Anda di halaman 1dari 10

Judul : Analisa Tekanan Dan Laju Kecepatan Angin Pada Mobil GL-BUS

Menggunakan Software Berbasis Computational Fluid Dynamics


(CFD)
Nama/ NPM : Yudi Hardian Hidayat / 20403761
Pembimbing : Dr.-Ing. Mohamad Yamin

ABSTRAK

GL-BUS merupakan salah satu jenis kendaraan yang sangat penting yang digunakan
sebagai sarana ngkutan umum masal. Study kasus yang dibahas adalah menganalisa
variabel kecepatan dan tekanan aliran fluida udara pada body mbil GL-BUS. Untuk
semua jenis kendaraan diantaranya jenis mobil GL-BUS pengurangan tahanan angin (air
drag) yang ditandai dengan pengurangan koefisien tahanan (drag coefisien) adalah salah
satu cara yang paling efisien untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Analisa ini menggunakan program cosmosflowork berbasis CFD. Tujuan dari analisa ini
adalah untuk mengetahui nilai tekanan dan hasil grafik dari kecepatan yang diberikan
pada masing - masing body car diantaranya 60 km/Jam, 80 km/Jam, 100 km/Jam, 120
km/Jam, 140 km/Jam.

Kata kunci : GL-Bus, Kecepatan, Tekanan, CFD


analisa dengan cara konvensional
I. Pendahuluan terutama pada analisa untuk sistem
aerodinamika khususnya mereka lebih
1.1 Latar belakang masalah memilih melakukan analisa dengan
Mengedepankan dengan semakin menggunakan bantuan perangkat lunak
pesatnya perkembangan dibidang ilmu CFD karena selain dapat menghemat
pengetahuan dan teknologi khususnya di biaya dan waktu hasilnya lebih akurat.
dunia automotif dewasa ini, maka ketika Dalam lingkungan persaingan
suatu industri mobil melakukan sebuah global yang semakin ketat saat ini,
perancangan untuk produknya, suatu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan
analisa kelayakan produk tersebut dalam pengujian koefisien tahanan
tidaklah lagi di analisa hanya dengan cara tesebut. Seperti kita ketahui bahwa
konvensional, dengan adanya perangkat pengujian keofisien tahanan angin suatu
lunak seperti Computational Fluid kendaraan dapat dilakukan di dalam
Dinamics (CFD) ini, sebagian besar terowongan angin baik dalam ukuran
industri automotif mulai mengabaikan kendaraan yang sebenarnya maupun
dalam ukuran skala. Akan tetapi cara- masing-masing dengan kecepatan
cara pengujian koefisien tahanan dalam 60 km/jam, 80 km/jam, 100
terowongan angin, baik ukuran km/jam, 120 km/jam, 140
sebenarnya maupun ukuran skala tersebut, km/jam.
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak
sedikit. Hal inilah yang menjadi salah satu 3. Permodelan mobil sesuai dengan
pemicu mengapa desainer maupun rancangan mobil GL-BUS di
industri mulai memanfaatkan komputasi mana permodelan gambarnya
dan simulasi numerik Computational menggunakan perangkat lunak
Fluid Dynamics (CFD) sebagai solusi solidwork.
terhadap permasalahan tersebut dengan 4. Perhitungan dan analisa yang
pertimbangan kecepatan dalam dilakukan adalah menggunakan
memperoleh data koefisien tahanan dan Software Computational Fluid
rendahnya biaya yang harus dikeluarkan. Dynamics (CFD)
1.2 Perumusan Masalah Cosmosflowork.
1.4 Tujuan Penulisan.
Permasalah yang diambil pada
Tujuan Penulisan Tugas Akhir ini
penulisan ini adalah perubahan tekanan adalah menganalisis perubahan tekanan
aliran fluida pada tiap - tiap titik pada dan kecepatan yang terjadi pada mobil
GL-BUS dengan kecepatan yang telah
mobil GL-BUS dengan menggunakan diberikan yaitu 60 km/jam, 80 km/jam,
perangkat lunak CFD sesuai dengan 100 km/jam, 120 km/jam, 140 km/jam.
Dengan menggunakan perangkat lunak
kecepatan yang telah diberikan pada Cosmosflowork pada (CFD), sehingga
mobil tersebut, yaitu: 60 km/Jam, 80 dapat dilihat aliran fluidanya dan
distribusi tekanannya. Tujuan dari
km/Jam, 100 km/Jam, 120 km/jam, 140 simulasi ini adalah melihat pengaruh
km/jam. kecepatan dan tekanan pada GL-BUS
mobil tersebut jika melaju dengan
kecepatan yang telah ditentukan.
1.3 Pembatasan Masalah. 1.5 Metode Penulisan
Pada Tugas Akhir ini penulis Penulisan ilmiah ini
membatasi permasalahannya adalah menggunakan metode, diantaranya:
sebagai berikut: > Studi Pustaka.
1. Analisa perhitungan yang Studi pustaka yang dilakukan
dilakukan adalah mencari yaitu dengan cara melihat dan
besarnya nilai variabel tekanan mempelajari menggunakan referensi-
serta kecepatan laju angin pada referensi seperti buku, jurnal ilmiah,
body mobil GL-BUS sesuai serta membaca-baca artikel di internet
dengan kecepatan yang diberikan. yang membahas tentang fluida dan hal
2. Pada analisa di diasumsikan mobil lain yang berhubungan dengan
dalam keadaan diam dan angin pembahasan penulisan ini untuk
yang bergerak, laju kecepatan dijadikan sebagai sumber tertulis
angin yang bergerak diberikan > Studi perangkat lunak.
Mencoba beberapa perangkat
lunak lain yang sejenis untuk
menganalisa aliran fluidanya.

