Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TEKNIK GALANGAN

“ FLOATING DOCK “
Ditunjukkan Untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik galangan

Disusun oleh :
1. Umaroh 40040417060026
2. Agustin Nur Prastika 40040417060042
3. Bima Abiyasa 40040417060057

Dosen Pengampu :
Suharto, AT, MT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN


PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Laporan Teknik Galangan “
Floating Dock “ “ ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini bertujuan guna memenuhi kewajiban tugas dalam mata kuliah Teknik Galangan.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu demi terwujudnya laporan ini. Untuk itu penulis sangat membutuhkan saran dan
kritik pembaca yang dimaksudkan guna mewujudkan kesempurnaan laporan ini.

Semarang, 1 Mei 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Tujuan Kegiatan ...................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat kegiatan ..................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI ............................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Galangan ............................................................................................................... 5
2.2 Pengertian Docking ................................................................................................................. 5
BAB III................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 7
3.1 Pengertian Floating Dock........................................................................................................ 7
3.2 Bagian dan Perlengkapan Floting Dock.................................................................................. 7
3.3 Proses Pengedokan Kapal pada Floating Dock ..................................................................... 10
3.4 Keuntungan dam Kerugian pada Flotaing Dock ................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 14
4.2 Saran ..................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia maritim terkhusus pada proses penyaluran logistik melalui laut, dalam
penyalurannya pun digunakan suatu transportasi yang bernama kapal. Dalam proses
penyalurannya suatu kapal juga harus selalu dalam keadaan yang prima. Untuk menjaga
kondisi prima pada kapal tentunya setiap kapal harus selalu melakukan proses reparasi baik
itu dalam intens waktu 1 tahun maupun 5 tahun sekali. Dalam proses pereparasian atau
pengedokkan kapal tersebut dilakukan di galangan.
Dalam proses pengedokkan pun terdapat berbagai macam pengedokkan yang di lakukan
pada setiap galangan. Dalam laporan ini akan di bahas mengenai salah satu jenis
pengedokkan yaitu floating dock, yang mana floating dock ini jarang ditemui di Indonesia.
Oleh karena itu pengedokkan tersebut akan di bahas pada laporan ini.
1.2 Tujuan Kegiatan
 Untuk mengetahui pemahaman mengenai pengedokkan apung ( Floating Dock )
 Untuk mengetahui bagian beserta cara kerja dari dock apung ( Floating Dock )
 Untuk mengetahui kelebihan beserta kekurangan dari dock apung ( Floating Dock
)
1.3 Manfaat kegiatan
 Dapat mengetahui pemahaman mengenai pengedokkan apung ( Floating Dock )
 Dapat mengetahui bagian beserta cara kerja dari dock apung ( Floting Dock )
 Dapat mengetahui kelebihan besert kekurangan dari dock apung ( Floating Dock )
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Galangan
Galangan Kapal/shipyard adalah sebuah bangunan untuk melakukan proses
