Anda di halaman 1dari 21

1

REFRIGERATOR: CARA KERJA, EFISIENSI, KOMPONEN,


APLIKASI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mesin Konversi Energi
yang dibina oleh Ibu Retno Wulandari, S.T., M.T.

Oleh
M RENDY HERDANA ISLAMI 150514607850
MUHAMMAD HUDA 150514602673
MUHAMMAD IRSYAD 150514605582

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN 2017
2

DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Bahasan........................................................................................ 1
1.3 Manfaat........................................................................................................ 1
BAB II..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Refrigerator................................................................................ 2
2.2 Klasifikasi Refrigerator.................................................................................. 2
2.2.1 Sistem refrigerasi kompresi uap.........................................................................2
2.2.2 Sistem refrigeasi absorbsi................................................................................5
2.2.3 Sistem refrigerasi udara...................................................................................5
2.3 Komponen Refrigerator................................................................................. 6
2.4 Prinsip Kerja Refrigerator............................................................................ 13
2.5 Efisiensi Refrigerator..................................................................................14
2.6 Aplikasi Refrigerator................................................................................... 14
2.7 Diagram Psikometrik.................................................................................. 16
BAB III.................................................................................................................. 18
PENUTUP.............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 19

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada jaman modern ini manusia berusaha supaya segala sesuatu dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat tanpa hambatan. Oleh karena itu, penemuan penemuan baru
dibidang teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia yang sekarang banyak
3

diminati. Sekarang ini banyak peralatan atau mesin yang memiliki kemampuan sangat baik,
dari segi operasionalnya sangatlah efisiensi sehingga tidak banyak memakan waktu dan
tempat.
Teknologi dibidang refrigerasi dan air conditioning merupakan teknologi yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada masa sekarang. Oleh karena itu teknologi
refrigerasi adalah pilihan yang paling tepat karena refrigerasi mempunyai fungsi utama yaitu
kenyamanan dan perlindungan.
Refrigerasi adalah sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai
mencapai suhu dibawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada
bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan
refrigerasi juga dapat ditemukan dipabrik berskala besar, sontohnya pada proses dehidrasi
gas, aplikasi pada petroleum seperti pemurnian minyak pelumas, reaksi suhu rendah, dan
proses pemisahan hidrokarbon.

1.2 Rumusan Bahasan


a. Pengertian Refrigerator
b. Prinsip Kerja Dari Refrigerator
c. Penggunaan Refrigerator
d. Efisiensi Refrigerator

1.3 Manfaat
a. Makalah ini dapat digunakan untuk bahan materi acuan.
b. Dapat digunakan sebagai pegangan / materi
c. Dapat menambah informasi dan pengetahuan
d. Dapat melengkapi dari berbagai susunan materi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Refrigerator


Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan ke
lingkungan sehingga temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur
lingkungannya. Kinerja mesin refrigerasi kompresi uap ditentukan oleh beberapa parameter,
diantaranya adalah kapasitas pendinginan kapasitas pemanasan,daya kompresi, koefisien kinerja
4

dan faktor kinerja.Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi
dapat dipindahkan.Sehingga refrigerasi selalu berhubungan dengan proses-proses aliran panas
dan perpindahan panas.

Refrigerator adalah suatu alat pendingin yang berfungsi sebagai alat untuk
menurunkan suhu / temperatur udara maupun ruang (umumnya), bisa juga alat ini berfungsi
untuk mendinginkan suatu alat (khususnya). Refrigerator bisa disebut juga dengan Mesin
Pendingin.
Refrigerator terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Refrigerator untuk keperluan Industri. Untuk memisahkan gas-gas dari udara (Air
Sparation Plant ) yaitu gas Nitrogen, Oksigen dan Ar (2). Dehumidification of Air,
yaitu sebagai alat untuk menurunkan kadar uap air di udara.
2. Refrigerator rumah tangga seperti Lemari es / Kulkas. Sebagai penyimpan sayur dan
buah-buahan pada suhu kesegaran sekitar 5Celcius agar tetap segar.
3. Refrigerator Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman). Seperti untuk
membekukan daging, ikan dan minuman pada suhu minus sekitar -18Celcius
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioner), penyejuk udara yang didinginkan dan
menghasilkan udara yang nyaman bagi tubuh pada suhu normal 27 Celcius
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk sirkulasi udara

2.2 Klasifikasi Refrigerator


Ditinjau dari prinsip kerjanya, sistem refrigerasi di bagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Sistem refrigerasi kompresi uap
2. Sistem refrigeasi absorbsi
3. Sistem refrigerasi udara

2.2.1 Sistem refrigerasi kompresi uap


Cara kerja dari mesin pendingin dengan siklus refrigerasi kompresi uap adalah sebagai
berikut :

Pada siklus kompresi uap, di evaporator refrigeran akan menghisap panas dari lingkungan
sehingga panas tersebut akan menguapkan refrigeran. Kemudian uap refrigeran akan dikompres
oleh kompresor hingga mencapai tekanan kondensor, dalam kondensor uap refrigeran
dikondensasikan dengan cara membuang panas dari uap refrigeran ke lingkungannya.
Kemudian refrigeran akan kembali di teruskan ke dalam evaporator. Dalam diagram P-h
siklus kompresi uap ideal dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
5

Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap seperti pada gambar 2.2 diatas adalah
sebagai berikut:
a. Proses kompresi (1-2)
Proses ini dilakukan oleh kompresor dan berlangsung secara isentropik adiabatik. Kondisi
awal refrigeranpada saat masuk ke dalam kompresor adalah uap jenuh bertekanan rendah,
setelah mengalami kompresi refrigeranakan menjadi uap bertekanan tinggi. Karena proses ini
berlangsung secara isentropik, maka temperatur ke luar kompresor pun meningkat. Besarnya
kerja kompresi per satuan massa refrigeran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

qw= h1 h2 (1)
dimana :
qw = besarnya kerja kompresor (kJ/kg)
h1 = entalpi refrigeran saat masuk kompresor (kJ/kg)
h2= entalpi refrigeran saat keluar kompresor (kJ/kg)
b. Proses kondensasi (2-3)
Proses ini berlangsung didalam kondensor. Refrigeran yang bertekanan tinggi dan
bertemperatur tinggi yang berasal dari kompresor akan membuang kalor sehingga fasanya
berubah menjadi cair. Hal ini berarti bahwa di dalam kondensor terjadi pertukaran kalor
antara refrigeran dengan lingkungannya (udara), sehingga panas berpindah dari refrigeran ke
udara pendingin yang menyebabkan uap refrigeran mengembun menjadi cair. Besar panas per
satuan massa refrigeran yang dilepaskan di kondensor dinyatakan sebagai:
qc = h2 h3 (2)
dimana :
qc = besarnya panas dilepas di kondensor (kJ/kg)
h1 = entalpi refrigeran saat masuk kondensor (kJ/kg)
h2= entalpi refrigeran saat keluar kondensor (kJ/kg)
c. Proses expansi (3-4)
Proses expansi ini berlangsung secara isoentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi perubahan
entalpi tetapi terjadi drop tekanan dan penurunan temperatur, atau dapat dituliskan dengan:
h3 = h4 (3)
Proses penurunan tekanan terjadi pada katup expansi yang berbentuk pipa kapiler atau orifice
yang berfungsi untuk mengatur laju aliran refrigeran dan menurunkan tekanan.
6

d. Proses evaporasi (4-1)


Proses ini berlangsung secara isobar isothermal (tekanan konstan, temperatur konstan) di
dalam evaporator. Panas dari lingkungan akan diserap oleh cairan refrigeran yang bertekanan
rendah sehingga refrigeran berubah fasa menjadi uap bertekanan rendah. Kondisi refrigeran
saat masuk evaporator sebenarnya adalah campuran cair dan uap, seperti pada titik 4 dari
gambar 2.2 diatas.
Besarnya kalor yang diserap oleh evaporator adalah:
Qe = h1 h4 (4)
dimana :
qe= besarnya panas yang diserap di evaporator (kJ/kg)
h1 = entalpi refrigeran saat keluar evaporator (kJ/kg)
h2= entalpi refrigeran saat masuk evaporator (kJ/kg)
Selanjutnya, refrigeran kembali masuk ke dalam kompresor dan bersirkulasi lagi. Begitu
seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai.Untuk menentukan harga entalpi pada
masing-masing titik dapat dilihat dari tabel sifat-sifat refrigeran.
Setelah melakukan perhitungan untuk beberapa jenis refrigerant yang sering dipakai di
Indonesia, didapat nilai COP (Coefficient of Performance) sebagai fungsi temperatur
kondensasi ditampilkan pada Tabel 2.1

Sistem pendinginan ini terdiri dari beberapa alat utama yang pokok untuk dapat terjadinya
proses kompresi uap, yaitu :
a. Kompresor, berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant.
b. Kondensor berfungsi mendinginkan atau mengembunkan refrigerant berarti terjadi panas
yang dibuang di dalam kondensor.
c. Katup ekspansi, berfungsi untuk mengeskpansikan refrigerant secara entalpi konstan dan
tidak ada panas yang diserap maupun dibuang pada proses ekspansi untuk menurunkan
tekanan refrigerant.
d. Evaporator, berfungsi untuk memanaskan atau menguapkan refrigerant, berarti ada panas
yang diserap oleh refrigerant sehingga terjadi efek pendinginan pada lingkungan sekitarnya.
Untuk mengetahui kemampuan mesin pendingin maka digunakan koefisien performansi
(Coefficient of Performance, COP), yang dimaksud dengan COP adalah perbandingan antara
efek pendinginan dan kerja yang dilakukan oleh kompresor.
7

2.2.2 Sistem refrigeasi absorbsi


Sistem Refrigerasi Absorbsi ditemukan pertama kali oleh Ferdinand Carre, seorang
warga Perancis dan dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1860. Sistem ini hampir sama
dalam beberapa hal dengan siklus kompresi uap seperti adanya komponen kondensor, katup
ekspansi dan evaporator. Perbedaannya adalah tidak adanya kompresor pada sistem absorbsi
digantikan dengan tiga komponen lain diantaranya absorber, pompa dan generator.
Sistem absorbsi menyerap uap tekanan rendah dari evaporator ke dalam zat cair
penguap (absorbing liquid) yang cocok pada absorber. Pada komponen ini terjadi perubahan
fasa dari uap menjadi cair, karena proses ini sama dengan kondensasi, maka selama proses
berlangsung terjadi pelepasan kalor. Tahap berikutnya adalah menaikan tekanan zat cair
tersebut dengan pompa dan membebaskan uap dari zat cair penyerap dengan pemberian
kalor. Pada sistem kompresi uap, siklus yang terjadi dioperasikan oleh kerja (work-operated
cycle) karena kenaikan tekanan refrigeran pada saluran discharge dilakukan oleh kompresor.
Sedangkan pada sistem absorbsi, siklusnya dioperasikan oleh kalor (heat-operated cycle)
karena hampir sebagian besar operasi berkaitan dengan pemberian kalor untuk melepaskan
uap refrigeran dari zat cair yang bertekanan tinggi pada generator. Sebenarnya pada sistem ini
juga membutuhkan kerja atau usaha untuk menggerakan pompa namun relatif lebih kecil
dibandingkan dengan sistem kompresi uap.
Generator menerima kalor dan membuat uap refrigeran terpisah dari absorbentnya
menuju ke kondensor, sementara absorben akan kembali menuju absorber melalui katup
trotel. Pada kondensor terjadi pelepasan kalor ke lingkungan sehingga fasa refrigeran berubah
dari uap superheat menjadi cair. Selanjutnya refrigeran mengalami penurunan tekanan dan
temperatur secara adiabatis pada katup ekspansi sehingga ketika memasuki evaporator
temperaturnya akan berada di bawah temperatur lingkungan. Pada komponen evaporator
inilah terjadi proses pendinginan suatu produk dimana kalornya diserap oleh refrigeran untuk
selanjutnya menuju absorber. Contoh pasangan refrigeran dengan absorbennya adalah air dan
LiBr? (Litium Bromida) serta NH3 (amonia) dan air.

2.2.3 Sistem refrigerasi udara


Sistem pendinginan udara adalah pendingin yang menggunakan udara sebagai media untuk
mendinginkan suatu objek. Dalam hal ini mesin kendaraan bermotor adalah contoh nyatanya.
Apabila mesin bekerja dalam suhu tinggi dapat menyebabkan over heating. Akibatnya
komponen mesin cepat rusak. Sistem ini dilengkapi dengan sirip sirip pendingin. Hal itu
menyebabkan tidak cocok diaplikasikan pada mesin yang mempunyai silinder banyak.
Karena membutuhkan ruang yang cukup luas. Biasanya mesin ini digunakan pada mesin satu
silinder yang berdaya kecil.
Kelebihan dari sistem pendingin udara yaitu rancangan yang sederhana dan hampir tanpa
perawatan. Berbeda dengan sistem pendingin air yang membutuhkan perawatan secara rutin.
Rancangan tersebut menyebabkan mesin cepat dalam mencapai suhu kerja. Tapi resikonya
apabila putaran mesin tinggi sedangkan udara yang mengalir melalui mesin sedikit, mesin
akan mengalami over heating. Sangat berbahaya karena dapat merusak komponen mesin.
Maka mesin stasioner dilengkapi blower untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu kelemahan sistem pendingin udara yaitu dapat menghasilkan kebisingan. Sirip
pendingin memaksa udara bergetar sangat cepat dan menghasilkan suara yang keras. Getaran
8

tersebut disebabkan oleh ledakan dari proses pembakaran. Solusinya dengan menambahkan
karet tahan panas diantara sirip pendingin sebagai peredam.
Pada dasarnya sistem refrigerasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem refrigerasi mekanik
Sistem refrigerasi ini menggunakan mesin-mesin penggerak atau dan alat mekanik lain dalam
menjalankan siklusnya. Yang termasuk dalam sistem refrigerasi mekanik di antaranya adalah:
a. Siklus Kompresi Uap (SKU)
b. Refrigerasi siklus udara
c. Kriogenik/refrigerasi temperatur ultra rendah
d. Siklus sterling
2. Sistem refrigerasi non mekanik
Berbeda dengan sistem refrigerasi mekanik, sistem ini tidak memerlukan mesin-mesin
penggerak seperti kompresor dalam menjalankan siklusnya. Yang termasuk dalam sistem
refrigerasi non mekanik di antaranya:
a. Refrigerasi termoelektrik
b. Refrigerasi siklus absorbsi
c. Refrigerasi steam jet
d. Refrigerasi magnetic dan Heat pipe
Dewasa ini, penerapan siklus-siklus refrigerasi hampir meliputi seluruh aspek kehidupan kita
sehari-hari.Industri refrigerasi dan tata udara telah berkembang sangat pesat dan sangat
variatif, demi memenuhi kebutuhan pasar yang sangat bervariasi.

2.3 Komponen Refrigerator


1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesin pendingin. Kompresor
berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas Kompresor akan memompa
gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem
dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi
dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga
membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan
dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan
mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
9

Ada beberapa jenis Compressor menurut prinsip kerjanya, diantaranya :


a. Compressor Torak
Compressor jenis ini, refrigerant ditekan dan dihisap oleh piston yang bergerak naik
turun atau maju mundur melalui katup tekan dan katup hisap. Refrigerant cair setelah
melalui katup ekspansi/pipa kapiler akan menguap di evaporator dan di isap oleh
compressor melalui katup hisap kemudian ditekan melalui katup tekan.
b. Compressor Rotari
Ada dua jenis compressor rotari yang umum digunakan, yaitu :
Compressor AC
Compressor Rotari
1. Daun Pisau Tetap (Stationary Blade atau Roller Type).
Pada kompresor rotary type ini terdiri dari : Roller sebuah besi baja berbentuk
silinder yng berputar pada ujung poros rotor yang tidak sepusat (eksentrik). Kedua
roller dan ujung poros berputar dalam rumah yang berbentuk silinder yang
selanjutnya disebut silinder. Oleh karena ujung poros yang tidak sepusat, maka roller
juga berputar tidak sepusat dan menyinggung bagian dalam dinding silinder pada satu
garis. Jika poros berputar, maka roller pun akan ikut berputar pada bagian dalam dari
silinder tersebut. Sebuah pisau yang ditekan oleh pegas dari belakang melalui alur
pada silinder selalu menekan roller pada satu garis. Daun pisau bergerak maju mundur
pada alur dari silinder mengikuti roller selama roller berputar pada bagian dalam
silinder.
Saluran hisap tidak memiliki katup hisap, tetapi memiliki saringan yang
berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk kedalam silinder. Saluran tekan
mempunyai katup tekan (discharge Valve) untuk menghindarkan gas tekanan tinggi
pada waktu compressor berhenti agar tidak mengalir kembali ke dalam silinder. Pada
waktu roller menutup lubang saluran hisap dan tekan pada saat yang bersamaan, maka
di dalam silinder hanya ada satu ruang tekanan rendah saja.
2. Daun Pisau Berputar (Rotary Blade atau Vane Type).
Terdiri dari satu silinder yang di dalamnya terdapat roller yang dilengkapi
dengan 2 atau 4 buah daun pisau (blade/vane). Ujung poros yang tidak sepusat dapat
memutar roller di dalam silinder dengan satu sisi roller selalu menyinggung dinding
silinder bagian dalam. Jarak dari roller dan silinder hanya dipisahkan oleh lapisan
minyak yang sangat tipis. Pisau-pisau bergerak maju dan mundur pada alurnya.
Pada waktu poros berputar, ujung pisau selalu menempel pada dinding silinder
bagian dalam, ujung pisau dapat menempel pada dinding silinder karena dorongan
10

gaya sentrifugal dari poros yang sedang berputar. Ada juga yang diberi pegas di
bagian belakang pisau agar dapat menekan lebih kuat dan rapat.
Gas masuk melalui saluran hisap dan dimampatkan oleh pisau-pisau yang
berputar lalu mendorongnya keluar melalui saluran tekan. Compressor ini mempunyai
sebuah katup tekan pada saluran tekan, untuk menghindarkan gas tekanan tinggi
mengalir kembali ke compressor pada waktu compressor sedang berhenti.
Keuntungan memakai compressor rotari :
1. Lebih hemat pemakaian energi
2. Bentuknya ideal, kecil dan sederhana
3. Tekanannya setabil, suaranya lebih tenang
4. Getarannya kecil.
Kerugian kompresor rotari :
1. Jika terjadi kerusakan, sulit diperbaiki
2. Proses pembuatanya lebih sukar
3. Harganya otomatis lebih mahal
c. Compressor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal banyak dipakai pada instalasi Air Conditioner yang
berkapasitas besar. Compressor sentrifugal adalah Compressor putaran tinggi dengan
volume yang besar tetapi tekananya rendah. Compressor ini terdiri dari roda impeller
yang menjadi satu dengan poros yang semuanya ada di dalam rumah besi.
Prinsip kerja compressor sentrifugal adalah sama dengan fan atau pompa sentrifugal.
Gas tekanan rendah dan kecepatan rendah dari saluran hisap mengalir melalui poros
roda impeller. Pada waktu melalui roda impeller gas di dorong tegak lurus keluar
antara daun impeller dan tenaga sentrifugal yang timbul dari roda yang berputar, dan
dari ujung daun ke rumah Compressor dengan kecepatan yang tinggi dan suhu serta
tekanan yang tinggi pula.
Gas dengan tekanan dan kecepatan tinggi dialirkan dari rumah compressor ke
saluran gas yang mengurangi kecepatanya dan disalurkan pada tingkat kedua atau jika
ini tingkat terakhir dari compressor, gas dialirkan keruangan pengumpul dimana gas
melalui saluran tekan mengalir ke kondensor.
Dilihat dari letak motor penggeraknya, Compressor dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Compressor hermetik.
Adalah Compressor dimana motor penggerak berada dalam satu tempat atau rumah
yang tertutup, bersatu dengan compressor. Motor penggerak langsung memutarkan
poros compressor, sehingga jumlah putaran Compressor sama dengan jumlah putaran
motornya.
2. Kompresor semi hermetik.
Adalah compressor dimana motor serta compressornya berada di dalam satu tempat
atau rumah, akan tetapi motor penggeraknya terpisah dari compressor. Compressor
digerakan oleh motor penggerak melalui sebuah poros penggerak. Compressor ini
sering pula disebut compressor jenis baut atau Bolted type Hermetic.
3. Compressor open type.
Adalah compressor dimana motor penggeraknya terpisah dengan compressor.
Compressor digerakan oleh motor penggerak melalui hubungan sabuk/tali kipas
(fanbelt). compressor jenis ini pada umumnya lebih banyak digunakan pada unit-unit
11

yang besar kapasitasnya serta pemeliharaan yang lebih mudah dan sederhana.
Compressor jenis ini bisa memakai motor bensin dan motor diesel sebagai tenaga
penggeraknya.
2. Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor ,menurunkan temperatur refrigran
dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang
digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut
melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir.
Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara
tertiup diantaranya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas
dengan bantuan kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor
jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar proses pelepasan kalor
bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu,
pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak
terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan
mengakibatkan mesin pendingin menjadi kurang dingin.

3. Filter (receiver drier)


Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan
fiber dandesiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari
sirkulasi refrigerant. Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi , yaitu menyimpan
refrigerant, menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak
bersirkulasi pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas dengan cairan
refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspans Receiver-drier menerima
cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup
ekspansi). Receiver drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass .
Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet
pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda
asing oleh filter dan desiccant.
12

4. Pipa Kapiler
Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin sebelum
masuk ke evaporator. Pipa kapiler dipasang setelah komponen filter dyer (strainer),dengan
dililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapiler yang panjang jadi pendek dan
lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas antara isi pipa kapiler berupa cairan
bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang menuju ke kompresor.

5. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi
gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan
panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipapipa evaporator juga diperluas
permukaannya dengan memberi kisikisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara
dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang
mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan
kotorankotoran yang menempel pada kisikisi evaporator, karena kotoran itu akan turun
bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium.

6. Accumulator
13

Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair


bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga
berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran
yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah
agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud
refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih
mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.

7. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0C maka akan terbentuk
pembekuan (frost)pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta
kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar
temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka
thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa
kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator.Thermostat
dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan
melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar
1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah
mencapai > 4 C.

8. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan
supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat
pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar
evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya
katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan
temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.
14

9. Katup ekspansi jenis Blok


Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif terhadap
perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di
atas membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke
evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator naik kembali.
Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik
pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu
evaporator turun kembali, demikian seterusnya.
10. Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin
memiliki karakteristik yang berbeda.

11. Fan motor


Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin.Pada mesin
pendingin kulkas ada dua jenis fan
Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak
es , sayur ,dan buah ).
fan motor kondensor
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang
berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor
dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
15

12. Defrost Heater


Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin kulkas. Hampir
keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas
( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. selain itu
pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak
penyimpan buah di bawah rak es.

2.4 Prinsip Kerja Refrigerator


Prinsip kerja mesin pendingin adalah jika motor penggerak berputar maka akan
memutar kompresor. Dengan berputar kompresor, refrigeran akan naik suhu maupun
tekanannya. Hal ini disebabkan molekul-molekul dari refrigeran bergerak lebih cepat akibat
proses kompresi. Gas dari refrigeran akan merambat pada pipapipa kondensor dan media
pendinginan. Pada bagian kondensor diusahakan adanya media pendinginan yang baik, sebab
dengan adanya pendinginan yang baik pada bagian kondensor akan membantu memperlancar
terjadinya proses kondensasi. Temperatur dan tekanan gas refrigeran akan naik sampai
keseimbangan dicapai. Setelah terjadi keseimbangan proses kondensasi (pengembunan) gas
refrigeran mengalir menerusi saluran cairan tekanan tinggi menuju refrigeran control setelah
melewati drier strainer (saringan).
Siklus (daur) kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam sistem
refrigerasi. Pada daur ini ditekan dan kemudian diembunkan menjadi cairan, lalu tekanannya
diturunkan agar cairan tersebut dapat menguap kembali.

Siklus Pendinginan (Refrigeration Cycle)

Waktu kompresor sedang bekerja suhu dan tekanan refrigeran yang mengalir ke
kondensor, pipa kapiler, dryer, evaporator akan menjadi tinggi. Klep tekan (discharge valve)
menjadi terbuka dan klep hisap (sunction tube) menutup, dengan terbukanya klep tekan uap
16

yang dipompa oleh kompresor keluar melalui celah-celah klep tersebut dan masuk kedalam
saluran tekan. Refrigeran yang masuk kedalam pipa kondensor panasnya akan diserap oleh
udara yang mengalir melalui sela-sela pipa. Kondensor akan melepaskan panas dan
mengubah refrigeran yang bersuhu tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi. Uap yang berada
dalam kondensor akan turun suhunya dengan tekanan yang tinggi dan menjadi cairan. Cairan
tersebut mengalir kedalam dryer dan capillary tube yang mempunyai lubang diameter yang
kecil sehingga tekanan diturunkan menjadi rendah sesuai temperatur pada evaporator.

2.5 Efisiensi Refrigerator


EFISIENSI MESIN PENDINGIN
Efisiensi mesin pendingin dinyatakan dengan istilah COP (Coeficient Of
Performance), biasannya disebut koefisien prestasi atau koefisien kinerja atau koefisien
performa. COP merupakan ukuran standar efisiensi refrigerasi bagi sistim refrigerasi yang
ideal. Nilai COP ini didapatkan dari perbandingan antara kapasitas pendingin ( Q ) dengan
konsumsi arus kompresor ( W ). Jika nilai COP suatu mesin pendingin, maka semakin efisien
juga mesin pendingin tersebut.
Bentuk umum persamaan efisiensi mesin pendingin:

Daya untuk setiap kilowatt mesin pendingin merupakan kebalikan dari koefisien performasi,
dan suatu sistem mesin pendingin yang efisien akan memiliki nilai daya per kilowatt yang
rendah, tetapi mempunyai koefisien performa yang tinggi.
Coeficient of Performance (COP)
Coeficient of Performance merupakan koefisien unjuk kerja dari siklus refrijerasi atau
pendingin yang menunjukan kualitas unjuk kerja suatu sistem refrijerasi dan dinyatakan
dengan suatu angka hasil perbandingan antara energi yang diserap dari udara ruang dan
energi yang digunakan untuk mengkompresi gas di kompresor.
2.6 Aplikasi Refrigerator
Aplikasi refrigerasi hampir meliputi seluruh aspek kehidupan sehari hari. Seperti yang
sudah banyak orang ketahui aplikasi refrigerasi diartikan dalam luasan sempit, sebenarnya
refrigerasi banyak sekali digunakan pada bidang lain.
Penerapan mesin pendingin dibagi lima kelompok bidang, diantaranya:
1. Refrigerasi domestik
2. Refrigerasi komersial
3. Refrigerasi industri
4. Refrigerasi transportasi
5. Tata udara industri dan tata udara kenyamanan
Refrigerasi domestik
17

Refrigerasi domestik biasanya memiliki bentuk yang kecil, yang dayanya berkisar
antara 35W sampai 375W, seperti lemari es dan AC yang biasa digunakan di rumah tangga.

Refrigerasi industri/komersial
Refrigerasi industri atau komersial sebenarnya kedua bidang ini berbeda, namun bisa
disebut dalam satu kategori, maka dari itu untuk membedakannya biasanya refrigerasi
industri lebih besar kapasitasnya dibandingkan dengan refrigerasi komersial. Contoh industri
yang menerapkan refrigerasi diantaranya pabrik susu, anggur dan bir, minyak, industri
semen, pabrik karet, dan industri lainnya.

Refrigerasi transportasi
Aplikasi sistem refrigerasi yang dalam bidang transportasi sangat diperlukan seperti
pada pendingin kereta api, pesawat terbang, sepeda motor.
Tata udara
Pengkondisian udara ruangan yang melibatkan pengendalian temperatur ruangan,
kelembaban, pergerakan aliran udara, dan kebersihan udara.
Tata udara dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Tata udara industri
Pengendalian variasi ukuran dari produk. Ukuran bergantung pada pemuaian
dan pengerutan akibat naik atau turunnya temperatur
Pengendalian kadar uap air
Pengendalian laju reaksi kimia dan biokimia

Menciptakan udara yang bersih dan steril pada proses produksi dengan cara
menyaring udara yang masuk kedalam pabrik
18

2. Tata udara kenyamanan

2.7 Diagram Psikometrik


19
20

BAB III
PENUTUP

Refrigerator adalah suatu alat pendingin yang berfungsi sebagai alat untuk
menurunkan suhu / temperatur udara maupun ruang (umumnya), bisa juga alat ini berfungsi
untuk mendinginkan suatu alat (khususnya). Refrigerator bisa disebut juga dengan Mesin
Pendingin.
Ditinjau dari prinsip kerjanya, sistem refrigerasi di bagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Sistem refrigerasi kompresi uap

2. Sistem refrigeasi absorbsi

3. Sistem refrigerasi udara

Refrigerator terdiri dari beberapa jenis, yaitu :


Refrigerator untuk keperluan Industri, Untuk memisahkan gas-gas dari udara (Air
Sparation Plant ) yaitu gas Nitrogen, Oksigen dan Ar (2). Dehumidification of Air,
yaitu sebagai alat untuk menurunkan kadar uap air di udara.
Refrigerator rumah tangga seperti Lemari es / Kulkas. Sebagai penyimpan sayur dan
buah-buahan pada suhu kesegaran sekitar 5Celcius agar tetap segar.
Refrigerator Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman). Seperti untuk
membekukan daging, ikan dan minuman pada suhu minus sekitar -18Celcius
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioner), penyejuk udara yang didinginkan dan
menghasilkan udara yang nyaman bagi tubuh pada suhu normal 27 Celcius
Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
Kipas angin penyejuk sirkulasi udara
21

DAFTAR PUSTAKA

http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/prinsip-kerja-refrigerator
http://theshippingnote.blogspot.com.br/12
http://faengineering.blogspot.com.br/2011/05/teori-refrigerasi
http://team-sekard.blogspot.com.br/2012/03/sistem-refrigerasi
web.ipb.ac.id/elearning/media/teknik-pendinginan
www.primakencana.info/mengetahui-fungsi-refrigerasi

Anda mungkin juga menyukai