Anda di halaman 1dari 39

TUGAS BESAR

ANALISIS ALIRAN FLUIDA PADA TRUCK BOX BODY DENGAN MENGGUNAKAN


SOFTWARE ANSYS BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFX)

SEMESTER 3

Laela riza kurniawan 12210002


Euis kardilah 12210011
Fadlianor

12210017

Bayu bastiansyah 12210021


Zulfikar ali saydi 12210022
Agil Priambodo 12210026
Ita rachmawaty 12210028

FAKULTAS TEKNIK
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDOCEMENT

2013
ABSTRAK
Simulasi ANSYS pada truck body car ini membahas dan menganalisa kecepatan dan tekanan
aliran udara disekeliling truck. Parameter tersebut digunakan untuk mengetahui nilai
koefisien tahanan (drag) variabel kecepatan dan tekanan aliran fluida udara pada truck body
car . Analisa ini menggunakan program ANSYS FLUENT yang berbasis CFX. Tujuan dari
analisa ini adalah untuk mengetahui nilai tekanan dan hasil grafik dari kecepatan yang
diberikan pada bagian-bagian body car. Sehingga sistimatis pada berbagai kecepatan untuk
menghasilkan koefisien tahanan (CD). Dari hasil penelitian ini menunjukkan koefisien drag
(CD) atau koefisien tahanan dan menentukan posisi tekanan yang tinggi.
Kata kunci : ANSYS, CFX, kecepatan, tekanan

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Karakteristik aerodinamika suatu benda uji merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam bidang ilmu aplikasi aerodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan bentuk benda
yang aerodinamis. Tekanan serta kecepatan adalah besaran dasar dalam konsep ilmu
aerodinamika, kedua parameter tersebut menjadi landasan bagi pengembangan konsep serta
aplikasi aerodinamika seperti halnya bidang automotive dan aeronautika.
Pada tugas ini, kami mencoba menganalisis aliran fluida pada truck body untuk
mengetahui pengaruh aliran udara yang diatur kecepatannya dengan beberapa koefisien yang
dapat mempengaruhi keaerodinamisan ahmed body tersebut.Selain itu sebagian besar industri
automotif mulai mengabaikan analisa dengan cara konvensional terutama pada analisa untuk sistem
aerodinamika khususnya mereka lebih memilih melakukan analisa dengan menggunakan bantuan perangkat
lunak ANSYS karena selain dapat menghemat biaya dan waktu hasilnyalebih akurat.

I.2 Rumusan Masalah


Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik distribusi tekanan
dan kecepatan pada Truck Body Car dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS
FLUENT.
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa karakteristik aerodinamika truck body car dengan
perangkat lunak ANSYS FLUENT yang berbasis CFX sehingga dapat dilihat aliran fluidanya
dan distribusi tekanannya. Tujuan dari simulasi ini adalah melihat pengaruh kecepatan dan
tekanan pada truck body car

I.4 Metode Penulisan


Pada penelitian ini menggunakan metode,diantaranya :
Mencari informasi di internet yang berhubungan dengan analisis ini sebagai sumber.
Analisa karakteristik aliran fluida dengan menggunakan software ANSYS untuk
menguji Truck Body Car.
I.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan serta
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa sumber ,yang berupa pengertian
dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar dari progaram ANSYS dalam
menganalisa aliran fluida pada truck body car,serta informasi dan definisi lainnya
yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH
Bab ini menampilkan pembahasan dari hasil program simulasi ANSYS pada truck body car yang
dibuat., gambar serta langkah-langkah yang dilakukan saat menganalisa kecepatan dan tekanan , dan
data dari analisa aerodinamika yang bersifat lampiran sebagai tugas individu anggota kelompok
yang telah dilakukan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Definisi Fluida


Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat
plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan
untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah
mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka
mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat
ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi
bentuk fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi
secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser
itu. Pertimbangan aerodinamika adalah penting dalam desain kendaraan darat seperti truk
dan mobil. Gaya aerodinamika yang paling penting pada kendaraan darat adalah tahanan.
Perhatikan suatu kendaraan melaju pada kecepatan konstan pada jalan datar. Kendaraan
tersebut mengalami dua gaya yang menghambat gerak lajunya: perlawanan rolling (rolling
resistance) dan tahanan aerodinamika. Perlawanan antara tahanan aerodinamika dan
perlawanan rolling disebut beban jalan (road load). Mesin kendaraan harus secara terusmenerus menyediakan daya untuk mengatasi beban jalan tersebut. Daya tersebut merupakan
hasil perkalian dari beban jalan dengan kecepatan kendaraan.
II.2 Jenis Aliran Fluida
Aliran fluida dapat diaktegorikan:
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan
satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk
meredam kecendrungan terjadinya gerakan relative antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar.
Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser
yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian kerugian aliran.
3. Aliran transisi

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.

