Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Kapal Kecil


Menurut ISO 8666, kapal kecil (Small Craft) adalah kapal rekreasi
dan kapal lainnya yang menggunakan peralatan serupa dengan Panjang
lambung mencapai 24 m. Menurut MGN 280, kapal kecil adalah kapal
dengan Panjang kurang dari 24 meter Panjang garis air muat atau kapal yang
kurang dari 150 ton. Secara umum kapal kecil adalah sebuah kapal yang
berukuran lebih kecil dari kapal pada umumnya. Biasanya jenis kapal kecil
ini ukuran panjangnya tidak lebih dari 20 meter. Desain kapal kecil ini pun
sangat beragam. Desain yang di buat bergantung pada kegunaan dari kapal
kecil yang akan dibuat tersebut. Ada yang digunakan hanya untuk
mengangkut orang pada penyeberangan, ada juga untuk kapal patroli, kapal
penangkap ikan, kapal untuk keperluan wisata bahari atau bahkan bisa
sebagai kapal balap yang bermaksud untuk mendapatkan kecepatan tinggi.
Kapal kecil biasanya hanya digunakan pada aliran air yang relatif
kecil/tenang seperti sungai. Tidak seperti kapal pada umunya yang
digunakan pada samudera. Karena kembali lagi pada desain dan
kegunaannya. Kapal kecil ini juga biasa dibuat dari bahan fiber, alumunium
bahkan kayu.

1.2 Tahapan Proses Perancangan Kapal


Spiral Desain adalah sebuah konsep atau metodologi desain dalam
pembangunan kapal dimana semua variabel terkait satu sama lainnya yang
digunakan untuk meciptakan sebuah konsep desain yang efektif dan efisien
sesuai untuk peruntukannya. Misalkan spiral desain untuk kapal barang
berbeda titik acuannya atau peruntukannya meski metodologi yang
digunakan untuk menciptakan sebuah konsep desain yang efektif dan efisien
untuk masing-masing tipe kapal tersebut.

1
Dalam pembangunan sebuah kapal maka perlu adanya suatu konsep
desain yang matang agar dalam pembangunan dan pada saat kapal
beroperasi dapat efektif dan efisien. Semua variabel penyusun dalam
pembangunan dan operasional kapal harus diperhitungkan dan
memperhatikan keterkaitan variabel tersebut dengan variabel-variabel
penyusun lainnya, karena setiap variabel penyusun saling erat
keterkaitannya dengan variabel penyusun lainnya.

Gambar 1.1 Spiral Desain

Dalam membangun sebuah kapal atau bangunan terapung, melalui


tahapan-tahapan dalam penyelesaian konsep desainnya. Data primer
merupakan acuan data dari gambaran desain yang diiginkan oleh pihak
owner, kemudian berlanjut ke desain awal rancangan (pre-eleminary desain)
dimana pada tahap ini menjadi kolaborasi data primer dengan kebutuhan
kapal. Detail desain, pada tahap ini output dari desain awal di detailkan dan
dispesifikasikan dan dikomparekan dengan standarisasi desain (class) yang

2
kemudian akan menggambarkan besar biaya yang akan dibutuhkan dalam
pembangunan dan pengoperasiannya.
1.2.1. Data Primer
Adapaun data primer yang dibutuh oleh pihak pendesain
adalah sebagai berikut :
1. Type dan Jenis Kapal
2. Trayek dan daerah pelayaran
3. Muatan dan kapasitas (untuk kapal barang, Tanker, LNG)
4. Persenjataan (untuk Kapal Perang)
5. Perlengkapan operasioanal (kapal Riset, DSV, Tug Boat, Ice
Breaker, kapal Ikan, Yacth)
6. Kecepatan
Data primer ini diperoleh dari pihak owner, yang
kemudian desainer akan mengolah data primer ini menjadi
sebuah data kompleks yang cukup untuk digunakan dalam
pembangunan dan pengoperasian kapal tersebut.
1.2.2. Desain Awal
Untuk mengakomodasi keinginan pemilik (owner) kapal
maka pihak perancang akan mengeluarkan desain yang sesuai
dengan keinginan pemilik dengan beberapa pertimbangan logis dan
rasional dengan memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap efisiensi dana dan pembangunan serta efektifitas
opersional kapal. Tahapan desain awal adalah sebagai berikut :
1. Penentuan ukuran utama dan koefisien bentuk
2. Rencana garis dan rencana umum
3. Pembuatan 3D Modeling
4. Analisis Tahanan dan Stabilitas Kapal
1.2.3. Detail Design
Pada fase ini akan ditentukan jenis konstruksi kapal yang
akan dibangun serta komparasi desain awal dengan standar desain
internasional/nasional (class), serta perlengkapan dan kebutuhan

