Anda di halaman 1dari 40

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MANUAL MUTU
LABORATORIUM
S1 TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG i


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah syukur penulis panjatkan kehadirat Allah tuhan semesta


alam yang telah melimpahkan karunia dan rahmatnya tanpa henti sehingga buku
manual ini dapat terselesaikan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga selalu
dipanjatkan ke junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari zaman jahilliyah menuju zaman islamiyah.
Laboratorium merupakan fasilitas pendukung yang sangat penting bagi
terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi. Pengelolaan laboratorium yang baik
dengan sendirinya akan mendorong terjadinya interaksi yang produktif di antara
pihak-pihak yang berkepentingan dan memberikan peluang lebih besar bagi
dihasilkannya output yang berkualitas.
Buku Manual Mutu Laboratorium ini diterbitkan sebagai upaya
memaksimalkan mutu pelayanan laboratorium sesuai dengan peran dan fungsi
laboratorium dalam mendukung kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Manual ini
ditulis sebagai pedoman yang bersifat umum. Dengan pemberlakuan manual mutu
ini diharapkan pihak-pihak yang terlibat berkomitmen untuk menjalankannya
secara konsisten dan terus menerus untuk meningkatkan kinerja.

Malang, 1 Agustus 2017


Dekan Fakultas Teknik UM

Dr. H. Andoko, M.T.


NIP 196508121991031005

UNIVERSITAS NEGERI MALANG i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
1.1 Profil Laboratorium................................................................................................1
1.2 Tujuan Laboratorium..............................................................................................1
1.3 Tujuan Manual Mutu Laboratorium.......................................................................2
2.1 Proses.....................................................................................................................3
2.2 Standar Dan Sasaran...............................................................................................4
3.1 Layanan Internal.....................................................................................................7
3.2 Layanan Eksternal..................................................................................................7
3.3 Mekanisme Peminjaman Alat.................................................................................8
3.4 Mekanisme Apabila Ada Yang Merusakkan Alat..................................................8
3.5 Inventarisasi...........................................................................................................8
3.6 Penghapusan Inventaris..........................................................................................8
4.1 Peralatan Laboratorium..........................................................................................9
4.2 Bahan-Bahan Kimia...............................................................................................9
4.3 Tata Tertib Bekerja Di Laboratorium...................................................................10
5.1 Deskripsi Pekerjaan Kepala Laboratorium...........................................................11
5.2 Deskripsi Pekerjaan Laboran................................................................................11
6.1 Keselamatan Kerja Di Laboratorium....................................................................14
6.2 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)......................................................14
6.3 Alat Pelindung Diri (APD)...................................................................................15
6.4 K3 Penanggulangan Kebakaran............................................................................15
6.5 Limbah.................................................................................................................16
7.1 Sop Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium ......................................................18

UNIVERSITAS NEGERI MALANG ii


BAB I. PROFIL DAN TUJUAN LABORATORIUM

1.1 Profil Laboratorium


Laboratorium Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
didirikan untuk menunjang proses pendidikan di Fakultas Teknik. Sejak
berdirinya, proses pengembangan laboratorium Program Studi S1 Teknik Mesin
Universitas Negeri Malang berlangsung secara gradual sejalan dengan semakin
banyaknya mahasiswa yang dilayani dan semakin banyaknya jenis-jenis layanan
yang harus dipenuhi.
Dengan semakin mandirinya universitas, termasuk di antaranya perolehan
hibah-hibah Dikti, perkembangan Laboratorium Program Studi S1 Teknik Mesin
Universitas Negeri Malang kian hari kian meningkat dan diupayakan untuk
memenuhi kuantitas dan kualitas laboratorium sesuai dengan kebutuhan dalam
mendukung proses belajar maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Laboratorium Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
didirikan untuk menunjang kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang terdiri atas
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, baik untuk dosen
maupun mahasiswa. Selain itu, sebagai wujud kontribusinya kepada masyarakat,
laboratorium juga mengembangkan pelayanan kepada pihak eksternal yang
berkoordinasi dengan Ketua Program Studi.

1.2 Tujuan Laboratorium


Laboratorium Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
merupakan bagian integral dari proses pendidikan di Program Studi S1 Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Tujuan Laboratorium Prodi
S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang adalah mendukung pencapaian visi
dan misi melalui peran dan fungsi yang diamanatkan kepada laboratorium.
Adapun tujuan laboratorium adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1


1. Layanan pembelajaran dalam bentuk praktikum untuk mata kuliah-mata kuliah
yang diselenggarakan oleh Program Studi di lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang khususnya Program Studi S1 Teknik Mesin atau
Prodi-prodi dari lain fakultas.
2. Layanan kegiatan penelitian dosen Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri
Malang yang menggunakan sarana laboratorium.
3. Layanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
maupun program studi secara kelembagaan, yang membutuhkan sarana
laboratorium.
4. Layanan dalam bentuk produk baik barang maupun jasa kepada pihak internal
dan eksternal Universitas Negeri Malang yang membutuhkan laboratorium.

1.3 Tujuan Manual Mutu Laboratorium


Manual mutu laboratorium ini dibuat dengan tujuan:
1. Menggariskan proses utama yang terkait dengan penyediaan layanan tri
dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Menjelaskan model sistem penjaminan mutu internal laboratorium.
3. Membuktikan komitmen Laboratorium Prodi S1 Teknik Mesin Universitas
Negeri Malang dalam bentuk dokumen tertulis sebagai pedoman peningkatan
mutu secara berkelanjutan sehingga dapat dipahami semua pihak yang terlibat
dalam proses pendidikan.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2


BAB II. PROSES, STANDAR DAN SASARAN

2.1 PROSES
Proses-proses yang terjadi di laboratorium dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
a. Proses Akademik
Proses akademik di laboratorium Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri
Malang meliputi: 1) proses belajar mengajar dalam bentuk praktikum, 2)
proses penelitian, 3) proses pengabdian kepada masyarakat, dan 4) proses
akademik yang terkait dengan pihak eksternal Fakultas Teknik.
b. Proses Administrasi
 Bidang Pendidikan : mengatur penggunaan ruang laboratorium, pengarsipan
modul-modul praktikum, surat menyurat.
 Bidang penelitian : peminjaman dan pengembalian sarana dan prasarana
laboratorium untuk penelitian, pengaturan jadwal penggunaan laboratorium.
Bidang pengabdian kepada masyarakat: peminjaman dan pengembalian
sarana dan prasarana laboratorium untuk pengabdian kepada masyarakat,
pengaturan jadwal penggunaan laboratorium.
 Layanan eksternal: pendokumentasian dan pengarsipan kegiatan layanan
internal dan eksternal, administrasi surat menyurat, dan keuangan.
c. Proses Keuangan
Meliputi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
laboratorium, pencairan anggaran, pelaksanaan program/kegiatan, pelaporan
kegiatan dan penggunaan dana.
d. Proses Sarana-Prasarana.
Proses ini meliputi pengusulan sarana-prasarana yang diperlukan oleh
laboratorium, pengadaan alat-alat laboratorium berkerja sama dengan Biro
Prasarana dan Sarana (BPS), inventarisasi prasarana-sarana, perawatan dan
pengafkiran sarana dan prasarana.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 3


e. Proses Tinjauan Manajemen
Meliputi evaluasi pengelolaan laboratorium yang diselenggarakan secara
berkala untuk mendapatkan masukan-masukan dan menindaklanjuti dalam
rangka peningkatan kualitas. Sumber-sumber masukan berasal dari: stake
holders (pemangku kepentingan) yaitu mahasiswa, dosen, staf laboratorium,
pejabat struktural fakultas dan prodi, pihak-pihak eksternal pengguna layanan.
f. Proses Sistem Informasi
Meliputi pengelolaan data digital dan non-digital, pengukuran kepuasan
pengguna laboratorium, dan pengelolaan informasi kegiatan tri dharma.
g. Proses Pengembangan SDM
Proses ini meliputi SDM pengembangan bidang akademik dan non-
akademik untuk kepala laboratorium dan laboran melalui kegiatan kursus dan
pelatihan-pelatihan serta pengembangan yang bersifat pengembangan pribadi
seperti spiritualitas, kepemimpinan, manajemen, dll.
h. Proses Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Laboratorium menyediakan sarana keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium yang diatur menurut SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.2 STANDAR DAN SASARAN


A. Pernyataan Standar Laboratorium
Laboratorium Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki berupa prasarana, sarana,
fasilitas, dan sumber daya manusia secara efektif dan efisien untuk mendukung
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan layanan
internal-eksternal dalam rangka mencapai visi dan misi fakultas dan program
studi.

B. Standar Turunan
Untuk mencapai standar tersebut, diperlukan standar-standar turunan yang
melibatkan pihak-pihak terkait dengan laboratorium sesuai peranan dan fungsinya.

1. Pimpinan Fakultas

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 4


a. Pimpinan fakultas menjalankan fungsi koordinatif lintas prodi untuk
mendukung efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan prodi terkait dengan
laboratorium.
b. Pimpinan fakultas memberikan saran dan masukan terkait pengembangan prodi
dan laboratorium.
c. Pimpinan fakultas bekerja sama dengan ketua program studi melakukan
monitoring dan evaluasi terkait kinerja laboratorium dan laboran.
d. Pimpinan fakultas mengembangkan manajemen laboratorium.
e. Pimpinan fakultas mengembangkan cluster lintas prodi
f. Pimpinan fakultas mengusahakan tercukupinya sarana, prasarana, dan fasilitas
laboratorium untuk menunjang kegiatannya.
g. Pimpinan fakultas menetapkan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan
penggunaan laboratorium baik untuk kegiatan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, maupun layanan internal-eksternal.
h. Pimpinan fakultas menjalin kerjama dengan lembaga-lembaga eksternal dalam
rangka memperluas layanan laboratorium kepada pihak eksternal.

2. Ketua Program Studi


a. Setiap semester, Ketua program studi menetapkan matakuliah-matakuliah yang
pembelajarannya berpraktikum dan mengkoordinasikan dengan kepala
laboratorium
b. Ketua program studi menjamin disediakannya pedoman praktikum untuk
matakuliahmatakuliah terkait dengan kegiatan di laboratorium
c. Ketua Program Studi merencanakan anggaran dan kegiatan terkait dengan
pemanfaatan laboratorium.
d. Ketua program studi bersama-sama kepala laboratorium merancang kebutuhan
prasarana, sarana, dan fasilitas laboratorium sesuai dengan tujuan program
studi.

3. Kepala Laboratorium
a. Kepala Laboratorium mengembangkan, dan memelihara laboratorium agar
dapat mendukung kegiatan tri dharma Perguruan Tinggi dan layanan eksternal.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 5


b. Kepala laboratorium mengkoordinasi pelayanan laboratorium dengan pihak
yang membutuhkan.
c. Kepala laboratorium melakukan penilaian pegawai laboratorium dan
menyampaikan hasil evaluasinya kepada pimpinan fakultas.
d. Kepala laboratorium mengelola pegawai laboratorium
e. Kepala laboratorium bertanggungjawab atas keutuhan, kelengkapan, dan
berfungsinya seluruh inventaris laboratorium.
f. Kepala laboratorium merencanakan pengembangan pegawai laboratorium
terkait dengan kapasitas bidang tugasnya.
g. Kepala laboratorium secara reguler memantau kebersihan laboratorium dan
melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

