MAKALAH
Teknika
IRFAN FANANI
NIT. 1811434
CILACAP
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan lancar
Selain itu, ada banyak orang yang berkontribusi untuk terselesaikannya Karya
Tulis Ilmiah saya. Pada bagian ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih
Nusantara Cilacap.
4. Seluruh dosen dan staff AMN yang mendidik saya dengan baik.
5. Ayah dan ibu dan seluruh keluarga besar saya yang sudah mendukung
makalah ini.
6. Seluruh Senior, Junior serta Taruna Angakatan 2015 AMN Cilacap.
( Irfan Fanani )
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sesuai dengan buku petunjuk yang berada diatas kapal. Karena kesalahan
pengoperasian kapal. Pada motor induk untuk mempertahankan suhu motor induk
pada mesin induk, untuk itu Perwira dan Crew di atas kapal dituntut agar tanggap
observasi yang dilakukan penulis pada saat melaksanakan praktek laut dikapal
sistem pendinginan ini sering mengalami gangguan, yaitu naik turunya temperatur
yang berpengaruh pada temperatur mesin induk sangat tinggi yang berpengaruh
di atas kapal, maka kapal dapat beroperasi dengan baik meskipun kapal berlayar
dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan manulbook, ada saat kapal
beroperasi dengan kecepatan rendah, temperatur air pendingin yang normal adalah
60-70 0C. Namun pada saat kapal beroperasi dengan kecepatan tinggi, temperatur
air pendingin meningkat menjadi 70-80 0C. Hal ini menyebabkan air tawar yang
berada pada expansion tank fresh water cooler cepat habis dan harus diisi ulang
pendinginan saat kapal sedang beroperasi. Oleh karena itu, para crew yang bekerja
para crew kapal dapat mengerti apabila dalam pengoperasian kapal terjadi
pendingin semakin tinggi yang berpengaruh pada kinerja mesin induk pada kapal
MT. SRIKANDI.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
perawatan.
e. Bagi Pembaca
E. Batasan istilah
1. Mesin induk
pendorong kapal supaya kapal bisa berjalan maju atau mundur sesuai dengan
pengoperasian.
2. Temperatur
dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam
benda tersebut. Satuan temperatur yang biasa digunakan diatas kapal adalah
derajad celcius ( oC ).
3. Sistem Pendingin
Sistem pendingin adalah salah satu bagian dari mesin untuk menurunkan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pendinginan
cooler, pompa sirkulasi air tawar, pompa air laut, strainer pada air laut dan
sea chest. Dari keempat komponen inilah yang sering menyebabkan kurang
Agar bangunan motor diesel terpelihara dari tegangan akibat panas, maka
panas yang timbul harus dapat dikendalikan. Keadaan tersebut hanya bisa
jacket cooling, cylinder head, dan injector. Sistem ini harus menjadi
pengawasan bagi para crew mesin agar aliran pendingin selalu lancar.
untuk menjaga kestabilan suhu pada bagian mesin, sehingga tidak terjadi
kenaikan suhu yang terlalu tinggi sebagai akibat dari pembakaran bahan
bakar di dalam silinder dan gesekan yang terjadi. Pendinginan motor juga
berulang-ulang maka akan terjadi kenaikan suhu pada dinding silinder, torak,
katup dan beberapa bagian yang bergerak lainnya. Sebagian terjadi proses
silinder dan sebagian kecil minyak akan menguap dan akhirnya akan ikut
terbakar bersama bahan bakar. Oleh karena itu, perlu mendapat pendinginan
yang cukup agar temperaturnya tetap pada batas yang telah ditentukan sesuai
ketentuan buku petunjuk dan supaya operasi mesin dapat berjalan dengan
baik.
(sumber : https://makalahpelaut.com/cooling-water-system.png)
2. Tujuan Pendinginan
sebagai berikut:
terhadap media pendingin, dan air pendingin serta peralatan sistem pendingin
yang tidak bekerja dengan normal. Dengan demikian suhu (temperature) air
mengakibatkan naiknya suhu air tawar. Hal ini disebabkan oleh adanya
kebocoran pada cylinder head, sehingga air yang ada di tangki ekpansi
berkurang. Demikian juga suhu air pendingin harus dijaga sesuai dengan nilai
pada bagian jalur–jalur silinder ini disebabkan sifatnya yang mudah mengikat
senyawa dengan unsur lain kedalamnya, air pendingin tersebut juga sebagai
Sistem pendingin pada motor diesel, dilakukan dengan dua sistem, yaitu
mesin itu. Tidak adanya perawatan terhadap air pendingin mesin induk dan
pesawat bantu lainnya dapat berakibat fatal dan serius. Guna menjaga
lancarnya air yang keluar dari sistem pendingin, maka perlu dilakukan
Menurut Jusak Johan Handoyo (2015) sistem pendingin mesin induk ada
pembelajaran ini tidak dibahas lebih jauh, namun hal ini tidak berarti
dengan sistem pendinginan langsung air laut atau air sungai yang
populer disebut fresh water cooler untuk menurunkan suhu media air
laut.
15-35%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 25% sampai 35% dari hasil
sebab itu pembuangan panas melalui sistem pendinginan mesin sangat penting.
Namun jika terjadi kegagalan pada sistem pendinginan mesin utama ini, maka
tersebut.
engine jacket, main engine piston, main engine injektor. Air tawar pendingin
mesin yang keluar dari mesin disirkulasikan ke heat exchanger, dan di dalam
alat inilah air tawar yang memiliki suhu yang tinggi akan didinginkan oleh air
laut yang disirkulasikan dari sea chest ke alat heat exchanger. Peralatan-
peralatan lainnya pada sistem ini antara lain pengukur tekanan pada section
dan discharge line pump, termometer pada pipa sebelum dan sesudah penukar
dengan katup tree way valve untuk mengatur aliran by pass air pendingin yang
diijinkan.
Pada sistem pendinginan dengan air laut, air laut masuk ke sistem melalui
high and low sea chest pada tiap sisi kapal. Setiap sea chest dilengkapi dengan
sea water valve, vent pipe, dimana pipa udara ini dipasang setinggi atau lebih
dari sarat kapal untuk membebaskan udara atau uap dan blowout pipe untuk
(sumber : http://www.bppp-tegal.com/web/images/pendingin202.jpg)
Keterangan:
B. Bejana pendingin
E. Saringan-saringan
diesel akan terjadi suhu 1800oK atau lebih pada waktu pembakaran. Selama
awal pembuangan gas, setelah terjadi ekspansi dalam silinder, suhu gas
Dinding ruang pembakaran (tutup silinder, bagian atas torak, bagian atas
lapisan silinder), katup buang dan di sekitarnya termasuk dam antara pintu
buang akan menjadi sangat panas karena gas tersebut. Untuk mencegah
pengurangan besar dari kekuatan material dan perobahan bentuk secara termis
pendinginan:
b. Tutup silinder
beberapa media pendingin, yaitu dengan media pendingin air tawar dan
air laut.
a. Air Laut
besar pada kepekatan relatif tinggi. Berarti bahwa per satuan volume
sempit. Di samping itu dengan kadar chlorida yang tinggi dari air
menjadi besar.
oleh karena suhu air pendingin yang relatif rendah pengendapan dari
kerak juga akan berkurang. Air laut selalu digunakan sebagai bahan
pendingin (air laut atau minyak pelumas) yang mengambil panas dari
motor akan menyerahkan panas tersebut melalui sebuah alat
b. Air Tawar
Air tawar di atas kapal sangat mahal sekali harganya, sehingga tak
air tawar akan mengakibatkan sedikit atau tidak sama sekali korosi
(1994).
a. Kendornya Fan-Belt.
b. Tersumbatnya pipa-pipa dan saluran-saluran pendinginan
Mesin Diesel, pertama kalinya dipakai untuk menggerakkan kapal pada tahun
1912, maka sampai dengan tahun 2017 ini atau lebih dari seabad lamanya sudah
banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semakin modern. Hal ini
dapat kita lihat dari berkembangnya daya yang dapat dicapai, jika dahulu mesin
diesel dengan 10.000 HP (Horse Power) sudah termasuk paling besar, namun saat
ini sudah banyak kapal yang menggunakan Mesin Diesel lebih dari 70.000 HP.
Kembali kepada dunia Mesin Penggerak Utama Kapal dalam arti luas adalah
untuk menggerakkan kapal selalu berada dalam kondisi laik laut (Sea
setiap saat dengan kemampuan baik dan normal. Untuk menjamin kapal selalu
siap laik laut, maka Mesin Penggerak Utama kapal yang dipersyaratkan harus
disesuaikan dengan bangunan dan kapasitas kapal, yaitu pada saat rencana
membuat kapal, sehingga Mesin Penggerak Utama kapal juga harus memenuhi
pesawat yang merubah Energi potensial panas langsung menjadi Energi Mekanik,
Kerja yang dilakukan gas di dalam silinder pada langkah kerja disebut kerja
indikasi. Kerja indikasi dan daya indikasi mesin dihitung dengan menggunakan
W i =P i x V d
Dimana :
P 4
rata −rata .10 . ( π4 D L) 60n ixZ
2
¿= (hp)
75
Dimana :
D : Diameter bore
Z : Jumlah silinder
n : Putaran mesin
Menurut J. Holman & Jasjfi E. P. ( 2002 ) kalor adalah salah satu jenis energi
yang dapat diterima atau dilepaskan oleh suatu benda. Karena dapat diterima atau
dilepaskan, maka energi kalor ini dapat berpindah atau mengalir dari satu benda
ke benda lainnya. Penyebab perpindahan kalor adalah perbedaan suhu pada benda
tersebut. Contohnya, ketika kita mencampurkan air dingin dengan air panas, maka
kita akan mendapatkan air hangat, nah disini terjadi perpindahan kalor pada air
tersebut. Dalam fisika kalor termasuk besaran skalar karena tidak memiliki arah
dan kalor termasuk besaran turunan karena nilainya bisa didapatkan tanpa
bersangkutan. Satuan Internasional yang dipakai untuk kalor adalah Joule (J),
tetapi secara umum juga sering dipakai satuan Kalori (kal). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan kalor adalah Q (huruf kapital). Alat ukur yang
Q=m. c . ∆ T
Dimana :
Q : Banyaknya kalor
m : Massa benda
∆T : Perubahan suhu
ini diperkenalkan oleh Joseph Black. Bunyi asas black adalah ketika dua zat
dicampur, banyak kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama
dengan jumlah kalor yang diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.
Q masuk =Q keluar
Dimana :
2. Teori LMTD
masuk dan keluar diketahui sehingga LMTD dapat dihitung, aliran kalor, luas
Pada aliran sejajar, dua fluida masuk bersama2 dalam alat penukar kalor,
bergerak dalam arah yang sama dan keluar bersama-sama pula. Sedangkan
pada aliran berlawanan, dua fluida bergerak dengan arah yang berlawanan,
dan pada aliran menyilang, dua fluida saling menyilang/bergerak saling tegak
lurus.
(∆ T 1 −∆ T 2)
LMTD=
∆ T1
¿( )
∆T2
Dimana :
Hasil penelitian yang dilakukan Mohammad Yusuf Djeli (2016) dengan judul
sistem pendingin air tawar dan air laut yaitu dari 6,64 oC menjadi
system pendingin air tawar dan air laut yaitu dari 6,64oC menjadi
4,89oC, maka Daya Indikator mengalami peningkatan sebesar
7,99%.
kg/cm2, maka Daya yang dihasilkan di ruang bakar (Ni) turun dari
METODOLOGI PENELITIAN
1. Peralatan
a. Jam
b. Tachometer
c. Termometer
2. Pengujian
penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan berbagai metode dalam
mempunyai hubungan timbal balik dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan
maka observasi juga harus menjaga agar pikiran dan perasaan berjalan
dengan wajar. Tiap pengamatan juga harus dikaitkan dengan dua hal yaitu
informasi dan konteks. Oleh karena itu dalam observasi tidak hanya mencatat
suatu kejadian, akan tetapi sesatu hal-hal yang diduga ada kaitanya. Itu
sebabnya pengamatan harus seluas mungkin dan catatan hasil observasi harus
selengkap mungkin.
2. Catatan Lapangan
temperatur air pendingin terhadap mesin. Dalam teknik ini arsip serta
3. Tinjauan Pustaka
yang terkait. Fungsi dari tinjauan pustaka yaitu sebagai review atau
seiring. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan adalah hal yang
dipertanggung jawabkan.
D. Jenis data
Jenis data dalam penilitian ini mengunakan data kuantitatif – kualitatif. Data
1. Data kuantitatif
Peneliti mencatat berupa data watch hours, main engine running hours,
2. Data kualitatif
Pada penulisan makalah ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan
terlebih dahulu melalui gambaran umum. Disamping itu mencari sumber bacaan
melalui dokumen atau buku-buku yang ada, maupun arsip-arsip kapal. Penulis
menunjang penelitian.