 1dari 5

PERANAN MANUSIA

Manusia berperan juga sebagai pengambil manfaat dari ekosistem sehingga manusia dapat
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya secara berkelanjutan. Pengambilan manfaat ini juga
harus didasarkan pada kelangsungan ekosistem artinya manusia mengambil manfaat tanpa
merusak ekosistem agar manusia dapat memperoleh manfaat dari ekosistem secara terus
menerus.

Pengaruh manusia terhadap lingkungan semakin lama semakin banyak dan beraneka ragam,
antara lain:

a. Manusia sebagai komponen lingkungan yang dominan Manusia harus dapat menjaga
keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungan agar keseimbangan ekosistem
tidak terganggu.
b. Manusia sebagai perusak lingkungan Apabila manusia mengusahakan sumber daya
alam hanya berlandasan pandangan untuk keperluan jangka pendek agar dapat
memanfaatkan produksi sebanyak mungkin dengan modal seminim mungkin dalam
waktu singkat maka hal itu akan memakmurkan generasinya tetapi akan
menyengsarakan generasi penerusnya.

Menurut Dwidjoseputro (1987), berdasarkan Segi kepentingan manusia artinya, oleh manusia
dan untuk manusia maka dalam ekologi adanya pendekatan pendekatan manusia atau sering
disebut pendekatan Antroposentrik.

Menurut Irwan (2003), berdasarkan konsep ekosistem komponen-komponen lingkungan hidup


dilihat secara terpadu sebagai komponen yang berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam
suatu sistem. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik.

Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu
kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu,
manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya
manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam
yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012)

a. Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak hanya
berhadapan, tetapi juga menghadapi, dalam arti mirip dengan menghadapi soal,
menghadapi kesukaran dsb (Drijarkara (1969) dalam Dardiri). Selain yang telah
disebutkan di atas, beberapa rumusan atau definisi lain tentang manusia adalah
sebagai berikut: homo sapiens, homo faber, homo economicus, dan homo religiosus
(Dardiri)

b. Manusia adalah Heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat
pengujung rantai-rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan
alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya
(Irwan, 2003).
c. Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia)
yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-
pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan
yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling
berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya
(Endriyanto, 2012).