4. Laboran
a. Secara reguler, laboran melakukan perawatan peralatan, menyiapkan
laboratorium untuk kegiatan tri dharma, melakukan perbaikan alat yang rusak
ringan, dan memberikan usulan pengembangan laboratorium kepada kepala
laboratorium.
b. Secara reguler, laboran melakukan kegiatan administratif, inventarisasi, dan
dokumentasi terkait dengan kegiatan laboratorium.
c. Laboran memberikan pelayanan kepada pengguna laboratorium dengan sikap
ramah, terpercaya, tepat waktu, rapi, dan kesediaan untuk membantu dengan
ringan tangan.
d. Asisten laboran membantu tugas-tugas laboran sesuai dengan waktu dan tugas
yang diberikan kepadanya.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 6


BAB III. KEBIJAKAN TERKAIT DENGAN KETENTUAN
PENGGUNAAN LABORATORIUM

Menimbang bahwa laboratorium Prodi S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik


Universitas Negeri Malang perlu dikelola secara efektif dan efisien dalam
mendukung kegiatan tri dharma perguruan tinggi, maka diperlukan kebijakan
yang menjadi dasar operasional pengelolaan laboratorium.

3.1 Layanan Internal


1. Laboratorium wajib memberikan layanan kepada dosen dan mahasiswa
untuk kepentingan:
 Pembelajaran
 Penelitian dosen
 Tugas akhir mahasiswa
 Penelitian dalam rangka lomba kemahasiswaan
 Pengabdian masyarakat
2. Layanan laboratorium diselenggarakan sesuai aturan jam kerja di
Universitas Negeri Malang.
3. Layanan laboratorium di luar jam kerja diatur sesuai kebutuhan atas
persetujuan Kepala Laboratorium.
4. Layanan untuk mendukung kegiatan pembelajaran diatur bersama oleh
Ketua Program Studi dan Kepala Laboratorium.
5. Layanan untuk mendukung kegiatan penelitian dosen dan tugas akhir
mahasiswa diatur oleh Kepala Laboratorium atas permintaan dosen
peneliti/mahasiswa.
6. Layanan untuk mendukung kegiatan pengabdian masyarakat diatur oleh
Kepala Laboratorium bersama dengan penanggungjawab kegiatan
pengabdian pada masyarakat.

3.2 Layanan Eksternal


1. Laboratorium dapat memberikan layanan kepada pihak eksternal
Universitas Negeri Malang atas dasar permintaan pihak eksternal maupun
atas dasar inisiatif laboratorium.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 7


2. Keuangan layanan eksternal diatur sesuai ketentuan universitas tentang
keuangan.

3.3 Mekanisme Peminjaman Alat


1. Layanan untuk mendukung kegiatan penelitian, tugas akhir, dan pengabdian
yang membutuhkan peminjaman alat secara eksklusif baik di dalam maupun
di luar kampus dilakukan atas ijin Kepala Laboratorium sesuai SOP yang
ditetapkan.
2. Kehilangan alat laboratorium akibat peminjaman menjadi tanggungjawab
peminjam. Hal-hal yang terkait dengan bentuk-bentuk pertanggungjawaban
dibicarakan secara khusus dengan kepala laboratorium dan Kaprodi sesuai
dengan permasalahannya dan dinyatakan dalam berita acara.

3.4 Mekanisme Apabila Ada yang Merusakkan Alat


1. Kerusakan alat laboratorium akibat penggunaan yang tidak sesuai prosedur
pada saat praktikum, penelitian, maupun pengabdian masyarakat menjadi
tanggungjawab pengguna.
2. Mekanisme penggantian peralatan yang rusak diatur dalam SOP
penggantian
peralatan yang rusak.

3.5 Inventarisasi
1. Seluruh peralatan laboratorim harus terdaftar dalam daftar inventaris yang
dibuat oleh Kepala Laboratorium.
2. Mekanisme penambahan dan pencatatan inventaris diatur dengan SOP
Penambahan dan Pencatatan Inventaris.

3.6 Penghapusan Inventaris


1. Penghapusan inventaris harus tercatat dengan berita acara.
2. Mekanisme penghapusan inventaris diatur dengan SOP Penghapusan
Inventaris.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 8


BAB IV. TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM UNTUK
PRAKTIKUM

4.1 PERALATAN LABORATORIUM


1. Meja dan/atau peralatan praktikum harus selalu dalam keadaan bersih. Tidak
diperkenankan meninggalkan peralatan dalam keadaan kotor.
2. Jangan meminjam alat dari meja praktikum lain tanpa ijin asisten/pengawas
praktikum.
3. Jika memerlukan peralatan tambahan, harap meminjam pada laboran yang
bertugas dan mencatatnya pada buku peminjaman.
4. Jika ada peralatan yang rusak atau pecah, harus segera dilaporkan untuk
diketahui dan mendapat gantinya. Penggantian peralatan yang rusak karena
kelalaian penggunaan mengikuti SOP penggantian alat.

4.2 BAHAN-BAHAN KIMIA


1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
4. Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari
kesalahan.
5. Pindahkan bahan kimia sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
6. Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
7. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus telapak
tangan
memegang botol tersebut.
8. Botol bahan yang telah dipakai harus dikembalikan ke rak-rak meja
praktikum.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 9


4.3 TATA TERTIB BEKERJA DI LABORATORIUM
1. Bekerja di laboratorium harus sepengetahuan asisten/petugas laboratorium
2. Tas diletakkan pada lemari yang telah disediakan.
3. Dilarang bermain-main dengan peralatan dan bahan di laboratorium.
4. Jagalah kebersihan laboratorium, peralatan, dan meja praktikum.
5. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan dengan sebaik-baiknya
sebelum memulai praktikum.
6. Persiapkanlah hal-hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku
kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, jas laboratorium untuk
melindungi pakaian dan cara membuang limbah sisa percobaan.
7. Pahami dengan baik instruksi kerja/manual penggunaan peralatan praktikum
8. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu ber-hak tinggi.
9. Wanita/pria yang berambut panjang harus mengikat rambutnya demi
keamanan.
10. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
11. Pencatatan data selengkap-lengkapnya harus segera dilakukan setelah
percobaan selesai dilakukan.
12. Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut
percobaan yang dilakukan.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 10