3
kapal dalam pengoperasiannya serta keselamatan kapal itu sendiri.
Adapun tahapan-tahapan dari fase ini adalah sebagai berikut :
1. Detail Konstruksi
2. Detail dan spesifikasi sistem propulsi
3. Detail dan spesifikasi sistem kelistrikan dan perpipaan
4. Spesifikasi peralatan navigasi, pemadam kebakaran, sekoci.
dll.
5. Perhitungan stabilitas dinamis.
Pada tahapan diatas dalam menentukan atau memutuskan
suatu instalasi dalam pembuatan kapal perlu mengkomparekan
dengan standarisasi (class) sebagai regulator. Dimana class ini
berperan dalam proses standarisasi suatu desain dalam segi
kelayakan dan keselamatan suatu desain.
1.2.4. Contract Desain
Setelah adanya detail dan spesifikasi desain, proses
selanjutnya adalah konversi detail desain ke dalam harga (Bill of
Quantity), dimana harga ini termasuk biaya desain dan besar dana
yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu kapal serta lama proses
pembuatannya.

4
1.3 Metodologi Pengerjaan

Pengambilan Data Ukuran


Utama Kapal

Perencanaan Rencana
Garis

Perencanaan Rencana
Umum

Penggambaran 3D Modeling
Menggunakan Maxsurf
Modeler

Analisa Hambatan dan Daya


Mesin

Perhitungan Kurva
Hidrostatik

Analisa Stabilitas Kapal

Membandingkan dengan
ketentuan rules

Gambar Diagram Alir Tugas Akhir

1.3.1. Pengambilan Data Ukuran Utama Kapal


Dalam pengambilan data, kami menggunakan data Kapal
pembanding yang kami ambil dari kapal sejenis yang pernah dibuat (exist).
Pada tahapan ini data yang diambil sejumlah 8 kapal sebagai berikut.

5
Dari data tersebut dilakukan perhitungan dengan metode Regresi
linier untuk mendapatkan Ukuran Utama kapal baru yang akan dibuat,
dalam perhitungan dengan metode Regresi Linier, variabel yang
dipertahankan adalah displacement kapal yaitu sebesar 20 ton. Sehingga
dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Dari perhitungan tersebut diperoleh ukuran utama kapal sebagai
berikut :

1.3.2. Pembuatan 3D Lambung Menggunakan Maxsurf


Perencanaan surface model dilakukan menggunakan software
maxsurf. Data yang digunakan dalam perencanaan surface model adalah
ukuran utama kapal. Bentuk lambung dibuat sedemikian rupa dengan
kontrol displacement sebesar 20 ton.

6
1.3.3. Perencanaan Rencana Garis
Pembuatan rencana garis dilakukan pertama kali di software
maxsurf dengan membentuk lambung kapal sesuai dengan Batasan
koefisien dan ukuran utama yang telah diperoleh di awal. Setelah surface
model selesai di rencanakan, Rencana garis dibuat menggunakan software
maxsurf modeler yang kemudian di-export menuju autocad. Gambar pada
lampiran.

1.3.4. Perencanaan Rencana Umum


Dari Rencana Garis yang telah dibuat, selanjutnya dibuatkan gambar
rencana umum kapal, refrensi aturan yang kami gunakan adalah BKI
Vol.VII tentang kapal kecil. Desain rencana umum kami ambil refrensi dari
desain kapal pembanding yang telah digunakan di awal.

1.3.5. Analisa Hambatan dan Daya Mesin


Analisa Hambatan dan Daya Mesin direncanakan dengan
menggunakan software maxsurf resistance. Besarnya hambatan pada
analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya Daya mesin yang
digunakan.

7
1.3.6. Perhitungan Kurva Hidrostatik
Perhitungan kurva hidrostatik direncanakan dengan menggunakan
software maxsurf stability. Kurva Hidrostatik sangat berguna untuk
mengetahui karakteristik lambung kapal.

1.3.7. Analisa Stabilitas Kapal


Sebelum Analisa stabilitas melintang dilakukan, di rencanakan
terlebih dahulu tangki-tangki dan ruang muat pada kapal. Perhitungan
Analisa stabilitas menggunakan software maxsurf stability.

8
BAB II
KARAKTERISTIK KAPAL

2.1 Spesifikasi Teknis


Jenis Kapal : Kapal Small Yacht
Deskripsi : Merupakan kapal pribadi yang digunakan untuk
keperluan travelling dan liburan, estetika dan
penataan ruangan menjadi factor yang paling
ditonjolkan selain juga kenyamanan dan keamannya.
Dimana konstruksinya dibuat menggunakan GRP
(Glass-Reinforced Plastic).
Dimensi :
 Panjang (Length Over All) : 15.00 meter
 Lebar Kapal (Beam Over All) : 4.4 meter
 Tinggi Lambung (Depth Moulded) : 2.9 meter
 Sarat Kapal (Draft) : 0.90 meter
 Kecepatan : 28 knot
 Pelayaran (Bali-Lombok) : 200 mil
 Jumlah penumpang :5 orang

Tangki-Tangki :
 Tangki Bahan Bakar
 Tangki Air Tawar

Akomodasi :
 Jumlah tempat tidur (single) : 3
 Jumlah tempat tidur (twin) : 1
 Jumlah Kabin : 2
 Jumlah Kamar Mandi : 2
 Head of Compartment : 2

