Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERAWATAN FASILITAS KAPAL

( CRANE KAPAL CRAWLER CRANE )

DISUSUN OLEH :

Restu Agung Maulana 2203016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN TRANSPORTASI PERAIRAN

DARATAN POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI DANAU DAN

PENYEBERANGAN PALEMBANG

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa
makalah ini dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti. mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Mata Kuliah Teknik Pengerukan Bapak Ir. Muhamad Fahmi Amrillah,
S.T., M.T., IPP yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan
makalah ini. Begitu pula kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberi
masukan dan pandangan kepada saya selama menyelesaikan makalah yang berjudul
“CRANE KAPAL CRAWLER CRANE” ini disusun untuk memenuhi tugas semester
4 mata kuliah Perawatan Fasilitas Kapal. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan–kekurangan, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan, waktu, pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan demi
kesempurnaan makalah ini . Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat dan
berdampak besar sehingga dapat memberi inspirasi bagi para pembaca.

Palembang, 17 Februari 2024

RESTU AGUNG MAULANA

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................................................................


KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................................................ 1


A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2

C. TUJUAN PEMBAHASAN .................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................................................................................. 4


A. Pengertian Crawler Crane ........................................................................ 4
B. Macam-Macam Gerakan Crawler Crane ...................................................... 5

C. Bagian Bagian Utama Crawler Crane ....................................................... 5

D. Cara Kerja Crawler Crane ........................................................................ 7

E. Metode Perawatan Crawler Crane ............................................................ 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9


KESIMPULAN .......................................................................................... 9

SARAN.......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENADAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia berupa negara maritim secara laut yang meluas maka jalur laut berupa suatu
sarana distribusi serta transportasi antar provinsi di Indonesia. Pelabuhan berupa sarana
yang berperan guna memperoleh juga melepaskan serta memindahkan produk juga kapal,
penumpang serta kargo. Terdapatnya pelabuhan sebagai suatu fasilitas dikirimkanya dari
jalur laut maka harus terdapatnya manajemen yang optimal guna kelola pelabuhan supaya
tahapanya yang mengakibattkan pengiriman antar pulau di Indonesia bisa terlaksana
secara maksimal (Djalante, 2016). Melalui Badan Pusat Statistik (BPS), total produk yang
diangkutkan dari jalur laut telah meraih 104,5 juta ton sejak empat bulan awal 2022.
Pelabuhan adalah salah satu objek vital bagi sebuah negara yang artinya pelabuhan
memiliki peranan yang sangat penting bagi masuk dan keluarnya barang maupun
penumpang. Dalam hal ini Pelabuhan tidak hanya sebagai fasilitas perpindahan barang
atau penumpang saja, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi negara. Indonesia
merupakan Negara maritim yang memilik banyak pulau dan laut dengan hal ini
Pelabuhan menjadi hal yang penting bagi kemajuan ekonomi (Gultom, 2017). Dari
berbagai perusahaan pelayaran yang ada di Indonesia, PT PELNI berupa suatu
perusahaan milik negara Indonesia yang berperan pada sektor pelayaran angkutan
angkutan penumpang dan barang. Dalam perkembangannya, PT PELNI juga melayani
jasa angkutan atau muatan yang biasa disebuta dengan Tol Laut (Andilas, 2017). Tol Laut
merupakan salah satu jalur distribusi logistik dengan transportasi kapal barang dan
memiliki rute yang terjadwal dari ujung barat hingga ujung timur serta rute memiliki rute
laut dari arah utara hingga selatan Indonesia. Adanya sistem Tol Laut sangat bermanfaat
dalam pendistribusian logistik ke daerah-daerah terpencil dan dapat mengurangi
hambatan bagi kapal yang menghubungkan hampir ke seluruh pelabuhan. Sehingga,
informasi jalur berlayarnya kapal tidak padat seperti sistem yang lainnya (Salamah,
2021). PT PELNI sekarang ini menjalankan 8 unit Kapal Tol Laut yang melayankan
muatan serta angkutan kontainer seperti bahan bangunan juga pangan guna pembentukan

