Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PROTOTYPE PRODUK

MK. FISIKA DASAR


PRODI PENDIIKAN FISIKA
FMIPA
PROTOTYE PRODUK
SKORS NILAI :

OPTIMASI SISTEM PENDINGINAN MENGGUNAKAN

AIR CONDITIONER (AC)

NAMA MAHASISWA : FRENDI SINAGA ( 4233121058)

MERRY E. LUMBANTOBING ( 4233121064 )

PIO SITUMORANG ( 4233121055)

KELAS : PSPF 23 E

DOSEN PENGAMPU : Dr. Eng . JUBAIDAH . S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2023

1
ABSTRACT

Air conditioning is a device that is commonly used to maintain temperature


and comfort in a room. However, inefficient use of AC can cause energy waste and
have a negative impact on the environment. Therefore, in this research, we
developed an optimization prototype for air conditioning that aims to increase
energy efficiency and user comfort

ABSTRAK

Pendingin ruangan AC adalah salah satu perangkat yang umum digunakan


untuk menjaga suhu dan kenyamanan di dalam ruangan. Namun, penggunaan
yang tidak efisien dari AC dapat menyebabkan pemborosan energi dan dampak
negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kami
mengembangkan sebuah prototype optimasi pendingin ruangan AC yang bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan pengguna.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah Prototype produk yang membahas tentang Optimasi Sistem Pendingin
menggunakan Air Conditioner . Adapun makalah ini dibuat selain sebagai materi yang akan
dibahas dalam pelajaran selanjutnya juga untuk menmbah wawasan pengetahuan dan
pemahaman kami .

Kami menyadari dalam penyusunan ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan hasil kerja kami dalam penyusunan makalah
ini yang dapat berguna bagi kepentingan dimasa depan. Akhirnya kami mengucapkan banyak
terima kasih, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya
kepada kita semua.

Medan , 14 NOVEMBER 2023

PENYUSUN

KELOMPOK 8

3
DAFTAR PUSTAKA

ABSTRACT……………………………………………………………………………..2

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 5


1.2 Tujuan Optimasi ........................................................................................................... 5

BAB II .............................................................................................................................. 7

2.1 Prinsip Kerja Air Conditioner ................................................................................. 7

2.2 Faktor yang mempengaruhi kinerja AC ................................................................. 8

2.3 komponen utama AC ............................................................................................. 9

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 10

3.1 Lokasi pengamatan sistem optimasi ...................................................................... 10

3.2 Kelemahan dan tantangan penggunaan AC YORK ............................................... 12

3.3 Perawatan sistem pendingin AC ............................................................................. 13

3.4 Pengujian fungsionalitas AC ................................................................................ 14

3.5 Pemilihan sensor ruangan yang optimal ............................................................ 14

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 18

KESIMPULAN .................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengertian optimas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , Optimalisasi adalah berasal dari kata dasar
optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik,
menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan
paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah suatu tindakan, proses,
atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi
lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.Optimalisasi menurut W.J.S.
poerdwadarminta (1997:753) dikemukakna bahwa: “Optimalisasi adalah hasil yang dicapai
sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasilsesuai harapan secara
efektif dan efisien”. Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan
dapat dipenuhi dari kegiatankegiatan yang dilaksanakan.Optimalisasi Menurut Winardi
(1999:363) adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari
sudut usaha, Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan
keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki.

2.Air conditioner

Menurut Alfred F. Bracciano, B.S., M.Ed., Ed. Sp. (2000:727) dengan buku yang berjudul
Modern Refrigeration and Air Conditioningmenjelaskan bahwa Air conditioner adalah proses
pengolahan udara sehingga dapat mengontrol dan distribusi untuk memenuhi persyaratan ruang
yang dikondisikan, sebagai definisi menunjukkan, tindakan penting dalam pengoperasian sistem
pendingin udara adalah ontrol suhu, ontrol kelembaban, pembersihan penyaringan udara,
pemurnian gerakan dan sirkulasi udara.

