Anda di halaman 1dari 16

STUDI PERANCANGAN KAPAL FERRY TIPE CATAMARAN 1000GT

Mardi Santoso

Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya


Email : mardisantoso@gmail.com

Abstrak: Pada tahap awal desain, untuk mendapatkan desain kapal yang optimum
perlu dilakukan analisa untuk menentukan parameter utama dari kapal. Dalam
penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pemilihan parameter utama dari
kapal ferry catamaran kelas 1000GT untuk mendapatkan desain kapal ferry yang
optimal. Parameter utama kapal ditentukan dari optimasi data utama kapal yang
mirip yang dijadikan acuan set based design untuk mendapatkan ukuran kapal
kapal ferry catamaran yang diinginkan. Geometri bentuk lambung kapal kemudian
dioptimasikan dan dianalisa hambatannya menggunakan metode perhitungan,
simulasi dan uji tarik. Rencana umum kapal kemudian dikembangkan untuk
mendapatkan penataan ruang dan penentuan kapasitas kapal yang otimum. Dari
hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapal ferry catamaran 1000GT memiliki
gross tonnage (GT) sebesar 1130GT dan nett tonnage(NT) 197GT. Dan daya mesin
yang digunakan adalah 4 x 810 HP, untuk kecepatan dinas 15 knots.

Kata Kunci: Desain kapal, catamaran, kapal ferry, parametric design

Abstract: In the early stages of design, to obtain the optimum design of the vessel
needs to be analyzed to determine the main parameters of the vessel. This study
analyzed the election of the main parameters of a catamaran ferry boat 1000GT
class to obtain the optimal design of the ferry. The main parameters of the vessel
which are determined from the primary data optimization similar vessels were
used as a reference set based design to get a catamaran ferry boat size desired.
Geometry shape of the hull and then optimized and analyzed constraints using the
method of calculation, simulation and tensile test. The general plan of the ship
then developed to obtain spatial planning and determination of vessel capacity
otimum. From the result shows that the ferry catamaran 1000 GT has a gross
tonnage (GT) of 1130 GT and nett tonnage (NT) 197 GT. And the engine power
used is 4 x 810 HP, to 15 knots service speed.

Keywords: Design boats, catamaran, ferry, parametric design

PENDAHULUAN menentukan ukuran utama kapal. Pada


umumnya proses desain kapal dilakukan
Untuk menghasilkan desain kapal dengan menentukan satu atau lebih
yang optimum, di mana biaya pembuatan parameter kapal (point based design).
dan biaya operasi kapal minimal, maka Selanjutnya dalam point based design,
dalam proses perancangan kapal harus parameter kapal akan dianalisa menggu-
melibatkan teknik optimasi dalam upaya nakan beberapa data kapal yang sudah

31
ada yang kemudian dioptimasikan melalui Salah satu metode efektif dalam
suatu proses iterasi yang berulang – ulang desain kapal adalah dengan mengguna-
dan yang pada umumnya menggunakan kan parametric study, yaitu suatu metode
konsep desain spiral. Contoh konsep desain kapal dengan menggunakan bebe-
desain menggunakan desain spiral ini rapa data kapal yang sudah ada atau yang
ditunjukan pada gambar 1 yang telah mirip sebagai dasar untuk menentukan
digunakan oleh J.H Evans pada tahun parameter utama dari kapal yang
1959 untuk mendesain kapal kargo (J.H diinginkan meliputi ukuran utama kapal,
Evans). koefisien bentuk, displacement maupun
Point based design ini memiliki berat kapal. Ada banyak metode untuk
kekurangan, diantaranya ketika variasi mendapatkan parameter kapal yang
parameter desain semakin banyak dan optimum yang diantaranya menggunakan
tuntutan validitas semakin tinggi maka regresi dari data kapal yang sudah ada
proses iterasi bisa berulang – ulang (multiple linear regression analysis) atau
membutuhkan waktu yang lama dan dengan metode artificial neural network
biaya tinggi sehingga tidak efisien. (J.H Evans)

Gambar 1. Diagram spiral konsep desain kapal

Parametric Study tersebut berdasarkan jenis kapal yang


Parametric study merupakan suatu akan di desain.
tahapan yang ditempuh di dalam proses Parametric study yang bersifat
mendesain kapal untuk memperoleh umum antara lain ukuran utama dan daya
suatu ukuran atau parameter tertentu. mesin, sedangkan yang bersifat khusus
Misalnya ukuran utama (panjang, lebar, meliputi studi tentang jenis kapal dan
tinggi, dan sarat), kapasitas kendaraan keunikan atau ciri khas kapal yang akan
(ferry), kapasitas penumpang (cruiser, didesain. Informasi tentang jenis kapal
ferry, passenger ship), kapasitas ruang dapat diperoleh dari perusahaan pela-
muat (tanker, container ship, bulk yaran maupun biro klasifikasi. Data yang
carrier), daya mesin, dan lain-lain. dikumpulkan merupakan data kapal
Parametric study dibagi menjadi dua dengan rentang panjang kapal tertentu.
jenis, umum dan khusus. Pembagian Pada umumnya berkisar -20% sampai