pembangunan kapal (New Building) dan perbaikan kapal (ship repair) dan juga
melakukan pemeliharaan (maintainance). proses pembangunanya meliputi desain,
pemasangan gading awal, pemasangan plat lambung, instalasi peralatan,
pengecekan, test kelayakan, hingga klasifikasai oleh Class yang telah ditunjuk.
sedangkan untuk proses perbaikan / pemeliharaan bisanya meliputi perbaikan
konstruksi lambung, perbaikan propeller sterntube, perawatan main engine dan
peralatan lainnya. Galangan sendiri terletak di tepi perairan yang secara geografis
di bedakan menjadi 2 macam yaitu :
 Galangan kapal terbuka
Dimana galangan tersebut di bangun menghadap ke arah perairan terbuka
tanpa ada bangunan lain di sekitarnya. Dalam galangan ini pun
dimungkinkan untuk membangun bahkan mereparasi kapal – kapal besar
dan dengan sistem peluncuran yang memanjang maupun melintang.
 Galangan kapal tertutup
Dimana galangan tersebut di bangun pada daerah di tepi sungai ataupun
kanal dan mempunyai daerah perairan yang terbatas. Pada jenis galangan ini
pun biasanya hanya dapat digunakan untuk membangun ataupun meraparasi
kapal – kapal berukuran kecil – sedang dengan sistem peluncuran yang
melintang.
Tidak hanya di tinjau dari letak geografisnya, galangan sendiri dapat di bedakan
atau di kelompokkan menurut fungsinya sebagai berikut :
 Shipbuilding Yard
Merupakan suatu galangan kapal yang mana galangan tersebut hanya dapat
digunakan untuk melakukan proses pembangunan kapal baru saja tanpa
melakukan suatu proses reparasi untuk kapal lama.
 Shiprepairing Yard
Merupakan suatu galangan kapal yang mana galangan tersebut hanya dapat
digunakan untuk melakukan proses pereparasian kapal lama saja tanpa
melakukan proses pembangunan kapal bangunan baru.
 Shipbuilding and Repairing Yard
Meruapakan suatu galangan yang mana galangan tersebut dapat
dipergunakan untuk melakukan proses pereparasian maupun proses
pembangunan kapal baru.
2.2 Pengertian Docking
Docking merupakan suatu kegiatan menaikkan ataupun menurunkan kapal di dock
dengan bantuan peralatan yang tersedia pada dok tersebut. Dalam melakukan suatu
proses pengedokkan tersendiri harus selalu memperhatikan keamanan dari proses
pengedokkan itu sendiri. Docking sendiri dapat dibedakan ataupun di kelompokkan
menjadi 6 jenis docking, diantaranya yaitu :
 Dok kolam ( Graving Dock )
Merupakan suatu bangunan dock kolam yang di bangun dari beton bertulang
dengan bantuk seperti kolam dan di lengkapi dengan pintu kedap.
 Dock apung ( Floating Dock )
Merupakan suatu bangunan dock yang dibangun dengan konstruksi yang
berasal dari baja atau fero semen yang terdiri dari ponton – ponton dan
dinding samping, dimana ponton tersebut dapat diangkat dan diturunkan.
 Dock tarik ( Slip way dock )
Merupakan suatu bangunan dock yang di gunakan untuk pengedokkan
dengan cara kerja yang menggunakan sistem tarik dengan bantuan craddle.
 Syncrolift Dry Dock
Merupakan suatu bangunan dock kapal, yang mana proses pada
pengedokkan pada bangunan ini dilakukan dengan cara di angkat.
 Transloating Dock
Merupakan suatu bangunan docking yang memiliki perpaduan antara
floating dock dan syncrolift dry dock, dimana syncrolift dry dock sendiri
dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan.
 Dock sistem balok ( Airbag System Dock )
Merupakan suatu bangunan galangan yang pada saat proses
pengedokkannya menggunakan sistem airbag baik saat menaikkan maupun
menurunkan kapal di dock.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Floating Dock


