Anda di halaman 1dari 8

Konsep Desain Katamaran Unmanned

Surface Vehicle (USV) untuk Pengukuran


Batimetri Wilayah Perairan Indonesia

Rizky Chandra Ariesta dan Wasis Dwi Aryawan


Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: wasis@na.its.ac.id

Abstrak

Perkembangan Unmanned Surface Vehicle (USV) di perairan Indonesia mulai berkembang dan didominasi untuk
keperluan militer sebagai pengawasan wilayah perairannya. Penggunaan USV juga digunakan untuk keperluan sipil
untuk survey hidrografi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep desain USV katamaran yang memiliki
stabilitas lebih baik untuk keperluan survey. Pertimbangan stabilitas diperhitungkan untuk memperoleh kapal yang
stabil guna menghindari pengaruh angin dan arus saat melakukan survey. Kapal ini menggunakan bahan HDPE,
dengan panjang (L) kapal 1.00 meter; lebar (B) 0.9 meter; tinggi (H) 0.46 meter dan koefisien blok (Cb) 0.38 kapal ini
memiliki stabilitas yang baik pada kondisi pembebanannya. Kapal ini memiliki berat lambung dan komponen sebesar
46 kg dan mampu beroperasi dengan kecepatan 7 knot. Dengan dimensi dan kecepatan diatas kapal ini dapat
digunakan sebagai alat pendukung keperluan survey batimetri di perairan Indonesia.

Kata Kunci : Unmanned Surface Vehicle (USV), Survey, Kapal, Indonesia

1. PENDAHULAN

Unmanned Surface Vehicle (USV) atau kapal tanpa awak adalah kapal yang dikendalikan dengan
autopilot dengan memasukkan perintah pemrograman melalui sensor yang terpasang di badan kapal secara
realtime dan melakukan pengiriman data pengamatan secara realtime yang ditransfer pada komputer
[ CITATION Sug17 \l 1033 ]. Penelitian USV di Indonesia saat ini mulai berkembang, namun perkembangan
penelitian digunakan untuk keperluan militer guna melindungi teritori perairan terluar Indonesia. Purwarupa
USV dikembangkan untuk membangun suatu sistem penentuan posisi dan navigasi sebagai awal
pengembangan di bidang hidrografi [ CITATION Per14 \l 1033 ]. Penggunaan USV untuk keperluan
hidrografi atau batimetri khususnya memiliki keunggulan dimana kapal memiliki dimensi kecil, tidak
memerlukan awak untuk mengurangi resiko bahaya, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, mudah
dibawa, memiliki biaya operasional rendah karena menggunakan daya kecil dan dapat dikontrol dengan baik
dengan atau tanpa adanya operator [ CITATION Dur12 \l 1033 ]. Sistem kendali tanpa awak merupakan hal
yang telah banyak dijumpai di era teknologi dan komunikasi yang telah memasuki peningkatan yang pesat,
sistem pengendalian ini membantu manusia khususnya dalam melakukan survey dan pengawasan pada
daerah perairan yang memiliki resiko tinggi[ CITATION Kho19 \l 1033 ].

Inovasi Desain Kapal 1


Gambar 1. Body Plan USV monohull [ CITATION AZM16 \l 1033 ]

Desain bentuk lambung USV yang stabil diperlukan untuk keperluan survey batimetri sehingga
diperlukan analisis dalam pembuatan desainnya, meliputi bentuk lambung, data hidrostatik, dan stabilitas
pada kapal. Selain itu analisis pengaruh angin dan arus diperlukan untuk mengetahui kelayakan stabilitas
kapal saat terkena kondisi lingkungan. Pada penelitian sebelumnya dilakukan penelitian pada USV monohull
[ CITATION AZM16 \l 1033 ].
Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengembangan konsep desain kapal USV katamaran yang
difungsikan untuk melakukan survei pengukuran batimetri di perairan Indonesia.

2. METODE
Penelitian konsep desain kapal USV katamaran untuk pengukuran batimetri hanya menganalisis dari
stabilitas statis kapal dan belum mempertimbangkan faktor luar dari gelombang dan arus. Pembuatan
rencana garis menggunakan perangkat lunak Maxsurf. Pertimbangan ukuran utama ditentukan dari kapal
USV yang sudah aman beoperasi ditinjau dari dimensi dan bobot yang telah diteliti pada [ CITATION oce19 \l
1033 ]. Adapun Metode yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat dari Gambar 2.