3. Suhu

Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya ontro ontrol translasi rata-
rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur dengan menggunakan ontrol ant (kampus kimia :

5
balai pustaka : 2002).Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu
suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,suhu menunjukkan ontro yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu
dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya ontro
atomatom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.Suhu adalah pernyataan tentang
perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas atau
dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang termodinamika suhu adalah suatu ukuran
kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga secara spontan. Dalam dunia
kesehatan, suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh panas tubuh
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Pemeriksaan suhu tubuh termasuk dalam tolak
ukur utama untuk mengetahui keadaan pasien dan ontrol . Sehingga, kemampuan pengukuran
suhu tubuh sangatlah penting bagi tenaga kesehatan dibidang apapun (Liana:2012).

1.2 TUJUAN OPTIMASI

1. Efisiensi Energi: Mengurangi konsumsi ontro agar sistem pendingin lebih efisien dan ramah
lingkungan.

2. Biaya Operasional: Menurunkan biaya operasional melalui peningkatan efisiensi, pemilihan


teknologi yang lebih hemat biaya, dan perawatan yang tepat.

3. Kenyamanan Ruangan: Memastikan suhu dan kelembaban yang optimal untuk kenyamanan
penghuni ruangan.

4. Lingkungan: Mengurangi dampak lingkungan dengan menggunakan ontrol ant yang lebih
ramah lingkungan dan merancang sistem dengan prinsip keberlanjutan.

5. Daya Tahan dan Keandalan: Meningkatkan daya tahan dan keandalan sistem pendingin untuk
mengurangi risiko kerusakan dan pemeliharaan yang tidak terencana.

6. Teknologi Terkini: Mengadopsi teknologi terkini seperti ontrol cerdas, sensor-sensor


efisiensi, dan inovasi lainnya untuk meningkatkan kinerja sistem

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

Prinsip kerja AC (Air Conditioner) adalah dengan menggunakan siklus refrigerasi untuk
menghilangkan panas dari udara di dalam ruangan dan mengeluarkannya ke luar. Berikut adalah
langkah-langkah utama dalam prinsip kerja AC:

1. Kompresi: Proses dimulai dengan kompresor yang bertugas menghisap udara panas dari dalam
ruangan dan memampatkannya menjadi gas bertekanan tinggi. Kompresor ini berfungsi untuk
meningkatkan tekanan dan suhu gas refrigeran.

2. Kondensasi: Gas bertekanan tinggi kemudian mengalir ke kondensor, yang terletak di luar
ruangan. Di kondensor, gas refrigeran melepaskan panas ke lingkungan luar dan mengalami
kondensasi menjadi cairan. Proses ini menyebabkan penurunan suhu refrigeran.

3. Ekspansi: Cairan refrigeran yang telah terkondensasi kemudian melewati katup ekspansi, yang
mengurangi tekanan dan suhu refrigeran. Hal ini menyebabkan refrigeran berubah menjadi
campuran cairan dan uap.

4. Evaporasi: Campuran cairan dan uap refrigeran kemudian melewati evaporator, yang terletak
di dalam ruangan. Di evaporator, refrigeran menyerap panas dari udara di dalam ruangan dan
menguapkannya menjadi gas. Proses ini menyebabkan penurunan suhu udara di dalam ruangan.

5. Siklus berulang: Setelah melewati evaporator, gas refrigeran kembali ke kompresor untuk
memulai siklus refrigerasi yang baru. Proses ini terus berulang secara terus-menerus untuk
menjaga suhu di dalam ruangan tetap dingin.

Selain itu, AC juga dilengkapi dengan komponen seperti kipas untuk mengatur sirkulasi
udara, filter untuk membersihkan udara dari debu dan kotoran, serta thermostat untuk
mengontrol suhu yang diinginkan. Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman dengan suhu yang diinginkan.

7
2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AC

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja AC (Air Conditioner). Berikut adalah
beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi kinerja AC:

1. Ukuran dan kapasitas AC: Ukuran dan kapasitas AC yang dipilih harus sesuai dengan ukuran
ruangan yang akan didinginkan. Jika AC terlalu kecil, maka tidak akan mampu mendinginkan
ruangan dengan efektif. Sebaliknya, jika AC terlalu besar, maka akan mengkonsumsi energi
yang berlebihan dan tidak efisien.

2. Isolasi dan segel ruangan: Kualitas isolasi dan segel ruangan dapat mempengaruhi kinerja AC.
Ruangan yang baik dalam hal isolasi dan segel akan membantu mencegah kebocoran udara
dingin dan panas dari luar, sehingga AC dapat bekerja lebih efisien.

3. Suhu lingkungan: Suhu lingkungan di luar ruangan juga dapat mempengaruhi kinerja AC. Jika
suhu di luar sangat tinggi, AC mungkin perlu bekerja lebih keras untuk mendinginkan udara di
dalam ruangan. Suhu yang sangat rendah di luar juga dapat mempengaruhi kinerja AC dalam
mode pemanasan.

4. Pemeliharaan dan perawatan: Pemeliharaan dan perawatan yang teratur sangat penting untuk
menjaga kinerja AC. Filter yang kotor dapat menghambat aliran udara dan mengurangi efisiensi
pendinginan. Selain itu, komponen lain seperti kondensor dan evaporator juga perlu dibersihkan
secara teratur untuk menjaga kinerja yang optimal.

5. Penggunaan energi: Penggunaan energi yang efisien juga dapat mempengaruhi kinerja AC.
AC dengan rating energi yang tinggi (misalnya AC dengan label Energy Star) cenderung lebih
efisien dalam penggunaan energi, sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan dampak
lingkungan.

6. Pengaturan suhu dan penggunaan: Pengaturan suhu yang tepat dan penggunaan yang bijak
juga dapat mempengaruhi kinerja AC. Mengatur suhu yang terlalu rendah atau menggunakan AC
secara berlebihan dapat meningkatkan beban kerja AC dan mengurangi efisiensi.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat meningkatkan kinerja AC dan menjaga
efisiensi serta kenyamanan di dalam ruangan.

8
2.3 KOMPONEN UTAMA AC

Air Conditioner terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama-sama untuk
mendinginkan udara di dalam ruangan. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam AC:

1. Kompresor: Kompresor adalah komponen yang bertugas menghisap udara panas dari dalam
ruangan dan memampatkannya menjadi gas bertekanan tinggi. Kompresor ini berfungsi untuk
meningkatkan tekanan dan suhu gas refrigeran.

2. Kondensor: Kondensor terletak di luar ruangan dan berfungsi untuk mendinginkan gas
refrigeran yang telah dikompresi oleh kompresor. Di kondensor, gas refrigeran melepaskan
panas ke lingkungan luar dan mengalami kondensasi menjadi cairan.

3. Evaporator: Evaporator terletak di dalam ruangan dan berfungsi untuk menguapkan cairan
refrigeran menjadi gas. Di evaporator, refrigeran menyerap panas dari udara di dalam ruangan,
sehingga menyebabkan penurunan suhu udara.

4. Katup ekspansi: Katup ekspansi adalah komponen yang mengurangi tekanan dan suhu
refrigeran setelah melewati kondensor. Hal ini menyebabkan refrigeran berubah menjadi
campuran cairan dan uap.

5. Kipas: Kipas digunakan untuk mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Kipas ini
membantu mengarahkan udara dingin yang dihasilkan oleh evaporator ke seluruh ruangan.

6. Filter udara: Filter udara berfungsi untuk membersihkan udara dari debu, kotoran, dan partikel
lainnya sebelum udara masuk ke evaporator. Filter yang bersih membantu menjaga kualitas
udara di dalam ruangan dan menjaga kinerja AC.

7. Thermostat: Thermostat adalah komponen yang digunakan untuk mengontrol suhu yang
diinginkan di dalam ruangan. Thermostat akan mengatur kapan AC harus menyala dan mati
berdasarkan suhu yang telah ditentukan.Selain komponen utama ini, AC juga dapat memiliki
komponen tambahan seperti motor kipas, kontrol elektronik, sensor suhu, dan lain-lain. Semua
komponen ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan suhu
yang diinginkan.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 LOKASI PENGAMATAN SISTEM OPTIMASI

A) Ruang pengujian

1. Lokasi pengujian dari optimasi sistem pendingin menggunakan air conditioner


adalah ruangan gedung fisika lantai 2. Nomor ruangan 03 . yang luas ruangan
yang kami uji seluas 6,5 m dan panjang ruangan nya adalah 6 m .
2. Dinding ruangan tersebut terbuat Dinding dengan cat berwarna terang. Dimana
Cat berwarna terang seperti putih yang membantu memantulkan sinar matahari
dan mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan. Hal ini dapat membantu
mengurangi beban kerja AC dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
3. Model lantai yang digunakan adalah Lantai keramik atau ubin: Lantai keramik
atau ubin memiliki sifat yang dingin dan dapat membantu menjaga suhu ruangan
tetap sejuk. Selain itu, lantai ini juga mudah dibersihkan dan tahan terhadap
kelembapan.
4. Model Atap yang diamati menggunakan bahan isolasi termal: Atap dengan bahan
isolasi termal seperti atap berinsulasi atau atap dengan lapisan isolasi dapat
membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan. Bahan isolasi termal
ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi beban kerja
AC. Dimana warna untuk Atap yang digunakan berwarna terang yaitu warna
putih . Atap dengan warna terang seperti putih atau warna cerah lainnya dapat
membantu memantulkan sinar matahari dan mengurangi panas yang masuk ke
dalam ruangan. Hal ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
mengurangi beban kerja AC.

10
B ) Sistem Kinerja Pendingin AC

Merek AC yang diamati adalah AC York. Yang dimana sistem kinerja standar merek
AC YORK adalah sebagia berikut :

1. . Sistem Kinerja Standar: AC York dengan sistem kinerja standar biasanya menawarkan
efisiensi yang baik dalam hal pendinginan dan pengaturan suhu. Mereka dapat
memberikan kenyamanan yang baik dalam ruangan dengan biaya operasional yang
terjangkau.
2. . Sistem Kinerja Tinggi: AC York dengan sistem kinerja tinggi dirancang untuk
memberikan efisiensi yang lebih tinggi dalam hal pendinginan dan pengaturan suhu.
Mereka menggunakan teknologi canggih seperti kompresor inverter atau motor DC untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi biaya operasional.
3. . Sistem Kinerja Ultra Tinggi: AC York dengan sistem kinerja ultra tinggi adalah yang
paling efisien dalam hal pendinginan dan pengaturan suhu. Mereka menggunakan
teknologi terbaru seperti kompresor variabel kecepatan dan kontrol cerdas untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan memberikan kenyamanan yang maksimal.
4. . Sistem Kinerja Variabel: AC York dengan sistem kinerja variabel dapat menyesuaikan
kapasitas pendinginan sesuai dengan kebutuhan ruangan secara real-time. Mereka dapat
mengurangi konsumsi energi dengan mengoperasikan kompresor pada kecepatan yang
lebih rendah saat suhu ruangan mendekati suhu yang diinginkan.

C ) Peralatan yang digunakan

Dalam optimasi sistem pendingin ruangan menggunakan AC . peralatan kami gunakan


yang pertama , untuk mengukur suhu ruangan AC sebelum dan sesudah optimasi dan yang
kedua , mengukur suhu ruangan yang tidak mengunakan AC . adalah dengan menggunakan
aplikasi pengukur suhu yang terdapat di smartphone kita . untuk mengukur luas ruangan
tersebut menggunakan alat ukur berupa meter .

