Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Brigitha Nurrahma Bayu

NIM : 1912004

PRODI : Manajemen Rekayasa

Pembangunan Berkelanjutan
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan suatu negara selalu dihubungkan dengan peningkatan ekonomi. Namun pada
kenyataannya, pembangunan lebih dari sekedar meningkatnya pendapatan per kapita penduduk.
Pembangunan yang baik seharusnya lebih mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan
pembangunan dan kelestarian lingkungan. Hal tersebut dikenal dengan istilah pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development).
Istilah pembangunan berkelanjutan dimulai dari Malthus (1798) yang khawatir akan tidak seimbangnya
ketersediaan lahan dan pertumbuhan penduduk di Inggris. Pembahasan mengenai pembangunan
berkelanjutan terus berkembang hingga World Commission on Environment and Development (1987)
menetapkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa
kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

2. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan dalam
memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Konsep dari pembangunan berkelanjutan dibahas pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi pada tahun 1992 memiliki dua gagasan penting, yaitu sebagai
berikut.

 Gagasan kebutuhan -> mementingkan kesejahteraan dan kebutuhan kaum miskin


 Gagasan keterbatasan -> sumber daya alam memiliki porsinya masing – masing sehingga
pengelolaannya perlu diperhatikan agar dapat digunakan unuk masa kini hingga masa yang akan
datang
Berbeda dengan Kementerian Lingkungan Hidup (1990) yang menjelaskan bahwa konsep pembangunan
berkelanjutan berorientasi pada ekonomi. Adapun konsepnya adalah sebagai berikut.
 Tidak ada pemborosan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 Tidak ada dampak pada lingkungan (kerusakan lingkungan)
 Kegiatan pembangunan harus meningkatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Konsep pembangunan berkelanjutan juga disampaikan oleh Sutamihardja (2004) yang meliputi
pemerataan, pengamanan kelestarian, pengelolaan sumber daya alam, kesejahteraan masyarakat, dan
pertahanan kualitas kehidupan manusia masa kini hingga masa yang akan datang.
Mutu Lingkungan Hidup

1. Pengertian Mutu Lingkuaga


mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan
pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang
mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak
jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan
banjir.

Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :

1. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan,
tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air,
udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen
berlangsung seimbang.
2. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika
kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
3. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan
oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan,
pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem
politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat
memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan
mengembangkan sistem budayanya.
Kesadaran Manusia Terhadap Lingkungan Hidup

Pada kenyataannya masalah lingkungan hidup merupakan sikap kurang menyadari pentingnya
pelestarian lingkungan. Faktor utama yang yang kurang menyadari mengenai kesadaran lingkungan ialah
manusia. Karena manusialah yang selalu berperan aktif terhadap kelangsungan alam sekitarnya. Manusia
tidak memiliki rasa cinta lingkungan yang benar. Manusia menganggap bahwa dunia ini merupakan
bagian dari dirinya sendiri, mereka tidak memahami bahwa hewan dan tumbuhan juga merupakan bagian
dari alam. Manusia tidak pernah berfikir akibat dari perilakunya yang merusak alam tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan alam sekitarnya. Manusia memang diciptakanAlloh yang martabatnya melebihi
segala ciptaan di alam semesta ini. Sehingga mungkin karena itu manusia merasa paling hebat dan
bertindak seolah olah sebagai penguasa. Selain itu kemungkinan lain mengapa manusia bertindak
semaunya sendiri yaitu kurang tahunya pengetahuan mengenai pelestarian lingkungan. Tapi sebagian
manusia dengan  akalnya mulai meningkatkan diri sebagaimana manusia beradap, yaitu dengan mulai
menggunakan apapun yang disediakan oleh alam untuk ketentingan sehari hari.

Sebagai mahluk yang berakal dan bernalar. Dengan akal dan nalarnya manusia mengembangkan
berbagai ilmu yang dapat dilakukannya melalui toeri teori yang iya bisa. Sehingga manusia beranggapan
bahwa iya merupakan “penguasa alam”. Hal ini merupakan kesalahan besar, sebab yang benar adalah
“manusia merupakan bagian dari alam”. Hal itu perlu dibenarkan bahwa manusia bukan lawan dari alam,
melainkan bagian dari alam. Untuk itu seharusnya manusia sadar bahwa perbuatan dan tingkah lakunya
salah. Dan seharusnya manusia juga sadar akibat apa yang akan timbul dari perbuatannya merusak alam
tersebut.
Salah satu contoh akibat dari perusakan alam yang dilakukan oleh manusia tersebut antara lain
kebakaran hutan, tanah longsor, banjir dan sebagaianya, setelah manusia mengalami sebagian dari akibat
tersebut mereka masih belum sadar bahwa itu semua terjadi bukan hanya karena takdir yang kuasa,
melainkan juga karena hasil perbuatan manusia itu sendira.

` Dengan adanya bencana alam yang sering terjadi akhir akhir ini manusia hendaknya menyadari
bahwa ia tidak bisa hidup tanpa lingkungan. Manusia harus sadar bahwa dia membutuhkan lingkungan
dan bukan lingkungan yang membutuhkannya. Contohnya saja manusia membutuhkan air, bukan
sebaliknya alam (air)yang membutuhkan manusia. Manusia membutuhkan pohon, bukan pohon yang
membutuhkan manusia. Bila tidak ada air, manusia akan menderita dan bisa mati, namun sebaliknya, bila
tidak ada manusia tidak ada pengaruh terhadap air, pohon atau lingkungan. Karena itu, yang menderita
akibat rusaknya lingkungan adalah manusia itu sendiri. Jadi manusia yang perlu diperbaiki bukan
lingkungannya, untuk itu yang paling penting dilakukan adalah “menyadarkan manusia” agar mengetahui
bahwa dia tidak bisa hidup tanpa lingkungannya. Tapi permasalahannya disini manusia sulit untuk
diarahkan menjadi pribadi yang peduli pada lingkungan. Maka dari itu perubahan seharusnya dimulai dari
diri kita sendiri dulu kemudian menyadarkan mereka yang masih belum faham pentingnya kesadaran
lingkungan.Sedangkan lingkungan hidup yang kita harapkan sebenarnya adalah lingkungan yang
mempunyai yang mempunyai interaksi yang harmonis antar tiap elemen yang ada dalam lingkup tersebut
sehingga dapat terwujud lingkungan yang bersih, sehat, serta nyaman untuk di tinggali.

Anda mungkin juga menyukai