9
Perlengkapan :
1. Perlengkapan Tambat
- Electric Windlass
2. Elektronik
- GPS
- Autopilot
- Compass
- Radio
- Radar & Radar Detector
- Cockpit Speakers
- Depthsounder

2.2 Rencana Garis


Rencana garis menggambarkan bentuk kapal secara grafik. Gambar
ini merupakan penampang dari potongan kapal yang terdiri dari bagian
potongan arah mendatar memanjang, potongan tegak arah memanjang dan
dan potongan arah melintang yang tegak. Selain digunakan untuk
mengetahui bentuk dari badan kapal yang akan direncanakan sudah baik
atau belum (Stream Line), Rencana garis juga digunakan sebagai pedoman
/ petunjuk dasar dalam pembuatan gambar-gambar selanjutnya seperti
Gambar Rencana Umum, Gambar Konstruksi, dan Gambar Hidrostatik dan
Bonjean. Gambar Rencana Garis penulis sajikan terlampir.

2.3 Hydrostatic Properties


Dari Maxsurf Stability didapat grafik hidrostatik (terlampir)
data tabel hidrostatik sebagai berikut :
No Measurement Value
1. Displacement 21,85 ton
2. Volume Displacm. 21,314 m3
3. Draft Amidships 0,900 m

10
4. Immersed depth 0,900 m
5. WL Length 13,721 m
6. Beam max extents on WL 3,970 m
7. Wetted area 53,276 m2
8. Max sect. Area 1,871 m2
9. Waterpl. Area 46,348 m2
10. Prismatic Coef. (Cp) 0,830
11. Block Coef. (Cb) 0,435
12. Max Sect. Area Coef (Cm) 0,524
13. Waterpl. Area Coef. (Cwp) 0,851
14. LCB Length 5,948 m (dari AP)
15. LCF Length 6,156 m (dari AP)
16. LCB % 43,351 m (dari AP)
17. LCF % 44,869 m (dari AP)
18. KB 0,601 m
19. KG Fluid 0,601 m
20. BMt 0,000 m
21. BML 2,338 m
22. GMt corrected 29,639 m
23. GML 2,939 m
24. KMt 30,241 m
25. KML 2,939 m
26. Immersion (TPc) 30,241 ton/cm
27. MTc 0,475 ton.m
Tabel Tabel Hidrostatik

11
BAB III
PEMBAGIAN RUANGAN DAN EKSTERIOR KAPAL

3.1 Rencana Umum


Rencana Umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai
perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang
dibutuhkan, ruangan yang dimaksud seperti ruang muat dan ruang kamar
mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut superstructure (bangunan atas).
Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan dan letak
jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya. Rencana Umum
penulis sajikan terlampir. Perhitungan yang termasuk dalam perencanaan
rencana umum ini antara lain perhitungan jarak gading (menurut BKI) :
Pembagian ruangan dalam Rencana Umum sebagai berikut :
1. Ruang Navigasi
Ruang navigasi digunakan sebagai tempat mengatur
kenavigasian kapal.
2. Kamar Tidur
Kamar tidur terletak pada geladak kedua dan terdapat 2
kamar tidur.
3. Tangki – Tangki
Terdapat 1 buah tangki air tawar di double bottom centre line
kapal yang dapat menampung air hingga 500 Liter serta terdapat
1 buah tangki bahan bakar terletak di bagian belakang yang
dapat menampung bahan bakar hingga 1000 Liter.
4. Kamar Mesin
Kamar mesin berisi mesin utama dan peralatan mesin
lainnya.

3.2 Model 3 Dimensi


Permodelan Model 3 Dimensi kapal dilakukan dengan bantuan
software Maxsurf Modeler, hasilnya sebagai berikut :

12
Gambar Model 3D Isometric

Gambar Model 3D Isometric

Permodelan yang dilakukan di Maxsurf berdasarkan refrensi pada


Gambar rencana umum. Permodelan 3D ini bertujuan untuk
mengetahui proporsi gambar dan posisi dari komponen pada kapal.

13
BAB IV
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
4.1 Jarak Gading (Frame Spacing)
Menurut BKI Vol.VII perhitungan jarak gading menggunakan
refrensi rumus sebagai berikut :

Sehingga dilakukan perhitungan, diperoleh data sebagai berikut :

Maka, jarak gading yang direncanakan adalah 400 mm.

4.2 Perhitungan Beban & Koreksi terhadap Kecepatan Kapal


Menurut BKI Vol.VII perhitungan beban (design loads) khususnya
pada pembebanan lambung dibedakan menjadi 2, yakni area fore dan
area after :

14
Lalu diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

Selanjutnya dilakukan perhitungan Faktor koreksi terhadap


kecepatan kapal, nantinya factor koreksi ini digunakan dalam
perhitungan berat total fiberglass pada laminasi.

