a. Apa itu Bank Sampah? Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual ke penjual barang bekas yang sudah bekerja sama dengan sekolah. b. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah- sampah yang mereka kumpulkan, dikelola biar bisa manfaat. Pada pengelolaan sampah, terdapat penanganan sampah yang dilakukan salah satunya yaitu melalui kegiatan pemilahan sampah. Kegiatan ini dilakukan melalui pengelompokan sampah ke dalam beberapa jenis, diantaranya: Sampah yang mengandung B3 dan/atau Limbah B3 Sampah yang mudah terurai oleh proses alam Sampah yang dapat diguna ulang Sampah yang dapat didaur ulang Pengertian Bank Sampah Menurut Para Ahli Adapun definisi bank sampah menurut para ahli, antara lain; 1. Narasihan (2008) Bank sampah adalah bagian daripada adanya konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan. Dimana dalam konsep penerapannya setiap warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sejarah Bank Sampah Bank sampah dalam sejarahnya berdiri karena keprihatinan masyarakat akan lingkungan sekitar yang semakin lama dipenuhi dengan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Semakin banyak sampah yang ada tentu akan menimbulkan semakin banyak masalah sehingga diperlukan penanganan yang tepat seperti membuat pengolahan sampah menjadi bahan yang lebih berguna. Selain itu, bank sampah juga dapat mendorong masyarakat agar menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan rapi. Bank sampah juga digunakan untuk mengubah sampah yang biasanya mencemari lingkungan menjadi sesuatu yang lebih berguna. Misalnya sebagai pupuk atau kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah diharapkan mampu membantu penanganan sampah dengan lebih baik serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Sebab adanya bank sampah memiliki banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, Manfaat Bank Sampah Manfaat adanya bank sampah di masyarakat. Antara lain; 1. Dapat membantu pengolahan sampah lokal 2. Menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya kebersihan 3. Membuat lingkungan menjadi lebih bersih 4. Meningkatkan nilai ekonomis barang-barang yang telah dibuang 5. Meningkatkan ekonomi masyarakat B. Mengenal Lingkungan Hidup Pengertian Lingkungan Definisi lingkungan dapat dijelaskan dalam beberapa pengertian, mulai dari arti yang sederhana hingga spesifik seperti yang disampaikan oleh para ahli. Secara garis besar pengertian lingkungan dapat dibagi dua, yaitu pengertian secara umum dan pengertian menurut para ahli sebagai berikut: 1. Lingkungan Secara Umum Secara umum lingkungan dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai unsur fisik meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah, mineral, serta energi matahari. Pengertian lain dari lingkungan secara umum adalah segala hal yang berada di sekitar manusia yang tinggal secara bersama-sama dan kemudian saling mempengaruhi satu sama lain terhadap kondisi kehidupan manusia. Lingkungan terdiri atas dua komponen yang bersifat biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan segala hal yang memiliki nyawa, seperti manusia, hewan, tubuhan, serta mikroorganisme berupa bakteri dan virus. Sedangkan komponen abiotik adalah segala hal yang tak bernyawa seperti air, udara, tanah, cahaya, iklim, kelembaban, dan suara. 2. Lingkungan Menurut Para Ahli Pengertian lingkungan menurut para ahli mencakup pendapat para pakar lingkungan dan pengertian secara tertulis di dalam kamus dan perundang- undangan. Berikut ini adalah berbagai pengertian lingkungan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu: a. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1997, arti lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu ruang dengan benda, keadaan, daya, dan makhluk hidup. Termasuk juga di dalamnya adalah manusia serta perilakunya yang berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia itu sendiri serta makhluk hidup lainnya. b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, lingkungan adalah daerah, kawasan, dan sebagainya yang ada di dalamnya, Lingkungan juga dapat diartikan sebagai suatu bagian yang ada di dalam kelurahan dan menjadi lingkungan kerja dari pelaksanaan pemerintahan desa. c. Menurut Ensiklopedia Kehutanan Sebagai objek kajian dari bidang kehutanan, dalam Ensiklopedia Kehutanan juga terdapat pengertian singkat lingkungan. Di dalam Ensiklopedia tersebut disebutkan bahwa lingkungan adalah jumlah total dari seluruh faktor non-genetik yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi pohon. d. Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolf S. J. McNAughton dan Larry L. Wolf berpendapat bahwa definisi lingkungan adalah seluruh faktor eksternal baik yang bersifat biologis ataupun fisika, dimana faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, serta aktivitas reproduksi dari organisme. e. Menurut Michael Allaby Michael Allaby juga menyatakan pendapat mengenai pengertian lingkungan, penjelasan tentang lingkungan hidup adalah lingkungan fisik, biotis, dan juga kimiawi yang mengelilingi kehidupan organisme. Jenis Lingkungan Berbagai macam lingkungan yang ada di sekitar kehidupan manusia dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sudut pandangnya. Secara umum lingkungan dibagi berdasarkan unsur pembangunnya, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. 2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknya Lingkungan juga dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuknya, dalam hal ini adalah komponen hidup seperti manusia dan tumbuhan serta komponen tidak hidup seperti batu dan tanah. Jenis lingkungan menurut sudut pandang ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. a. Lingkungan Biotik Lingkungan biotik juga disebut sebagai lingkungan organik, yaitu komponen berupa makhluk hidup yang mendiami bumi. Komponen tersebut terdiri atas makhluk hidup berupa manusia, hewan, dan tumbuhan, serta mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Contoh lingkungan biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup dalam satu lingkungan. Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur dari lingkungan hidup biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa yang terdapat di atas muka bumi atau terdapat dalam lingkungan tertentu. Unsur-unsur dalam lingkungan biotik selanjutnya dibagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu: Produsen, komponen yang berperan sebagai produsen dalam lingkungan biotik adalah tumbuhan, karena makhluk ini mampu memproduksi bahan makanan yang diperlukan oleh makhluk hidup yang lain. Konsumen, komponen yang berperan sebagai konsumen pada lingkungan biotik adalah manusia dan hewan, karena kedua jenis makhluk hidup tersebut memanfaatkan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pengurai, komponen yang berperan menjadi pengurai dalam lingkungan biotik adalah mikroorganisme seperti bakteri, cacing tanah, dan jamur. Mikroba tersebut bertugas menghancurkan dan merombak sisa-sisa dari organisme yang sudah mati. b. Lingkungan Abiotik Lingkungan abiotik atau juga disebut lingkungan anorganik adalah kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup dan bersifat anorganik atau benda mati seperti air, udara, tanah, mineral, dan batu. Contoh-contoh tersebut sekaligus menjadi unsur pembangun lingkungan abiotik. Selain itu unsur dari lingkungan abiotik mempunyai fungsi pendukung, artinya keberadaannya diperlukan untuk membantu terciptanya suatu lingkungan. Ada empat unsur lingkungan abiotik yang bersifat vital bagi kelangsungan makhluk hidup, yaitu matahari, air, udara, dan tanah. Matahari, unsur lingkungan abiotik yang bersifat fisik di mana cahaya matahari diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan sebagai unsur biotik dan juga menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lain seperti manusia. Air, unsur lingkungan yang paling bersifat vital bagi makhluk hidup adalah air. Karena air dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan hidup. Tanpa air bencana kekeringan akan terjadi dan itu merugikan makhluk hidup. Meski begitu kelebihan air juga dapat mengakibatkan bencana banjir. Udara, sama halnya dengan air udara juga memiliki peran sangat vital bagi makhluk hidup. Karena semua yang bernyawa memerlukan udara untuk berpanas atau respirasi. Udara sendiri terdiri atas beragam jenis gas seperti oksigen yang dihirup oleh manusia dan hewan, serta karbondioksida yang digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanah, unsur abiotik berupa tanah juga sangat diperlukan bagi makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah untuk tubuh, lalu dimanfaatkan oleh manusia dan hewan sebagai makanan. Kebanyakan mikroorgansime juga hidup di dalam tanah. Serta yang paling penting tanah menjadi tempat seluruh makhluk hidup berpijak. C. Pengertian Reduce, Reuse, Recycle (3R) Metode 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebagai salah satu cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah plastik dengan berbagai jenisnya. Penerapan sistem ini juga sangat baik dalam mengelola sampah dari berbagai jenis plastik baik dari sampah yang aman hingga sampah yang beracun. Pengelolaan sampah dengan sistem 3R sendiri mampu dilakukan oleh hampir semua orang serta tidak jarang hal-hal yang diproduksi dan mampu menghasilkan nilai ekonomis. Berikut dibawah ini adalah konsep dan urutan langkah untuk mengelola sampah dengan baik. 1. Reduce Reduce adalah mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Langkah ini sendiri dapat dilakukan serta diterapkan untuk sampah atau berbagai produk sekali pakai, seperti diantaranya pada kantong plastik belanja yang sudah dilarang di berbagai lokasi seperti di Sekitar lingkungan sekolah. Produk yang jadi target utama untuk reduce sendiri ialah produk-produk dengan bahan dasar plastik. Tahap ini juga menjadi yang pertama sekaligus menjadi prioritas karena akan menjadi pengurangan produk sampah sekali pakai, maka tak perlu ke tahap berikutnya yaitu reuse serta recycle. Penggunaan barang yang sulit didaur ulang kerap menjadi masalah baru, sehingga tak heran jika reduce digadang- gadang sebagai langkah awal yang tepat. Contoh dari penerapan langkah reduce diantaranya membawa botol minum serta alat makan sendiri, sehingga tak perlu menggunakan berbagai alat makan serta alat minum sekali pakai, berbelanja menggunakan tas atau totebag, dan sebagainya. 2. Reuse Langkah atau tahap kedua dalam mengatasi sampah ialah reuse yang berarti menggunakan kembali. Pada tahap ini, mengajak seseorang untuk menggunakan kembali berbagai produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali, maka sampah yang timbul dari produk-produk ini akan berkurang. Salah satu cara atau langkahnya diantaranya adalah pada penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman kecil, penggunaan kaleng biskuit hingga snack sebagai kotak penyimpanan di rumah, dan sebagainya. Bahkan, langkah lain dari reuse bisa dilakukan pada botol atau shampo yang tidak dibuang dan mengisinya dengan produk isi ulang. 3. Recycle Tahap terakhir dari konsep 3R ialah recycle yaitu mendaur ulang. Langkah ini sendiri paling banyak dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti tanah, laut, dan udara. Produk bekas ataupun produk daur ulang sendiri sesungguhnya lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan sampah yang tak digunakan hingga memiliki nilai tanpa harus mencemari lingkungan serta mampu mengurangi penyebaran sampah plastik. Adapun produk yang didaur ulang memiliki desain yang unik serta sangat berbeda dengan jenis produk baru, bahkan beberapa pihak juga membuat aksesoris dari alat daur ulang yang dapat bermanfaat untuk mendongkrak ekonomi lingkungan sekolah. Tanggung jawab dalam melakukan konsep 3R juga dapat dilakukan oleh pihak perusahaan, bagaimana cara melakukannya serta contoh apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan lainnya. Selain itu, tanggung jawab 3R juga harus dilakukan oleh orang-orang rumah agar bisa berperan juga dalam mengatasi masalah di dunia ini. Referensi: ● smartcity.jakarta.go.id/blog/419/cara-mudah-menabung-di-bank-sampah\\ ● bulelengkab.go.id/detail/artikel/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya-59 ● popmama.com/life/health/fx-dimas-prasetyo/apa-itu-bank-sampah-manfaat- dan-cara-kerjanya-untuk-kebersihan