Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM PENDINGIN

Disusun Oleh :

Moch Yanuar Ramadhan 1421800004

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENDINGIN
PERIODE SEMESTER GENAP 2020/2021

Disusun Oleh :

Moch Yanuar Ramadhan 1421800004

Telah disetujui

Kepala Laboratorium Pendingin Dosen Pembimbing

Ir. Ninik Martini M.T. Edi Santoso M.T,


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur ke hadirat Tuhan YME, akhirnya kami dapat
menyelesaikan buku laporan praktikum ini. Buku laporan ini kami susun berdasarkan data-data
yang kami dapatkan selama menjalankan praktikum pendingin. Praktikum pendingin
merupakan suatu syarat salah satu kurikulum yang harus dipenuhi oleh tiap mahasiswa jurusan
mesin Untag Surabaya dimana mahasiswa diharapkan dapat membandingkan teori yang
diperoleh selama kuliah dengan praktikum yang ada dilaboratorium.
Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak, praktikum ini
tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Ninik Martini , M.T. selaku Kalab. Pendingin Jurusan Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Edi Santoso, M.T. yang menyediakan waktu dan membimbing serta arahan
dalam menyusun laporan ini.
3. Para asisten praktikum pendingin, yang telah membantu kami dalam melaksanakan
praktikum.
4. Segenap rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami sadar bahwa buku laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangannya karena
itu bagi para pembaca kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
sempurna nya penulisan laporan ini.

Surabaya, 6 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 4
BAB I ......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 5
1.2 Batasan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Praktikum..................................................................................................... 5
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
DASAR TEORI ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Alat Pengkondisian Udara .................................................................... 6
2.2 Prinsip Kerja Sistem Refrigerasi ............................................................................. 6
2.3 Siklus Sistem Refrigerasi .......................................................................................... 6
2.4 Perhitungan Kerja Sistem Refrigerasi .................................................................... 8
2.5 Komponen−Komponen Utama Mesin Pendingin ................................................ 11
BAB III.................................................................................................................................... 13
ANALISA DATA ................................................................................................................... 13
3.1 Tugas Praktikum Pendingin ................................................................................. 13
3.2 Perhitungan .............................................................................................................18
BAB IV .................................................................................................................................... 22
PENUTUP............................................................................................................................... 22
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka melengkapi kurikulum di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, disini mahasiswa di wajibkan untuk menyelesaikan
beberapa praktikum yang telah di tentukan, salah satunya ialah praktikum mesin pendingin.

1.2 Batasan Masalah


Praktium ini dibatasi pada penggunaan sistem pengkondisian udara dengan
menggunakan refrigerant freon R-22 dengan menggunakan putaran yang mana telah diatur
tingkat keadaan (temperatur dan tekanan) masing–masing input dan output masing – masing
komponen dengan meruba laju aliran volumenya, kondisi ( tingkat keadaan ) dari masing –
masing komponen tersebut merupakan sekumpulan data yang akan dicatat, bagaimana sistem
kerja, fungsi komponen serta siklus kerja dari mesin pendingin.

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengetahui siklus referigerasi R22 yang aktual.

2. Mahasiswa dapat menganalisis komponen mesin pendingin secara thermodinamika.

3. Mahasiswa dapat menghitung kapasitas mesin pendingin.

4. Mahasiswa dapat menghitung C.O.P berdasarkan siklus refrigerant.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan praktikum ini berdasarkan pada buku panduan
praktikum, data hasil praktikum serta study literatur.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Alat Pengkondisian Udara


Alat pengkondisian udara merupakan seperangkat alat atau mesin yang di gunakan
untuk mengkondisikan udara, dimana udara dikondisikan pada temperatur dan kelembaban
tertentu, sehingga dapat dihasilkan udara yang bersih, segar, dan nyaman.
Untuk mencapai tujuan tersebut, alat pengkondisian udara dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Mengatur temperatur udara.

