Disusun Oleh:
Nur Chodijah Jannah (40720029)
Salwa Winslow (40720042)
Riyanti (40720038)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan r
ahmat, hidayah, dan karunia-NYA sehingga kami dapat menjalankan dan menyele
saikan tugas membuat makalah yang berjudul “Pendokumentasian asuhan kebidan
an pada neonatus bayi, balita dan anak parsekolah” tepat pada waktunya. Dalam p
enulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pad
a teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyem
purnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan s
aran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
kesempurnaan makalah berikutnya.
Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia Dan Lingkungan……………………….
1. Pengertian Manusia………………………………………
2. Pengertian Lingkungan…………………………………..
B. Hubungan Manusia Dan Lingkungan………………………..
1. Pengertian Ekologi……………………………………….
2. Lingkungan Hidup Manusia………………………………
3. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya……
C. Sumber Alam………………………………………………….
1. Penggunaan Sumber-Sumber Alam……………………….
2. Permasalahan Yang Timbul………………………………..
3. Dampak Pembangunan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, serta Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah
Lingkungan Hidup……………………………………………..
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dne
gan diberikannya akal sebagai pembeda dari makhluk-makhluk Tuhan yan
g lainnya. Dengan hal ini, manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa
melepaskan dirinya dari manusia lain yang membutuhkan lingkungan dan
alam untuk dapat bersosialisasi mensejahterahkan kehidupannya.
Ekosistem komunitas makhluk hidup tidak bisa dipisahkan oleh lin
gkungan yang pada dasarnya merupakan campur tangan manusia. Lingkun
gan memberikan sumber penghidupan bagi manusia, lingkungan pula yan
g akan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiami
nya.
Oleh karena itu pada makalah ini penulis akan membahas tentang h
ubungan manusia dan lingkungannya.
2. Rumusan Masalah
Apa pengertian hubungan manuaisa dan lingkungan hidup?
Apa sajakah sumber alam yang berhubungan dengan kebutuhan ma
nusia?
Bagaimana lingkungan sosial budaya yang di hadapi oleh masyara
kat?
Bagaimana peran manusia sebagai subjek dan objek lingkungannya?
BAB II
PEMBAHASAN
C. SUMBER ALAM
Sumber alam dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1. Sumber alam yang dapat diperbaruhi (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah
semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable resourches) atau
disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam
sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-
bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan memperbanyak diri
atau bertambah. Misalnya tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji
atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur
atau melahirkan. Oleh karena itu, sumber daya alam tersebut dikatakan
sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbarui. Lain halnya
dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbarui dirinya.
Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis
digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Memang benar di dalam Bumi kini masih terjadi pembentukan bahan-
bahan tersebut namun pembentukannya sangatlah lambat sehingga apa
yang dibentuk berabad-abad lamanya hanya dapat mengimbangi apa yang
kita gunakan selama satu tahun, bahkan kemungkinan kurang dari itu.
Tentu semua itu tergantung pada cara-cara manusia menggunakan kedua
jenis sumber alam tersebut. Sumber alam biotik dapat terus digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara
bijaksana. Bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup
sumber alam tersebut dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu
musnah. Sebab, sekali suatu jenis spesies di Bumi musnah, jangan
berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya, manusia
menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan
bertanggung jawab
1. Penggunaan Sumber-Sumber Alam
Bermacam-macam kebutuhan dan keinginan manusia telah tersedia
seperti tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan sebagainya.
a. Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar unsur-unsur bahan
makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman. Dengan
adanya kemajuan dalam bidang pertanian, penggunaan tanah untuk
pertanian dapat digunakan secara eisien untuk meningkatkan hasil
pertanian. Hasil pertanian tersebut dapat ditingkatkan baik dengan cara
memperluas areal pertanian maupun dengan meningkatkan hasil tanah
pertanian yang sudah ada. Di beberapa negara yang sedang berkembang
seperti Thailand, Burma, Malaysia, Filipina, Indonesia masih ada
kemungkinan perluasan areal pertanian. Tetapi dalam pelaksanaan sangat
lambat karena terbatasnya modal. Jepang misalnya sudah tidak mungkin
lagi memperluas areal pertanian, karena adanya pertambahan penduduk
yang sangat pesat banyak tanah-tanah digunakan untuk perumahan,
industri, jalan-jalan dan sebagainya.
b. Hutan
Hutan dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu:
Hutan pelindung, merupakan tanah yang sengaja dibuat untuk
melindungi tanah dari erosi, kehilangan humus dan air tanah.
Hutan penghasil atau hutan produksi, merupakan hutan yang disengaja
ditanam jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, mialnya hutan
pinus, damar dan sebagainya.
c. Air
Air merupakan salah satu sumber alam yang terdapat dimana-mana
yang meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi. Dan, sudah seharusnya
mnausia menggunakan air dengan sebaik-baiknya dan berusaha untuk
mencegah dari pencemaran yang mengganggu fungsi vital air dalam
kehidupan manuisa
d. Bahan Tambang
Begitu banyak mineral dan ahan tambang lain yang dapat ditemui serta
bermanfaat secara seimbang dalam kehidupan manusia. Karena itu kita
harus menemukan cara untuk menggunakannya setepat dan sehamat
mungkin mengingat bahan tambang adalah sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaruhi.
2. Permasalahan yang Timbul
a. Erosi dan Bnjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut
sebagai erosi geologi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan
terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis dasar
dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia. Kita telah menanam
tanaman di tempat yang tidak tepat. Sampai saat ini manusia masih terus
menebang hutan-hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali
pohon-pohon yang telah ditebang. Tentunya hal tersebut merugikan bagi
lingkungan.
b. Pemcemaran Lingkungan
c. Kehutanan
Bidang Industri:
Bidang pertanian:
1. Setiap anak memiliki 100-200 miliar sel otak yang siap mengembangkan
beberapa triliun informasi.
5. Sel otak tidak bertambah tetapi mempunyai pikiran untuk bercabang dan
membuat ranting
6. Bila dipakai cabang dan ranting itu smeakini rimbun. Bila tidak dipakai akan
mati.
Maka dari itu penitng untuk memeperhatikan lingkungan anak sejak dalam
kandungan, harus disusui selamah 2 tahun, dipenuhi nutrisinya pada masa balita,
mendapatkan pengasuhan yang baik. Karena akan berpengaruh terhadap
pekembangan kecerdasan individu.
Meskipun manusia dibekali kecerdasan sebagai poten si yang membuat lebih dari
makhluk lain, namun sebagai makhluk alam dia tetap tunduk pada hukum-hukum
perubahan, pertumbuhan, dan kerusakan. Demikian pula, sebagai makhluk sosial
dia tunduk pada hukum interaksi dan komunikasi sosial serta interdependensi
dengan yang lain. Sebagai makhluk budaya dia tunduk pada hukum adanya
kemampuan kreasi serta keterbatasan insani. Kesadaran manusia terhadap kaidah-
kaidah tersebut sangat penting dalam menghadapi peluang dan tantangan yang
multi dimensional agar menyikapi lingkungan dengan kesadaran dan penuh
kehati-hatian karena dengan cara itulah akan menentukan harkat, martabat, harga
diri, dan kelangsungan hidupnya. Dengan kecerdasannya, manusia sebagai
makhluk budaya, dia berkreasi menjelajahi lingkungannya dengan aktivitas isik-
motorik, aktivitas mental -psikologis dan juga dengan kegiatan psikospiritualnya,
sehingga dia menjadi makhluk yang mobil untuk memuaskan hasrat sense of
interest, sense of curiosity, sense of adventure, sense of challenge, sense of reality,
dan sense of discoverynya. Sebagai makhluk budaya yang mampu membaca dan
belajar, manusia bukan hanya sebagai makhluk yang ditentukan dan dipengaruhi
lingkungan, akan tetapi dia mampu menyesuaikan diri, memengaruhi, mengatur,
dan mengolah lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dan membaca diri dan
lingkungannya, bukan hanya sekadar learning to know, akan tetapi melakukan
aktivitas pembelajaran untuk learning to learn further more (bahkan
UNESCO:1999, mendeklarasikan empat pilar ditambah learning to do, learning to
be, dan learning to life together). Dengan penjelajahannya ini, terjadilah evolusi
budaya, baik dalam budaya materiel maupun nonmateriel, terjadilah
perkembangan sejarah, peradaban, ilmu, politik, keberagamaan, relasi,
multimedia, ekonomi, teknologi, dan inteligensinya itu sendiri. Namun dalam
perkembangannya, sekali lagi tiap manusia atau kelompok tidaklah sama, ada
masyarakat yang tingkat peradabannya terbelakang, ada yang sedang, dan ada
pula yang maju. Perbedaan tingkat peradaban ini sering dicirikan dalam kemajuan
bidang-bidang intelektual, estetika, teknologi, dan spiritual (Nursyid, S: 2002).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan me
miliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik denga
n keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan l
ingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhann
ya apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala yang ada pada lingku
ngan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusi
a, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang
berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningk
atkan kesejahteraan.terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang mel
iputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemuli
han dan pengendalian Lingkungan hidup.
Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah
kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingunga
n seperti: pencemaran, erosi, banjir, penyakit yang disebabkan oleh lingkungan ya
ng buruk (seperti: diare, batuk, gatal-gatal, dll), tanah longsor, kekeringan dan lain.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan lingk
ungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka lingkungan perl
u di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indones
ia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya
DAFTAR PUSTAKA
Elly M, setiadi dkk. 2006. Ilmu Budaya Dasar. Penerbit Kencana. Jakarta
Syukri AIbani Nasution,Muhammad,dkk 2015.Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:
Rajawali pers