32 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


+20% dari panjang kapal yang tertera di V = Kecepatan dinas (m/s)
dalam owner requirement. Apabila G = Percepatan gravitasi (m/s2)
terdapat keterbatasan data dari kedua LBP = Length between perpendicular (m)
sumber tersebut, maka dapat mengguna- Koefisien Admiralty:
2
kan internet untuk mencari data yang ∇ ⁄3 ×𝑉 3
𝐶= (2)
kurang. 𝐵𝐻𝑃
Setelah menentukan panjang dan
lebar kapal, koefisien blok dihitung V = Kecepatan dinas (knots)
dengan menggunakan rumus empiris. ∆ = Displacement (Ton)
Rumus tersebut dihitung dengan jalan BHP = Daya mesin induk (kW)
menggunakan asumsi Froude number
tertentu yang juga berkaitan dengan Setelah data dikumpulkan di dalam
kecepatan dinas kapal. Pemilihan sarat parametric study, relasi antara ukuran
kapal juga harus mempertimbangkan kapal digambarkan ke dalam suatu grafik
sarat minimum yang disyaratkan di yang meliputi: (a) Panjang kapal (L)
pelabuhan. Nilai sarat ini, bersama versus rasio lebar dan sarat (B/T). (b)
dengan nilai panjang, lebar, dan koefisien Panjang kapal (L) versus rasio panjang
blok, akan memberikan harga volume dan lebar (B/L). (c) Panjang kapal
displacement dan displacementdari kapal (L)versus kapasitas penumpang (cruiser,
yang akan didesain. Pemilihan bentuk ferry, passenger ship). (d) Panjang kapal
badan kapal juga perlu memperhatikan (L) versus kapasitas kendaraan (untuk
stabilitas dan karakteristik seakeeping. kapal ferry). (e) Froude Number (Fn)
Pemilihan tinggi kapal perlu memperhati versus koefisien blok (CB). (f) Froude
kan persyaratan tentang lambung timbul Number (Fn) versus rasio panjang (L) dan
(freeboard) sesuai persyaratan yang displacement (). (g) Froude Number(Fn)
dikeluarkan otoritas wilayah setempat versus koefisien admiralty (C).
yang berdasarkan kepada peraturan
International Maritime Organization Penyusunan Set Ukuran Utama
(IMO). Selain itu juga perlu memper- Proses penyusunan set ukuran
timbangkan overhead clearance di kamar utama kapal dilakukan melalui langkah-
mesin untuk dapat memastikan bahwa langkah sebagai berikut: (a) Jumlah kapal
permesinan dapat dipasang dengan baik, pembanding yang diambil datanya
misalnya motor induk dan gearbox. disesuaikan dengan range panjang kapal
Apabila kapal yang akan didesain yang telah ditentukan. Kemudian data-
memiliki rampdoor, misalnya pada kapal data kapal pembanding tersebut dibuat
ferry, maka rampdoor tersebut harus grafik dengan absis L dan ordinat rasio
didesain agar dapat mengakomodasi ukuran utama kapal dan didapatkan
bongkar muat secara efektif pada segala persamaan regresinya (R2). (b) Harga R²
jenis kondisi pasang surut air laut. harus sebesar mungkin, minimal 0,4.
Froude number(Fn) dan koefisien Untuk persamaan regresi dapat dipilih
Admiralty didefinisikan sebagai berikut: linear, kuadrat, eksponensial, log, power
atau yang lainnya (disesuaikan dengan
𝑽 sebaran data kapal pembanding). Untuk
𝑭𝒏 = (1)
√𝒈×𝑳𝑩𝑷 kapal ini tipe regresi yang digunakan
adalah regresi linear. Adapun untuk
Dimana ; menda-patkan harga R2 yang besar bisa

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 33


dilakukan dengan menghapus data kapal divariasikan sebanyak 4 kali, misalnya :
yang dapat menyebabkan harga R² To/Ho-11.68%, To/Ho-10.01%, To/Ho-
rendah dan kemudian mengganti dengan 8.34%, To/Ho-6.67%, sehingga akhirnya
data kapal lain sehingga mendapatkan untuk setiap T ada 4 nilai H atau 256 set
harga R² yang besar. Dalam penentuan ukuran utama.
jumlah kapal pembanding tidak boleh
kurang dari 15 kapal. (c) Dengan Perhitungan Koefisien Utama Kapal
membaca grafik pada L yang diminta Perhitungan koefisien utama kapal
maka akan didapatkan ukuran utama bisa dilakukan dengan menggunakan
yang lain. (d) Angka Froude awal (Fn0) harga dari angka Froude yang didapatkan
dihitung dari ukuran utama awal yang berdasarkan 256 set ukuran utama yang
sudah didapatkan sebelumnya dan telah disusun sebelumnya. Adapun jenis
kecepat-an dinas yang diminta oleh koefisien utama kapal yang dimaksud
pemilik kapal. (e) Angka Froude awal (Fn0) antara lain Cb, Cm, Cwp, LCB, Cp, Volume
tersebut divariasikan sebanyak 4 angka Displacement (∇) dan Displacement(∆).
Froude sehingga didapatkan 4 nilai L. (f) Sehingga untuk tiap set ukuran utama
Dari ukuran utama awal kita hitung nilai masing -masing terdapat koefisien utama
Lo/Bo yang kemudian divariasikan kapal.
sebanyak 4 kali, sebagai missal yalah: Berikut rumus - rumus yang dipakai
Lo/Bo+16.67%,Lo/Bo+16.67%,Lo/Bo+16.67 untuk menghitung koefisien utama kapal:
%, Lo/Bo+16.67%, sehingga akhirnya untuk (a) Block Coefficient (Cb) ;
setiap L ada 4 nilai B atau 16 set ukuran 𝐶𝐵 = −4.22 + 27.8√𝐹𝑛 − 39.1𝐹𝑛 +
utama. (h) Dari ukuran utama awal kita 46.6𝐹𝑛3 (3)
hitung nilai Bo/To yang kemudian untuk 0,15 ≤ Fn ≤ 0,32
divariasikan sebanyak 4 kali, misalnya: (b) Midship Coefficient (Cm)
Bo/To-1.66%, Bo/To+0.01%, Bo/To+1.68%, 𝐶𝑀 = 1.006 − 0.0056𝐶𝐵−3.56 (4)
Bo/To+3.35%, sehingga akhirnya untuk (c) Waterplane Coefficient (Cw)
setiap B ada 4 nilai T atau 64 set ukuran 𝐶𝑊 = 𝐶𝐵 + 0.1 (5)
utama. (i) Dari ukuran utama awal kita
hitung nilai To/Ho yang kemudian

Tabel 1. Data kapal pembanding untuk desain Ferry Catamaran 1000GT

Nama LOA LWL B H T L/B B/T T/H


Marina Segunda 43.90 43.71 12.00 3.70 2.50 3.64 4.80 0.68
Marina Tertiera 45.04 43.71 12.00 3.60 2.90 3.64 4.14 0.81
Kilimanjoro IV 44.70 42.90 11.50 3.90 2.60 3.73 4.42 0.67
Fast Feeries 4212 42.20 42.00 11.60 3.80 1.50 3.62 7.73 0.39
Fast Feeries 4210 40.00 39.00 10.70 3.80 1.50 3.64 7.13 0.63
Kilimanjoro I 36.80 32.40 9.50 3.50 2.20 3.41 4.32 0.63
Kilimanjoro II 36.80 32.40 9.50 3.50 1.80 3.41 4.32 0.49
Kilimanjoro III 38.10 37.30 10.50 3.65 2.20 3.55 5.83 0.51
Ipipiri 44.85 40.31 12.50 4.30 2.20 3.22 5.68 0.43
Micat 57.60 53.40 16.00 4.10 1.75 3.34 9.14 0.50
M/V K Peralta 35.00 33.00 10.00 4.20 2.10 3.30 4.76 0.59

34 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


Nama LOA LWL B H T L/B B/T T/H
Aremiti 2 79.60 78.20 17.00 5.90 3.50 4.60 4.86 0.42
Cat Ropax 48M 48.80 48.00 15.00 3.60 1.50 3.20 10.00 0.55
MV Queenscliff 60.10 54.00 16.40 4.20 2.30 3.29 7.13 0.51
MV Sorento 61.40 56.00 17.40 4.50 2.30 3.22 7.57 0.50
MV Pentalina 68.90 65.00 20.00 5.00 2.50 3.25 8.00 0.50
MV Sea Spirit 1 64.00 63.00 20.00 4.80 2.40 3.15 8.33 0.50
Spirit Of Kangaroo 1 50.40 49.50 17.80 5.00 2.50 2.78 7.12 0.18
Aremiti 5 56.60 49.80 14.00 6.20 0.90 3.56 15.56 0.34
Auto Express 65 64.80 61.10 16.50 3.80 2.10 3.70 7.86 0.39
Sea Star 42.20 39.00 11.60 4.90 1.50 3.36 7.73 0.39
Kriola & Liberdadi 45.00 53.00 12.30 3.80 1.90 4.31 6.47 0.39
DS Betico 52.40 45.40 13.00 6.30 1.50 3.49 8.67 0.41
DS Maria Dolores 68.40 58.80 18.20 4.00 2.60 3.23 7.00 0.45
DS Silver Express 45.24 40.20 12.30 4.30 1.80 3.27 6.83 0.46
Austal 41 41.20 38.60 10.90 5.00 1.98 3.54 5.51 0.54
Faries Salam 56.00 49.80 14.00 6.00 2.70 3.56 5.19 0.43
KMP Bontang 53.76 50.40 19.19 4.70 2.55 2.63 7.53 0.53
Express
CAT 1000 GT 57.60 57.20 18.00 4.70 2.50 2.50 7.20 0.53

