Mardi Santoso
Abstrak: Pada tahap awal desain, untuk mendapatkan desain kapal yang optimum
perlu dilakukan analisa untuk menentukan parameter utama dari kapal. Dalam
penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pemilihan parameter utama dari
kapal ferry catamaran kelas 1000GT untuk mendapatkan desain kapal ferry yang
optimal. Parameter utama kapal ditentukan dari optimasi data utama kapal yang
mirip yang dijadikan acuan set based design untuk mendapatkan ukuran kapal
kapal ferry catamaran yang diinginkan. Geometri bentuk lambung kapal kemudian
dioptimasikan dan dianalisa hambatannya menggunakan metode perhitungan,
simulasi dan uji tarik. Rencana umum kapal kemudian dikembangkan untuk
mendapatkan penataan ruang dan penentuan kapasitas kapal yang otimum. Dari
hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapal ferry catamaran 1000GT memiliki
gross tonnage (GT) sebesar 1130GT dan nett tonnage(NT) 197GT. Dan daya mesin
yang digunakan adalah 4 x 810 HP, untuk kecepatan dinas 15 knots.
Abstract: In the early stages of design, to obtain the optimum design of the vessel
needs to be analyzed to determine the main parameters of the vessel. This study
analyzed the election of the main parameters of a catamaran ferry boat 1000GT
class to obtain the optimal design of the ferry. The main parameters of the vessel
which are determined from the primary data optimization similar vessels were
used as a reference set based design to get a catamaran ferry boat size desired.
Geometry shape of the hull and then optimized and analyzed constraints using the
method of calculation, simulation and tensile test. The general plan of the ship
then developed to obtain spatial planning and determination of vessel capacity
otimum. From the result shows that the ferry catamaran 1000 GT has a gross
tonnage (GT) of 1130 GT and nett tonnage (NT) 197 GT. And the engine power
used is 4 x 810 HP, to 15 knots service speed.
31
ada yang kemudian dioptimasikan melalui Salah satu metode efektif dalam
suatu proses iterasi yang berulang – ulang desain kapal adalah dengan mengguna-
dan yang pada umumnya menggunakan kan parametric study, yaitu suatu metode
konsep desain spiral. Contoh konsep desain kapal dengan menggunakan bebe-
desain menggunakan desain spiral ini rapa data kapal yang sudah ada atau yang
ditunjukan pada gambar 1 yang telah mirip sebagai dasar untuk menentukan
digunakan oleh J.H Evans pada tahun parameter utama dari kapal yang
1959 untuk mendesain kapal kargo (J.H diinginkan meliputi ukuran utama kapal,
Evans). koefisien bentuk, displacement maupun
Point based design ini memiliki berat kapal. Ada banyak metode untuk
kekurangan, diantaranya ketika variasi mendapatkan parameter kapal yang
parameter desain semakin banyak dan optimum yang diantaranya menggunakan
tuntutan validitas semakin tinggi maka regresi dari data kapal yang sudah ada
proses iterasi bisa berulang – ulang (multiple linear regression analysis) atau
membutuhkan waktu yang lama dan dengan metode artificial neural network
biaya tinggi sehingga tidak efisien. (J.H Evans)
Studi Parametrik
Hubungan Antara Rasio L/B terhadap Panjang Kapal (L)
5.00
4.50
4.00
L/B
3.50
3.00
2.50
30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
PANJANG KAPAL (L)
L/B CAT1000GT Linear (L/B)
Studi Parametrik
16.50
Hubungan Antara Rasio B/T terhadap Lebar Kapal (B)
14.50
12.50
10.50
B/T
8.50
6.50
4.50
2.50
9.00 11.00 13.00 15.00 17.00 19.00 21.00
LEBAR KAPAL (B)
B/T CAT1000GT Linear (B/T)
Sementara itu nilai raso B/T kapal yang dihasilkan oleh kapal catamaran
catamaran 1000 GT adalah 7,20 sebagai- terutama hambatan gelombang sangat
mana ditunjukan pada gambar 4. Nilai dipengaruhi oleh konfigurasi tersebut.
rasio B/T memiliki pengaruh utama Konfigurasi yang dimaksud yaitu jarak
terhadap stabilitas kapal, luas permukaan demihull. Konfigurasi ini biasanya dikenal
basah dan tahanan tambahan. Semakin dengan istilah separation to lenght ratio
besar nilai B/T maka nilai stabilitas kapal (S/L).
akan semakin baik namun akan mening- Kajian tentang S/L telah banyak
katkan luas permukaan basah dan dilakukan, dimana salah satunya telah
tahanan tambahan kapal. Dengan pertim- dilakukan oleh Insel (1991). Hasil kajian
bangan untuk mempertahankan tahanan yang dilakukan oleh Insel menunjukkan
kapal sekecil mungkin maka nilai rasio B/T bahwa semakin besar jarak S/L, maka
kapal catamaran 1000 GT dipilih sedikit hambatan gelombang yang dihasilkan
lebih kecil dari nilai rata–rata kapal akan semakin kecil. Namun pada
pembanding. kecepatan kapal yang rendah atau Fn
yang kecil, pengaruh S/L tidak terlalu
Konfigurasi Lambung Catamaran signifikan[4].
