Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS STABILITAS LERENG SUNGAI MULKI, TEMBAGAPURA DENGAN

ALTERNATIF PERKUATAN
Oleh
Ressi Dyah Adriani
NIM : 15010071
(Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil)
ABSTRAK
Tugas akhir ini berisi tentang kelongsoran lereng dan penanggulangannya pada lereng alami
di tepi Sungai Mulki, Tembagapura. Lereng ini merupakan lereng yang terbentuk secara
alami yang mengalami kelongsoran akibat beban kendaraan berat yang melintas di jalan di
atas lereng tersebut.
Tugas akhir ini meliputi back calculation analysis dari parameter kuat geser tanah, analisis
kestabilan lereng asli, analisis kestabilan lereng dengan perkuatan serta pemilihan metode
alternatif perkuatan dengan menggunakan Soil Nailing dan Gabion Reinforced Soil Structure.
PENDAHULUAN
Lereng merupakan sebuah permukaan
tanah yang terbuka dan berdiri membentuk
sudut tertentu terhadap sumbu horizontal
akibat adanya perbedaan elevasi pada
suatu dataran. Perbedaan elevasi pada
permukaan tanah, seperti yang terjadi pada
lereng dapat mengakibatkan pergerakan
massa tanah dari bidang dengan elevasi
yang tinggi menuju bidang dengan elevasi
yang lebih rendah yang diakibatkan oleh
gravitasi
yang
mengakibatkan
ketidakstabilan pada tanah.
Lereng di tepi Sungai Mulki merupakan
lereng alami yang memiliki kemiringan
60 serta ketinggian 22.75 m. Di atas
lereng
tersebut
berdiri
Terminal
Tembagapura yang melayani kendaraankendaraan besar serta jalan yang dilalui
oleh kendaraan pengangkut bahan
tambang dari perusahaan pertambangan
Freeport. Lereng tersebut mengalami

kelongsoran, sehingga akan berbahaya jika


dibiarkan begitu saja. Maka dari itu, pada
tugas akhir ini akan ditentukan alternatif
desain perbaikan dan atau perkuatan yang
sesuai dengan kondisi tanah asli pada
lereng di tepi Sungai Mulki, Tembagapura,
menggunakan metode elemen hingga pada
program komputer PLAXIS 2D 8.2.
METODOLOGI
A. PENGUMPULAN DATA
Data topografi lereng Sungai Mulki
sebelum dan setelah terjadi longsor.
Foto lapangan
B. ANALISIS
DATA
DAN
PERHITUNGAN
Analisa data dan perhitungan dalam
tugas akhir ini dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
Back Calculation Analysis
Tahapan-tahapan yang dilakukan
untuk back calculation dalam
program PLAXIS :

1. Memodelkan geometri serta


beban yang diterima oleh
lereng dalam program input
PLAXIS.
2. Mendefinisikan material yang
digunakan
dengan
memasukkan parameter tanah
yang akan di trial dari rentang
nilai parameter tanah Silty Clay
3. Mendefinisikan kondisi awal
yang berupa tegangan air pori
(water pressure), pada kasus ini
kondisi muka air tanah
ditentukan dalam kondisi rapid
drawdown yang merupakan
kondisi ekstrem yang terjadi
ketika longsor terjadi serta
pembebanan akibat beban statik
kendaraan
4. Melakukan perhitungan pada
program calculate. Pada tahap
ini perlu didefinisikan tahapantahapan pembebanan yang akan
terjadi
hingga
akhirnya
didapatkan
nilai
faktor
keamanan.
5. Evaluasi
hasil
dengan
membandingkan bidang runtuh
hasil keluaran PLAXIS dengan
bidang runtuh setelah longsor,
dan memeriksa nilai angka
keamanannya apakah telah
mendekati 1 atau bernilai 1.
Apabila masih belum sesuai
dengan kriteria tersebut, maka
dilakukan
trial
kembali
terhadap parameter kuat geser
tanah ( dan c).
Analisis Stabilitas Lereng Asli
Perhitungan stabilitas lereng asli
menggunakan software PLAXIS
2D
dengan
memasukkan
parameter-parameter tanah yang
didapat dari back calculation.