Dan diperoleh hasil perhitungan :

Lalu faktor tersebut digunakan untuk perhitungan berat total


fiberglass pada laminasi sebagai berikut :

15
Dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Berat Glass content tersebut digunakan untuk melakukan


perhitungan berat bagian kapal seperti lambung dan akomodasi,
yang nantinya akan diinputkan sebagai input untuk analisis stabilitas
kapal

16
BAB V
PERFORMA KAPAL

5.1 Analisa Hambatan dan Daya Mesin


5.1.1 Metode Perhitungan Hambatan
Maxsurf Resistance memberikan banyak metode untuk
menghitung jumlah hambatan yang terjadi pada kapal, khususnya
pada kapal yang memerlukan kecepatan seperti kapal yacht sendiri,
diantaranya Metode Savitsky, Metode Blount and Fox, Metode
Lahtiharju, Metode Wyman dan lain-lain. Pemilihan metode
didasarkan pada jenis kapal yang dilakukan perhitungan hambatan.
Perhitungan Untuk metode perhitungan yang dipilih adalah metode
“Blount and Fox” karena mampu memperkirakan resistensi
lambung planning ketika dalam masa kecepatan planing.
Algoritmanya didasarkan pada metode perencanaan Savitsky
dengan perbaikan Algoritma pada "hump speed", kecepatan di mana
kapal baru mulai planning. Metode ini dianggap lebih unggul
daripada metode perencanaan lainnya
1. Menentukan Metode yang dipilih
2. Menentukan besar kecepatan (28 Knot)
3. Menentukan Efisiensi (85%)
Maka dapat diambil data sebagai berikut :

17
Data Perhitungan Resistansi

Grafik Power vs Speed

Grafik Resistance vs Speed

18
Dapat disimpulkan bahwa pada kecepatan kapal 28 knot, kapal
mengalami hambatan sekitar 33508,56 N dengan Power yang
diperlukan sebesar 608,727 kW.

5.1.2 Pemilihan Mesin Utama


Dari data perhitungan hambatan, dapat ditentukan besar daya
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kecepatan 28 knot. Hal
ini memudahkan untuk menentukan mesin utama (Main Engine)
yang digunakan. Mesin tersebut harus memiliki jumlah daya yang
lebih besar dari daya hambatan. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka kapal direncanakan menggunakan 2 mesin tandem (twin
engine) : *) katalog terlampir

Merk Volvo Penta


Model D6 IPS 600
Daya (kW) 315
Speed (rpm) 2650
Weight (kg) 1418
Length (mm) 2710
Width (mm) 987
Height (mm) 628
Tabel Spesifikasi Mesin Induk

19
5.1.3 Analisa Variabel Kapal berdasarkan Metode Hambatan
Selain menentukan besar hambatan, metode hambatan kapal
dapat menghitung beberapa variabel kapal. Bila nilai variabel kapal
terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka sistem akan memberikan
warna yang berbeda. Variabel – variabel yang diperoleh berdasarkan
data kapal antara lain :

Tabel Data Variabel Kapal

Pada tabel tersebut tidak terlihat adanya nilai yang kurang


maupun melebihi batas rekomendasi tiap metode, (biasanya ditandai
dengan warna merah atau oranye) yang artinya semua variable yang
terdapat pada tabel tersebut telah dapat diolah dengan baik oleh
Maxsurf.

20
5.2 Analisa Stabilitas Melintang
5.2.1 Mendefinisi Tanki dan Kompartemen
Sebelum menganalisa stabilitas melintang, seluruh tanki dan
kompartemen dalam kapal harus didefinisikan agar perhitungan
yang dihasilkan lebih akurat. Tanki dan Kompartemen didefiniskan
pada Room Definition Window. Jumlah dan ukuran tanki
disesuaikan dengan Rencana Umum dan perhitungan yang sudah
dibuat. Berikut definisi tanki dan kompartemen yang telah dibuat :

Tabel Definisi Tanki dan Kompartemen

Gambar Tampak samping Tanki dan Kompartemen pada Kapal

Gambar Tampak atas Tanki dan Kompartemen pada Kapal

21
5.2.2 Menentukan Loadcase
Loadcase merupakan data yang menunjukkan kondisi
pembebanan dan titik berat beban tersebut. Loadcase ditentukan
berdasarkan berat dan titik berat baik secara memanjang, melintang,
maupun vertikal kapal. Beban tersebut berupa LWT (Lightship) dan
DWT kapal. Loadcase akan menentukan nilai GZ atau lengan
pengembali pada saat menganalisa Large Angle Stability. Dalam
Analisa ini dibagi menjadi tiga kondisi Loadcase menurut Volume
Cairan dalam tanki, Kondisi 1 yakni 100% volume, Kondisi 2 yakni
50% volume dan kondisi 3 yakni 10% volume.

