Disusun Oleh :
NPM : 2021103009
BANDAR LAMPUNG
2022103002
REVIEW JURNAL
8. Pendahuluan
9. Metodologi
10. Analisa Hasil dan Pembahasan
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Desain lambung kapal telah menjadi dasar dari ilmu teknik perkapalan sejak
padabeberapawaktuterakhir.
Salah satu cara untuk mencapai efisiensi pada kapal cepat adalah dengan
yang ringan dengan daya kuda yang tinggi membuat desainer lambung
lambung.
tersedianya area geladak yang lebih luas dan mempunyai derajat stabilitas
dengan monohull.
ditemukan, memerlukan waktu yang cukup lama, harga yang mahal, dan
(CFD).
keakuratan yang tinggi, dan melakukan studi dan analisis pada sistem yang
Model lambung dengan stepped hull diberikan notasi S1.Tinggi dan posisi
dari step didasarkan dari hasil penelitian pada kapal planing monohull
dengan chine dan step [8].Dikarenakan model S1 merupakan tipe lambung
round bilge,bentuk dari step dimodelkan sedemikian rupa agar dapat
menyatu dengan bagian lambung pada akhir step. Ilustrasi dari model tiga
dimensi model S1 dapat dilihat pada Gambar 1b. Ukuran utama dan
hidrostatik dari model lambung S1 dapat dilihat pada Tabel 1.
B. Konfigurasi Katamaran
Untuk stabilitas dari proses simulasi CFD, nilai under relaxation factor
direndahkan. Pada awal mula simulasi,digunakan skema first order upwind
pada momentum,turbulent kinetic energy, dan specific dissipation rate untuk
menghindariterjadinya divergensipada awal simulasi dikarenakan belum
mencapaititik simulasi yang stabil
Dari hasil simulasi CFD pada model monohull dankatamaran S1, dilakukan
analisa dan perbandingan dengan model monohull dankatamaran S0. Data
hasil simulasi CFD pada model S1 dan perbandingan dengan model S0
dapat dilihat pada Tabel 7. Dari hasil perbandingan pada CT dapat dilihat
bahwapada model monohull S1 mengalami pengurangan nilai CT pada Fr
0,2 – 0,3, dan penambahan pada Fr 0,4 – 0,7. Pada model katamaran S1
mengalami pengurangan CT pada Fr 0,2 dan penambahan CT pada Fr 0,3 –
0,7. Hasil ini membuktikan bahwapadanilai Fryangrendah, stepped hull
mampu mengurangi hambatan pada kapal apabila dibandingkan dengan
model tanpa stepped hull.
KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa simulasi
CFD dengan menggunakan software Ansys Fluent mendapatkan hasil
dengan keselarasan yang baik dengan hasil eksperimen dengan perbedaan di
bawah 5%, pengaruh stepped hull pada kapal katamaran adalah mampu
mengurangi dan menambahkan hambatan kapal yang bergantung pada
kecepatan kapal tersebut. Pada kecepatan rendah (< Fr 0,3), hambatan kapal
lebih rendah, dan pada kecepatan yang lebih tinggi (Fr 0.3 – 0.7) terjadi
penambahan hambatan, apabila dibandingkan dengan kapal tanpa stepped
hull. Ditemukan pada Fr 0,2 – 0,7, belum terjadi pengurangan yang
signifikan terhadap permukaan basah lambung akibat adanya step pada
lambung. Ditemukan bahwa penggunaan step pada lambung katamaran
mampu mengurangi interferensi hambatan pada Fr > 0.4.
DAFTAR PUSTAKA
Zhafir Tri Setiabudi Putra, I Ketut Aria Pria Utama.2020.” Analisis CFD
Hambatan Kapal Katamaran dengan Stepped Hull Melintang”,Diakses pada
20 Oktober 2022,dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejurnal.its.ac.i
d/index.php/teknik/article/download/56581/6 376&ved=2ahUKEwjA9_yVjOr6AhX
B2TgGHZp_DwoQFnoECAgQAQ&usg=AOvVaw1ztuzj-SWhvsEl7W6Y2Kt5