Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM

KAPAL PERIKANAN

OLEH :

TETTY IUSLIRA SIRAIT

E1E021042

PSP B . 1

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadiran Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia- Nya yang telah diberikan,sehingga saya bisa menyelesaikan Laporan
Semester Praktikum Kapal Perikanan ini.Adapun tujuan disusunnya laporan ini
adalah untuk memenuhi tugas Pratikum mata kuliah Kapal Perikanan.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras saya
semata,melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak.Untuk itu,saya ucapkan
terimakasi sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
laporan ini,yang tidak bisa saya sebutkan Namanya satu- persatu.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.Untuk
itu,saya menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang membangun agar
laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi.Saya berharap semoga laporan ini
bermanfaat untuk kita semua.

Jambi, November 2022

Tetty Iuslira Sirait

i
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar belakang...................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 2
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................
3.1 Waktu dan tempat.............................................................................
3. 2 Bahan dan alat...................................................................................
3.3 Metode Praktikum…………………………………………………..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….
4. 1 Desain Kapal……………………………………………………….
4.2 Miniatur kapal pukat hela belakang………………………………..
4.3 Stabilitas kapal……………………………………………………..
BAB V PENUTUP…………………………………………………………..
5. 1 Kesimpulan………………………………………………………..
5. 2 Saran ………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Kapal Rawai.....................................................................................................

Miniatur kapal ……………………………………………………………….

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapal perikanan adalah kapal ini digunakan dalam usaha menangkap atau
mengumpulkan sumber daya perairan, pekerjaan- pekerjaan reset, guidance, training,
kontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha di atas. Kapal ikan memiliki
kekhususan tersendiri disebabkan bervariasi nya kerja dan kegiatan yang dilakukan
pada kapal tersebut antara lain mencari daerah penangkapan ikan atau fishing
ground, mengoperasikan alat tangkap, mengejar ikan dan sebagai wadah hasil
tangkapan ikan dari kapal tersebut.

Kapal rawai adalah kapal yang dilengkapi dengan pancing pawai adalah alat
penangkapan ikan yang dilakukan secara komersial yang menggunakan tari
sepanjang yang disebut dengan tali utama serta teli kain yang terpasang dalam jarak
tertentu yang disebut dengan snood atau gangion.

Rawai terdiri atas rangkaian tali utama medali pelampung dimana pada tali
utama pada jarak tertentu terdapat tadi cabangnya yang pendek dan lebih kecil
diameter nya dan ujung tali cabangnya dikatakan oleh pancing yang bercabang
bentuk kontruksi bentuk
lambung dan ukuran pada kapal akan mempengaruhi laju stabilitas kapal
perbedaan jenis alat tangkap juga akan mempengaruhi desain kontruksi bentuk
lambung dan tata letak peralatan yang ada di kapal kontruksi kapal terutama untuk
lambung dan penempatan alat tangkap harus pas dalam perhitungan pertama dari
ukuran yang digunakan.

Terdapat berbagai macam jenis kapal penangkap ikan tergantung pada lensa
tangkap yang dioperasikan nya contohnya kapal pukat hair lahab alpukat hello adalah
kalau yang di desain dengan menghela buka tahi lah di belakang kapal. Uangnya

1
kapal-kapal pukat hello memiliki selera kerja diberitakan kecuali untuk apa hasil
modifikasi dari kapal lain seperti kapal-kapal niaga yang digunakan untuk lokasi dan
kapal hela samping (side trawl). Kapal pukat hela belakang (stern trawl) dan kapal
pukat samping dapat digunakan untuk mengoperasikan trawl dasar, pertengahan dan
permukaan.

Jenis kapal pukat hela belakang ini sendiri dapat berukuran kurang lebih 300 gt
dilengkapi dengan slip wedan roller di buritan yang berfungsi sebagai alur pukat hela
dari dan ke kapal. Pukat hela belakang adalah pukat hela yang pengoperasian nya
diberikan hasil tangkapan ada yang langsung ditangani di atas dek dan untuk kapal-
kapal hela berukuran besar dilakukan di bawah dek atau working space. Buka teh ela
adalah semua jenis alat penangkapan ikan berbentuk jaring berkantong berbadan dan
bersayap yang dilengkapi dengan pembuka jaring yang dioperasikan dengan cara di
hela atau ditarik menggunakan satu kapal yang bergerak.
Stabilitas kapal dilihat dari sifatnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
stabilitas statis dan dinamis.Stabilitas statis merupakan saat kapal diam/tidak berlayar
dan stabilitas dinamis merupakan kemampuan keseimbangan kapal pada saat kapal
bergerak.Dimensi utama kapal adalah saat menentukan perancang kapal hendak
membuat kapal agar kapal dapat melaju dengan baik di laut.Kesesuain dimensi
utama kapal merupakan salah satu hal mendasar yang dapat diketahui dari
perbandingan antara panjang dan lebar (L/B),panjang dan dalam (L/D), serta lebar
dan dalam(B/D).Nilai rasio tersebut akan mempengaruhi olah gerak kapal dalam
operasi penangkapan.
Stabilitas adalah kecenderungan atau sifat kapal yang dapat kembali pada
kedudukan semula setelah mendapat kemiringan atau sengit yang diakibatkan faktor
pengaruh luar seperti angin dan ombak. Adapun hal yang dapat mempengaruhi
keseimbangan kapal yaitu faktor internal yaitu tata letak barang atau cargo bentuk
ukuran kapal kebocoran karena kandas atau tubrukan serta faktor eksternal yaitu
berupa angin ombak arus dan badai. Stabilitas pada kapal sangat berpengaruh pada
keseimbangan agar kapal tidak miring ke kanan atau ke kiri sehingga kapal tidak

2
oleng saat berlayar. Memperhatikan stabilitas sebuah kapal sama artinya dengan
memperhatikan keselamatan seluruh awak kapal dan penumpang.
Dimensi kapal atau dimensi utama kapal merupakan hal dasar yang harus
dikuasai oleh atau untuk mempertahankan kelayakan Kapal di laut untuk
menentukan dimensi utama kapal yaitu panjang l lebar B dan dalam d. Dimensi
tersebut berguna untuk menentukan stabilitas kapal dimensi tersebut harus sesuai
dengan standar yang ditetapkan di Indonesia. Volume pada kapal keseluruhan terdiri
dari jumlah volume ruangan di bawah gelada kapal dan jumlah volume di atas
geladak kapal. Rumus perhitungan volume kapal adalah l * b * b. Groston atau GT
adalah perhitungan volume semua ruang yang terletak di bawah geladak ditambah
dengan ruang tertutup meliputi volume dari seluruh bagian kapal.
Net Tonnage atau NT merupakan perhitungan ruang dalam kapal untuk muatan
cargo meliputi ukuran volume dari kapal yang berguna mendapatkan pendapatan.
Net Tonnage dapat dihitung dari GT kapal dengan mengurangkan volume yang
ditempati oleh kru peralatan navigasi peralatan penggerak atau propulsi workshop
dan lain-lain. Besar Newton tidak boleh kurang dari 30% GT kapal.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum pertama Kapal Perikanan ini bertujuan untuk mengetahui
bagian-bagian dan jenis kapal. Praktikum kedua Kapal Perikanan ini dilakukan
dengan tujuan agar praktikan dapat membuat miniatur kapal menggunakan bahan-
bahan yang sederhana dan juga agar praktikan bisa belajar kerjasama antara anggota
kelompok agar praktikum tidak dapat selesai dengan tepat waktu.
Pratikum kapal perikanan ini bertujuan untuk mengetahui cara perhitungan
dimensi utama,volume,gross tonnage(GT)dan net tonnage(NT). Agar mahasiswa
mampu memahami tentang beberapa jenis kapal terutama tentang daerah penagkapan
kapal gill net.
1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum Kapal Perikanan ini dapat menambah wawasan


mengenai bagian-bagian kapal jenis rawai baik bagi pembaca dan juga baik bagi

3
penulis. Manfaat dari praktikum ini dilaksanakan agar para praktikum dapat
membuat miniatur kapal yang telah ditentukan dengan tepat dan juga bermanfaat
dalam pembelajaran pada mata kuliah kapan perikanan.

