Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH HAMBATAN KAPAL KELAS C

PENGARUH PENGUJIAN TOWING TANK UNTUK


MENGETAHUI HAMBATAN KAPAL

Disusun Oleh :

Milatul Azka (21090121140147)


Arrafi Herisa Ardana (21090121140143)
Rahmat Aji Pamungkas (21090121140091)
Jan Shaka Arianda Noor (21090121140156)
Artha Meisha (21090121140134)

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " Pengaruh
Pengujian Towing Tank Untuk Mengetahui Hambatan Kapal." Makalah ini
ditujukan sebagai analisa untuk membantu mengetahui hambatan kapal melalui
pengujian Towing Tank. Penulis juga berterima kasih untuk Bapak dosen
Parlindungan Manik, ST.MT, sebagai dosen pengampu mata kuliah hambatan
kapal, yang dimana tugas ini menjadi salah satu syarat pemenuhan nilai mata kuliah
hambatan kapal dan sebagai sarana latihan pembuatan makalah Teknik Perkapalan.

Penulis mengharapkan karya tulis dapat digunakan sebaik-baiknya dan


bermanfaat bagi seluruh pembacanya. Kritik dan Saran yang membangun penulis
harapkan demi sempurnanya laporan ini dan juga penulisan karya tulis yang akan
dibuat di kemudian hari, penulis ucapkan terima kasih.

Semarang, 20 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian dari Towing Tank ....................................................................... 3

B. Penyebab terjadinya hambatan dalam pengujian Towing Tank .................. 4

C. Rumus atau parameter-parameter perhitungan dalam Towing Tank. .......... 5

D. Cara mengatasi atau memperkecil terjadinya hambatan .............................. 8

E. Contoh kasus (perhitungan dan penyelesaian) ............................................. 9

BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 13

A. KESIMPULAN .......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kapal merupakan salah satu kendaraan laut yang memiliki bentuk dan
ukuran yang besar. Untuk dapat bergerak di air dengan lancar, kapal harus
memiliki hambatan yang kecil. Untuk mengetahui hambatan kapal sendiri dapat
dibagi menjadi beberapa jenis pengujian, salah satunya adalah pengujian towing
tank.
Towing tank adalah salah satu alat uji yang digunakan dalam bidang
hidrodinamika untuk menguji kecepatan dan hambatan model kapal di dalam air.
Alat ini terdiri dari kolam atau bak yang dilengkapi dengan peralatan yang dapat
menggerakkan air dengan kecepatan yang diinginkan, sehingga model kapal
yang diletakkan di dalamnya dapat diuji.
Towing tank digunakan dalam banyak aplikasi di bidang perkapalan,
termasuk dalam pengembangan dan perancangan kapal baru, penelitian
kecepatan dan performa kapal, pengujian efisiensi bahan bakar, pengujian
peralatan dan sistem kapal, serta penelitian tentang gelombang dan pola aliran
air.

Dalam penelitian hidrodinamika, towing tank dapat digunakan untuk


mengukur resistansi (hambatan) dan kecepatan kapal dalam berbagai kondisi
pengujian, termasuk pada berbagai jenis model kapal dengan berbagai ukuran
dan bentuk. Data yang dihasilkan dari pengujian di towing tank dapat membantu
para insinyur untuk merancang kapal yang lebih efisien dan memiliki performa
yang lebih baik.
Selain itu, towing tank juga dapat digunakan untuk melakukan pengujian
model kapal dalam kondisi lingkungan yang ekstrim seperti gelombang besar
atau kondisi cuaca buruk, sehingga dapat membantu mengoptimalkan keamanan
kapal dan mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan.
Dalam industri perkapalan modern, penggunaan towing tank masih menjadi
bagian penting dalam proses pengembangan dan perancangan kapal baru, serta
dalam penelitian tentang performa kapal dan pengujian sistem kapal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari towing tank.
2. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam pengujian towing
tank.
3. Rumus atau parameter-parameter perhitungan hambatan dalam pengujian.
4. Cara mengatasi atau memperkecil terjadinya hambatan di pengujian.
5. Contoh kasus (perhitungan dan penyelesaian).