1.6 Sistematika Penulisan.


Untuk mempermudah dan
memperjelas dalam Tugas Akhir ini,
dituliskan secara sistematis berdasarkan
pokok bahasan, adapun sistematis pokok
bahasannya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai
latar belakang masalah,
masalah dan pembatasan
masalah, tujuan, metode
penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang
teori - teori dasar yang
dipergunakan dalam
menganalisa permasalahan
yang berkaitan dengan
definisi fluida, macam-
macam aliran fluida,
persamaan-persamaan yang
berkaitan dengan fluida, dan
CFD.

BAB III : DATA DAN ANALISIS


Bab ini berisi mengenai data
spesifik dari mobil GL-BUS,
dan data dari analisa yang
telah dilakukan, gamabar
serta langkah-langkah yang
dilakukan saat menganalisa
kecepatan dan tekanan mobil
GL-bus analisa beberapa data
yang di dapat.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan
dan saran.
II. LANDASAN TEORI 2.2.2 Debit Aliran
Debit aliran fluida pada umumnya
2.1 Definisi Fluida. dipergunakan untuk menghitung
fluida itu merupakan suatu zat yang kecepatan aliran pada masing-masing pipa
dapat dengan mudah berubah bentuk, eksperimen.
tergantung dari tempat fluida itu berada. 2.2.3 Kerapatan (Density)
Fluida dapat dikatakan statis bila fluida Kerapatan (density) merupakan
tersebut dalam keadaan tidak bergerak jumlah atau kuantitas dari suatu zat.
atau diam pada suatu wadah dan dapat Pada suatu unit volume, kerapatan
dikatakan kinematis bila fluida tersebut dapat dinyatakan dalam tiga besaran
bergerak secara terus-menerus (continue) bentuk, yaitu:
akibat adanya suatu gaya gesek atau tekan 1. Massa jenis (mass density)
seberapapun kecilnya. Massa jenis atau mass density (p)
Secara umum bila dibedakan dari adalah suatu ukuran untuk
sudut kemampatannya (compresibility), konsentrasi zat yang dinyatakan
dalam massa persatuan volume.
maka bentuk fluida terbagi dua jenis,
2. Berat jenis (density weigth)
yaitu; compressible fluid dan
Berat jenis atau density weigth (y)
incompressible fluid. Yang dimaksud
adalah massa jenis dari suatu zat
dengan compressible fluid adalah fluida
yang dipengaruhi gaya tarik bumi
yang tingkat kerapatannya dapat berubah-
atau gravitasi.
ubah ip^konstan, contohnya; zat
3. Relative density
berbentuk gas. Sedangkan incompressible
Relative density atau spesifik
fluid adalah fluida yang tingkat
gravity (sg) adalah perbandingan
kerapatannya tidak berubah atau antara massa jenis suatu zat dengan
perubahannya kecil sekali dan dianggap massa jenis suatu standar zat
tidak ada -konstan , contohnya; zat (umumnya terhadap air) dan
berbentuk cair.[2] spesifik gravity tidak mempunyai
2.2 Beberapa Istilah dalam Mekanika satuan.
Fluida. 2.2.4 Kekentalan (Viscositas)
Istilah dalam mekanika fluida Viskositas merupakan suatu sifat
dibawah ini cenderung untuk zat cair dan fluida yang mendasari diberikannya
dalam keadaan bergerak yang sesuai tahanan terhadap tegangan geser oleh
dengan fluida yang akan digunakan dalam fluida tersebut.
penelitian.[2] 2.2.5 Metode Elemen Hingga Satu
2.2.1 Tekanan (Pressure) Dimensi.
Tekanan dalam suatu aliran dapat Metode elemen hingga satu
diketahui dengan persamaan dibawah ini: dimensi merupakan suatu sistem
V2
koordinat yang menggunakan nilai
2

