Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR KERJA PRAKTEK

PT. MEGA KARYA DWITAMA MAKASSAR


Docking KN.KALAWAI P.117 (PT.INDUSTRI KAPAL INDONESIA)

DISUSUN OLEH :
M U H . TAU F I K B A ST I A N ( D 3 31 14 0 0 6 )

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


JURUSAN PERKAPALAN
FA K U LTA S T E K N I K
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pendidikan di Fakultas Teknik
jurusan Perkapalan program studi Teknik Sistem
Perkapalan Universitas Hasanuddin adalah menciptakan
sarjana muda terampil yang mampu mengaplikasikan ilmu
yang didapatkan selama menempuh perkuliahan agar
nantinya dapat bekerja di berbagai bidang baik itu sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas dalam suatu lingkup
pekerjaan sesuai dengan apa yang telah didalami dan
didapatkan dalam perkuliahan khususnya di jurusan
perkapalan.
TUJUAN
Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang didapat dibangku
kuliah dengan penerapan langsung dilapangan.

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bisa


mengenal keadaan dunia kerja yang sebenarnya.

Memberi bekal dan menambah wawasan mengenai dunia


perkapalan.
Merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas Mata
Kuliah Kerja Praktek.
METODE PENGUMPULAN DATA
METODE PENGUMPULAN DATA
• Tinjauan langsung ke lapangan.
Metode ini lebih mengutamakan ketelitian untuk mendeteksi perlakuan
apa yang ada dilapangan. Dengan melihat langsung apa yang dikerjakan oleh
para karyawan atau pekerja misalnya seperti pengelasan, pengerjaan instalasi
mesin dan lain sebagainya, sehingga dapat memberikan pengalaman dan
wawasan bagi praktikan.

• Konsultasi dengan para pengawas lapangan atau karyawan


Metode ini digunakan untuk memahami lebih jelas cara kerja serta tujuan
dari suatu pekerjaan yang telah diamati digalangan kapal. berdiskusi secara
intensif dengan para staff dan karyawan yang bekerja di PT. IKI sehingga
memperoleh data yang lebih akurat dari sekedar pengamatan di lapangan.
TINJAUAN PERUSAHAAN

PT. MEGA KARYA DWITAMA didirikan pada tahun 2012 di Kota Makassar sebagai
sebuah kegiatan usaha produktif penyedia barang dan jasa pada sector industry maritime
yang di anggap mempunyai prospek pengembangan yang cukup menjanjikan dan tak lepas
dari latar belakang disiplin ilmu para pendirinya.
Pada masa awal berdirinya, dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang
dimiliki, PT. MEGA KATRA DWITAMA telah mendapatkan kepercayaan dari industry
pemerintah dalam mengelola kegiatan yang berkaitan dengan industry maritime.
Sejalan dengan waktu hingga tahun ini, berkat peningkatan kualitas sumber daya
manusia, penguatan pengelolaan system manajemen dan keuangan serta penambahan
fasilitas/peralatan kerja, PT MEGA KARYA DWITAMA semakin mendapatkan kepercayaan
untuk mengelola kegiatan yang lebih spesifik dan bersifat teknis dalam skala yang lebih
besar dalam industry maritim. Terutama dibidang perhubungan laut/perairan, seperti
kegiatan survey, pembangunan/perbaikan konstruksi kapal baja&non baja, pengadaan
mesin kapal, pengadaan alat keselamatan serta alat penunjang kegiatan perikanan.
Keterlibatan dalam berbagai kegiatan instansi pemerintah dan swasta yang terkait
dengan sector maritime dalam 3 tahun terakhir dapat dijadikan sebagai acuan dalam
kinerja dan kemampuan PT>MEGA KARYA DWITAMA.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
 VISI
PT. MEGA KARYA DWITAMA MAMPU BERPERAN AKTIF DALAM
MEWUJUDKAN INDUSTRI MARITIM YANG RAMAH LINGKUNGAN,
BERKUALITAS DAN TEPAT GUNA

 MISI
• MEMBERIKAN LAYANAN TERBAIK DAN NILAI LEBIH PADA PENGGUNA JASA
• BERMANFAAT BAGI KARYAWANNYA DENGAN MENUMBUHKAN BUDAYA
KERJA YANG BERKUAITAS DAN PROFESIONAL
• KEBERADAANNYA MEMBERI MANFAAT BAGI LINGKUNGAN SEKITARNYA
REPARASI KAPAL

• Reparasi
Reparasi adalah proses perbaikan sebagian dari benda yang sudah ada
dan mengalami kerusakan atau perubahan bentuk yang tidak diinginkaan.
Khusus dalam dunia perkapalan ada beberapa macam poin yang biasanya
dilakukan pada saat proses reparasi kapal saat docking. Dimulai bagaimana
prosedur sebuah kapal memasuki dock proses kapal direparasi hingga kapal
selesai direparasi dan siap untuk berlayar kembali.
• Prosedur Docking
Tahap awal prosedur docking sebuah kapal adalah pihak owner
mengirimkan surat permintaan pengedokan kapal kepada pihak galangan dalam
hal ini pihak PT. IKI setelah disetujui maka pihak galangan memberikan jadwal
pengedokan. Selanjutnya pihak galangan melakukan survey pada kapal yang
akan direparasi untuk menentukan waktu dan biaya yang dibutuhkan selama
proses reparasi kapal tersebut.
Survey yang dilakukan pihak galangan meliputi pemeriksaan bagian-
bagian kapal yang dianggap sudah mengalami keausan atau rusak sehingga
perlu direparasi atau diganti.namun beda halnya dengan kapal yang pertama kali
docking maka akan disurvey oleh pihak owner kapal juga untuk memastikan
langsung bagian-bagian kapal yang akan direparasi, karena bagi kapal yang baru
pertama kali docking belum memiliki data-data docking sehingga perlu dilakukan
survey dan test secara detail dan meyeluruh.
PROSES DOCKING (SLIP WAY)

