Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PELAYANAN

TRANSPORTASI

RSIA ANUGERAH

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 03 Pekalongan


Telp : (0285) 431491 , E-mail : rsiaanugerah@ymail.com

i
KATA PENGANTAR

Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan

bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi hak pasien dan mengedepankan
kepuasan pasien. Oleh sebab itu disusunlah Pedoman Transportasi Pasien yang

bertujuan memberikan pelayanan transportasi yang seragam di seluruh rumah sakit.

Pedoman transportasi pasien membahas prosedur atau tata cara bagaimana


mengelola sarana transportasi rumah sakit, dimana prosedur ini harus dipatuhi oleh

semua instansi / unit pelayanan di RSIA Anugerah khususnya bagi para petugas
ambulan di RSIA Anugerah. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan,

meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi pasien dari resiko yang mengancam
jiwa selama proses transfer dengan menggunakan transportasi rumah sakit ini

berlangsung.

Pedoman ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa
instalasi terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan)

yang merupakan bagian dari panitia Akreditasi RSIA Anugerah.

Akhir kata semoga Pedoman ini dapat digunakan sebagairnana mestinya, sehingga

bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang aman dan
bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran untuk perbaikan buku Pedoman ini

akan menambah kesempurnaan penyusunan Pedoman dimasa mendatang.

Pekalongan, 11 Juni 2016

Penyusun

ii
KATA SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamualaikum Wr. Wb.

RSIA Anugerah merupakan rumah sakit yang selalu menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan. Pedoman Transportasi Pasien tahun 2016 telah disusun oleh Bidang

Pelayanan Medik dan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan)
Panitia Akredetasi RSIA Anugerah adalah salah satu upaya mencapai tujuan

pelayanan Rumah Sakit kita.

Pedoman Transportasi Pasien ini disusun berdasarkan pengetahuan terkini


tentang transfer pasien. Proses penyempurnaan Pedoman ini terus menerus

dilakukan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam prosedur transfer yang


terkini. Pedoman ini menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan pasien,

seperti dokter spesialis, dokter umum, Perawat dan petugas transporter rumah sakit.

Semoga Pedoman Transportasi Pasien ini bermanfaat dan dapat digunakan


dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan transportasi,

meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi dari resiko yang mengancam


jiwa selama proses pelayanan transportasi berlangsung.

Penghargaan kami berikan kepada tim yang telah penyusunan Pedoman ini

dengan sebaik-baiknya.

Wassalammuallaikum Wr. Wb.

Direktur RSIA Anugerah

dr. Bonis Edi Artoko

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................................................................................ i

PERATURAN DIREKTUR RSIA ........................................................................................................... ii


S.K. DIREKTUR RSIA ............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................... vi
KATA SAMBUTAN DIREKTUR .......................................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................................ viii


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1


B. TUJUAN PEDOMAN ....................................................................................................... 1

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN .................................................................................. 1


D. BATASAN OPERASIONAL ............................................................................................. 2

E. LANDASAN HUKUM ...................................................................................................... 2


BAB II STANDAR PELAYANAN ........................................................................................................ 3

A. PELAYANAN AMBULAN DAN PRA RUMAH SAKIT .............................................. 3


B. PEDOMAN PELAYANAN AMBULANCE DI RUMAH SAKIT .................................

C. PERSYARATAN UMUM MOBIL AMBULANCE ........................................................ 4


D. SPESIFIKASI AMBULAN STANDAR INTERNASIONAL .......................................... 5

BAB III STANDAR FASILITAS ............................................................................................................. 7


A. STANDAR FASILITAS TRANSPORTASI YANG ADA DI RSIA ANUGERAH ....... 7

B. DATA KENDARAAN ........................................................................................................ 9


C. ALUR PELAYANAN AMBULAN .................................................................................................................. 9

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ............................................................................................ 13


A. TATA LAKSANA TRANSPORTASI PASIEN ................................................................ 13

B. TATA LAKSANA SISTEM INFORMASI PELAYANAN UNIT TERKAIT


RUMAH SAKIT .................................................................................................................. 13

BAB V LOGISTIK ................................................................................................................................... 17


A. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN ....................................................................... 17

B. PENYEDIAAN PERALATAN ........................................................................................... 17


C. PEMELIHARAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN BAKAR ......................................... 17

BAB VI KESELAMATAN PASIEN ....................................................................................................... 19


A. PENGERTIAN .................................................................................................................... 19

B. TUJUAN .............................................................................................................................. 19

iv
C. STANDAR KESELAMATAN PASIEN ............................................................................ 19

D. PELAKSANAAN ................................................................................................................ 19

BAB VII DOKUMENTASI .................................................................................................................................................... 22


LAMPIRAN ............................................................................................................................................. 23

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Transportasi merupakan kegiatan pemindahan penumpang atau barang


dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya terdapat unsur pergerakan

(movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam pengembangan


suatu Rumah Sakit. Proses transfer pasien dari atau ke rumah sakit membutuhkan

pelayanan transportasi khusus. Kendaraan yang dirancang khusus untuk pengangkutan


orang sakit dikenal dengan ambulans. Ambulans dapat berupa kendaraan apa saja

yang di dalamnya dirancang untuk pelayanan pasien selama dalam perjalanan.