2. Mengatur sirkulasi udara.

3. Mengatur kelembaban udara.

2.2 Prinsip Kerja Sistem Refrigerasi


Pada saat saklar di - ON kan, maka motor penggerak kompresor berputar menggerakkan
kompresor. Dengan demikian kompresor berputar menghisap dan mengkompresikan
refrigerant (uap), sehingga suhu dan tekanannya naik, refrigerant tersebut mengalir melalui
pipa menuju ke filter (saringan), agar didapatkan refrigerant yang bersih dan bebas dari partikel
- partikel yang mengganggu perubahan fase fisik refrigerant. Setelah dari filter, refrigerant
dialirkan kekondensor. Di dalam kondensor, refrigerant di dinginkan hingga mencair dalam
kondisi tekanan dan temperatur tetap tinggi. Setelah dari kondensor, refrigerant dialirkan
menuju receiver untuk menghindari adanya campuran uap dan cairan yang akan masuk ke
katup ekspansi, jadi yang masuk ke katup ekspansi adalah cairan jenuh. Setelah dari receiver,
refiigerant masuk ke katup ekspansi. Dari katup ekspansi, refrigerant di turunkan tekanan dan
temperaturnya pada enthalpi tetap, selanjutnya di alirkan menuju evaporator. Pada evaporator,
refrigerant dengan temperatur yang rendah (dingin) dihembuskan keluar evaporator dengan
menggunakan fan/blower. Di dalam evaporator ini, refrigerant menyerap panas dari udara
luar dan melepaskan dingin. Setelah dari evaporator, refrigerant dengan temperatur dan tekanan
yang rendah ini di isap dan di tekan kembali oleh kompresor.

2.3 Siklus Sistem Refrigerasi


Siklus yang di pakai didalam mesin pengkondisian udara adalah siklus kompresi uap
standard ( Standard Vapor Comperession Cycle) seperti pada diagram hubungan antara tekanan
dan enthalpi. Enthalpi merupakan proses dengan tekanan tetap dan meniadakan kerja yang
dilakukan terhadap bahan. Sedangkan perubahan enthalpi merupakan jumlah kalor yang
ditambahkan atau diambil persatuan massa melalui proses tekanan yang konstan.

Gambar 1 Diagram Hubungan Tekanan dan Enthalpi

(Sumber : Buku Panduan Praktikum Pendingin 2020)

Gambar 2 Proses Kompresi Uap Standard

(Sumber : Buku Panduan Praktikum Pendingin 2020)


Siklus diagram hubungan antara tekanan dan enthalpi pada sistem refrigerasi diatas antara lain:
1. Proses 1-2 (kompresi)
Proses kompresi adiabatik dari uap jenuh menjadi uap panas lanjut, pada proses ini
tekanan dan enthalpinya naik, proses ini terjadi pada kompresor.
2. Proses 2-3 (kondensasi)
Proses kondensasi (pengembunan) dan pelepasan panas refrigerant dari uap panas
lanjut menjadi cairan jenuh yang terjadi di dalam kondensor pada tekanan konstan.
3. Proses 3-4 (ekspansi)
Proses ekspansi (proses throtle). Pada proses ini tekanan dan temperatur cairan
refrigerant akan menurun dan enthalpinya konstan.
4. Proses 4-1 (evaporasi)
Proses evaporasi (penguapan) pada tekanan konstan dan enthalpinya naik. Pada
evaporator ini terjadi proses penyerapan panas dari udara luar dan pelepasan dingin dari
refrigerant.

Gambar 3 Diagram Hubungan Temperatur dan Entropi


(Sumber : Buku Panduan Praktikum Pendingin 2020)

Siklus diagram hubungan antara temperatur dan entropi diatas antara lain :
1. Pada proses 1-2
Kompresi adiabatic dan reversible dari uap jenuh menuju tekanan kondensor.
2. Pada proses 2 - 3
Pelepasan kalor reversible pada tekanan konstan menyebabkan penurunan panas lanjut
(desuperheating) dan pengembunan (kondensasi).
3. Pada proses 3 - 4
Ekspansi tidak reversible pada enthalpi konstan dari cairan jenuh menuju tekanan
evaporator. Selama proses berlangsung terjadi kenaikan entropi (proses throtle).
4. Pada proses 4-1
Penambahan kalor reversible pada tekanan konstan dari penguapan menuju uap jenuh.