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari towing kapal.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pengujian.
3. Untuk mengetahui rumus atau parameter-parameter perhitungan
hambatan.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi atau memperkecil terjadinya hambatan
dalam pengujian,
5. Untuk mengetahui contoh kasus pengujian towing tank kapal.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Towing Tank


Towing tank adalah salah satu alat uji yang digunakan dalam bidang
hidrodinamika untuk menguji kecepatan dan hambatan model kapal di
dalam air. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa aspek penting terkait
penggunaan towing tank, termasuk keuntungan, kelemahan, dan aplikasi di
bidang perkapalan.
Keuntungan Penggunaan Towing Tank : Penggunaan towing tank
memiliki beberapa keuntungan penting dalam bidang perkapalan. Pertama,
dengan menguji model kapal di dalam towing tank, para insinyur dapat
mengumpulkan data hidrodinamika yang akurat dan dapat diandalkan,
sehingga dapat digunakan untuk merancang kapal yang lebih efisien dan
memiliki performa yang lebih baik.
Kedua, towing tank dapat digunakan untuk menguji model kapal
dalam berbagai kondisi pengujian, termasuk pada berbagai jenis model
kapal dengan berbagai ukuran dan bentuk. Hal ini dapat membantu para
insinyur untuk memperkirakan performa kapal di dalam air pada berbagai
kondisi, sehingga dapat mengoptimalkan keamanan dan efisiensi kapal.
Ketiga, towing tank juga dapat digunakan untuk melakukan
pengujian model kapal dalam kondisi lingkungan yang ekstrim seperti
gelombang besar atau kondisi cuaca buruk, sehingga dapat membantu
mengoptimalkan keamanan kapal dan mencegah terjadinya kerusakan atau
kecelakaan.
Kelemahan Penggunaan Towing Tank : Meskipun memiliki banyak
keuntungan, penggunaan towing tank juga memiliki beberapa kelemahan
yang perlu diperhatikan. Pertama, towing tank tidak dapat mereplikasi
kondisi air yang sama persis seperti di laut atau sungai, sehingga hasil
pengujian mungkin tidak sepenuhnya merepresentasikan performa kapal di
kondisi sebenarnya.
Kedua, penggunaan towing tank dapat sangat mahal dan memakan
waktu, terutama jika dilakukan pengujian dalam skala besar atau pada
berbagai kondisi pengujian yang berbeda. Hal ini dapat menjadi tantangan
bagi perusahaan atau lembaga yang ingin melakukan pengujian pada banyak
model kapal atau dalam waktu yang singkat.
Aplikasi Towing Tank di Bidang Perkapalan : Penggunaan towing
tank memiliki banyak aplikasi di bidang perkapalan, termasuk dalam
pengembangan dan perancangan kapal baru, penelitian kecepatan dan

3
performa kapal, pengujian efisiensi bahan bakar, pengujian peralatan dan
sistem kapal, serta penelitian tentang gelombang dan pola aliran air.
Dalam pengembangan dan perancangan kapal baru, penggunaan
towing tank dapat membantu para insinyur untuk merancang kapal yang
lebih efisien dan memiliki performa yang lebih baik, dengan memperoleh
data hidrodinamika yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, towing
tank juga dapat digunakan untuk memperkirakan dampak perubahan pada
desain kapal, termasuk penambahan appendages atau perubahan pada
propulsi kapal.
Dalam penelitian kecepatan dan performa kapal, towing tank dapat
digunakan untuk memperkirakan kecepatan maksimum dan performa kapal
pada berbagai kondisi pengujian.
Towing Tank memiliki dua jenis, yaitu : towing tank dengan kereta
penarik, dan towing tank dengan beban.
Towing tank sendiri memiliki asosiasi internasional yang bernama
International Towing Tank Conference (ITTC) yang bertugas untuk
menjaga mutu dan mematik laboratorium lain hidrodinamika lain agar lebih
baik.

B. Penyebab terjadinya hambatan dalam pengujian Towing Tank


Towing tank adalah fasilitas pengujian skala model kapal di mana
model kapal dijalankan di atas permukaan air untuk mengukur
performanya. Beberapa hambatan yang mungkin terjadi di towing tank
adalah:
Hambatan gesekan : Hambatan ini terjadi karena adanya gesekan
antara permukaan model kapal dengan air. Hal ini dapat mempengaruhi
kecepatan dan performa model kapal.
Hambatan gelombang : Hambatan ini terjadi karena adanya
gelombang yang dihasilkan oleh model kapal yang bergerak di
permukaan air. Hal ini dapat mempengaruhi stabilitas dan performa
model kapal.
Hambatan turbulen : Hambatan ini terjadi karena adanya aliran
udara yang turbulen di sekitar model kapal. Hal ini dapat mempengaruhi
kecepatan dan performa model kapal.