Di rumah sakit Anugerah pelayanan transportasi, baik penggunaan


transportasi pasien, jenasah, dan operasional rumah sakit diseluruh unit terkait, dalam

melakukan tugas pengantaran maupun penjemputan masih terdapat kendala dan


belum sempurna. Namun usaha-usaha tetap dilakukan untuk menciptakan transportasi

rumah sakit yang baik, transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga
diharapkan mampu mengoptimalkan kegiatan pelayanan yang berada di rumah sakit

Anugerah

B. TUJUAN PEDOMAN :

1. Tujuan Umum

Pedoman pelayanan unit kendaraan ini bertujuan untuk menjadikan pelayanan di


bidang transportasi rumah sakit dapat berjalan optimal, efektif dan efisien baik bagi

pengemudi maupun semua pihak yang dilayani


2. Tujuan Khusus

2.1. Supaya rumah sakit memiliki sistem pelayanan transportasi yang efektif dan
efesien

2.2. Terciptanya budaya disiplin

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Mengantar pasien yang dirujuk dari Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain yang dituju
2. Menjemput pasien yang membutuhkan transportasi ke Rumah Sakit untuk

memperoleh pelayanan kesehatan

1
3. Mengantar pasien dari Rumah sakit ke rumah pasien

4. Menjemput pasien dari rumah pasien ke rumah sakit untuk rawat inap / rawat jalan

5. Pelayanan Ambulan Kesehatan Masyarakat untuk kegiatan sosial


6. Pelayanan mobil jenasah meliputi daerah luar kota dan dalam kota

7. Melayani permintaan transportasi untuk seluruh kebutuhan rumah sakit


D. BATASAN OPERASIONAL

Bagian kendaraan adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan

transportasi pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain yang di tuju, dari rumah pasien
ke rumah sakit,dari Rumah Sakit ke rumah pasien dan pelayanan kegiatan sosial

kesehatan masyarakat dengan cara aman selain itu memberikan pelayanan bagi
transportasi jenasah maupun kebutuhan transportasi rumah sakit

E. LANDASAN HUKUM

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas

3. PP no 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi


4. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

5. Undang undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit


6. Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 856/Menkes/SK/IX/2009/ tentang Standar


Instalasi Gawat Darurat

8. Kepmenkes No 143/Menkes-kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan


Pelayanan Medik

Yang diatur dalam Kepmenkes 143/Menkes-Kesos/SK/II/2001 adalah jenis


kendaraan:

a. Ambulans Transportasi;
b. Ambulans Gawat darurat;

c. Ambulans Rumah sakit lapangan;


d. Ambulans Pelayanan medik bergerak;

e. Kereta Jenazah.
f. Ambulans Udara.

2
BAB II

STANDAR PELAYANAN

A. PELAYANAN AMBULAN DAN PRA RUMAH SAKIT

Pelayanan ambulan dan pra rumah sakit, merupakan proses penanggulangan


penderita Gawat Darurat harus dimulai dari tempat kejadian, Tindakan darurat harus

dilakukan dari tempat kejadian sebagai langkah awal dikenal dengan BHD. BHL oleh
tenaga yang terlatih dan professional Di Intra Rumah Sakit.

TUJUAN :
1. Mencegah kematian

2. Mencegah kecacatan
3. Merujuk

4. Tindakan pertama gawat darurat (PPGD/BHD), bukan hanya di RS atau Puskkesmas


atau Institusi Pelayanan Kesehatan, sebaiknya di TKP.

5. Memberikan pertolongan awal serta memindahkan penderita gawat darurat dengan

aman tanpa memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan/rumah sakit yang


memadai (Lih.Pedoman pelayanan gawat darurat Depkes RI 1995:9)

6. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk transportasi penderita gawat darurat atau
sebelum ke rumah sakit yang lebih lengkap adalah :

a. Sebelum diangkat dibawa ke dalam mobil AGD/dirujuk yang harus diperhatikan


adalah :

 Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah ditanggulangi (ABC)


 Perdarahan telah dihentikan

 Luka luka telah ditutup


 Patah tulang telah di fiksasi

b. Selama perjalanan (Dalam Mobil AGD) SELALU diperhatikan:


 ABC(Kesadaran dan KU)

