JUDUL PROGRAM
PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP
DRAG DAN KONSUMSI DAYA BATERAI PADA BODY MOBIL LISTRIK
ZELENA ITS METODE KOMPUTASIONAL FLUIDA DINAMIK
BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
JUDUL PROGRAM
PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP
DRAG DAN KONSUMSI DAYA BATERAI PADA BODY MOBIL LISTRIK
ZELENA ITS METODE KOMPUTASIONAL FLUIDA DINAMIK
BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
i
ii
PENGARUH VARIASI KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP
DRAG DAN KONSUMSI DAYA BATERAI PADA BODY MOBIL LISTRIK
ZELENA ITS METODE KOMPUTASIONAL FLUIDA DINAMIK
Abdi Ismail, Rezha Falaq Rizki, Qurrotul Uyuniyah
Program Studi S1 Teknik Fisika-Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS Keputih Sukolilo-Surabaya
ABSTRAK
Zelena merupakan mobil listrik yang dikembangkan dengan mengunggulkan
aspek efisiensi energi. Efisiensi energi yang berarti semakin sedikit energi baterai
yang dikonsumsi untuk melakukan perpindahan mobil dengan jarak yang paling
jauh adalah semakin efisien. Beban aerodinamika mobil adalah salah satu faktor
yang dapat mengurangi efiensi daya berupa beban gaya hambatan bentuk mobil.
Metode yang digunakan adalah simulasi komputasional fluida dinamik dan
perhitungan konsumsi daya. Hasil yang didapat adalah semakin besar kecepatan
aliran fluida udara yang menerpa mobil maka semakin besar pula gaya drag yang
ditimbulkan naik secara kuadratik sesuai persamaan matematis y = 1,857x2 +
0,1266x - 0,0375. Koefisien drag yang didapatkan yaitu 0,29. Sementara
Konsumsi daya naik secara kuadratik dengan semakin cepatnya aliran fluida udara
mengikuti persamaan y = 48,262x2 + 226,03x + 66,823. Jarak tempuh terjauh
mobil dengan kecepatan maksimum 40 km/jam dan baterai berkapasitas 4800 W
adalah 126 Km. Bentuk mobil di bentuk lebih streamline lagi agar separasi aliran
tidak terjadi atau luasannya semakin kecil, dapat diwakili dengan koefisien drag
yang semakin kecil dan konsumsi daya yang semakin sedikit.
Kata Kunci: Mobil listrik,gaya drag,daya baterai,komputasional fluida, body.
ABSTRACT
Zelena an electric car developed to favor the energy efficiency aspect. Energy
efficiency mean less battery energy is consumed to make the shift car with the
most remote distance is more efficient. Aerodynamic load the car is one of the
factors that can reduce power efiensi form of load-style obstacles car shape. The
method used is a computational fluid dynamic simulation and calculation of
power consumption. The result is greater fluid flow velocity of air that hit the car,
the greater the drag force induced rise quadratic equation y = 1,857x2 + 0,1266x -
0.0375. Drag coefficient obtained is 0.29. While the power consumption rises
quadratically with the rapid fluid flow of air to follow the equation y = 48,262x2 +
226,03x + 66.823. Farthest distance a car with a maximum speed of 40 km / h and
a battery capacity of 4800 W is 126 Km. The shape of the car in a more
streamlined shape again so that flow separation does not occur or the smaller its
range, can be represented with a drag coefficient smaller and less and less power
consumption.
Keywords: Electric cars, drag force, battery, computational fluid, body.
iii
1
PENDAHULUAN
Aliran fluida yang melingkupi sebuah benda secara penuh akan
menimbulkan tegangan pada benda tersebut, baik tegangan normal maupun
tegangan geser. Tegangan normal disebabkan karena adanya tekanan dari fluida,
sedangkan tegangan geser timbul akibat adanya viskositas fluida. Jika ditinjau
pada aliran dua dimensi, aliran yang mengalir secara horizontal akan
menimbulkan gaya drag atau gaya hambat karena arah dari gaya ini berlawanan
dengan arah aliran, sedangkan aliran yang mengalir secara vertikal menimbulkan
gaya lift atau gaya angkat. pada aplikasi mobil hemat energi seperti mobil listrik
Zelena ITS, gaya lift yang diharapkan adalah gaya lift negatif agar mobil tetap
melaju di atas tanah dengan gaya tekan kebawah penelitian dilakukan dengan
variasi kecepatan 10 km/jam, 20 km/jam, 30 km/jam, 40 km/jam kecepatan ini
diambil karena maksimum torsi dan daya motor dapat menghasilkan maksimum
kecepatan sampai 40 km/jam.
Gaya Drag
Gaya tahanan (drag) yang diamati dari penelitian ini termasuk parasitik
drag berjenis tahanan bentuk (form drag). Tahanan bentuk terjadi pada aliran
fluida melewati benda yang memiliki tinggi lebih besar dibanding dengan
panjangnya yang searah dengan arah aliran fluida seperti tampak pada gambar 1.
Benda tersebut disebut dengan benda tumpul (bluff bodies). Tahanan bentuk
terjadi karena perubahan tekanan. Koefisien tahanan bentuk dapat dirumuskan,
Tahanan bentuk sangat berkaitan dengan tekanan, namun dalam realita saat mobil
melaju dijalanan sangat sulit untuk mengetahui tekanan yang terjadi pada
geometri mobil. Tekanan sangat berkaitan dengan kecepatan sesuai persamaan
bernoulli untuk aliran inkompresibel yaitu :
(finite volume method). Penggunaan FLUENT sangat mudah, tersedia model yang
realistik dengan berbagai pilihan solver, dan juga lebih efisien terhadap waktu dan
biaya eksperimen[6].
.
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menganalisa pengaruh variasi kecepatan mobil terhadap gaya drag yang
terjadi.
2. Menganalisa pengaruh gaya drag terhadap konsumsi daya baterai.
3. Mengevaluasi geometri body mobil untuk menghasilkan beban
aerodinamik sekecil mungkin.
METODE
1. Simulasi Komputasional Fluida Dinamik
Metode simulasi digunakan untuk mendapatkan gaya drag, koefisien drag,
gaya lift, dan koefisien lift. Perangkat lunak desain geometri yaitu Catia V5 R21,
perangkat lunak analisis fluida yaitu ANSYS 14.0 dengan solver FLUENT 14.0,
dan perangkat keras personal komputer dengan spesfikasi Dell core i3, RAM 12
GB, MSI motherboard, Nvidia 720 M, Windows 7 Ultimate 64 bit. Berlokasi di
Laboratorium Rekayasa Energi dan Pengkondisian lingkungan, Jurusan Teknik
Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dalam
waktu 7 Februari-28 Februari 2015. Langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Bagian mobil yang terluar di desain ulang menggunakan Catia V5 R21
dengan skala 1:1 aksesoris mobil yang tidak diperlukan dihilangkan agar
simulasi tetap berjalan sesuai spesifikasi perangkat keras yang digunakan
namun tetap akurat.
Smoothing High
Triangle Surface Mesher Program Controlled
Meshing untuk box tambahan sekitar mobil
Insert sizing Body sizing
Type Body of Influence
Element size 40 mm
Meshing untuk geometri mobil
Insert sizing Face sizing
Type Element size
Element size 25 mm
Behaviour Soft
4. Pada proses perhitungan digunakan solver FLUENT 14.0 dan parameter
yang dimasukkan sebagai berikut :
Tabel 2. Parameter kalkulasi
Viscous model k-epsilon, Reliazable, Non-Equilibrium Wall
Functions
Reference Zone Enclosure
Solution Methods Coupled
Solution Initialization Hybrid Initialization
Boundary Condition
Velocity inlet 2,75 m/s; 5,5m/s; 8,25m/s; 11m/s;
Turbulent Intensity 1%; Turbulent Viscosity Ratio 10
Presure-outlet Backflow Turbulent Intensity 5%; Backflow Turbulent
Viscosity Ratio 10;
Reference Values
Compute from Velocity Inlet
Area (m2) 1.412884
Report Forces (Drag, Lift)
5. Kemudian setelah semua selesai, dilakukan iterasi untuk mendapatkan
hasil.
2. Perhitungan Konsumsi Daya Baterai
Daya baterai yang dikonsumsi berbanding lurus dengan naiknya
kecepatan. Metode perhitungan ini sudah tervalidasi dan digunakan pula
pada mobil surya ITS. Berikut ialah desain mobil yang telah ditentukan :
Area frontal mobil (A) : 1.412884 m2 (simulasi ANSYS)
Total Massa (m) : 250 kg
Efisiensi motor dan penggerak (e) : 0.8
Koefisien gaya gesek kinetis (k) : 0.03
Resistansi rem dan steering (rs) : 0.0001
Koefisien drag (Cd) : 0.29 (simulasi ANSYS)
Massa jenis udara (p) : 1.22 kg/m3
Jari-jari roda (r) : 0.2719 m
Rasio gear (rg) : 1 : 1 (tanpa transmisi)
Range kecepatan mobil yang diuji ialah :
Tabel 3. Kecepatan variabel
V (km/jam) 10 20 30 40
5
Secara garis besar gaya lift dan koefisien lift bernilai negatif yang berarti
tidak memiliki gaya angkat dan ini sangat baik terjadi pada mobil karena
kebutuhan mobil adalah gaya tekan kebawah. Gaya drag perlu divalidasi untuk
memastikan keabsahan data, drag yang terjadi adalah form drag atau hambatan
bentuk sehingga dapat dihitung berdasar persamaan :
Cd = Koefisien drag ;
A = Area frontal mobil ;
Ρ = Densitas udara ;
V = Kecepatan aliran udara.