Inovasi Desain Kapal 2


Gambar 2. Diagram Alir

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan metodologi tahapan-tahapan yang dilakukan ditentukan untuk mendapatkan desain
katamaran Unmanned Surface Vehicle (USV) untuk keperluan pengukuran Batimetri diperairan Indonesia.

3.1. Penentuan Operational Requirements


Indonesia memiliki wilayah laut yang luas dan belum sepenuhnya terpetakan. Survei adalah kegiatan
terpenting dalam menghasilkan informasi hidrografi, seperti penetuan posisi laut dan penggungaan sistem
referensi, pengukuran kedalaman, pengukuran arus, pengukuran sedimen, pengamatan pasut, pengukuran
detil situasi dan garis pantai[ CITATION Dju05 \l 1033 ]. Penentuan Lokasi Survey dilakukan pada perairan
misol distrik raja ampat untuk mengetahui karakteristik kedalaman yang dirancang dengan
mempertimbangkan beberapa faktor yang terdapat di Tabel 1.

Tabel 1. Operational Requirements


Operational Requirements
Fungsi dan Tugas Survey Batimetri
Wilayah Operasional Distrik Misol Raja Ampat
Kecepatan 7 knots
Kemampuan Operasional Siang

3.2. Penentuan platform


Berdasarkan operational requirements, dapat ditentukan komponen yang digunakan pada USV
katamaran ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Komponen Platform


Dimensi (Cm)/(gr)
Komponen n
Panjang Lebar Tinggi Berat
1 Mini Pc 1 11.5 11.5 5 740
2 Inverter 1 19 6.5 4.5 240
3 Accu 1 15 6.5 9.5 2300

Inovasi Desain Kapal 3


(7.2a12v)
4 Wifi 1 18 240
5 Poc 1 18 3.5 3.5 200
6 Pithawk 1 14 10 7 360
Battery
7 Lippo 4 16 5 5 570
4cell
8 Esc Box 1 20 10 6.5 750
9 Proppeller 2 12 450
Total
8010 gram
Berat

3.3. Penentuan Ukuran Utama


Penentuan dimensi utama [ CITATION Har17 \l 1033 ] dilakukan dengan pengambilan keputusan untuk
memilih bentuk lambung, jenis material dan sistem gerak yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Decision Tree

Pertimbangan lain yang diperhitungkan adalah penentuan berat dan dimensi dari platform yang diterapkan
pada kapal, maka ukuran utama kapal berdasarkan pertimbangan tersebut dapat dimodelkan pada layout
awal dengan ukuran model dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Ukuran Utama Kapal


Ukuran Utama (m)
L 1.00
B 0.9
T 0.28
H 0.46
Cb 0.38

3.4. Hambatan Kapal


Perhitungan hambatan kapal untuk USV ini dilakukan dengan Maxsurf Resistance. Berdasarkan nilai
Froude number diketahui USV ini berjenis planning Hull, perhitungan hambatan menggunakan metode
Savitsky[ CITATION Naz10 \l 1033 ]. Kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan nilai hambatan dan
power yang dibutuhkan kapal ketika melaju dengan kecepatan operasional sebesar 7 knot yang dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 4 Nilai Analisis Hambatan

Inovasi Desain Kapal 4


Berdasarkan analisis didapatkan nilai power yang dibutuhkan adalah sebesar 2.363 kW dengan besar
hambatan adalah 326.75 N.

3.5. Penentuan Konsumsi Daya Baterei


Konsumsi daya baterei dihitung berdasarkan jarak dan waktu tempuh USV selama beroperasi dengan
kecepatan maksimal operasi adalah 7 knot baterai direncanakan dapat bertahan selama 2 jam.

