Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis
sekiranya dapat menyusun dan menyelesaikan proposal ini tepat pada
waktunya. Proposal penelitian ini membahas tentang Analisa Pengaruh
Indikasi Suhu Panas Pada Body Kondensor Terhadap Kinerja Mesin
Pendingin Bahan Makanan
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah meluangkan waktu
membantu dalam penyusunan proposal ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
proposal selanjutnya. Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................2
D. Manfaat Penelitian................................................................................3
E. Condensor Refrigerator........................................................................5
I. Kerangka Pikir.....................................................................................14
J. Hipotesis............................................................................................14
A. Jenis Penelitian..................................................................................15
E. Tabel Penelitian..................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permesinan bantu yang sangat pentingnya dalam menunjang kelanca
ran pengoperasian kapal yaitu salah satunya refrigerator mesin pendingin,
yaitu khususnya pendingin bahan makanan. Bahan makanan merupakan
kebutuhan utama di atas kapal untuk meningkatkan kinerja seluruh Anak
Buah Kapal (ABK). Bahan makanan tersebut terdiri dari bahan makanan b
asah dan bahan makanan kering. Dalam hal ini bahan makanan basah se
perti: daging, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan perlu penanganan kh
usus. Bahan makanan tersebut mempunyai daya tahan yang tidak terlalu l
ama. Guna untuk mendapatkan bahan makanan tetap segar dan layak dik
onsumsi, maka penanganan yang lebih tepat yakni melalui proses pendin
ginan dalam ruang mesin pendingin. Agar mesin pengawet bahan makana
n dapat bekerja dengan normal maka diperlukan penanganan dan perawa
tan yang tepat, bila hal ini telah dilakukan maka mesin pendingin tersebut
dapat beroperasi dengan normal dan tidak akan terjadi kerusakan fatal pa
da sistem mesin pendingin bahan makanan. Adapun beberapa bagian-ba
gian utama dari sistem mesin pendingin yang harus di jaga dan
memerlukan perawatan khusus agar dapat berjalan dengan normal antara
lain : compressor, condensor, expansion valve, evaporator, dan lain-lain.
Gangguan-gangguan yang umumnya sering terjadi pada sistem mesin pe
ndingin adalah condensor mesin pendingin kadang suhunya tidak tentu
sehingga melebihi atau tidak tercapainya batas normal yang telah di
tentukan, 2 terdapatnya kotoran maupun kerak-kerak yang menempel di d
alam permukaan pipa condensor sehinngga menyebabkan tekanan dalam
condensor terlalu tinggi atau rendah.
Diatas kapal suhu ruangan pendingin bahan makanan telah ditentuka
n yaitu ruang penyimpanan daging dan ikan yaitu antara -18°c sampai de
ngan -22°c dan ruang penyimpanan buah-buahan dan sayur-sayuran yaitu
antara +6°c sampai dengan +2° c namun yang sering terjadi gangguan pa
da mesin pendingin yang mengakibatkan naiknya temperatur ruang pendi
ngin daging dan ikan hingga -9°c. Dalam hal ini compressor, expansion va
lve, dan evaporator berfungsi dengan baik, akan tetapi terdapat gangguan
pada condensor yang menyebabkan suhu ruang bahan makanan menjadi
tidak normal. Berdasarkan uaraian latar belakang di atas, maka penulis
proposal mengangkat judul “ANALISA PENGARUH INDIKASI SUHU PA
NAS PADA BODY KONDENSOR TERHADAP KINERJA MESIN PENDI
NGIN BAHAN MAKANAN’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis merumu
skan masalah yaitu faktor apa yang menyebabkan panasnya body conde
nsor terhadap kinerja mesin pendingin bahan makanan di atas kapal?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini ialah untuk mengetahui bagaimana cara
mengatasi jika terjadi panasnya body condensor mesin pendingin bahan
makanan di atas kapal.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai penulis dalam skripsi ini adalah :
a. Manfaat Teorotis
Bertambahnya pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan pemikiran,
serta wawasan tentang condensor pada mesin pendingin yang dalam hal i
ni dituntut untuk mengidentifikasi dan mengolah data yang diperoleh dari t
empat penelitian.
b. Manfaat Praktis
Menambah pengetahuan dasar bagi taruna yang akan melaksanakan prak
tek laut sehingga dengan adanya gambaran salah satu permasalahan dari
bagian mesin mereka akan lebih siap. Selain itu dapat juga menambah pu
staka di perpustakaan lokal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mesin Pendingin (Refrigerator)
Menurut Mc George (2002 : 334) mesin pendingin adalah penyejuk
ruangan, mendinginkan bahan makanan yang ada di dalam ruangan itu.