Parameter yang terpenting dalam Hal yang sama juga telah dibuktikan
melakukan perancangan kapal Catamaran oleh Zaghi, dkk (2010), dimana berbagai
adalah konfigurasi lambung lambung ukuran kapal catamaran dengan rasio S/L
kapal. Hal ini karena besarnya hambatan antara 0.17 sampai dengan 0.3 dan diuji
Berdasarkan kajian yang telah sebesar 40% pada saat kapal melawan
dilakukan menunjukkan bahwa kapal gelombang[6].
dengan bentuk haluan yang dioptimasi Axe bow dicirikan dengan bentuk
menghasilkan hambatan yang lebih kecil haluan yang hampir rata atau lurus secara
(memerlukan daya motor induk yang vertikal, dengan model ujung haluan yang
lebih rendah) untuk kecepatan di atas sempit atau lancip dengan freeboard yang
13.5 knot. Namun jika kapal catamaran dalam. Dengan bentuk mirip mata kapak
tersebut memiliki kecepatan di bawah yang tajam, axe bow akan lebih mudah
13.5 knot, maka baik bentuk haluan membelah air saat kapal berlayar dan
normal (tanpa bulbousbow) maupun tidak akan terlalu banyak dipengaruhi
bentuk haluan dengan bulbousbow tidak oleh gelombang saat berlayar melawan
akan memberi pengaruh yang signifikan ombak sehingga efek pitching bisa sangat
terhadap besarnya daya motor induk. berkurang. Pada umumnya axe bow
Selain 2 tipe haluan yang dominan memiliki sarat haluan yang cukup dan
diatas, ada satu tipe haluan yang secara bagian depan tidak akan terangkat
revolusioner merupakan hasil optimasi melebihi garis air. Axe bow juga akan
antara kedua tipe haluan diatas dan lebih baik unjuk kerjanya terhadap
digunakan pada desain kapal catamaran terjadinya slamming dibandingkan kapal
1000 GT ini yaitu haluan tipe axe bow. dengan haluan normal.
J.A Keuning, J. Pinkster dan F Van Bentuk Badan Kapal
Walree (1995), telah melakukan kajian Berdasarkan ukuran utama kapal,
penggunaan axe bow ini pada kapal konfigurasi lambung kapal, dan bentuk
patroli dan telah menyimpulkan bahwa haluan kapal, maka didesain bentuk
penggunaan axe bow bisa meningkatkan lambung kapal. Bentuk lambung kapal ini
performance seakeeping dari kapal dan didesain dengan bantuan software
menurunkan accelerasi vertikal hingga maxsurf. Pemodelan bentuk lambung
kapal ini sangat penting dikarenakan
V Metode Holtrop Hull speed Uji Tarik Daya Motor Daya Mesin
(knot) (kN) (kN) (kN) (kW) (Hp)
7 31.82 32.86 56 367 498
9 51.16 51.98 66.5 560 761
11 67.33 76.88 86.8 893 1214
13 99.35 111.71 125 1520 2066
15 127.46 174.94 161 2259 3071
17 153.4 205.81 179 2846 3869
200 205.81
174.94 179
Hambatan (kN)
161
150
125
111.71
100
86.8
76.88
66.5
50 56 51.98
32.86
0
5 7 9 11 13 15 17 19
Kecepatan (knots)
Hullspeed Metode Uji Tarik Holtrop
Dari hasil estimasi perhitungan yang dorong (thrust) yang sama diameter
ditunjukkan pada tabel 3 maupun gambar propeller bisa lebih kecil daripada jika
11 di atas, terlihat bahwa pada kecepatan menggunakan 2 buah propeller. Hal ini
15 knots, tahanan kapal mencapai 174.94 tentunya lebih sesuai dengan konsep dari
kN sehingga daya motor yang dibutuhkan kapal catamaran ini yang memang
adalah 3071 HP. didesain untuk memiliki sarat yang kecil
Dengan mempertimbangkan faktor (shallow draft) dan tahanan kapal yang
desain dan kemungkinan adanya error kecil. Jika menggunakan 2 buah propeller
maupun deviasi pada asumsi perhitungan maka diameter propeller harus lebih
maupun effisiensi propeller, maka di pilih besar dan bisa jadi tidak sesuai untuk
daya motor yang digunakan adalah 3240 sarat kapal catamaran yang rendah.
HP. Dengan digunakannya 4 motor dan
Untuk kapal katamaran 1000 GT ini empat buah propeller maka akan lebih
diusulkan menggunakan 4 buah motor mudah dan effisien untuk operasional
masing-masing 810 HP dengan 4 buah dan manouvering. Misalnya saat akan
propeller dan yang berdasarkan beberapa masuk atau meninggalkan pelabuhan,
pertimbangan keuntungan. Diantaranya ; maupun pada saat bermanouver pada
dengan menggunakan 4 buah propeller kecepatan rendah, cukup 2 motor saja
maka untuk bisa menghasilkan gaya yang dioperasikan. Dengan demikian
(a)
Kapal ini juga didesain untuk dapat umumnya sebagian besar penumpang
memuat 280 orang penumpang dan 16 akan lebih suka untuk berada di geladak
orang ABK. Penumpang dibagi menjadi terbuka untuk mengurangi efek mabuk
160 orang untuk kelas ekonomi kursi laut dan juga untuk melihat-lihat peman-
baring di geladak antara dan 120 orang dangan laut. Selain dari itu di geladak
untuk penumpang daylight di ruang kendaraan kapal ditempatkan juga ruang
terbuka geladak penumpang kapal. Pada akomodasi untuk ABK 4 Orang (4P) untuk