Anda di halaman 1dari 3

Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI KEHIDUPAN

A. ORGANISASI KEHIDUPAN
Selain itu dalam komponen biotik ini tidak akan lepas dari tingkat individu sampai dengan
sebuah biosfer.
1. Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal, contohnya: seekor sapi, sebatang pohon, dan seorang
manusia.
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap jenis organisme/makhluk hidup harus dapat
menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungannya. Adaptasi makhluk hidup di bedakan
manjadi tiga macam:
a. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh demi kelangsungan hidupnya.
Contoh, adanya gigi taring pada hewan karnivora, bentuk paruh pada burung (jenis
makanan).
b. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya, adanya kantong tinta pada cumi-cumi, Hb (haemoglobin) orang
yang hidup dipergunungan lebih banyak di bandingkan dengan yang tinggal didaratan
rendah.
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri pada lingkungan berdasarkan pada
tingkahlakunya. Contohnya, Hibernasi pada musim dingin, ikan paus muncul secara
periodik kepermukan air laut untuk mengeluarkan CO2.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu. Namun, sekumpulan makhluk hidup ini hanya disebut populasi jika memiliki jenis
yang sama atau satu spesies. Makhluk hidup disebut satu jenis atau spesies jika mampu untuk
berkembangbiak dan menurunkan keturunan yang fertil.
Contoh, populasi pohon karet, populasi pohon jati, populasi ikan , populasi katak, dan
sebagainya. Jumlah populasi dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan jumlah populasi
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas),
dan migrasi (perpindahan).
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang hidup bersama pada suatu daerah
tertentu dan saling berinteraksi satu sama lainnya.
Contohnya, komunitas sawah (populasi rumput, padi, burung, katak dan serangga), komunitas
kolam ( populasi ganggang, lumut, serangga air, ikan lele, ikan mas, dan lainnya)
4. Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi antara komunitas dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik
maupun abiotiknya.
Contohnya, ekosistem darat, laut, dan pantai.
II. LIMBAH DAN ETIKA LINGKUNGAN

A. Pengertian Limbah
Pengertian limbah menurut PP nomor 22 tahun 2021 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Sisa
yang dimaksud adalah barang tersebut sudah tidak bernilai ekonomis. Limbah dapat berasal dari
sisa proses produksi di industri maupun domestik atau rumah tangga. Jika ada masyarakat yang
bermukim, maka pasti ada berbagai jenis limbah yang dihasilkan.

B. Jenis-Jenis Limbah
Limbah berdasarkan wujudnya dapat berupa limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Contoh
limbah padat adalah kertas, plastik, sisa sayuran, dan lain-lain. Limbah cair misalnya air bekas
mencuci, mandi, sisa pewarnaan kain, dan lain-lain. Limbah gas misalnya asap pembakaran.
Limbah berdasarkan pada sumbernya dapat dibagi menjadi dua, yakni limbah industri dan limbah
domestik. Limbah industri dihasilkan dari proses produksi di industri atau di kawasan dengan
produksi massal. Limbah domestik merupakan jenis limbah yang berasal dari konsumsi dalam
rumah tangga.
Limbah berdasarkan tingkat bahanyanya dibagi menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
dan limbah non bahan berbahaya dan beracun (Non B3). Limbah B3 menurut PP nomor 21 tahun
2021 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Bahan berbahaya dan beracun yang dimaksud adalah zat, enerfi, dan atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan, merusak, dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah non B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang tidak menunjukkan karakteristik limbah B3.
C. Dampak Limbah
Pengaruh limbah terhadap lingkungan dan makhluk hidup tidak dapat diabaikan, sehingga harus
ditemukan cara yang tepat untuk mengelola limbah jenis apapun. Dampak dari adanya limbah,
antara lain:
1. Dampak Limbah Terhadap Kesehatan Manusia
Lingkungan yang tercemar oleh limbah akan menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati,
termasuk dampaknya terhadap manusia. Beberapa contoh gangguan kesehatan pada manusia,
yakni:
1. Menyebabkan kondisi lingkungan kotor dan berbau.
2. Menyebabkan berbagai penyakit dan infeksi, misalnya gangguan pencernaan, diare, tifus,
jamur, gangguan saraf, gangguan nafas, dan penyakit lainnya.
3. Menyebabkan keracunan.
2. Dampak Limbah Terhadap Alam dan Lingkungan
Tidak hanya dampak bagi manusia, kontaminasi limbah juga berdampak terhadap alam dan
lingkungan sekitar. Kerusakan lahan dan lingkungan adalah salah satu dampak yang paling sering
terjadi. Selain itu, lingkungan menjadi kurang sehat untuk dihuni.
Limbah yang menyumbat sistem aliran sungai dan drainase juga akan menyebabkan masalah,
seperti banjir. Hewan-hewan akan mendapatkan dampak, seperti keracunan. Kemudian, tanaman
akan layu jika terpapar limbah.

D. Pengelolaan Limbah
Berdasarkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari adanya limbah, maka diperlukan sebuah
sistem pengolahan limbah yang baik dan terintegrasi dengan peraturan pemerintah. Tujuannya,
untuk mengurangi dampak limbah terhadap lingkungan dan kehidupan manusia, serta makhluk
hidup lainnya.
Pengolahan limbah bisa dilakukan berdasarkan tingkat perlakuan dan karakteristik limbah agar
lebih tepat sasaran.
Misalnya, limbah cair yang dikelola dengan sistem sanitasi yang baik. Pengelolaan limbah
bertujuan agar pembuangan limbah dan pengolahan berikutnya dapat terintegrasi sesuai dengan
karakteristik limbah.
Sistem sanitasi yang dimaksud harus mencakup keseluruhan dari kebutuhan lingkungan. Mulai dari
penyediaan air bersih, drainasse, hingga pembuangan limbah.
Beberapa teknis pengelolaan limbah yang bisa dilakukan secara umum, antara lain:
• Pengurangan Limbah
Salah satu cara untuk melakukan pengelolaan limbah adalah berusaha untuk mengurangi jumlah
limbah. Cara ini bisa dilakukan sejak dini dan dimulai dari diri sendiri, seperti membiasakan
menggunakan botol isi ulang daripada air kemasan sekali minum.
• Daur Ulang
Daur ulang limbah juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan dari sampah. Sampah-
sampah anorganik dapat dimanfaatkan atau digunakan kembali untuk fungsi lainnya. Sementara
itu, limbah organik dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos.
• Pengolahan
Pengolahan untuk limbah berbahaya juga perlu dilakukan. Khususnya yang berasal dari limbah
industri. Pengolahan ini perlu dilakukan dan disesuaikan dengan senyawa yang terkandung dalam
limbah.
A. Pembuangan
Pembuangan limbah harus dilakukan melaluimekanisme yang baik. Limbah tidak boleh dibuang
sembarangan. Semua harus memenuhi peraturan terkait agar tidak menimbulkan dampak bagi
lingkungan.

E. Pemanfaatan limbah dan etika linfkungan


1) Pemanfaatan Limbah
Cara sederhana atau tahap awal pengolahan limbah adalah dengan cara
memisahkanantara sampah organik dan anorganik, kemudian dikumpulkan dan dipilah
sesuai sifat dan jenisnya.pemisahan dimaksudkan untuk memudahkan proses daur ulang.

Cara ini akan sangat membantu proses daur ulang bahan buangan sehingga menjadi
bahan yang masih dapat dimanfaatkan lagi bagi kehidupan manusia.
Pemanfaatan kembali limbah dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia.
Contoh pemanfaatan limbah antara lain adalah untuk pembuatan kerajinan tangan dari
sampah plastik.
2) Etika Lingkungan
Secara teoritis, etika mempunyai pengertian sebagai berikut :
1. Secara etimologi, etika berasal dari kata Yunani ethos (jamaknya: ta etha
) yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam arti ini etika berkaitan
dengan seseorang atau masyarakat.
2. Etika dipahami dalam pengertian yang berbeda dengan moralitas sehingga
mepunyai pengertian yang jauh lebih luas. Dalam pengertian ini etika
diartikan sebagai refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak dalam situasi konkret. Seringkali situasi konkret yang dihadapi
adalah situasi dilematis, situasi diman kita
dihadapkan pada dua pilihan nilai yang sama – sama sahnya, dan kita hanya
bisa memilih salah satu dan berarti melanggar yang lain. Dalam situasi
demikian, etika dan
moralitas dalam pengertian pertama tidak memadai. Oleh karena itu,
pengertian etika kedua, adalah berupa refleksi kritis untuk menentukan
pilihan, menentukan sikap dan bertindak secara benar sebagai manusia.
Etika lingkungan merupakan suatu perilaku manusia dalam mewujudkan moral
lingkungan yang berisi petunjuk mengenai bagaimana manusia harus menempuh
kehidupan, berperilaku serta bertanggung jawab terhadap lingkungan dan alam.

Anda mungkin juga menyukai