1
infrastruktur. Pada pengoperasian tersebut, terjadi proses bongkar muat atau proses
pembongkaran barang dari kapal untuk merakit muatan memakai derek darat atau kapal
(crane). Derek darat atau alat yang biasa disebut dengan crane merupakan sebuah alat
yang sering digunakan dalam kegiatan proyek yang memiliki fungsi sebagai pesawat
pemindah dan alat yang digunkan untuk memindahkan sebuah material dalam proyek
tersebut (Paotonan, 2018). Salah satu kegiatan yang menggunakan alat tersebut disebuah
pelabuhan dinamakan bongkar muat. Sedangkan tahap bongkar muat muatan terbagi
menjadi beberapa macam antara lain stevedoring, cargodoring, receiving atau delivery.
Saat melakukan kegiatan bongkar muat dibutuhkan berbagai alat yang dibutuhkan untuk
mempermudah pembongkaran muatan (Susanto, 2015). PT PELNI hingga tahun 2023
masih terus mengoperasikan beberapa kapal tol laut untuk keberlangsungan pelayanan
pengangkutan muatan. Salah satu kapal tol laut yang beroperasi pada pelayanan
pengangkutan muatan tersebut adalah kapal KM Sinabung. Pada pelayanan
pengangkutan muatan tersebut, pelabuhan melakukan sebuah kegiatan bongkar muat
yang bertujuan untuk memindahkan muatan dari pelabuhan ke atas badan kapal. Untuk
keberlangsungan proses bongkar muat pada kapal dibutuhkan sebuah alat bantu yang
dapat mengangkat muatan atau kontainer ke atas kapal yaitu crane. Crane juga merupakan
salah satu faktor yang dapat menghambat kegiatan bongkar muat. Apabila crane yag
digunakan pada saat melakukan kegiatan bongkar muat kurang optimal akan
menyebabkan penurunan fungsi dari crane tersebut. Adapun permasalahan dari kapal KM
Sinabung pada PT PELNI pada saat melakukan bongkar muat yaitu kurangnya perawatan
atas alat bongkar muat di atas kapal.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan mengenai Pengertian Crawler Crane ?
2. Menjelaskan mengenai Macam-macam gerakan crawler crane?
3. Menjelaskan mengenai Bagian bagian utama crawler crane ?
4. Menjelaskan mengenai Cara Kerja Crawler Crane ?
5. Menjelaskan mengenai Metode perawatan Crawler crane ?

2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Pengertian Crawler Crane ?
2. Untuk mengetahui pengertian tentang Macam-macam gerakan crawler crane?
3. Untuk mengetahui pengertian tentang Bagian bagian utama crawler crane ?
4. Untuk mengetahui pengertian tentang Cara Kerja Crawler Crane ?
5. Untuk mengetahui pengertian tentang Metode perawatan Crawler crane ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Crawler Crane


Crawler crane adalah salah satu jenis dari crane, dimana alat ini merupakan pengangkat
yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi. Cara kerja crane adalah dengan
mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crawler Crane merupakan crane dengan
roda penggeraknya terbuat dari sepatu-sepatu baja (track-shoe) yang digerakan oleh
sprocket dan rantai. Sehingga track-shoed apat bergerak. Track-shoe dan roda penggerak
pada crawler crane terbuat dari bahan baja-cor, sedangkan untuk crawler crane banyak
digunakan pada medan kerja yang tidak rata. Bagian atas crawler crane ini dapat berputar
360º dan bergerak di dalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Bila akan
digunakan diproyek lainmaka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.
Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk
mempermudah pelaksaan pengangkutan.Pengaruh permukaan tanah terhadap alat tidak
akan menjadi masalah karena lebar kontak antara permukaan dengan roda cukup besar,
kecuali jika permukaannya tanah yang jelek. Pada saat pengangkatan material, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah posisi alat waktu operasi yang harus benar-benar water
level , keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat beban dari alat tsb.
Crawler crane adalah suatu mesin pengangkat yang bersifat dinamis, dalam arti mesin ini
tidak hanya bekerja pada satu tempat, tetapi dapat pula melakukan perpindahan tempat
saat pengangkatan beban. Akhir-akhir ini penggunaan crawler crane semakin banyak
digunakan, karena mesin jenis ini dapat melayani 4 macam gerakan untuk melakukan
gerak pengangkatan beban, dan juga kelebihan lainnya dari mesin ini dapat beroperasi
pada medan kerja yang tidak rata.

4
B. Macam-macam gerakan Crawler Crane

Dalam pengoperasiannya mesin ini dapat melakukan kerja pengangkatan beban secara
vertical dan dikombinasi dengan gerakan yang lain, misalnya : gerak putaran (slewing),
gerak maju dan mundur (travelling), maupun gerak luffling. Sumber tenaganya diperoleh
dari mesin diesel yang terpasang dari mesin tersebut. Kemudian disalurkan ke peralatan-
peralatan lain yna juga terpasang pada konstruksi rangka mesin tersebut melalui transmisi
rantai dan transmisi roda gigi yang hasil nya dapat menghasilkan energy. Secara
keseluruhan mekanisme pengaturan gerakan pada mesin ini mempunyai konstruksi yang
tidak sederhana , karena semua peralatan hamper terletak pada suatu konstruksi yang
tidak terlalu luas tempatnya.

C. Bagian-Bagian Utama Crawler Crane


Bagian-bagian utama clawler crane ini dibagi menjadi 2, yaitu: bagian-bagian utama
mesin yang berada diatas rangka (chassis) dan bagian-bagian yang berada dibawah
kerangka.
Struktur bagian atas terdiri atas : Dek, berat penyeimbang (balancer), kabin, boom
(lengan), mesin penggerak utama, mekanisme untuk gerakan hoisting (pengangkatan),
mekanisme untuk gerak Derek (luffing),dan mekanisme untuk gerak travelling.
Struktur bagian bawah terdiri dari : rangka (chassis), meja putar (turn-table), sepatu-
sepatu baja (track-shoe), sprocket dan rantai, mekanisme untuk gerak travvelling.
Crawler crane merupakan jenis crane yang memiliki undercarriage berupa track atau
“rantaian” seperti pada alat berat. Untuk dapat memahami bagaimana crawler crane
bekerja, kita perlu mengetahui bagian-bagian penting pada alat ini. Berikut adalah
beberapa bagian crawler crane dan penjelasannya:

1. Boom
Boom adalah bagian utama pada crawler crane yang berfungsi sebagai lengan
pengangkat. Pada umumnya, boom terdiri dari beberapa bagian yang dapat diatur
panjangnya, sehingga crawler crane dapat menjangkau posisi yang lebih tinggi.

5
2. Jib
Jib adalah bagian tambahan pada crawler crane yang dipasang pada ujung boom.
Fungsinya untuk memperpanjang jangkauan pengangkatan. Jib juga dapat diatur
sudutnya sehingga memungkinkan crane untuk mengangkat beban dari berbagai posisi.

3. Hook
Hook adalah bagian yang terpasang pada ujung jib dan berfungsi untuk menahan beban
yang akan diangkat. Pada hook biasanya terdapat safety latch atau pengaman yang dapat
mencegah beban jatuh saat terjadi gesekan atau goyangan yang tidak terduga.

4. Cab
Cab atau kabin adalah bagian pada crawler crane yang menjadi tempat operator untuk
mengendalikan dan mengoperasikan alat ini. Pada cab terdapat berbagai panel kontrol
dan instrumen yang dapat membantu operator dalam memantau kinerja dan keamanan
kerja dari crawler crane.

5. Counterweight
Counterweight adalah bagian tambahan yang terpasang pada bagian belakang crawler
crane. Fungsinya untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas crane saat mengangkat
beban yang berat. Counterweight dapat dicopot atau ditambahkan sesuai dengan
kapasitas beban yang akan diangkat.

6. Track
Track atau rantaian adalah bagian undercarriage pada crawler crane yang berfungsi untuk
memberikan stabilitas dan mobilitas pada alat ini. Pada umumnya, track terdiri dari
beberapa roda yang terhubung dan diberi daya oleh motor yang terdapat di dalam body
crawler crane.

D. Cara Kerja Crawler Crane


Crawler crane adalah jenis mesin pengangkat yang terdiri dari rangka berjalan dengan
kaki yang disebut “crawler”. Mesin ini memiliki kapasitas angkat yang besar dan dapat
digunakan dalam proses konstruksi bangunan yang membutuhkan penanganan material

6
yang berat.Namun, seperti mesin berat lainnya, pengoperasian crawler crane juga
memerlukan keahlian khusus dan perhatian yang tinggi. Untuk dapat memanfaatkan
crawler crane dengan maksimal, operator harus memahami dengan baik cara kerjanya.
Mesin ini beroperasi secara hydraulik dan menggunakan kabel baja untuk mengangkat
beban. Kabel baja dipasang pada drum yang berputar yang akan menghasilkan gerakan
naik-turun pada beban. Selain itu, crawler crane dilengkapi dengan kemampuan untuk
bergerak ke depan atau belakang dengan kecepatan yang lambat.

Fungsi dan Peran Operator Crawler Crane

Seorang operator crawler crane memiliki peran yang sangat penting dalam proses
konstruksi. Berikut adalah beberapa fungsi dan peran operator crawler crane:

• Memastikan keselamatan selama penggunaan mesin.