2.4 Perhitungan Kerja Sistem Refrigerasi


Karakteristik kerja sistem refrigerasi antara lain:
1. Kerja kompresor nyata (𝑊) adalah kerja yang didapatkan dari perbedaan anthalpi
refrigerant yang masuk dan keluar kompresor (masuk kondensor).
𝑊 = 𝑕2 − 𝑕1
Keterangan :
W = Kerja kompresor nyata (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕1 = Enthalpi refrigerant masuk kompresor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕2 = Enthalpi refrigerant masuk kondensor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
2. Daya kompresor nyata
𝑃 = 𝑚 (𝑕2 − 𝑕1 )
𝑚=𝑄.𝜌
Keterangan :
P = Daya kompresor nyata (𝐵𝑡𝑢/𝑕)
𝑕1 = Enthalpi refrigerant masuk kompresor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕2 = Enthalpi refrigerant masuk kondensor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
m = Laju aliran massa (𝑙𝑏/𝑕)
Q = Debit refrigerant (𝑓𝑡 3 /𝑕)
𝜌 = Densitas refrigerant (𝑙𝑏𝑚/𝑓𝑡)
3. Panas yang dilepas refrigerant/heat rejection (Hr) adalah jumlah kalor yang
dikeluarkan/dilepas oleh refrigerant dalam kondensor.
𝐻𝑟 = (−) (𝑕3 − 𝑕2 )
Keterangan :
(−) = Kalor dikeluarkan dari refrigerant
Hr = Panas yang dibuang/heat rejection refrigerant di dalam kondensor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕2 = Enthalpi refrigerant masuk kondensor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕3 = Enthalpi refrigerant masuk katup ekspansi (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
4. Efek Refrigerasi/refrigeration effect (Re) adalah kenaikan enthalpi refrigerant di dalam
evaporator.
𝑅𝑒 = 𝑕1 − 𝑕4
Keterangan :
Re = Efek refrigerasi (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕1 = Enthalpi refrigerant masuk kompresor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕4 = Enthalpi refrigerant masuk evaporator (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
5. Kapasitas pendingin (Qe) adalah total panas yang diserap oleh evaporator persatuan
waktu.
𝑄𝑒 = 𝑚 (𝑕1 − 𝑕4 )
Keterangan :
Qe = Kapasitas pendingin (𝐵𝑡𝑢/𝑕)
𝑕1 = Enthalpi refrigerant masuk kompresor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕4 = Enthalpi refrigerant masuk evaporator (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
m = Laju aliran massa (𝑙𝑏/𝑕)
6. Koefisien prestasi nyata (COP) adalah perbandingan antara efek refrigerasi (refrigerai
yang bermanfaat) dengan kerja kompresi.
𝐸𝑓𝑒𝑘 𝑅𝑒𝑓𝑟𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐶𝑂𝑃 =
𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝑕1 −𝑕4
𝐶𝑂𝑃 =
𝑕2 −𝑕3

Keterangan :
𝑕1 = Enthalpi refrigerant masuk kompresor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕2 = Enthalpi refrigerant masuk kondensor (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕3 = Enthalpi refrigerant masuk katup ekspansi (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
𝑕4 = Enthalpi refrigerant masuk evaporator (𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏𝑚)
a) Proses kompresi

Kompresi didalam kompresi dapat dianggap adiabetik ( Isentropic ), sehingga


terjadi pada garis entropi konstan. Kerja yang dilakukan oleh kompresi adalah sama
dengan kenaikkan entalpi refrigerant antara seksi keluar dan seksi masuk kompresi.
Kompersi menghisap refrigerant dari ruang penampung uap. Didalam penampung uap
tekanan diusahakan tetap dalam keadaan uap dan temperatur rendah.

Didalam kompresor, tekanan refrigerant dinaikkan sehingga memudahkan


pencairannya kembali uap refrigerant menjadi cair sempurna didalam kondensor,
kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi.

b) Pengembunan, kondensasi

Uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi
dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkan air pendingin atau dengan udara
pendingin pada sistem yang menggunakan pendingin udara, atau dapat dikatakan uap
panas refrigerant disalurkan pada udara dingin yang ada dalam kondensor sehingga
mengembun dan menjadi cair. Jadi karena udara dingin menyerap panas refrigerant
maka udara menjadi pada waktu keluar dari kondensor. Selama refrigerant
mengalamiperubahan fase uap menjadi fase cair, tekanan dan temperatur yang
menyebabkan pengembunan konstan. Oleh karena itu temperatur dapat dicari dengan
mengukur tekanan yang ada. Dan proses hanya terjadi pada evaporator dan kondensor
saja. Selain itu selama proses tersebut dianggap tidak terjadi kerugian tekanan karena
gesekan.
c) Pengertian bahan pendingin
Adalah suatu zat yang mudah diubah bentuknya dari gas menjadi cairan atau
sebaliknya, dapat dipaki untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya
dikondensor. Syarat – syarat bahan Pendingin :
1. Tidak beracun.

2. Tidak terbakar atau tidak meledak bila dicampur dengan udara atau bahan lain.
3. Tidak menyebabkan korosi terhadap logam yang dipakai pada sistem pendingin.

4. Bila terjadi kebocoran mudah dicari.


5. Mempunyai titik didih dan kondensasi rendah.
6. Mempunyai susunan kimia yang stabil tidak terurai setiap kali dimampatkan,
diembunkan dan diuapkan.
7. Perbedaan antara penguapan, pengembunan terjadi sekecil mungkin.

2.5 Komponen−Komponen Utama Mesin Pendingin


a) Kompresor.
Apabila gas refrigerant dihisap masuk dan dikompresikan silinder kompresor mesin
refrigerasi, perubahan tekanan refrigerasi terjadi sesuai dengan perubahan volume
yang diakibatkan oleh jarak torak di dalam silinder tersebut.
b) Kondensor.
Kondensor adalah alat penukar panas yang fungsinya adalah untuk mencairkan freon.
Alat ini melepaskan panas dari kompresi dan merubah gas yang bersuhu tinggi
menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Pada keadaan noramal bagian atas kondensor
penuh dengan gas panas dan bagian bawah campuran gas dan cairan panas yang
sebagian cairan disimpan didalam reservior dan sebagian lagi diedarkan menuju katup
ekspansi.
c) Katup Ekspansi.
Katup ini fungsinya mengontrol freon ke evaporator. Pada katup ini dikontrol oleh
temperatur sensor pada outlet evaporator. Jika suhu outlet terlalu tinggi ini berarti
cukup freon yang masuk kedalam evaporator dan pendinginan ruangan kurang baik.
Jika outlet terlalu rendah ini berarti banyak freon yang masuk dari evaporator fins
mungkin penuh dengan bunga es. Dalam hal ini temperatur sensor mengontrol
pembukaan atau penutupan katup ekspansi untuk mencapai tingkat aliran yang tetap
suhu outlet evaporator.
d) Evaporator.
Evaporator merupakan komponen terakhir pada siklus pendinginan, dimana akhirnya
sampai kepada udara dingin. Pada kebanyakan evaporator refrigerant sebagai fluida
didalam pipa – pipa dan mendinginkan udara yang dihembuskan oleh fan diluar diluar
pipa tersebut. Evaporator yang di inginkan disebut evaporator ekspansi langsung.
Refrigerant cair masuk kedalam pipa yang mempunyai sirip – sirip didalamnya untuk
menaikkan hantaran pada refrigerant. Evaporator ekspansi langsung digunakan pada
pengkondisian udara biasanya disuplay oleh katub ekspansi yang mengatur aliran
cairan sedemikian sehingga uap refrigerant meningalkan evaporator sedikit lanjut.

Tugas Pendingin

Soal-Soal :
1. Apa yang kamu ketahui tentang mesin PENDINGIN?
2. Sebutkan macan-macam mesin/peralatan pendingin dan jelaskan cara kerjanya?
3. Apa yang dimaksud dengan refrigeran/freon?
4. Sebutkan macam-macam jenis freon dan sifatnya?
5. Apa yang dimaksud dengan :
a) Condensor
b) Kompressor
c) Evaporator
d) Katup Expansi
6. Jelaskan diagram tekanan vs temperatur.
7. Apa yang dimaksud dengan entalpi dan entropi?
8. Beri contoh mesin pendingin, lengkap dengan gambar dan jelaskan cara kerjanya!
3.1 Tugas Praktikum Pendingin
1. Mesin yang di gunakan untuk mengkondisikan udara, dimana udara dikondisikan pada
temperatur dan kelembaban tertentu, sehingga dapat dihasilkan udara yang bersih,
segar, dan nyaman. (Sumber : Buku Panduan Praktikum 2020)
2. Air conditioning (AC) bekerja mendinginkan ruangan data center dengan menjaga
tingkat keakuratan tinggi, supaya temperatur ruangan dingin dan kering. (Sumber :
http://adrifri.blogspot.com/2016/08/jenis-jenis-mesin-pendingin.html?m=1)
3. Adalah bahan pendingin berupa fluida yang digunakan untuk menyerap kalor melalui
perubahan phasa cair ke gas (menguap) dan membuang kalor melalui perubahan phasa
gas ke cair (mengembun). (Sumber : Modul PLPG Teknik Pendingin 2013)
4. Macam-macam freon :
- Refrigerant R-11
- Refrigerant R-12
- Refrigerant R-22
- Refrigerant R-113
- Refrigerant R-114
- Refrigerant R-500
Sifat-sifat freon :
- Tidak beracun
- Tidak korosif terhadap logam
- Tidak dapat terbakar sendiri
- Dapat bercampur dengan minyak
- Harganya murah (Sumber : Modul PLPG Teknik Pendingin 2013)
5. A. Condensor
Condensor adalah alat penukar panas yang fungsinya adalah untuk mencairkan freon.
Alat ini melepaskan panas dari kompresor dan merubah gas yang bersuhu tinggi
menjadi cairan bertekanan tinggi.
B. Kompresor
Apabila gas refrigerant dihisap masuk dan dikompresikan silinder kompresor mesin
refrigerasi, perubahan tekanan refrigerasi terjadi sesuai dengan perubahan volume yang
diakibatkan oleh jarak torak dalam silinder
C. Evaporator
Evaporator merupakan komponen terakhir pada siklus pendinginan, dimana akhirnya
sampai kepada udara dingin. Evaporator yang diinginkan disebut evaporator ekspansi
langsung. Evaporator ekspansi langsung digunakan untuk mengatur aliran cairan dari
katub ekspansi
D. Katup Ekspansi
Katup ini fungsinya mengontrol freon ke evaporator pada katup ini dikontrol oleh
temperatur sensor pada outlet evaporator. Dalam hal ini temperatur sensor mengontrol
pembukaan atau penutupan katup ekspansi untuk mencapai tingkat aliran yang tetap
pada suhu outlet evaporator (Sumber : Buku Panduan Praktikum Pendingin 2020)
6.

Diagram fasa atau diagram P-T adalah diagram yang menyatakan hubungan antara suhu
(T) dan tekanan (P) dengan fase zat. Proses pada digram P-T :
1. Garis didih
Pada gambar ialah garis B-C yang merupakan transisi fase cair ke gas (mendidih)
2. Garis beku
Pada gambar ialah garis B-D yang merupakan transisi fase cair ke padat (membeku)
3. Garis sublimasi
Pada gambar ialah garis A-B yang merupakan transisi fase padat ke gas (menyublim)
4. Titik tripel
Perpotongan antara garis didih, garis beku, garis sublimasi pada titik ini fase zat dalam
kesetimbangan (Sumber : Modul PLPG Teknik Pendingin 2013)
7. - Entalpi merupakan proses perpindahan kalor yang terjadi secara konstan
- Entropi merupakan proses perpindahan kalor yang terjadi dalam keacakan (Sumber :
Modul PLPG Teknik Pendingin 2013)
8.

Pada saat saklar di - ON kan, maka motor penggerak kompresor berputar menggerakkan
kompresor. Dengan demikian kompresor berputar menghisap dan mengkompresikan
refrigerant (uap), sehingga suhu dan tekanannya naik, refrigerant tersebut mengalir
melalui pipa menuju ke filter (saringan), agar didapatkan refrigerant yang bersih dan
bebas dari partikel - partikel yang mengganggu perubahan fase fisik refrigerant. Setelah
dari filter, refrigerant dialirkan kekondensor. Di dalam kondensor, refrigerant di
dinginkan hingga mencair dalam kondisi tekanan dan temperatur tetap tinggi. Setelah

dari kondensor, refrigerant dialirkan menuju receiver untuk menghindari adanya


campuran uap dan cairan yang akan masuk ke katup ekspansi, jadi yang masuk ke katup
ekspansi adalah cairan jenuh. Setelah dari receiver, refiigerant masuk ke katup
ekspansi. Dari katup ekspansi, refrigerant di turunkan tekanan dan temperaturnya pada
enthalpi tetap, selanjutnya di alirkan menuju evaporator. Pada evaporator, refrigerant
dengan temperatur yang rendah (dingin) dihembuskan keluar evaporator dengan
menggunakan fan/blower. Di dalam evaporator ini, refrigerant menyerap panas dari
udara luar dan melepaskan dingin. Setelah dari evaporator, refrigerant dengan
temperatur dan tekanan yang rendah ini di isap dan di tekan kembali oleh kompresor.
(Sumber : Buku PanduanPraktikum Pendingin 2020)
BAB III

ANALISA DATA

3.2 Perhitungan
TABEL A7-E
TABEL A8 - E
TABEL A9 – E
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data yang di peroleh , dapat di ambil kesimpulan bahwa siklus refrigerant R-22 (
dari pengujian ) untuk laju aliran volume yang berbeda beda , bertambah besar mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan siklus refrigeran teoritis. dalam hal ini di sebabkan oleh
banyak faktor , antara lain yaitu:

1. Kurang teliti dalam membaca skala ukur yang di pergunakan dalam percobaan.

2. Adanya kerugian akibat dari kebocoran pada instalasi sistem.

3. Kerugian – kerugian tersebut tidak di amati dan di perhitungkan secara seksama .

4. Adanya kurang teliti dalam mengkonversikan suatu satuan ke satuan yang lain.

5. Alat uji belum keadaan stedy.


DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Syamsuri. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Raharjo, Samsudi. 1960. Efisiensi Penggunaan Ferigeran pada Mesin Pengkondisian Udara
Split. Yogyakarta: Universitas Diponegoro Semarang.
Modul PLPG Teknik Pendingin 2013

Anda mungkin juga menyukai