ABSTRAK
Sampah merupakan hal yang tidak asing ditelinga kita karena dimana pun dan kapan pun
sampah setiap hari dapat kita lihat, rasakan, dan diraba. Walaupun sampah merupakan hal
yang sepele yang sering dianggap ringan oleh masyarakat sampah dapat menimbulkan dampak
negatif apabila kita biarkan berserakan/menumpuk disekitar kita dan berdampak
positif/bahkan menghasilkan uang apabila kita dapat mendaur ulang/memanfaatkannya secara
maksimal. Dalam penelitian ini sampah dibagi menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan
anorganik. Sampah organik biasanya berasal dari bahan-bahan yang sifatnya alami, contohnya :
sayuran busuk, kotoran ayam dan masih banyak lagi. Sedangkan sampah anorganik biasanya
berasal dari pabrik-pabrik industry, perkantoran, home stay dan lain-lain.
1.1. LatarBelakang
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhlukhidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagait empat dimana semua makhluk hidup tinggal
dan melakukan kehidupannya sehari-hari. Di saat sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli
lagi terhadap lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya
masyarakat yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak
lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan lingkungan. Selain itu, kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan
lingkungan menjadi tercemar dan kotor.
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai
barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau
bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efektif dan efisien,
sampah merupakan sumber daya alam yang sangat besar, apabila kita dapat memanfaatkannya
dengan baik. Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi sampah cair
organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur
tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Sampah organik
biasanya tidak meninggalkan residu/sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman
bila dikonsumsi. Sedangkan sampah anorganik dapat kita manfaatkan menjadi kebutuhan
tersier jika kita memanfaatkannya secara maksimal.
Didalam pembuatan laporan skripsi ini penulis akan membahas mengenai beberapa hal
yaitu antara lain adalah :
1. Agar masyarakat lebih memahami, mengetahui dan berpikir kritis akan seberapa penting
kesehatan bagi kehidupan kita baik secara jasmani dan rohani.
2. Menemukan cara pengolahan sampah yang baik sebagai proses daur ulang yang dapat
mengurangi timbunan sampah di sekitar kita.
3. Memunculkan ide kreatif untuk memanfaatkan sampah.
4. Memunculkan kesadaran akan pentingnya dampak-dampak apabila lingkungan sekitar
kita tidak sehat/berada pada lingkungan yang banyak tumpukan sampah.
5. Membentuk lingkungan yang indah, asri, sehan, dan nyaman.
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis
menggunakan metode Studi Kepustakaan, yaitu penulis membaca buku-buku dan browsing ke
internet mengenai kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini.
1.4. Hipotesa
1. Diduga sebagian masyarakat kurang aktif dan menanggapi serius tentang sampah yang
berada di sekitar lingkungannya yang biasanya berdampak negative terhadap kesehatan
dirinya sendiri.
2. Masyarakat kurang peduli akan lingkungan sekitar yang sehat dan nyaman.
BAB. II
KAJIAN TEORI
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886,
yang menunjuk kepada keseluruhan organisme atau pola hubungan antar organisme dan
lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari mengenai
lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara keseluruhan. Lingkungan hidup
mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber
kehidupan. Ekosistem adalah tatanan unsure lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan
demikian bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah pencemaran atau polutan.
Sampah merupakan limbah buangan yang tidak berguna dari proses kegiatan manusia.
Tetapi sampah harus tidaklah kita memandangannya sepele kerena banyak sekali dampak-
dampak yang terdapat pada sampah. Karena itu sampah seharusnya kita perhatikan dengan
serius. Apabila semisalnya kita membiarkannya menumpuk ini bisa mengundang penyakit,
jadi kita harus menganggap sampah dengan serius.
Berdasarkan asalnya, sampah dapat digolongkan menjadi dua yaitu sampah organik dan
sampah anorganik.
A. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organic yang termasuk sampah organik, misalnya
sampah dari dapur, sisatepung, sayuran, kulit buah, dan daun. Sampah organic dibagi
dua yaitu :
Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis akibat
pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian sampah anorganik/kimia yang
terlampau banyak secara terus menerus sehingga membuat unsur hara tanah semakin
menurun. Lahan pertanian yang sudah masuk dalam kondisi kritis mencapai 66% darikurang
lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan
akan terus menurun dan akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati.Langkah yang bisa
dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan sampah organik untuk
mengganti penggunaan sampah anorganik/kimia pada tanah pertanian. Penggunaan
sampah organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sampah kimia ,
sehingga dosis sampah dan akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan penggunaan
sampah kimia bisa dikurangi.