II.3 Gaya pada Truck Body Car : Gaya Tahanan (Drag) Dan Gaya Angkat (Lift)
Dalam dinamika fluida ,gaya hambat (drag) (yang terkadang disebut hambatan fluida
atau seretan) adalah gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui sebuah
fluida (cairan atau gas). Bentuk gaya hambat yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya
gesek, yang bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak
dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah benda padat yang bergerak
melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan komponen dari aerodinamika gaya resultan
atau gaya dinamika fluida yang bekerja dalam arahnya pergerakan. Komponen tegak lurus
terhadap arah pergerakan ini dianggap sebagai gaya angkat .Dengan begitu gaya hambat
berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam sebuah kendaraan yang digerakkan
mesin diatasi dengan gaya dorong . Pertimbangan aerodinamika adalah penting dalam desain
kendaraan darat seperti truk dan mobil. Gaya aerodinamika yang paling penting pada
kendaraan darat adalah tahanan. Perhatikan suatu kendaraan melaju pada kecepatan konstan
pada jalan datar. Kendaraan tersebut mengalami dua gaya yang menghambat gerak lajunya:
perlawanan rolling (rolling resistance) dan tahanan aerodinamika. Perlawanan antara tahanan
aerodinamika dan perlawanan rolling disebut beban jalan (road load). Mesin kendaraan harus
secara terus-menerus menyediakan daya untuk mengatasi beban jalan tersebut. Daya tersebut
merupakan hasil perkalian dari beban jalan dengan kecepatan kendaraan.
II.4 Perangkat Lunak ANSYS
ANSYS Workbench adalah salah satu perangkat lunak berbasiskan metode elemen
hingga yang dipakai untuk menganalisa masalah-masalah rekayasa (engineering). ANSYS
Workbench menyediakan fasilitas untuk berinteraksi antar solvers famili ANSYS. ANSYS
Workbench juga dapat berintegrasi dengan perangkat lunak CAD sehingga memudahkan
pengguna dalam membangun model geometri dengan berbagai perangkat lunak CAD.
ANSYS bisa dipakai untuk melakukan melakukan analisis benda tegar, analisis dinamik,
analisis fluida, dan analisis perpindahan panas. ANSYS juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mekanika, termasuk didalamnya masalah
static, dinamik, analisis structural (baik linier maupun nonlinier) serta masalah yang
berhubungan dengan akustik dan elektromagnetik. Secara umum penyelesaian elemen
menggunakan ANSYS dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1) Preprocessing: pendefinisian masalah
Langkah
umum
dalam
preprocessing
terdiri
dari
(i)
mendefinisikan
keypoint/lines/areas/volume, (ii) mendefinisikan tipe elemen dan bahan yang digunakan/sifat
geometrik, dan (iii) mesh lines/areas/volumes sebagaimana dibutuhkan. Jumlah detil yang
dibutuhkan akan tergantung pada dimensi daerah yang dianalisis, ie.,1D, 2D, axisymetric dan
3D.

(2) Solution: assigning loads, constraints, and solving


Di sini, perlu menentukan beban (titik atau tekanan), constraints (translasi dan rotasi) dan
kemudian menyelesaikan hasil persamaan yang telah diset.
(3) Postprocessing: further processing and viewing of the results
Dalam bagian ini pengguna mungkin dapat melihat (i) daftar pergeseran nodal, (ii) gaya
elemen dan momentum, (iii) plot deflection dan (iv) diagram kontur tegangan (stress) atau
pemetaan suhu.