4
Hambatan viskositas: Hambatan ini terjadi karena adanya viskositas
air yang mengalir di sekitar model kapal. Hal ini dapat mempengaruhi
kecepatan dan performa model kapal.
Hambatan heave: Hambatan ini terjadi karena adanya gerakan
vertikal model kapal di dalam air. Hal ini dapat mempengaruhi stabilitas
dan performa model kapal.
Semua hambatan ini harus dipertimbangkan dan diukur dengan
cermat saat melakukan pengujian di towing tank untuk memastikan
akurasi dan keandalan hasil pengujian.

C. Rumus atau parameter-parameter perhitungan dalam Towing Tank.


Terdapat beberapa parameter dan rumus yang digunakan untuk
menghitung hambatan (resistance) dalam pengujian di towing tank.
Beberapa parameter dan rumus tersebut antara lain:

1. Hambatan gesekan (frictional resistance) dapat dihitung


dengan menggunakan persamaan skin friction resistance:
Rf = Cf * (0.5 * rho * V^2 * S) di mana:
Rf = hambatan gesekan
Cf = koefisien gesekan kulit (skin friction coefficient)
rho = densitas air
V = kecepatan model kapal di dalam tank
S = luas permukaan basah model kapal.

2. Hambatan gelombang (wave-making resistance) dapat


dihitung dengan menggunakan persamaan wave-making
resistance:
Rw = Cw * (0.5 * rho * V^2 * L^2) di mana:
Rw = hambatan gelombang
Cw = koefisien hambatan gelombang
L = panjang kapal

5
Hambatan tambahan (added resistance) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan added resistance:
Ra = Ca * (0.5 * rho * V^2 * S) di mana:
Ra = hambatan tambahan
Ca = koefisien hambatan tambahan

3. Total hambatan dapat dihitung dengan menjumlahkan


hambatan gesekan, hambatan gelombang, dan hambatan
tambahan:
Rtotal = Rf + Rw + Ra

Selain itu, terdapat juga beberapa parameter lain yang dapat


mempengaruhi hambatan dalam pengujian di towing tank, seperti
kecepatan aliran air di sekitar model kapal, bentuk dan ukuran model
kapal, dan viskositas fluida.
Sedangkan dalam pembuatan model kapal harus memenuhi
hukum perbandingan sebagai berikut :
1) Kesamaan Geometris
Kondisi geometris yang dapat terpenuhi dalam suatu
percobaan model hanya kesamaan geometris dimensi linier
model, misalanya:
Hubungan antara kapal dan model dinyatakan dengan λ dimana:

𝜆 = 𝐿𝑆 / 𝐿𝑚 = 𝐵𝑆 / 𝐵𝑚 = 𝑇𝑆 / 𝑇𝑚
Dimana:
𝜆 = Skala perbandingan
Ls, Lm = Panjang kapal, panjang model (m)
Bs, Bm = Lebar kapal, lebar model (m)
Ts, Tm = Sarat kapal, sarat model (m)
Kesamaan geometris juga menunjukkan hubungan antara model dan
tangki percobaan.

6
2) Kesamaan Kinematis
Kesamaan kinematis antara model dan kapal lebih
menitikberatkan pada hubungan antara kecepatan model dengan
kecepatan kapal sebenarnya. Dengan adanya skala yang
menunjukkan hubungan antara kecepatan model dan kecepatan
kapal yang sebenarnya maka dapat dikatakan bahwa kesamaan
kinematis bisa terpenuhi.
𝐹𝑟 =𝑉𝑚 / √𝑔𝐿𝑚 = 𝑉𝑠 / √𝑔𝐿𝑠
Dimana :
Fr = Angka Froude
Vs, Vm = Kecepatan kapal, kecepatan model (m/dt)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)

3) Kesamaan Dinamis
Gaya – gaya yang bekerja berkenaan dengan gerakan fluida
sekeliling model dan kapal pada setiap titik atau tempat yang
bersesuaian harus mempunyai besar dan arah yang sama, dalam hal
ini kesatuan harga Reynold yang menggambarkan perbandingan
gaya-gaya inersia dengan viskositas:

𝑅𝑒 = 𝑉𝑚𝐿𝑚 / 𝑣 = 𝑉𝑠 𝐿𝑠 / 𝑣
dimana,
Re = Angka Reynold
v = Viskositas kinematis fluida (m2/dt)
= 1,1883 x 10-6 (m2/dt)