 Pernafasan
 Tekanan darah

 Denyut Nadi
 Keadaan luka

3
B. PEDOMAN PELAYANAN AMBULAN DI RUMAH SAKIT

1. Pelayanan :

a. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan ambulan kepada masyarakat secara


terus menerus selama 24 jam, 7 hari kerja.

b. Pelayanan Ambulan Rumah Sakit Sari adalah Ambulan Gawat Darurat untuk
melakukan evakuasi pasien gawat darurat, yaitu evakuasi pasien yang tidak

mengalami ancaman jiwa dan korban dalam keadaan cukup baik/stabil/sudah


memungkinkan untuk dipindahkan.

c. Pendamping pasien adalah petugas medis (perawat), jika perlu didampingi oleh
dokter sesuai dengan kondisi medis pasien

2. Pengorganisasian
Pelayanan ambulan berada di bawah organisasi Unit Gawat Darurat.

3. Ketenagaan
Petugas ambulan terdiri dari dokter, perawat dan supir ambulan yang telah

memenuhi kualifikasi tertentu.


4. Fasilitas

a. Persyaratan kendaraan dan fasilitas ambulan mengikuti persyaratan dari


Departemen Kesehatan RI.

b. Ambulan merupakan kendaraan roda empat dengan luas ruangan yang cukup
memadai untuk membawa pasien dalam keadaan berbaring beserta petugas

medis dan dapat melakukan tindakan medis yang diperlukan.


c. Ambulan dilengkapi peralatan untuk monitoring dan pelayanan Bantuan Hidup

Dasar.
d. Ambulan harus memiliki penampilan dan dilakukan pemeliharaan yang baik

karena merupakan media promosi rumah sakit.


e. Pemeliharaan kendaraan dikelola oleh bagian rumah tangga

5. Pencatatan dan Pelaporan


a. Seluruh tindakan medis yang dilakukan di ambulan harus dilakukan pencatatan

pada berkas rekam medis pasien.


b. Seluruh kegiatan ambulan dilakuan kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

secara rutin dan merupakan bagian dari pelaporan IGD

C. PERSYARATAN UMUM MOBIL AMBULAN


Menurut Depkes RI tahun 2004:

4
1. Kendaraan roda empat / lebih dengan suspensi lunak.

2. Warna kendaraan putih dengan pengenal khusus (pada tulisan nama rumah sakit

dan ambulan) yang memantulkan cahaya


3. Tulisan AMBULAN pada bagian depan kendaraan ditulis terbalik dan memantulkan

cahaya
4. Di belakang dan di samping kiri dan kanan kendaraan terdiri dari : logo dan nama

rumah sakit
5. Logo Rumah Sakit di pintu depan kanan dan kiri.

6. Pintu belakang tidak mengganggu keluar masuknya stretcher.


7. Lampu rotator warna biru terletak di tengah atap kendaraan.

8. Dinding dan lantai kendaraan tidak membentuk sudut, dengan lantai landai.
9. Ruang dalam kendaraan cukup luas untuk bekerja dan infus dapat menetes

dengan
baik.

10. Tempat duduk bagi petugas / pendamping di ruang penderita dapat dibuka /
dilipat

(captain seat).
11. Ruangan penderita mempunyai akses dengan tempat pengemudi.

12. Gantungan infus 2 (dua) buah terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat


tidur

penderita.
13. Didalam ambulan terdapat peta wilayah setempat.

14. Tulisan sponsor (jika ada) hanya boleh diletakkan di samping belakang kiri dan
kanan

dengan ukuran maksimal 10 x 50 cm.

D. SPESIFIKASI AMBULAN STANDAR INTERNASIONAL

1. Teknis

a. Lampu Rotary Light Bar Oval LTF 2000, Am – 02


b. Sirene Multi suara lengkap dengan Mic

c. Tempat duduk perawat dilengkapi dengan Box peralatan


d. Tempat duduk dokter

e. Landasan tandu dilengkapi dengan tempat Scoop Stretcher


f. Tabung pemadam kebakaran kapasitas 1kg

5
g. Lampu sorot model Spot Light

h. 2 buah lampu operasi model digeser

i. Modifikasi lantai dari Plywood dilapis dengan vinil antibakteri


j. Logo dan Tulisan Standard dari bahan 3M

k. Kaca film 60-80%


l. Lemari peralatan dengan Finishing Acrylic

m. Gantungan Infuse model geser terbuat dari bahan Stainless Steel


n. Bamper belakang mobil dilapisi plat Stainless Steel

o. Extra DC
p. Central Oxygen BSS System, CK – 201

- 2 buah Tabung Oxygen 1M3


- 2 buah Regulator Standard

- 1 set Selang Oxygen tekanan tinggi dengan sistem press


- 1 set Pengatur Oxygen dengan kran On / Off

- 1 buah Keluaran dinding dengan tulisan “OXYGEN”


- 1 set Flowmeter dan Humidifier

- 1 buah Nasal Cannula


- 1 buah Masker Oxygen

h. Ambulan stracher supra Cot model Roll in Chair kontruksi alminium rangka alloy
dan stainless steel lengkap dengan matres dan strap.