(d) Longitudinal Center of Buoyancy (LCB) ukuran GT yang dikehendaki. Disini


𝐿𝐶𝐵 = −13.5 + 19.4𝐶𝑃 (dalam) (6) diambil range GT berkisar berkisar -20%
sampai +20% dari GT yang tertera di
(e) Prismatic Coefficient (Cp) dalam owner requirement. Data kapal
𝐶
𝐶𝑃 = 𝐶 𝐵 (7) pembanding dikumpulkan dari berbagai
𝑀
sumber.
Langkah utama yang diperlukan
(f) Volume Displacement (∇ )
dalam merencanakan suatu kapal adalah
∇= 𝐿 × 𝐵 × 𝑇 × 𝐶𝐵 (8)
dengan mencari terlebih dahulu ukuran
utama kapal yang dibutuhkan melalui
(g) Displacement (∆ )
data kapal pembanding. Tabel 1
∆= 1.025 × ∇ (9)
menunjukandata kapal pembanding
untuk desain kapal ferry catamaran 1000
GT dengan range ukuran utama yang
METODE PENELITIAN
mendekati.
Parametric study atau studi para- Dari data pada Tabel 1 di atas,
metrik adalah merupakan tahapan yang ukuran utama awal kemudian ditentukan
ditempuh di dalam proses mendesain dengan cara menggunakan metode trend
kapal untuk memperoleh suatu ukuran curve approach atau regresi linear. Para-
atau parameter tertentu. Didalam hal ini meter utama dihitung dengan berdasar
parameter yang akan ditentukan adalah kebutuhan kapasitas, kemudian dianalisa
besaran GT. terhadap tren kapal yang sudah ada
Studi parametrik ini dimulai dengan dengan mempertimbangkan efek penga-
mencari data kapal pembanding dengan

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 35


ruh ukuran utama (rasio L/B, B/T dan T/H) HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap performa kapal.
Setelah ukuran utama ditentukan Kapasitas Kapal
maka dilakukan optimasi bentuk lambung Berdasar owner requirement yang
kapal dengan menggunakan software diberikan yaitu GT (Gross Tonnage) kapal,
maxsurf untuk mendapatkan tahanan maka desainer melakukan penerjemahan
kapal yang paling optimum. ke dalam bentuk kapasitas kendaraan
Langkah terakhir adalah mengem- dan penumpang kapal. Penerjemahan ini
bangkan gambar lines plan dan rencana didasarkan pada pengalaman desainer
umum serta melakukan pemilihan motor terhadap desain-desain kapal sebelumnya
untuk desain kapal yang telah dianggap yang mengacu pada requirement berupa
optimum tersebut. GT. Adapun kapasitas kapal katamaran
1000 GT hasil penerjemahan tersebut
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Kapasitas desain kapal ferry catamaran 1000GT

Item Satuan Jumlah


Kendaraan Truk Besar unit 18
Kendaraan Sedan/MPV unit 12
Penumpang Ekonomi Duduk orang 160
Penumpang Daylight orang 120
ABK orang 16

Ukuran Utama Kapal pembanding, di mana kapal dengan


Berdasarkan hasil penerjemahan ukuran 1000 GT memiliki Lpp sepanjang
berupa kapasitas kendaraan, penumpang, 55.80 m
dan jumlah ABK di atas, maka ukuran Panjang keseluruhan kapal (Loa)
utama awal kapal ditentukan dengan cara ditentukan berdasarkan bentuk haluan
menggunakan metode trend curve appro- dan buritan yang direncanakan, sehingga
ach atau regresi linear. panjang keseluruhan (Loa) untuk ukuran
Panjang antar garis tegak (Lpp) 1000 GT adalah 57.60 m.
ditentukan berdasarkan data kapal

Gambar 2. Konfigurasi Penempatan Kendaraan


pada Kapal Ferry Catamaran 1000GT [3]

