Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan berpotensi
poros maritim dunia. Aktivitas kelautan indonesia sangat aktif sehingga di
butuhkan kapal yang berfungsi sebagai alat kerja. Salah satunya adalah pandu atau
pilot boat. Kapal pilot boat di golongkan sebagai kapal cepat yang berfungsi
sebagai arahan atau memandu kapal keluar atau masuk dari dermaga untuk
berlayar dari zona bahaya demi keselamatannya (Arifin et al., 2019).
Transportasi di era globalisasi merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi masyarakat untuk menunjang segala aktivitas dan kehidupan sehari-hari.
Transportasi umum biasanya mencakup kereta api dan mobil, tetapi juga layanan
udara, pelabuhan feri,dan banyak lagi. Kehadiran angkutan umum yang baik
memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu wilayah atau
wilayah. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari
campur tangan pemerintah untuk menyediakan angkutan umum yang nyaman,
aman, bersih, dan tertata dengan baik. Perkembangan dunia perkapalan dan dunia
laut harus diimbangi dengan peningkatan kualitas alat transportasi yaitu kapal
sebagai alat transportasi utama. Pemeliharaan kapal sangat diperlukan agar kapal
dinyatakan dalam keadaan baik. Ini tahan laut. Salah satu perawatan kapal adalah
pengecatan kapal (Xaverius et al., 2019).
Saat pelapisan, pengerjaan proses coating tahapan awal proses reparasi
adalah menentukan ukuran luas permukaan lambung yang akan lakukan proses
coating dari kapal pilot boat. Tahapan kedua setelah menentukan ukuran luas
permukaan lambung kapal adalah menghitung estimasi kebutuhan material dan
harga dari material yang akan di gunakan. Tahapan selanjutnya adalah penentuan
type cat dan estimasi kebutuhan serta biaya untuk proses coating.
Tujuan dari estimasi kebutuhan dan biaya coating adalah mengestimasi
kebutuhan serta biaya agar pada proses reparasi tidak terlalu memakan biaya.
Perhitungan kebutuhan material dan biaya dalam proses coating untuk mencari
kebutuhan yang ekonomis dan menghindari kerugian yang besar dan pemborosan

1
material menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukam studi kasus tentang
“ESTIMASI KEBUTUHAN MATERIAL DAN BIAYA COATING PADA
REPARASI LAMBUNG FIBERGLASS PILOT BOAT” sedangkan untuk ukuran
lambung kapal yang akan di coating, hanya data ukuran lambung utama yang di
gunakan dalam penelitian ini.

I.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Bagaimana menghitung kebutuhan bahan coating untuk kapal pilot
boat?
2. Bagaimana estimasi biaya dan waktu pengerjaan coating yang paling
ekonomis ?

I.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan bahan coating yang di butuhkan
untuk kapal pilot boat.
2. Mengestimasi kebutuhan biaya coting

I.4 Manfaat penelitian


Mafaat yang di dapat dari tugas akhir ini adalah :
1. Bagi mahasiswa
Sebagai pengetahuan mahasiswa dalam penrapan estimasi
kebutuhan material serta biaya untuk proses coating
2. Bagi industry
Sebagai informasi dan bahan pembelajaran bagi pihak yang
menginginkannya dan mendalami tentang pengecatan kapal sekaligus
sebagai referensi.
3. Bagi pembaca

2
Menjadi panduan referensi untuk pembaca dalam menerapkan
estimasi kebutuhan material serta biaya untuk proses coating.
I.5 batasan masalah
Adapun penelitian kali ini permasalahan yang akan dibahas dibatasi sebagai
berikut :
1. Estimasi dilakukan pada kapal pilot boat yang sedang proses repair di
pelabuhan lumpur gresik.
2. Estimasi kebutuhan material coating di lakukan di bagian lambung
kapal.
3. Biaya coating berdasarkan harga satuan bahan.

Anda mungkin juga menyukai