Demikian jika diinginkan tercapainya kesamaan


dinamis disamping kesamaan geometris dan kesamaan
kinematis, maka angka Reynold untuk model harus sama dengan
angka skala penuh

7
D. Cara mengatasi atau memperkecil terjadinya hambatan
Berikut adalah beberapa hambatan yang dapat terjadi di towing tank :

❖ Hambatan gesekan: Untuk mengurangi hambatan gesekan, bisa


dilakukan dengan menggunakan pelumas di antara model kapal dan
permukaan air. Selain itu, permukaan model kapal juga harus dirancang
sedemikian rupa sehingga meminimalkan gesekan dengan air.
❖ Hambatan gelombang: Untuk mengatasi hambatan gelombang, bisa
dilakukan dengan menggunakan alat penghasil gelombang (wave
maker) sehingga gelombang yang dihasilkan dapat dikendalikan dan
disesuaikan dengan kondisi pengujian yang diinginkan. Selain itu,
penggunaan lambung kapal yang baik juga dapat membantu
mengurangi hambatan gelombang.
❖ Hambatan turbulen: Untuk mengatasi hambatan turbulen, bisa
dilakukan dengan memperbaiki desain model kapal dan menggunakan
alat-alat untuk mengurangi turbulensi udara di sekitar model kapal,
seperti menggunakan rintangan atau airfoil.
❖ Hambatan viskositas: Untuk mengatasi hambatan viskositas, bisa
dilakukan dengan memperbaiki desain model kapal dan mengurangi
kecepatan pengujian. Selain itu, penggunaan fluida yang lebih tipis atau
penggunaan bahan yang lebih licin pada model kapal juga dapat
membantu mengurangi hambatan viskositas.
❖ Hambatan heave: Untuk mengatasi hambatan heave, bisa dilakukan
dengan menggunakan peredam gerakan atau sistem pendukung model
kapal yang lebih baik. Selain itu, penggunaan kapal dengan lambung
yang lebih stabil dan kokoh juga dapat membantu mengurangi
hambatan heave.
Dalam melakukan pengujian di towing tank, sangat penting untuk
mempertimbangkan dan mengatasi semua hambatan yang mungkin
terjadi agar hasil pengujian dapat lebih akurat dan dapat diandalkan

8
E. Contoh kasus (perhitungan dan penyelesaian)

Percobaan model dilakukan dengan beberapa variasi kecepatan yang


sama untuk kedua model. Masing-masing model dilengkapi stimulator
dengan ukuran gigi 0,5 cm. dan diletakkan 5% dari linggi haluan. Besarnya
tahanan model sama dengan besarnya penambahan beban awal pada setiap
percobaan penarikan model untuk setiap variasi kecepatan yaitu sebesar 100
gram. Setiap pembebanan dilakukan percobaan sebanyak 3 kali dan
penambahan beban dilakukan sebanyak 7 kali. Kecepatan kapal diperoleh
dari rata-rata waktu yang ditempuh oleh model pada masing-masing variasi
pembebanan. Besarnya kecepatan dari hasil percobaan baik model dan
kapal tercantum pada tabel 2.

Pada tabel tersebut terlihat bahwa besar tahanan model kapal yang
sama dengan bentuk model yang menggunakan Bulbous Bow dan tanpa
Bulbous Bow terjadi perubahan kecepatan, di mana kecepatan model tanpa
Bulbous Bow lebih kecil dari model dengan Bulbous Bow. Berdasarkan
kecepatan model dari hasil percobaan, maka kecepatan kapal dapat
diketahui melalui kesamaan Froude. Besarnya tahanan kapal dapat
diketahui berdasarkan kecepatan kapal untuk kedua model pada setiap
variasi pembebanan dapat dilihat pada tabel 3.