D) Pengujian suhu ruangan yang optimal

Di dalam optimasi suhu kami mengunakan dua metode pengujian yang pertama ruangan
yang tidak mengunakan AC dan metode yang kedua rungan AC setelah optimasi dan sesudah

11
optimasi . untuk hasil pengukuran kedua metode pengujian tersebut kami sajikan dalam bentuk
tabel yang dapat dilihat di bawah ini yaitu sebagai berikut :

NO DATA SEBELUM DATA SETELAH


VARIABEL OPTIMASI OPTIMASI CATATAN
1 Suhu ruangan dengan tidak OPTIMAL
O O
digidupkan AC 27 C 27 C
2 Suhu ruangan yang
dihidupkan AC , dibeberapa
titik :
a. Depan AC 20O C 19O C OPTIMAL
b. Ditengah ruangan 25 C 23 O C OPTIMAL
c. Dibelakang 25,5O C 24 O C OPTIMAL
d. Samping kiri 25,5 O C 23,9O C OPTIMAL
e. Samping kanan 25,5 O C 23,9O C OPTIMAL

3.2 KELEMAHAN DAN TANTANGAN PENGUNAAN AC YORK

1. Biaya awal yang tinggi: AC York sering kali memiliki biaya awal yang lebih tinggi
dibandingkan dengan merek AC lainnya. Ini mungkin menjadi tantangan bagi mereka yang
memiliki anggaran terbatas atau mencari opsi yang lebih terjangkau.

2. Perawatan dan perbaikan yang kompleks: AC York menggunakan teknologi canggih dan fitur-
fitur yang rumit. Hal ini dapat membuat perawatan dan perbaikan menjadi lebih kompleks dan
memerlukan teknisi yang terlatih untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Ini dapat meningkatkan
biaya perawatan dan memerlukan sumber daya tambahan.

3. Keterbatasan dukungan teknis: Terkadang, tersedia dukungan teknis yang terbatas untuk AC
York, terutama jika Anda berada di daerah yang jarang dilayani oleh dealer atau teknisi yang
berpengalaman dengan merek ini. Ini dapat menyulitkan jika Anda memerlukan bantuan teknis
atau perbaikan.

12
4. Ketergantungan pada suku cadang: AC York mungkin memerlukan suku cadang khusus yang
hanya tersedia melalui dealer resmi atau distributor. Jika suku cadang tersebut sulit ditemukan
atau tidak tersedia di daerah Anda, ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam perbaikan dan
pemeliharaan AC.

5. Kompleksitas instalasi: AC York dengan fitur-fitur canggih mungkin memerlukan instalasi


yang lebih rumit. Ini dapat memerlukan waktu dan upaya tambahan, serta memerlukan teknisi
yang berpengalaman untuk memastikan instalasi yang benar.

3.3 PERAWATAN SISTEM PENDINGIN AC

Perawatan sistem pendingin AC sangat penting untuk menjaga kinerja optimal dan umur
panjang AC. Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang dapat Anda lakukan:

1. Membersihkan filter udara: Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara dan
mengurangi efisiensi pendinginan AC. Bersihkan atau ganti filter udara secara teratur, sesuai
dengan petunjuk produsen.

2. Membersihkan kondensor: Kondensor adalah unit luar AC yang bertanggung jawab untuk
membuang panas dari ruangan. Pastikan kondensor bebas dari kotoran, daun, atau hambatan
lainnya. Bersihkan kondensor secara teratur dengan menyapu atau menggunakan semprotan air
lembut.

3. Memeriksa dan membersihkan evaporator: Evaporator adalah unit dalam AC yang


bertanggung jawab untuk pendinginan udara. Pastikan evaporator bersih dan bebas dari kotoran
atau debu. Anda dapat menggunakan sikat lembut atau vakum untuk membersihkannya.

4. Memeriksa dan membersihkan saluran pembuangan: Pastikan saluran pembuangan AC tidak


tersumbat oleh kotoran atau kerak. Jika saluran pembuangan tersumbat, air kondensasi dapat
mengalir ke dalam ruangan. Bersihkan saluran pembuangan secara teratur dengan menggunakan
sikat atau alat pembersih saluran pembuanga

5. Memeriksa dan membersihkan kipas: Pastikan kipas pada unit luar AC berputar dengan lancar
dan tidak ada hambatan. Bersihkan kipas dari kotoran atau debu yang menempel.