Menurut Altieri ( 2000 ) , sampah anorganik secara temporer telah meningkatkan hasil
pertanian, tetapi keuntungan hasil panen akhirnya berkurang banyak dengan adanya
penggunaan sampah ini karena adanya sesuatu yang timbulakibat adanya degradasi
( pencemaran ) lingkungan pada lahan pertanian. Alasan utama kenapa sampah anorganik
menimbulkan pencemaran pada tanah adalah karena dalam prakteknya banyak kandungan
yang terbuang. Penggunaan sampah buatan (anorganik) yang terus-menerus akan
mempercepat habisnya zat- zat organic , merusak keseimbangan zat- zat makanan di dalam
tanah, sehingga menimbulkan berbagai penyakit tanaman. Pencemaran kimia dari sampah
merupakan pencemaran unsur- unsur hara tanaman. Tanah–tanah yang dipindahkan oleh
erosi umumnya mengandung unsur hara lebih tinggi dari pada tanah yang ditinggalkan
karena lapisan tanah yang terosi umumnya adalah lapisan atas yang subur. Di samping itu ,
fraksi tanah yang halus lebih mudah tererosi sehingga unsur hara terutama “P” sebagian
besar diserap butir- butir tanah tersebut maka banyak unsure “P” yang hilang karena erosi.
Sebagian besar “P” dalam tanah sukar larut sehingga “P” diangkut ke tempat lain bersama
dengan aliran permukaanatau air infiltrasi.Akibatpencemaran dari limbah industri dan
pemakaian sampah anorganik yangterlalu banyak secara terus menerus menyebabkan
unsur hara yang ada didalam tanah menurun. Di negara Indonesia sendiri, sebagian besar
lahan pertanian telah berubah menjadi lahan kritis. Lahan pertanian yang telah masuk
dalam kondisi kritis mencapai 66% dari total 7 juta hektar lahan pertanian yang ada di
Indonesia. Kesuburan tanah di lahan-lahan yang menggunakan sampah anorganik dari
tahun ke tahun menurun. Keberhasilan diukur dan ditentukan dari berapa banyaknya hasil
dari panen yang dihasilkan , bukan diukur dari kondisi dan keadaan tanah serta hasil
panennya. Semakin banyak hasil panen, maka pertanian akan dianggap semakin
maju. Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi
ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan substrat
bagi mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki
kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha untuk memperbaiki dan
mempertahankan kandungan bahan organik untuk menjaga produktivitas tanah mineral
masam di daerah tropis perlu dilakukan. Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan
dan binatang yang secara terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi
oleh prosesfisika, kimia dan biologi. Bahan organik tersebut terdiri dari karbohidrat, protein
kasar, selulose, hemiselulose, lignin dan lemak. Penggunaan sampah organik dapat
memperbaiki struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikro organisme
tanah. Bahan organik secara fisik mendorong granulasi, mengurangi plastisitas dan
meningkatkan daya pegangair. Apabila tidak ada masukan bahan organik ke dalam tanah
akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi seperti
ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi bahan organik yang masih terdapat
dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C tanah semakin berkurang.
Sampah memiliki kandungan nitrogen di dalamnya. Unsur nitrogen yang ada dalam
sampah ini mudah larut. Pemberian nitrogen berlebih di samping menurunkan efisiensi
sampah, juga dapat memberikan dampak negative di antaranya meningkatkan gangguan
hama dan penyakit akibat nutrisi yang tidak seimbang. Oleh karena itu , perlu upaya
perbaikan guna mengatasi masalah tersebut, sehingga pengolahan sumber daya secara
efektif, efisien dan aman lingkungan dapat diberlakukan.
BAB. IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1. Kesimpulan
Sampah merupakan sisa bahan dari aktifitas manusia yang terbuang sia-sia, sebenarnya
adapun sampah yang berguna bagi manusia, jika sampah-sampah tersebut dibiarkan
menumpuk akan menimbulkan bahaya penyakit yang timbul. Untuk itu kita manusia harus
berpikir kritis untuk menanggulangi terjadinya penumpukan sampah organik maupun anorganik
baik dari skala besar maupun kecil, antara lain cara yang bisa kita tempuh untuk memanfaatkan
timbunan-timbunan sampah tersebut adalah :
A. Sampah Organik
Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan
sejenisnya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic cair yang sangat berguna bagi
tanaman.
B. Sampah Anorganik
4.2. Saran
Bagi masyarakat rumah tangga maupun industri sebaiknya lebih peduli terhadap
lingkungan sekitar mereka karena pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, IPTEK
yang terlalu maju, kebutuhan pokok yang semakin banyak, itu juga mempengaruhi besar
kecilnya dampak negative disekitar kita, sehingga dapat berpengaruh pada kesehatan dan
lingkungan kita.Jadi setiap manusia harus menjaga dan merawat lingkungan.