Maka didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Error antara simulasi dengan perhitungan
Gaya drag (N) hasil Gaya drag (N) hasil Error
simulasi perhitungan (%)
1,96 1,93 1,29
4,33 4,34 0,23
7,62 7,56 0,74
17,08 17,01 0,43
30,17 30,24 0,23
Berdasarkan hasil diatas, rentang error <2% sehingga data simulasi dapat
diterima dan valid.
Gaya drag sangat erat hubungannya dengan kecepatan, berikut adalah tren
yang terjadi karena perubahan kecepatan :
30,00 30,17
20,00
17,08
10,00
7,62
0,00 1,96
10 20 30 40
Kecepatan km/jam
terdapat rintangan atau jalan berbelok maka daya yang dikonsumsi untuk
percepatanpun akan berfluktuasi dan perlu penelitian lebih lanjut. nilai Pa dapat
dikurangi dengan mengurangi akselerasi mobil, massa keseluruhan mobil, serta
efisiensi motor dan penggerak. Berdasarkan grafik diatas, total daya (Pt) dan daya
dalam mempertahankan kecepatan (Pv) berbanding lurus dan kenaikannya secara
kuadratik. Semakin tinggi kecepatan mobil maka power total (Pt) yang
dibutuhkan akan semakin tinggi. Power total (Pt) dapat dikurangi jika Pv dan Pa
juga berkurang. Pv dapat dikurangi dengan mengurangi nilai koefisien drag (Cd),
area frontal mobil dan massa keseluruhan mobil serta efisiensi motor dan
penggerak. Nilai Cd dapat semakin rendah jika body mobil semakin aerodinamis.
Oleh karena itu dalam pemilihan komponen mobil, diperlukan motor dengan
efisiensi yang tinggi dan baterai dengan densitas energi (Wh/kg) yang tinggi.
Semakin tinggi densitas energi baterai, maka semakin banyak energi yang dibawa
dalam setiap satuan massa, Atau dengan massa yang sama, baterai dengan
densitas energi tinggi akan memiliki energi yang lebih banyak dari pada baterai
dengan densitas energi rendah.
2000
Hubungan Daya dengan Kecepatan
1500
Power (Watt)
1000 Pv (watt)
Pa (Watt)
500
Pt (watt)
0
10 20 30 40
Kecepatan (km/jam)
kecepatan mobil yang rendah akan berdampak pada waktu tempuh (Tm) yang
semakin lama.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat untuk menjawab tujuan awal adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar kecepatan aliran fluida udara yang menerpa mobil maka
semakin besar pula gaya drag yang ditimbulkan naik secara kuadratik
sesuai persamaan matematis y = 1,857x2 + 0,1266x - 0,0375. Koefisien
drag yang didapatkan yaitu 0,29.
2. Konsumsi daya naik secara kuadratik dengan semakin cepatnya aliran
fluida udara mengikuti persamaan y = 48,262x2 + 226,03x + 66,823. Jarak
tempuh terjauh mobil dengan kecepatan maksimum 40 km/jam dan baterai
berkapasitas 4800 W adalah 126 Km.
3. Ketinggian mobil sebaiknya diturunkan dan trailing edge dibuat lebih
landai, kedua hal ini bertujuan untuk mengurangi separasi aliran yang
menambah nilai tahanan bentuk.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Krajnović, S., and Davidson, L., Large-Eddy Simulation of the Flow Around
Simplified Car Model, SAE Paper No. 2004-01-0227, Detroit, USA, 2004
[2] Gunawan, Putu.2010. Pengaruh Penematan Penghalang Berbentuk Silinder
Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Didepan Silinder
Utama Terhadap Koefisien Drag. Bali : Universitas Udayana.
[3] Peyret, Rogert.1996. Handbook of Computational Fluid Mechanics. USA:
Elsevier Ltd.
[4] Sapto, Agung.2013. Kajian Awal Hibridisasi Toyota Soluna Dengan
Konfigurasi Parallel HEV. Depok :Universitas Gunadarma.
[5] Saputra, Ari. 2013. Studi Numerik Karakteristik Aliran 2d Melintasi Bodi
Mobil Nasional (Studi Kasus Mobil Gea Tanpa Ground Clearance).
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
Lampiran 3. Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI