KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan sebagai bentuk syukur saya ke hadirat Allah
SWT, atas segala rahmat, hidayah dan Inayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan tentang Laporan uji Gerakan pada kapal (heaving dan
pitching) sebagai tugas mata kuliah Dinamika Kapal dengan lancar dan tepat
pada waktunya.
Ericza Damaranda S
(4113100068)
ERICZA DAMARANDA S 1
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
DAFTAR ISI
ERICZA DAMARANDA S 2
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
BAB I
PENDAHULUAN
ERICZA DAMARANDA S 3
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
dicetak di atas kertas (kotak-kotak). Dari proses kalibrasi didapatkan harga satuan
dari kotak dengan voltage tertentu. Harga satuan inilah yang digunakan untuk
perbandingan hasil uji tarik.
Data yang diperopeh saat uji tarik bukanlah hambatan dari kapal yang
sebenarnya, melainkan hanya hambatan dari model kapal. Untuk mendapatkan
hambatan kapal yang sebenarnya harus dikonversi dahulu dengan menggunakan
dasar perhitungan Froude.
1.2 Tujuan
Tujuan melakukan praktikum pengujian hambatan kapal di towing tank
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Peralatan apa saja yang digunakan beserta
kegunaannya saat melaksanakan pengujian hambatan kapal
2. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat
melakukan pengujian
3. Mengetahui cara untuk mengkalibrasi hasil yang didapatkan
saat pengujian berlangsung
4. Mengetahui cara untuk mengkonversi hasil pengujian dari
model skala ke model kapal sesungguhnya
1.3 Manfaat
ERICZA DAMARANDA S 4
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
ERICZA DAMARANDA S 5
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
BAB II
LANGKAH PENGERJAAN
Ketika sebuah kapal ergerak dengan kecepatan tertentu, ia akan
mengalami tahanan (resistance) yang sebagian besar berasal dari air akibat
gesekan antara badan kapal yang tercelup dalam air dan air/gelombang. Bagian
kapal yang tidak tercelup air juga mengalami hambatan yang berasal dari udara.
Namun,dalam hal ini oengaruh air lebih signifikan terhadap pergerakan kapal
karena hambatan air mamiliki nilai yang lebih besar dibanding udara.
Besarnya tahanan kapal ini tergantung pada besarnya kecepatan kapal.
Jarak waktu antara pengujian pertama dan selanjutnya harus memperhatikan
gelombang pada air pada Towing Tank karena pengujian baru bisa dilakukan
kembali apabila keadaan di Towing Tank telah tenang untuk mengurangi
gangguan gelombang pada pengujian selanjutnya. Pengujian model tidak terpaku
pada jarak tempuh model, akan tetapi berdasarkan waktu tempuh dan kecepatan
model. Pengujian tahanan kapal dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:
2. Metode empiris
Cara lain untuk memprediksi tahanan kapal adalah menggunakan rumus
statistik. Rumus ini diturunkan dari hasil uji model yang telah dilakukan berkali-
kali dalam jangka waktu yang lama. Biasanya hanya laboratorium uji model yang
sudah lama berdiri yang dapat menciptakan rumus statistik karena sudah melalui
proses validasi secara berulang-ulang untuk jangka waktu yang lama. Beberapa
jurnal tentang perhitungan tahanan kapal dengan rumus statistik banyak tersedia
dan dapat dibaca serta langsung diaplikasikan. Beberapa metode yang populer di
ERICZA DAMARANDA S 6
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
Tabel 1 menunjukkan pembagian wilayah antara kapal dan model kapal. Tetapi,
tabel ini belum menunjukkan secara jelas bagaimana cara menghitung tahanan
sisa pada model kapal. Rasio L/√V ini disebut sebagai speedlength ratio, dan
merupakan besaran yang berdimensi. Untuk mengubah menjadi besaran tanpa
dimensi harus dikalikan dengan faktor 1/√g (g = percepatan gravitasi. m/det2),
sehingga menjadi V/√𝐿𝑔. Inilah yang disebut sebagai angka Froud / Froude
number(Fn).
