Anda di halaman 1dari 3

Power Power berasal dari bahasa Latin yaitu potere, defined as an ability to affect something else.

. Secara luas, power adalah sebuah kemampuan seseorang dalam bertindak dan berperilaku dimana mampu mempengaruhi tindakan orang lain disekitar kita. Power dapat diartikan sebagai dua makna, yakni kekuatan dan kekuasaan. Definisi dan Karakteristik: Power adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi sesuatu demi mencapai suatu tujuan atau kemampuan untuk mempengaruhi seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginannya; Power juga bermakna kemampuan untuk mengontrol apa yang terjadi pada individu lain. The capacity to act and make choices and decisions (diambil dari file power point berjudul Power and Politics, Virginia W. Adams, Ph.D., R.N. Dean UNCW School of Nursing Adamsv@uncw.edu http://www.sco.uncc.edu/ans/powerpolicy.ppt ) The capacity to create order and sustain influence ( diambil dari file power point berjudul Power and Politics, Virginia W. Adams, Ph.D., R.N. Dean UNCW School of Nursing Adamsv@uncw.edu http://www.sco.uncc.edu/ans/powerpolicy.ppt )

Jenis-jenis Power Force adalah power yang dalam pelaksanaannya banyak memanfaatkan sarana fisik. Force adalah power yang dalam penggunaannya lebih sering terlihat dibandingkan jenis power lainnya. Persuasi adalah power di mana seseorang menggunakan daya dan ajakan untuk mempengaruhi seseorang. Persuasi lebih memanfaatkan kemampuan diplomasi daripada kemampuan fisik.

Manipulasi adalah power di mana seseorang menggunakan menyembunyikan kekuatan melalui penggunaan kekuasaan. Manipulasi pada kenyataannya banyak digunakan dalam pemerintahan demi kegunaan baik secara benar maupun untuk hal salah. Exchange adalah penggunaan kekuasaan melalui insentif. Power dapat juga berarti : Stick (suatu bentuk penggunaan kekerasan atau intimidasi terhadap orang lain), Deal (pemanfaatan bursa produktif yang melibatkan keuntungan bersama) dan Kiss (proses penciptaan kewajiban, loyalitas dan komitmen) (Keith Boulding: 1989) ( Boulding, Kenneth E.1989.Three Face of Power.Sage Publications )

Kewenangan Kewenangan atau otoritas sering dimaknai hanya sebagai kekuatan belaka, padahal otoritas juga bermakna suatu posisi untuk memberikan perintah yang akan ditaati oleh anggota kelompok karena legitimasinya diterima oleh orangorang kepada siapa perintah ditujukan, power bukan hanya sekadar suatu perintah yang didukung oleh paksaan, penyuapan, persuasi, dll. (David Robertson, Kamus Politik, Penguin 1993). ( David Robertson, Dictionary of Politics, Penguin Groups, London, 1993 ) Menurut Robert Bierstedt dalam karangannya An Analysis of Social Power mengatakan bahwa wewenang (authority) adalah institutionalized power (kekuasaan yang dilembagakan). ( Robert Bierstadt, An Analysis of Social Power, American Sociological Review, volume 15 (December 1950) ) Sedangkan kekuasaan adalah suatu kemampuan dalam mempengaruhi perilaku orang lain, dimana otoritas adalah hak untuk melakukannya sebagai bukti kekuasaan yang sah. Otoritas yang sah Menurut Max Weber, terdapatlah 3 bagian kategori kewenangan yang sah atau yang disebut juga otoritas tripartit, yaitu :

otoritas karismatik berasal dari kekuatan kepribadian, otoritas ini berdasarkan pada kekuatan individu masing-masing dalam kaitan dengan proses kewenangan tersebut. otoritas tradisional, dalam pengertian ini, berakar pada sejarah dan tradisi atau keturunan otoritas legal-rasional, dalam konteks ini, otoritas ini didapatkan berdasarkan hukum yang berlaku. Karismatik Pemimpin karismatik Kepribadian dinamis Kualitas unggul Kesuksesan komunitas Interpersonal Labil emosional Pemimpinpengikut Tradisional Kepribadian dominan Tradisi/keturunan Kualitas keturunan Tradisi/keturunan Tradisional Tujuan umum Bentuk tindak sosial Legal-Rasional Birokrat Otoritas legal Undang-undang Kepercayaan umum Peraturan/otoritas Bersatu dengan hukum Hanya memimpin

Jenis penguasa Dasar posisi Alat kekuasaan Legitimasi oleh Pengabdian Kohesi Kepemimpinan

Klasifikasi umum otoritas: Otoritas dapat diklasifikasikan kedalam dua bentuk umum yaitu : Otoritas de jure , atau otoritas hukum, beroperasi sesuai dengan satu set prosedur atau aturan hukum yang berlaku. Otoritas legal-rasional dan tradisional termaksud kedalam otoritas ini.Sebagai contoh, pemilik otoritas de jure adalah seorang presiden. otoritas de facto, atau otoritas dalam praktek, beroperasi sesuai dengan keadaan dimana otoritas tidak melalui prosedur hukum yang berlaku. Otoritas karismatik merupakan otoritas de facto. Pemilik otoritas de facto sebagai contoh adalah pemimpin pemberontakan atau kudeta terhadap suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai