Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik
itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan alias terjadi
dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan energi seperti panas (contoh energi yang paling
umum). Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kimia.
Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari
reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan
suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan hasil
produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu biaya
modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya
operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku,
upah operator, dll. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu
pemanasan atau pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk
dan cairan), dll.
Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam industri. Hal ini
dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis reaktor ini. Umumnya reaktor
kimia menggunakan dua jenis model perhitungan, yaitu RATB (Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk) dan RAS (Reaktor Aliran Sumbat).
memperkirakan sifat-sifat reaktor kimia sehingga variable kunci reaktor seperti dimensi reaktor
bisa dihitung. Dalam beberapa kasus, hasil yang didapatkan tidak hanya membantu kita
memahami karakteristik proses-proses kimia, tetapi juga dapat memberikan kita pengertian
praktis dari proses-proses kimia yang penting.
Dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor, campuran reaktan dan produk mengalir
dengan profil kecepatan yang benar-benar rata. Kecepatan alir dan konsentrasi adalah seragam di
seluruh jari-jari pada setiap penempang reaktor dan tidak ada difusi longitudinal baik dari
reaktan maupun produknya. Plug Flow Reactor disebut ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi
mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor komposisi , suhu
dan tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan komposisi, suhu dan tekanan
hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor jenis ini banyak digunakan dalam industri
dengan zat pereaksi atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang cukup
besar.
Reaktor ini memiliki karakteristik dalam mekanisme reaksi. Pada umumnya karakteristik Plug
Flow Reactor pada kondisi ideal yaitu:
1. Reaktor ini biasanya berupa tube (tabung) yang bereaksi dengan aliran fluida
2. Diasumsikan tidak terjadi pengadukan (mixing)
3. Aliran plug merupakan jenis aliran yang terjadi pada reaktor ini (reaktor alir)
4. Sebagian besar mixing dari jenis reaktor ini beroperasi pada level intermediet
5. Pencampuran sempurna dalam dimensi radial (konsentrasi seragam)
6. Tidak ada pencampuran (mixing) pada aliran aksial atau tidak terjadi dispersi aksial
(aliran terpisah).
menambah yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor sehingga
keseimbangan dalam reaktor secara kontinu bergeser membentuk lebih banyak produk.
Pada umumnya Plug Flow Reactor dilengkapi dengan katalisator. Seperti sebagian besar
reaksi pada industry kimia, reaksinya membutuhkan katalisator secara signifikan pada suhu layak
(standar). Dalam PFR, satu atau lebih reaktan dipompakan ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi
yang digunakan pada reaktor ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa
sehingga semakin panjang pipa maka konversi yield akan semakin tinggi. Namun tidak mudah
untuk menaikkan konversi karena di dalam PFR konversi terjadi secara gradien. Pada awalnya
kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun setelah panjang pipa tertentu atau pipa
bertambah panjang maka jumlah reaktan akan berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih
lambat dan akan semakin lambat seiring panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi
100% panjang pipa yang dibutuhkan adalah tak terhingga.
Beberapa hal penting dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor adalah:
1. Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran (mixing) dan
reaktan bergerak secara aksial bukan radial.
2. Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan dimana
katalisator ini diharapkan dapat mengoptimalkan reaksi dan terjadi penghematan.
3. Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan reaktor alir
tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya, dengan waktu tinggal
yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan RATB.
Di dalam Plug Flow Reactor, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal () sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang mengalir melalui reaktor
ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir sepanjang reaktor alir pipa, fluida bercampur
sempurna dalam arah radial bukan dalam arah axial (dari arah depan atau belakang). Setiap plug
dengan volume berbeda dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-pisah (hampir seperti batch
reaktor) dimana plug mengalir turun melalui pipa reaktor ini.
Reaktor alir pipa atau Plug Flow Reactor juga dikenal sebagi reaktor aliran piston atau
reaktor aliran turbular. Reaktor-reaktor tersebut memiliki persamaan diferensial biasa, dimana
pemecahan persamaan tersebut dapat diselesaikan jika boundary condition diketahui. Model
reaktor alir pipa digunakan untuk berbagi jenis fluida, seperti: cairan, gas, dan slurry. Walaupun
aliran turbulen dan difusi aksial menyebabkan pencampuran arah axial pada berbagai reaktor
namun pada reaktor alir pipa kondisi ini memiliki efek yang kecil dan diabaikan.
Model reaktor alir pipa atau PFR dapat digunakan pada reaksi lipat ganda (multiple reaction)
serta reaksi yang melibatkan perubahan suhu, tekanan dan densitias fluida. Walaupun kerumitan
ini diabaikan, namun selalu relevan dalam proses industri. Adapun asumsi yang diguanakan pada
model reaktor ini sebagai berikut:
1. Aliran plug (plug flow)
2. Keadaan steady state
3. Densitas fluida konstan (untuk cairan dan juga berlaku untuk gas yang tidak mengalami
penurunan tekanan, perubahan mol dan perubahan temperatur).
4. Diameter pipa konstan
5. Reaksi tunggal (single reaction)
6. Zat mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan data.
7. Kecepatan pengadukan ke arah radial berlangsung sangat cepat sehingga pada setiap
penampang pipa dan komposisi fluida selalu uniform (seragam), dan perbedaan terjadi di
sepanjang pipa.
8. Setiap partikel fluida yg mengalir mempunyai waktu tinggal sama
9. Fluida dalam fasa gas berlangsung pada tekanan tetap dan fluida dalam fasa cair
berlangsung pada volume dan tekanan tetap.
b.
Reaksi cepat
c.
d.
Reaksi kontinu
e.
Untuk reaksi heterogen, misalnya antara bahan baku gas dengan katalis padat umumnya
menggunakan model reaktor alir pipa. Reaktor alir pipa mirip saringan air dari pasir. Katalis
diletakkan pada suatu pipa lalu dari sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati
sela-sela pasir pada saringan. Asumsi yang digunakan adalah tidak ada perbedaan konsentrasi
tiap komponen yang terlibat di sepanjang arah jari-jari pipa.
Plug Flow Reaktor mempunyai ketinggian volumetrik pada unit konversi, dapat
digunakan pada jangka waktu yang lama dan kecepatan transfer panas dapat dioptimasikan
dengan menggunakan banyak tube tipis atau sedikit tube yang lebih tebal yang disusun sejajar.
Kerugian reaktor alir pipa ini adalah suhu yang sangat tinggi pada pipa yang dapat menghasilkan
kemiringan suhu yang tidak diinginkan sehingga pemeliharaan reaktor alir pipa juga lebih mahal
daripada pemeliharaan CSTR.
pada dasar pipa terdapat endapan, akibat kondisi pipa yang panas. Jika cairan bergerak melewati
pipa atau saluran besar dengan bilangan Renolds yang cukup besar, maka tidak ada variasi
kecepatan aksial di sepanjang pipa. Dengan asumsi fluida yang mengalir di sepanjang reaktor alir
pipa inilah maka dikenal sebagai aliran plug flow dimana tidak ada kemiringan konsentrasi atau
temperature di koordinat radial.
Karena kecepatan gas adalah sama dimana-mana maka terjadi jalur arus secara konveksi
dan difusi dengan arah yang berbeda. Transport sepanjang jalur arus terjadi akibat konveksi,
sementara sepanjang tegak lurus arus terjadi akibat difusi. Setelah melalui proses pemanasan ,
kemudian produk yang diinginkan akan keluar menuju exhaust.
Berbeda dari CSTR, umpan steril pada reaktor alir pipa secara otomatis menunjukkan
konsentrasi nol biommasa pada aliran plug flow yang mencegah sebagian fluida berpindah
sepanjang pipa. Satu cara untuk mencegah masalah ini adalah dengan mendaur ulang kembali
(recycle) aliran dengan cara aliran yang masuk disuntik sebelum memasuki pipa.
Untuk reaksi tunggal dengan kinetika biasa, reaktor alir pipa memiliki konversi substrat
yang tinggi dan konsentrasi produk tinggi daripada CSTR untuk volume setara. Kebalikannya
jika kinetikanya merupakan autocatalytic (laju reaksi yang tinggi seiring dengan berkurang
konsentrasi substrat). Untuk proses mikrobial, reaktor alir pipa biasanya terdiri dari effluent
konsentrasi produk yang besar. Tetapi syaratnya adalah inokulasi secara terus-menerus dan sulit
pada proses pertukaran gas. Untuk pertumbuhan eksponensial mikrobial, CSTR lebih efisien
daripada reaktor alir pipa.
( -rA ) dV
A masuk
A yang hilang
( FA + dFA )
A yang keluar
karena reaksi
XA -= fraksi konversi A
karena - FA = FA0 ( 1 XA ) maka persamaan - dFA = -rA dV bisa ditulis dalam fungsi XA,
menjadi FA0 dXA = -rA dV
atau
biasanya ditulis
sebagai berikut :
Besarnya konversi pada bagian keluaran (output) reaktor diperoleh dengan mengintegrasikan
persamaan
, untuk seluruh volume reaktor V dengan harga batas antara XAo dan
XA,
=
Dimana :
= space time
Kebalikan dari space time adalah space velocity s = 1/ p , yaitu kecepatan alir umpan yang
diizinkan per satuan volume reaktor untuk mendapatkan suatu harga konversi tertentu.
Persamaan
Persamaan diatas disebut sebagai persamaan karakteristik reaktor alir pipa ( plug-flow reactor,
PFR) kalau dibuatkan plot antara CAo/-rA sebagai fungsi dari XA, maka
bidang di bawah kurva dengan batas dari XAo sampai dengan XA1.
merupakan luas
Gambar : Harga