36 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


Sedangkan lebar (B) kapal dapat minimum dan penambahan volume
ditentukan berdasarkan fungsi lebar dan cadangan untuk masing-masing ukuran
jarak antar kendaraan, di mana lebar truk kapal 1000 GT adalah 4.7 m.
besar yaitu 2.425 m, lebar sedan/MPV Ukuran utama secara keseluruhan
sebesar 1.8 m, dan jarak antar kendaraan dapat dirangkum sebagai berikut :
minimal 0,5m. Sehingga kapal ferry Panjang Seluruhnya (Loa) : 57.60 m
catamaran dengan ukuran 1000 GT, Pangjang A.G.T. (Lpp) : 55.80 m
direncanakan konfigurasi penempatan Lebar (B) : 18.00 m
kendaraan ditunjukkan pada Gambar 2, Tinggi (H) : 4.70 m
dimana untuk kapal dengan ukuran 1000 Sarat (T) : 2.50 m
GT memiliki lebar sebesar 18.00 m.
Penentuan sarat air (T) kapal dapat Regresi Data Kapal
didasarkan pada data kapal pembanding Data-data kapal review, kapal eksis
yang ada. Sarat kapal Katamaran 1000 GT serta data kapal pembanding yang diper-
ini ada dua, yaitu sarat 2.5 m untuk oleh selanjutnya akan dilakukan analisa
optimum performance dengan muatan statistik menggunakan metode trend
standar, dan sarat konstruksi sebesar 3,2 curve approach. Langkah pertama, plot
m untuk fungsi angkut muatan berat data panjang kapal (L) terhadap rasio
sehingga sarat kapal bisa fleksibel lebar dan pajang kapal (L/B), serta rasio
Untuk tinggi (H) kapal didasarkan lebar kapal dan sarat kapal (B/T) yang
pada perhitungan lambung timbul kapal kemudian diregresi dengan cara linear
minimum dan penambahan untuk volume sebagaimana ditunjukan pada gambar 3
cadangan. Dimana tinggi lambung timbul dan 4 dibawah ini.

Studi Parametrik
Hubungan Antara Rasio L/B terhadap Panjang Kapal (L)
5.00

4.50

4.00
L/B

3.50

3.00

2.50
30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
PANJANG KAPAL (L)
L/B CAT1000GT Linear (L/B)

Gambar 3. Grafik rasio panjang dan lebar kapal (L/B)


terhadap panjang kapal

Gambar 3 dan 4 menujukkan rasio penentuan parameter utama kapal (J.H


L/B dan B/T dari berbagai kapal yang Evans). Nilai rasio L/B akan memberikan
dimensinya mirip dengan kapal catama- pengaruh terhadap tahanan kapal dan
ran 1000 GT pada tabel 2. Dua rasio ini kemampuan maneuver kapal. Panjang
memang paling banyak berguna untuk kapal (L) sangat menentukan kapasitas

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 37


muatan dan biaya pembuatan kapal, atas, kapal catamaran 1000 GT memiliki
sementara lebar kapal sangat menentu- nilai rasio L/B yang sedikit lebih kecil dari
kan besarnya tahanan kapal. Bisa nilai rasio L/B rata–rata kapal pemban-
dipahami bahwa bila nilai rasio L/B yang ding. Nilai L/B kapal catamaran 1000 GT
kecil maka kapal akan ramping dan ini adalah 3,18 merupakan suatu paduan
tahanannya kecil. Namun tidak seperti antara panjang kapal 57,60 m dan lebar
kapal monohull, kapal catamaran memiliki kapal yang signifikan 18 m, sehingga
dua buah lambung dengan jarak antara, didapatkan suatu compromise tahanan
sehingga memiliki nilai rasio L/B yang kapal yang moderat untuk payload yang
besar. Dari trend grafik pada gambar 3 di tinggi.

Studi Parametrik
16.50
Hubungan Antara Rasio B/T terhadap Lebar Kapal (B)
14.50
12.50
10.50
B/T

8.50
6.50
4.50
2.50
9.00 11.00 13.00 15.00 17.00 19.00 21.00
LEBAR KAPAL (B)
B/T CAT1000GT Linear (B/T)

Gambar 4. Grafik rasio lebar dan sarat kapal (B/T)


terhadap lebar kapal

Sementara itu nilai raso B/T kapal yang dihasilkan oleh kapal catamaran
catamaran 1000 GT adalah 7,20 sebagai- terutama hambatan gelombang sangat
mana ditunjukan pada gambar 4. Nilai dipengaruhi oleh konfigurasi tersebut.
rasio B/T memiliki pengaruh utama Konfigurasi yang dimaksud yaitu jarak
terhadap stabilitas kapal, luas permukaan demihull. Konfigurasi ini biasanya dikenal
basah dan tahanan tambahan. Semakin dengan istilah separation to lenght ratio
besar nilai B/T maka nilai stabilitas kapal (S/L).
akan semakin baik namun akan mening- Kajian tentang S/L telah banyak
katkan luas permukaan basah dan dilakukan, dimana salah satunya telah
tahanan tambahan kapal. Dengan pertim- dilakukan oleh Insel (1991). Hasil kajian
bangan untuk mempertahankan tahanan yang dilakukan oleh Insel menunjukkan
kapal sekecil mungkin maka nilai rasio B/T bahwa semakin besar jarak S/L, maka
kapal catamaran 1000 GT dipilih sedikit hambatan gelombang yang dihasilkan
lebih kecil dari nilai rata–rata kapal akan semakin kecil. Namun pada
pembanding. kecepatan kapal yang rendah atau Fn
yang kecil, pengaruh S/L tidak terlalu
Konfigurasi Lambung Catamaran signifikan[4].
Parameter yang terpenting dalam Hal yang sama juga telah dibuktikan
melakukan perancangan kapal Catamaran oleh Zaghi, dkk (2010), dimana berbagai
adalah konfigurasi lambung lambung ukuran kapal catamaran dengan rasio S/L
kapal. Hal ini karena besarnya hambatan antara 0.17 sampai dengan 0.3 dan diuji