BAB V. JOB DESKRIPSI KEPALA LABORATORIUM, LABORAN,
DAN PEGAWAI ADMINISTRATIF

5.1 Deskripsi Pekerjaan Kepala Laboratorium


 Kepala Laboratorium
1. Kepala Laboratorium mengembangkan, dan memelihara laboratorium agar
dapat mendukung kegiatan tri dharma Perguruan Tinggi dan layanan
eksternal.
2. Kepala laboratorium mengkoordinasi pelayanan laboratorium dengan pihak
yang membutuhkan
3. Kepala laboratorium melakukan penilaian pegawai laboratorium dan
menyampaikan hasil evaluasinya kepada pimpinan fakultas.
4. Kepala laboratorium mengelola pegawai laboratorium
5. Kepala laboratorium bertanggungjawab atas keutuhan, kelengkapan, dan ber
fungsinya seluruh inventaris laboratorium.
6. Kepala laboratorium merencanakan pengembangan pegawai laboratorium
terkait dengan kapasitas bidang tugasnya.
7. Kepala laboratorium secara reguler memantau kebersihan laboratorium dan
melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

5.2 Deskripsi Pekerjaan Laboran


 Unit Kerja
Laboratorium Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Malang
 Pengertian
Pengertian laboran dalam manual mutu ini belum mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No 03/Januari/2010 dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 02 dan No. 13/Mei/2010 tentang
PRANATA LABORATORIUM, tetapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di Universitas Negeri Malang. Mengacu pada ketentuan Universitas Negeri
Malang, laboran adalah pegawai administratif sesuai Surat Keputusan
Pengangkatan menjadi pegawai Universitas Negeri Malang, yang difungsikan

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 11


mengerjakan tugas-tugas mengelola laboratorium untuk menunjang kegiatan tri
dharma perguruan tinggi.

 Ringkasan Pekerjaan
Melaksanakan kegiatan laboratorium di lingkungan Fakultas Teknik.
Seorang laboran tidak hanya mengerjakan kegiatan administratif saja, tetapi
kegiatan lain yang tertulis dalam Uraian Tugas.

1. Secara reguler, laboran melakukan perawatan peralatan, menyiapkan


laboratorium untuk kegiatan tri dharma, melakukan perbaikan alat yang
rusak ringan, dan memberikan usulan pengembangan laboratorium kepada
kepala laboratorium.
2. Secara reguler, laboran melakukan kegiatan administratif, inventarisasi, dan
dokumentasi terkait dengan kegiatan laboratorium.
3. Laboran memberikan pelayanan kepada pengguna laboratorium dengan
sikap
ramah, terpercaya, tepat waktu, rapi, dan kesediaan untuk membantu dengan
ringan tangan.
4. Asisten laboran membantu tugas-tugas laboran sesuai dengan waktu dan
tugas yang diberikan kepadanya.

 Uraian Tugas
Harian
1. Menyiapkan ruang dan alat-alat laboratorium untuk mendukung proses
pembelajaran
2. Memeriksa dan mengembalikan alat laboratorium yang selesai digunakan
3. Memperbaiki alat praktikum yang rusak
4. Menjaga kebersihan dan kerapihan peralatan laboratorium
5. Melakukan tugas-tugas administrasi
6. Merawat alat-alat laboratorium
Mingguan
1. Memeriksa kesiapan alat/bahan praktikum yang akan digunakan minggu
depan

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 12


2. Mengadakan alat/bahan yang akan digunakan minggu depan
Bulanan
1. Membersihkan dan menata lemari penyimpanan alat-alat, buku, dan arsip
laboratorium
Semester
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat, bahan praktikum yang akan digunakan
semester depan
2. Mengurusi pengadaan alat/bahan yang akan digunakan
3. Menyiapkan dan menggandakan petunjuk praktikum
4. Memeriksa kembali fungsi dan alat-alat laboratorium
Tahunan
1. Menginventarisasi ulang alat-alat laboratorium
Insidental
1. Membuat alat-alat untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
2. Membantu persiapan alat untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.

 Kualifikasi
1. Memiliki latar belakang pengetahuan dan ketrampilan yang terkait dengan
bidang laboratorium
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi
3. Mampu bekerjasama

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 13


BAB VI. KETENTUAN TERKAIT KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)

6.1 KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


1. Dilarang keras merokok di dalam laboratorium.
2. Pengguna hendaknya bekerja mengikuti tata tertib yang berlaku dan menjaga
keselamatan diri dan rekan-rekan kerja di lingkungannya.
3. Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata,
jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan safety shoes untuk melindungi
kaki.
4. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selesai praktikum.
5. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar. Segera
cuci dengan air sebanyak-banyaknya.
6. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera
pada asisten atau petugas laboratorium. Segera pergi ke dokter untuk
mendapatkan pertolongan secepatnya.
7. Bila terjadi bencana alam, pengguna hendaknya bersikap tenang dan segera
keluar dari laboratorium mengikuti jalur-jalur evakuaasi yang telah disediakan.
8. Pengguna hendaknya mengetahui letak tabung pemadam kebakaran dan kotak
P3K, serta membaca tata cara pengguaannya dalam keadaan darurat.

6.2 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


1. Penyediaan buku petunjuk termasuk petunjuk pelaksanaan P3K:
a. Pertolongan gangguan sirkulasi
b. Pertolongan gangguan pernafasan
c. Pertolongan gangguan kesadaran
d. Pertolongan pendarahan karena luka
e. Pertolongan patah tulang
f. Pertolongan luka bakar
g. Pertolongan bagi korban yang kontak dengan bahan kimia
2. Penyediaan kotak P3K dan isinya
3. Penyediaan alat pengangkut penderita

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 14


4. Penyediaan peralatan darurat seperti pancaran air dan tempat cuci
6.3 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
1. Jenis-jenis APD
a. Alat pelindung kepala : safety helmet, topi/tudung dan tutup kepala
b. Alat pelindung telinga
c. Alat pelindung muka dan mata
d. Alat pelindung pernapasan
e. Sarung tangan
f. Tali/sabuk pengaman
g. Pelindung kaki
2. Pemeliharaan dan penggunaan APD
a. Semua alat pelindung harus dirawat secara rutin
b. APD harus diletakkan di lokasi di mana alat-alat itu kemungkinan besar
dipakai dan disimpan baik-baik agar tidak memburuk dan rusak
c. Segala macam sabuk pengaman harus diuji paling sedikit 6 bulan sekali

6.4 K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN


1. Penyediaan Alat Pemadam Api Kebakaran ringan
Alat pemadam api ringan direncanakan untuk memadamkan api pada
awal kebakaran. Desain konstruksinya dapat dijinjing dan mudah dioperasikan
oleh satu orang. Syarat pemasangan alat pemadam api ringan adalah sebagai
berikut:
a. Di tempat yang mudah dilihat dan mudah dijangkau, mudah diambil (tidak
diikat mati atau digembok)
b. Jarak jangkauan maksimum 15 m
c. Tinggi pemasangan maksimum 125 cm
d. Jenis media dan ukurannya harus sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan
beban api
e. Secara berkala harus diperiksa
f. Media pemadam harus diisi ulang sesuai batas waktu yang ditentukan
g. Kekuatan konstruksi tabung harus diuji

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 15


2. Penyediaan Hydrant
Hydrant adalah instalasi pemadam kebakaran yang dipasang permanen
berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus menerus yang siap untuk
memadamkan kebakaran.
3. Penyediaan sistem deteksi dan alarm kebakaran
Persyaratan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 02/Men/1983:
a. Sistem alarm kebakaran otomatik pengendalian administrastif harus ada
gambar yang disyahkan dan memiliki akte pengawasan
b. Harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala
c. Setiap kejadian harus dicatat dalam log book.
4. Sarana evakuasi
Setiap tempat harus tersdia jalan selain pintu keluar-masuk utama untuk
menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran Pintu tersebt harus membuka keluar
dan tidak boleh dikunci. Petunjuk arah evakuasi harus terlihat jelas pada waktu
keadaan gelap. Jalur evakuasi harus cukup untuk mengeluarkan personil dalam
waktu 2, 2.5 atau 3 menit. Lebar unit exit adalah 21 inchi.
5. Sistem pengendalian asap dan panas
Harus disediakan jalur bukaan ke atas.
6. Pelatihan tanggap darurat
Untuk mengatasi situasi panik karena kebakaran dapat dilakukan dengan
cara latihan secara teratur. Dalam pelaksanaan latihan harus ada skenario yang
baku dan diulang-ulang yang diikuti oleh semua pihak terkait.

6.5 LIMBAH
1. Jenis limbah
Ada tiga macam limbah:
a. Limbah gas
b. Limbah cair
c. Limbah padat
2. Penanganan/pengolahan limbah

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 16


Limbah-limbah berbahaya yang dihasilkan ditangani secara khusus
dengan memperhatikan segi segi keamanan dan perlindungan lingkungan dari
pencemaran.

BAB VII. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM


DI LABORATORIUM

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PRAKTIKUM MOTOR BAKAR

I. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. Gunakan masker dan kacamata pelindung
2. Gunakan jas lab/ Wearpack dan Safety Shoes
3. Ikat rambut/ rambut rapi. Jika mengguakan hijab, masukkan hijab kedalam jas
lab/ wearpack.
4. Lakukan praktikum sesuai SOP

II. Prosedur Pengambilan Data Praktikum


Setiap kelompok praktikum melaksanakan sendiri semua proses pengujian
dan pengambilan data yang diperlukan untuk memenuhi tujuan praktikum di atas.
Dalam melaksanakan proses pengujian tersebut, mahasiswa harus mengikuti
semua aturan dan tata tertib yang berlaku di laboratorium dan mengikuti semua
petunjuk asisten laboratorium yang bertugas.
Metode percobaan dengan variasi gaya pengereman, parameter yang
diukur adalah :
1. Putaran Rpm
2. Kelembapan Udara dan Tekanan Udara
3. Suhu Gas Buang dan Kandungan Gas Buang
4. Suhu Air Masuk dan Air keluar
5. Debit Bahan Bakar

III. Prosedur Pengujian Motor Bakar


1. Persiapan Sebelum Mesin Beroperasi
 Mengatur ketinggian bahan bakar mula–mula pada gelas ukur dan
memastikan tangki bahan bakar telah terisi.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 17


 Membagi jobdesk tiap anggota kelompok
 Mempersiapkan alat ukur.
 Menekan switch power untuk menghidupkan alat-alat ukur.

2. Cara Menghidupkan Mesin


a. Setelah semua persiapan dipenuhi, menyalakan kunci kontak pada posisi
memanaskan mesin terlebih dahulu sampai indikator glow signal menyala.
b. Memutar posisi kunci ke posisi START. Setelah mesin menyala, biarkan
mesin beroperasi beberapa saat untuk menstabilkan kondisi mesin.
3. Cara Mengambil Data
a. Hidupkan engine
b. Switch ON saluran injector bebarengan dengan menekan tombol START
pada stopwatch.
c. Atur putaran mesin (rpm) dengan mengatur bukaan throttle sampai
mendapatkan putaran 4500 Rpm. Tunggu kondisi mesin stabil kemudian
lakukan pengambilan data pada saat putaran mesin pada Rpm tersebut.
d. Data yang diambil adalah T.in, T.out, T.exhaust gas, Kadar CO2, O2, AFR,
NOx, HC, CO, Rpm ketika pembebanan 1, 2, 3, 4, dan T.udara.
e. Catat seluruh data yang telah diambil kemudian dilakukan pengulangan
sebanyak tiga kali untuk masing – masing tingkat pembebanan.