p = ------x px g (Pascal atau N/m )


(2-1) (1) koordinat di sepanjang arah tegak.
2xg
Koordinat satu dimensi terbagi dua, yaitu;
1. Koordinat global (global
coordinate)
Merupakan penggambaran kolom
atau struktur secara keseluruhan.
2. Koordinat lokal (local coordinate) fluida terbagi menjadi:
Merupakan diskritisasi atau 1. Aliran tunak (steady flow)
memotong kolom menjadi 2. Aliran tak-tunak (unsteady
sejumlah (sembarang unit) yang flow)
lebih kecil. 3. Aliran seragam (uniform flow)
2.2.1 Bilangan Reynolds (Reynolds 4. Alirantak-seragam (nonuniform
Number) flow)
Bilangan Reynolds digunakan 2.3.3 Rekayasa Aliran Fluida
untuk menentukan tipe aliran, apakah Merupakan penggambaran suatu
aliran tersebut laminar atau turbulen, serta sistem dalam menginterprestasikan bentuk
relatif diantaranya (transisi). Jika nilai gerakan.[2]
dari bilangan Reynold dibawah 2300, Secara umum rekayasa aliran
maka aliran tersebut adalah laminar dan terbagi menjadi:
jika nilai dari bilangan Reynold di atas 1.Aliran satu dimensi (on
4000, maka aliran tersebut adalah dimensional flow)
turbulen. Sedangkan nilai diantara 2300 - 2.Aliran dua dimensi (two
4000 menunjukkan aliran transisi. dimensional flow)
2.3 Klasifikasi Aliran Fluida 3.Aliran tiga dimensi (three
Banyak kriteria yang dapat dimensional flow)
digunakan untuk mengklasifikasikan 4.Aliran rotasi atau vorteks (rotasi
fluida, Di mana semua itu dipengaruhi flow or vortex)
oleh parameter-parameter fluida serta 5.Aliran tak-rotasi (irrotational
aliran itu sendiri (seperti; temperatur,
tekanan, viskositas, kecepatan, tekanan flow)
dan lain-lain). 2.4 Gaya-gaya Pada Benda Ahmed
2.3.1 Tipe Aliran Fluida Body Car : Gaya Tahanan (Drag)
Secara umum tipe aliran fluida Dan Gaya Angkat (Lift)
terbagi menjadi: Komponen gaya yang searah
1. Aliran laminar dengan arah aliran datang disebut sebagai
Aliran laminar didefinisikan tahanan (drag) dan komponen gaya yang
sebagai aliran dengan fluida yang tegak lurus terhadap arah aliran dating
bergerak secara halus dan lancar disebut sebagai gaya angkat (lift).
dengan kecepatan relatif rendah 2.5 Computational Fluid Dynamic
serta fluidanya sangat viskos. (CFD)
2. Aliran transisi Computational Fluid Dynamics
Aliran transisi merupakan aliran (CFD) merupakan salah satu cara
peralihan dari aliran laminar ke penggunaan komputer untuk
aliran turbulen. menghasilkan informasi tentang
3. Aliran turbulen bagaimana aliran fluida. CFD
Aliran turbulen didefinisikan menggabungkan berbagai ilmu dasar
sebagai aliran dimana pergerakan teknologi diantaranya matematika, ilmu
dari partikel-partikel fluida sangat komputer, teknik dan fisika. Semua ilmu
tidak menentu karena mengalami disiplin tersebut digunakan untuk
percampuran serta putaran partikel pemodelan atau simulasi aliran fluida.
antar lapisan Prinsip CFD adalah metode
2.3.2 Karakteristik Aliran Fluida penghitungan yang mengkhususkan pada
Secara umum karakteristik aliran fluida, di mana sebuah kontrol dimensi,
luas serta volume dengan memanfaatkan gambar, grafik bahkan animasi
