Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rishafa Rosicky

NPM : 223515516132
Prodi : Administrasi Publik
Dosen : Dr Andi Yusran, M.Si.
R12

Penulis : Prof.Miriam Budiarjo


Sumber Asli : Buku Dasar-Dasar Ilmu Politik
Jumlah halaman : 546 Halaman
Resume dan Tanggapan Konsep Kekuasaan
Konsep Kekuasaan
Definisi kekuasaan merupakan konsep politik yang banyak dibahas, tentunya hal ini menjadi
konsep yang krusial (penting) dalam ilmu sosial dan terkhusus dalam ilmu politik. Definisi lain
menurut para ahli;
o W.Conoly (1983) dan S.Lukes (1974) : Menganggap kekuasaan sebagai suatu konsep
yang dipertentangkan (a contested concept) yang artinya merupakan hal yang tidak dapat
dicapai suatu konsensus.
o Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan : Kekuasaan adalah suatu hubungan di mana
seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok
lain ke arah tujuan dari pihak pertama.
o Barbara Goodwin (2003): Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengakibatkan
seseorang bertindak dengan cara yang oleh yang bersangkutan tidak akan dipilih, dengan
kata lain memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
kehendaknya. Manifest kekuasaan yang diselenggarakan melalui isyarat yang jelas.

Cara untuk menyelenggarakan kekuasaan berbeda-beda. Upaya yang paling ampuh


Adalah ; Kekerasan fisik (force), Koersi (coercion), yaitu melalui ancaman akan diadakan
sanksi, Persuasi (persuasion) yaitu proses meyakinkan, berargumentasi, (Reward) atau
insentif yaitu imbalan atau kompensasi yang bertujuan untuk suatu permasalahan, cara
ini dinamakan sanksi positif.

Sumber Kekuasaan
Sumber kekuasaan seseorang ? Kekuasaan seseorang dapat berupa kedudukan, kekayaan, atau
kepercayaan, masing-masing terdapat keistimewaan tersendiri. dua istilah yang menyangkut konsep;
▪ Scope of Power [cakupan kekuasaan] menunjuk pada kegiatan, perilaku, serta sikap dan
keputusan-keputusan yang menjadi obyek dari kekuasaan
▪ Domain of Power [wilayah kekuasaan] siapa-siapa saja yang dikuasai oleh orang atau
kelompok yang berkuasa, jadi menunjuk pada pelaku, kelompok organisasi atau kolektivitas
yang berkuasa.
Otoritas/Wewenang (Authority) dan Legitimasi (Legitimacy)
Definisi yang dikemukakan oleh Robert Bierstedt dalam karangannya An Analysis of Social Power
yang mengatakan bahwa wewenang (authority) adalah institutionalized power (kekuasaan yang
dilembagakan). Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan dalam buku Power and Society bahwa
wewenang (authority) adalah kekuasaan formal (formal power). Dianggap bahwa yang mempunyai
wewenang (authority) berhak untuk mengeluarkan perintah dan membuat peraturan-peraturan serta
berhak untuk mengharapkan kepatuhan terhadap peraturan-peraturannya.
Selain konsep wewenang juga dikenal konsep legitimasi (legitimacy atau keabsahan) yang terutama
penting dalam suatu sistem politik. Keabsahan adalah keyakinan anggota-anggota masyarakat bahwa
wewenang yang ada. David Easton bahwa keabsahan adalah: ”Keyakinan dari pihak anggota
(masyarakat) bahwa sudah wajar baginya untuk menerima baik dan menaati penguasa dan
memenuhi tuntutan-tuntutan dari rezim itu. A.M. Lipset ”Legitimasi mencakup kemampuan untuk
membentuk dan mempertahankan kepercayaan bahwa lembaga-lembaga atau bentuk-bentuk politik
yang ada adalah yang paling wajar untuk masyarakat itu”.

Pengaruh
Pengaruh selalu dibahas bersamaan dengan kekuasaan.
Laswell dan Kaplan “Kekuasaan untuk memengaruhi kebijakan-kebijakan orang lain melalui sanksi yang sangat
berat (yang benar-benar akan dilaksanakan atau yang berupa ancaman sanksi) itulah yang membedakan kekuasaan
dari pengaruh pada umumnya.”
Norman Barry “Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang, jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak
dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka
tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.”
Robert Dahl, “A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang
sebenarnya tidak akan B lakukan” (A has influence over B to the extent that the can get B to do something that B
would not otherwise do).

Tanggapan : Menurut pendapat saya kekuasaan didalam ilmu politik saling


berkaitan satu sama lain, setiap individu memiliki kekuasaan sesuai dengan
kedudukan yang ada. Mereka bisa melakukan segala sesuatu yang bisa
mempengaruhi secara keseluruhan. Hal tersebut tentunya memiliki
konsekuensi masing-masing dan saling berhubungan sebab-akibat.

Anda mungkin juga menyukai