IV. Prosedur Penggunaan Gas Analyzer


1. Letakkan sensor pada gas buang kendaraan (trainer motor bakar).
2. Aktifkan alat (gas analyzer).
3. Setting alat untuk pembacaan gas hasil pembakaran.
4. Untuk menjalankan perintah pembacaan tekan enter.
5. Pembacaan dilakukan ketika engine sedang running.
6. Untuk menghentikan perintah pembacaan dan pengambilan data tekan enter.
7. Kemudian tekan menu untuk menampilkan pilihan print.
8. Tekan 3 untuk perintah print.
9. Lalu tekan 4 untuk perintah print halaman terakhir (last page).
10. Tahapan berikutnya tekan enter sebanyak 3x.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 18


11. Tekan menu untuk pilihan penamaan dokumen atau dapat langsung dicetak
dengan menekan menu sebanyak 4x.
12. Tekan Enter untuk proses pencetakan dokumen.
13. Klik Esc untuk perintah pembacaan berikutnya.
Adapun tahapan pengambilan data dapat dilihat dalam Gambar 7.1 sebagai
berikut.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 19


Mulai

Persiapan alat
ukur dan
engine

Mengatur gelas
ukur pada 25
mm3

Menghidupkan
mesin

Switch injector Stopwacth


ON START

Atur putaran
mesin pada
4500 Rpm

Ambil data
pengujian

Switch injector Stopwatch


OFF STOP

Data uji:
T.in, T.out, T.exhaust
gas, T.udara, Kadar
CO2, AFR, O2, NOx,
HC, CO, dan Rpm
pada pembebanan
1,2,3,4.

Analisa dan
Kesimpulan

Selesai

Gambar 7.1 Tahapan Pengambilan Data Praktikum Motor Bakar


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PRAKTIKUM TURBIN AIR PELTON

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 20


I. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Gunakan masker dan kacamata pelindung
2. Gunakan jas lab/ Wearpack
3. Gunakan Safety Shoes
4. Ikat rambut/ rambut rapi. Jika mengguakan hijab, masukkan hijab kedalam jas
lab/ wearpack.
5. Lakukan praktikum sesuai SOP

II. Langkah Percobaan


1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup
discharge dalam keadaan tertutup penuh.
2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa kemudian buka katup discharge
secara perlahan sampai pada head drop yang dikehendaki.
4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai
putaran maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran
sebagai data pertama.
5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara
menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain:
- Beda ketinggian kolom Hg pada Orifice meter
- Gaya pengereman (F)
6. Ulangi langkah no. 5 sampai poros berhenti.
7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban
pengereman seperti kondisi awal (beban pengereman = 0).
8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa.
9. Percobaan selesai.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 21


Adapun tahapan pengujian turbin pelton dapat dilihat dalam Gambar 7.2
sebagai berikut.

Mulai

Persiapan alat dan


kelengkapan
safety

Kalibrasi
instrumen

Atur bukaan guide


vane

Switch ON motor
listrik

Buka katup
discharge secara
perlahan

Ambil data

Rpm poros, head


drop (Hg), gaya
pengereman

Analisis dan
kesimpulan

Selesai

Gambar 7.2 Tahapan Pengujian Turbin Air Pelton

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 22


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PRAKTIKUM DEFLEKSI

I. Keselamatan Kerja
1. Memakai wearpack saat percobaan berlangsung.
2. Dilarang membawa makanan ke dalam ruangan laboratorium.
3. Hindari menekan dial indicator terlalu keras.
4. Usahakan jangan sampai menyentuh meja yang digunakan untuk percobaan,
hal ini untuk menghindari simpangan nilai pada dial indicator.
5. Buanglah sampah pada tempatnya
6. Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.

II. Metode Penelitian


Langkah – langkah pengujian:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Susunlah perangkat pengujian defleksi.
3. Pasang specimen pada ragum alat uji defleksi.
4. Kendorkan blok dan tempatkan ulang jika perlu untuk menempatkan
specimen. Kunci pada posisi yang tersedia. Pastikan tegak lurus.
5. Pasang beban pada specimen. Tempatkan dial indicator yang berhubungan
dengan spesimen yang terkena beban.
6. Indikator harus menunjukkan angka nol. Pembebanan dilakukan dengan
memberikan beban pada beban tergantung.
7. Kemudian catat perubahan yang terjadi. Tambahkan beban dan catat
perubahan yang terjadi.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 23


Adapun tahapan pengujian defleksi dapat dilihat dalam Gambar 7.3
sebagai berikut.

Mulai

Persiapan alat dan


perlengkapan
safety

Pemasangan
benda uji

Pemasangan dial
indikator

Pemasangan
beban

Ambil data

Δy1, Δy2,
Δy3, ..., Δyn

Analisis dan
kesimpulan

Selesai

Gambar 7.3 Tahapan Pengujian Defleksi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 24


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PRAKTIKUM MESIN HEAT EXCHANGER

I. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Menggunakan wear pack yang berguna untuk melindungi tubuh dari benda
tajam dan fluida panas.
2. Menggunakan kacamata safety untuk melindungi mata dari pengaruh cahaya,
uap, dan fluida panas.
3. Menggunakan sarung tangan safety untuk melindungi tangan dari fluida panas
dan juga melindungi tangan ketika berinteraksi dengan katup, pipa, dll.

II. Metode Pengujian


Langkah – langkah pengujian:
1. Sebelum melakukan pengujian, harus memenuhi standart K3 yang telah
disepakati.
2. Memastikan semua semua komponen berfungsi, seperti switch, thermometer,
pompa, dll.
3. Memastikan jarum indikator thermometer pada pompa berada pada titik nol
sebelum melakukan pengujian.
4. Selanjutnya nyalakan swicth on mesin heat exchanger.
5. Nyalakan saklar pemanas, kemudian tunggu sampai suhu naik.
6. Setelah itu nyalakan semua indikator yaitu indikator flow meter air dingin, flow
meter air panas dan thermometer digital.
7. Pastikan semua katup terbuka agar tidak terjadi penyumbatan waktu pompa
dinyalakan.
8. Kemudian nyalakan kedua pompa yaitu pompa air dingin dan pompa air panas.
9. Lihat pada ketiga indikatoor setelah itu diatur sesuai debit yang diinginkan.
10. Setelah itu hasil perpindahan kalor bisa dilihat dengan mengamati pada
indikator thermometer digital.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 25


Tahapan pengujian heat exchanger dapat dilihat dalam Gambar 7.4.

Mulai

Gambar 7.4
Tahapan Persiapan alat
Pengujian dan perlengkapan
safety
Mesin Heat
Exchanger
Switch ON
mesin Heat
Exchanger

Switch ON
saklar
pemanas

Switch ON Switch ON
Switch ON
flowmeter cold flowmeter hot
termometer
water water

Switch ON Switch ON
pompa cold pompa hot
water water

Atur debit fluida


cair panas dan
dingin

Ambil data

T1 in, T2 out, T3
in, T4 out, Mass
flowrate 1, Mass
flowrate 2.

Analisa dan
kesimpulan

Selesai

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PRAKTIKUM FLUID CIRCUIT

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 26


I. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Menggunakan wear pack yang berguna untuk melindungi tubuh dari benda
tajam dan fluida.
5. Ikat rambut/ rambut rapi. Jika mengguakan hijab, masukkan hijab kedalam jas
lab/ wearpack.
6. Menggunakan sarung tangan safety untuk melindungi tangan dari fluida dan
juga melindungi tangan ketika berinteraksi dengan valve dan pipa.

II. Cara Pengambilan Data


 Eksperimen Untuk Mengukur Kerugian Gesek Pada Pipa
A. Persiapan
1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan
katup pembuangan (kontrol aliran).
2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola (ball valve), katup gerbang
(gate valve), drank ram (cock) agar air dapat mengalir.
3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja
mensirkulasi air.
4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan
udara dari jaringan pipa.

B. Pengukuran
1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang
diinginkan, debit aliran dapat dilihat pada rotameter.
2. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).
3. Buka katup ventilasi manometer air.
4. Buka katup pada pressure tapping selection untuk mengetahui perbedaan
tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin
mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada
katup yang diinginkan dan seterusnya.
5. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.
6. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).
 Eksperimen Untuk Mengukur Kerugian Head Pada Peralatan Pipa
A. Persiapan

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 27


1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan
katup pembuangan (kontrol aliran).
2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate valve),
drank ram (cock) agar air dapat mengalir.
3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja
mensirkulasi air.
4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan
udara dari jaringan pipa.

B. Pengukuran
1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang
diinginkan, debit aliran dapat dilihat pada rotameter.
2. Buka katup (gate valve, globe valve, dan cock) dalam keadaan bukaan
penuh
3. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).
4. Buka katup ventilasi manometer air.
5. Buka katup pada pressure tapping selection untuk mengetahui perbedaan
tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin
mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada
katup yang diinginkan dan seterusnya.
6. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.
7. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 28


 Eksperimen Pengukuran dengan Orifice, Nozzle, dan Tabung Venturi
A. Persiapan
1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan
katup pembuangan (kontrol aliran).
2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate valve),
drank ram (cock) agar air dapat mengalir.
3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja
mensirkulasi air.
4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan
udara dari jaringan pipa.

B. Pengukuran
1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang
diinginkan, debit aliran dapat dilihat pada rotameter.
2. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).
3. Buka katup ventilasi manometer air.
4. Buka katup pada pressure tapping selection untuk mengetahui perbedaan
tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin
mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada
katup yang diinginkan dan seterusnya.
5. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.
6. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 29


Adapun tahapan pelaksanaan praktikum fluid circuit dapat dilihat dalam
Gambar 7.5 sebagai berikut.

Mulai

Gambar 7.5 Tutup Seluruh katup Ventilasi


Tahapan udara, katup pressure
Pengujian Fluid tapping, dan katup
Circuit pembuangan

STANDART
Buka seluruh katup
pengatur aliran Ball valve,
gate valve, dan cock valve

Switch pompa
ON

Buka katup
ventilasi udara

Ambil data

Kerugian gesek pada


pipa, kerugian head
pada peralatan pipa,
pengukuran orifice,
nozzle, dan venturi

Analisis dan
kesimpulan

Selesai

OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM SISTEM PENDINGIN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 30


I. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Menggunakan wear pack yang berguna untuk melindungi tubuh dari benda
tajam dan refrigerant.
2. Ikat rambut/ rambut rapi. Jika mengguakan hijab, masukkan hijab kedalam jas
lab/ wearpack.
3. Menggunakan sarung tangan safety untuk melindungi tangan dari percikan
fluida / refrigerant dan juga melindungi tangan ketika berinteraksi dengan
katup dan pipa.

