Analisa
Kebutuhan
KELOMPOK 6
Nama Kelompok :
1. RIZKA OKTAVIANA - 04411740000030
2. MUHAMMAD FAJRI RIZKY - 04411740000042
3. DELIA ALEIXO N. - 04411740007002
4. AUGUSTO DA COSTA - 04411740007003
DOSEN PEMBIMBING
PRATIWI WURYANINGRUM, S.T., M.T.
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
Daftar Isi
Cover…………………………………………………………………………………………………………………….…….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………….ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….…………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..………………………….……1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..……………….……………………….………1
1.3 Tujuan…………..………….……………………………………………………….…..……………….………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………..……………2
2.1 Definisi………………………..……………………..……………………………………………………………..2
2.2 Metode Merancang Kapal………………………………..………….……………………………………..2
2.3 Aspek Merancang Kapal……………………………………………………………………………………….2
2.4 Optimasi Ukuran Pokok Kapal……………………………………………………………………………..3
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pra-rancangan Kapal……………………………………………….3
2.6 Hasil dari Pra-rancangan Kapal…………………………………………………………………………..4
2.7 Keputusan Alternatif Merancang Kapal……………………………………………………………….4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………..6
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….……………….......6
3.2 Saran………………………………………………………………………………………….…………………......6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………..………………7
Page i|2
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Mencari
Ukuran Utama Baru Kapal dengan Metode Pendekatan Data Kapal Pembanding ini dapat
selesai tepat waktu. Laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi Tugas 2 mata kuliah
Perancangan Kapal.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Pratiwi Wuryaningrum, S.T., M.T. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perancangan Kapal yang telah memberikan ilmu dan
membimbing kepada kami. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari laporan ini masih memilki banyak kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran sangat kami butuhkan agar laporan selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga
laporan ini bisa diterima dengan baik dan dapat memberikan tambahan informasi serta
wawasan kepada para pembaca.
P a g e ii | 2
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui tahap pra-rancangan kapal
2. Dapat mengetahui dan memahami hal – hal yang harus dipertimbangkan dalam
perancangan kapal khususnya pada tahap perancangan kapal
Page 1|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Prarancangan adalah proses awal dari suatu rancangan kapal untuk menentukan
dimensi atau ukuran pokok kapal. Fungsinya adalah sebagai titik acuan / awal untuk
melaksanaka rancangan kapal, sebagai pedoman intuk merancang kapal selanjutnya.
Rancangan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang didasarkan atas teori untuk
referensi atau logika yangdikoreksi terhadap layak kapal. Fungsi untuk mendapatkan nilai
kepastian rancangan dibutuhkan karena semua pihak perancang, pengguna atau pemilik agar
nilai atas kebenaran hasil rancangan kapal yang telah dilakukan. Proses adalah langkah yang
dilakukan dalam penetapan dimensi atas ukuran pokok kapal.
b. Metode Statistic
Metode kapal rancangan dengan menggunakan data statistic kapal yang telah
jadi dengan menganalisis berdasarkan persamaan statistic.
e. Metode Pendekatan
Pada tahap pra rancangan ini prarancangan banyak menggunakan metode kapal
pembanding. Disamping dengan metode ini lebih mudah, cara pengerjaannya juga lebih
cepat meskipun memiliki kekurangan tertentu. Hal itu seperti kurangnya daya kreativitas
perancang dan kebanyakan kesalahan yang ada pada kapal yang dipakai dalam metode kapal
pembanding sama dengan kapal yang telah dirancang.Selain metode teknik dalam
merancang kapal juga memperhatikan aspek ekonomi .
Page 2|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
b. Aspek Ekonomi
Performa ekonomi dalam merancang kapal meliputi : estimasi pendapatan,
pengeluaran operasional, dan pengembalian modal. Aspek ekonomi adalah suatu
aspek yang mana kapal harus didesain harus dapat menguntungkan, dimana
DWT/displacement yang sebesar mungkin, investasi sekecil mungkin dan biaya
operasional sekecil mungkin. Kapal yang rasional tidak hanya menggunakan satu
prosedur untuk mencapai sasaran, tapi semua hal yang penting harus dimasukan
dalam pertimbangan.Salah satu prosedur yang perosedur yang sering diabaikan
adalah pemilihan ukuran utama dengan menggunakan kriteria ekonomi. Tersedianya
berbagai alternatif rancangan kapal untuk memenuhi tuntunan dari tiap operasi
pelayaran , konsekwensi dari owner diharapakan bagaimana memilih rancangan
kapal yang cocok.
