Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Teori Kekuasaan

Pada dasarnya, kekuasaan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu atau
kelompok untuk memengaruhi orang lain. Oleh sebab itu, bagi pemegang kuasa bisa dibilang
memiliki tanggung jawab yang besar karena bukan hanya memberikan pengaruh terhadap
seseorang, tetapi juga bisa memberikan pengaruh terhadap lingkungan. Selain itu, pengaruh yang
diberikan dari pemegang kuasa bisa berdasarkan keinginannya atau kepentingan untuk bersama.

Kekuasaan itu sendiri bisa berasal dari jabatan pribadi atau dari garis keturunan. Dalam hal ini,
jabatan pribadi bisa didapatkan ketika menjabat suatu organisasi atau lembaga yang di mana
seseorang itu menjabat sebagai ketua. Ketika menjabat sebagai ketua, sudah seharusnya untuk
memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan sebuah organisasi atau lembaga tersebut. Maka
dari itu, seorang ketua atau pemegang kuasa harus memiliki wawasan yang luas, sehingga bisa
menemukan berbagai macam cara agar organisasi atau lembaga yang dipimpinnya dapat
berkembang.

Sementara itu, kekuasaan yang didapatkan melalui garis keturunan biasanya terjadi keturunan-
keturunan raja. Kekuasaan seperti ini dapat kita lihat pada negara-negara yang menganut sistem
pemerintahan kerajaan, seperti Brunei Darussalam. Oleh karenanya, setiap keputusan dari
kekuasaan raja akan memengaruhi kondisi dan kesejahteraan rakyatnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekuasaan adalah kemampuan orang atau golongan
untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau
kekuatan fisik. Dari pengertian kekuasaan menurut KBBI, maka dapat dikatakan bahwa kekuasaan
yang berasal dari kewibawaan dan wewenang ini biasanya dimiliki oleh para pemimpin negara atau
pejabat negara. Kemudian karisma dan kekuatan fisik biasanya dimiliki oleh suatu ketua suatu
organisasi.

Beli Buku di Gramedia

Pengertian Teori Kekuasaan Menurut Para Ahli

Beberapa pengertian kekuasaan dari para ahli sebagai berikut


1. Montesquieu

Menurut Montesquieu, kekuasaan itu dibagi menjadi tiga golongan. Kekuasaan yang dibagi menjadi
tiga golongan ini saat ini dikenal dengan istilah Trias Politica. Adapun tiga golongan kekuasaan yang
dimaksud, yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.

Setiap golongan kekuasaan memiliki tugas yang berbeda-beda. Kekuasaan legislatif memiliki tugas
untuk membuat peraturan dan Undang-Undang. Kekuasaan eksekutif mempunyai tugas untuk
menjalankan peraturan dan Undang-Undang yang telah diciptakan. Kekuasaan yudikatif mempunyai
tugas untuk mengadili sesuatu seseorang yang memiliki kesalahan atau pelanggaran sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku.

2. Max Weber

Max Weber mengatakan bahwa kekuasaan adalah sebuah kesempatan yang dimiliki oleh seseorang
atau kelompok dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kehendaknya dalam hubungan sosial
walaupun harus menentang atau menghadapi kehendak orang lain. Berdasarkan pengertian ini,
kekuasaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyeramkan karena harus memaksa orang lain
untuk mewujudkan keinginannya.

3. Ramlan Surbakti

Ramlan Surbakti menyatakan bahwa kekuasaan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan yang
dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang digunakan untuk memengaruhi orang lain melalui cara
berpikir dan perilaku yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemegang kuasa.

4. Miriam Budiardjo

Menurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah seseorang atau kelompok yang memiliki kekuatan
atau kemampuan yang di mana kekuatan itu digunakan untuk memengaruho perilaku individu atau
kelompok lainnya yang sesuai dengan keinginannya.

5. Walter Nord

Walter Nord mengungkapkan bahwa kekuasaan adalah kemampuan yang digunakan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan tertentu dan berbeda dari tujuan-tujuan lainnya.
6. Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan

Menurut Harold D. Lasswell dan Abraham Kaplan, kekuasaan adalah sebuah hubungan antara
individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya dengan tujuan untuk menentukan
suatu tindakan atau aksi agar tidak berbeda arah dan sesuai dengan yang tindakan yang diinginkan.

7. John Locke

Menurut John Locke, kekuasaan adalah suatu hal yang tidak bisa dijadikan berada di dalam satu
unsur yang sama atau suatu hal itu harus dipisah satu sama lain. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, pengertian kekuasaan dari John Locke ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan federatif.

Menurut John Locke setiap kekuasaan memiliki tugasnya masing-masing, seperti kekuasaan legislatif
yang memiliki tugas untuk membuat peraturan dan Undang-Undang. Kekuasaan eksekutif yang
bertugas untuk menjalankan Undang-Undang yang telah dibuat oleh kekuasaan legislatif dan
memiliki kewenangan untuk mengadili. Kekuasaan federatif memiliki tugas untuk menjaga
keamanan negara dan menjaga hubungan negara dengan negara lainnya.

Itulah beberapa pengertian kekuasaan menurut para ahli. Di Indonesia, pemegang kekuasaan dibagi
menjadi tiga bagian,yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Dengan
kata lain, Indonesia menggunakan Trias Politica dari Montesquieu

Anda mungkin juga menyukai