3.6. Perhitungan Stabilitas Kapal USV


Kapal USV yang direncanakan harus dapat memenuhi standard stabilitas yang berlaku dengan
menggunakan standard stabilitas International Code of Safety for High Speed Craft (2000). Analisis ini
dibantu software maxsurf stability enterprise education version. Kriteria yang digunakan dalam analisis
adalah (HSC) Code [ CITATION TMC00 \l 1033 ]. Hasil analisis stabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Nilai Stabilitas Kapal


Data Kriteria Actual Kondisi
e
0-30° ≥ 3.1513 3.22 Diterima
(m.deg)
Hw
≤10 0.6 Diterima
(deg)
θ
max ≥ 10 15.5 Diterima
(deg)

3.7. Rencana Garis


Pembuatan Rencana garis dilakukan menggunakan bantuan software maxsurf, desain diatur untuk
mendapatkan nilai karakteristik hidrostatik yang diinginkan, Rencana Garis USV katamaran dapat dilihat di
Gambar 3.

Body Plan

Sheer Plan

Inovasi Desain Kapal 5


Gambar 5. Lines Plan

3.8. Desain 3D Kapal USV


Pemodelan Desain 3D kapal dapat dilihat pada Gambar 6.

4. KESIMPULAN

Setelah dilakukan beberapa analisis, dalam penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut;

Inovasi Desain Kapal 6


1. Didapatkan operational requirements dari Unmanned Surface Vehicle (USV) yang dirancang untuk
kebutuhan pengukuran batimetri adalah sebagai berikut:

Operational Requirements
Fungsi dan Tugas Survey Batimetri
Wilayah Operasional Distrik Misol Raja Ampat
Kecepatan 7 knots
Kemampuan Operasional Siang

2. Penentuan ukuran utama Unmanned Surface Vehicle berdasarkan ukuran platform yang dibutuhkan oleh
kapal. kemudian dibuat layout awal dan didapatkan ukuran utama akhir yaitu sebagai berikut:
 Panjang (LPP) = 1 meter
 Lebar (B) = 0.9 meter
 Tinggi (H) = 0.46 meter
 Sarat (T) = 0.28 meter
 Vs =7 knot
3. Lines Plan dan Desain 3D dibuat pada Gambar 5 & Gambar 6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] E. D. Sugita and W. D. Aryawan, Pembuatan purwarupa tes model untuk menguji sistem
autopilot pada unmanned surface vehicle (USV), Surabaya: ITS, 2017.

[2] M. N. Perbani, "Pembangunan Sistem Penentuan Posisi dan Navigasi Berbasiskan Sistem
Unmanned Surface Vehicle (USV) untuk Survei Batimetri," Jurnal Itenas Rekayasa, vol. I, no.
18, 2014.

[3] P. Duranti and A. Romano, "Autonomous Unmanned Surface Vehicles for Hydrographic
Measurement and Environmental Monitoring.," in Hydrographic Technologies, Rome, Italy,
2012.

[4] M. H. Khoirudin and W. D. Aryawan, "Capstone Design Kapal Tanpa Awak sebagai Media
Survei Tingkat Kualitas Air di Suatu Perairan," JURNAL TEKNIK ITS , vol. 8, no. 1, pp. G13-
G18, 2019.

[5] Z. B. AZMAR and N. M. R. R. C. PERBANI, "Studi Awal Desain Hull USV (Unmanned Surface
Vehicle) untuk Pengukuran Batimetri di Perairan Tenang," Reka Geomatika, vol. 1, pp. 42-51,
2016.

[6] oceanalpha, "https://www.oceanalpha.com/," oceanalpha, 9 Desember 2019. [Online]. Available:


https://www.oceanalpha.com/product-item/me120/. [Accessed 9 Desember 2019].

[7] E. Djunarsjah and Poerbandono, Survey Hidrografi, Bandung: Refika Aditama, 2005.

[8] D. Hardianto and W. D. Aryawan, "Pembuatan Konsep Desain Unmanned Surface Vehicle
(USV) untuk Monitoring Wilayah Perairan Indonesia," JURNAL TEKNIK ITS, vol. 6, no. 2, pp.
G65 - G71, 2017.

[9] A. Nazarov, "Power Catamarans: Design for Perfomance," in Chesapeake Power Boat
Symposium, Thailand, 2010.

[10] T. M. and C. Agency, nternational Code of Safety for High-Speed Craft, London: TSO, 2000.

Inovasi Desain Kapal 7


Inovasi Desain Kapal 8

Anda mungkin juga menyukai