2. Fitur dan Manfaat


Produk ini sangat ideal untuk Mobil Ambulan. Sistem tungkai dapat terbuka dan

tertutup secara otomatis ketika anda mengeluarkan dari mobil Ambulan. Sangat
fleksibel dan mudah untuk digunakan.

Disini terdapat dua fungsi , strecher ini tidak hanya sebagai tempat tidur , tetapi
dapat digunakan sebagai tempat duduk . Strecher ini fleksibel dalam dua posisi

tersebut dan dapat cocok pada segala kondisi penggunaan.


Produk ini berkualitas tinggi dengan rangka terbuat dari aluminium anti karat yang

membuat produk ini higenis dan tahan lama.


3. Spesifikasi

Panjang Maksimum : 191 cm


Posisi Kursi : 140 cm

Lebar : 60 cm
Tinggi : 25 cm

6
Berat : 33 kg

Berat Maksimal : 130 kg

4. Aksesoris
1 pcs matras dan 3 pcs bel keselamatan

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR FASILITAS TRANSPORTASI YANG ADA DI RSIA ANUGERAH

Sarana Jumlah
No Pelayanan Petugas
Transportasi Armada

1 Ambulan Panggilan dan 1orang Perawat 1


Transportasi Transfer Pasien 1 Pengemudi

2 Ambulan Jenazah Transportasi Jenazah 1 orang Supir, 1


1 security

1. Ambulan Transportasi

Tujuan Penggunaan :

Pengangkutan pasien yang tidak memerlukan perawatan khusus/


tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak

akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan.


Spesifikasi kendaraan :

a. Teknis
- Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak

- Ruangan pasien mudah dicapai dari tempat pengemudi


- Tempat duduk bagi petugas di ruang pasien

- Dilengkapi sabuk pengaman


- Ruangan pasien cukup luas untuk sekurang – kurangnya 1 stretcher

- Gantungan infus terletak sekurang – kurangnya 90 cm di atas tempat


pasien

- Stop kontak khusus untuk 12 volt DC di ruang pasien


- Lampu ruangan secukupnya

- Lemari obat dan peralatan


- Air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah

- Sirine
- Lampu rotator warna merah

- Persyaratan lain sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku


- Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan yang memantulkan

sinar
-

8
b. Medis

- Tabung oksigen dengan peralatannya

- Peralatan medis P3K


- Obat-obatan sederhana, cairan infus secukupnya

c. Petugas
- Satu driver dengan kemampuan P3K dan komunikasi

- Satu perawat dengan kemampuan PPGD


d. Tata tertib

- Sewaktu menuju tempat pasien boleh menggunakan sirene dan


lampu rotator

- Selama mengangkut pasien hanya boleh menggunakan lampu


rotator. Semua peraturan lalulintas harus ditaati

- Kecepatan kendaraan setinggi 40 km di jalan biasa dan 80 km di


jalan bebas hambatan

2. Ambulan jenazah

Tujuan penggunaan :
Untuk pengangkutan jenazah baik yang berada di RSIA Anugerah maupun

dari masyarakat yang membutuhkan layanan Ambulan jenazah.


Spesifikasi kendaraan :

a. Teknis
- Kendaraan roda empat dengan suspense lunak

- Tempat duduk bagi keluarga


- Dilengkapi sabuk pengaman

- Ruangan pasien cukup untuk sekurang – kurangnya 1 stretcher


- Lampu ruangan secukupnya

- Sirine
- Lampu rotator warna merah

- Persyaratan lain sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku


- Tanda pengenal ambulan transportasi dari bahan yang memantulkan

sinar
b. Petugas

- Satu driver dengan kemampuan komunikasi


- Satu security untuk membantu driver

9
c. Tata tertib

- Selama mengangkut pasien hanya boleh menggunakan lampu

rotator. Semua peraturan lalulintas harus ditaati


- Kecepatan kendaraan setinggi 40 km di jalan biasa dan 80 km di

jalan bebas hambatan

B. DATA KEMDARAAN

a. SPESIFIKASI MOBIL AMBULANCE :

No. Polisi : G 1975 A


Merk/Type : SUZUKI / GC415V APV DLX MT
Jenis Model : RANSUS / MNB AMBULANCE
Tahun Pembuatan : 2012
Tahun Perakitan : 2012
Isi Silinder : 1495 CC
Warna : Putih
Nomer rangka : MHYGDN42VCJ372541
Nomer mesin : G15AID267120
Warna TNKB : Hitam
Bahan bakar : Bensin
No BPKB : 03049263 I
ED No Pol : 06 November 2017

b. SPESIFIKASI MOBIL JENASAH

No. Polisi : G 1965 A


Merk/Type : DAIHATSU / S401RV-BMREJJ HF
Jenis Model : RANSUS / MNB AMBULANCE
Tahun Pembuatan : 2010
Tahun Perakitan : 2010
Isi Silinder : 1298 CC
Warna : PUTIH
Nomer rangka : MHKB3BA1JAK003051
Nomer mesin : DF05479
Warna TNKB : HITAM
Bahan bakar : BENSIN
No BPKB : 2331328 I
ED No Pol : 15 Maret 2020

10
C. ALUR PELAYANAN AMBULAN

1. Mentransfer Pasien RSIA Anugerah

Transfer pasien ke rumah sakit lain bisa di karenakan tempat tidur yang penuh,
keterbatasan pelayanan spesialisasi, memilih untuk di pindah ke rumah sakit

lain ataupun untuk pemeriksan penunjang. Pada saat transfer akan di


sertai dengan form transfer pasien dan surat rujukan yang diserahkan kepada

rumah sakit penerima. Form transfer pasien di tanda tangani kedua


belah pihak sebagai bukti pasien telah di terima di RS yang di tuju, form

transfer pasien kemudian di bawa kembali dan disimpan dalam rekam medis
pasien.

Prosedur sebagai berikut:

MULAI

PASIEN

Dirujuk / Memilih untuk dirawar di Rumah Sakit lain

PETUGAS
Tidak Menghubungi RS yang dituju mengenai kesiapan alat ,SDM,TT

Semua
Tersedia ?

Ya
PETUGAS

Menghubungi driver ambulan dan menyiapkan obat-obatan dan


peralatan sesuai kebutuhan pasien

DRIVER

Mempersiapkan ambulan, dan mengecek fasilitas ambulan


hyang akan digunakan, oksigen dll

PETUGAS

- Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan


- Menstransfer pasien ke tempat tujuan
- Memonitor pasien selama proses transfer

11
SELESAI

2. Menjemput pasien ke Rumah Sakit ANUGERAH


Pasien yang membutuhkan jasa ambulan atau mobil antar jemput pasien
dapat menghubungi melalui pesawat telepon
Prosedur sebagai berikut:

MULAI

PASIEN

Kebutuhan Ambulan / Mobil antarjemput lewat telpon

PETUGAS CSO

Mencatat identitas dan kondisi penderita:

1. Bila pasien sadar, bisa duduk, menghubungi driver


2. BILA PASIEN TIDAK SADAR( EMERGENCY), langsung
disambungkan ke IGD

PETUGAS IGD

Menyiapkan kebutuhan obat-obatan dan peralatan sesuai


kebutuhan pasien

DRIVER / dengan Petugas IGD

Menuju Lokasi

12
DRIVER / dengan Petugas IGD
Stabilisasi pasien
Membawa pasien ke IGD RSIA Anugerah

SELESAI

3. Transportasi Jenazah

a. Tugas dan Fungsi Ambulan Jenazah


Pemulasaraan Jenazah secara operasional dikelola oleh kerokhanian,
dibawah kendali Bidang penunjang non medis. Unit ini disiapkan untuk
melayani jenazah dan mengantar jenazah keluar Rumah Sakit sesuai
dengan permintaan keluarga.

b. Alur Permintaan Pelayanan Ambulan Jenazah

PASIEN

Meninggal di Unit Pelayanan Rumah Sakit Anugerah

PETUGAS RUANGAN

1. Menanyakan penggunaan Ambulan dan pemulasaraan


Jenazah
2. Menghubungi petugas kamar jenazah lewat CSO

KELUARGA PASIEN

Membutuhkan Ambulan Jenazah

DOKTER JAGA

Membuat surat keterangan kematian

PETUGAS RUANGAN

1. Menghubungi driver lewat CSO


2. Membawa Pasien ke Kamar Jenazah

13
KELUARGA

1. Menyelesaikan administrasi
2. Bukti pembayaran diantarkan ke Ruang Jenazah

PETUGAS KAMAR JENAZAH

Melakukan seran terima Jenazah dan memberikan surat


keterngan kematian

DRIVER

1. Mengantarkan Jenazah beserta keluarga ke Rumah Duka


2. Meminta tanda tangan keluarga pada surat bukti antar

SELESAI

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA TRANSPORTASI PASIEN


Sistem Transportasi Pengantaran Pasien

I. Petugas Penanggung Jawab


- Dokter pendamping

- Perawat
- Supir mobil jenasah

II. Perangkat Kerja


- Mobil jenasah

- Sarana komunikasi
- Peralatan medis dan obat-obatan

- Alat Tulis
III. Tata Laksana Transportasi Mengantar Pasien

1. Bagi pasien yang memerlukan penggunaan ambulans RS Anugerah sebagai

transportasi, maka perawat unit terkait menghubungi dokter yang merawat

14
pasien dan dokter jaga bangsal untuk menentukan criteria pasien boleh di

pulang

2. Perawat dan dokter yang akan mendampingi pasien sesuai dengan criteria yang
telah di tetapkan

3. Perawat melakukan proses identifikasi dan menuliskan data-data / penggunaan


ambulan (nama pasien, ruang rawat inap, waktu penggunaan & tujuan

penggunaan di buku yang telah di sediakan)


