MESIN REFRIGERASI
Disusun oleh :
Kelompok C
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah Mesin Refrigerator ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Mesin Pendingin. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan terutama bagi kami.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 TUJUAN..............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
Cara Kerja............................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................16
KESIMPULAN...........................................................................................................16
ii
REFERENSI................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah awal adanya mesin pendingin ini ditemukan secara tidak sengaja, yaitu
penggunaan larutan air garam untuk mendapatkan suhu yang lebih rendah.Menurut
catatan Ibnu Abi Usaibia, seorang penulis Arab, penggunaan larutan air garam ini
sudah dilakukan di India sekitar abad ke- 4. Garam yang digunakan pada larutan
tersebut adalah potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang dokter Italia
bernama Zimara pada tahun 1530 dan dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada
tahun 1550. Fenomena pencampuran garam pada salju untuk mendapatkan suhu lebih
rendah baru dapat dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan Trancredo pada
tahun 1607.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Mesin Refrigerasi
2. Mesin Refrigerasi Ejektor Uap
3. Mesin Refrigerasi Siklus Udara
4. Mesin Refrigrasi Tabung Vorteks
1.3 TUJUAN
Adapaun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Komponen Sistem Refrigerasi
a. Kompresor
Kompressor adalah alat yang digunakan untuk menghisap uap refrigeran dan
mengkompresinya sehingga tekanan uap refrigeran naik sampai ke tekanan yang
diperlukan untuk pengembunan (kondensasi) uap regrigeran di dalam kondensor.
b. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator dan
panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair.
Jumlah kalor yang dilepaskan dalam kondensor sama dengan jumlah kalor yang
diserap oleh refrigeran di dalam evaporator setara ekuivalen dengan energi yang
diperlukan untuk melakukan kerja kompresi dan kalor dari sistem.
c. Katup Ekspansi
4
Katup ekspansi digunakan untuk mengekspansi secara adiabatik cairan
refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat
keadaan tekanan dan temperatur rendah. Katup ekspansi berfungsi untuk mengalirkan
dan menurunkan tekanan refrigran dari kondensor supaya mudah menguap di dalam
evaporator.
d. Evaporator
Evaporator juga disebut juga dengan boiler, freezer, froster, cooling coil,
chilling unit dan lain-lain. Fungsi evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara
atau air di dalam ruangan yang didinginkan. Kemudian membuang kalor tersebut
melalui kondensor di ruang yang tidak didinginkan.
e. Refrigeran
5
1. Kompresor memompa bahan pendingin melalui seluruh sistem. Kompresor
menarik gas refrigerant dingin melalui jalur isap (suction line) dari evaporator
freezer. Pada saat yang sama, mengompres gas dan mepompa ke discharge
line (jalur tekanan tinggi). Gas yang terkompresi temperaturnya meningkat
tajam dan memasuki kondensor.
2. Kondensor melakukan fungsi yang mirip dengan radiator di sebuah mobil.
Kondensor adalah koil pendingin untuk gas refrigerant panas. Dalam
kondensor, panas tersebut dikeluarkan ke ruang udara di luar kabinet. Selama
proses ini, gas refrigerant melepas panas dalam kabin dan merubah ke bentuk
cair. Lalu cairan pendingin panas meninggalkan kondensor dan memasuki
tabung (pipa) kapiler, Dan filter dryer atau saringan menghapus segala uap air
atau kotoran.
3. Tabung kapiler diukur dengan seksama panjang dan diameter dalam untuk
mengukur arus refrigerant cair dengan jumlah yang tepat untuk alirkan sesuai
yang dibutuhkan untuk setiap unit. Sebuah panjang yang telah ditetapkan
tabung kapiler biasanya disolder di sepanjang bagian luarsuction line,
membentuk penukar panas, yang membantu untuk mendinginkan refrigerant
cair panas dalam tabung kapiler. Pipa Kapiler kemudian dihubungkan ke pipa
yang lebih besar yaitu evaporator.
4. Refrigeran keluar dari tabung kapiler dan memasuki tabung yang lebih besar
atau evaporator. Peningkatan mendadak dalam bentuk diameter pipa
membentuk daerah tekanan rendah dan suhu refrigerant turun secara drastis
karena perubahan dari cair ke campuran cair dan gas. Dalam proses melewati
evaporator, refrigerant menyerap panas dari area sekelilingnya. Refrigerant
kemudian secara bertahap berubah dari cair ke campuran cair dan gas ke gas.
5. Gas refrigerant bertekanan rendah meninggalkan koil evaporator sekarang
memasuki akumulator, yang dirancang berbentuk silinder besar untuk
menjebak cairan refrigeran yang tidak atau belum berubah menjadi gas di
6
evaporator. Karena tidak mungkin untuk kompres cairan, akumulator
mencegahre frigerant dalam bentuk cairan kembali ke kompresor.
6. Gas refrigerant meninggalkan akumulator, kembali ke kompresor melalui
garis isap, yang merupakan bagian dari panas exchanger, sehingga
menyelesaikan siklus.Ppengaruh penambahan pelat datar vertikal pada tube
penukar panas dengan tambahan aluminium foil yang mengelilingi tube, dan
pengaruh besar ruang yang terbentuk di sisi bagian dalam penukar panas
dimana tubenya memiliki jarak tertentu dengan styrofoam (ada rongga).
Diperkirakan besar rongga yang ada akan berpengaruh pada besar laju
perpindahan panas yang terjadi, demikian pula dengan efisiensi penukar panas
menyeluruh.
7
2.2 MESIN REFRIGERASI EJEKTOR UAP
Steam ejector refrigerator pertama kali ditemukan oleh Charles Parsons
sekitar awal 1901 untuk menghilangkan udara dari kondensor mesin uap
(Chunnanond K, 2003). Kemudian ejektor pertama kali digunakan oleh Maurice
Leblance dalam sistem refrigerasi steam jet ejektor. Sistem ini mengalami gelombang
popularitas selama awal 1930-an untuk sistem pendingin udara pada gedung-gedung
besar. Sistem refrigerasi steam jet digantikan oleh sistem yang menggunakan
compressor mekanik (kompresi uap) pada saat itu, pengembangan dan
penyempurnaan sistem refrigerasi jet hampir terhenti karena sebagian besar
terkonsentrasi pada peningkatan sistem refrigerasi kompresi uap.
8
primary dari boiler dan secondary fluid dari evaporator dibuang melalui diffuser ke
kondensor (4), dimana uap terkondensasi menjadi cair (5). Refrigeran cair
terakumulasi dalam kondensor kemudian dikembalikan disirkulasikan kembali ke
boiler oleh pompa umpan (1) sedangkan sisanya diekspansi melalui katup ekspansi
(throttling valve) ke evaporator (6), untuk melengkapi siklus (Chunnanond K,
2003).
9
Gambar 2. Diagram P-h sitem refrigerasi ejector
Pada Gambar 2 merupakan P-h diagram ejector refrigeration system. Pada sistem
refrigerasi ini, ejector berfungsi sebagai pengganti kompresor yaitu menaikkan
tekanan serta mensirkulasikan refrigerant dari evaporator menuju kondenser. Dengan
demikian bahwa ejector membawa atau mengambil uap refrigeran dari evaporator.
Jadi semakin besar nilai entrainment ratio maka dapat meningkatkan nilai kapasitas
pendinginan sehingga nilai COP juga akan meningkat. Selain itu ada parameter lagi
yang biasa digunakan untuk menunjukan performa dari ejector, yaitu compression
ratio. Performa atau COP mesin refrigerasi Sistem Kompresi Uap adalah besarnya
energy yang berguna (efek refrigerasi) dibagi dengan kerja yang diperlukan (kerja
kompresi).
10
sehingga terjadi penurunan tekanan dan penurunan temperatur, sehingga kabin dapat
didinginkan.
11
expander, dan udara keluar menuju kabin dengan suhu yang rendah. Pada penelitian
ini, tipe digunakan sistem bertipe tipikal seperti tipe bootstrap
Regenerative Type
Berbeda dengan sistem boostrap type, udara yang masuk pada bagian awal tidak
hanya digunakan untuk mendinginkan udara di heatexchanger tetapi dimanfaatkan
juga untuk memutarkan turbin dan keluar menuju fan. Sedangkan udara pada bagian
kedua mengalami pendinginan di heat exchanger dan masuk ke expander dan menuju
kabin, seperti yang ditunjukan pada gambar 5
12
digunakan untuk mendinginkan heat exchanger juga berfungsi untuk memutarkan
fan. Perbedaan yang lainnya yaitu pada bagian ke dua udara masuk dan didinginkan
pada heat exchanger lalu menuju turbin dan keluar dengan suhu yang rendah, namun
saat keluar turbin udara dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama digunakan untuk
mendinginkan kembali, sedangkan sisanya di alirkan ke kabin untuk proses
pendinginan.
13
tergantung dari kebutuhan. Suatu nozzle yang efisien adalah yang mempunyai
kecepatan yang tinggi dan sekecil mungkin rugi-rugi masukan. Chamber adalah
bagian dari nozzle dan memberi masukkan udara secara tangensial terhadap sisi udara
panas. Diafragma adalah potongan silinder tipis dan mempunyai lubang dengan
diameter yang spesifik ditengahnya. Katup menjaga laju aliran udara pada sisi panas
dan juga mengontrol jumlah udara panas yang keluar dari tabung vortex.