38 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


tahanannya pada angka froude 0.2 Untuk kapal ferry catamaran 1000
sampai 08. Hasil percobaan menunjukan GT ini ditentukan nilai S/L adalah 0.2 dan
bahwa semakin kecil jarak antar lambung nilai angka froude sebesar 0.36. Gambar 5
maka pengaruh gangguan (interference) dibawah ini menunjukan body plan kapal
gelombang dari kedua lambung semakin ferry catamaran 1000GT dengan jarak
besar. Namun pada angka froude yang antar lambung sebesar 12,2 meter,
kecil efek gangguan gelombang terhadap sehingga nilai rasio S/L sebesar 0.2.
tahanan kapal juga semakin kecil[5].

Gambar 5. Body plan kapal catamaran 1000GT

Optimasi Bentuk Haluan Kajian yang telah dilakukan oleh


Terkait dengan bentuk haluan dari Danismen dkk[6], di mana pada kajian
kapal, terdapat 2 (dua) bentuk haluan tersebut dilakukan perbandingan bentuk
yang signifikan yaitu haluan normal dan haluan kapal katamaran yang dengan
haluan kapal yang dilengkapi dengan menggunakan bulbousbow (original) dan
bulbousbow. Gambar 6 dan 7 menunjuk- bentuk haluan normal hasil optimasi
kan haluan kapal catamaran dengan tanpa bulbousbow (Gambar 8).
bentuk haluan normal dan haluan dengan
bullbous bow.

Gambar 2. Bentuk haluan normal

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 39


Gambar 3. Bentuk haluan dengan bulb pada wave piercing catamaran

Gambar 4. Bentuk haluan axe bow catamaran

Berdasarkan kajian yang telah sebesar 40% pada saat kapal melawan
dilakukan menunjukkan bahwa kapal gelombang[6].
dengan bentuk haluan yang dioptimasi Axe bow dicirikan dengan bentuk
menghasilkan hambatan yang lebih kecil haluan yang hampir rata atau lurus secara
(memerlukan daya motor induk yang vertikal, dengan model ujung haluan yang
lebih rendah) untuk kecepatan di atas sempit atau lancip dengan freeboard yang
13.5 knot. Namun jika kapal catamaran dalam. Dengan bentuk mirip mata kapak
tersebut memiliki kecepatan di bawah yang tajam, axe bow akan lebih mudah
13.5 knot, maka baik bentuk haluan membelah air saat kapal berlayar dan
normal (tanpa bulbousbow) maupun tidak akan terlalu banyak dipengaruhi
bentuk haluan dengan bulbousbow tidak oleh gelombang saat berlayar melawan
akan memberi pengaruh yang signifikan ombak sehingga efek pitching bisa sangat
terhadap besarnya daya motor induk. berkurang. Pada umumnya axe bow
Selain 2 tipe haluan yang dominan memiliki sarat haluan yang cukup dan
diatas, ada satu tipe haluan yang secara bagian depan tidak akan terangkat
revolusioner merupakan hasil optimasi melebihi garis air. Axe bow juga akan
antara kedua tipe haluan diatas dan lebih baik unjuk kerjanya terhadap
digunakan pada desain kapal catamaran terjadinya slamming dibandingkan kapal
1000 GT ini yaitu haluan tipe axe bow. dengan haluan normal.
J.A Keuning, J. Pinkster dan F Van Bentuk Badan Kapal
Walree (1995), telah melakukan kajian Berdasarkan ukuran utama kapal,
penggunaan axe bow ini pada kapal konfigurasi lambung kapal, dan bentuk
patroli dan telah menyimpulkan bahwa haluan kapal, maka didesain bentuk
penggunaan axe bow bisa meningkatkan lambung kapal. Bentuk lambung kapal ini
performance seakeeping dari kapal dan didesain dengan bantuan software
menurunkan accelerasi vertikal hingga maxsurf. Pemodelan bentuk lambung
kapal ini sangat penting dikarenakan

40 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


bentuk lambung ini nantinya digunakan dengan hullspeed dan uji tarik di towing
sebagai acuan dalam melakukan analisis tank.
berikutnya seperti perhitungan daya Gambar 10 menunjukan foto uji
motor induk. Ilustrasi model lambung Tarik model kapal catamaran 1000 GT di
kapal catamaran 1000 GT dapat dilihat Laboratorium Hidrodinamika Indonesia,
pada gambar 9 berikut ini. Surabaya. Sedangkan perhitungan daya
motor induk merupakan hasil estimasi
Estimasi Kecepatan dan Daya Motor awal dengan asumsi efisiensi propulsif
Kecepatan kapal ditentukan berdasar sebesar 55% (Tabel3).
requirement yang diberikan. Adapun be- Hubungan antara kecepatan kapal
sarnya daya motor induk ditentukan dan daya motor hasil perhitungan dengan
berdasarkan perhitungan hambatan kapal menggunakan software maxsurf-hull-
menggunakan metode Holtrop, simulasi speed maupun hasil uji tarik ditunjukkan
pada grafik di gambar 11.

Gambar 5. Bentuk badan kapal katamaran ukuran 1000 GT

Gambar 6. Uji tarik model kapal catamaran


di Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI)[3]

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 41


Tabel 3. Hasil perhitungan tahanan dan daya motor

V Metode Holtrop Hull speed Uji Tarik Daya Motor Daya Mesin
(knot) (kN) (kN) (kN) (kW) (Hp)
7 31.82 32.86 56 367 498
9 51.16 51.98 66.5 560 761
11 67.33 76.88 86.8 893 1214
13 99.35 111.71 125 1520 2066
15 127.46 174.94 161 2259 3071
17 153.4 205.81 179 2846 3869

Hambatan Kapal Catamaran 1000GT


250

200 205.81

174.94 179
Hambatan (kN)

161
150
125
111.71
100
86.8
76.88
66.5
50 56 51.98
32.86

0
5 7 9 11 13 15 17 19
Kecepatan (knots)
Hullspeed Metode Uji Tarik Holtrop

Gambar 7. Grafik hambatan kapal catamaran 1000GT

Dari hasil estimasi perhitungan yang dorong (thrust) yang sama diameter
ditunjukkan pada tabel 3 maupun gambar propeller bisa lebih kecil daripada jika
11 di atas, terlihat bahwa pada kecepatan menggunakan 2 buah propeller. Hal ini
15 knots, tahanan kapal mencapai 174.94 tentunya lebih sesuai dengan konsep dari
kN sehingga daya motor yang dibutuhkan kapal catamaran ini yang memang
adalah 3071 HP. didesain untuk memiliki sarat yang kecil
Dengan mempertimbangkan faktor (shallow draft) dan tahanan kapal yang
desain dan kemungkinan adanya error kecil. Jika menggunakan 2 buah propeller
maupun deviasi pada asumsi perhitungan maka diameter propeller harus lebih
maupun effisiensi propeller, maka di pilih besar dan bisa jadi tidak sesuai untuk
daya motor yang digunakan adalah 3240 sarat kapal catamaran yang rendah.
HP. Dengan digunakannya 4 motor dan
Untuk kapal katamaran 1000 GT ini empat buah propeller maka akan lebih
diusulkan menggunakan 4 buah motor mudah dan effisien untuk operasional
masing-masing 810 HP dengan 4 buah dan manouvering. Misalnya saat akan
propeller dan yang berdasarkan beberapa masuk atau meninggalkan pelabuhan,
pertimbangan keuntungan. Diantaranya ; maupun pada saat bermanouver pada
dengan menggunakan 4 buah propeller kecepatan rendah, cukup 2 motor saja
maka untuk bisa menghasilkan gaya yang dioperasikan. Dengan demikian

42 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


konsumsi bahan bakar akan lebih hemat, Kapal catamaran 1000 GT ini didesain
dibandingkan jika harus mengoperasikan memiliki 5 geladak, yaitu ; Alas/Dasar
2 motor yang lebih besar. Ganda, Geladak Kendaraan, Geladak
Selain itu dengan jumlah motor dan Antara, Geladak Penumpang, dan
propeller 4 buah, sistem ini akan lebih Geladak Navigasi.
handal, misalnya jika terjadi kegagalan Geladak kendaraan akan mampu
pada satu buah motor, maka masih bisa menampung 18 truk besar dan 12 sedan
menggunakan dua buah motor yang lain MPV. Akses keluar masuk kendaraan di
dengan 2 buah propeller sehingga kapal geladak kendaraan bisa melalui buritan
masih tetap bisa berlayar dengan atau haluan dimana masing-masing
seimbang. dilengkapi dengan 2 buah rampdoor.
Desain 2 buah ramp door ini untuk
Rencana Umum Kapal mendapat fleksibilitas pelabuhan tempat
Berdasarkan estimasi awal tentang kapal ini akan bersandar. Dimana pada
kapasitas, ukuran utama dan daya motor umumnya terminal pelabuhan yang ada
induk, maka desainer dapat melakukan di Indonesia didesain untuk kapal
penyusunan Gambar Rencana Umum. monohull, sehingga jika digunakan untuk
Gambar Rencana Umum ini disusun kapal catamaran dengan satu ramp door
dengan mempertimbangkan aspek akse- ditengah tidak sesuai kecuali dilakukan
sibilitas, keamanan, dan keselamatan modifikasi pada lambung kapal tersebut.
berdasarkan peraturan baik Nasional Pada gambar 13 Ditunjukan posisi
maupun Internasional. Adapun Gambar kapal katamaran pada moveable bridge
Rencana Umum dapat dilihat pada (MB).
gambar 12 dibawah ini.