4. Perawat menghubungi bagian / supir ambulan untuk menyiapkan kendaraan

5. Perawat dan dokter mempersiapkan pasien dan peralatan medis sesuai dengan
kondisi pasien.

6. Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur

Sistem Transportasi Rujukan IGD


I. Petugas penanggung jawab

- Dokter IGD
- Perawat IGD

II. Perangkat Kerja


- Ambulan

- Formulir persetujuan tindakan


- Formulir rujukan

III. Tata Laksana Sistem Rujukan IGD


a. Alih Rawat

1. Perawat IGD menghubungi rumah sakit yang akan dirujuk


2. Dokter jaga IGD memberikan informasi pada dokter jaga rumah sakit rujukan

mengenai keadaan umum pasein ( SPO - IGD – 020 )


3. Bila tempat telah tersedia di rumah sakit rujukan, perawat IGD menghubungi

RS RK Charitas / ambulan 118 sesuai kondisi pasien


b. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai tujuan


pemeriksaan diagnostik, bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi

informed consent
2. Perawat IGD menghubungi rumah sakit rujukan

15
3. Perawat IGD menghubungi petugas ambulan RS RK Charitas

Sistem Transportasi Home care


I. Petugas Penanggung Jawab

- Dokter IGD
- Perawat Home Care

II. Perangkat Kerja


- Ambulan

- Peralatan medis dan obat-obatan


III. Tata Laksana penjemputan pasien home care

1. Pasien Home care menghubungi petugas home care untuk kebutuhan pasien
yntuk di rawat di rumah sakit

2. Petugas home care menghubungi petugas ambulan untuk mengadakan


penjemputan ke rumah pasien

3. Petugas Ambulan akan menulis di buku pesanan perjalanan


4. Petugas kendaraan mempersiapkan peralatan pasien bersama perawat yang akan

menjemput dan mempersiapkan keperluan ambulan


5. Setelah siap untuk mengadakan penjemputan maka petugas ambulan akan

mencatat di buku perjalanan


6. Penjemputan pasien harus dengan pengawasan dokter jaga, perawat home care

Sistem Transportasi ambulan on call

I. Petugas Penanggung Jawab


- Dokter IGD

- Perawat IGD

II. Perangkat Kerja


- Ambulan

- Peralatan medis dan obat-obatan


III. Tata Laksana penjemputan pasien

1. Pemesan menghubungi bagian gawat darurat


2. Petugas Unit Gawat Darurat harus menanyakan secara jelas informasi mengenai

a. Nama pasien
b. Nama pemesan

16
c. Keadaan/ keluhan pasien

d. No yang bisa dihubungi

e. Alamat pasien
f. Apakah rumah pasien bisa dilalui ambulan

3. Bagian Unit Gawat Darurat menginformasikan kepada petugas kendaraan untuk


mengadakan penjemputan ke rumah pasien

4. Petugas Ambulan akan menulis di buku pesanan perjalana


5. Petugas kendaraan mempersiapkan peralatan pasien bersama perawat yang akan

menjemput dan mempersiapkan keperluan ambulan


6. Setelah siap untuk mengadakan penjemputan maka petugas ambulan akan

mencatat di buku perjalanan


7. Petugas akan melaksanakan tugas sesuai prosedur

Sistem Transportasi Pengantaran Jenasah

I. Petugas Penanggung Jawab


- Dokter IGD

- Perawat IGD
II. Perangkat Kerja

- Ambulan Jenasah
- Brangkar

III. Tata Laksana transportasi jenasah


1. Pemesan memberi informasi kepada petugas bangsal yang bersangkutan dan

petugas bangsal akan menginformasikan kepada bagian kendaraan dengan


menggunakan telpon atau datang ke pos kendaraan

2. Petugas administrasi bangsal mengisi formulir permintaan mobil jenasah yang


berisi Nama, pavilion yang dipakai, Alamat lengkap, No telpon pengguna, dan

buaya pemakaian mobil jenasah


3. Pemesan membawa formulir dan menyelesaikan administrasi ke Bagian

administrasi atau bagian perawatan (bila malam hari)sebelum pemesanan


dilayani

4. Setelah menyelesaikan pemesanan pemesan memberikan formulir warna kuning


kepada petugas ambulan

5. Petugas kendaraan mencatat permintaan pengantaran dibuku perjalanan


kendaraan

17
6. Petugas kendaraan segera mempersiapkan peralatan kendaraan

7. Setelah jenasah dibawa menuju kendaraan petugas kendaraan segera

mengantarkan jenasah ke rumah duka rumah


8. Setelah mengantarkan jenasah maka petugas kendaraan membersihkan kembali

mobil jenasah

B. TATA LAKSANA SISTEM INFORMASI PELAYANAN UNIT TERKAIT RUMAH SAKIT


I. Petugas Penanggung Jawaban

- Pengemudi
II. Perangkat Kerja

- Mobil penumpang
III. Tata Laksana Sistim Informasi Pelayanan unit terkait Rumah Sakit

1. Setiap pemesanan baik melalui telpon maupun datang ke pos kendaraan maka
akan di tuliskan oleh petugas kendaraa/ pengemudi kedalam buku pesanan

kendaraan
2. Setelah kendaraan disiapkan oleh pengemudi maka pengantaran dapat

dilaksanakan sesuai edngan pengantaran/penjemputan dari unit terkait

18
BAB V

LOGISTIK

A. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Dalam menunjang transportasi pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain, atau dari
rumah pasien ke rumah sakit atau sebaliknya dengan pelayanan yang baik maka

diperlukan pengelolaan administrasi pelayanan ambulan yang baik

B. PENYEDIAAN PERALATAN
Dalam penyediaan peralatan ambulan di rumah sakit menggunakan prosedur yang

diterapkan di rumah sakit, yaitu melalui persetujuan Direktur dan Bagian pembelian
melalui bagian Pembelian non medis rumah sakit.

C. PEMELIHARAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN BAKAR

1. Pemeliharaan kendaraan
Pemeliharaan kendaraan dimaksudkan untuk menjaga kondisi kendaraan baik

ambulan maupun ambulan jenasah / mobil jenasah rumah sakit dalam keadaan laik
jalan dan siap setiap saat dibutuhkan, maka dari itu diperlukan perawatan mobil rutin

yang meliputi
1.1 Pemeriksaan kondisi fisik ambulan melalui pengecekan kesiapan kendaraan dan

kebersihan setiap kendaraan ambulan


1.2 Ganti oli sesuai dengan pemakaian kendaraaan

1.3 Servis peralatan kendaraan baik servis rutin maupun servis yang dikarenakan
kerusakan kendaraan

2. Penyediaan bahan bakar


Pemeliharaan kendaraan meliputi juga pengisian bahan bakar kendaraan yang

dilakukan pengisian di tempat SPBU yang ditunjuk oleh rumah sakit maupun SPBU
lainnya.

3. Tata cara mengisian bahan bakar


3.1. Petugas kendaraan selalu mengecek pemakaian kendaraan termasuk bahan

bakar kendaraan, jika indikator BBM kendaraan sudah mencapai setengah


indikator, maka pengemudi ambulan wajib mengisikan bahan bakar kendaraan ke

SPBU yang telah ditunjuk / kerjasama dengan rumah sakit Anugerah.

19
3.2. Petugas pengemudi ambulan minta Blangko pengisian BBM untuk pengisian

bahan bakar kendaraan ke petugas Bagian Umum dengan membawa Blangko

pengisian bahan bakar kendaraan yang telah terpakai untuk diganti yang baru.
3.3. Jika dalam keadaan darurat atau ke luar kota yang melampaui perkiraan

pengisian bahan bakar, maka pengemudi ambulan mengajukan bon sementara


yang telah diketahui oleh Bagian Umum ke bagian kasir / petugas administrasi,

dan petugas kasir / administrasi memberikan uang untuk pembelian bahan bakar
kendaraan sesuai dengan bon sementara untuk kebutuhan pengisian bahan

bakar dan menandatangani penyerahan uang.


3.4. Pengemudi ambulan melakukan pengisian di SPBU selama indikator mencapai

minimum (tidak mengganggu transportasi selama penggunaan ambulan) untuk


mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan dengan meminta struk asli

pembelian bahan bakar.


3.5. Pengemudi ambulan menyerahkan struk pembelian bahan bakar ke bagian

administrasi setelah mendapatkan persetujuan Bagian Umum.