Manfaat dari pratikum ini yaitu agar pratikan lebih mengetahui dan memahami
cara dan rumus perhitungan dimensi utama,volume,gross tonnage(GT) dan net
tonnage(NT)serta pratikum ini juga berguna untuk mengetahui tentang stabilitas serta
prinsip stabilitas.Agar praktikan mampu memahami tentang beberapa jenis kapal
penangkapan terutama daerah penangkapan kapal gill net.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kapal perangkap ikan adalah kapal-kapal yang dikontraksikan dan


dipergunakan khusus untuk menangkap ikan sesuai dengan Alat tangkap dan teknik
penangkapan ikan yang termasuk di dalamnya menampung menyimpan dan
mengawetkan. Kapal Perikanan didesain dengan berbagai perhitungan untuk
mendapatkan desain yang sesuai dengan perairan di sana. Selain itu biaya
pembangunan dan operasional juga diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan
(Wildan Afun Niam dan Hasanudin,2017).

Setiap Kapal Perikanan untuk menangkap ikan tidak terkecuali kapa lowongan
biasanya memiliki beberapa karakteristik tertentu. Pada kapal long line biasanya
mereka memasang Alat tangkap di bagian buritan dan menarik hasil tangkap pada
bagian haluan. Dek kapal terbuka sebagai tempat untuk menyimpan Alat tangkap
bagian dari sisi deck memiliki bentuk yang datar dari ujung haluan hingga menderita.
Sehingga Alat tangkap dapat melewati sisi setelah proses penarikan (Eflysa
Aprilia,2018)

Rawai atau longline merupakan alat tangkap perikanan yang sangat bervariasi
baik dalam hal ukuran cara pengoperasian daerah penangkapan serta jenis ikan yang
menjadi tangkapan utama kalau tanggaikan ( Very Andhika Saputra,2018). Bukan
helm merupakan Alat tangkap ikan yang terdapat dari jaring berkantung yang
dilengkapi dengan atau tanpa alat pembuka jaring dan pengoperasiannya dengan cara
ialah di sisi atau di belakang kapal yang sedang melaju ( Rohmawati. dkk,2018).

Kapal pukat hella merupakan seluruh tahapan operasi perlengkapannya


dilakukan di buritan. Jenis kapal pukat hello ini sendiri berukuran sekitar 200 GT.
Kapal-kapal berukuran lebih besar dari 300 GT menggunakan sleepway dan roller di
buritan sebagai penghubung kapal ke pukat hela (Aan Supriatna,2021).

5
Stabilitas pada kapal ikan adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi
tegak setelah dimiringkan oleh gaya luar seperti angin gelombang maupun tegangan
Alat tangkap yang ada. Stabilitas ditentukan oleh karakteristik kapal seperti bentuk
lambung penyebaran beban dan bagaimana kapal itu beroperasi. Stabilitas pada kapal
ikan tidak pernah dalam kondisi sama perbedaan terletak saat kapal beroperasi.
(Paramayuda Ilham prayamaa, 2019)

Menurut Alamsyah,(2020) mengatakan bahwa untuk menganalisis stabilitas


kapal ditentukan variabel-variabel penting seperti titik metasventif (CM) titik berat
total kapal secara melintang atau di titik tekan air pada lambung kapal yang tercelup
(B) dan garis dasar kapal (k).

Menurut Frans Handika Setiawan (2021) bahwa dalam menentukan stabilitas


kapal yang paling pertama harus diperhatikan yaitu pada saat pembuatan kapal dan
penentuan rasio dimensi utama kapal. Analisis rasio dimensi kapal dilakukan untuk
mengetahui berbagai karakteristik kemampuan kapal di mana analisis ini meliputi
rasio antar panjang dan lebar panjang dan dalam serta lebar dan dalam

Gross Tonnage (GT) merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besarnya


volume kapal untuk menampung hasil dari operasi penangkapan ikan dalam rangka
pemanfaatan sumber daya perikanan. Perhitungan GT didapat dari perkalian antara
0,5 dan v atau volume di mana 0,25 adalah koefisien berdasarkan keputusan
direktorat jenderal perhubungan laut. (Sunardi. 2019)

Menurut Bambang sujasto (2018) mengatakan bahwa pengukuran kapal


bertujuan untuk memperoleh identitas fisik kapal berupa panjang lebar tinggi GT dan
NT. Fungsi pengukuran itu sendiri adalah untuk memenuhi persyaratan pendaftaran
dan penerbitan surat kebangsaan kapal serta menetapkan keselamatan yang harus
dipenuhi oleh seluruh kapal.

6
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum pertama Kapal Perikanan tentang bagian-bagian dan jenis kapal


penangkapan ikan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 September 2022 pada
pukul 08.00 sampai dengan selesai. Bertempat di gedung c laboratorium PSP fakultas
peternakan universitas Jambi.
Praktikum kedua Kapal Perikanan mengenai pembuatan miniatur kapal
penangkap ikan dilaksanakan pada hari Jumat 30 September 2000 2002 pada pukul
08.00 sampai dengan selesai di ruang laboratorium fakultas peternakan universitas
Jambi.
Praktikum Kapal Perikanan ketiga mengenai tentang prinsip stabilitas dan
perhitungan dimensi utama GT dan NT dilaksanakan pada hari Jumat pukul 13.20
WIB sampai dengan selesai tanggal 7 Oktober 2022 yang dilakukan di ruang
laboratorium fakultas peternakan universitas Jambi.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu ,1 oktober 2022 di daerah
kampong nelayan, kecamatan tungkal ilir, kabupaten tanjung jabung barat, jambi.
3.2 Bahan Dan Alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pertama Kapal Perikanan
ini adalah pensil 2B penggaris 30 cm modul penghapus dan pena.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kedua Kapal Perikanan
membuat miniatur kapal ini adalah 5 buah sterofom 2 buah pisau cutter 2 warna
pewarna putih dan biru lem perekat penggaris dua buah 30 cm 1 Pak tusuk gigi 6
buah kuas pewarna benang hitam tali jaring dan pensil 2B.
Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum tentang prinsip stabilitas dan
perhitungan dimensi utama volume GT dan NT ini adalah penggaris untuk mengukur
ukuran miniatur kapal dan juga pena untuk mengerjakan soal pada modul.
Alat dan bahan yang digunakan untuk pratikum kapal perikanan tentang
KAPAL PERlKANAN adalah buku dan alat tulis.

7
3.3 Metode praktikum
Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum pertama Kapal Perikanan ini
adalah siapkan alat tulis pensil 2B dan penghapus serta penggaris 30 cm kemudian
pilih salah satu gambar desain Kapal Perikanan yang ada di mode lalu gambarkan
pada bagian belakang mode tempat tugas yang telah disediakan berikutnya sebutkan
dan tulis bagian-bagian kapal yang telah digambar terakhir tuliskan jenis-jenis kapal
apa saja yang tidak tercantum pada kapal.
Adapun metode dalam praktikum kedua membuat miniatur kapal ini adalah
pertama mempersiapkan bahan dan alat praktikum kemudian ukurlah sterofom sesuai
dengan ukuran yang diinginkan lalu potong sesuai dengan bentuk yang diinginkan
selanjutnya tempelkan bagian-bagian yang telah dipotong menjadi bentuk kapal
tempelkan menggunakan tusuk gigi dan lempar ukuran kapal adalah LOA 60 cm, B
Extreme 20 cm dan Depth 10 cm. Selanjutnya buatlah jaring sesuai dengan Alat
tangkap yaitu pukat Hela belakang lalu eratkan menggunakan tali pada bagian
belakang kapal terakhir warnailah kapal dengan kuas sesuai dengan warna yang
diinginkan.
Adapun metode dalam praktikum Kapal Perikanan ini adalah pertama
mengukur ukuran pada miniatur yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya
praktikum ini kemudian mengerjakan soal yang ada pada modul yang telah ada dan
jawabannya dikerjakan pada bagian belakang modul yang telah disediakan.
Praktikum ini menggunakan metode survery. Metode survey adalah kegiatan
yang dilakukan dalam prenelitian dengan melakukan observasi secara langsung
terhadap objek yang diamati.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Desain dan bagian kapal Rawai Jepang

Gambar.1 desain kapal rawai kapal


Bagian-bagian kapal rawai jepang:
1.) Line Hauler
2.) Line speedometer
3.) Guide roller
4.) Protective pipe
5.) Guide roller (tulip rec)
6.) Guide ring
7.) Guide roller
8.) Slow conv
9.) Line hauler
10.) Main line
11.) Side roller
12.) Line arranger
13.) Line tank
Jenis-jenis kapal yang tidak ada dimodul:
1.) Kapal penggaruk yaitu kapal Kapal ini dirancang untuk
mengoperasikan pukat garuk sebagai pengumpul.

9
2.) Kapal riset perikanan, kapal yang didesain untuk membawa
fasilitas penelitian hingga ke tengah laut
3.) Kapal pengangkut ikan, kapal untuk mengangkut ikan secara
khusus termasuk memuat, menampung, menyimpan,
mendinginkan, atau mengawetkan
4.) Kapal serbaguna, kapal yang fungsinya lebih dari satu.
5.) Kapal latih perikanan, kapal khusus yang digunakan untuk
praktek kelautan, meliputi navigasi, penangkapn ikan,
penanganan hasil tangkapan dan lain-lain
6.) Kapal pemasang perangkap, kapal yang mengangkut alat tangkap
perangkap ikan.

4.2 Miniatur Kapal pukat hela belakang

Gambar.2 Miniatur kapal pukat hela belakang

Kapal pukat hela belakang adalah kapal yang didesain untuk menghela pukat heala
dibelakang. Bagian- bagian kapal pukat hela belakang sebagai berikut:

Table.1 bagian-bagian kapal pukat hela belakang


No Bagian bagian kapal

10
1 Haluan
2 Geladak akil
3 anjungan
4 palka
5 2 lambung (kanan dan kiri)
6 lunas
7 buritan
8 Jarring 1 dan 2
9 Ruang ABK

Pada praktikum Kapal Perikanan yang kedua ini tentang membuat


miniatur kapal pukat hala belakang dalam pembuatan miniatur kapal pukat helm
belakang kami harus membuat ukuran LOA 60 cm B Extreme 20 cm dan Depth 10
cm Sesuai dengan yang ada di modul. Kapal pukat hella belakang adalah kapal yang
didesain dengan menghela pukat Hela di belakang jenis kapal pukat helm belakang
dapat berukuran hingga 200 GT untuk kapal-kapal berukuran lebih dari 300 GT
dilengkapi dengan slipway dan roller di bagian buritan yang berfungsi sebagai alur
pukat Hela dari kapal beberapa perlengkapannya adalah taliris jaring dan pelampung.

Bahan pembuatan yang digunakan untuk membuat kapal pukat Hela


belakang yaitu kayu sebagai bahan bakunya. Terdapat beberapa jenis material yang
digunakan untuk membuat Kapal Perikanan yaitu kayu semen beton fiberglass
aluminium baja besi. Untuk pukat hella belakang yang tradisional menggunakan
kayu dan untuk kapal pukat Hela belakang yang modern sudah menggunakan baja
dalam pembuatan kapal menggunakan fiberglass salah satu bahan yang cukup baik
namun jika pada bahan kayu kapal dapat mengalami pelapukan dan pembusukan
sehingga kapal akan mudah mengalami kebocoran.

enis material kapal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi umur


teknis Kapal Perikanan oleh sebab itu pemilihan dalam jenis material kapal ini harus
dilakukan pemilihan yang teliti jenis materi dan kekurangan kelebihan materi
digunakan untuk membuat kapal. Masing-masing dari bahan dasar pembuatan kapal

11
di atas pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing oleh sebab itu harus
bijak memilih materi yang harus dipakai dalam pembuatan kapal agar kapal bisa
tahan lebih lama dan mengurangi kerugian.

Estiimasi Biaya Pembuatan Kapal Pukat Hela yaitu:

Pembuatan satu unit kapal bagan mencapai modal ±Rp700.000.000-


900.000.000.Pembangunan kapal memakan waktu selama5-6 bulan apabila bahan
kayu cukup dan akan memakan waktu 8-12 bulan apabila bahan kayu
tersendat.Ketahanan kapal sendiri mencapai 10-15 tahun sudah termasuk
perawatan.Sedangkan kapal yang di ukur dalam sebuah kapal.