13
6. Memeriksa dan mengisi refrigeran: Refrigeran adalah zat pendingin yang digunakan dalam
sistem AC. Pastikan tingkat refrigeran dalam sistem Anda sesuai dengan petunjuk produsen. Jika
refrigeran rendah, hubungi teknisi AC untuk mengisi ulang refrigeran.

7. Memeriksa dan mengencangkan koneksi listrik: Periksa koneksi listrik AC untuk memastikan
tidak ada kabel yang longgar atau rusak. Pastikan juga sirkuit listrik yang digunakan oleh AC
memiliki kapasitas yang cukup.

8. Memeriksa dan menguji thermostat: Pastikan thermostat berfungsi dengan baik dan mengatur
suhu dengan akurat. Jika ada masalah dengan thermostat, hubungi teknisi AC untuk perbaikan
atau penggantian.

3.4 PENGUJIAN FUNGSIONALITAS AC

A. Pengujian suhu : AC YORK Yang digunakan mampu menurunkan suhu sesuai


dengan pengaturan yang diinginkan . yang dimana AC YORK mampu mencapai
waktu yang wajar dan menjaga suhu tersebut secara kosnsisten .
B. Pengujian kelembapan : AC merek YORK yang digunakan mampu menjaga tingkat
kelembapan dengan nyaman serta dalam ruangan dan mampu mengontrol kelembapan
udara .
C. Pengujian aliran udara : AC YORK yang digunakan mampu menghasilkan aliran
udara yang cukup mendinginkan ruangan secara efektif. Contoh nyan ruangan dengan
luas yang kami uji dengan P = 6 m dan L = 6, 5 m mampu dingin dengan tidak lebih
dari 10 menit dimana menggunkan suhu oengaturan 18 – 19 derajat.

3. 5 PEMILIHAN SENSOR RUANNGAN YANG OPTIMAL

Untuk merancang sebuah ruangan yang suhu rungan agar normaol dimana didalam nya
kita tida akan merasakan kedingan maupun kepanasan . ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :

14
a) Dinding ruangan

Untuk ruangan yang memiliki AC, sebaiknya menggunakan dinding yang dapat membantu
menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi beban kerja AC. Berikut adalah beberapa
jenis dinding yang sebaiknya digunakan untuk ruangan ber AC:

1. Dinding dengan bahan isolasi termal: Dinding dengan bahan isolasi termal dapat
membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dengan mengurangi panas yang masuk dari luar
ruangan. Bahan isolasi termal yang umum digunakan adalah styrofoam, fiberglass, atau
rockwool.

2. Dinding dengan cat berwarna terang: Cat berwarna terang seperti putih atau warna pastel
dapat membantu memantulkan sinar matahari dan mengurangi panas yang masuk ke dalam
ruangan. Hal ini dapat membantu mengurangi beban kerja AC dan menjaga suhu ruangan
tetap sejuk.

3. Dinding dengan material berpori: Material berpori seperti bata atau beton ringan dapat
membantu sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara yang bergerak dapat membantu menjaga
suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi beban kerja AC.

4. Dinding dengan material yang tidak menyerap panas: Material seperti marmer atau granit
dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk karena tidak menyerap panas. Hal ini
dapat membantu mengurangi beban kerja AC dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

Dinding yang tepat dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
mengurangi beban kerja AC.

B. Lantai ruangan

Untuk ruangan yang memiliki AC, sebaiknya menggunakan lantai yang dapat membantu
menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan memberikan kenyamanan. Berikut adalah beberapa jenis
lantai yang sebaiknya digunakan pada ruangan ber AC:

1. Lantai keramik atau ubin: Lantai keramik atau ubin memiliki sifat yang dingin dan dapat
membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Selain itu, lantai ini juga mudah dibersihkan dan
tahan terhadap kelembapan.

15
2. Lantai vinyl: Lantai vinyl memiliki sifat yang dingin dan tahan terhadap kelembapan. Lantai
ini juga mudah dibersihkan dan tersedia dalam berbagai pilihan desain dan warna.

3. Lantai beton polos: Lantai beton polos memiliki sifat yang dingin dan dapat membantu
menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Lantai ini juga tahan terhadap kelembapan dan mudah dalam
perawatan.

4. Lantai kayu dengan lapisan pelindung: Lantai kayu dengan lapisan pelindung seperti laminasi
atau vinil dapat memberikan kesan yang hangat namun tetap menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Pastikan lantai kayu dilapisi dengan lapisan pelindung yang tahan terhadap kelembapan.

5. Lantai batu alam: Lantai batu alam seperti granit atau marmer memiliki sifat yang dingin dan
tahan terhadap kelembapan. Lantai ini memberikan kesan yang elegan dan tahan lama.

Pemilihan lantai yang tepat dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
memberikan kenyamanan.

C .Atap ruangan

Untuk ruangan yang memiliki AC, sebaiknya menggunakan atap yang dapat membantu menjaga
suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi panas yang masuk dari luar. Berikut adalah beberapa
jenis atap yang sebaiknya digunakan pada ruangan ber AC:

1. Atap dengan bahan isolasi termal: Atap dengan bahan isolasi termal seperti atap berinsulasi
atau atap dengan lapisan isolasi dapat membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam
ruangan. Bahan isolasi termal ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
mengurangi beban kerja AC.

2. Atap dengan warna terang: Atap dengan warna terang seperti putih atau warna cerah lainnya
dapat membantu memantulkan sinar matahari dan mengurangi panas yang masuk ke dalam
ruangan. Hal ini dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi beban kerja
AC.

3. Atap dengan ventilasi yang baik: Atap dengan ventilasi yang baik, seperti atap dengan
ventilasi alam atau atap dengan kipas angin atap, dapat membantu sirkulasi udara di dalam

16
ruangan. Udara yang bergerak dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
mengurangi beban kerja AC.

4. Atap dengan material yang tahan terhadap panas: Atap dengan material yang tahan terhadap
panas, seperti genteng metal atau genteng beton yang dilapisi dengan bahan pelindung termal,
dapat membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan. Hal ini dapat membantu
menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan mengurangi beban kerja AC.

Pemilihan atap yang tepat dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan
mengurangi beban kerja AC.

17
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Agar optimasi pendingin ruangan mengunakan AC berjalan dengan baik dan tidak cepat
rusak ada beberapa yang harus diperhatikan :

1. Pilih AC yang tepat: Saat membeli AC baru, pastikan untuk memilih ukuran yang sesuai
dengan kebutuhan ruangan. AC yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat mengakibatkan
pemborosan energi. Perhatikan juga label energi AC dan pilih yang memiliki efisiensi tinggi.

2. Atur suhu dengan bijak: Mengatur suhu AC dengan bijak dapat membantu mengurangi
konsumsi energi. Cobalah untuk menjaga suhu di sekitar 24-26 derajat Celsius, yang merupakan
suhu yang nyaman namun tetap efisien.

3. Perhatikan isolasi termal: Pastikan ruangan terisolasi dengan baik dari panas luar. Gunakan
isolasi termal pada dinding, jendela, dan atap untuk mengurangi transfer panas. Hal ini akan
membantu AC bekerja lebih efisien.

4. Lakukan pemeliharaan rutin: Melakukan pemeliharaan rutin pada AC, seperti membersihkan
kondensor, memeriksa kondisi komponen, dan memastikan tidak ada kebocoran udara, dapat
membantu menjaga kinerja optimal dan mengurangi konsumsi energi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Devita, R. N., & Wibawa, A. P. (2020). Teknik Teknik Optimasi Knapsack Problem. Sains,

Aplikasi, Komputasi dan Teknologi Informasi, 2(1), 35-40

Angga, N. M. (2015). Perancangan Media Pembelajaran Fisika tentang Suhu. SNASTIA 2015
VOL 1. NO 3 , Hal .( 70-74 )

ndarwati, S., Respati, S. M. B., & Darmanto, D. (2019). Kebutuhan daya pada air conditioner
saat terjadi perbedaan suhu dan kelembaban. Majalah Ilmiah Momentum, 15(1). (1 –10)

19

Anda mungkin juga menyukai