BAB III
DATA DAN ANALISIS ALIRAN FLUIDA PADA TRUCK BODY CAR

Pada bab ini membahas tentang proses simulasi dan hasil dari proses simulasi mobil truck
middle generik. Tujuan dari simulasi ini adalah menganalisis aliran fluida eksternal tekanan
dan kecepatan pada mobil truck middle.
III. 1 Langkah-langkah Pengujian
Dalam hal ini, penulis akan menampilkan langkah kerja dalam bentuk printscreen
sesuai dengan apa yang penulis lakukan, sebagai berikut :

Geometry
Bentuk mobil yang sudah dibuat dan dirakit diturunkan bentuk geometrinya ke
dalam software ANSYS . Pada ANSYS WORKBENCH menggunakan ukuran
dalam satuan centimeter,maka bentuk truck body car akan tampak seperti gambar
dibawah ini :

Setelah bentuk truck body car tergambar dalam ANSYS WORKBENCH,maka


selanjutnya digambar bentuk geometri dari bentuk lingkungan sekitar mobil yang
nanti akan diidentifikasikan ada fluida yang mengalir yaitu angin ,seperti gambar
dibawah ini :

Meshing
Setelah membuat geometri , langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi
kondisi batas dari bidang geometri pembagian obyek menjadi bagian-bagian kecil.
Pertama melakukan mesh pada garis dan selanjutnya pada bidang,sehingga akan
tampak seperti gambar dibawah ini :

Setup
Setelah membuat meshing,langkah berikutnya adalah identifikasi kondisi batas dari
bidang geometri. Pada garis kiri dari bidang diidentifikasi sebagai inlet yaitu tempat
masuknya fluida yang mengalir,pada garis kanan dari bidang diidentifikasikan
sebagai out yaitu tempat keluarnya fluida yang mengalir ,pada garis atas dan bawah
dari bidang diidentifikasikan sebagai wall yaitu dinding pembatas aliran.Setelah
identifikasi garis ,maka selanjutnya identifikasi bidang geometri. Bidang geometri
diidentifikasikan sebagai area fluid yaitu area yang teraliri fluida.

Solution (RUN)

Results
Langkah yang terakhir dan yang paling inti adalah pemprosesan simulasi pada CFX
ANSYS. Gambar bentuk geometri diatas dibuka dalam CFX ANSYS, yang nanti
akan diatur beberapa variable seperti kecepatan angin. Setelah mengatur variabel
yang berpengaruh ,maka langkah selanjutnya mendisplaykan. Display yang dipakai
adalah contour velocity dan pressure yang nantinya akan dianalisa.

III.2 Hasil Simulasi

Gambar 1. Kecepatan 1 m/s (variable


velocity)

Gambar 1. Kecepatan 1 m/s (variable velocity)

Gambar 2. Kecepatan 1 m/s (variable


pressure)

Gambar 3. Kecepatan 5 m/s (variable


velocity)

Gambar 4. Kecepatan 5 m/s (variable

Gambar 5. Kecepatan 7 m/s (variable

Gambar 6. Kecepatan 7 m/s (variable


pressure)

Gambar
Kecepatan
m/s(variable
(variable
Gambar
7. 6.
Kecepatan
407m/s

Gambar 7. Kecepatan 20 m/s (variable


velocity)

Gambar 8. Kecepatan 20 m/s (variable


pressure)

Gambar 9. Kecepatan 40 m/s (variable


velocity)

Gambar 10. Kecepatan 40 m/s (variable


pressure)

III.
2

ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL SIMULASI


Simulasi dilakukan agar dapat dianalisa karakterisrik aliran fluida yang terjadi saat
truck body car tertabrak aliran fluida yaitu angin. Selanjutnya alat yang sudah dibuat dan
dirakit diturunkan bentuk geometrinya ke dalam software ANSYS WORKBENCH. Pada
ANSYS WORKBENCH menggunakan ukuran dalam satuan centimeter,setelah semua
pengerjaan gambar di ANSYS WORKBENCH selesai,maka gambar selanjutnya di-meshing.
Setelah pengerjaan selesai hasil meshing dengan file.gtm,geometri selanjutnya dikerjakan di
CFX ANSYS pada tahap ini diberi inisialisasi terhadap geometri.Untuk boundary

diinisialisasi sebagai dinding dengan karakteristik free slip dimana gaya gesek fluida terhadap
dinding bernilai nol.Sedangkan untuk wall car diberi inisialisasi no slip dimana terdapat gaya
gesekan antara fluida dengan wall car.