• Memastikan mesin dioperasikan dengan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
• Mengoperasikan dan mengawasi mesin selama pengangkatan beban.
• Mengatur dan memantau kabel baja pada drum agar tidak terlilit saat mengangkat beban.
• Melakukan perawatan rutin pada mesin untuk memastikan kinerjanya tetap baik.

Seorang operator crawler crane harus benar-benar memahami mesin yang


dioperasikannya, termasuk spesifikasi dan karakteristiknya. Hal ini akan membantunya
untuk menghindari situasi yang berbahaya dan memastikan keamanan selama proses
penggunaan.

E. Metode Perawatan Crawler Crane

Perawatan dan pemeliharaan crawler crane sangatlah penting untuk memastikan


kinerjanya tetap optimal dan aman selama digunakan. Berikut adalah beberapa tips yang
dapat membantu dalam merawat dan memelihara crawler crane:

1. Perhatikan kondisi track pad


Pastikan track pad atau alas kaki crawler crane dalam kondisi baik dan terawat dengan
baik. Jika terdapat kerusakan atau aus pada track pad, segera ganti dengan yang baru
untuk memastikan kinerja crawler crane tetap stabil dan aman.

7
2. Rutin memeriksa sistem hidraulik
Sistem hidraulik merupakan komponen penting pada crawler crane, sehingga sangat
perlu dirawat dan dipelihara secara rutin. Memeriksa tekanan dan level oli secara rutin
serta mengganti oli secara teratur dapat membantu mencegah kerusakan pada sistem
hidraulik.
3. Memeriksa sistem kelistrikan
Sistem kelistrikan pada crawler crane juga perlu diperiksa secara teratur untuk
memastikan semua komponen bekerja dengan baik. Pastikan seluruh kabel dan instalasi
kelistrikan dalam kondisi baik dan tidak ada yang rusak atau aus.
4. Rutin membersihkan crawler crane
Membersihkan crawler crane secara rutin dapat membantu mencegah kotoran dan debu
menumpuk pada komponen dan mengganggu kinerjanya. Pastikan untuk membersihkan
crawler crane setelah digunakan atau saat terlihat kotor agar tetap dalam kondisi bersih
dan optimal.
5. Melakukan inspeksi visual sebelum penggunaan
Sebelum digunakan, lakukan inspeksi visual pada crawler crane untuk memastikan
tidak ada kerusakan atau keausan pada komponen penting seperti hook, tali baja, dan
tambang. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan yang dapat
disebabkan oleh penggunaan crawler crane yang tidak aman. Dengan merawat dan
memelihara crawler crane secara baik dan teratur, maka dapat meningkatkan umur
pakai dan kinerjanya selama digunakan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti petunjuk
penggunaan dan rekomendasi dari produsen atau ahli teknisi dalam merawat dan
memelihara crawler crane.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Crawler crane merupakan salah satu jenis alat berat yang sangat populer dalam industri
konstruksi karena kemampuannya mengangkat beban yang berat dan efektif dalam
pekerjaan di lokasi yang sulit dijangkau oleh crane jenis lainnya. Jenis crane yang satu
ini digunakan untuk mengangkat beban berat di berbagai lokasi konstruksi, termasuk
yang sulit dijangkau seperti pada area dengan tanah lumpur atau medan yang tidak rata.
Kemampuannya untuk bergerak dengan stabil di atas permukaan yang sulit membuatnya
menjadi pilihan ideal untuk mengangkat beban berat di lokasi konstruksi yang mungkin
sulit dijangkau oleh jenis crane lain. Selain itu, crawler crane biasanya dilengkapi dengan
boom yang dapat diperpanjang dan memiliki kapasitas angkat yang besar.

SARAN

Dengan kelebihannya, Crawler Crane dapat bergerak di medan yang sulit di area proyek
kontruksi. Selain itu, Crawler Crane mampu mengangkat dan memindahkan material
kapasitas besar dengan baik di area kontruksi. Perlu diketahui, ketika Crawler Crane
menuju lokasi proyek kontruksi, crane tersebut di bongkar terlebih dahulu pada bagian
‘boom’ menjadi beberapa bagian. Kemudian, dibawa menggunakan kendaraan
pengangkut tambahan seperti truk trailer. Oleh karena itu, sebelum menggunakan Crawler
Crane untuk proyek kontruksi ketahui kelebihan dan kekurangannya agar bisa
menentukan budget operasional sesuai kebutuhan.

9
10

Anda mungkin juga menyukai