Pada suatu bangunan galangan dapat menggunakan berbagai macam jenis dock
yang akan di lakukan, sesuai dengan kebutuhan galangan tersebut. Seperti halnya
pada jenis galangan berikut ini yaitu dock apung ( floating dock ) dimana jenis
pengedokkan ini memanfaatkan tanki – tanki ballast untuk pengapungan dock
sendiri. Bangunan pada floating dock sendiri digunakan dengan cara
menenggelamkan atau mengapungkan dalam arah vertikal. Bisa juga diartikan
dengan suatu konstruksi baja atau fero semen yang terdiri dari ponton – ponton dari
dinding samping dimana pada ponton tersebut dapat diangkat dari air dan
kemudian diadakan perbaikan pada kapal tersebut, konstruksi floating dock ini pun
umumnya terbuat dari baja dan plat , dimana sumber listrik penyuplainya dapat di
golongkan menjadi 2 yaitu : suplai listrik dari darat atau dari dock iu sendiri.
3.2 Bagian dan Perlengkapan Floting Dock
Konstruksi bagian bawah terdiri dari ponton yang berguna untuk bagian atasnya
sebagai landasan dalam pengangkatan kapal yang akan mengadakan pengedokan
dengan cara pengisian maupun pengeluaran air dalam ponton dan terjadi daya
angkat untuk mengangkat kapal. Ponton – ponton tersebut di lengkapi dengan sekat
memanjang dan melintang yang membentuk tanki – tanki ballast.
Ponton tersebut dapat di lepas antar satu sama lain terutama diperlukan apabila
akan mengadakan perbaikan bagian bawah ponton di bawah air. Di dalam ponton
tersebut terdapat peralatan – peralatan yang menunjang kinerja dari ponton
tersebut, diantaranya yaitu :
 Instalasi pipa pengisian
 Pengeluaran dan pipa udara
 Katup – katup pemasukan
 Katup – katup pembagian
 Katup keluar
 Pompa utama dan alat – alat petunjuk ketinggian air di dalam ponton
Dengan bentuk konstruksi yang terdiri dari konstruksi pelat dengan penguat –
penguat ( stiffener ) dan senta – senta baik memanjang maupun melintang dimana
konstrukai tersebut cukup kuat untuk menahan momen lengkung yang terjadi pada
saat pengedokkan. Pada konatruksi dinding samping itupun terdapat ruang control
dan diatasnya pun terdapat kran – kran yang dapat berjalan sepanjang proses
pengedokkan. Didalam ponton maupun dinding samping dilengkapi dengan suatu
ruangan ruangan yaitu cofferdam yang sangat kuat dan kedap air dan udara.
Hubungan antara ponton dengan dinding samping dapat dilaksanakan dengan :
 Hubungan keling
 Hubungan baut
 Hubungan las
Pada floating dock sendiri terdapat beberapa bagian dan perlengkapan yang
menunjang kinerja floating dock.
Gambar perlengkapan dari floating dock

Perlengkapan pada floating dock sendiri dibedakan menjadi 5 bagian yaitu :


 Peralatan diatas upper deck
Pada bagian upper deck di floating deck, terdapat beberapa peralatan yang
digunakan untuk memperlancarkan proses docking di floating dock,
peralatan tersebut diantaranya yaitu :
o Crane , crane disini digunakan untuk keperluan melayani dalam
mengangkat barang - barang kapal atau pekerjaan reparasi kapal.
o Bolard ( border ), bolard sendiri digunakan untuk menambatkan tali
temali kapal pada waktu diadakannya proses pengedokkan.
o Capstan, capstan sendiri digunakan untuk mengencangkan dan
menarik kapal pada waktu pengedokkan. Capstan dapat digerakkan
dengan elektro maupun hydrolis.
o Hand Wheel, peralatan ini digunakan untuk membuka dan menutup
katup – katup yang terdapat pada penton – penton floating dock.
o Ruang kontrol, ruangan ini digunakan untuk pengaturan dan
pengecekkan pada saat proses pendonkingan sedang berlangsung.
o Alat pengatur side block, alat ini digunakan untuk mengatur
penempatan block yang digunakan sebagai dudukan kapal pada saat
suatu kapal melakukan reparasi atau dokking.
o Alat pengatur supply listrik, alat ini digunakan untuk mengatur
jumlah banyaknya daya listrik yang akan di salurkan pada saat
proses pendokkingan.
o
 Peralatan pada safety dock
Safety dock merupakan bagian dari floating dock yang menjadi tempat
penyimpanan maupun pemasangan mesin – mesin maupun peralatan –
peralatan pendokkingan. Peralatan yang terpasang pada safety dock
diantaranya yaitu :
o Elektro motor, alat ini digunakan untuk mengatur pompa – pompa
yang terpasang pada penton dock.
o Hand Wheel, alat ini digunakan untuk mengatur katub – katub, baik
membuka dan menutup katub – katub yang terdapat pada floating
dock.
o Elektro motor untuk capstan
o Peralatan listrik, peralatan ini digunakan untuk mengatur segala
kebutuhan listrik yang ada pada dock tersebut.
o Ruang akomodasi, ruang ini berguna untuk tempat pekerja
beristirahat maupun tinggal.
o Gudang, gudang ini berguna untuk menyimpan semua peralatan
yang menjadi kebutuhan saat proses reparasi berlangsung.
 Peralatan pada Deck Ponton
Deck ponton merupakan tempat dimana kapal duduk untuk proses docking
dan tempat dimana proses pendockingan berlangsung. Pada deck ponton
terdiri dari beberapa peralatan diantaranya yaitu :
o Keel block / balok lunas, keel block digunakan sebagai tempat
duduknya center kapal pada saat kapal akan melakukan reparasi.
Dalam pemasangan keel block pun ada baiknya setinggin 0,9
sampai dengan 1,2 meter dari deck ponton.
o Side block / balok samping, side block tersebut di letakkan pada
bagian sisi kanan dan kiri keel block. Dimana tinggi dari side block
disesuaikan dengan tinggi rise of floor kapal yang di reparasi.
o Man hole, lubang ini digunakan untuk jalan keluar masuk pekerja
yang mana dilaksanakan untuk proses pembersihan, perbaikan atau
pemeriksaan konstruksi ponton.
 Peralatan pada Ponton
Pada ponton terdapat beberapa peralatan yang mana peralatan tersebut
sangat mempengaruhi kinerja dari daya naik dan turun ponton tersebut.
Peralatan yang digunakan diantaranya yaitu :
o Instalasi pipa isap dan pipa buang, pipa – pipa tersebut digunakan
untuk mengisi tanki – tanki ballast yang terdapat pada ponton, yang
mana tanki – tanki ballast ini akan gunakan untuk proses naik dan
turun ponton saat memasukkan dan mengeluarkan kapal dari
floating dock.
o Pompa utama
o Valva
o Alat penunjuk tinggi air, alat ini digunakan untuk mengetahui
seberapa draught floating dock yang tergenang air.
o Pipa udara
 Peralatan pada Ruang Control
Ruang control merupakan ruangan yang menjad pusat pengendalian segala
macam operasi pada floating dock,pada saat dock sedang melaksanakan
suatu docking. Peralatan pada ruang control diantaranya yaitu :
o Sakelar, digunakan untuk menjalankan pompa induk
o Sakelar katup, diguankan untuk membuka dan menutup katup –
katup
o Liquid inclinometer transversal dan longitudinal, peralatan ini
digunakan untuk mengetahui kedudukan dock, baik kemiringan
melintang maupun memanjang.
o Plump bob, merupakan alat penunjuk kemiringan dock dengan
menggunakan pemberat.
o Deflecto meter hydrolic, merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk mengetahui kelengkungan dock dengan sistim
tekanan.
o Deflecto meter oftical, merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui kelengkungan dock dengan optic
o Meter – meter petunjuk tinggi air di dalam sel ponton
o Meter petunjuk sarat air dock
o Meter petunjuk peralatan listrik dan sumber supply listrik kapal

3.3 Proses Pengedokan Kapal pada Floating Dock


Dalam proses pengedokkan pada floating dock terdapat proses yang dilakukan
pada saat pengedokkan di dock apung. Proses pengedokkan pada floating dock
dapat di jabarkan sebagai berikut :
 Pertama yaitu pada saat dock apung berada dalam keadaan terapung ( deck
ponton ) terletak diatas air dipasang ganjal – ganjal sesuai dengan dok plan
untuk kapal yang akan di naikkan
 Kemudian dok diturunkan dengan jalan membuka katup – katup yang ada
di dalam ponton ( operasional dari control room ) maka dok perlahan –
lahan akan tenggelam dan diberhentikan dengan menutup katup – katup
pada posisi dok sudah cukup untuk memasukkan kapal.
 Lalu kapal diatur pada posisi yang telah direncanakan dan dok dinaikkan
dengan jalan memompa air dalam ponton keluar. Pengeluaran ini harus hati
– hati agar posisi dok apung selalu dalam posisi horisontal. Pengaturan ini
dilakukan dengan cara pengeluaran air dari ponton disesuaikan dengan
tekanan pada deck ponton yang diakibatkan oleh badan kapal yang sudah
mulai duduk diatas keel block.
Pada floating dock modern pengeluaran air dari ponton dapat secara otomatis
menyesuaikan dengan tekanan yang terjadi pada keel block sehingga kemungkinan
patahnya dock akibat tekanan tidak merata pada keel block dapat terhindarkan.
URUTAN DIMANA DOCKING KAPAL
3.4 Keuntungan dam Kerugian pada Flotaing Dock
Pada jenis floating dock memiliki berbagai macam keuntungan serta kelebihan
yang sangat mempengaruhi baik dari kinerja maupun perawatan dari floating dock
itu sendiri. Untuk lebih jelasnya kelebihan serta kekurangan dari floating tersebut
akan di jabarkan sebagai berikut :
 Keuntungan :
o Dari segi konstruksi, pada konstruksi ponton di floating dock yang
dapat di lepas, masing – masing proton dapat di reparasi dengan dok
itu sendiri dengan di laksanakan secara bertahap
o Merupakan bangunan yang dapat dipindahkan sesuai dengan tempat
pereparasian
o Faktor menaikkan kapal di atas dock cukup baik
o Sarat kapal yang dapat di naikkan dapat cukup tinggi saat proses
pemasukan kapal di atas dock
o Dengan peralatan – peralatan yang lengkap proses pengedokkan
dapat dilakukan di tengah laut
 Kerugiannya:
o Dari segi konstruksi, pada konstruksi ponton di floating dock yang
dapat di lepas yaitu patahnya dock akan lebih tinggi pada waktu
proses pengedokkan, namun dapat di atasi dengan pengaturan air
pada ponton
o Dari segi konstruksi, pada konstruksi ponton menerus tidak dapat
mereparasi sendiri dan harus dinaikkan ke dalam dok yang lebih
dasar, tetapi resiko terjadi patahan lebih kecil.
o Biaya pembuatan dan biaya perawatan yang cukup tinggi
o Resiko pada saat proses pengedokkan kapal berlangsung yaitu
tergulingnya kapal, karena mempengaruhi kestabilan mengingat
dock tersebut merupakan dock terapung.
o Kemungkinan dock patah sangat tinggi saat proses pengedokkan
sedang berlangsung, karen terdapat mome – momen lengkung yang
berasal dari bawah maupun atas dock
o Perawatan dan pengoperasian peralatan – peralatan harus selalu
dalam kondisi optimal pada setiap waktunya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penngunaan floating dock di buat dengan konstruksi baja yang terbuat dari bangunan
berbentuk ponton, sehingga dapat di pindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan tdi tarik sesuai dengan kebutuhan. Dari segi konstruksi dan pengoperasian
terdapat beberapa kelebihan dan kerugian yang di timbulkan pada floating dock
tersebut. Terlewat dari kelebihan dan kekurangan floating dock tersebut, banyak
galangan – galangan di luar negeri yang menggunakan dock tersebut, namun sedikit
perusahaan galangan yang menggunakan floating dock tersebut, mengingat resiko yang
tinggi dan biaya yang tinggi pada pengperasiannya
4.2 Saran
Masing – masing ponton dapat di reparasi dengan dok itu sendiri dengan dilaksanakan
secara bertahap, namun dengan resiko yang cukup tinggi, sebalikmya pada proton
dengan type menerus memiliki resiko yang lebih kecil namun dalam proses reparasinya
harus di naikkan pada dok yang paling dasar.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, “ Teknik Galangan Kapal “. 2009. Semarang


http://bobbiesilalahi.blogspot.com/p/galangan-kapal-shipyard.html
http://www.maritimeworld.web.id/2014/05/galangan-kapal-atau-dock-kapal-
shipyard.html

Anda mungkin juga menyukai