Biasanya digunakan untuk menyimpan sayuran, buah – buahan, dan
daging. Pada suhu biasa makanan cepat menjadi busuk karena pada
temperatur biasa bakteri akan berkembang cepat. Sedangkan pada suhu
5ºC adalah suhu yang biasa untuk pendinginan makanan, bakteri
berkembang sangat lambat sehingga makanan akan lebih awet dan
bertahan lama dan tidak cepat busuk. Jadi disini kita mengawetkan bahan
makanan tersebut dengan cara mendinginkannya.
Menurut Ibrahim dincer (2010 : 107) Tujuan system pendiginan adalah
untuk melepaskan panas dari media suhu tingkat rendah. Mesin pendingin
menghasilkan dingin dengan cara menyerap panas dari udara yang ada
dalam ruangan pendingin mesin pendingin itu sendiri sehingga suhu dalam
ruangan pendingin menjadi turun / dingin.
3. Condensor
Berfungsi condensor itu sendiri adalah untuk merubah bentuk media pendingi
n dari bentuk uap jenuh menjadi bentuk zat cair dengan cara uap jenuh didin
ginkan dengan tekanan yang berbeda sehingga berubah wujud menjadi zat c
air.
4. Receiver
Receiver digunakan untuk menyimpan refrigerant cair yang berasal dari peng
eluaran kondensor
5. Filter Dryer
Berfungsi untuk menyaring segala kotoran atau partikel-partikel halus ya
ng bersirkulasi bersama freon.
6. Selenoid Valve
Selenoid valve berfungsi untuk mengalirkan atau menyetop aliran refrige
rant cair yang menuju evaporator sesuai kebutuhan suhu ruang penyim
pan bahan makanan yang bekerjanya dikendalikan oleh Thermostat ber
dasarkan suhu ruang penyimpan makanan tersebut.
7. Stop Valve
Stop valve berfungsi untuk membuka atau menutup aliran leh banyak or
ang
8. Expansion Valve
Fungsi expansion valve adalah mengontrol jumlah aliran refrigerant yan
g akan dikeluarkan menuju evaporator. Ketika suhu refrigerant sudah tur
un, maka katup ekspansi akan menentukan jumlah refrigerant yang perl
u dikeluarkan menuju evaporator
9. Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyerap panas dari u
dara atau benda yang berada di dalam ruangan yang diinginkan. Kemudian
membuang kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak didinginkan
untuk membuang panas yang dimilikinya.
10. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai alat penampung sementara refrigerant c
air yang bertemperatur rendah serta campuran minyak pelumas dari eva
porator.
Sumber : https://images.app.goo.gl/46nAbcwY4S6LTcB16
REFRIGERANT I
N
REFRIGERANT
OUT
SEA WATER IN
Sumber : https://images.app.goo.gl/b47YKvQrTzsAb5JX7
H. Bagian-Bagian Kondensor
1. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperature), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari
bahasa latin Thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Termometer yang
biasanya digunakan sebagai alat pengukur suhu pada instalasi
condensor mesin pendingin di kapal berupa termometer raksa.
Termometer raksa adalah termometer yang berisikan air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di
dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian,
biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi
sebagian besar air raksa, pemuaian dan penyempitan volume.
2. Drain Valve
Valve adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan,
yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju dari
aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau mengalirkan
sebagian fluida guna mendapatkan Pressure yang lebih rendah sesuai
yang diinginkan. Selain untuk proses industri, Valve yang bahasa
lokalnya disebut dengan ‘kran’ dalam kehidupan sehari-hari sering kita
jumpai, salah satunya adalah kran air. Pengoperasian Valve dapat
dilakukan secara pegangan/tuas, pedal maupun roda. Drain Valve pada
sistem drain di condensor digunakan untuk membuang air yang
mengandung endapan pada bagian dalam condensor ketika condensor
dalam sistem perawatan baik berupa pembersihan maupun pengecekan
kebocoran pada Tube-Tube air di dalam condensor.
3. Sistem pendingin air laut
Air pendingin dalam condensor sangat memilliki peranan penting dalam
proses kondensasi uap menjadi Condensat Water. Bahan baku air
pendingin biasanya didapatkan dari danau dan air laut (Sea Water)
dalam proses pengambilannya biasanya terdapat sejenis alat jaring
yang berfungsi untuk menjaring kotoran serta benda-benda padat
lainnya agar tidak terikut kedalam hisapan pompa yang tentunya dapat
menggangu kinerja condensor bahkan kerusakan pada peralatan.
4. Strainer
Strainer atau yang sering disebut saringan gunanya adalah sebagai alat
penyaring kotoran baik yang berupa padat, cair atau gas. Alat penyaring
ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran
sehingga aliran yang akan diproses atau hasil proses lebih baik
mutunya. Perlu diingat bahwa pemasangan Strainer tidak boleh terbalik,
perhatikan petunjuk arah panah yang ada di Body Strainer tersebut.
REFRIGERANT
GAS INLET
REFRIGERANT L
IQUID OUTLET
SEA WATER O
UTLET
SEA WATER IN
LET
Sumber : https://images.app.goo.gl/xxkxzBYawSwiuGs77
I. Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir yang peneliti buat, dapat dijelaskan bermul
a dari topik yang akan dibahas yaitu terjadinya pemanasan pada body
condenser dan tidak maksimumnya kerja condensor mempunyai faktor pe
nyebab dari kejadian tersebut. Pada faktor tersebut akan didapatkan upay
a untuk mencegah dan menanggulangi masalah yaitu pendekatan pada ba
gaimana cara pengoperasian serta cara perawatan berkala pada condens
or. Untuk selanjutnya akan dilakukan tindakan sesuai dengan upaya diatas
hingga menghasilkan tujuan agar kerja condensor lebih maksimal sehingg
a mesin pendingin akan bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur yan
g ada di atas kapal.
J. Hipotesis
Beberapa masalah yang dihadapi, penulis akan merumuskan beberapa hi
potesis yang berhubungan dengan penelitian, yaitu :
a. Diduga ada banyaknya kotoran serta endapan pada pipa-pipa conden
sor, akibatnya suhu condenser jadi tidak normal.
b. Freon yang dikondensasikan tidak dapat mencukupi kebutuhan pending
inan, sehingga suhu pendingin tidak dapat tercapai, akibatnya suhu di rua
ngan penyimpanan bahan makanan menjadi tidak normal.
Gambar 2.5
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai kegiatan atau
hubungan fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, berusaha untuk
memperoleh deskripsi secara lengkap dan akurat dari suatu situasi.
Penelitian terhadap Analisa Pengaruh Indikasi Suhu Panas Pada Body
Kondensor Terhadap Kinerja Mesin Pendingin Bahan Makanan.
2. Penelitian Koresional
Penelitian Koresional adalah penelitian yang bertujuan untuk
menemukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau
lebih, serta seberapa besar korelasi yang ada diantara variabel yang
diteliti.
3. Penelitian Komparatif
Penelitian Kompratif adalah penelitian yang bersifat membandingkan
antara situasi yang satu dengan situasi yang lain. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode
kuantitatif menurut sugiyono (2015, h.8) adalah metode penelitian
yang berdasarkan pada filsafat positivisime yang digunakan pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian kuantitatif/statistik. Metode kuantitatif bertujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif
berupa angka-angka yang berasal dari pengukuran dengan
menggunakan skala terhahadap variabel-variabel yang ada dalam
penelitian. Penelitian ini juga menggunakan jenis pendekatan
penelitian komparatif. Pendekatan penelitian komparatif menurut
sugiyono (2015:36) adalah metode rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih, dan pada dua
atau lebih sampel yang berbeda.
E. Tabel Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tahun 2023
Bulan
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengumpulan da
ta buku referensi
2 Pemilihan judul
3 Penyusunan pro
posal dan bimbin
gan
4 Seminar propos
al
5 Perbaikan semin
ar proposal
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Untung, 2011, Buku Ajar Teknik Pendingin & Tata Udara, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
H. Amad Narto, MPd, M.Mar.E. 2017. Permesinan Bantu II, CV. Global Terbit Sukses,
Semarang.
.
Instruction Manual Book, 2011, Refrigerating Provision Plant, Ushio Reinetsu
CO.,LTD, Japan.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Tim Penyusun PIP Semarang, 2018, Pedoman Penyusunan Skripsi Jenjang Pendidikan
Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Tim Penyusun PIP Semarang, 2017, Pesawat Bantu, Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang
Tim Penyusun Pusat Kampus, Tahun 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edi
si III, Balai Pustaka, Jakarta.
xxix