4.3 stabilitasi kapal

K=Lunas(keel)

Lunas merupakan bagian terbawa kapal yang terendam di dalam permukaan


air.Berfungsi melindungi dasar kapal apabila terjadi pergeseran atau gesekan dengan
dasar perairan atau bila kandas serta juga sebagai penyeimbang kapal terhadap
orangan yang mungkin berlayar.

B=Titik Apung(bouyana)

Titik apung adalah titik yang mampu membuat kapal tegak setelah
mengalamioleng/sengol.

G=Titik Berat(gravity)

Titik berat adalah letak semua gaya/beban dari kapal semakin banyak bobot yang ada
pada kapal,maka titik G akan semakin besar.

M=Titik metasentris (mecacentris)

Titik metasentris disebut juga dengan titik semu.Titik ini menjadi batas
bagi titik G untuk agar stabilitasnya tetap positif karena,jika titik G melewati titik
M,maka dapat menimbulkan kemiringan hingga tenggelam.

12
d=Sarat(draft)

Sarat adalah jarak vertical anatara garis air sampai dengan lunas kapal,semakin
banyak muatan kapal semakin dalam kapal masuk kedalam air.

D=Dalam kapal(depth)

Depth adalah kedalaman maksimun dimana kapal penumpang di bawah iringkan


untuk beroperasi.

CL=Centre Lini

Merupakan garis sumbu poros membujur kapal yang terletak tepat di tengah lambung
kapal.

WL=Water Lini

Merupakan gerakan yang paling atas pada waktu kapal dimuat dengan muatan.

Pengukuran(L×B×D)terhadap kapal miniature yang dibuat pada pertemuan


sebelumnya,kemudian hasil pengukuran bagian kapal dikali dengan (hasil akhir
dikonsevasi menjadi satuan meter)lalu hitunglah besaran gross tonnage(GT)dan netto
tannage(NT)pada kapal miniature tersebut.

L = 73 cm × 10 = 730 cm =7,3 m cb = 0,7

B = 23 cm × 10= 230 cm = 2,3 m

D = 16 cm × 10 =160 cm =1,6 m GT = 0,25(L×B×D×Cb)

= 0,25(7,3 ×2,3×1,6×0,7)

= 0,25 × 18.8048

GT = 47012

NT = 30:100× 47012

NT = 141036

Sebuah kapal purse seini memiliki panjang kapal 14 meter,lebar 1.7 meter
dan dalam 0,9 meter.Hitunglah karakteristik dimensi utama pada kapal
tersebut.Hitung besaran gross tonnage(GT) dan netto tonnage (NT)lalu tentukanlah

13
apakah karakteristik dimensi utama kapal tersebut sesuai dengan standar rasio
dimensi utama di Indonesia.

Dik :

L = 14 meter B = 1,7 meter D = 0,9 meter

Dit :

a. GT…….

b. NT…….

c. LB×L:D×B:D…..

Jawab :

a. GT = 0,25(L×B×D×Cb)

=0,25(14 m × 1,7 m ×0,9 m × 0,7)

= 0,25(14,994)

= 3,785 GT

b. NT = 30 % × GT

= 30 % × 3,7485

= 0,3 × 3,7485

c. L/B = 14/1,7

= 8,24

L/D = 14 /0,9

= 15,56

B/D =17/0,9

= 1,89

Dari perhitungan dapat diketahui dimensi utama kapal purse seine ini
layak dioperasikan.

14
Sebuah kapal trwl memiliki panjang kapal 23 meter , lebar 2,4 meter dan
1,8 meter.Hitunglah karakteristik dimensi utama pada kapal tersebut,hitung besaran
gross tonnage (GT) dan netto tonnage (NT) lalu tentukan apakah karakteristik
dimensi utama kapal tersebut sudah sesuai dengan standar rasio dimensi utama di
Indonesia.

L = 83 m cb = 0,7

B = 2,4 m D = 1,8 m

Perbandingan :

L = 23 = 9,58 (Tidak layak)

B 2,4

L = 23 = 12,78 (layak)

D 1,8

B = 2,4 = 1,3 (layak)

𝐷 1,8

GT = 0,25(L×B×D×Cb)

= 0,25(23×2,4×1,8×0,7)

= 0,25 × 69,552

GT = 17,388

NT = 30100×17,388= 5,2164

Kegunaan pengukuran L/B,L/D,dan B/D pada pengukuran kesesuaian raio


dimensi kapal Yaitu kegunaannya kesesuaian rasio dimensi kapal
yaitu kegunannya untuk menghitung/menentukan tingkat kelayakan ukuran pada
kapal.

4.5 kapal perikanan

15
KM Minajaya01 merupakan salah satu kapal yang ada di Kampung
Nelayan yang menggunakan alat tangkap Jaring Insang (Gill Net) yang memiliki
ukuran panjang 14.88 m, dan lebar 2.80 m serta volume 37,91 𝑚3 . Pemilik kapal
KM Minajaya01 bernama Andi Kamarudin memiliki 4 orang yang terdiri dari 1
nahkoda dan 3 orang ABK yang memiliki 1 buah mesin serta 2 jenis bahan bakar
yaitu berupa solar dan bensin dan juga air bersih hal tersebut sesuai dengan pendapat
(Handoko 2017).

Daerah penangkapan kapal KM Minajaya01 mulai dari daerah Kuala


Tungkal sampai daerah Dalang Tiga, Pulau Selayar sampai ke Pulau Mici. Dengan
kecepatan 6 km/j ( kecepatan maksimal ). Salah satu alasan nelayan tersebut memilih
alat tangkap gill net karena mudah digunakan hal ini sesuai dengan pendapat
(Sadhori 2019) Menurut Pasaribu (2017) desain kapal dibuat berbeda- beda sesuai
dengan fungsi dan peruntukan nya dengan memperhatikan persyaratan- persyaratan
teknis pengoperasian kapal tersebut. Perbedaan-perbedaan dalam mendesain kapal
ini terlihat pada dimensi utama kapal, rancangan umum kapal dan rancangan
penggunaan .hal ini sesuai dengan praktikum yang di laksanakan, KM Minajaya01 6
memiliki desain yang berbeda dengan kapal lainnya dikarenakan teknis
pengoperasiannya dan volume yang berbeda.

a. Biaya Bahan Bakar

1. Solar

500 𝐿 𝑥 𝑅𝑝6.800 = 𝑅𝑝3.400.000

2.Oli

5 𝐿 𝑥 𝑅𝑝150.000 = 𝑅𝑝750.000

b. Biaya Untuk ABK

𝑅𝑝3.500.000/𝑡𝑟𝑖𝑝

c. Biaya Perawatan Kapal

16
𝑅𝑝2.000.000/3 𝑏𝑢𝑙𝑎n

d. Biaya Lainnya

- Jaring

4 𝑏𝑎𝑙 𝑥 𝑅𝑝375.000 = 𝑅𝑝1.500.000

- Lampu

3 x Rp150.000 = Rp450.000

- Benang

2 x Rp150.00 = Rp300.000

4.4.2 Pendapatan Operasional

- Tenggiri

400 kg x Rp42.000 = Rp16.800.000

- Bawal

300 kg x Rp30.000 = Rp9.000.000

- Baung 300 kg x Rp40.000 = Rp12.000.000

Total pendapatan kotor peroprasional adalah Rp37.800.000

Investasi Kapal

a.Harga Kapal Rp1.000.000.000

b.Harga Mesin Kapal Rp35.000.000

c.Harga Alat Tangkap Rp2.000.000

d.Umur Operasional Kapal

4tahun – seumur hidup

e.Harga Jual Kapal Bekas Pakai Rp10.000.000

Keuntungan Operasional

- Keuntungan = ( pendapatan – pengeluaran )

