PROPOSAL
KELOMPOK 5
MEISE NURSYAFITRI : 2021.106.031
NADIA ENJELITA : 2021.106.040
FANY PRANATA : 2021.106.014
M.IQBAL : 2021.106.037
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini
sesuai dengan waktu yang ditentukan. Penulisan karya tulis ilmiah ini disusun
sebagai syarat untuk menyelesaikan proposal proyek darat (Proda) dengan
mengambil Judul : PENANGANAN BONGKAR MUAT MUATAN
MINYAK DI KAPAL. Penulis sangat menyadari bahwa didalam proposal
proyek darat (Proda) ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal
penyajian materi maupun teknik penulisannya, oleh karena itu penulis mengharap
koreksi dan saran yang nantinya dapat digunakan untuk menyempurnakan
proposal proyek darat (Proda) ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
sarana angkutan laut yang dibangun dewasa ini lebih cenderung ke arah
pemuatan pada kapal tanker harus mempersiapkan kondisi tanki muat yang
sesuai dengan jenis minyak yang akan dimuat, karena jenis minyak
yang lainnya. Tugas seorang Mualim I di atas kapal tanker minyak harus
muatan dari cargo yang dibongkar berbeda dengan cargo yang akan di muat,
1
pelaksanaan pemuatan karena harus dicuci ulang bahkan dalam beberapa kasus
lanjut. Serta adanya complain dari pihak pemilik muatan dan kerugian waktu
lancar ?
2
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Sebagai sumbang saran untuk perusahaan dan para pembaca karya tulis ilmiah
minyak produk di pelabuhan muat pada kapal serta menyiapkan ruang muat untuk
jenis muatan minyak produk di kapal tanker dan melakukan pengawasan yang
pengetahuan dan informasi bagi para pembaca dan rekan- rekansatu profesi
di pelabuhan muat.
dengan kenyataan yang ada dalam hal proses pemuatan pada kapal.
Banten.
3
1.6 HIPOTESIS
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kapal adalah semua alat berlayar, apapun nama dan sifatnya termasuk
b. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu yang
5
c. Muatan kapal merupakan segala macam barang dan barang dagangan
Menurut Istopo (1999:1-2) adalah merupakan salah satu bagian yangpenting dari
ilmu kecakaan pelaut, dalam penataan, penyusunan dan pemadatan muatan yang
keselamatan awak kapal dan stowage plan yang sedemikian rupa hingga broken
stowage sekecil mungkin. Adapun faktor yang harus diperhatikan oleh seorang
(Istopo, 1999:397-398).
6
Adapun dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mate’s receipts yaitu suatu tanda terima barang yang dimuat di atas
agar segera dapat dipergunakan setelah kapal tiba di pelabuhan muat. Hal
ini bukansaja ditinjau dari segi teknis, tetapi sangat penting jika kanal itu
charter via agent yang dinamakan Notice of Readiness yang isinya kapal
7
Bagian-bagian yang sudah aus atau rusak segera diperbaiki atau
lautankapal, kondisi kaal, rute dan jenis muatan yang dimuat sebelumnya.
3. Pengecekan draft.
8
5. Pengecekan tangki-tangki bahan bakar.
ditemani oleh Masinis jaga dan disaksikan langsung oleh Surveyor atau
yang mewakilinya.
ditemani oleh Masinis jaga dan disaksikan langsung oleh Surveyor atau
yang mewakilinya.
Jurumudi atau Kelasi yang ditemani oleh Mualim jaga yang dilihat dan
9
d. Kegiatan bongkar muat.
Dalam teknik bongkar muat ini ada beberapa unsur penting yang harus
dipahami dan diterapkan oleh seorang Perwira kapal dalam operasionalnya
agar tidak terjadi kesimpang siuran yang menimbulkan saling mengklaim,
jadi untuk mencegah hal tersebut maka harus memperhatikan :
kapal, sehingga kapal tetap aman dan layak laut.Pembagian muatan di kapal
disebabkan oleh pengaruh gaya dari luar. Karena stabilitas kapal merupakan
sedemikian rupa agar kapal tetap dalam kondisi stabil pada setiap
keadaan.(Istopo, 1999:2).
ataupun sagging. Trim yaitu perbedaan sarat muka dan sarat belakang.
10
Hogging maupun sagging yang akan dialami oleh bagian
rupa agar tidak terdapat trim (even keel). Atau sedikit trim ke belakang (trim
by the stern) setengah atau satu meter saja. Kapal yang dimuati sehingga
nungging atau sarat mukanya lebih besar (trim by the head) beberapa
berangkat sehingga kapal dapat dimuati sesuai dengan trim yang diinginkan.
muatan disisi kiri dan kanan dari centre line. Pembagian muatan secara
atas dan memperoleh stabilitas kapal yang baik atau ideal maka pemadatan
1983:89)
11
2. Melindungi muatan (to protect the cargo).
minyak produk yaitu premium, pertamax, pertalite dan solar. Jenis bahan
bakar bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang
memiliki nilai mutu pembakaran berbeda.Nilai mutu jenis BBM bensin ini
a. Premium
Premium (RON 88) yaitu bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
tambahan (dye).