Laela riza kurniawan (12210002)


Dari gambar diatas maka dapat dibuat analisa karakteristik aliran fluida dan
performansi dari truck body car pada variasi kecepatan angin dengan melakukan
perbandingan vektor pressure dan velocity dari masing-masing gambar.Analisa
karakteristik aliran fluida dan performansi menggunakan identifikasi warna yang
terlihat pada gambar,nilai paling rendah pada warna biru tua,dan nilai tertinggi pada
merah tua.Keseluruhan daerah yang akan dianalisa sudah teridentifikasi semua
dengan warna-warna yang berbeda. Selanjutnya analisa karakteristik aliran fluida
dan performansi adalah sebagai berikut :
Pada gambar 2,4,6,8,dan 10 menunjukkan kontur tekanan statik pada
kecepatan 1 m/s,3m/s,5 m/s,7 m/s,20 m/s,40 m/s. Tekanan yang lebih
tinggi (ditunjukkan dengan daerah warna merah) terjadi pada bagian body
depan truck, dimana daerah tersebut merupakan frontal area.
Hasil simulasi dengan kecepatan 1 m/s

Tampilan countur Gambar 2. Kecepatan 1 m/s (variable pressure)

Pada kecepatan angin 1 m/s di dapatkan gambar tekanan yang dihasilkan pada analisis, pada
bagian ini terdapat tekanan yang tinggi pada bagian depan truck yang bisa di lihat pada
gambar 2, terlihat warna merah pada bagian depan truck. Pada bagian atas depan truck terjadi
tekanan yang lebih rendah yang terlihat dengan warna kuning hijau sampai pada bagian atas
truck . Terdapat warna hijau merah yang ada pada bagian depan truck dikarnakan pecahan
aliran dari tekanan depan truck.

Tampilan countur Gambar 2. Kecepatan 1 m/s (variable velocity)

Euis kardilah (12210011)

Fadlianor

Bayu bastiansyah (12210021)

Zulfikar ali saydi (12210022)

Agil Priambodo (12210026)

Ita rachmawaty (12210028)

(12210017)

Analisa aliran fluida yaitu udara yang kontak dengan permukaan body model yang
digunakan disimulasi kelompok saya adalah model truck box. Dengan menggunakan program
komputer simulasi ANSYS dengan sistem analisa Fluid Flow(CFX) untuk menganalisa

hubungan kecepatan, tekanan, dan koefisien drag yang ada pada bagian body truck box yang
diberikan aliran udaran dengan kecepatan tertentu.
Data yang saya analisa disini yaitu model truck box yang diberikan aliran udara dengan
kecepatan 5 m/s. Dilihat dari hasil percobaan yang sudah dilakukan, data diambil dan di print
screen untuk menganalisan aliran fluida.
Pada kecepatan 5 m/s dengan gambar yang menggunakan variabel kecepatan, aliran
yang datang dengan kecepatan 5 m/s ditandai dengan warna hijau yang cerah dominan
digambar tersebut. Aliran yang datang dari inlet akan bertabrakan dengan bagian frontal
mobil, aliran saat berada dibagian frontal mobil berubah warnanya menjadi biru yang
menandai kecepatan aliran berkurang dikarenakan aliran bertabrakan dengan bagian frontal
mobil. Jika dilihat dari gambar yang menggunakan variable tekanan. Bagian frontal mobil
ditandai dengan warna merah yang menyatakan bahwa bagian difrontal mobil mempunyai
tekanan yang tinggi.
Kemudian aliran akan terbagi yang melewati atas body dan bawah body. Kecepatan
aliran pada bagian atas mobil berwarna kuning yang berarti kecepatan bertambah begitu pun
aliran yang dibawah mobil. Dan gambar variabel tekanan yang awalnya warna merah
berubah menjadi warna hijau yang ditandai tekanan berkurang. Dari gambar diatas dapat
disimpulkan bahwa variable kecepatan berbanding terbalik dengan variable tekanan.
Jika dilihat secara umum kecepatan aliran terendah ada pada bagian frontal mobil
dikarenakan aliran udara bertabrakan dengan body truck box dengan sudut 90 o yang
menyebabkan udara tertahan sehingga menimbulkan tekanan yang tinggi. Jika dibandingkan
dengan bagian frontal atas body truck box kecepatan aliran yang bertabrakan dengan body
truck box lebih tinggi karena sudut atau kemiringan body lebih kecil sekitar 60 o sehingga
udara dapat diteruskan mengalir tidak tertahan seperti bagian frontal body truck box.
Pada simulasi dengan kecepatan 5 m/s dengan menggunakan rumus Cd =
didapat nilai Cd = 0,724. Nilai koefisien drag yang besar karena nilai ini bergantung pada
bentuk model dan kekasaran permukaan yang dialiri fluida. Nilai Cd yang cukup besar dari
hasil perhitungan saya dikarenakan luas frontal area yang cukup besar dan kurang streamline
dari body dan kehalusan permukaan juga berpengaruh besar terhadap nilai Cd. Sehingga
menyebabkan model tersebut kurang efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai