ABSTRAK
Lingkungan hidup merupakan lingkungan utama yang sangat dekat dengan kehidupan manusia
yang dapat memberikan dampak positif jika dirawat dengan baik dan sebaliknya akan
memberikan dampak negatif jika dibiarkan tercemar begitu saja. Saat ini kondisi hampir seluruh
lingkungan hidup di dunia berada pada tingkat pencemaran yang menghawatirkan. Salah satu
Negara khususnya Indonesia telah mengalami pencemaran lingkungan terutama yang berasal
dari limbah, yaitu sampah rumah tangga. Penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan
Hidup melalui website resminya yaitu www.menlh.go.id menyebutkan bahwa pada tahun 2012
Indonesia telah menghasilkan 625 juta liter sampah setiap harinya. Ini bukanlah suatu hal yang
sepele untuk diabaikan sebagai salah satu factor penyebab kerusakan lingkungan. Jika
diperhatikan dan diatasi dengan baik, dampaknya akan berpengaruh pada kehidupan yang akan
datang. Oleh karena itu green marketing pada saat ini sering dipakai sebagai paradigma
pemasaran baru untuk sebuah usaha, dimana mengedepankan misi penyelamatan lingkungan
hidup. Sebagai solusi, Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia mengeluarkan peraturan
pemerintah untuk mengelola lingkungan melalui bank sampah, dimana fungsinya sebagai
organisasi yang menyebarkan misi cinta lingkungan. Adanya konsep baru green marketing ini
diharapkan kesadaran untuk peduli dan cinta terhadap lingkungan sebagai gaya hidup dapat
tertanam dalam diri masyarakat. Melalui penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Green
Marketing Pada Bank Sampah (Studi Kasus Pada Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06
Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung)” penulis melakukan penelitian untuk
mengetahui lebih dalam green marketing melalui kegiatan yang dilakukan bank sampah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui sumber data primer yaitu
data yang dikumpulkan langsung oleh penulis melalui observasi langsung dengan wawancara
dan menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang sebelumnya telah diolah oleh pihak
lain. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa dengan adanya green marketing pada bank
sampah dapat memberikan hal positif bagi masyarakat yaitu masyarakan menjadi lebih peduli
dalam pelestarian lingkungan, keinginan pada individu masyarakat untuk mengelola sampah
dalam rangka mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan green product sudah tertanam,
dan peningkatan kesejahteraan baik dilihat dari sisi kreatifitas maupun finansial sudah dapat
dirasakan masyarakat.
ABSTRACT
The environment is the main environment that is very close to human life which can have a
positive impact if cared for properly and vice versa if it is left polluted just like that. Currently,
almost all the environment in the world is at an alarming level of pollution. One country,
especially Indonesia, has experienced environmental pollution, especially from waste, namely
household waste. Research conducted by the Ministry of Environment through its official
website, namely www.menlh.go.id, states that in 2012 Indonesia has produced 625 million liters
of waste every day. This is not a trivial matter to be ignored as one of the factors causing
environmental damage. If properly cared for and handled, the impact will have an impact on the
life to come. Therefore, at this time green marketing is often used as a new marketing paradigm
for a business, which puts forward the mission of saving the environment. As a solution, the
Indonesian Ministry of Environment issued a government regulation to manage the environment
through a waste bank, which functions as an organization that spreads a mission to love the
environment. With this new green marketing concept, it is hoped that awareness of caring and
loving the environment as a lifestyle can be embedded in the community. Through the research
entitled "Analysis of the Application of Green Marketing at the Waste Bank (Case Study on the
Garbage Bank Wargi Manglayang RW 06 Palasari Village Cibiru District, Bandung City)" the
author conducted a study to find out more about green marketing through activities carried out
by waste banks. The research method used is qualitative research methods through primary data
sources, namely data collected directly by the author through direct observation with interviews
and using secondary data sources, namely data that has previously been processed by other
parties. The results of this study prove that the existence of green marketing at waste banks can
provide positive things for the community, namely that the community is more concerned about
environmental conservation, the desire of individual communities to manage waste in order to
reduce environmental impacts and create green products is embedded, and increase welfare.
both in terms of creativity and finance can already be felt by the community.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENADUHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKAN
2.1 Pengertian lingkungan
2.2 Pengertian pencemaran
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Jenis-jenis penyebab, dan akibat pencemaran lingkungan
3.2 Solusi terhadap pencemaran
3.3 Ajaran agama islam tentang lingkungan
3.4 Upaya pelestarian lingkukngan
3.5 Solusi penanggulangan
3.6 Analisis Ekonomi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekiliing kehidupan atau
organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun komunitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan sebuah
masalah yang sangat popular, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat diseluruh permukaan
bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan sebuah masalah yang sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk menanggulangi akibat buruk yang terjadi
karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai menjadi
pencemaran lingkungan. Pencermaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya
terganggu. Ketidakseimbangan struktrur dan fungsi daur materi terjadi proses alam atau juga
karena perbuatan manusia.
Pencemaran lingkungnan merupakan masalah kita Bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, Kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini , termasuk kita.
Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui
sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana Langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubung dengan hal tersebut, maka dalam hal ini saya Menyusun makalah yang
berjudul ‘’Dampak Pencemaran Lingkungan Dan penanggulangannya’’ agar kita dapat
mengetahui dari mana pencemaran lingkungan itu dating dan bagaimana cara
penanggulangannya.
1.2 Tujuan
BAB 3
PEMBAHASAN
1. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara. Zat-
zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC, kendaraan
bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan dari aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, menggunakan pestisida untuk
membunuh hama di lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan asap.
Polutan penyebab pencemaran lingkungan dapat berupa :
a. Co2
Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak buni). Juga dari mobil, kapal, pesawat terbang dan
pembakaran kayu. Meningkatkannya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah
menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.
b. CO
Gas CO (karbon monoksida) ini dapat di peroleh dari hasil pembakaran yang
tidak sempurna. Perlu diketahui gas CO memiliki afinitas (daya ikat) terhadap
hemoglobin (HB) lebih tinggi dibandingkan dengan gas O2. Jadi apabila CO masuk
dalam peredaran darah, maka HB akan lebih banyak mengikat CO dibanding dengan
O2, banyaknya kadar CO dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kematian.
c. SO dan SO2
Gas SO dan SO2 dapat dihasilkan dari hasil pembakaran fosil seperti minyak
dan batu bara, apabila SO dan SO2 ada di atmosfir maka, akan meningkatkan gas
nitrogen oksida dan air hujuan, sehingga membuat air hujan menjadi masam,
sehingga terjadilah hujam asam. Hujan asam dapat menyebabkan kematian pada
tanaman karena kadar pH yang sangat rendah.
d. CFC
CHloro fluoro (CFC) dapat dihasilkan oleh AC (air conditioner), lemari es, dan
hair spray. Kandungan CFC yang banyak pada atmosfir akan menyebabkan penipisan
lapisan ozon, sehingga suhu bumi meningkat.
2. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam sumber
air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan sampah. Air yang tercemar akan berbau,
keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan
mengganggu kesehatan. Pencemaran air dapat dibedakan menjadi beberapa bagian berdasarkan
asal polutan pencemarannya, antara lain :
a. PENCEMARAN DARI PERTANIAN
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya
bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani
menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu
mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika
pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida.
b. PENCEMARAN DARI INDUSTRI
Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang
dapat mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri
yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan
biaya pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu
mencemari air dari hasil industrinya :
Industri produk makananIndukstri produk tekstilIndustri pulp dan kertasIndustri
bahan kimiaIndustri penyamakan kulitIndustri electroplating.
c. PENCEMARAN DARI PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika
tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah
lainnya. ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya
pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut :
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air
terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya
perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah
menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.
3. PENCEMARAN TANAH
Dikutip dari Conservation Institute, definisi polusi tanah adalah kerusakan dan
kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia. Polusi
menyebabkan perubahan tanah baik bersifat sementara maupun permanen. Polusi tanah
berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah bumi. Berakibat pada
berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah sebagai tempat ideal untuk kegiatan
konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain-lain. Menurut Encyclopaedia
Britannica, polusi tanah adalah deposisi bahan limbah padat atau cair di darat atau bawah
tanah yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengancam kesehatan masyarakat dan
menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak sedap dipandang.
Berdasrkan bahan pencemarannya, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok seperti :
1. Pencemaran Kimia : CO2, logam berat (HG,Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran Biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, entamoeba coli,
salmonella thyposa.
3. Pencemaran Fisik : logam, kaleng, botol. Kaca, plastic, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan (menyebabakan sulit tidur, tuli gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress)
Berdasarkan tingkat pencemarannya, pencemaran lingkungan dibagi atas :
1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan
ekosistem lain. Contohnya : pencemaran gas kendaraan bermotor.
2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis,
contohnya : pencemaran minameta di jepang.
3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya :
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian
penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik
dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan
sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam
secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan
sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan,
monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah
lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan
ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara
dengan negara lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan,
seperti:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara
selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan
taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya
adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan
lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11
Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik
dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah
limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan
pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu,
dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk
hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah
dalam Surat al-Anbiya ayat 107 yaitu:
Yang artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”. Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap
makhluk Allah. Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan
Rahim ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja,
melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya”.
Dalam pandangan Islam, alam semesta termasuk bumi seisinya adalah ciptaan Tuhan
dan diciptakan dalam kesetimbangan, proporsional dan terukur atau mempunyai
ukuran-ukuran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bumi yang merupakan
planet dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya, terdiri atas
berbagai unsur dan elemen dengan keragaman yang sangat besar dalam bentuk,
proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yang membentuk alam tersebut
diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalankan
kehidupannya di muka bumi, sekaligus merupakan bukti Ke-Mahakuasaan dan Ke-
Mahabesaran Sang Pencipta dan Pemelihara alam. Alam merupakan sebuah entitas
atau realitas (empirik) yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi berhubungan dengan
manusia dan dengan realitas yang gaib dan supra-empirik. Dalam pandangan Islam,
alam mempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja sesuai dengan hukum-hukum
yang berlaku tetap (qadar) bagi alam. Manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari
alam. Sebagai bagian dari alam, keberadaan manusia di alam adalah saling
membutuhkan, saling terkait dengan makhluk yang lain. Dengan hadirnya islam maka
alam ini tetap menjadi makmur sehingga kehidupan manusia akan tetap terjaga.
Lingkungan menurut Islam mencakup semua usaha kegiatan manusia dalam
sudut ruang dan waktu. Lingkungan ruang, mencakup bumi, air, hewan dan tumbuh-
tumbuhan serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi, yang semuanya
diciptakan Allah untuk kepentingan umat manusia untuk menunjang kelangsungan
hidupnya. Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab pengelolaan alam semesta
untuk kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan
untuk manusia. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya. Dalam rangka tanggung jawab sebagai khalifah Allah tersebut
manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara kelestarian alam. Seperti dalam
firman Allah yang berbunyi:
ض فِي ْالفَ َسا َد تَب ِْغ َوال ِإلَ ْيكَ هَّللا ُ َأحْ َسنَ َك َما َوَأحْ ِس ْن
ِ ِْإ َّن األر
Yang artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dan
janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah
kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang berbuat kerusakan” (Q.S. Al-Qashash: 77).
Bagi kita umat islam, usaha pelestarian lingkungan bukan hanya semata-mata karena
tuntutan ekonomis atau politis atau karena desakan program pembangunan nasional.
Usaha pelestarian lingkungan harus dipahami sebagai perintah agama yang wajib
dilaksanakan oleh manusia bersama-sama. Setiap usaha pengelolaan dan pelestarian
lingkungan hidup secara baik dan benar adalah ibadah kepada Allah SWT yang dapat
memperoleh karunia pahala. Sebaliknya, setiap tindakan yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan hidup, pemborosan sumber daya alam, dan menelantarkan
alam ciptaan Allah adalah perbuatan yang dimurkai-Nya.
Bercocok tanam dengan bijak dapat meningkatkan hasil panen. Untuk memberantas
hama tanaman, kita dapat menggunakan musuh alami sebagai upaya untuk mengurangi
penggunaan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kita juga dapat
merotasi tanaman sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.
Menggunakan produk dalam negeri dapat mengurangi jumlah barang-barang impor yang
mungkin saja mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak lingkungan.
Selain itu, menggunakan produk dalam negeri juga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
Dengan menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar, kita sudah turut
menjaga flora dan fauna langka. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan karena menjadi paru-paru
dunia yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, daerah resapan
air terbesar sehingga dapat mencegah banjir bandang, erosi, dan tanah longsor, serta
tempat tinggal aneka flora dan fauna.
Sebagai upaya menjaga kelestarian hutan, kita dapat menanam sejuta pohon, tidak
membuka lahan dengan membakar hutan, tidak melakukan penebangan pohon secara liar,
dan melaporkan pada pihak berwajib jika mengetahui adanya praktik illegal logging.
5. Melakukan AMDAL
Sebelum membangun sesuatu, seperti gedung atau jalan, pihak-pihak yang terlibat di
dalamnya harus melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini
dilakukan agar pembangunan tersebut tidak merusak kelestarian lingkungan hidup dan
mencari solusi atas konsekuensi yang akan dihadapi.