9
10
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa, Perbedaan kecepatan
antara model dengan bulbous bow rataratalebih besar 6,6 % dari model tanpa
bulbous bow, Sehingga pada kecepatan yang sama, besarnya tahanan kapal
untuk model yang menggunakan bulbous Bow rata-rata lebih kecil 18 %
dibandingkan dengan model tanpa Bulbous Bow. Perbandingan tahanan pada
percobaan model tanpa bulbous bow, untuk model yang menggunakan
stimulator rata-rata lebih besar 34% dari model tanpa stimulator, sedang model
dengan bulbous bow, untuk percobaan dengan stimulator rata-rata lebih besar
28%. Besar daya efektif kapal pada kecepatan 6 knot untuk model bulbous bow
adalah 4,3 HP atau lebih kecil 17 % dari model tanpa bulbous bow yang

11
besarnya 5 HP. Pada penelitian terdahulu (Rosmani, 2010), untuk model yang
sama tetapi tidak menggunakan stimulator di haluan kapal, di mana besar
tahanan kapal untuk model dengan bulbous bow rata lebih keci 28% dari model
yang dilengkapi dengan stimulator dan model tanpa bulbous bow rata-rata lebih
kecil 34%. Daya efektif kapal untuk percobaan model bulbous bow dengan
stimulator rata-rata lebih besar 34% jika dibandingkan dengan model bow tanpa
stimulator, sedangkan daya efektif kapal untuk model tanpa bulbous bow pada
percobaan model dengan stimulator lebih besar 37% dari percobaan tanpa
stimulator. Hasil analisis diperoleh, bahwa besar daya efektif kapal yang
dibutuhkan untuk mencapai kecepatan 6 knot adalah 4,3 HP untuk model
dengan bulbous bow dan 5 HP untuk model tanpa bulbous bow

12
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Towing tank adalah salah satu alat uji yang digunakan dalam bidang
hidrodinamika untuk menguji kecepatan dan hambatan model kapal di
dalam air. Alat ini terdiri dari kolam atau bak yang dilengkapi dengan
peralatan yang dapat menggerakkan air dengan kecepatan yang diinginkan,
sehingga model kapal yang diletakkan di dalamnya dapat diuji.
• Hukum Perbandingan pada permodelan kapal ada 3 yaitu kesamaan
Geometris, kesamaan kinematis dan Kesamaan Dinamis.
• Keuntungan penggunaan towing tank :
Dapat menguji berbagai jenis model kapal dengan berbagai ukuran dan
bentuk sehingga dapat memperkirakan performa kapal didalam air pada
berbagai kondisi, dan dapat digunakan dalam berbagai pengujian waktu
kondisi lingkungan ekstrim seperti gelombang besar atau kondisi cuaca
buruk, sehingga dapat membantu mengoptimalkan keamanan kapal dan
mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan.
• Kelemahan penggunaan towing tank :
Towing tank tidak dapat mereplikasi kondisi air yang sama persis seperti di
laut atau sungai, sehingga hasil pengujian mungkin tidak sepenuhnya
merepresentasikan performa kapal di kondisi sebenarnya dan penggunaan
towing tank dapat sangat mahal dan memakan waktu, terutama jika
dilakukan pengujian dalam skala besar atau pada berbagai kondisi
pengujian yang berbeda.

13
DAFTAR PUSTAKA

E. F. and E. C., “The experimental side of modeling,” Jan. 2018 [Online].


Available: http://www.jstor.org/stable/10.5749/j.ctv5cg8vk?refreqid=search-
gateway

S. Samuel, S. Jokosisworo, M. Iqbal, P. Manik, and G. Rindo, "Verifikasi Deep-V


Planing Hull Menggunakan Finite Volume Method Pada Kondisi Air
Tenang," TEKNIK, vol. 41, no. 2, pp. 126-133, Aug. 2020.
https://doi.org/10.14710/teknik.v0i0.29391

E. F. and E. C., “The experimental side of modeling,” Jan. 2018 [Online].


Available: http://www.jstor.org/stable/10.5749/j.ctv5cg8vk?refreqid=search-
gateway
H. Way, P. Joseph, S. Turnock, R. Leung, and V. Humphrey, “Acoustic
characterisation of towing tanks,” Ocean Engineering, vol. 220, p. 108338,
2021.

A. R. Kopayona, E. S. Hadi, and D. Chrismianto, "Pengaturan Wave Maker dalam


Pembangkitan Gelombang Reguler dengan Variasi Kecepatan Motor
Berbasis Mikrokontroler Open Hardware pada Laboratorium Hidrodinamika
Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro," Jurnal Teknik Perkapalan, vol.
7, no. 4, Sep. 2019. [Online].

W. Indramana, E. S. Hadi, and D. Chrismianto, "Analisa Olah Gerak Ponton


Bentuk Silinder Dengan Penambahan Heaving Plate Lingkaran Pada
Gelombang Reguler," Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 8, no. 1, pp. 105-112,
Dec. 2019. [Online].

14

Anda mungkin juga menyukai