Untuk menghitung tahanan gesek, Froude menggunakan asumsi bahwa
besarnya tahanan gesek kapal sama dengan tahanan plat logam pipih (fl at plate),
yang mempunyai luas permukaan basah (Wetted Surface Area = WSA) dan
panjang garis air (Lwl) sama dengan kapal, serta ditarik pada kecepatan yang
ERICZA DAMARANDA S 7
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
sama dengan kecepatan dinas kapal. Untuk menghitung tahanan gesek ini,
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Rf = ½ × ρ × S × V2 × Cf .......................................(2)
di mana:
ρ = Massa jenis fluida Kg/m3
S = Luas permukaan basah (WSA) m2
V = Kecepatan m/det
Cf = Koefisien tahanan gesek
Koefisien tahanan gesek di atas dapat dihitung menggunakan persamaan ITTC
1957 sebagai berikut:
Cf = 0,075/(10 Log Rn–2)2 ....................................(3)
di mana:
Rn = Angka Reynolds =VL/v
L = Panjang garis air (LWL) m
v = Kekentalan fluida m2/det
Karena perhitungan tahanan gesek ini menggunakan asumsi flate plate, maka
metode ini selain dikenal dengan metode klasik dan metode Froude, juga disebut
sebagai metode 2-D (dua dimensi). Dengan asumsi ini seolah-olah benda yang
diukur (dalam hal ini : kapal) disamakan dengan plat logam pipih (bidang dua
dimensi). Dengan demikian apabila definisi perhitungan tahanan sisa dan tahanan
gesek di atas digabungkan, tahanan total kapal sebenarnya (skala penuh atau full
scale) sudah dapat dihitung. Prosedur perhitungannya ditunjukkan pada Tabel 2
berikut ini.
ERICZA DAMARANDA S 8
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
ERICZA DAMARANDA S 9
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum uji tarik model dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 November
2015 yang bertempat di laboratorium hidrodinamika Teknik Perkapalan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
a. Alat Tulis
b. Towing Tank
c. Kereta penarik
d. Towing Guide
e. Alat pengukur kecepatan
f. Model kapal
g. Amplifier
h. Pemberat
i. Timbangan
j. Load cell\
k. Penjepit
l. Strip Chart
m. Komputer
n. Tali
3. 3. Metode Praktikum
ERICZA DAMARANDA S 10
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
10. Menghitung jumlah kotak yang diakibatkan oleh beban pada chart strip yang
dihubungkan dengan load cell.
11. Mengaitkan load cell pada model kapal yang telah sesuai dengan sarat pada
towing tank.
ERICZA DAMARANDA S 11
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
12. Melakukan uji tarik model kapal dengan kecepatan yang ditentukan.
13. Menghitung jumlah kotak yang timbul akibat hambatan kapal pada chart
strip.
ERICZA DAMARANDA S 12
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
ERICZA DAMARANDA S 13
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
BAB IV
DATA DAN PERHITUNGAN
4.1 Data
Nama kapal = ORELA
Skala model = 1 : 50
Kondisi uji = 1.7 m
Kecepatan kapal = 12 knot
UKURAN KAPAL SEBENARNYA KAPAL MODEL
Loa 40.00 m 1.000 m
Lpp 39.90 m 0.998 m
B 11.8 m 0.236 m
H 3.40 m 0.068 m
T 1.40 m 0.028 m
WSA 328.40 m2 0.142 m2
∆ 185.2 ton 2.077 kg = 0.00207664 m3
Kalibrasi
Tegangan Beban (gr) Hasil (kotak) Nilaitiapkotak
(Volt) (gr)
0.5 500 33.5 7.4626
4.2 Perhitungan
Pada saat uji laboratorium menggunakan model kapal yang ukurannya
lebih kecil dari kapal yang sebenarnya. Oleh karena itu diperlukan konversi
hambatan kapal model ke hambatan yang sebenarnya. Pada tinjauan pustaka di
atas telah dijelaskan cara konversinya,yaitu dengan menggunakan rumus :
ERICZA DAMARANDA S 14
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
MODEL KAPAL
Rf = ½ × ρ × S × V2 × Cf
Rt = Rr + Rf
ERICZA DAMARANDA S 15
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
KAPAL SEBENARNYA
Rf = ½ × ρ × S × V2 × Cf
ERICZA DAMARANDA S 16
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari perhitungan hasil pengujian tarik model kapal di towing tank dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perhitungan hambatan kapal dapat dilakukan dengan cara uji tarik di
towing tank dengan menggunakan model kapal
2. Ukuran dan kecepatan pada model kapal yang digunakan untuk uji
tarik harus merupakan hasil pengskalaan dari kapal sesungguhnya
3. Proses kalibrasi pembebanan pada model kapal mempengaruhi hasil
pengukuran hambatan kapal pada saat pengujian tarik model kapal
4. Perhitungan hambatan kapal dengan uji tarik model kapal di towing
tank dihitung menggunakan metode Froude
ERICZA DAMARANDA S 17
Laporan Praktikum Dinamika Kapal
V. DAFTAR PUSTAKA
KJ Rawson & EC Tupper, Basic Ship Theory Vol II, London England,
2001.
ERICZA DAMARANDA S 18