Item Name Quantity Unit Mass Total Mass Unit Total Long. Trans. Vert. Arm
tonne tonne Volume Volume Arm Arm m
m^3 m^3 m m
TOPSIDES 1 1,566 1,566 7,000 0,000 2,000
Lower TOPSIDES 1 0,585 0,585 6,000 0,000 0,664
BOW CONE 1 0,064 0,064 14,000 0,000 2,000
BOTTOM 1 0,732 0,732 6,000 0,000 0,242
CHINE 1 0,033 0,033 6,000 0,000 0,475
CHINE2 1 0,049 0,049 6,000 0,000 0,841
transom 1 0,074 0,074 0,000 0,000 0,680
2nd deck 1 0,816 0,816 5,000 0,000 2,000
Maindeckdepan 1 0,012 0,012 14,000 0,000 3,000
maindeck3 1 0,208 0,208 6,000 0,000 3,000
maindeck2 1 0,237 0,237 11,000 -0,872 3,000
maindeck1 1 0,237 0,237 11,000 0,872 3,000
double bottom 1 0,518 0,518 7,000 0,000 0,500
supersamping1 1 0,298 0,298 6,000 2,000 3,000
supersamping2 1 0,298 0,298 6,000 -2,000 3,000
atap 1 0,463 0,463 6,000 0,000 4,000
tepi atap 1 0,120 0,120 6,000 0,000 4,000
deck tambahan 1 0,232 0,232 11,000 0,000 3,000
decktambahan1 1 0,017 0,017 10,000 1,000 3,000
decktambahan3 1 0,002 0,002 12,000 0,000 3,000
decktambahan2 1 0,017 0,017 10,000 -1,000 3,000
Engine 1 2,836 2,836 1,000 0,000 0,314
Wash Machine 1 0,200 0,200 4,000 -1,000 2,000
Tabel 1 0,050 0,050 4,000 0,000 2,000
Electric Windlass 1 0,050 0,050 14,000 0,000 3,000
Bed1 1 0,500 0,500 13,000 0,000 0,850
Bed2 1 0,200 0,200 4,000 1,000 1,000
Bed3 1 0,200 0,200 6,000 1,000 1,000
Bed4 1 0,200 0,200 5,000 2,000 1,000
Cockpit 1 0,120 0,120 7,000 1,000 3,000
Kasur belakang 1 0,500 0,500 2,000 0,000 2,000
Diesel 100% 0,869 0,869 1,035 1,035 3,998 0,000 0,315
FWT 100% 0,514 0,514 0,514 0,514 6,074 0,000 0,306
Total Loadcase 12,815 1,548 1,548 5,231 0,056 1,341
FS correction 0,000
VCG fluid 1,341
Tabel Loadcase 100%

22
Item Name Quantity Unit Mass Total Mass Unit Total Long. Trans. Vert. Arm
tonne tonne Volume Volume Arm Arm m
m^3 m^3 m m
TOPSIDES 1 1,566 1,566 7,000 0,000 2,000
Lower TOPSIDES 1 0,585 0,585 6,000 0,000 0,664
BOW CONE 1 0,064 0,064 14,000 0,000 2,000
BOTTOM 1 0,732 0,732 6,000 0,000 0,242
CHINE 1 0,033 0,033 6,000 0,000 0,475
CHINE2 1 0,049 0,049 6,000 0,000 0,841
transom 1 0,074 0,074 0,000 0,000 0,680
2nd deck 1 0,816 0,816 5,000 0,000 2,000
Maindeckdepan 1 0,012 0,012 14,000 0,000 3,000
maindeck3 1 0,208 0,208 6,000 0,000 3,000
maindeck2 1 0,237 0,237 11,000 -0,872 3,000
maindeck1 1 0,237 0,237 11,000 0,872 3,000
double bottom 1 0,518 0,518 7,000 0,000 0,500
supersamping1 1 0,298 0,298 6,000 2,000 3,000
supersamping2 1 0,298 0,298 6,000 -2,000 3,000
atap 1 0,463 0,463 6,000 0,000 4,000
tepi atap 1 0,120 0,120 6,000 0,000 4,000
deck tambahan 1 0,232 0,232 11,000 0,000 3,000
decktambahan1 1 0,017 0,017 10,000 1,000 3,000
decktambahan3 1 0,002 0,002 12,000 0,000 3,000
decktambahan2 1 0,017 0,017 10,000 -1,000 3,000
Engine 1 2,836 2,836 1,000 0,000 0,314
Wash Machine 1 0,200 0,200 4,000 -1,000 2,000
Tabel 1 0,050 0,050 4,000 0,000 2,000
Electric Windlass 1 0,050 0,050 14,000 0,000 3,000
Bed1 1 0,500 0,500 13,000 0,000 0,850
Bed2 1 0,200 0,200 4,000 1,000 1,000
Bed3 1 0,200 0,200 6,000 1,000 1,000
Bed4 1 0,200 0,200 5,000 2,000 1,000
Cockpit 1 0,120 0,120 7,000 1,000 3,000
Kasur belakang 1 0,500 0,500 2,000 0,000 2,000
Diesel 50% 0,869 0,435 1,035 0,517 3,996 0,000 0,216
FWT 50% 0,514 0,257 0,514 0,257 6,073 0,000 0,206
Total Loadcase 12,124 1,548 0,774 5,257 0,059 1,394
FS correction 0,053
VCG fluid 1,446
Tabel Loadcase 50%

Item Name Quantity Unit Mass Total Mass Unit Total Long. Trans. Vert. Arm
tonne tonne Volume Volume Arm Arm m
m^3 m^3 m m
TOPSIDES 1 1,566 1,566 7,000 0,000 2,000
Lower TOPSIDES 1 0,585 0,585 6,000 0,000 0,664
BOW CONE 1 0,064 0,064 14,000 0,000 2,000
BOTTOM 1 0,732 0,732 6,000 0,000 0,242
CHINE 1 0,033 0,033 6,000 0,000 0,475
CHINE2 1 0,049 0,049 6,000 0,000 0,841
transom 1 0,074 0,074 0,000 0,000 0,680
2nd deck 1 0,816 0,816 5,000 0,000 2,000
Maindeckdepan 1 0,012 0,012 14,000 0,000 3,000
maindeck3 1 0,208 0,208 6,000 0,000 3,000
maindeck2 1 0,237 0,237 11,000 -0,872 3,000
maindeck1 1 0,237 0,237 11,000 0,872 3,000
double bottom 1 0,518 0,518 7,000 0,000 0,500
supersamping1 1 0,298 0,298 6,000 2,000 3,000
supersamping2 1 0,298 0,298 6,000 -2,000 3,000
atap 1 0,463 0,463 6,000 0,000 4,000
tepi atap 1 0,120 0,120 6,000 0,000 4,000

23
Item Name Quantity Unit Mass Total Mass Unit Total Long. Trans. Vert. Arm
tonne tonne Volume Volume Arm Arm m
m^3 m^3 m m
deck tambahan 1 0,232 0,232 11,000 0,000 3,000
decktambahan1 1 0,017 0,017 10,000 1,000 3,000
decktambahan3 1 0,002 0,002 12,000 0,000 3,000
decktambahan2 1 0,017 0,017 10,000 -1,000 3,000
Engine 1 2,836 2,836 1,000 0,000 0,314
Wash Machine 1 0,200 0,200 4,000 -1,000 2,000
Tabel 1 0,050 0,050 4,000 0,000 2,000
Electric Windlass 1 0,050 0,050 14,000 0,000 3,000
Bed1 1 0,500 0,500 13,000 0,000 0,850
Bed2 1 0,200 0,200 4,000 1,000 1,000
Bed3 1 0,200 0,200 6,000 1,000 1,000
Bed4 1 0,200 0,200 5,000 2,000 1,000
Cockpit 1 0,120 0,120 7,000 1,000 3,000
Kasur belakang 1 0,500 0,500 2,000 0,000 2,000
Diesel 10% 0,869 0,087 1,035 0,103 3,995 0,000 0,096
FWT 10% 0,514 0,051 0,514 0,051 6,072 0,000 0,091
Total Loadcase 11,571 1,548 0,155 5,281 0,062 1,449
FS correction 0,055
VCG fluid 1,504
Tabel Loadcase 10%

5.2.3 Analisa Large Angle Stability


Hasil analisa menggunakan Maxsurf Stability Advanced pada
tiap – tiap Loadcase ditunjukkan pada data dibawah ini :

Heel to Starboard 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0
deg
GZ m -0,056 0,162 0,316 0,436 0,556 0,689 0,780 0,796 0,719 0,580
Area under GZ curve 0,0000 0,5631 2,9983 6,7718 11,7196 17,9502 25,3426 33,2929 40,9371 47,4757
from zero heel m.deg
Displacement t 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82 12,82
Draft at FP m 0,556 0,525 0,436 0,299 0,088 -0,282 -1,028 -2,641 -7,519 n/a
Draft at AP m 0,791 0,744 0,640 0,482 0,247 -0,116 -0,786 -2,138 -6,017 n/a
WL Length m 13,617 13,561 13,406 13,128 13,077 13,064 12,888 12,575 12,677 13,228
Beam max extents on 3,690 3,293 3,006 2,930 2,984 3,062 3,034 2,632 2,432 2,309
WL m
Wetted Area m^2 41,717 41,488 40,301 39,998 40,353 39,443 38,684 37,733 37,071 36,478
Waterpl. Area m^2 36,058 35,420 33,804 33,612 34,482 33,928 32,982 29,525 27,016 25,221
Prismatic coeff. (Cp) 0,635 0,649 0,669 0,692 0,705 0,707 0,709 0,703 0,670 0,617
Block coeff. (Cb) 0,315 0,382 0,516 0,467 0,386 0,343 0,353 0,448 0,537 0,512
LCB from zero pt. 5,217 5,217 5,218 5,220 5,222 5,223 5,219 5,212 5,201 5,185
(+ve fwd) m
LCF from zero pt. 5,637 5,816 5,955 6,011 6,051 5,955 5,994 6,157 6,155 6,102
(+ve fwd) m
Max deck inclination 0,9800 10,0400 20,0155 30,0066 40,0027 50,0015 60,0013 70,0016 80,0018 90,0000
deg
Trim angle (+ve by 0,9800 0,9137 0,8549 0,7627 0,6605 0,6952 1,0106 2,0999 6,2456 n/a
stern) deg

Tabel Analisa Large Angle Stability Kondisi 100%

24
loadcase baru - Intact
1 Stability
GZ
Max GZ = 0,8 m at 67,3 deg. Max GZ = 0,8 m at 67,3 deg.
0,8

0,6

0,4
GZ m

0,2

-0,2

-0,4

-0,6

-0,8
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Heel to Starboard deg.

