Anda di halaman 1dari 16

Dampak TPS yang Kurang Terorganisir dengan Baik Terhadap

Lingkungan Sekitar

KARYA TULIS

Oleh:
Nurul Azmi (XI IPS 1 / 15)

SMA TARSISIUS 1
JALAN K.H. HASYIM ASHARI
JAKARTA PUSAT
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah
meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.
Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi
serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga
memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang
tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain
akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan
lautan.
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah, pasti
yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau
busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses.
Dalam kehidupan manusia, sebagian besar aktivitas akan menghasilkan sampah. Sampah
sampah tersebut akan menumpuk ditempat pembuangan sampah sementara. Apalagi
tumpukan yang semakin meningkat tersebut tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik
maka akan muncul berbagai permasalahan terutama bagi penduduk di sekitar Tempat
Pembuangan Sampah sementara (TPS). Permasalahan tersebut bisa berupa timbulnya
berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan karena baunya
yang sangat menyengat.
Berdasarkan hal itu saya merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karena mengingat
begitu besar dampak yang bisa di timbulkan yaitu :
 Pencemaran lingkungan.
 Sarang penyakit.
 Dll.
Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah
sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya.
Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik
dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau.

B. Rumusan Masalah
Bersadarkan latar belakang penelitian, penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS)?
2. Bagaimana ciri atau syarat tempat pembuangan sampah yang baik?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan adanya tempat pembuangan sampah bagi
lingkungan?
4. Bagaimana cara mengatasi tempat pembuangan sampah sementara yang kurang baik?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
2. Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting.
3. Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah serta tempat pembuangan
sampah.

D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui tentang masalah TPS sementara yang ada di lingkungan.
2. Mengetahui solusi tentang masalah TPS sementara.
3. Dengan diadakan penelitian ini kita menjadi belajar untuk mengurangi kebiasaan buruk kita
selama ini perihal sampah.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
Definisi Tempat
Menurut KBBI, tempat adalah sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan,
meletakkan dsb). Menurut Swastha (2002) ”Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha
atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah
letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke
tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Definisi Kurang
Menurut KBBI Kurang adalah belum atau tidak cukup (sampai, genap, lengkap, tepat,
dan sebagainya).
Definisi Teroganisir
Menurut KBBI Terorganisasi/Terorganisir verrba (kata kerja) telah disusun dan diatur
dalam suatu kesatuan.
Defisinisi Baik
Menurut KBBI kata ini adalah Adjektiva (kata sifat) elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak
ada celanya, dan sebagainya).
Definisi Lingkungan
Menurut KBBI Lingkungan adalah (1) daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk
di dalamnya; (2) semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan; (3)
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
Menurut Otto Soemarwoto Lingkungan adalah jumlah seluruh benda dan keadaan yang
terdapat didalam ruang yang ditempat dimana mempengaruhi kehidupan kita. Secara
teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas untuk jumlahnya, namun secara praktis pada
ruang tersebut selalu diberikan batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan,
semisal: sungai, laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya. Jadi lingkungan hidup
mesti kita artikan secara luas, yaitu tidak hanya sekedar untuk lingkungan biologi dan
fisik akan tetapi juga untuk lingkungan budaya, lingkungan sosial dan lingkungan
ekonomi.
Menurut Sambas Wirakusumah Lingkungan merupakan semua aspek kondisi eksternal
biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi aspek
lingkungan organisme itu.
Berdasarkan uraian pengertian lingkungan atau pengertian lingkungan hidup diatas yang telah
dikemukakan secara lebih lanjut bahwa antara “lingkungan hidup” dan “lingkungan” dipakai
dalam bentuk pengertian yang tidak berbeda atau sama. Hal ini sama dengan Undang-Undang
Lingkungan Hidup yang lama pada undang-undang no. 4 tahun 1982 dimana pada penjelasan
pasal I angka 1 telah menyebutkan bahwa “Lingkungan hidup yang ada disini merupakan suatu
sistem yang mencakup lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati, lingkungan buatan
dan lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
untuk makhluk hidup yang lainnya

Definisi Sekitar
Menurut KBBI Sekitar adalah kata Nomina (kata benda) yang berarti (daerah) sekeliling.

Pengertian TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)


Menurut makalah dari Suparyo TPS atau tempat pembuangan sampah sementara adalah
tempat yang digunakan untuk menampung sampah sampah dari masyarakat sementara
untuk selanjutnya diteruskan ke tempat pembuangan sampah akhir atau TPA.

Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat
(UU No 18 Pengelolaan sampah Tahun 2008). Sampah adalah segala sesuatu yang tidak
terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, termasuk yang dilakukan industry tetapi yang bukan biologis
karena human wastes tidak termasuk di dalamnya dan umumnya bersifat padat, karena air bekas
tidak termasuk di dalamnya. (Azwar, 1995:6).
Sedangkan menurut widiwijoto (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah mengalami
perlakuan baik yang telah diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan, dan sudah tidak
bermanfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada harganya serta dari segi lingkungan dapat
menyebabkan pencemaran atau gangguan kelestarian alam.
Murtadho dan gumbira (1998) membedakan sampah atas sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik meliputi limbah padat semi basah berupa. bahan-bahan organik yang umumnya
berasal dari limbah pertanian. Sampah ini memiliki sifat mudah terurai oleh mikroorganisme dan
mudah membusuk karena memiliki rantai karbon relative pendek. Sedangkan sampah anorganik
berupa sampah padat yang cukup kering dan sulit terurai oleh mikro organism karena memiliki
rantai karbon yang panjang dan kompleks seperti kaca, besi, plastic, dan lain-lain.
Berdasarkan pengertian diatas maka ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sampah
adalah segala sesuatu benda (padat, cair, dan gas) yang tidak dikehendaki lagi keberadaanya yang
berasal dari aktifitas manusia kecuali kotoran manusia.

a. American Public Work Association berdasarkan karakteristiknya,


membagi sampah menjadi :
1) Sampah basah (Garbage)
Yaitu sampah basah yang dihasilkan dalam proses pengolahan makanan sampah jenis ini bisa
dihasilkan pada tempat pemukiman penduduk, rumah makan atau warung, rumah sakit, pasar
dsb.
2) Sampah kering (Rubbish)
Yaitu jenis sampah yang dapat terbakar ataupun tidak dapat terbakar yang dihasilan oleh rumah
tangga, kantor, perdagangan seperti; kertas, plastik, tekstil, karet, kulit, kayu, daun-daun kering,
kaca, dan kaleng.
3) Sampah abu (Ashes)
Yaitu benda yang tertinggal dari pembakaran kayu, arang, dan benda-benda lain yang terbakar.
4) Sampah jalan (Street Sweeping)
Yaitu sampah yang berasal dari jalan, biasanya berupa sampah daun-daunan dan pembungkus.
5) Sampah bangkai binatang (dead animal)
Yaitu sampah biologis berupa bangkai binatang kecil dan binatang peliharaan.
6) Rongsokan kendaraan (abandoned vehicles)
Yaitu bekas-bekas kendaraan milik umum dan pribadi, seperti bak mobil, becak, dan lain-lain.
7) Sampah industry (industrial wastes)
Yaitu sampah padat sebagai hasil buangan industri.
8) Sampah dari bangunan (demolition wastes).
Yaitu sampah yang terjadi karena penghancuran atau pembangunan suatu gedung. Sering kali
diklasifikasikan dalam sampah kering misalnya, batu, beton, batu merah, papan, sisa pipa-pipa
dan sebagainya.
9) Sampah khusus atau berbahaya (hazardous wastes)
Yaitu sampah kimia beracun, pestisida, pupuk radioaktif biologi, dan sampah rumah sakit yang
dapat membahayakan manusia.
10) Sampah pengolahan air minum atau air kotor (water treatment residu) Yaitu sampah yang
berupa lumpur dari perusahaan air minum atau pengolahan air kotor, dapat diklasifikasikan
dalam jenis tersendiri.

b. Sumber Sampah
Sumber dari sampah umumnya berhubungan erat dengan penggunan tanah dan pembagian
daerah untuk berbagai kegunaan. Menurut Depkes RI Tentang pembuangan sampah (1987)
sumber sampah dapat diklasifikasikan dalam berbagai kategori yaitu :
1) Pemukiman Penduduk
Pada tempat pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga tunggal atau beberapa
keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama biasanya terdapat dikota atau daerah
suburban. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan, dan bahanbahan sisa sari
pengolahan makanan atau sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish) abu dan sampah-
sampah khusus.
2) Tempat-tempat umum dan tempat-tempat perdagangan Tempat umum adalah tempat yang
dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk tempat-tempat
perdagangan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam menghasilkan
sampah. Jenis sampah yang dihasilkan dapat berupa sisa-sisa makanan (sampah basah), sampah
kering, abu, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus dan kadang-kadang juga terdapat sampah
yang berbahaya.
Contoh tempat-tempat tersebut adalah : toko, rumah makan/warung, tempat-tempat penginapan
dan sebagainya.

3) Sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah


Yang dimaksud dengan sarana pelayanan masyarakat disini
misalnya:
a) Tempat-tempat hiburan umum (taman)
b) Jalan umum
c) Tempat-tempat parkir
d) Tempat-tempat pelayanan kesehatan
e) Komplek militer
f) Gedung-gedung pertemuan
g) Pantai tempat berlibur
h) Sarana pemerintahan yang lain
Tempat tersebut diatas biasanya menghasilkan sampah khusus dan
sampah kering.
4) Industri berat-ringan
Dalam pengertian ini termasuk :
a) Pabrik-pabrik produksi bahan-bahan
b) Sumber-sumber alam misalnya sumber energi
c) Perusahaan kimia
d) Perusahaan kayu
e) Perusahaan logam
f) Tempat pengolahan air kotor/air minum
(yang dimaksud dalam pengertian ini ialah usaha pengolahan air minum atau pengolahan air
kotor dari kota dan juga pengolahan air kotor industri)
g) Dan lain-lain kegiatan industri, baik yang hanya bersifat distribusi, ataupun memproses suatu
bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering,
abu, sisa-sisa bahan bangunan, sampah khusus dan sampah berbahaya.
5) Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang. Dari daerah pertanian ini misalnya sampah dari
kebun, kandang, lading atau sawah. Sampah yang dihasilkan berupa bahan-bahan makanan yang
membusuk sampah pertanian, pupuk, maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah menurut
Depkes RI Tentang pembuangan sampah (1987) yaitu :
a. Jumlah penduduk dan kepadatnnya
b. Pola kehidupan/tingkat sosial ekonomi
c. Letak geografi
d. Iklim
e. Musim
f. Kemajuan teknologi
d. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Manusia
Manusia yang hidup dilingkungan, tidak akan terhindar oleh adanya sampah yang hadir
dilingkungan.Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek yang
langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud dengan efek langsung adalah efek yang disebabkan
karena kontak langsung dengan sampah tersebut. Efek tidak langsung yaitu dapat dirasakan
masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Lokasi dan
pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol)
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang
seperti lalat, tikus dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah
4) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

e. Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan


Menurut Chayatin Nurul (2009: 352), Gangguan-gangguan keseimbangan lingkungan yang
paling sering terjadi antara lain pencemaran udara dan pencemaran air:
1) Pencemaran Udara. Pencemaran udara merupakan masalah yang menjadi perhatian
masyarakat. Dari fase yang semula hanya terkontaminasi menjadi suatu ambang tertentu dan
akhirnya sampai pada titik batas hingga sampai pada fase pencemaran, sumber-sumber
pencemaran udara antaralain :
a) Pencemaran udara yang disebabkan oleh industry dan pertambangan
b) Pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dengan segala systemnya
c) Pencemaran udara oleh akses pembangunan
d) Pencemaran udara oleh meningkatnya pembakaran bahan – bahan buangan (sampah dan
lainnya), kebakaran hutan
e) Pencemaran udara oleh letusan gunung api (pencemaran akibat sumber sampah alamiah)
f) Pencemaran udara oleh asap rokok
Dampak yang diakibatkan dari pencemaran udara ialah infeksi saluran pernapasan akut, iritasi
mata, terganggunya ekologi hutan (akibat kebakaran hutan).

2) Pencemaran air. Air merupakan kebutuhan yang paling penting karena apabila manusia
kekurangan sedikit cairan dapat mengakibatkan dehidrasi.
Saat ini semakin banyak timbul masalah – masalah pencemaran air yang disebabkan oleh
sampah, diantaranya :
a) Pabrik pengelolaan makanan komposisi waste water nya meliputi bahan – bahan organic
sebagai komponen utamanya. Disamping komponen – komponen organik kita temukan pula
minyak, benda – benda terapung, benda – benda padat yang kasar, rasa dan warna.
b) Limbah pertambangan. Komponen adalah asam dalam bahan pembuangan yang digunakan
sebagai air pembersih.
c) Limbah industri minyak tanah.
d) Limbah dari rumah tangga, masalah pencemaran oleh detergen, sabun, akibat yang
ditimbulkan adalah meningkatnya kemampuan detergen untuk bercampur dengan bahan – bahan
yang basah sehingga menghasilkan emulsifilkan terhadap lemak dan minyak, serta merangsang
mengapungnya zat – zat padat yang membentuk suatu busa.
Sampah juga bisa mengganggu kelestarian dan keseimbangan, lingkungan, kesehatan dan
keamanan serta pencemaran antara lain :
a) Sampah dapat menimbulkan pencemaran atau pengotoran. Pencemaran dapat berupa udara
kotor karena mengandung gas – gas yang terjadi dari perombakan sampah, bau yang tidak sedap,
daerah yang becek dan kadang- kadang berlumpur apabila musim penghujan
b) Sampah bertumpuk – tumpuk menimbulkan kondisi fisik physicochemis yang tidak sesuai
dengan lingkungan yang normal dapat menyebabkan kenaikan suhu dan perubahan pH
c) Kekurangan oksigen pada daerah pembuangan sampah yang disebabkan karena proses
perombakan sampah.
d) Gas – gas yang dihasilkan selama degradasi sampah dapat membahayakan kesehatan dan
bahkan kadang – kadang beracun serta dapat mematikan.
e) Berbagai penyakit dapat timbul dari sampah
f) Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang nyaman untuk
dinikmati.
B. Kerangka Berpikir

Standar
Pengelolaan Sampah

Dampak Positif dan Negatif yang Usaha yang Dilakukan


Sumber sampah dan Pemerintah untuk
Ditimbulkan oleh Keberadaan TPA dan
jenis sampah Mengelola Sampah
Sampah – sampah yang Ada

Menurut UU no 18 tahun 2008 pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kegiatan yang


sistematis,menyeluruh,dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Kegiatan pengurangan meliputi:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan
c. pemanfaatan kembali sampah. sedangkan kegiatan penanganan meliputi;pemilihan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Sumber sampah yaitu dari rumah tangga, pasar, kegiatan industri, jalan raya,dsb setelah
terkumpul di TPS kemudian diangkut oleh truk untuk dipindahkan ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA), kemudian setelah di TPS sampah tersebut akan diolah oleh petugas TPA. Hasil
dari pengolahan tersebut yang nantinya akan menunjukan dampak terhadap lingkungan dan
masyarakat.
C. Hipotesis
Dari penelitian yang saya lakukan di TPS kelurahan Gunung Sahari Utara ada
hubungan antara dampak TPS di Gunung Sahari Utara yang kurang terorganisir
dengan baik terhadap lingkungan sekitar wilayah Gunung Sahari yaitu, saat
pengadukan atau pemilahan timbunan sampah menimbulkan pencemaran
lingkungan yaitu pencemaran udara. Saat proses pemilahan atau pengadukan
sampah tersebut timbunan sampah mengeluarkan bau tidak sedap yang membuat
warga yang berada tidak jauh dari lingkungan tersebut merasa sangat terganggu,
karena sampah yang diaduk tersebut dapat tercium bau nya sampai dengan
kejauhan 100m, hal ini tentu disebabkan karena penimbunan sampah yang kurang
baik, dan warga disekitar wilayah Gunung Sahari tidak berperan Secara aktif
dalam pemilahan dan pemrosesan tahap awal mulai dari tempat timbulan sampah
(dalam hal ini mayoritas adalah lingkungan rumah tangga) dalam hal ini limbah
yang berasal dari rumah tangga tidak dipilah-pilah terlebih dahulu atau dipisahkan,
sebagai contoh; sampah plastik dipisahkan dengan sampah kertas begitu pula
dengan sampah basah yang tidak dicampur dengan sampah kering. Upaya ini
setidaknya dapat mengurangi timbulan sampah yang harus dikumpulkan dan
diangkut ke TPS sehingga beban timbunan di TPS Gunung Sahari Utara menjadi
berkurang dan dapat meminimalisirkan pencemaran lignkungan terutama
pencemaran udara.
BAB III

Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan untuk penelitian tentang TPS berikut ialah metode lapangan dan metode
pustaka. Metode lapangan ialah metode yang dilakukan dengan cara langsung meninjau tempat
penelitian dengan mendatangi TPS tersebut, TPS yang dituju yakni TPS Gunung Sahari Utara,
Jakarta Pusat. Sedangkan, untuk metode pustaka ialah metode yang dilakukan dengan cara
mencari bahan isi makalah ini dari berbagai sumber, misalnya isi buku tentang TPS atau dari
internet.

B. Waktu & Tempat Penelitian


Waktu : Rabu, 07 April 2018
Pukul : sekitar pukul 14:15 WIB
Tempat : Tempat Pembuangan Sampah Sementara Gunung Sahari.

C. Alat & Bahan


Alat: -
Bahan : -
Daftar Pustaka
Fajar.2013.Pengertian Menurut Para Ahli. http://pengertian.website/pengertian-lingkungan
menurut-para-ahli/. Pada tanggal 18 Maret 2018.
Mily.2009.Sampah.Diunduh dari https://mily.wordpress.com/2009/02/28/sampah/. Pada tanggal
28 Maret 2018.
Iswara, Rama Putra.2013.Jenis-Jenis Sampah.
https://ayodarling.wordpress.com/2013/04/07/jenis-jenis-sampah/. Pada tanggal 7 April
2018.
Sridianti.2016.Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli. Diunduh dari
http://www.sridianti.com/pengertian-lingkungan-hidup-menurut-para-ahli.html.Pada
tanggal 10 April 2018.
Suparyo.2017.Pengertian Tempat Pembuangan Sampah Sementara.Diunduh dari
https://daunbuah.com/pengertian-tempat-pembuangan-sampah-sementara/ .Pada tanggal 10
April 2018.

Anda mungkin juga menyukai