20
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN

Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem keselamatan pasien memiliki 6 sasaran,

yaitu ketepatan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir), peningkatan komunikasi efektif
(S-BAR), peningkatan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi prosedur dan

tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi, pengurangan resiko pasien jatuh
(lihat gelang warna kuning pada pasien), adapun yang terdapat di bagian kendaraan

meliputi :
1. Ketepatan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, alamat)

2. Peningkatan Komunikasi efektif (SBAR)


3. Pengendalian infeksi

4. Mengurangi resiko pasien jatuh

B. TUJUAN
Keselamatan pasien ini bertujuan antara lain

1. Sebagai unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang


aman, baik berupa materil maupun non material

2. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


3. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

4. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit

C. STANDAR KESELAMATAN PASIEN


1. Hak pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga


3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan


program peningkatan keselamatan pasien

5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

21
D. PELAKSANAAN
Sistem keselamatan pasien

1. Ketepatan identifikasi pasien


Pasien yang akan menggunakan ambulan ataupun ambulan jenasah diidentifikasi

terlebih dahulu menggunakan identitas pasien yang meliputi :


- Nama

- Tanggal lahir
2. Peningkatan Komunikasi efektif (SBAR)

a. Petugas dari ruang perawatan / unit gawat darurat menginformasikan


permintaan penggunaan ambulan kepada petugas ambulan melalui telepon

secara jelas
b. Petugas ambulan mencatat permintaan ambulan pada buku pesanan dan

mengklarifikasi kembali kepada bagian yang akan menggunakan ambulan pada


saat siap pengantaran atau penjemputan

c. Petugas kasir bangsal/ruang perawatan memberikan formulir permintaan


ambulan kepada keluarga pasien yang digunakan untuk pembayaran administrasi

ambulan dan diberikan kepada petugas ambulan untuk pelayanan penggunaan


ambulan sesuai tempat yang akan dituju

d. Petugas ambulan bersama perawat menyiapkan peralatan yang akan digunakan


untuk pengantaran atau penjemputan pasien

3. Pengendalian infeksi
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja untuk mencegah infeksi silang

b. Pemakaian alat pelindung diri untuk mencegah kontak dengan darah dan cairan
infeksi yang lain seperti masker, sarung tangan, googles dan apron jika

dibutuhkan
c. Pengelolaan jarum dan alat tajam lain untuk mencegah perlukaan

d. Pembersihan ambulan setiap penggunaan pengantaran ataupun penjemputan


pasien

e. Pengelolaan limbah rumah sakit dan sanitasi ruangan


4. Mengurangi resiko pasien/jenasah jatuh

22
a. Rumah sakit menyediakan peralatan kesehatan yang dapat mengurangi resiko

pasien/jenasah jatuh pada saat pemindahan pasien/ jenasah ke dalam ambulan

atau mobil jenasah, pada proses transfer maupun pemindahan pasien/jenasah


dari ambulan atau mobil jenasah

1) Fasilitas Ambulan dan mobil jenasah yang sudah dilengkapi dengan tempat
untuk meletakan Brankar yang disebut dengan Landasan. Landasan Brankar

berfungsi untuk mempermudah Brankar masuk dan keluar


2) Brankar dilengkapi dengan sabuk pengaman

b. Cara pemindahan pasien/ jenasah ke dalam maupun keluar ambulan/mobil


jenasahyang tepat dan menghindari resiko pasien/ jenasah jatuh

Langkah langkah pelaksanaan standard keselamatan pasien


1. Hak pasien

Dalam penjemputan pasien atau pengantaran pasien terdapat dokter dan atau
pun perawat sesuai dengan keadaan pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga


a. Memberikan informasi yang benar,jelas,lengkap mengenai ambulan yang

digunakan dan biaya penggunaan ambulan


b. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit

c. Memperlihatkan sikap mengormati dan tenggang rasa


d. memenuhi kewajiban financial yangdisepakati

3. keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Koordinasi pelayanan secara menyeluruh mencakup komunikasi antar profesi

kesehatan
4. membangun budaya keselamatan pasien

5. Rumah sakit memimpin dan mendukung staf


6. mengintegrasikan aktivitas pengolahan resiko dalam identifikasi pasien

7. mengembangkan system pelaporan


8. berbagi pengalaman dalam keselamatan pasien

9. menerapkan solusi solusi untuk mencegah cidera

23
BAB VII

DOKUMENTASI

1. Regulasi

2. MOU Mobil Ambulan dengan Pihak lain


3. SOP Penggunaan dan Pemeliharaan Mobil Ambulan

4. SOP Pemeliharaan Mobil Ambulan dan Jenazah


5. SPO Pelayanan Trasnportasi Pasien Pulang

6. SPO Pemeliharaan Kendaraan Transportasi


7. SPO Perbaikan Kendaraan Transportasi

Pekalongan, 13 Juli 2 0 1 6

Direktur RSIA Anugerah

dr. Bonis Edi Artoko

24
LAMPIRAN

1. Buku Kegiatan Transportasi


2. Bukti Pemeliharaan Transportasi

3. Form Monitoring di Ambulan


4. Daftar Inventaris Ambulan

5. Bukti Kepuasan Pelanggan

25

Anda mungkin juga menyukai