= Rp37.800.000 – Rp10.566.000

17
= Rp27.234.000

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setiap Kapal Perikanan untuk menangkap ikan tidak terkecuali kapa


lowongan biasanya memiliki beberapa karakteristik tertentu. Pada kapal long line
biasanya mereka memasang Alat tangkap di bagian buritan dan menarik hasil
tangkap pada bagian haluan. Dek kapal terbuka sebagai tempat untuk menyimpan
Alat tangkap bagian dari sisi deck memiliki bentuk yang datar dari ujung haluan
hingga menderita. Sehingga Alat tangkap dapat melewati sisi setelah proses
penarikan.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah stabilitas kapal merupakan
keseimbangan kapal pada saat diapungkan,tidak miring kekiri dan kekanan.Demikian
pola pada saat berlayar,pada saat kapal digolongkan oleh ombak/angina,kapal dapat
tegak kembali.Adapun penyebab utama dari stabilitas kapal adalah teknik pemuatan
kapal terutama karena kelebihan muatan yang diangkut dan tidak memenuhi aturan
layak laut.
Kapal penangkap ikan adalah perahu atau kapal yang digunakan untuk
menangkap ikan di laut, atau di danau atau sungai. Banyak jenis kapal yang berbeda
(Gillnet) merupakan alat penangkapan ikan ramah lingkungan karena ukuran mata
jaring (mesh size) bisa dirancang sesuai dengan ukuran ikan yang akan ditangkap,
sehingga bisa selektif terhadap ukuran dan jenis ikan yang menjadi target tangkapan.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan pratikum diharapkan pratikan mempelajari
materi yang akan dipratikum.Agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
Sebaiknya sebelum melakukan pratikum diharapkan pratikan mempelajari
materi yang akan dipratikum.Agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
diinginkan.

19
Sebaiknya sebelum melakukan pratikum diharapkan pratikan mempelajari
materi yang akan dipratikum.Agar tidak terjadi kesalahan yang tidak
diinginkan.
Alangkah baiknya nelayan dan praktikan langsung menuju kedaerah
penagkapan (Fishing Ground) agar mengetahui jenis dan hasil tangkapan

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Akiyama, S. 1997.
Discarded Catch of Set-net
Fisheries In Tateyama Bay. Journal
of The Tokyo University Of
Fisheries.
2. Charles, A.T. 2001.
Sustainable Fishery System.
Blackwell Science Ltd. 370 p.
3. Firdaus, 2005. Kajian
Keberlanjutan Perikanan Pukat
Tarik di Kota Tarakan. PPs- IPB.
Bogor.
4. Gay, L.R and Diehl, P.L.
1996. Recearch Methods For
Business and Management.
Macmillan.
5. Kamari, 2005. Komposisi
Jenis dan Ukuran Ikan Hasil
Tangkapan Trawl Diperairan Juata
LautTarakan.(Skripsi). Tarakan:
Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan, Universitas
BorneoTarakan.
6. Bangbang
Triadmojo.2017.Hidroautika ll,Beta
.Offset.Yogyakarta.
7. lsyan.2018.Kapal
Penangkap lkan.Jakarta.Sekolah
Tinggi Perikanan.
8. Junaiddin,2018.Bahan
Kuliah Kapal Perikanan.Fakultas
Perikanan dan Llmu Kelautan
Universitas Bung Hatta Padang.
9. Udin.2019.Kapal
Penangkapan UNDlP Semarang.
10. Purbayanto et,al
2019.Kajian teknis Kemungkinan
Peralihan Peraturan Perikanan dan
GT menjadi volume palka pada
kapal ikan.
11. Arthartani FY,2018.Peran
Penyidik Pegawai Negeri Sipil

21
(PPNS)Perikanan dalam proses
penegakan hokum kasus IUU
Fishing di Indonesia.
12. Daniel .2018.Pengukuran
dan Penggunaan
Tonase kotor Kapal
Ikan di
Indonesia(sikripsi).Bogor : Institut
Pertanian Bogor.
13. Delzell.J.F.2018.A Note On
The Form Of Ship Roll
Dumping .Journal of ship Research
22 No.3 pp.
14. Direktorat Jendral
Perhubungan Laut,2017 Ditjen
Hubla Jamin ,Kemudahan Nelayan
lakukan verifikasi atau pengukuran
ulang kapal.Oktober 2017.

22

Anda mungkin juga menyukai