(a)

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 43


(b)
Gambar 8. (a), (b) Rencana umum kapal ferry catamaran 1000GT[3]

Gambar 9. Posisi Kapal Katamaran 1000GT bersandar di MB[3]

Kapal ini juga didesain untuk dapat umumnya sebagian besar penumpang
memuat 280 orang penumpang dan 16 akan lebih suka untuk berada di geladak
orang ABK. Penumpang dibagi menjadi terbuka untuk mengurangi efek mabuk
160 orang untuk kelas ekonomi kursi laut dan juga untuk melihat-lihat peman-
baring di geladak antara dan 120 orang dangan laut. Selain dari itu di geladak
untuk penumpang daylight di ruang kendaraan kapal ditempatkan juga ruang
terbuka geladak penumpang kapal. Pada akomodasi untuk ABK 4 Orang (4P) untuk

44 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015


kemudahan operasional. Dimana untuk performance hidrodinamis kapal yang
rute-rute yang pendek maka beberapa optimal pada kecepatan 15 knots.
ABK yang bekerja di sekitar geladak Dimensi utama kapal ditentukan
kendaaraan tidak perlu naik turun ke dengan mempertimbangkan kapasitas
geladak akomodasi. Selain itu dalam muatan yang optimum, yang kemudian
kasus emergency ABK di geladak didetailkan dalam gambar rencana
kendaraan akan lebih cepat mengakses ke umum.
dalam ruang generator darurat dan Dari hasil perhitungan dan pengu-
pemadam darurat. jian tahanan kapal diestimasikan bahwa
Menyesuaikan diri dengan kondisi kebutuhan penggerak utama untuk kapal
umum kapal-kapal penyeberangan yang ferry catamaran ini, yaitu 4 buah motor
sudah ada, maka pada kapal katamaran diesel masing-masing berkapasitas 810
1000 GT ini juga ada ciri umum tersebut Hp.
yaitu geladak navigasi yang dibangun Perlu dianalisa lebih lanjut untuk
menjorok ke samping (wing bridge). Hal mengetahui performance olah gerak
ini untuk memberikan pandangan yang kapal. Dan variasi penggunaan berbagai
luas bagi operator dari wheel house baik macam material konstruksi; baja, alumi-
kearah depan anjungan kapal, samping nium dan kombinasinya terhadap per-
maupun belakang sehingga akan lebih formance tahanan, kapasitas muatan,
mudah, cepat dan aman pada saat kapal biaya pembangunan kapal dan biaya
akan bersandar. operasional kapal. Perhitungan kelayakan
Berdasarkan penentuan kapasitas, (feasibility study) yang detail meliputi
ukuran utama kapal, dan rencana umum biaya-biaya tersebut perlu untuk dilaku-
yang telah dilakukan maka dilakukan kan sebelum kapal ferry catamaran ini
perhitungan terhadap tonase aktual dari dibangun.
kapal katamaran 1000 GT. Hasil dari
perhitungan menunjukkan bahwa kapal
dengan tipe 1000 GT memiliki gross DAFTAR RUJUKAN
tonnage sebesar 1130 tonnase dan nett
tonnage 197 tonnase. D. J. P. D. A. Kementerian Perhubungan.
2013. Laporan Studi Desain Kapal
Penyeberangan Penumpang Multi
SIMPULAN Hull (Katamaran) RO - RO 1000GT.
Jakarta.
Dari owner requirement yaitu untuk D. B. Danisman, O. Goren, M. Insel and M.
mendapatkan kapal ferry catamaran 1000 Atlar. 2001. An Optimization Study
GT maka diterjemahkan melalui proses for the Bow Form of High Speed
pemilihan parameter ukuran utama Catamaran. Marine Technology,
didapatkan dimensi utama kapal dan nilai Vols. Vol 38, No.2, no. April 2001,
tonnase aktual GT dan NT masing masing pp. 116-121,.
adalah 1130 GT dan 197 GT. I. M and M. A.J. 1992. An investigation
Bentuk haluan tipe kapak (axe bow) into the resistance components of
dipilih sebagai bentuk yang moderat high speed displacement
antara bentuk haluan normal dan haluan catamaran. Transaction of the Royal
dengan bulbous bow untuk mendapatkan

Mardi Santoso: Studi Perancangan Kapal Ferry 45


Institution of Naval Architects, p. M. G. Parsons. 2001. Chapter 11.
134, Parametric Design, Univ. Of
J. H. Evans. 1959. Basic Design Concept. Michigan: Dept. Of Naval
American Society of Naval Architecture and Marine
Engineers Journal, Vols. Vol. 71, No. Engineering.
4, pp. 672-678,. S. Zaghi, R. Broglia and A. di Mascio. 2010.
J. A. Keuning, J. Pinkster and F. Van Experimental and numerical
Walree. 2002. Further investigation investigations on fast catamarans
into the hydrodynamic performance interference effects," in 9th
of the AXE Bow Concept," in Proc. International Conference on
of the 6th Symposium on High Hydrodynamic, Shanghai, China.
Speed Marine Vehicles (WEMT),
Castello di Baia, Italy.

46 Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 2, Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai