Apa yang dimaksud dengan kualitas
lingkungan?
Kualitas lingkungan secara sederhana dapat
diartikan sebagai keadaan lingkungan
yang dapat memberikan daya dukung
yang optimal bagi kelangsungan hidup
manusia di suatu wilayah.
Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain
dari suasana yang membuat orang betah/
kerasan tinggal ditempatnya sendiri.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup
sebagai makhluk hayati. Kebutuhan ini bersifat
mutlak, yang didorong oleh keinginan manusia
untuk menjaga kelangsungan hidup hayatinya.
Kelangsungan hidup hayati tidak hanya
menyangkut dirinya, melainkan juga
masyarakatnya dan terutama kelangsungan
hidupnya sebagai jenis melalui keturunannya.
Kebutuhan ini terdiri atas udara dan air yang
bersih, pangan, kesempatan untuk mendapatkan
keturunan serta perlindungan terhadap serangan
penyakit dan sesama manusia.
2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup
manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif,
walaupun ada kaitannya dengan kebutuhan hidup
jenis pertama di atas. Pada kondisi iklim
Indonesia, rumah dan pakaian misalnya, bukanlah
kebutuhan mutlak untuk dipenuhi segera tetapi
termasuk dalam kelompok kebutuhan primer.
Kelangsungan hidup manusia tergantung dari
kebutuhan lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup di bumi tidak semata-mata sebagai sumber
daya yang harus dieksploitasi, melainkan sebagai
tempat hidup yang mensyaratkan adanya
keserasian antara manusia dengan lingkunagn
hidupnya.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur
dengan menggunakan kualitas hidup secara
acuan,yaitu dalam lingkungan yang
berkualitas tinggi terdapat potensi untuk
berkembangnya hidup dengan kualitas yang
tinggi.
Kualitas hidup ditentukan oleh tiga
komponen :
1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup hayati.
2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusiawi.
3. Derajat kebebasan untuk memiliki.
Kemampuan lingkungan untuk memasok sumber daya
dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta
ketegangan sosial adalah terbatas. Batas kemampuan
itu disebut daya dukung. Kecenderungan yang
sekarang terjadi ialah kenaikan kualitas hidup
disertai oleh kenaikan konsumsi sumber daya dan
pencemaran serta naiknya ketegangan sosial.
Jika kecenderungan itu terus berlangsung, pada suatu
ketika daya dukung lingkungan harus terlampaui.
Konsekuensi ini ialah terjadinya kehancuran
kehidupan manusia. Untuk menghindari kehancuran
ini haruslah diusahakan agar kenaikan kualitas
hidup terjadi bersamaan dengan penurunan
konsumsi sumber daya dan pencemaran.
Hal ini hanya dapat terjadi, apabila kualitas
hidup kita tidak hanya bertumpu pada
materi saja, melainkan juga pada non
materi seperti, seni, budaya, filsafat, dan
ilmu yang juga akan berfungsi untuk
mengubah ketegangan sosial menjadi
informasi sosial untuk perkembangan
masyarakat dan bangsa.
Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan
berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-
ekonomi, dan budaya.
a. Lingkungan Biofisik
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang
terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang
berhubungan dan saling mempengaruhi satu
dengan lainnya. Komponen biotik merupakan
makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan
manusia. Adapun komponen abiotik terdiri atas
benda-benda mati, seperti tanah, air, udara, dan
cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik
disebut baik jika interaksi antar komponen
berlangsung dengan seimbang.
b. Lingkungan Sosial-Ekonomi
Lingkungan sosial ekonomi adalah lingkungan manusia dalam
hubungannya dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi disebut
baik jika kehidupan manusia akan kebutuhan sandang,
pangan, papan, pendidikan, dan kebutuhan hidup lainnya
dapat terpenuhi.
c. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi
(benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui
aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa
bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk
nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan
sistem politik. Standar kualitas lingkungan budaya dikatakan
baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman
dan sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam
menjalankan dan mengem bangkan sistem budayanya.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Antara lain:
1. Environmental Suistainability Indeks
(ESI)
2. Environmental Performance Indeks (EPI)
3. Virginia Environmental Quality Indeks
(VEQI).
Dari ketiga indeks tersebut yang layak
diadopsi untuk lingkungan Indonesia
adalah EQI atauVEQi.
EQI :
mengukur kecenderungan kualitas atau kondisi dari
medianya (air, udara dan lahan), beban pencemar
toksik, perkembangbiaqkan burung (keanekaragaman
hayati), dan pertumbuhan penduduk.
Parameter yg diukur:
1. Kualitas udara : SO2, O3, NO2, TSP, PM, CO
2. Kualitas Air Permukaan
3. Pembuangan Bahan Beracun
4. Lahan Basah
5. Perkembangan Burung
6. Populasi
7. Tutupan Hutan
Dinilai berdasarkan bobot.