12
Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar
b. Pertamax
c. Pertamax Plus (RON 95). Jenis BBM ini telah memenuhi Standart
Performance International World Wide Fuel Charter
(WWFC).Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir
yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan
ramah lingkungan. Pertamax plus sangat direkomendasikan untuk
kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10.5 dan juga yang
menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable
Valve Timing Intelligent (VVTI), Turbochargers dan catalytic
converters. Pertalite
memiliki kualitas bahan bakar lebih sebab memiliki kadar RON 90, di atas
premium, yang hanya RON 88. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya
bersih dan ramah terhadap lingkungan, kualitas dari pertalite yang lebih
13
Pertalite adalah bahan bakar minyak dari Pertamina dengan RON 90.
varian baru bagi konsumen yang ingin BBM dengan kualitas diatas
d. Solar (HSD)
memiliki angka performa octane number 45, jenis BBM ini umumnya
proses sandar kapal yang belum tepat waktu sering kali disebabkan oleh
14
Kongesti pelabuhan ini akan timbul jika kapasitas penampungan
SDM terutama tenaga buruh, koordinasi yang terjalin dengan baik, lalu
dapat selesai pada waktu yang tepat agar tidak menimbulkan waiting
Kapal tanker dibuat untuk mengangkut minyak mentah melalui laut atau
perairan dari pelabuhan muat atau pelabuhan produksi ke pelabuhan
bongkar / pengolahan dan minyak produk dari pelabuhan pengolahan
menuju pelabuhan bongkar / distribusi.
15
Ukuran dari kapal pengangkut minyak mentah biasanya lebih besar
(longitudinal) sehingga masing - masing disebut tangki sayap kiri dan kanan
(wing tank) serta tangki tengah (center tank). Pembagian secara membujur
1. Deck lines
2. Drop lines
3. Stripping lines
4. Cross over
5. Bypasses
6. Master valves
16
d. Cargo pump kapal tanker
sisa- sisa muatan / pengeringan serta tank washing, ballast dan deballasting.
Kapasitas efektif suatu pompa dipengaruhi oleh tahanan pada pipa dan
kerangan, kecepatan dari aliran, viscosity dari cairan muatan, jarak ketempat
e. Menjalankan pompa
putaranpompa.
17
7. Apabila menggunakan 2 (dua) pompa parallel agar tekanan
discharge kedua pompa selalu sama, tetapi bila salah satu pompa
satu pompa.
c. RPM rendah
18
h. Viscositas muatan lebih tinggi
l. Pemeliharaan pompa
cepat bersih.
b. Cleaning (pembersihan)
dan detergen menggunakan air laut atau air tawar serta mesin
butterworth.
c. Rinsing (pencucian)
19
Pembilasan tangki ini biasanya dilakukan dengan waktu yang lebih
d. Flushing (pembilasan)
e. Steaming (penguapan)
muatan sebelumnya.
f. Draining (pengurasan)
g. Drying (pengeringan)
20
2.2 KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian yang relevan dengan topik yang akan dilakukan penulis adalah
logika.
kurang optimalnya penyiapan ruang muat muatan oil produk di kapal. Kemudian
penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan tindakan antisipasi yang perlu
diambil agar mencegah terjadinya klaim yang diajukan oleh pihak ketiga (pemilik
diakibatkan oleh Anak Buah Kapal (ABK) yang tidak disiplin dalam
yang akan penulis lakukan adalah membahas tentang persiapan ruang muat dan
pencucian tangki (tank cleaning). Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
21
Perbedaan penelitian yang sebelumnya dengan yang akan dilakukan penulis
pelaksanaan penyiapan tangki muat di atas kapal serta kurangnya pengetahuan dan
keterampilan Anak Buah Kapal (ABK) tentang bongkar muat muatan serta kurang
Dalam kerangka berfikir pada karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan atau
konsepsi dari penelitian yang disajikan dengan cara menerangkan hubungan antara
variabel-variabel yang diperkirakan akan terjadi dengan diperoleh dari hasil dan
minyak produk di pelabuhan muat yaitu pelaksanaan proses pemuatan yang belum
dan keterampilan Anak Buah Kapal (ABK) tentang bongkar muat muatan serta
kurangnya tanggung jawab dan disiplin Anak Buah Kapal (ABK) dalam persiapan
ruang muat.
22
Agar operasioanl kapal berjalan dengan lancar, maka hal-hal yang dapat
ruang muat yang dipimpin oleh Mualim I yang dalam setiap pertemuan
dipaparkan dan dibahas tahapan-tahapan dan prosedur kerja, tugas dan tanggung
terima antara crew yang baru dan crew yang lama sesuai dengan situasi yang
sebenar-benarnya.
kapal, disamping itu juga dituntut peran serta dari Nakhoda dalam penerapan dan
pelaksanaan ISM Code dan STCW amandemen 2010. Dengan demikian akan
23
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Metodelogi Penelitian
http://repository.uinsu.ac.id/145/6/BAB%20III.pdf
25