Perencanaan perkuatan lereng


longsor dengan alternatif dan
langkah
perencanaan
sebagai
berikut :
Perkuatan dengan Soil Nailing :
Preliminary Design dengan
menentukan
kebutuhan
diameter
dan
panjang
penanaman
Pemeriksaan
terhadap
stabilitas
global
menggunakan
software
PLAXIS 2D terhadap beban
statik dan seismik dan
pemeriksaan
terhadap
stabilitas internal, yaitu
pullout dan tensile failure
terhadap beban statik dan
seismik
Perkuatan dengan Gabion
Reinforcement Soil Structure :
Menentukan
dimensi
gabion dan spesifikasi wire
mesh
Pemeriksaan
terhadap
stabilitas
global
menggunakan
software
PLAXIS 2D terhadap beban
statik dan seismik dan
pemeriksaan
terhadap
stabilitas internal, yaitu
pullout dan tensile failure
terhadap beban statik dan
seismik
C. Penentuan dan Pemilihan Perkuatan
Lereng
Dari alternatif perkuatan yang telah
direncanakan dilakukan pemilihan
alternatif
yang
tepat
dengan
pertimbangan sebagai berikut :
Angka Keamanan, FS statik > 1.5
dan FS seismik > 1.1
Kemudahan dalam memperoleh
material

Kemudahan
konstruksi.

dalam

pelaksanaan

PERENCANAAN DAN ANALISIS


STABILITAS PERKUATAN LERENG
Perencanaan Perkuatan Gabion
Reinforced Soil Structure
Preliminary Design
Tebal Dinding T
2
Panjang
B 0.7 x H
15
Reinforcement
Backface

30
Slope Angle
Backfill Slope
0
Angle
Soil Backfil
AASHT
34
Friction Angle O (2007)
Spesifikasi
Gabion
Poisson Ratio
0.3
Modulus
E
14x
Elastisitas
105
Porosity
Spesific
Gravity
Berat Jenis

N
G
s
(1n)x(Gsx
w)

m
m

Soil Reinforced
Gabion infilling stone

5,5 m
1.9 m

19 m

Wiremesh

k
P
a

0.3
3

18 k
P
a
L
15 m
H
1 m
Berikut sketsa dari perkuatan lereng
Sungai Mulki :

Analisis StabilitasLereng dengan


Perkuatan Gabion Reinforced Soil
Structure
1. Stabilitas Eksternal
Stabilitas terhadap Overturning
pada pembebanan statik
Tekanan tanah aktif :
1
Pa=Ka H 2+ qH
2

1
Pa=Kae ( H 2 +qH )(1kv )
2
Untuk pembebanan seismik,
koefisien tekanan lateral
menjadi :
2
'
'
sin ( + )

K ae =
'

'

'

cos sin sin ( ) 1 +

didapatkan nilai Kae sebesar 0.8


Diketahui :
c = 19 kPa
= 32

'
'
'
sin ( + ) sn (

sin ( ' ' ' ) sn

= 15 kPa

sat

= 15 kPa

= 10 kPa

Surcharge = 31.2,
P a 1=

72.915.75
=573.72 kN
2

Pa 2=400.69 kN
Pa 3=33.34 kN
Pu 1=151.25 kN
Pu 2=18.051kN
Ptotal=1140.96 kN

dg =

Ax i
xi

d s =H susunan gabion

Axi
xi

Sehingga
dapat
dihitung
momen tahanan :
Mr=(W g d g +W s d s)
Mr=82435.5 kNm
Kestabilan terhadap guling /
overturning dapat dihitung sebagai
berikut :
SF=

Mr 82435.5
=
=9.4
Mo 8751.84

>2

Didapatkan tekanan lateral


Seismik :
tanah aktif total sebesar
Mr 82435.5
1140.96 kN.
SF=
=
=7.6 > 1.5
Mo 10855.7
Mencari lokasi titik berat
tekanan lateral tanah aktif total
Stabilitas terhadap Sliding/Geser
(da) :
da=(((Pa 1 1/3 h 1)+(Pa 2 1/2h 2)+( Pa 3 1/ 3 h3)+(Pu1
1/3 hu 1)+( Pu2 1/3 hu 2))/ Pto
Wv
SF s =
Pa tot
Untuk seismik :
Didapatkan tekanan lateral
Dengan
tanah aktif total sebesar
1911.82 kN.
=tan reinforced soil
dan
da=((0.6 21.25 850.872)+((21.25/3) 1140.57)) /1911.45
Wv=Total Gaya vertikal pada dinding penahan
Momen Overturning
Mo=Patotal da=8751.84 kNm
Total gaya vertikal
Mo=Paetotal da=10855.7 kNm
Wv=Ws+Wg
Momen Resisting
Momen tahanan yang bekerja
Sehingga didapatkan nilai angka
pada tanah berasal dari berat
keamanan sebesar 4 > 1.5,
gabion juga tanah yang diberi
menyatakan bahwa dinding stabil
perkuatan.
dari kegagalan geser. Untuk
Mr=(W g d g +W s d s)
Seismic didapatkan 2.3 > 1,1
Stabilitas terhadap Daya Dukung

Pemeriksaan eksentrisitas :
B
MrMo
e=
=0.024
2
Wv

E wire
Tensile
Strength
Regangan
ijin
EA

Dengan B = 24 m
B
B
< e<
6
6
4<0.024 <4, OK

Ptoe=

Stabilitas Global
PLAXIS 2D 8.2

menggunakan
2x108 kN/m2
80.3 kN/
m
0.5 %
10220 kN/
m

W 1+ 6 e
=253.785 kN /m 2
B
B

Pheel=

W 16 e
=256.865 kN / m2
B
B

Seismik :
Pemeriksaan eksentrisitas :
B
MrMo
e=
=0.3184
2
Wv

SF=1.92

Dengan B = 24 m
B
B
< e<
6
6
4< 0.3184< 4,OK

Ptoe=

W 1+ 6 e
=275.67 kN /m2
B
B

Pheel=

W 16 e
=234.973 kN / m2
B
B

Kapasitas daya dukung tanah dapat


dihitung menggunakan persamaan
kapasitas daya dukung ultimate
pada kasus pondasi dangkal, yaitu

SF = 1.1
Bidang Keruntuhan saat Beban Statik
Bekerja dan Seismik pada Jangka
Panjang, SF = 1.92 dan SF =1.1

2. Stabilitas Internal
1
'
Stabilitas terhadap Kegagalan
qu =c ' N c F cd F ci+ q N q Fqd F qi + B N
F d F
i
2
Tarik
Menghitung
Kapasitas
Sehingga didapat nilai qu sebesar
Tarik (RT)
3665.47 kN/m2 > 256.865 kN/m2
Tensile Strength
=
Untuk Seismik nilai qu sebesar
80.3 kN/m
3665.47 kN/m2 > 275.67 kN/m2
SF
= 1.5
Tensile Strength
RT =
SF

Menghitung
Keamanan
R
SF= T
Tmax

Angka

T max merupakan gaya


maksimum yang bekerja
pada tiap layer

a. Statik

Stabilitas terhadap Kegagalan


Cabut (Pullout Failure)
Menghitung
panjang
penanaman yang melewati
bidang runtuh, (Le)
Di atas dinding, jarak X ke
bidang runtuh, sebesar 45,
dari
belakang
dinding
adalah :
X =Htan ( )Htan
Dengan
= 45

= 30

H = 21.25 m
Sehingga didapatkan,
X = 8.44 m
Pada tiap lapisan (layer),
panjang penanaman yang
melewati bidang runtuh, Le
=BtX ( H z)/ H

b. Gempa

Dengan B = 19 m, dan t = 2
m
Menghitung
panjang
pananaman
minimum,
untuk mendapatkan SF =
1.5 pada tiap lapisan (Lem)
Lem=1.5 T /( 2 fvtan)
Dengan fv adalah tegangan
tanah pada tiap lapisan
perkuatan dan adalah