II. Prosedur Pelaksanaan Percobaan Air Conditioning


A. Menjalankan Instalasi
1. Saklar diputar pada posisi ON dengan regavolt “0”
2. Regavolt diatur supaya ada aliran udara melalui evaporator
dengan tujuan membebani evaporator dengan mengatur posisi regavolt
sesuai varian data untuk masing-masing kelompok.
3. Kompresor dijalankan sehingga terjadi siklus refrigeran.
Instalasi dibiarkan beropersi sampai terbentuk air kondensasi pada
evaporator dan ditampung pada gelas ukur yang sudah dipasang
termometer.
4. Akhiri pembebanan air flow duct dengan menggunakan semua
saklar dari komponen pelengkap (boiler, preheater, reheater, regavolt)
posisinya disesuaikan dengan kombinasi dan variasi duct yang telah
ditentukan untuk setiap kelompok praktikan.
B. Menghentikan Operasi
1. Semua saklar dari semua komponen pelengkap dimatikan
2. Kompresor dimatikan
3. Regavolt diturunkan posisinya secara perlahan sampai posisi “0”
4. Matikan saklar induk dengan memutar saklar menjadi OFF
5. Cabut steker dan power supply

III. Pengambilan Data

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 31


1. Data yang diambil adalah temperatur (bola basah dan bola kering) pada setiap
termometer, temperatur refrigerant masuk dan keluar evaporator serta
kondensor; tekanan refrigerant keluar evaporator dan kondensor; tekanan pada
inclined manometer; temperatur kondensasi; debit air masuk boiler dan debit
air kondensasi; yang terpasang pada AC Bench
2. Pengambilan data baru boleh dimulai setelah ada air kondensat yang terbentuk
pada evaporator (terlihat pada jatuhnya tetes air pada gelas ukur penampung air
kondensat).
3. Setiap kombinasi parameter diambil data sebanyak 3x.
4. Data-data dianggap valid jika pencatatan dilakukan setelah kondisi betul-betul
dalam keadaan steady.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 32


Adapun tahapan pelaksanaan praktikum fluid circuit dapat dilihat dalam
Gambar 7.5 sebagai berikut

Mulai

Persiapan

Saklar pada Posisi ON

Pengaturan Regavolt

Kompresor Dijalankan

Akhiri Pembebanan Water Flow Duct

Ambil Data

· Temperature pada setiap


Termometer
· Temperature Refrigerant in-out
pada Evavorator serta Kondensor
· Pressure Refrigerant out Evavorator
dan Kondensor
· Pressure Inclined Manometer
· Temperature Kondensasi
· Heat Water Kondensasi

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Gambar 7.6 Tahapan Pengujian Sistem Pendingin

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 33


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM
LABORATURIUM SIMULATION AND MODELLING LABORATORY
(SML)

Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan wokshop adalah layanan dan


tenaga teknisi kepada mahasiswa praktikan selama perkuliahan praktik/praktikum
berlangsung. Berikut ini merupakan system K3, tata tertib, pengolahan dan
pemeliharaan beserta alur layanan pada laboraturium SML:

I. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


1. Gunakan jas lab/ Wearpack.
2. Gunakan alas kaki yag tertutup.
3. Usahakan tangan dalam keadaan kering untuk menimalisir terjadinya
sengatan listrik.
4. Lakukan praktikum sesuai SOP.
5. Bila terjadi bencana alam, henaknya bersikap tenang dan segera keluar dari
laboraturium mengikuti jalur evakuasi yang ada, menuju titik berkumpul.

II. Tata Tertib


1. Tata tertib berlaku bagi semua pengguna fasilitas laboratorium SML.
2. Semua pengguna laboraturium SML dilarang:
a. Merusak, mencabut kabel-kabel atau perangkat apapun, mengubah layout
komputer, monitor dan tindakan yang mengganggu kelancaran, kerapihan
laboratorium SML.
b. Mengambil barang apapun yang merupakan aset laboratorium SML.
c. Meninggalkan barang, sisa, sampah apapun di dalam laboratorium SML.
d. Memakai sandal, memakai pakaian yang kurang sopan dan merokok di
dalam laboraturium SML.
e. Membunyikan perangkat audio-visual secara berlebihan.
f. Menggunakan fasilitas laboratorium SML tanpa ijin asisten atau dosen
pengampu.
g. Menginstalasi program tanpa persetujuan asisten atau dosen pengampu.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 34


3. Sangsi untuk pelanggaran di atas adalah:
a. Teguran oleh asisten atau dosen pengampu
b. Nama dan NIM dicatat untuk selanjutnya diberi sangsi sesuai
tindakan/pelanggaran yang dilakukan.

III. Pengelolaan dan Pemeliharaan


1. Pengelola laboratorium SML terdiri dari:
a. Koordinator laboratorium SML
b. Dosen pengampu laboratorium SML
c. Asisten laboraturium SML
d. Petugas Kebersihan
2. Petugas kebersihan membersihkan ruangan setiap hari setelah perkuliahan
selesai, kecuali dihari itu ada kegiatan lain.
3. Asisten laboratorium SML setiap satu bulan sekali secara rutin melakukan
pengecekan setiap komputer, memastikan sistem operasi, program dan
perangkat keras berfungsi sebagaimana mestinya, termasuk melakukan update
terhadap program antivirus dan sebagainya.
4. Asisten laboratorium SML setiap satu semester sekali melakukan pembersihan
file/ fomat file dan update software untuk meminimalisir terjadinya bug.

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 35


Mulai

Dosen kelompok matakuliah praktik merancang job sheet

Dosen mengumpulkan Job Sheet yang telah


disepakati oleh kelompok matakuliah

Dosen membagikan job sheet kepada praktikan

Praktikan menuju komputer, membaca SOP, mencoba


mengoperasikan komputer sesuai SOP, dan melaporkan
ke dosen pengampu secara tertulis jika terjadi kerusakan

Dosen pengampu mengarsipkan laporan kerusakan untuk


dasar melakukan tindakan maintenance

Praktikan melakukan praktik/praktikum

Dosen pengampu memeriksa kesesuaian jumlah dan


kondisi peralatan yang digunakan praktik/praktikum

YA
ADA
KERUSAKAN/KEHILANGAN?

Dosen pengampu
memberi sanksi kepada
praktikan dengan Tidak
persetujuan ketua kelas

Eksekusi sanksi Selesai

Gambar 7.7 Standar Operasional Prosedur Layanan Workshop


Laboraturium Simulation and Modelling Laboratory untuk Praktikum

UNIVERSITAS NEGERI MALANG 36

Anda mungkin juga menyukai