Grafik Lengan GZ Kondisi 100%

Heel to Starboard 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0
deg
GZ m -0,059 0,135 0,275 0,383 0,492 0,611 0,683 0,698 0,622 0,485
Area under GZ curve 0,0000 0,4100 2,5040 5,8051 10,1665 15,6947 22,2062 29,1724 35,8415 41,4134
from zero heel m.deg
Displacement t 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12 12,12
Draft at FP m 0,548 0,518 0,430 0,294 0,084 -0,288 -1,032 -2,641 -7,517 n/a
Draft at AP m 0,764 0,715 0,607 0,444 0,204 -0,167 -0,856 -2,259 -6,281 n/a
WL Length m 13,601 13,549 13,394 13,108 13,065 13,053 12,880 12,560 12,659 13,221
Beam max extents on 3,568 3,241 2,960 2,886 2,939 2,971 3,008 2,632 2,411 2,289
WL m
Wetted Area m^2 40,562 40,684 39,596 39,312 39,653 38,402 37,774 37,035 36,324 35,726
Waterpl. Area m^2 35,108 34,899 33,416 33,246 34,108 33,100 32,454 29,412 26,813 25,018
Prismatic coeff. (Cp) 0,645 0,657 0,678 0,703 0,715 0,718 0,721 0,715 0,681 0,625
Block coeff. (Cb) 0,319 0,383 0,523 0,471 0,386 0,347 0,350 0,446 0,546 0,514
LCB from zero pt. 5,243 5,243 5,245 5,248 5,250 5,251 5,248 5,243 5,232 5,218
(+ve fwd) m
LCF from zero pt. 5,648 5,812 5,957 6,016 6,051 5,962 5,984 6,143 6,160 6,106
(+ve fwd) m
Max deck inclination 0,9046 10,0322 20,0115 30,0045 40,0015 50,0008 60,0007 70,0009 80,0012 90,0000
deg
Trim angle (+ve by 0,9046 0,8199 0,7380 0,6268 0,5010 0,5040 0,7346 1,5960 5,1449 n/a
stern) deg

Tabel Analisa Large Angle Stability Kondisi 50%

25
loadcase baru - Intact
0,8 Stability
Max GZ = 0,702 m at 67,3 deg. GZ
Max GZ = 0,702 m at 67,3 deg.
0,6

0,4

0,2
GZ m

-0,2

-0,4

-0,6

-0,8
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Heel to Starboard deg.

Grafik Lengan GZ Kondisi 50%

Heel to Starboard 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0
deg
GZ m -0,062 0,118 0,251 0,354 0,459 0,569 0,628 0,644 0,571 0,435
Area under GZ curve 0,0000 0,3029 2,1840 5,2171 9,2661 14,4255 20,4472 26,8629 33,0095 38,0782
from zero heel m.deg
Displacement t 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57 11,57
Draft at FP m 0,541 0,513 0,426 0,290 0,081 -0,292 -1,035 -2,642 -7,514 n/a
Draft at AP m 0,743 0,691 0,580 0,414 0,170 -0,209 -0,913 -2,356 -6,494 n/a
WL Length m 13,589 13,539 13,384 13,092 13,056 13,044 12,872 12,547 12,643 13,215
Beam max extents on 3,467 3,199 2,922 2,854 2,903 2,896 2,948 2,622 2,394 2,273
WL m
Wetted Area m^2 39,618 40,022 39,026 38,950 39,091 37,552 36,945 36,445 35,722 35,120
Waterpl. Area m^2 34,331 34,467 33,103 33,142 33,810 32,424 31,819 29,268 26,649 24,853
Prismatic coeff. (Cp) 0,653 0,665 0,685 0,713 0,725 0,728 0,731 0,726 0,691 0,632
Block coeff. (Cb) 0,323 0,383 0,530 0,474 0,386 0,351 0,353 0,447 0,554 0,516
LCB from zero pt. 5,267 5,267 5,270 5,273 5,276 5,277 5,274 5,269 5,259 5,246
(+ve fwd) m
LCF from zero pt. 5,658 5,808 5,959 6,059 6,052 5,969 5,990 6,137 6,164 6,109
(+ve fwd) m
Max deck inclination 0,8408 10,0265 20,0087 30,0030 40,0008 50,0004 60,0003 70,0005 80,0008 90,0000
deg
Trim angle (+ve by 0,8408 0,7430 0,6422 0,5156 0,3713 0,3456 0,5094 1,1929 4,2523 n/a
stern) deg

Tabel Analisa Large Angle Stability Kondisi 10%

26
loadcase baru - Intact
0,8 Stability
GZ
Max GZ = 0,647 m at 67,3 deg. Max GZ = 0,647 m at 67,3 deg.
0,6

0,4

0,2
GZ m

-0,2

-0,4

-0,6

-0,8
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Heel to Starboard deg.