Dari
hasil
perhitungan di atas seluruh
perkuatan di tiap layer melebihi
nilai angka keamanan minimum,
yaitu 1.5 dan 1.35. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa lereng dengan
perkuatan
stabil
terhadap
kegagalan tarik.

scale correction factor yang


diasumsikan
sebesar
0.65.Dari perhitungan di
atas untuk beban statik dan
seismik, semua panjang
penanaman (Le) melebihi
Lem
sehingga
dapat
dinyatakan aman.

1.25 m

Perencanaan Perkuatan Soil Nailing


Preliminary Design

Tinggi Dinding, H = 21.25 m

Face batter : = 30,

Backslope angle : = 0

Spacing : Sh = 2 m; Sv = 1.25 m

Nail inclination : i = 20

Nail Material : fy = 420 MPa

Surcharge = 31.12 kPa

Sketsa Perkuatan Soil Nailing Pada Lereng


Sungai MulkiAnalisis Stabilitas Lereng
dengan Perkuatan Soil Nailing

1. Menentukan
gaya
aksial
yang
dibutuhkan :
T max ( kN )=Ka ( q s +H ) Sh Sv
dengan

Ka=

1sin
1+sin

= 0.31

Didapatkan Tmax=245.6 kN
2. Menentukan kebutuhan diameter dan
panjang nail tendon
Agar tidak terjadi putus tulangan,
maka digunakan FS sebesar 1.8 untuk
desain awal, sehingga
Luas penampang butuh :
T FS T
A t ( mm 2) = max
=1052.5 mm2
fy
Dicoba menggunakan diameter sebesar
43 mm, panjang nail tendon, dicoba
sebesar 0.6H, digunakan 18 m. Berikut
sketsa desain perkuatan Soil Nailing
dengan panjang nailing 18 m, diameter
43 mm, dan inklinasi 20

Analisis StabilitasLereng dengan


Perkuatan Soil Nailing
1. Stabilitas Eksternal Beban
Stabilitas Global menggunakan
Program Plaxis 2D.8.2
Perkuatan nailing pada program
Plaxis dimodelkan menggunakan
node to node anchor dengan
koreksi pada parameter kekakuan
aksial (EA), yang didapatkan dari
persamaan berikut :
A
A
Eeq =En n + E g g
A
A

( ) ( )

D 2DH
kN
EA
= E eq
m
4

[ ] (

Dimana
Eg = Modulus elastisitas shotcrete
En = Modulus elastisitas nailing
An =luas penampang soil nailing
A =Luas penampang soil nailing
yang telah tergrouting
Ag =Luas penampang grouting
(Ag = A-An)
Dari rumus di atas, didapatkan
nilai EA untuk nailing sebesar
65040.79 kN.

SF = 2

Menghitung
Keamanan
R
SF= T
Tmax

Angka

T max merupakan gaya


maksimum yang bekerja
pada tiap layer
a. Statik

SF = 1.1
Bidang Runtuh yang Terjadi Saat
Pembebanan Statik dan Seismik
Jangka Panjang, SF =2 dan SF = 1.1

Dari perhitungan menggunakan


Plaxis, didapatkan angka keamanan
sebesar 2 > 1.5. Angka keamanan
tersebut
menyatakan
bahwa
perkuatan
efektif
dalam
menstabilkan lereng.
Stabilitas terhadap Sliding/Geser
b. Gempa
FSSL =

c b B L + ( W +Q T + Psin ) tan b
Pcos

Dari rumus di atas didapatkan :


3062.17 kN
FSSL =
=2.68>1.3
1140.6
Seismik :
3062.17 kN
FSSL =
=1.6>1.1
1911.8
2. Stabilitas Internal
Stabilitas terhadap Kegagalan
Tarik
Menghitung
Kapasitas
Tarik (RT)
Fy
= 420 MPa
Awire
= 660.5 mm2
RT =Fy Awire=kN

Dari hasil perhitungan di


atas seluruhnya melebihi
nilai
angka
keamanan
minimum, yaitu 2 dan 1.35.
Sehingga
dapat

disimpulkan bahwa lereng


dengan perkuatan stabil
terhadap kegagalan tarik.
Stabilitas terhadap Kegagalan
Cabut (Pullout Failure)
( R p ) z ( Qu L p ) z
=
( FS p ) z=
( T max ) z ( T max )z

Menghitung
panjang
penanaman yang melewati
bidang runtuh, (Lp)
( H z ) cos ( + )
( L p) z=L
cos sin ( +i)

panjang
nail
yang
digunakan, 18 m
H = Ketinggian dinding, 21.25
m
z = kedalaman

= sudut keruntuhan

L =

b. Seismik

lereng, diasumsikan 45

= sudut kemiringan

lereng
I = kemiringan penanaman,
diambil 20
Menghitung kapasitas Pullout (
Rp
R
( p)z =( Qu Lp ) z

Qu= qu D DH =444.15 kN
a. Statik

Seluruh
faktor
keamanan
memenuhi kriteria minimum
faktor keamanan, yaitu 1.8 dan
1.5.
SIMPULAN & SARAN
Simpulan dari tugas akhir ini adalah :
1. Desain perkuatan untuk lereng
dengan menggunakan Gabion
Reinforced Soil Structure dapat
meningkatkan angka keamanan
menjadi
1.9.
Gabion
yang

digunakan adalah tipe 5x8 dengan


panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan
tinggi 100 cm yang dibagi dalam
dua kotak. Wiremesh yang
digunakan sebagai reinforcement
memiliki kuat putus sebesar 350
MPa (80.3 kN/m), diameter 2.7
mm, panjang penanaman sebesar
19 m serta spasi vertikal sebesar 1
m.
2. Desain perkuatan untuk lereng
dengan menggunakan Soil Nailing
meningkatkan angka keamanan
lereng
menjadi
sebesar
2.
Perkuatan menggunakan tulangan
baja dengan kuat leleh 420 Mpa,
diameter tulangan 43 mm , panjang
tulangan 18 m dengan sudut
inkilinasi 20 serta spasi horizontal
dan vertikal sebesar 2 m dan 1,25
m.
3. Alternatif perkuatan yang dipilih
adalah
perkuatan
Gabion
Reinforced
Soil
Structure.
Perkuatan ini dipilih karena dinilai
lebih ekonomis dalam pengadaan
material dan konstruksi yang
sederhana dan mudah serta efektif
meningkatkan kestabilan lereng.
Saran dari tugas akhir ini adalah :
1. Dalam
melakukan
back
calculation analysis sebaiknya
diketahui kedalaman kelongsoran
sehingga
bisa
didapatkan

parameter yang tepat untuk


digunakan dalam desain dan
analisis.
2. Dalam
melakukan
back
calculation analysis sebaiknya
juga
menggunakan
software
lainnya seperti GEOSLOPE agar
dapat menjadi pembanding untuk
mencari bidang longsor yang
paling kritis sehingga bisa
mendapat parameter yang tepat.
3. Bidang
keruntuhan
yang
didapatkan oleh Plaxis tidak
menunjukkan bidang keruntuhan
dari
Safety
Factor
yang
sebenarnya, sehingga untuk benarbenar mengetahui posisi bidang
keruntuhan, hasil analisis perlu
dibandingkan
menggunakan
program komputer lain seperti
GEOSLOPE.

PUSTAKA
Shepherd, C.E. 2004. Modular Gabion
Systems : Gabion Walls Design.
Houston C.E Shepherd Company
Byrne, R.J, D. Cotton, J. Potterfield, C.
Wolschlag, G. Ueblacker.1998.
FHWA-SA-96-069R Manual for
Design & Construction Monitoring
of Soil Nail Walls.Virginia

Anda mungkin juga menyukai