6. Reboisasi
Kondisi hutan saat ini memang sudah sangat memprihatinkan akibat banyaknya
penebangan pohon secara liar dan praktik illegal loging. Dengan kondisi yang seperti ini,
hutan tidak mampu lagi meresap air sehingga terjadi banjir bandang, erosi, dan tanah
longsor. Karena itu, kita harus melakukan reboisasi untuk tetap menjaga kelestariannya.
b. Sampah plastik, karet, serta kaleng dapat di daur ulang menjadi bahan yang lebih
berguna.
e. Pada setiap pabrik harus memiliki bak pembuangan dan penampungan limbah
sebelum di buang ke sungai, limbah tersebut harus sudah diolah dengan cara biologis,
kimia, ataupn fisika.
f. Sebisa mungkin mencegah terjadinya kebocoran pada tangki yang digunakan untuk
menyimpan minyak, pipa-pipa pengeboran minyak ataupun kapal tanker.
Penilaian secara ekonomi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pihak pertama
masih jarang dilakukan. Padahal, akibat dari dampak yang ditimbulkan ini telah
menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan masyarakat dalam mengkonsumsi suatu
barang, maupun tingkat kenyamanan masyarakat menjadi terganggu. Akibatnya pihak
pertama cenderung akan melakukan suatu kegiatan yang berlebihan demi
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan tidak memasukkan biaya-
biaya sosial dan lingkungan dalam penetapan nilai jual dari suatu barang,
menyebabkan terjadinya kegagalan pasar. Dengan menggunakan metode valuasi
ekonomi dan analisa persepektif, dalam penelitian ini dapat diketahui seberapa besar
dampak pencemaran lingkungan terhadap tingkat kesejahteraan (kesehatan dan
pendapatan) masyarakat Ada tidaknya keinginan masyarakat untuk menanggung atau
membayar untuk perbaikan lingkungan. Jika ada, seberapa besar biaya yang mau
dikeluarkan masyarakat untuk keperluan perbaikan lingkungan? Bagaimana persepsi
masyarakat terhadap kebijakan pengelolaan kedepan limbah industri yang ada?
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai dari Bulan Juli
sampai September 2006, dimana pada lokasi ini terdapat banyak pabrik-pabrik yang
berskala besar sebagai sumber pencemaran yang potensil menjadi sumber penyakit
bagi masyarakat. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata masyarakat tidak mau
membayar sejumlah uang untuk memperbaiki lingkungan yang sudah tercemar, WTP
individu masyarakat sebesar Rp. 4.192,29 per tahun. Faktor yang perlu menjadi
prioritas dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan ke depan berdasarkan
persepsi masyarakat adalah: Faktor Peran dan keterlibatan masyarakat, Penegakan
aturan dan sanksi, Peningkatan Pengawasan lingkungan, Transparansi pengelolaan
manajemen lingkungan, Rehabilitasi lingkungan, Peningkatan jaminan pendidikan,
sosial dan kesehatan, terutama untuk masyarakat pesisir yang terkena maupun yang
potensial terkena dampak pencemaran.
Dampak pencemaran Pencemaran tanah bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Karena tanah yang tercemar akan mengandung bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem. Penggunaan yang
berlebihan bisa menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh pada produktivitas
tanaman.
Untuk pencegahan bisa melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diurai. Jadi
tidak dibuang melainkan dimanfaatkan. Memisahkan sampah plastik dengan non
plastik. Sampah plastik bisa ditimbun tidak dibuang sembarangan. Bisa juga dengan
cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Itu bertujuan untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari
terkontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktivitas
manusia.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Based on the results of the research and discussion that has been stated
in previous chapters, it can be concluded that
management of Giwangan Market Yogyakarta City waste as control
environmental pollution in Yogyakarta City has been running but not yet
maximum. Waste management that has been done is limiting the generation
garbage, waste utilization, waste recycling, partial sorting
waste, collection, transportation, processing of some waste and
final processing of some waste. It's just, Market waste management
Giwangan is not accompanied by consistency in sorting waste by type and
its nature. This is due to the following obstacles:
1. Lack of public awareness in maintaining cleanliness
environment especially related to waste management.
2. There are limitations in budget, land, and technology in managing
organic waste and inorganic waste.
3. Lack of equipped Temporary Shelter facilities with waste sorting facilities at
Giwangan Market.
Suharto, 2011, limbah kimia dalam pencemaran udara dan air, Jakarta : andi
publisher.