Cara Kerja
Udara terkompresi dilewatkan melalui nozzle sehingga udara berekspansi
pada kecepatan tinggi aliran udara pusar kemudian dihasilkan di chamber dan udara
bergerak secara spiral sepanjang sisi tabung aliran tersebut terhambat oleh katup.
Ketik tekanan udara didekat katup dibuat lebih tinggi daripada tekanan udara luar
dengan menutup katup sebagian, maka suatu laju aliran udara balik akan mengalir
pada bagian sumbu tabung mulai dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
Selama proses ini,perpindahan energi berlangsung antara udara balik dan udara maju,
sehingga aliran udara balik yang terdapat di sumbu tabung mempunyai temperature
jauh lebih rendah dari temperature inlet, sedangkan aliran udara maju akan memanas
dan bertemperatur jauh lebih tinggi dari temperature inlet. Aliran udara inlet akan
keluar melalui lubang diafragma ke sisi udara dingin, sedangkan aliran udara panas
akan keluar melalui bukaan katup. Dengan mengatur bukaan katup, kuantitas dan
temperature udara dingin dapat di variasi.
14
Udara memasuki tabung melalui nozzle dan membentuk suatu arus pusar
bebas.Disebabkan oleh percepatan sentripetal, arus pusar bergerak sepanjang sisi
tabung dan pada saat mencapai katup, rotasi udara hampir berakhir sehingga terdapat
suatu titik stagnan pada daerah ini. Pada saat tekanan (dekat katup) pada daerah ini
melebihi tekanan atmosfer, suatu aliran udara axial balik mulai terbentuk. Aliran
udara tersebut berkontak langsung dengan arus pusar bebas yang bergerak dengan
kecepatan yang makin meninggi sehingga aliran udara axial (pada sumbu tabung akan
membentuk arus pusar paksa. Energi yang dibutuhkan di sumbu tabung diperoleh dari
pusar pada sisi tabung.Akibatnya terdapat laju aliran energy (momentum) dari lapisan
udara sisi tabung ke arus pusar balik di sumbu tabung. Kecepatan rotasi dari arus
pesar pada sisi tabung berkurang secara perlahan dari bidang nozzle ke bidang katup,
sehingga terdapat bidang-bidang geser relative yang bergerak menuju katup.
Akibatnya terdapat perpindahan enrgi yang continue dari bidang nozzle ke bidang
katup. Itu sebabnya pemanasan udara berlangsung pada udara yang menuju katup.
2.Teori Prof. Parulekar
Udara memasuki tabung secara tangensial dan membentuk arus pusar bebas .
arus pusar tersebut bergerak sepanjang dinding tabung yang disebabkan karena gaya
sentrifugal. Udara hampir berhenti berputar pada daerah mendekati katup dan tekanan
pada daerah ini melebihi tekanan udara luar di ujung yang lain sehingga aliran udara
balik di sumbu tabung mulai terbentuk. Aliran udara balik tersebut berkontak
langsung dengan arus pusar bebas yang bergerak maju sepanjang permukaan bagian
dalam arus pusar sehingga arus pusar bebas memaksa aliran udara axial di sumbu
tabung untuk berotasi pada kecepatan tinggi membentuk arus pusar paksa. Energi
yang dibutuhkan untuk membentuk arus pusar paksa pada aliran di sumbu tabung
diperoleh dari arus pusar bebas di sisi tabung. Meskipun demikian, aliran energi
tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan perpindahan energi dari sumbu tabung
ke sisi tabung, sehingga akibatnya terdapat netto perpindahan energi radial keluar dan
menuju katup.Jadi aliran udara di sisi tabung akan menjadi panas sedangkan aliran
udara di sumbu tabung akan menjadi dingin.
15
BAB III
KESIMPULAN
16
Steam ejector refrigerator terdiri dari boiler, ejektor, kondensor, evaporator,
katup ekspansi, dan pompa. Siklus ini mirip dengan siklus sistem kompresi uap
konvensional, dimana boiler, ejektor, dan pompa digunakan sebagai pengganti
kompresor dalam sistem kompresi uap.
4. Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Rangque pada tahun 1931 yang
kemudiandikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex adalah
salah satu alat yang dapat dipakai untuk pendingin. Sekaligus pemanas.
Sumber energinya adalah udarayang terkompresi/bertekanan. Tabung vortex
merubah udara bertekanan menjadi 2 aliran udara yaitu aliran udara panas dan
aliran udara dingin.
17
REFERENSI
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jtm-unesa/article/view/6536/7300
kajianpustaka.com
KOMPONEN DAN PRINSIP REFRIGERASI
https://www.kajianpustaka.com/2019/05/komponen-dan-prinsip-kerja-
refrigerasi.html.
18