Grafik Lengan GZ Kondisi 10%

Nilai GZ bernilai positif bermakna kapal memiliki lengan


pengembali saat mengalami oleng. Apabila GZ bernilai negatif,
maka kapal tidak memiliki lengan pengembali. Hal ini
menyebabkan kapal tidak mampu kembali ke posisi semula. Dari
hasil analisis ke-tiga kondisi diatas, lengan GZ belum mengalami
nilai minus hingga ke-olengan 90°. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan kriteria stabilitas untuk menentukan apakah telah
memenuhi persyaratan yang diberikan oleh pihak klasifikasi.

27
5.2.4 Analisa Kriteria BKI (Badan Klasifikasi Indonesia)
Badan Klasifikasi Indonesia memberikan persyaratan bagi
kapal – kapal kecil yang berlayar. Persyaratan ini berupa kriteria
yang harus harus lolos uji agar kapal dapat dioperasionalkan.

Gambar Kriteria Stabilitas menurut BKI

BKI mengisyaratkan perhitungan stabilitas pada kondisi full


100% muatan. Berdasarkan kriteria tersebut, dilakukan Analisa
terhadap hasil yang diperoleh di maxsurf. Pada point 1). GM kapal
didapat hasil 1.322 m (masuk kriteria) yang disyaratkan BKI untuk
kapal kecil bermotor adalah 0.35 m.

Draft Amidships m 0,671


Displacement t 12,82
Heel deg 2,5
Draft at FP m 0,555
Draft at AP m 0,787
Draft at LCF m 0,692
Trim (+ve by stern) m 0,232

28
WL Length m 13,615
Beam max extents on WL m 3,653
Wetted Area m^2 41,946
Waterpl. Area m^2 36,282
Prismatic coeff. (Cp) 0,636
Block coeff. (Cb) 0,320
Max Sect. area coeff. (Cm) 0,503
Waterpl. area coeff. (Cwp) 0,729
LCB from zero pt. (+ve fwd) m 5,217
LCF from zero pt. (+ve fwd) m 5,633
KB m 0,469
KG fluid m 1,341
BMt m 2,194
BML m 36,572
GMt corrected m 1,322
GML m 35,700
KMt m 2,661
KML m 37,002
Immersion (TPc) tonne/cm 0,372
MTc tonne.m 0,333
RM at 1deg = GMt.Disp.sin(1) tonne.m 0,296
Max deck inclination deg 2,6494
Trim angle (+ve by stern) deg 0,9675

Statistik perhitungan stabilitas muatan penuh 100%

lalu pada point 2). GZ pada saat oleng 30° didapat sebesar
0.436 (masuk kriteria) yang artinya lebih besar daripada yang
disyaratkan BKI 0.2 m. Selanjutnya pada point 3). BKI
mengisyaratkan range stabilitas hingga 60°, dari hasil Analisa
diperoleh range stabilitas hingga >90°.

Heel to Starboard 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0
deg
GZ m -0,056 0,162 0,316 0,436 0,556 0,689 0,780 0,796 0,719 0,580
Area under GZ curve 0,0000 0,5631 2,9983 6,7718 11,7196 17,9502 25,3426 33,2929 40,9371 47,4757
from zero heel m.deg

Selanjutnya pada point 4). BKI memberikan Batasan untuk luasan


area dibawah lengan GZ pada kemiringan >30° yakni ≥ 0.055 mrad.
Setelah dilakukan perhitungan lebih lanjut dengan excel, diperoleh
dari sebagai berikut, terlihat pada kemiringan >30° besar area
dibawah lengan GZ >0.055 mrad yang artinya telah memenuhi
kriteria stabilitas point ke-4 dari BKI.

29
Perhitungan Area dibawah Lengan GZ

30
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kendala
Kendala pada saat pengerjaan tugas dari mata kuliah Aplikasi
Desain Kapal Kecil ini antara lain :
a) Kurangnya ketelitian dalam mengolah data

6.2 Saran
a) Mahasiswa dituntut untuk dapat belajar mandiri dan berdiskusi
dalam menyelesaikan setiap masalah
b) Dosen pengampu dan mahasiswa harus aktif agar selesai tepat
waktu

31
DAFTAR PUSTAKA

Arhas, Haznam. ‘Spiral Desain’. http://callmehaznam.blogspot.co.id/2011/01


/spiral-desain.
General Arrangement. http://shipcorner.blogspot.co.id/2009/06/general-
arrangement-rencana-umum.html
Ngazis, Herman Afdul, Kiryanto, dan Pujo, Imam.(2016) ‘Perancangan Kapal Ikan
Mini Purse Sine Displacement 15 Ton Tipe Monohull Menggunakan Pipa Pvc’,
Jurnal Teknik Perkapalan.4(1).

32

Anda mungkin juga menyukai