Saat memulai pengedokan data-data kapal yang berhubungan harus dikumpulkan


terlebih dahulu misalnya :
• Rencana garis
• Rencana umum
• Bottom plan
• Bukaan kulit
• Data pengedokan tahun lalu ( History kapal )
• Penempatan kapal pada kereta, sebelum kapal dinaikkan di atas kereta dock,
kapal harus di pandu dengan menggunakan morring boat / tug boat untuk
menarik kapal kedalam posisi yang ditempatkan sesuai bantalan yang sudah
disiapkan,
• Penarikan kapal ke atas permukaan, dalam proses ini kapal di tarik dengan
menggunakan mesin windlass yang di hubungkan dengan tali sling,
• Penempatan posisi kapal akan di docking, setelah kapal selesai ditarik keatas
permukaan maka selanjutnya kapal akan di tempatkan ke tempat yang sudah di
persiapkan yaitu sebelah kanan atau sebelah kiri yang telah di lengkapi dengan
rell.
PROSES PENGERJAAN KAPAL

1.Pembersihan badan Kapal


Pembersihan badan kapal adalah proses pembersihan badan kapal dari lumut,
binatang, dan tumbuhan laut yang menempel pada pelat badan kapal dan
pembersihan dari karat dan cat.
2. Pengecatan Badan Kapal
Pengecatan badan kapal dilakukan dengan menggunakan kuas cat, roller,
maupun unit semprot cat sesuai engan tingkat daerah kesulitan pengecatan.
Adapun cat yang digunakan antara lain :
• Cat dasar
• Cat AC ( Anti Corrosive)/ anti karat
• Cat AF ( Anti Foulling/ anti binatang atau tumbuhan laut)
3. Pemeriksaan Perpipaan Pada Kapal
Pemeriksaan pipa dan valve dilakukan untuk menjaga agar pipa saat
menyalurkan cairan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan pipa kebanyakan
dilakukan secara visual, pemeriksaan visual dilakukan dengan memastikan
apakah pipa itu tidak terjadi kebocoran saat menyalurkan cairan tersebut, dan
bila terjadi kebocoran bisa diperbaiki atau diganti baru.
4. Reparasi Mesin
Reparasi mesin (overhaul) merupakan proses pengembalian kondisi mesin
seolah-olah baru mendapatkan kinerja maksimal. Semua komponen mesin
seperti ring piston, cranksaft, bearing, dumper, camshaft, shell, lining, valve dll
dilepaskan kemudian dibersihkan. Semua host, kabel dan sambungan
dilepaskan dari body kapal. Bagian yang aus diganti dengan mengonsultasikan
sebelumnya dengan owner dan surveyor.
5. Pemasangan Zinc Anode
Peralatan yang dipakai antara lain : alat ukur/meteran, kapur tulis, zinc anode,
dan mesin las. Pemasangan zinc anode pada bagian kapal yang tercelup didalam
air laut dimaksudkan untuk mengurangi korosi yang terjadi di sekitar daerah yang
dipasangi zinc anode. Hal ini disebabkan zinc anode mampu mengelektrolisis air
laut. Sehingga proses pengkaratan badan kapal dapat diperlambat.
6. Painting Check
Painting Check bertujuan untuk memastikan persiapan dan schedule
pengecatan memenuhi spesifikasi kontrak / standar yang telah di tetapkan
maker. Proses pengecetan dilakukan bekerja sama dengan teknisi dari marker.
Pengecekan dilakukan dengan cara pemeriksaan visual area yang akan dicat,
pemeriksaan hasil sandblast, pengukuran kelembaban dan pengukuran
ketebalan cat baik yang dalam keadaan basah maupun kering.
7. Clearance Check
Clearance Check adalah pengecekan clearance yang terdapat antara poros dan
bearing pada sistem poros kemudi dan baling-baling. Clearance yang diukur harus
memiliki toleransi yang diberikan oleh kelas. Prosedur pengecekan adalah pengukuran
diameter kawat baja yang digunakan sebagai acuan kelurusan, kemudian clearance
antara poros tongkat kemudi dan propeller shaft dengan bantalannya (bearing) diukur
pada posisi 0o , 90o , 180o , 270o dan juga pada setiap ujungnya
8. Megger Test
Megger Test adalah suatu test yang bertujuan untuk memastikan peralatan
tersebut telah memiliki tahanan isolasi yang disyaratkan untuk keamanan operasi
peralatan tersebut. Pada megger test dilakukan tiga inspeksi yaitu pengukuran dan
pencatatan besar tahanan isolasi antar terminal, terhadap ground, terhadap normal.
9. Sea Trial
Sea Trial bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapal berlayar berdasarkan
item pengujian sesuai dengan spesifikasi teknis yang diajukan owner dan ketentuan
kelas. Pada Sea Trial dilaksanakan pengujian kecepatan, fungsi kemudi, naik turun
jangkar, manuverality, sistem perpipaan, dan fungsi-fungsi dari peralatan kapal lainnya.
Sebelum dilakukan Sea Trial terlebih dahulu dilaksanakan percobaan internal oleh
galangan.
PEMBERSIHAN BADAN KAPAL
PENGECATAN KAPAL
PENGERJAAN INSTALASI PERPIPAAN
CLEANING TANK
PERMESINAN
PEMASANGAN ZINC ANODE
SEA TRIAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai