Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Disusun Oleh:
Nur Chodijah Jannah (40720029)
Salwa Winslow (40720042)
Riyanti (40720038)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan r
ahmat, hidayah, dan karunia-NYA sehingga kami dapat menjalankan dan menyele
saikan tugas membuat makalah yang berjudul “Pendokumentasian asuhan kebidan
an pada neonatus bayi, balita dan anak parsekolah” tepat pada waktunya. Dalam p
enulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pad
a teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyem
purnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan s
aran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
kesempurnaan makalah berikutnya.

Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Depok, 28 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia Dan Lingkungan……………………….
1. Pengertian Manusia………………………………………
2. Pengertian Lingkungan…………………………………..
B. Hubungan Manusia Dan Lingkungan………………………..
1. Pengertian Ekologi……………………………………….
2. Lingkungan Hidup Manusia………………………………
3. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya……
C. Sumber Alam………………………………………………….
1. Penggunaan Sumber-Sumber Alam……………………….
2. Permasalahan Yang Timbul………………………………..
3. Dampak Pembangunan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, serta Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah
Lingkungan Hidup……………………………………………..

D. Manusia Dengan Lingkungan Sosial Budaya………………………


E. Hakikat Manusia Sebagai Subjek Dan Objek lingkungan…………..
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dne
gan diberikannya akal sebagai pembeda dari makhluk-makhluk Tuhan yan
g lainnya. Dengan hal ini, manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa
melepaskan dirinya dari manusia lain yang membutuhkan lingkungan dan
alam untuk dapat bersosialisasi mensejahterahkan kehidupannya.
Ekosistem komunitas makhluk hidup tidak bisa dipisahkan oleh lin
gkungan yang pada dasarnya merupakan campur tangan manusia. Lingkun
gan memberikan sumber penghidupan bagi manusia, lingkungan pula yan
g akan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiami
nya.

Oleh karena itu pada makalah ini penulis akan membahas tentang h
ubungan manusia dan lingkungannya.

2. Rumusan Masalah
 Apa pengertian hubungan manuaisa dan lingkungan hidup?
 Apa sajakah sumber alam yang berhubungan dengan kebutuhan ma
nusia?
 Bagaimana lingkungan sosial budaya yang di hadapi oleh masyara
kat?
 Bagaimana peran manusia sebagai subjek dan objek lingkungannya?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN


1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fu
ngsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengala
mi kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, s
erta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam se
buah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu tempat dimana makhluk hidup tinggal
mecari penghidupan dan membangun karkater terutama manusia yang
memiliki peran yang lebih kompleks dan riil. (Setiadi, 2006). Sedangk
an lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, terutama makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya. Menurut pasal 1 UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelol
aan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah ke
satuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sis
tem ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda
mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya
adalah suatu sistem kehidupan yang terdapat campur tangan manusia te
rhadap tatanan ekosistem. Dengan demikian, manusia adalah bagian da
ri ekosistem.

B. HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN


1. Pengertian Ekologi
Ekologi berasl dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah tang
ga dan logo yang berarti ilmu. Jadi, secara istilah ekologi berarti ilmu k
erumahtanggan.
Adapun beberapa definisi ekologi yaitu:
 Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal b
alik manusia dengan lingkungannya.
 Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan peny
ebaran dan kepadatan makhluk hidup.
 Ekologi adalah Biologi Lingkungan

2. Lingkungan Hidup Manusia


Manusia sebagai individu yang hidup, tumbuh dan berkembang dal
am lingkungan, alam dan sosial budaya dalam ekosistem terdapat k
omponen unsur biotik, abiotic dan sosial-budaya yang merupakan f
aktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk hidup itu sendiri.
Berikut tiga komponen unsur lingkungan hidup:
a. Abiotik (hayati)
 Tanah, sebagai tempat pertumbuhan dan berkembangan
tanaman, manusia dan hewan.
 Udara, sebagai penghidupan bagi manusia karena meng
andung oksigen dan karbondioksida berguna untuk pros
es fotosintesis bagi tanaman.
 Air, sebagai kebutuhan utama yang besar pengaruhnya
untuk mahkluk di bumi.
 Cahaya, terutama cahaya matahari banyak memengaruh
i keadaan makhluk-makhluk hidup.
 Suhu atau temperatur, merupakan faktor lingkungan ya
ng besar pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-m
akhluk hidup. Tiap makhluk hidup mempunyai batas-ba
tas kemampuan pada suhu di mana mereka dapat tetap h
idup.
b. Abiotik (Unsur fisik)
 Produsen, kelompok ini merupakan makhluk hidup yan
g dapat menghasilkan bahan-bahan makanan dari zat-za
t anorganik, umumnya merupakan makhluk hidup yang
dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelomp
ok ini adalah tumbuhan yang mempunyai klorofil (zat h
ijau daun).
 Konsuman, merupakan komponen makhluk hidup yang
menggunakan atau memakan zat-zat organik atau maka
nan yang dibuat oleh produsen, yang termasuk golonga
n ini adalah hewan dan manusia.
 Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang m
enguraikan sisa-siasa atau makhluk hidup yang sudah m
ati. Olehkarenaya zat-zat organik yang terdapat dalam si
sa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai
kembali menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian z
at-zat anorganik ini dapat digunakan kembali oleh prod
usen untuk membentuk zat-zat organik atau makanan. T
ermasuk kelompok ini umumnya berupa bakteri-bakteri
dan jamur-jamur.
 Selain itu, didalam lingkungan terdapat juga faktor-fakt
or sebagai berikut:
- Rantai makanan, yakni siklus makanan antara produ
sen, konsumen, dan pengurai baik di darat, laut, ma
upun udara.
- Habitat, yakni tempat setiap jenis makhluk hidup m
emiliki tempat hidup tertentu, tempat tinggal dengan
keadaan-keadaan tetentu pula.
- Populasi, menurut batasan ekologi populasi adalah j
umlah ari seluruh individu dari jenis spesies yang sa
ma pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam wa
ktu tertentu. Faktor-faktor yang menentukan popula
si: kelahiran menambah populasi, kematian mengur
angi populasi, perpindahan keluar mengurangi popu
lasi, perpindahan masuk menambah populasi.
- Komunitas, semua kumpulan populasi dari berbagai
makhluk hidup yang hidup disuatu tempat tertentu d
isebut komunitas.
- Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor abi
otik ditempatnya membentuk ekosistem. Ekosistem-
ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan bumi, b
aik di darat, laut, maupun udara. Ekosistem-ekosiste
m ini berhubungan satu sama lain dengan tidak ada
batas tegas antara satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Seluruh ekosistem di permukaan bumi inila
h yang disebut biosfer.
-
3. Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya
Menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di Bumi ini, maka
kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan s
erta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup j
enisnya. Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasi
l perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di
hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal bercocok tanam atau bert
ani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan ting
gal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, maka mereka be
rpindah mencari tempat yang masih terdapat cukup binatang-binatang
buruan sebagai bahan makanan.
Lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara hidu
p semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok
tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan unt
uk dibuat ladang yang ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman lai
n yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah merek
a pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana
kesuburan tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen y
ang mencukupi kebutuhan, maka mereka berpindah mencari tempat ba
ru yang masih memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka
membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal serta ladangnya. Dala
m mencari tempat mereka selalu memerhatikan sumber air, di mana m
ereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau
danau. Selain bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-bina
tang.
Akhirnya, mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, merek
a mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan dite
mukannya sistem bersawah, dan lain-lain. Di sini manusia mulai meng
etahui sifat-sifat alam lingkungan hidupnya. Tampaklah di sini manusi
a sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan h
idupnya. Bahkan lebih daripada itu, manusia telah mengubah semua ko
munitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan
hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan dengan di huta
n rimba di mana penduduknya masih sedikit serta primitif.Perubahan a
lam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif at
aupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mend
apatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak bai
k karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya unt
uk menyokong kehidupannya.

C. SUMBER ALAM
Sumber alam dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1. Sumber alam yang dapat diperbaruhi (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah
semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable resourches) atau
disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam
sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-
bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan memperbanyak diri
atau bertambah. Misalnya tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji
atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur
atau melahirkan. Oleh karena itu, sumber daya alam tersebut dikatakan
sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbarui. Lain halnya
dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbarui dirinya.
Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis
digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Memang benar di dalam Bumi kini masih terjadi pembentukan bahan-
bahan tersebut namun pembentukannya sangatlah lambat sehingga apa
yang dibentuk berabad-abad lamanya hanya dapat mengimbangi apa yang
kita gunakan selama satu tahun, bahkan kemungkinan kurang dari itu.
Tentu semua itu tergantung pada cara-cara manusia menggunakan kedua
jenis sumber alam tersebut. Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara
bijaksana. Bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup
sumber alam tersebut dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu
musnah. Sebab, sekali suatu jenis spesies di Bumi musnah, jangan
berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya, manusia
menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan
bertanggung jawab
1. Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Bermacam-macam kebutuhan dan keinginan manusia telah tersedia
seperti tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan sebagainya.
a. Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar unsur-unsur bahan
makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman. Dengan
adanya kemajuan dalam bidang pertanian, penggunaan tanah untuk
pertanian dapat digunakan secara eisien untuk meningkatkan hasil
pertanian. Hasil pertanian tersebut dapat ditingkatkan baik dengan cara
memperluas areal pertanian maupun dengan meningkatkan hasil tanah
pertanian yang sudah ada. Di beberapa negara yang sedang berkembang
seperti Thailand, Burma, Malaysia, Filipina, Indonesia masih ada
kemungkinan perluasan areal pertanian. Tetapi dalam pelaksanaan sangat
lambat karena terbatasnya modal. Jepang misalnya sudah tidak mungkin
lagi memperluas areal pertanian, karena adanya pertambahan penduduk
yang sangat pesat banyak tanah-tanah digunakan untuk perumahan,
industri, jalan-jalan dan sebagainya.
b. Hutan
Hutan dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu:
 Hutan pelindung, merupakan tanah yang sengaja dibuat untuk
melindungi tanah dari erosi, kehilangan humus dan air tanah.
 Hutan penghasil atau hutan produksi, merupakan hutan yang disengaja
ditanam jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, mialnya hutan
pinus, damar dan sebagainya.
c. Air
Air merupakan salah satu sumber alam yang terdapat dimana-mana
yang meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi. Dan, sudah seharusnya
mnausia menggunakan air dengan sebaik-baiknya dan berusaha untuk
mencegah dari pencemaran yang mengganggu fungsi vital air dalam
kehidupan manuisa
d. Bahan Tambang
Begitu banyak mineral dan ahan tambang lain yang dapat ditemui serta
bermanfaat secara seimbang dalam kehidupan manusia. Karena itu kita
harus menemukan cara untuk menggunakannya setepat dan sehamat
mungkin mengingat bahan tambang adalah sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaruhi.
2. Permasalahan yang Timbul
a. Erosi dan Bnjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut
sebagai erosi geologi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan
terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis dasar
dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia. Kita telah menanam
tanaman di tempat yang tidak tepat. Sampai saat ini manusia masih terus
menebang hutan-hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali
pohon-pohon yang telah ditebang. Tentunya hal tersebut merugikan bagi
lingkungan.

b. Pemcemaran Lingkungan

 Pencemaran tana, Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan


pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah sampah
tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah
tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah di mana
pepohonan tumbuh berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat
yang berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan
sianosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernapasan karena
terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu,
DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena
bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam
pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita dan hal tersebut
mengakibatkan kemandulan pada burung.

 Pencemaran air, bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam


banyak cara secara langsung dan tidak langsung. Misalnya melalui
pembuangna limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida dan insektisida
yang digunakan manusia dalam pertanian dan sebagainya.
 Pencemaran udara, sering terjadi saat komponen udara berada dalam
jumlah diatas ambang normal dan membahayakan lingkungan, hal
tersebut bida dipeorleh dari ebragam aktivitas manusia baik sehari-hari
ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.

 Pencemaran suara, kebsiisngan yang terjadi di kota-kota besar sebagian


akibat dari berbagai jenis yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan
yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut
dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manuisa karena bisa
mengakibatkan ketulian, kebutaan dan depresi.

c. Kehutanan

Hutan di Indoensia berfungsi ebagai paru-paru dunia karena


menyerap karbon dioksida. Bukan hanya itu, utan juga berfunsgi sebagai
pengatur tata air, iklim, pencegahan erosi, penyubur tanah, tempat hidup
binatang-binatang dan sebagai tempat menyimpan kekayaan alam yang
berupa hasil-hasil hutan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada beberapa waktu terakhir ini, menyebabkan Indonesia mampu
mengekspor hasil hutan yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
Barang-barang itu berupa kayu gergajian, plywood, dan kayu lapis. Inilah
yang disebut kayu olahan. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan produksi hutan, antara lain:

1. Melarang penemabnagn pohon tanpa izin dari pemerintah

2. Mencabut izin perusahaan HPH yang melanggar peraturan

3. Menebang hutan secara selektif,

4. melakukan peremajaan tanaman,

5. melakukan rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak dan


melakukan penanaman di lahan kritis.
3. Dampak Pembangunan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Tknologi, serta Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Maslaah
Lingkungan Hidup.

Manusia menciptakan teknologi bertujuan agar hidupnya lebih


udah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun tidak
jarang iptek justru menjadi penyebab maslah yang serius bagi kehidupan
manusia itu sendiri. Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan
teknologi seperti traktor, alat penyemprot dan penyiram tanaman, dan
berbagai jenis pestisida yang cukup ampuh untuk memberantas hama.
Namun di sisi lain penggunaan pestisida yang berlebihan juga menjadi
ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Jadi, jelas bahwa
perkembangan dan penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak postif,
namun juga dampak negatif.

a. Dampak Positif bagi Lingkungan Hidup

Bidang Industri:

 Diperluasnya lapangan kerja dnegan berdirinya industri atau pabrik baru.

 Perkembangan industri bertambah baik, misalnya dnegan penelitian dan


pengembangan di bidang industri transportasi, elektronika dan industri
rekayasa.

 Berkembangan tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untik industri


tekstil, kayu sengon dan pinus untuk industri kertas)

Bidang pertanian:

 Peningkatan hasil produksi pertanian

 Dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern

 Dikenalnya siste pemupukan dan obat-obat hama

 Pemberantasan hama dengan psawat terbang di perkebunan


b. Dampak Negatif bagi Lingkungan

 Lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan yang semamkin


sempit karena dibangun banyak perumahan.

 Rusaknya lingkingan alam, akrena dibangunnya industri atau pabrik.

 Terjaidnya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali

D. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Lingkungan yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia ini


memiliki banyak variasi baik dalam jenis dan sifatnya, dalam jumlah, kuantintas
dan volumenya, kekuatan dan daya tekannya, kualitasnya, hasrat dan dorongan
manusia untuk membutuhkannya. Lingkungan juga beperpengaruh terhadap
kharakteristik setiap individu. Namun demikian, variasi lingkungan di sekitar
manusia itu relatif sama, bisa saja individu yang ada dalam lingkungan yang sama
melakukan respons dan perlakuan yang berbeda terhadap lingkungan tersebut,
tergantung bagaimana cara pandang dia terhadap lingkungan, kecerdasan dia
dalam merespons lingkungan, serta kemampuan dia memperlakukan lingkungan
dalam memenuhi hajat hidupnya. Manusia memiliki beberapa perembangan otak
menurut kajian medis (Gazzaniga, Perry, Le Doux, Festinger: 1985) menyatakan
bahwa:

1. Setiap anak memiliki 100-200 miliar sel otak yang siap mengembangkan
beberapa triliun informasi.

2. Tuju bulan dalam kandungan bereaksi terhadap rnagsangan bunyi.

3. Bayi baru lahir menunjukkan rekasi emosi

4. Otak berkembang dan menyimpan setiap rangasnagan

5. Sel otak tidak bertambah tetapi mempunyai pikiran untuk bercabang dan
membuat ranting
6. Bila dipakai cabang dan ranting itu smeakini rimbun. Bila tidak dipakai akan
mati.

7. Pertumbuhan otak juga bergantung terhadap gizi.

8. Tergantung bagaimana otak diprogram (rangsangan) sentuhan, pelukan, dan


gendongan.

Maka dari itu penitng untuk memeperhatikan lingkungan anak sejak dalam
kandungan, harus disusui selamah 2 tahun, dipenuhi nutrisinya pada masa balita,
mendapatkan pengasuhan yang baik. Karena akan berpengaruh terhadap
pekembangan kecerdasan individu.

Meskipun manusia dibekali kecerdasan sebagai poten si yang membuat lebih dari
makhluk lain, namun sebagai makhluk alam dia tetap tunduk pada hukum-hukum
perubahan, pertumbuhan, dan kerusakan. Demikian pula, sebagai makhluk sosial
dia tunduk pada hukum interaksi dan komunikasi sosial serta interdependensi
dengan yang lain. Sebagai makhluk budaya dia tunduk pada hukum adanya
kemampuan kreasi serta keterbatasan insani. Kesadaran manusia terhadap kaidah-
kaidah tersebut sangat penting dalam menghadapi peluang dan tantangan yang
multi dimensional agar menyikapi lingkungan dengan kesadaran dan penuh
kehati-hatian karena dengan cara itulah akan menentukan harkat, martabat, harga
diri, dan kelangsungan hidupnya. Dengan kecerdasannya, manusia sebagai
makhluk budaya, dia berkreasi menjelajahi lingkungannya dengan aktivitas isik-
motorik, aktivitas mental -psikologis dan juga dengan kegiatan psikospiritualnya,
sehingga dia menjadi makhluk yang mobil untuk memuaskan hasrat sense of
interest, sense of curiosity, sense of adventure, sense of challenge, sense of reality,
dan sense of discoverynya. Sebagai makhluk budaya yang mampu membaca dan
belajar, manusia bukan hanya sebagai makhluk yang ditentukan dan dipengaruhi
lingkungan, akan tetapi dia mampu menyesuaikan diri, memengaruhi, mengatur,
dan mengolah lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dan membaca diri dan
lingkungannya, bukan hanya sekadar learning to know, akan tetapi melakukan
aktivitas pembelajaran untuk learning to learn further more (bahkan
UNESCO:1999, mendeklarasikan empat pilar ditambah learning to do, learning to
be, dan learning to life together). Dengan penjelajahannya ini, terjadilah evolusi
budaya, baik dalam budaya materiel maupun nonmateriel, terjadilah
perkembangan sejarah, peradaban, ilmu, politik, keberagamaan, relasi,
multimedia, ekonomi, teknologi, dan inteligensinya itu sendiri. Namun dalam
perkembangannya, sekali lagi tiap manusia atau kelompok tidaklah sama, ada
masyarakat yang tingkat peradabannya terbelakang, ada yang sedang, dan ada
pula yang maju. Perbedaan tingkat peradaban ini sering dicirikan dalam kemajuan
bidang-bidang intelektual, estetika, teknologi, dan spiritual (Nursyid, S: 2002).

E. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK


LINGKUNGAN
Manusia sebagai objek lingkungan berarti manusia dikendalikan oleh
lingkungan. Manusia tunduk kepada lingkungan, karena manusia di
kendalikan oleh lingkungan, segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan akan
berdampak pada kehidupan manusia. Lingkungan yang buruk akan
membentuk kehidupan manusia yang buruk, dan lingkungan yang baik akan
membentuk kehidupan manusia yang baik pula.
Manusia sebagai subjek lingkungan , berarti manusia memiliki
kemampuan unt uk mengendlikan lingkungan, memanipulasi dan
mengekploitasi lingkungan. Manusia mampu merombak, memperbaiki dan
mengkondi sikan lingkungan seperti yang di kehendaki nya. Hal ini di
karenakan∶
a. Manusia mampu berpikir serta meramal kan keadaan yang akan datang,
b. Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan
c. Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik
Dalam perannya sebagai subjek Iingkungan, manusia di harapkan mampu
melakukan pengeIolaan lingkungan. Pengololaan lingkungan adalah upaya
terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan dan pengembangan lingkungan, terutama lingkungan alam.
PengeIolaan lingkungan dilakukan untuk menjaga agar perubahan yang terjadi
pada lingkungan akibat upaya pemanfaatan yang di lakukan manusia terhadap
lingkungan tidak akan mengganggu keseimbangan lingkungan itu sendiri. Dengan
kata lain, perubahan lingkungan dapat t erjadi karena campur tangan manusia, dan
dapat pula terjadi karena faktor alami. Akan tetapi , dampak dari pembahan itu
belum tentu sama Namun, pada akhirnya apapun perubahan yang terjadi pada
lingkungan,manusia juga yang mesti memikul dan mengatasinya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan me
miliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik denga
n keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan l
ingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhann
ya apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala yang ada pada lingku
ngan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusi
a, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang
berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningk
atkan kesejahteraan.terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang mel
iputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemuli
han dan pengendalian Lingkungan hidup.

Di kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungannya, ada kalanya did


alamnya mengalami suatu problem atau masalah. Problematika lingkungan sosial
budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam lingkung
an sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan problema dalam kehidupan sosial.
Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua, yaitu isu t
entang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau
pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan, ko
nflik atau perang, wabah penyakit).

Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah
kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingunga
n seperti: pencemaran, erosi, banjir, penyakit yang disebabkan oleh lingkungan ya
ng buruk (seperti: diare, batuk, gatal-gatal, dll), tanah longsor, kekeringan dan lain.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan lingk
ungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka lingkungan perl
u di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indones
ia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya

DAFTAR PUSTAKA

 Elly M, setiadi dkk. 2006. Ilmu Budaya Dasar. Penerbit Kencana. Jakarta
 Syukri AIbani Nasution,Muhammad,dkk 2015.Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:
Rajawali pers

Anda mungkin juga menyukai