Tinggi rendahnya tarif muatan sanagat dipengaruhi oleh tingkat investasi
pengadaannya.Usaha pelayaran dan perkapalan butuh investasi tinggi denagan
tingkat pengembalian cukup lamban oleh sebab itu pengadaan harus menghasilkan
kapal yang optimal dari segi rancagan , harga maupun saat pengoperasian.Optimasi
ukuran utama dilakukan sebagai subjek untuk memberi batasan kondisi pada tonase,
daya muat dan kecepatan yang ditentukan oleh pemilik kapal.
Page 3|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
yang sudah jadi. Pada tahap pra rancangan ini, telah ditentukan bahwa kapal
rancangan yang kan dibuat adalah kapal barang (General Cargo)
3. Kecepatan kapal
Penentuan kecepatan kapal sangat membantu dalam menentukan
besarnya daya mesin utama dan mesin bantu yang diperlukan dalam
menggerakkan kapal dan untuk menentukan waktu pelayaran yang berpengaruh
pada jumlah consumable. Kecepatan kapal telah ditentukan yaitu 10,8 Knot
4. Rute Pelayaran
Daerah pelayaran yang akan ditempuh oleh kapal rancangan ini meliputi
daerah perairan Indonesia dengan rute trayek Makassar – Ternate dengan jarak
754 mil laut.
6. Pelabuhan singgah
Page 4|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
tersebut adalah dengan mengkonversi kapal. Dengan mengkonversi kapal menjadi 3in1
dapat menutup biaya operasional kapal sehingga meskipun penumpang sedikit, masih
dapat mengembalikan modal.
b. Ekspansi atau modifikasi rute pelayaran yang ada
Dalam rute pelayaran Indonesia, terdapat daerah yang termasuk rute pelayaran
gemuk, dimana demand dari rute pelayaran tersebut tinggi, sedangkan rute pelayaran
kurus, dimana demand dari rute pelayaran tersebut rendah. Jika estimasi pendapatan
dari demand dalam rute pelayaran kurus tidak dapat mencukupi untuk mengembalikan
biaya operasional kapal, maka dapat dilakukan alternatif dengan memodifikasi atau
ekspansi rute pelayaran dengan daerah yang memiliki demand lebih banyak.
c. Membuat pelayaran baru atau mengangkut kargo yang berbeda dalam rute pelayaran
yang sudah ada untuk mengantisipasi kenaikan perdagangan
Mengganti pelayaran kapal atau mengangkut kargo yang berbeda adalah salah
satu alternatif lain dalam dunia pelayaran untuk tetap menstabilkan pendapatan. Hal
tersebut diperlukan jika pada suatu saat komoditi yang biasa diangkut oleh kapal
tersebut tiba – tiba mengalami kenaikan harga sehingga menurunkan demand komoditi
tersebut dan akhirnya berdampak pada tidak beroperasinya kapal yang mengangkut
komoditi tersebut. Untuk menanggulangi kerugian pemilik kapal akibat kapal tidak ada
muatan untuk diangkut, maka muatan kapal dapat diganti dengan komoditi jenis lain.
d. Membuat kapal untuk melayani operasi industri baik yang baru atau lama
Dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya alat transportasi laut, khususnya
kapal untuk menunjang proses distribusi produk pada jalur laut. untuk memenuhi hal
tersebut, perusahaan tidak harus membeli sebuah kapal baru karena tentunya harga
kapal baru sangat mahal dan proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, terdapat alternatif berupa kapal bekas. Perusahaan dapat membeli
kapal baru atau bekas sesuai dengan estimasi pendapatan dalam jangka waktu
tertentu dan dengan pertimbangan berbagai aspek yang dapat dijadikan
pertimbangan.
Page 5|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam merancang sebuah kapal, diperlukan tahap pradesain sebelum kapal tersebut
dibangun. Tahap pradesain tersebut bertujuan untuk mewadahi aspirasi dari owner
requirement yang menginginkan kapal dibangun seperti apa. Hasil dari tahap pradesain yaitu
menentukan Ukuran utama kapal (L,B,T,H), koefisien bentuk kapal (cb,cm,cw,cph,cpv),
displasemen kapal, penentuan jumlah ABK dan Consumable, penentuan perbekalan (BBM,
air tawar, Oli), perhitungan stabilitas awal, perhitungan koreksi ruang muatan, menentukan
besar tenaga penggerak kapal.
3.2 Saran
Sebaiknya pada tahap ini tidak hanya mempertimbangkan hanya dari sisi owner
requirement tetapi juga dari sisi pembuat kapal. Bagaiamana pun pembuat kapal jauh
lebih paham dalam hal membangun kapal.
Page 6|7
ANALISA KEBUTUHAN PERANCANGAN KAPAL | KELOMPOK 6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/heriyanto_rantelino/552fe6cf6ea8349d628b45a1/mater
i-ilmu-kuliah-prarancangan-kapal
http://teori-bangunan-kapal.blogspot.com/2014/02/pra-rancangan-kapal.html
Page 7|7