komputasi komputer maka dapat dengan pola-pola warna tertentu.
dilakukan perhitungan pada tiap-tiap
elemennya BAB III. DATA DAN ANALISA
2.5.1 Struktur Program CFD
Dalam proses kerjanya CFD 3.1 Mobil GL Bus.
melibatkan berbagai macam software atau Mobil GL bus adalah suatu jenis
program. mobil yang diperuntukan sebagai sarana
Program-program yang terlibat angkutan masal, adapun model dari desain
dalam CFD terbagi dua yaitu; mobil GL bus ini ialah seperti layaknya
1. Software utama mobil bus pada umumnya yaitu dengan
Yang dapat digunakan sebagai body yang besar memanjang dan
software utama di CFD adalah cenderung membentuk seperti kotak.
Cosmosflowork dan Solidwork. 3.2 Langkah-langkah Simulasi
2. Software pendukung Secara keseluruhan proses tersebut
Yang termasuk dalam software terdiri dari enam langkah yaitu:
pendukung di CFD adalah 1. Membuat model body mobil GL
program Exceed, bus, serta menentukan Computital
Cosmosflowork, GAMBIT dan Domain serta Boundary
program-program CAD/CAE, Condition
seperti; AutoCad, CATIA, 2. Menjalankan Run Solver
NASTRAN, ProEngineering, 3. Menampilkan Grafik
dan lain-lain. 4. Proses perhitungan komputer
2.5.2 Tahapan Kerja dalam CFD (komputasi)
Secara umum langkah-langkah kerja 5. Menampilkan hasil simulasi
dalam CFD terbagi atas tiga 3.3 Pengolahan Data dengan
tahapan, yaitu: Computational Fluid Dynamics
1. Preprocessor (CFD)
Preprocessor adalah tahapan di Untuk membuat model mobil GL
mana data di input atau bus digunakan salah-satu program
dimasukkan mulai dari CAD/CAE yaitu Solidwork. Tahap-tahap
pendefinisian kondisi batas pembuatannya adalah sebagai berikut:
(boundary condition) sampai > Memulai Solidwork
pendefinisian domain. • Membuka program Solidwork
2. Processor Klik start, klik all program,
Pada tahap ini dilakukan proses pilih Cosmosflowork, klik
penghitungan data-data input Cosmosflowork SPO 2007.
dengan persamaan yang terlibat • Memulai gambar
secara literatif, artinya Jalankan Solidwork, pilih
penghitungan dilakukan hingga license Cosmosflowork PE lalu
hasil menuju error terkecil atau OK. Lalu pilih New Part untuk
hingga mencapai nilai yang membuat komponen baru dan
konvergen. pilih OK.
3. Postprocessor 3.4 Menjalankan Perhitungan Run
Postprocessor adalah tahapan di Solver
mana perhitungan Comand Run Solver adalah suatu
diinterpretasikan ke dalam perintah untuk menjalankan analisa
pada solid work. mengklik kanan pada masing-masing
3.4.1 Pemilihan Perintah Floworks. cabang result.
Analisa pada model mobil GL 1. Bentuk aliran (flow trajectories).
bus memerlukan waktu yang relatif 2. Nilai pada sebuah garis atau
singkat. Langkah-langkah dalam kurva yang memanjang ( XY plot)
penganalisaan mobil GL bus adalah 3. Nilai pada suatu bidang 2 dimensi
sebagai berikut, pilih perintah floworks (cut plot )
> project wizard. 3.5 Hasil Simulasi Run Solver
Setelah itu ikuti langkah- Run Solver adalah proses dimana
langkah berikut ini: geometri secara keseluruhan dibagi-
1. Buat langkah baru untuk bagi dalam elemen-elemen kecil.
configurasi name Dalam simulasi run solver untuk
2. Pilih unit sistem SI ( standard tekanan (pressure) dengan kecepatan
internasional ) 60km/jam terlihat bahwa body mobil
3. Pada analisis tipe pilih external, GL bus memiliki tekanan maksimal
pilih reference axis terhadap laju angin dengan nilai
4. Pada default fluid, pilih add tekanan sebesar 103795 Pa, dan
gasess untuk air (udara) lalu memiliki laju kecepatan angin
next. maksimal sebesar 81,2556 km/jam
5. Isi data wall condition. Dalam simulasi run solver untuk
6. Pada initial condition ubah tekanan (pressure) dengan kecepatan
velocity sesuai dengan besar dan 80 km/jam terlihat bahwa body mobil
arah yang diinginkan. GL bus memiliki tekanan maksimal
7. Pada result dan geometri terhadap laju angin dengan nilai
resolution. tekanan sebesar 104296 Pa, dan
3.4.2 Pemilihan Perintah memiliki laju kecepatan angin
Cosmosflowork. maksimal sebesar 108,385 km/jam
Nilai -nilai yang dimasukan Dalam simulasi run solver untuk
adalah sebagai berikut : tekanan (pressure) dengan kecepatan
1. Kondisi batas (Computational 100 km/jam terlihat bahwa body mobil
Domain). GL bus memiliki tekanan maksimal
2. Kembali ke perintah Flowork lalu terhadap laju angin dengan nilai
klik Insert, klik Global Goal tekanan sebesar 104044 Pa, dan
3. Hasil akhir ( Goals ) memiliki laju kecepatan angin
Pengaturan perhitungan maksimal sebesar 135,132 km/jam
(calculation control option ). Dalam simulasi run solver untuk
4. Menjalankan run solver tekanan (pressure) dengan kecepatan
Setelah pengaturan perhitungan, 120 km/jam terlihat bahwa body mobil
berikutnya ialah run solver. Pilh menu GL bus memiliki tekanan maksimal
floworks > solve > run. Pada tampilan terhadap laju angin dengan nilai
run pilih create mesh, new calculation, tekanan sebesar 106307 Pa, dan
current session dan load result. memiliki laju kecepatan angin
3.4.3 Hasil Finish Run Solver. maksimal sebesar 162,362 km/jam
Setelah perhitungan selesai ( Dalam simulasi run solver untuk
solver as fhinesed ), tutup tampilan tekanan (pressure) dengan kecepatan 140
solver. Hasil ( result ) dari perhitungan km/jam terlihat bahwa body mobil GL bus
sebelumnya dapat diketahui dengan memiliki tekanan maksimal terhadap laju
angin dengan nilai tekanan sebesar 3.9 Grafik Profil Kecepatan (Velocity)
105469 Pa, dan memiliki laju kecepatan Di Tiga Lokasi Frontal Area.
angin maksimal sebesar 189,672 km/jam. Dari hasil global simulasi yang
3.6 Hasil Simulasi Cut Plot telah dilakukan, terlihat jelas adanya nilai
Data yang didapat dari hasil tekanan dan kecepatan yang berbeda pada
simulasi ini menunjukkan bahwa lokasi yang berbeda, terutama pada
Contours kecepatan dan tekanan pada bagian-bagian tertentu yang memiliki
mobil GL Bus yang telah di simulasikan nilai tekanan dan kecepatan yang ekstrim
diantaranya dengan kecepatan 60 km/Jam, (Frontal Area). Adapun penunjukan letak
80 km/Jam, 100 km/Jam, 120 km/jam, dari titik frontal area yang terjadi terhadap
140 km/jam. body mobil GL-BUS sesuai dengan hasil
Dimana tinggi rendahnya contours dari simulasi yang telah dilakukan adalah
kecepatan (velocity) dan tekanan pada titik 1 telah terjadi laju kecepatan
(pressure) yang terdapat pada mobil angin yang rendah hal ini terjadi karena
tersebut di gambarkan oleh warna pada titik tersebut terdapat suatu tahanan
3.7 Tampilan Flow Trajectories angin, bentuk body mobil yang cenderung
Pada hasil simulasi flow tegak lurus kotak tanpa adanya lekukan
trajectories diperlihatkan tampilan kemiringan atau ketirusan dapat
gambar body mobil secara 3 dimensi dan mengakibatkan gaya hambat laju
juga laju aliran angin yang terjadi kecepatan angin yang besar, sedangkan
terhadap mobil tersebut yang ditunjukan pada titik 2 kecepatan angin kembali naik
dengan gambar garis-garis kecil berwarna, hal ini terjadi karena pada titik tersebut
sama seperti hasil simulasi yang lain terdapat lekukan body yang menjadikan
tinggi rendahnya aliran yang terjadi rendahnya suatu hambatan sehingga laju
dibedakan berdasarkan warna- warnanya. kecepatan angin yang menghembus
Jika di bandingkan dengan hasil simulasi permukaan body mobil pada titik ini
yang lain pada tampilan Flow trajection menjadi besar, sementara itu pada titik 3
ini lebih terlihat dengan jelas besar nilai laju kecepatan anginnya 0, hal
kecilnya nilai laju aliran. tersebut terjadi karena pada bagian ini
3.8 Hasil simulasi X- Y plot grafik tidak ada suatu hambatan sehingga
Simulasi X-Y Plot adalah sebuah mengakibatkan adanya suatu gaya
simulasi yang hasil dari simulasinya perputaran angin pada lokasi tersebut.
menampilkan sebuah grafik data dari 3.10 Gaya Permukaan
fluida yang sedang terjadi pada sebuah Untuk mengetahui besarnya nilai
garis atau area pada bagian permukaan gaya permukaan, digunakan feature
body mobil dimana garis tersebut Equation standart (k - s STD) dimana
digambarkan terlebih dahulu dengan feature ini merupakan suatu feature
bantuan perintah sketch. Pada grafik perhitungan atau persamaan yang
tersebut dijelaskan garis vertikal digunakan untuk mengetahui besarnya
menunjukan sebuah nilai dari tekanan dan nilai dari gaya-gaya fluida yang terjadi
garis horizontal menyatakan panjang garis pada sebuah benda, sedangkan pada
fluida yang melintasi permukaan body perhitungan kali ini akan dicari nilai
mobil, untuk memperjelas pembacaan dari Drag Force atau lebih dikenal
maka akan ditunjukan profile grafik dengan istilah koefisien drag dimana
tekanan tersebut dalam tiga lokasi yang persamaan rumus yang digunakan
berbeda. pada persamaan ini adalah Dengan
memasukkan harga projected areas
(default) ke dalam references value, depan menjadi terhambat sehingga
maka diperoleh harga sebagai berikut: tekananya sangat besar, sedangkan
Fd = CD.1/2.p.v2A atau CD = 1/2.p.v2.A pada body bagian atas datar-datar
Dimana : saja karena bentuk permukaan
Fd = Drag Force (N) body bagian atas cenderung lurus
CD = Drag Coefisien p = Densitas memanjang.
Fluida (0,001299/cm3) v = Flow > Semakin tinggi nilai kecepatan laju
velocity (km/h) angin di berikan maka semakin
A = Frontal Body Area (m2) besar juga kecepatan maksimal
Dari kecepatan yang sudah anginnya
ditentukan maka telah didapat nilai > Semakin tinggi kecepatan yang
koefisien tahanan (CD), dari kecepatan diberikan maka tekanan minimal
60 km/jam didapatkan nilai koefisien yang terjadi akan lebih kecil
tahanan 0,16 di karenakan tekanan > Tekanan tertinggi (ditunjukkan
anginya rendah. Sedangkan dengan dengan warna merah) terjadi pada
kecepatan 80 km/jam didapatkan nilai bagian depan body mobil, dimana
koefisien tahanan (CD) 0,74 di daerah tersebut merupakan frontal
karenakan tekanan anginya lebih tinggi area.
dari kecepatan 60 km/jam. Dengan 4.2 Saran
kecepatan 100 km/jam didapatkan nilai Untuk menghadapi persoalan
koefisien tahanan (CD) yaitu 1,02 yang menyangkut mengenai fluida,
nilainya lebih tinggi dari koefisien khususnya dalam analisa dengan
tahanan(CD) 0,74 karena tekanan perangkat lunak. Usaha - usaha yang
angin lebih tinggi. Pada kecepatan 120 sebaiknya dilakukan adalah:
km/jam telah didapatkan nilai koefisien 1.Hendaknya mengetahui terlebih
tahanan (CD) 1,35 karena tekanan dahulu jenis analisa fluida yang
anginnya lebih tinggi. Kecepatan 100 ingin diketahui. Apakah analisa
km/jam nilai koefisien tahanannya tersebut adalah aliran dalam
lebih tinggi dari nilai koefisien 1,06 (internal) atau aliran luar
sampai 1,35 yaitu dengan nilai 2,07 (eksternal).
yang berarti bahwa menunjukkan 2.Mengetahui kondisi-kondisi
kontour tekanan anginnya lebih tinggi. fluida awal sebelum dilakukan
BAB IV PENUTUP proses
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa maka
dapat diambil kesimpulan :
> Berdasarkan analisa yang
dilakukan dengan program CFD
menunjukkan adanya fluktuasi
(perubahan) nilai dari tekanan
yang terjadi pada bagian body
mobil GL Bus, Salah satu faktornya
disebabkan oleh perubahan
kecepatan dan tekstur body mobil
yang cenderung berbentuk kotak
shingga menjadikan laju angin
yang menerpa body mobil bagian
analisa. Seperti kecepatan,
tekanan, jenis fluida dan
sebagainya.
3. Untuk menghemat waktu dan
biaya dalam menganilisa
aerodinamika suatu benda
disarankan untuk menggunakan
suatu analisa menggunakan
perangakt lunak yang berbasis
CFD

DAFTAR PUSTAKA

1. Olson, M. Reuben., Wright, J.


Steven., diterjemahkan Alex Tri
Kantjono Widodo., DASAR -
DASAR MEKANIKA FLUIDA
TEKNIK, Edisi Kelima, Cetakan 1,
PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1993.
2. Streeter, V. L., Wylie, Benyamin E.,
diterjemahkan oleh Arko Prijono.,
MEKANIKA FLUIDA, Edisi
Kedelapan, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta, 1999.
3. Catatan kuliah Metode Elemen
Hingga, Teknik Mesin-Universitas
Gunadarma, Depok.
4. Harijono Djojodihardjo.,
MEKANIKA FLUIDA, Erlangga,
Jakarta, 1982.
5. Gerhart, Philip M. dan Gross,
Richard j., Fundamental Of Fluid
Mechanics, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,1985.
6. Lembaga Kursus CCIT., Modul
Computational Fluid Dynamic,
Depok.
7. Ridwan., Mekanika Fluida,
Universitas Gunadarma, Depok

Anda mungkin juga menyukai