Anda di halaman 1dari 20

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA

ABSTRAK
Lingkungan hidup merupakan lingkungan utama yang sangat dekat dengan kehidupan manusia
yang dapat memberikan dampak positif jika dirawat dengan baik dan sebaliknya akan
memberikan dampak negatif jika dibiarkan tercemar begitu saja. Saat ini kondisi hampir seluruh
lingkungan hidup di dunia berada pada tingkat pencemaran yang menghawatirkan. Salah satu
Negara khususnya Indonesia telah mengalami pencemaran lingkungan terutama yang berasal
dari limbah, yaitu sampah rumah tangga. Penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan
Hidup melalui website resminya yaitu www.menlh.go.id menyebutkan bahwa pada tahun 2012
Indonesia telah menghasilkan 625 juta liter sampah setiap harinya. Ini bukanlah suatu hal yang
sepele untuk diabaikan sebagai salah satu factor penyebab kerusakan lingkungan. Jika
diperhatikan dan diatasi dengan baik, dampaknya akan berpengaruh pada kehidupan yang akan
datang. Oleh karena itu green marketing pada saat ini sering dipakai sebagai paradigma
pemasaran baru untuk sebuah usaha, dimana mengedepankan misi penyelamatan lingkungan
hidup. Sebagai solusi, Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia mengeluarkan peraturan
pemerintah untuk mengelola lingkungan melalui bank sampah, dimana fungsinya sebagai
organisasi yang menyebarkan misi cinta lingkungan. Adanya konsep baru green marketing ini
diharapkan kesadaran untuk peduli dan cinta terhadap lingkungan sebagai gaya hidup dapat
tertanam dalam diri masyarakat. Melalui penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Green
Marketing Pada Bank Sampah (Studi Kasus Pada Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06
Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung)” penulis melakukan penelitian untuk
mengetahui lebih dalam green marketing melalui kegiatan yang dilakukan bank sampah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui sumber data primer yaitu
data yang dikumpulkan langsung oleh penulis melalui observasi langsung dengan wawancara
dan menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang sebelumnya telah diolah oleh pihak
lain. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa dengan adanya green marketing pada bank
sampah dapat memberikan hal positif bagi masyarakat yaitu masyarakan menjadi lebih peduli
dalam pelestarian lingkungan, keinginan pada individu masyarakat untuk mengelola sampah
dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan green product sudah tertanam,
dan peningkatan kesejahteraan baik dilihat dari sisi kreatifitas maupun finansial sudah dapat
dirasakan masyarakat.
ABSTRACT
The environment is the main environment that is very close to human life which can have a
positive impact if cared for properly and vice versa if it is left polluted just like that. Currently,
almost all the environment in the world is at an alarming level of pollution. One country,
especially Indonesia, has experienced environmental pollution, especially from waste, namely
household waste. Research conducted by the Ministry of Environment through its official
website, namely www.menlh.go.id, states that in 2012 Indonesia has produced 625 million liters
of waste every day. This is not a trivial matter to be ignored as one of the factors causing
environmental damage. If properly cared for and handled, the impact will have an impact on the
life to come. Therefore, at this time green marketing is often used as a new marketing paradigm
for a business, which puts forward the mission of saving the environment. As a solution, the
Indonesian Ministry of Environment issued a government regulation to manage the environment
through a waste bank, which functions as an organization that spreads a mission to love the
environment. With this new green marketing concept, it is hoped that awareness of caring and
loving the environment as a lifestyle can be embedded in the community. Through the research
entitled "Analysis of the Application of Green Marketing at the Waste Bank (Case Study on the
Garbage Bank Wargi Manglayang RW 06 Palasari Village Cibiru District, Bandung City)" the
author conducted a study to find out more about green marketing through activities carried out
by waste banks. The research method used is qualitative research methods through primary data
sources, namely data collected directly by the author through direct observation with interviews
and using secondary data sources, namely data that has previously been processed by other
parties. The results of this study prove that the existence of green marketing at waste banks can
provide positive things for the community, namely that the community is more concerned about
environmental conservation, the desire of individual communities to manage waste in order to
reduce environmental impacts and create green products is embedded, and increase welfare.
both in terms of creativity and finance can already be felt by the community.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENADUHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKAN
2.1 Pengertian lingkungan
2.2 Pengertian pencemaran
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Jenis-jenis penyebab, dan akibat pencemaran lingkungan
3.2 Solusi terhadap pencemaran
3.3 Ajaran agama islam tentang lingkungan
3.4 Upaya pelestarian lingkukngan
3.5 Solusi penanggulangan
3.6 Analisis Ekonomi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekiliing kehidupan atau
organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun komunitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan sebuah
masalah yang sangat popular, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat diseluruh permukaan
bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan sebuah masalah yang sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk menanggulangi akibat buruk yang terjadi
karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai menjadi
pencemaran lingkungan. Pencermaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya
terganggu. Ketidakseimbangan struktrur dan fungsi daur materi terjadi proses alam atau juga
karena perbuatan manusia.
Pencemaran lingkungnan merupakan masalah kita Bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, Kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini , termasuk kita.
Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui
sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana Langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubung dengan hal tersebut, maka dalam hal ini saya Menyusun makalah yang
berjudul ‘’Dampak Pencemaran Lingkungan Dan penanggulangannya’’ agar kita dapat
mengetahui dari mana pencemaran lingkungan itu dating dan bagaimana cara
penanggulangannya.
1.2 Tujuan

Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain untuk :


1. Mengidentifikasi jenis-jenis, penyebab, akibat pencemaran lingkungan, dan
2. Cara penanggulangan dari pencemaran lingkungan.
1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :


1. Mengetahui jenis-jenis, akibat pencemaran, penyebab dan
2. Mengetahui apa saja solusi atau cara penanggulangan terhadap pencemaran lingkungan
yang terjadi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lingkungan


Menurut undang-undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kasatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dari perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan menurut ahli :
Munajat saputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang terdapat di
dalam ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia.
Otto sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang
berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Emil salim : Lingkungan adalah segala benda, kondisi, keadaan dan
pengaruhnya yang terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada
didalam ruang yang kita tempati.
Jadi dapat di simpulkan lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
kita yang tersusun atas komponen biotik dan abiotic itu sendiri merupakan segala
segala sesuatu di sekitar kita yang bernyawa contohnya, tumbuhan, hewan, manusia,
dan mirkoorganisme. Sedangkan komponen abiotic itu sendiri merupakan segala
sesuatu yang ada di sekitar kita yang tidak bernyawa sperti tanah, udara, air,
iklim,DLL.
2.2 Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknnya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,
dan komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tanah lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alami, sehingga kualitas lingkungan turun sampai
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Jenis-jenis, penyebab, dan akibat pencemaran lingkungan.


Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan
yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik (Damono, 2001). Misalnya saja
penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai
dengan standarisasi lingkungan. Pencemaran lingkungan dengan kata lain merupakan kerusakan
lingkungan. Adapun dua jenis bahan dalam pencemaran adalah sebagai berikut.
Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya
ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan
dan limbah tumbuhan.
Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu
sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan didasarkan pada perubahan kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan secara ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut tentunya melebihi
batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan antara lain peningkatan
jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi
yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga
dapat disebabkan oleh proses alam itu sendiri. Adapun faktor penyebab pencemaran lingkungan
secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Hasil kegiatan manusia
a. Limbah rumah tangga
b. Limbah hasil produksi pertanian -> penggunaan pestisida
c. Penggunaan zat radioaktif sebagai irradiator -> kepentingan rumah sakit untuk
bidang radiografi
d. Penggunaan kendaraan bermotor
e. Produksi pertambangan
f. Produksi industri
2. Proses perubahan alamiah, pada umumnya terjadi akibat dari bencana alam seperti
aktivitas vulkanisme dan tektonisme, serta unsur-unsur langit.

Berdasarkan tempat terjadimya pencemaran lingkungan dibedakan menjadi 3 :

1. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara. Zat-
zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC, kendaraan
bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan dari aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, menggunakan pestisida untuk
membunuh hama di lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan asap.
Polutan penyebab pencemaran lingkungan dapat berupa :
a. Co2
Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak buni). Juga dari mobil, kapal, pesawat terbang dan
pembakaran kayu. Meningkatkannya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah
menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.
b. CO
Gas CO (karbon monoksida) ini dapat di peroleh dari hasil pembakaran yang
tidak sempurna. Perlu diketahui gas CO memiliki afinitas (daya ikat) terhadap
hemoglobin (HB) lebih tinggi dibandingkan dengan gas O2. Jadi apabila CO masuk
dalam peredaran darah, maka HB akan lebih banyak mengikat CO dibanding dengan
O2, banyaknya kadar CO dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kematian.
c. SO dan SO2
Gas SO dan SO2 dapat dihasilkan dari hasil pembakaran fosil seperti minyak
dan batu bara, apabila SO dan SO2 ada di atmosfir maka, akan meningkatkan gas
nitrogen oksida dan air hujuan, sehingga membuat air hujan menjadi masam,
sehingga terjadilah hujam asam. Hujan asam dapat menyebabkan kematian pada
tanaman karena kadar pH yang sangat rendah.
d. CFC
CHloro fluoro (CFC) dapat dihasilkan oleh AC (air conditioner), lemari es, dan
hair spray. Kandungan CFC yang banyak pada atmosfir akan menyebabkan penipisan
lapisan ozon, sehingga suhu bumi meningkat.
2. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam sumber
air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air yang tercemar akan berbau,
keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan
mengganggu kesehatan. Pencemaran air dapat dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan
asal polutan pencemarannya, antara lain :
a. PENCEMARAN DARI PERTANIAN
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya
bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani
menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu
mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika
pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida.
b. PENCEMARAN DARI INDUSTRI
Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang
dapat mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri
yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan
biaya pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu
mencemari air dari hasil industrinya :
Industri produk makananIndukstri produk tekstilIndustri pulp dan kertasIndustri
bahan kimiaIndustri penyamakan kulitIndustri electroplating.
c. PENCEMARAN DARI PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika
tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah
lainnya. ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya
pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut :

Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air
terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya
perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah
menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.
3. PENCEMARAN TANAH
Dikutip dari Conservation Institute, definisi polusi tanah adalah kerusakan dan
kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia. Polusi
menyebabkan perubahan tanah baik bersifat sementara maupun permanen. Polusi tanah
berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah bumi. Berakibat pada
berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah sebagai tempat ideal untuk kegiatan
konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain-lain. Menurut Encyclopaedia
Britannica, polusi tanah adalah deposisi bahan limbah padat atau cair di darat atau bawah
tanah yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengancam kesehatan masyarakat dan
menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak sedap dipandang.
Berdasrkan bahan pencemarannya, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok seperti :
1. Pencemaran Kimia : CO2, logam berat (HG,Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran Biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, entamoeba coli,
salmonella thyposa.
3. Pencemaran Fisik : logam, kaleng, botol. Kaca, plastic, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan (menyebabakan sulit tidur, tuli gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress)
Berdasarkan tingkat pencemarannya, pencemaran lingkungan dibagi atas :
1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan
ekosistem lain. Contohnya : pencemaran gas kendaraan bermotor.
2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis,
contohnya : pencemaran minameta di jepang.
3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya :
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.

3.2 solusi terhadap pencemaran lingkungan


Usaha-usaha telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan
lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan,


diantaranya sebagai berikut:

1. Membuang sampah pada tempatnya.


Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya
terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang
membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat
berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada
musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah
dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut
dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik
ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik
seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan
barang-barang lainnya.

2. Penanggulangan limbah industry.


Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum
dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar
di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-
bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian
penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik
dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3. Penanggulangan pencemaran udara.


Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap
pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar
minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah
lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk
mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.

4. Penghijauan dan Penanaman Pohon..


Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau
akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau
asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.
Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai.


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di
sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan.
Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan
yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman.
Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran.
Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme
tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu
penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu
alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

6. Pengurangan pemakaian CFC.


Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC
yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat
mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global.

Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan
sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam
secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan
sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan,
monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah
lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan
ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara
dengan negara lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan,
seperti:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara
selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan
taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.

Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:

1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya
adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan
lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11
Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik
dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah
limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
lingkungan.

3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan
pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu,
dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.

3.3 ajaran agama islam terhadap lingkungan

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk
hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah
dalam Surat al-Anbiya ayat 107 yaitu:

َ ‫لِ ْل َعالَ ِمينَ َرحْ َمةً ِإال َأرْ َس ْلنَا‬


‫ك َو َما‬

Yang artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”. Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap
makhluk Allah. Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan
Rahim ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja,
melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya”.

Dalam pandangan Islam, alam semesta termasuk bumi seisinya adalah ciptaan Tuhan
dan diciptakan dalam kesetimbangan, proporsional dan terukur atau mempunyai
ukuran-ukuran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bumi yang merupakan
planet dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya, terdiri atas
berbagai unsur dan elemen dengan keragaman yang sangat besar dalam bentuk,
proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yang membentuk alam tersebut
diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalankan
kehidupannya di muka bumi, sekaligus merupakan bukti Ke-Mahakuasaan dan Ke-
Mahabesaran Sang Pencipta dan Pemelihara alam. Alam merupakan sebuah entitas
atau realitas (empirik) yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi berhubungan dengan
manusia dan dengan realitas yang gaib dan supra-empirik. Dalam pandangan Islam,
alam mempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja sesuai dengan hukum-hukum
yang berlaku tetap (qadar) bagi alam. Manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari
alam. Sebagai bagian dari alam, keberadaan manusia di alam adalah saling
membutuhkan, saling terkait dengan makhluk yang lain. Dengan hadirnya islam maka
alam ini tetap menjadi makmur sehingga kehidupan manusia akan tetap terjaga.
Lingkungan menurut Islam mencakup semua usaha kegiatan manusia dalam
sudut ruang dan waktu. Lingkungan ruang, mencakup bumi, air, hewan dan tumbuh-
tumbuhan serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi, yang semuanya
diciptakan Allah untuk kepentingan umat manusia untuk menunjang kelangsungan
hidupnya. Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta
untuk kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan
untuk manusia. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya. Dalam rangka tanggung jawab sebagai khalifah Allah tersebut
manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara kelestarian alam. Seperti dalam
firman Allah yang berbunyi:

‫ار هَّللا ُ آتَاكَ فِي َما َوا ْبت َِغ‬


َ ‫اآلخ َرةَ ال َّد‬ َ ‫ك تَ ْن‬
ِ ‫س َوال‬ ِ َ‫ال ُّد ْنيَا ِمنَ ن‬
َ َ‫صيب‬

‫ض فِي ْالفَ َسا َد تَب ِْغ َوال ِإلَ ْيكَ هَّللا ُ َأحْ َسنَ َك َما َوَأحْ ِس ْن‬
ِ ْ‫ِإ َّن األر‬

َ ‫ْال ُم ْف ِس ِدينَ يُ ِحبُّ ال هَّللا‬

Yang artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dan
janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah
kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang berbuat kerusakan” (Q.S. Al-Qashash: 77).

Bagi kita umat islam, usaha pelestarian lingkungan bukan hanya semata-mata karena
tuntutan ekonomis atau politis atau karena desakan program pembangunan nasional.
Usaha pelestarian lingkungan harus dipahami sebagai perintah agama yang wajib
dilaksanakan oleh manusia bersama-sama. Setiap usaha pengelolaan dan pelestarian
lingkungan hidup secara baik dan benar adalah ibadah kepada Allah SWT yang dapat
memperoleh karunia pahala. Sebaliknya, setiap tindakan yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan hidup, pemborosan sumber daya alam, dan menelantarkan
alam ciptaan Allah adalah perbuatan yang dimurkai-Nya.

Manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara alam untuk keberlanjutan


kehidupan, tidak hanya bagi manusia saja akan tetapi bagi semua makhluk hidup
yang lainnya. Tindakan manusia dalam pemanfaatan sumberdaya alam
secaraberlebihan dan mengabaikan asas pemeliharaan dan konservasi sehingga
mengakibatkan terjadinya degradasi dan kerusakan lingkungan, merupakan perbuatan
yang dilarang (haram) dan akan mendapatkan hukuman. Sebaliknya manusia yang
mampu menjalankan peran pemeliharaan dankonservasi alam dengan baik, maka
baginya tersedia balasan ganjaran dari Allah SWT. Manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, berhubungan pula dengan alam sebagai sesama makhluk ciptaan
Tuhan. Dalam berhubungan dengan Tuhan ini manusia memerlukan alam sebagai
sarana untuk mengenal dan memahami Tuhan (yakni: alam adalah ayat-ayat kauniyah
Tuhan). Manusia juga memerlukan alam (misalnya: pangan, papan, sandang, alat
transportasi dansebagainya) sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT.
Hubungan manusia–alam ini adalah bentuk hubungan peran dan fungsi, bukan
hubungan sub-ordinat (yakni: manusia adalah penguasa alam). Sementara itu alam
berhubungan pula dengan Tuhan yang menciptakannya dan mengaturnya. Jadi alam
pun tunduk terhadap ketentuan atau hukum-hukum atau qadar yang telah ditetapkan
oleh Yang Maha Memelihara alam. Agar manusia bisa memahami alam dengan
segala hukum-hukumnya, manusia harus mempunyai pengetahuan dan ilmu tentang
alam. Dengan demikian, upaya manusia untuk bisa memahami alam dengan
pengetahuan dan ilmu ini pada hakekatnya merupakan upaya manusia untuk
mengenal dan mamahami yang Menciptakan dan Memelihara alam, agar bisa
berhubungan denganNya. Dalam mengelola sumber daya alam,
manusia haruslah memenuhi kriteria sbb:
1. Memberi tempat wajar kepada makhluk lainnya dan juga terhadap sesama
manusia di bumi
2. Tidak berlebih-lebihan atau bersifat kerakusan
3. Memelihara keseimbangan takaran yang telah ditentukan Allah
4. Menggunakan akal (yang menghasilkan ilmu untuk manfaat) dan rasa ( yang
mencermikan keindahan, seni) yang bertujuan manusia kepada tauhid sebagai
prinsipasas Islam)
5. Bersyukur.

Firman Allah dalam Q.S. fush Shilat ayat 9-12 “Katakanlah:


Sesungguhnya patutkah kamu fikir kepada yang menciptakan bumi dalam dua
masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itulah
Tuhan semesta alam”
“Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orangorang
yang bertanya”
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya
menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa”, keduanya menjawab: Kami
datang dengan suka hati”. Empat ayat dari Surat Fush Shilat tersebut
menunjukkan beberapa aspek; bentuk gas pertama yakni dari bahan samawi serta
pembatasan secara simbolis bilangan langit sampai tujuh. Percakapan antara
Tuhan di satu pihak serta dengan langit dan bumi di pihak lain adalah simbolis;
maksudnya adalah untuk menunjukkan bahwa setelah diciptakan Tuhan, langitlangit
dan bumi menyerah kepada perintah Tuhan.

3.4 Upaya pelestarian lingkungan


Upaya pelestarian lingkungan adalah tindakan pencegahan untuk menjaga
keseimbangan ekosistem dan ekologi lingkungan. fungsinya tentu saja untuk mencegah
kerusakan alam dan menjaga ketersediaan SDA untuk generasi mendatang. contoh pelestarian
lingkungan adalah gerakan reboisasi atau sajisapo.
Tujuan pembangunan di samping membentuk manusia Indonesia seutuhnya juga mengatasi dan
menjaga agar sumber daya alam dan lingkungan tetap lestari. Untuk itu masyarakat harus:
1. Menjaga agar tidak merusak lingkungan.
2. Memelihara dan mengembangkan agar sebagai sumber daya alam tetap tersedia.
3. Daya guna dan hasil guna harus dilihat dalam batas-batas yang optimal.
4. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain.
5. Dan pilihan penggunaan sumber daya alam guna persiapan di masa depan.
Rehabilitasi Lahan Kritis
Rehabilitasi lahan kritis dilakukan dengan cara pengelolaan dan pengolahan tanah, sistem
irigasi, pola tanam, pemberantasan hama dan gulma, pencemaran air dan sebagainya. Untuk
daerah rawan erosi terutama di daerah bantaran sungai, lereng pengunungan, dilakukan
dengan cara penanaman dengan terasering, tanaman penguat dan pola tanam dari lahan
terbuka ke lahan model kontur.
Rehabilitasi lahan hutan karena pola ladang berpindah dilakukan dengan cara memberi
pengarahan tentang kerugian ladang berpindah kepada para peladang. Penertiban kawasan
hutan, sosialisasi aturan, larangan dan sanksi, kepada seluruh masyarakat, baik para
pengusaha yang memiliki hak penebangan hutan maupun masyarakat tradisional yang hidup
di dekat hutan.
Mencegah Pencemaran Air
- Melindungi tata air dengan cara rehabilitasi hutan lindung, pencegahan kerusakan hutan,
perluasan hutan, mencegah erosi untuk daerah yang hujannya tinggi, pengawetan tanah.
Melindungi sungai dari pencemaran limbah buangan rumah tangga, industri. Membuat
peresapan air hujan untuk daerah yang padat pemukiman.
- Mengawasi sistem pembuangan limbah ke laut, sistem penangkapan ikan dengan racun
dan perlindungan karang laut. Contohnya di sepanjang pantai utara Jawa, sekitar
krakatau, selat malaka kepulauan mentawai.
Mencegah Pencemaran Udara
- Terutama kawasan industri dan kota-kota besar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan telah
dilakukan pengawasan tingkat pencemaran pabrik dan kendaraan bermotor.
- Di Jakarta pada tahun 2005 telah diberlakukan pelarangan merokok di tempat umum,
yang melanggar sanksinya sangat keras yakni dapat didenda hingga Rp 50 juta rupiah
atau hukuman kurungan hingga enam bulan.
- Demikian pula kendaraan bermotor yang banyak mengeluarkan asap juga dilarang di
beberapa tempat tertentu di perkotaan. Hal itu semua dilakukan agar lingkungan hidup
kita tidak semakin rusak.
Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Di Masyarakat
Selain dari rumah, upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat juga kita lakukan
di masyarakat dengan melakukan hal-hal, seperti berikut ini.

1. Bercocok Tanam Dengan Bijak

Bercocok tanam dengan bijak dapat meningkatkan hasil panen. Untuk memberantas
hama tanaman, kita dapat menggunakan musuh alami sebagai upaya untuk mengurangi
penggunaan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kita juga dapat
merotasi tanaman sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Menggunakan Produk Dalam Negeri

Menggunakan produk dalam negeri dapat mengurangi jumlah barang-barang impor yang
mungkin saja mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan.
Selain itu, menggunakan produk dalam negeri juga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.

3. Menjaga Flora Dan Fauna Langka

Dengan menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar, kita sudah turut
menjaga flora dan fauna langka. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

4. Menjaga Kelestarian Hutan

Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan karena menjadi paru-paru
dunia yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, daerah resapan
air terbesar sehingga dapat mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor, serta
tempat tinggal aneka flora dan fauna.

Sebagai upaya menjaga kelestarian hutan, kita dapat menanam sejuta pohon, tidak
membuka lahan dengan membakar hutan, tidak melakukan penebangan pohon secara liar,
dan melaporkan pada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktik illegal logging.

5. Melakukan AMDAL

Sebelum membangun sesuatu, seperti gedung atau jalan, pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya harus melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini
dilakukan agar pembangunan tersebut tidak merusak kelestarian lingkungan hidup dan
mencari solusi atas konsekuensi yang akan dihadapi.
6. Reboisasi

Kondisi hutan saat ini memang sudah sangat memprihatinkan akibat banyaknya
penebangan pohon secara liar dan praktik illegal loging. Dengan kondisi yang seperti ini,
hutan tidak mampu lagi meresap air sehingga terjadi banjir bandang, erosi, dan tanah
longsor. Karena itu, kita harus melakukan reboisasi untuk tetap menjaga kelestariannya.

Dengan melakukan keenam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup di masyarakat


tersebut, berarti kita turut menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.

3.5 solusi penanggulangan

Untuk menanggulangi serta mengatasi berbagai macam pencemaran lingkungan


sudah dilakukan, entah itu oleh masyarakat maupun oleh pemerintah. Usaha-usaha
tersebut dilakukan melalui penyuluhan serta penataan lingkungan. Akan tetapi tanpa
adanya dukungan serta rasa peduli dari masyarakat terhadap lingkungan, usaha
tersebut tidak akan berhasil.

Usaha Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

1. Penanggulangan Pencemaran Udara.


Dewasa ini musim hujan sudah tidak lagi dapat diprediksi. Hal tersebut
menunjukkan kualitas lingkungan yang menurun. Yang mana peristiwa tersebut
merupakan ciri-ciri pemanasan global yang merupakan akibat dari pencemaran udara
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, dapat dilakukan dengan
meminimalkan serta memperlambat terjadinya pemanasan global yang dapat
dilakukan dengan cara mengurangi pembangunan rumah kaca dan mengurangi
penggunaan bahan bakar minyak dengan mengganti dengan bahan bakar alternatif.
Sedangkan untuk memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan
dengan cara: menghentikan penggunaan emisi CFC yang digunakan sebagai bahan
dalam freezer ataupun lemari es dan juga dalam pendingin ruangan atau AC,
penggunaan bahan bakar minyak secara efisien, penggunaan energi batubara dengan
efisien.

Selanjutnya menggunakan filter pada asap pembuangan pabrik untuk menyaring


karbon dioksida, peningkatan dalam pemanfaatan energi matahari, panas bumi, serta
angin, penggunaan gas alam untuk bahan alternatif pengganti bahan bakar minyak
serta batubara, dan mengurangi penebangan hutan serta mengadakan reboisasi.
2. Penanggulangan Pencemaran Air
a. Limbah rumah tangga dalam bentuk cair dialirkan ke dalam bak penampungan
supaya tidak terjadi pencemaran pada sumber air dan juga untuk menghindari bau
yang tidak sedap.

b. Sampah plastik, karet, serta kaleng dapat di daur ulang menjadi bahan yang lebih
berguna.

c. Menghindari penggunaan pupuk secara berlebihan serta mencegah supaya tidak


ikut larut ke danau ataupun sungai.
d. Menggunakan metode pembasmian hama secara biologis dengan menghindari
penggunaan pestisida, dan insektisida.

e. Pada setiap pabrik harus memiliki bak pembuangan dan penampungan limbah
sebelum di buang ke sungai, limbah tersebut harus sudah diolah dengan cara biologis,
kimia, ataupn fisika.

f. Sebisa mungkin mencegah terjadinya kebocoran pada tangki yang digunakan untuk
menyimpan minyak, pipa-pipa pengeboran minyak ataupun kapal tanker.

3. Penanggulangan Pencemaran Tanah


Yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah adalah limbah padat, sampah,
penggunaan pupuk secara berlebihan serta pembuangan zat pestisida yang juga
berlebihan. Pada sampah limbah padat mengandung 70% bahan organik serta 30%
bahan anorganik. Apabila bahan organik semakin banyak, maka sampah tersebut
semakin baik karena dapat di daur ulang dan dapat dengan mudah di degradasi
sehingga dapat menyatu dengan tanah menjadi nutrisi untuk organisme lain.
Cara Atasi Pencemaran Lingkungan Secara Umum
1. Membuang Sampah pada Tempatnya
Pembuangan sampah ke selokan atau bahkan ke sungai dapat mengakibatkan aliran
air terhambat, sehingga dapat menyebabkan penumpukan sampah dan kemudian
membusuk. Selain menimbulkan bau tak sedap juga akan mengakibatkan banjir
ketika musim hujan tiba.

2. Penanggulangan Limbah Industri


Sebelum dibuang, limbah-limbah industri yang mengandung bahan kimia harus
diolah terlebih dahulu. sehingga racun dapat dihilangkan dan tentunya tidak
mengganggu ekosistem.

3. Penghijauan serta Melakukan Penanaman Pohon


Dengan adanya jalur hijau dapat mengurangi kadar CO2 di udara karena tumbuhan
dapat menyerap gas CO2 tersebut yang berasal dari asap kendaraan bermotor untuk
melakukan fotosintesis. Sehingga tumbuhan hijau dapat mengurangi terjadinya
pencemaran udara karena dapat melepaskan O2 ke atmosfer.
4. Menggunakan Pupuk serta Obat Pembasmi Hama dengan Sesuai
Penggunaan pupuk secara berlebih dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Selain itu juga dapat mengakibatkan punahnya organisme tertentu yang dibutuhkan.

3.6 analisis ekonomi

Penilaian secara ekonomi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pihak pertama
masih jarang dilakukan. Padahal, akibat dari dampak yang ditimbulkan ini telah
menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan masyarakat dalam mengkonsumsi suatu
barang, maupun tingkat kenyamanan masyarakat menjadi terganggu. Akibatnya pihak
pertama cenderung akan melakukan suatu kegiatan yang berlebihan demi
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan tidak memasukkan biaya-
biaya sosial dan lingkungan dalam penetapan nilai jual dari suatu barang,
menyebabkan terjadinya kegagalan pasar. Dengan menggunakan metode valuasi
ekonomi dan analisa persepektif, dalam penelitian ini dapat diketahui seberapa besar
dampak pencemaran lingkungan terhadap tingkat kesejahteraan (kesehatan dan
pendapatan) masyarakat Ada tidaknya keinginan masyarakat untuk menanggung atau
membayar untuk perbaikan lingkungan. Jika ada, seberapa besar biaya yang mau
dikeluarkan masyarakat untuk keperluan perbaikan lingkungan? Bagaimana persepsi
masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan kedepan limbah industri yang ada?
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai dari Bulan Juli
sampai September 2006, dimana pada lokasi ini terdapat banyak pabrik-pabrik yang
berskala besar sebagai sumber pencemaran yang potensil menjadi sumber penyakit
bagi masyarakat. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata masyarakat tidak mau
membayar sejumlah uang untuk memperbaiki lingkungan yang sudah tercemar, WTP
individu masyarakat sebesar Rp. 4.192,29 per tahun. Faktor yang perlu menjadi
prioritas dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan ke depan berdasarkan
persepsi masyarakat adalah: Faktor Peran dan keterlibatan masyarakat, Penegakan
aturan dan sanksi, Peningkatan Pengawasan lingkungan, Transparansi pengelolaan
manajemen lingkungan, Rehabilitasi lingkungan, Peningkatan jaminan pendidikan,
sosial dan kesehatan, terutama untuk masyarakat pesisir yang terkena maupun yang
potensial terkena dampak pencemaran.
Dampak pencemaran Pencemaran tanah bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Karena tanah yang tercemar akan mengandung bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem. Penggunaan yang
berlebihan bisa menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh pada produktivitas
tanaman.
Untuk pencegahan bisa melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diurai. Jadi
tidak dibuang melainkan dimanfaatkan. Memisahkan sampah plastik dengan non
plastik. Sampah plastik bisa ditimbun tidak dibuang sembarangan. Bisa juga dengan
cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Itu bertujuan untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari
terkontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktivitas
manusia.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Based on the results of the research and discussion that has been stated
in previous chapters, it can be concluded that
management of Giwangan Market Yogyakarta City waste as control
environmental pollution in Yogyakarta City has been running but not yet
maximum. Waste management that has been done is limiting the generation
garbage, waste utilization, waste recycling, partial sorting
waste, collection, transportation, processing of some waste and
final processing of some waste. It's just, Market waste management
Giwangan is not accompanied by consistency in sorting waste by type and
its nature. This is due to the following obstacles:
1. Lack of public awareness in maintaining cleanliness
environment especially related to waste management.
2. There are limitations in budget, land, and technology in managing
organic waste and inorganic waste.
3. Lack of equipped Temporary Shelter facilities with waste sorting facilities at
Giwangan Market.

1. Measures to control pollution and / or environmental damage


based on Article 14 of Law No. 32 of 2009 on Protection and
Environmental Management includes prevention, response and
recovery has not been done properly because it is lacking
government oversight.
2. Constraints faced by industrial owners are
a. Many business actors in the vermicelli noodle industry have small capital
not required to have a TDI (Industrial Registry Number), so
there is no supervision from the Investment Office and
Integrated Licensing.
b. Most of the vermicelli noodle industry is small in scale, so it is not
able to make IPAL, because the cost is very expensive.
c. The Integrated Investment and Licensing Office did not dare
firmly provide sanctions for industry players who violate
provisions.
DAFTAR PUSTAKA

Arya, wisnu 2009. Dampak pencemaran lingkungan. Jakarta : andi publisher


fardiaz, srikandi 1992. Polusi air dan udara. Jakarta : kanisius

Suharto, 2011, limbah kimia dalam pencemaran udara dan air, Jakarta : andi
publisher.

Wiryono 2014. Pengatar ilmu lingkungan Jakarta : Yayasan obor Indonesia

Arifin, Bey, 1983,Samudera Al Fatah, PT Bina Ilmu,Surabaya.


Assegaf, Ahmad H. Ali, 1990, Manusia Dalam Alqur’an, R.M, Bekasi.
Abduh, Syekh Muhammad, 1979, Risalah Tauhid, Bulan Bintang, Jakarta.
Anshari, Saifudin, 1986, Kuliah Al-Islam , CV Rajawali, Jakarta.
Al-Bana, Hasan, 1986, Antara Smalam dan Hari Ini, PT Bungkul Indah,
Surabaya.
Al-Ghalayini, Mustafa Syekh, 1976, Bimbingan Menuju ke Akhlak yang Luhur,
CV Toha Putra, Semarang.
A. Hasjmy, 1974, Dustur Da’wah Menurut Alqur’an, Bulan Bintang, Jakarta.
Choliludin AS, 1982, Alqur’an-Hadist Jilid II, Amssko Indonesia, Jakarta.
Departemen Agama RI, 1985, Alqur’an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan
Kitab Suci Alqur’an, Jakarta.
----------------------------, 1983, Islam Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Lingkungan Hidup, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta.
Djamil, Damanhuri, 1985, Kesatupaduan Manusia dan Alam, Pustaka, Bandung.
Eckholm, Erik, 1982, Masalah Kesehatan Lingkungan Sebagai Sumber Penyakit,
Gramedia, Jakarta.
Said, Abdullah,1981,Rahasia Ketahanan Mental dan Mental dalam
Islam.R.M,Bekasi.
Salim, Emil, 1984, Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan, Inti
Idayu Press, Jakarta.
Ghofur, Abdul, Pedoman Penulisan Paper dan Skripsi Program S1 Fakultas
Ushuluddin Universitas Darul Ulum Jombang, Fakultas Ushuluddin
Unversitas Darul Ulum, Jombang.
Ruslan, Prawiro, 1980, Ekonomi Sumber Daya, Alumi, Bandung.
Moqorribin, 1979, Matan Bidang Studi Alqur’an Tafsir Jilid I, Menara, Kudus.
--------------, 1979, Matan Bidang Studi Alqur’an Tafsir Jilid II, Menara, Kudus.
Poerwadarminta, 1979, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Jawaid, Quamar, 1983, Tuhan dan Ilmu Pengetahuan Modern, Pustaka, Bandung

Anda mungkin juga menyukai