ALAMSYAH
Student of Postgraduate course Naval Architecture of Hasanuddin University
Makassar
Email : repair03.ba@gmail.com
PENDAHULUAN
Desain spiral adalah metodologi yang digunakan untuk mengembangkan desain
kapal. Sebagaimana kapal mempunyai sistem yang kompleks dengan variabel yang
sangat saling bergantung, menjadi tidak mungkin untuk menghitung dengan cepat
faktor secara bersamaan. Sebaliknya, desain spiral menggambarkan proses perbaikan
iteratif untuk 'nol' pada desain yang efisien. Setiap iterasi berturut-turut disebut sebagai
'spin' spiral. Fase atau siklus dianggap pada setiap tingkat tertentu, di mana perbaikan
teknis telah dicapai. Penting untuk dicatat bahwa, pendefinisian dan pengecekan
terutama pada tahap awal belum konkrit, sehingga urutan evaluasi mungkin agak rumit
dan berhati-hati.
B. CONCEPT DESIGN
Pada desain awal, kita hanya mengeluarkan ukuran utama, bentuk lambung,
layout, peralatan dan daya. Sebagian besar dilakukan pemeriksaan kelayakan.
Sejumlah variasi akan dievaluasi, yang memiliki parameter bervariasi mestinya
diarahkan oleh nilai analisis sensitivitas, diantaranya dengan dalam bentuk laporan.
Pada tahap konsep harus mengarah pada keputusan tentang parameter utama, seperti
jenis lambung dan jumlah kapal yang dibutuhkan (contoh: satu kapal besar atau Dua
kapal yang lebih kecil). Desain konsep ini, satu atau dua akan diterima untuk dilakukan
evaluasi lanjutan dan akan berfungsi sebagai parameter dasar proyek desain.
C. PRELIMINARY DESIGN
Konsep yang terpilih dari konsep rancangan dimasukkan dengan analisis yang
lebih teliti. Perubahan pada komponen utama akan diidentifikasi dalam siklus ini.
Kapasitas yang bekerja keluar, dan parameter utama memiliki nilai yang ditentukan
(panjang, lebar, dll). Selama fase awal, diharapkan perhitungan didasarkan pada
kelengkapan umum yang akan dilakukan. Sistem yang diutamakan, pengecekan
ukuran utama pada struktur (lihat bagian midship), rencana awal garis, pengaturan
umum, spesifikasi muatan yang akan diangkut khusus, penyimpanan, dan sistem yang
bekerja pada geladak akan disesuaikan dengan konsep. Ini akan berlanjut ke tingkat
yang lebih detail untuk memungkinkan sub-kontraktor dalam menyiapkan peralatan,
paket, atau sistem.
D. CONTRACT DESIGN
Pada tahap ini, semua bagian utama telah diselesaikan, bentuk lambung
diselesaikan, dan paket ini sesuai untuk penawaran tender untuk galangan kapal.
Semua peralatan besar oleh vendor disiapakan karena akan berlanjut pada proyek
tertentu, buku stabilitas awal akan dibuat dengan menggunakan informasi perkiraan
berat, dan semua gambar yang telah diperiksa akan diklasifikasikan dan disetujui.
Setelah tahap ini tercapai, tambahan perubahan kemungkinan akan dikenakan
ECO(Desain yang ramah lingkungan).
E. DETAIL DESIGN
Pada fase detil desain adalah tahap akhir pembangunan. Selama fase ini, gambar
perakitan dibuat, lembaran baja dibagi dan dipotong, rangkaian pipa gambar dibuat, dll.
Tahap desain detil mengarah ke gambar produksi akhir yang akan digunakan untuk
membangun fisik kapal. Berbeda dengan tahap-tahap awal, tahap desain rinci akan
menggunakan geometri/ukuran yang sebenarnya.
F. TIME FRAMES
Jumlah waktu untuk sebuah proyek dapat sangat bervariasi tergantung ukuran
kapal, kompleksitas, pengalaman para desainer dan proyek referensi serta/bahan baku
yang tersedia. Salah satu perkiraan untuk kapal ukuran sedang, yang ditampilkan di
sini untuk menunjukkan peningkatan relatif dalam upaya tahap selanjutnya. Berikut
adalah estimasi waktu yang dibutuhkan pada setiap fase. Pada Kesempatan ini, penulis
akan mencoba mengulas frame time dari pembangunan kapal kayu GT 50-100(Type
Kapal Penumpang)
Owner Requiretments : 1 hari kerja
Pada tahapan owner recqruitments pada pembangunan kapal kayu sesuai
dengan data yang kami peroleh di lapangan, owner menginginkan kapal dengan GT
50-100, dimana kapal tersebut akan digunakan untuk melayani transportasi pariwisata
rakyat dari pelabuhan tanjung bira bulukumba menuju pulau-pulau yang ada di
sekitarnya.
Konsep Desain: 14 hari kerja
Pada desain awal dari kapal kayu ini, didapatkan ukuran utama sebagai berikut :
NAMA KAPAL
KAPAL 1
KAPAL 2
GT
TEBAL
250
300
50
80
bentuk lambung, layout, peralatan dan daya. Sebagian besar dilakukan pemeriksaan
kelayakan. Sejumlah variasi akan dievaluasi, yang memiliki parameter bervariasi
mestinya diarahkan oleh nilai analisis sensitivitas, diantaranya dengan dalam bentuk
laporan. Pada tahap konsep harus mengarah pada keputusan tentang parameter
utama, seperti jenis lambung dan jumlah kapal yang dibutuhkan Desain konsep ini, satu
atau dua akan diterima untuk dilakukan evaluasi lanjutan dan akan berfungsi sebagai
parameter dasar proyek desain.