d. Dari berbagai pengertian tentang manusia diatas (menurut para ahli) maka dapat kami
simpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling mulia karena
manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya, karena manusia diberikan akal pikiran
sehingga manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan mana yang buruk atau
mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Manusia juga
sebagai homo sapiens, homo faber, homo economicus dan homo religius. Maksud dari
arti homo sapiens yaitu Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang berakal
sehingga manusia merupakan makhluk yang bijak yang bisa membedakan mana yang
baik dan buruk. Homo faber yaitu makhluk yangperkakas atau berpiranti yang
merupakan hasil dari budaya yang harus dikembangkan sehingga manusia bisa
memproduksi suatu peralatan seperti perlatan pertanian dan sebagainya. Homo
economicus artinya bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai
kebutuhan dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan homo religius adalah manusia
adalah makhluk beragama atau makhluk tuhan yang memiliki agama sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan dalam menjalani suatu kehidupan.
e. C.      Peran Manusia Dalam Ekosistem
f. Manusia makhluk yang paling penting dalam biosfer, menjadi sangat penting karena
mempunyai perbedaan dari makhluk lain. Perbedaan itu dapat di lihat dari segi
ekologik.
g. a.         Manusia sebagai organisme yang dominan secara ekologik. Maksudnya,
organisme dominan secara ekologik jika:
h. ·           Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
i. ·           Manusia mampu memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan tempat
hidupnya atau organisme yang lain.
j. Manusia merupakan makhluk dominan secara ekologik karena sifat-sifat anatomi dan
mentalnya. Sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia dapat berkompetensi dan
berhasil dengan baik apa yang dibutuhkannya. Dengan demikian, ia dapat memberikan
pengaruh besar terhadap lingkungannya serta organisme lainnya dalam ekosistem.
k.
l.
m. b.         Manusia sebagai makhluk pembuat alat
n. Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang
memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Di samping itu, kemampuan
itu erat pula hubungannya dengan kemampuan penalaran berkat otaknya yang lebih
tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat
kemampuannya membuat dan menggunakan alat.
o. c.         Manusia sebagai makhluk perampok
p. Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang
digunakannya. Manusia di kenal sebagai makhluk mengeksploitasi ekosistem hebat. Ia
dapat memanfaatkan baik ekosistem darat maupun ekosistem air. Hal ini terjadi karena
sifatnya, yang omnivore dan kebutuhannya yang beraneka ragam. Sejak semula
manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk makanan tetapi juga untuk
keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak itu kebutuhan akan bahan organic
untuk obat-obatan, papan, serat, dll meningkat.
q. Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak konsumtif, missal
untuk kepercayaannya seperti hewan kurban, untuk peliharaan di rumah,. Manusia
juga menjadikan tumbuhan sebagai estetika seperti bunga-bunga,hiasan.
r. d.        Manusia sebagai penyebab evolusi,
s. Perkembangan pengetahuan dan keterampilan teknis mengakibatkan manusia muncul
sebagai makhluk hidup yang dominan secara ekologik. Evolusi alamiah berlangsung
sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang disengaja maupun tidak
telah mempercepat evolusi organic. Akibatnya, ada jenis-jenis orgnisme yang
jumlahnya sudah berkurang sampai batas sukar untuk dipulihkan kembali, bahkan ada
yang telah punah. Di samping itu, ada jenis-jenis yang justru meningkat jumlahnya,
semua itu disebabkan oleh invertensi manusia. Cara manusia mempercepat evolusi
organic adalah pembudidayaan hewan dan tumbuhan, penciptaan habitat baru serta
penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan.
t. e.         Manusia sebagai makhluk pengotor
u. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Kotoran
yang di buang manusia berasal dari rumah, perkebunan, tempat kerja, transportasi dan
kegiatan rekreasi. Bahan-bahan pencemaran ini dapat berupa gas, padat, dan cair.
v. Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia memanfaatkan alam
dengan tidak di ikuti dengan keinginan memelihara, terjadilah pemanfaatan yang
berlebihan. Hal ini menyebabkan tekanan-tekanan kerusakan, seperti terbentuknya
tanah-tanah kritis, erosi, dan banjir.
w. Kegiatan manusia itulah yang menyebabkan hutan, rawa yang tadinya mempunyai
keselarasan alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia) menjadi berubah.
Pemeliharaan keseimbangan dan keselarasan ditempat itu dimungkinkan dengan
subsidi materi dan energi serta kesadaran kemampuan dan keamanan seluruh
masyarakat di tempat itu.
x.
y.
z. Berikut peranan manusia dalam ekosistem, di antaranya adalah :
aa.
bb. 1. Manusia Sebagai Komponen Lingkungan yang Dominan.
cc. Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan yang
nonbiotik, artinya lingkungan hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh benda hidup
tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat tidak hidup, di samping kebudayaan dan
perilakunya. Dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari
unsur lain yang erat kaitannya dan tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya,
namun faktor manusia sangat dominan. Manusia harus dapat menjaga keserasian
hubungan timbal balik dengan lingkungannya agar keseimbangan ekosistem tidak
terganggu.
dd.
Baca juga : Pengertian Lingkungan Hidup Dan Macam Lingkungan Hidup
ee. 2. Manusia Sebagai Perusak Lingkungan.
ff. Jika manusia mengusahakan sumber daya alam hanya berlandaskan pandangan untuk
keperluan jangka pendek, agar dapat memanfaatkan produksi sebanyak mungkin
dengan modal seminimal mungkin dalam waktu singkat, maka hal ini hanya akan
memakmurkan generasimya, tetapi menyengsarakan generasi penerusnya. Hal-hal
yang akan timbul di antaranya adalah deteriorasi lingkungan atau merosotnya kualitas
lingkungan, sehingga tak mampu memberi kehidupan yang layak bagi manusia, bahkan
bencana alam yang selalu mengancam.
gg. Menurut konsep bio-ekosistem, dinyatakan bahwa manusia dan mahkluk lain di alam
ini sama kedudukan dan fungsinya. Dalam konsep ini proses rumah tangga lingkungan
dan ekosistem terdapat dua komponen, yaitu komponen lingkungan atau produsen dan
komponen kesatuan mahkluk hidup atau konsumen. Proses rumah tangga suatu
ekosistem atau lingkungan akan terlihat lingkaran energi, materi, dan informasi yang
dipengaruhi oleh kekuatan dari komponen produsen dan konsumen. Selama kekuatan-
kekuatan tersebut msih berimbang, selama itu pula proses pengaliran energi dan
materi dalam rumah tangga ekosistem tidak akan terganggu. Tata lingkungan seperti
tersebut dinamakan tata lingkungan dalam keadaan keseimbangan ekologis.

Anda mungkin juga menyukai