Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN

TANSPORTASI KAPAL TONGKANG BATUBARA XXX


PT. DEF LOKASI PELABUHAN PT. ABC

Di Susun Oleh :
Moses Leonardo
207052709

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


KESELMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
taufik dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Proposal
Skripsi dengan waktu yang ditentukan. Penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan sehingga Proposal Skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa Penyusunan Proposal
Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. baik dari segi penulisan maupun segi
ilmiahnya. oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dari Penyusunan Proposal Skripsi ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat kedepannya. Akhir kata. penulis mengucapkan
terimakasih.

Balikpapan, ………………… 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 11
3.1. Obyek Penelitian ............................................................................. 11
3.2. Jadwal dan Tempat Penelitian ........................................................ 11
3.2.1. Jadwal Penelitian .............................................................. 11
3.2.2. Tempat Penelitian ............................................................. 12
3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 12
3.4. Tahapan Penelitian.......................................................................... 13
3.4.1. Administrasi Penelitian..................................................... 13
3.4.2. Observasi Awal................................................................. 13
3.4.3. Tahap Desain Penelitian ................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian........................................................................................ 11

iv
DAFTAR BAGAN

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Grafik Kerangka Berpikir Penelitian................................................................... 9

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 tahun 2015 oleh
pemerintah Indonesia yang berisikan tentang kebijakan dalam
Penyelenggaraan Pelabuhan Laut dan kelancaran arus lalu lintas barang.
Dalam kegiatan bongkar muat barang harus dilaksanakan sebaik mungkin
untuk memperoleh keselamatan dan kelancaran arus barang baik dari segi
kebutuhan kapal maupun muatan kapal agar yang dibongkar tetap dalam
keadaan baik dan utuh kondisinya serta dengan waktu yang efektif dan
efisien.
Pengertian Pelabuhan Menurut Imam Wahyma Udi dan Gata Dian
Asfari, (2014) adalah suatu daerah perairan (samudera, estuary / muara,
sungai, dan teluk) dengan kedalaman yang memadai dan terlindung dari
gempuran gelombang, angin dan arus dilengkapi dengan fasilitas terminal
laut meliputi dermaga dimana kapal dapat berlabuh atau bertambat, kran kran
untuk melakukan bongkar muat barang/ hewan, gudang untuk menyimpan
barang barang yang cukup lama selama menunggu pengiriman ke daerah
tujuan atau pengapalan. Pelabuhan terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) perairan
atau kolam yang menyediakan tempat berlindung; (2) fasilitas waterfront
seperti tambatan, dermaga, gudang atau fasilitas pelayanan penumpang,
muatan, bahan bakar, bahan pasokan untuk kapal; (3) peralatan apung seperti
kapal-kapal penolong dan alat angkat di perairan. Jadi fasilitas peralatan dan
pembongkaran yang lengkap akan mempengaruhi dalam penanganan
pemuatan atau pembongkaran barang.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 152
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat
Barang dari dan ke Kapal, usaha bongkar muat barang adalah kegiatan usaha
yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal di

1
pelabuhan yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, dan
receiving/delivery.
Dalam kegiatan bongkar muat faktor terpenting yaitu TKBM (Tenaga
Kerja Bongkar Muat). Tenaga kerja bongkar muat merupakan faktor
penggerak dan pelaksana dalam kegiatan bongkar muat, apabila suatu
perusahaan atau pelabuhan ingin berhasil harus memperhatikan masalah
tenaga kerjanya, karena pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu
perusahaan terletak pada orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut
(Dhimas, Sidiq Kusdhiyanto, 2021).
Apabila tenaga kerja diperlakukan secara baik dan benar, maka kinerja
tenaga kerja akan selalu berada pada keadaan yang optimal sehingga tujuan
perusahaan akan tercapai (Saloni Waruwu, Ferida Yuamita, 2016) Sebuah
perusahaan yang melayani jasa Pelayanan Bongkar Muat (PBM) yang
meliputi kegiatan pembongkaran dan pemuatan barang yang dilakukan pada
kawasan Pelabuhan Dermaga juga memiliki potensi kecelakaan kerja yang
tinggi (M. Rian dkk, 2018).
Dalam kegiatan penambangan khususnya pada penambangan batubara
yang selama ini menjadi salah satu bahan energi bumi yang menjadi
primadona juga terdapat aktivitas bongkar muat batubara menuju Kapal
Tongkang (Vessel). Aktivitas pun tidak lepas dari TKBM (Tenaga Kerja
Bongkar Muat) untuk tenaga kerja yang berada di daratan (stockpile) ataupun
berada di atas kapal tongkang (Captain, ABK dan Crew lainnya). Spesialisasi
jenis penggolongan muatan yang diangkut terdiri dari muatan basah, muatan
cair, muatan kering, muatan kotor, muatan bersih, muatan berbau, muatan
halus atau peka, muatan berbahaya. Dalam jenis muatan tersebut ada yang
berhubungan langsung dengan dunia kesehatan dan perlindungan lingkungan
maritim . Jenis kapal Bulk Cargo dan jenis muatan batu bara curah
(Fertilizer). Jenis muatan tersebut termasuk dalam golongan jenis muatan
yang kotor dan berdebu serta berbau yang dapat menimbulkan bahaya dan
dapat menggangu kesehatan para kru kapal. Muatan ini sangat berbahaya bila
setiap kru kapal tidak sadar dan mengerti akan bahaya penyakit yang dapat

2
menyebabkan kru tersebut terkapar pingsan atau keracunan serta iritasi
terhadap kulit, oleh karena itu dalam proses pemuatan atau pembongkaran
harus menggunakan alat pengaman diri atau alat keselamatan yang sudah ada
di atas kapal (Petrus Pattiasina, 2017) . Adapun muatan yang diangkut adalah
muatan jenis batubara yang diproduksi oleh PT. XYZ yang diambil dari
pelabuhan ABC diangkut ke PLTU ABC kapal Tongkang XXX. yang
dimiliki oleh PT. DEF.
Dari beberapa penjabaran diatas maka peneliti Mengemukan Judul
dalam Penelitian Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Tansportasi Kapal
Tongkang XXX PT.DEF

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Transportasi
Kapal Tongkang XXX PT. DEF ?

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah penelitian ini pada kepatuhan, kesadaran serta pengetahuan
dalam menggunakan Alat Pelindung Diri dalam memenuhi Analisis
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Tenaga Kerja (Captain, ABK dan
Crew lainnya) pada Kapal Tongkang XXX PT. DEF

1.4. Tujuan Penelitian :


Tujuan dalam melakukan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dalam menggunakan Alat
Pelindung Diri bagi tenaga kerja (Captain, ABK dan crew lainnya )
yang bekerja di Kapal Tongkang XXX PT. DEF dalam memenuhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Untuk mengetahui kesadaran dalam menggunakan Alat Pelindung Diri
bagi Tenaga Kerja (Captain, ABK dan crew lainnya ) yang bekerja di

3
Kapal Tongkang XXX PT. DEF dalam memenuhi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

1.5. Manfaat Penelitian :


Manfaat Penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis Secara akademis.
Penelitian ini memberi kontribusi ilmiah pada analisis tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi karyawan (Captain, ABK, dan
crew lainnya ) yang berada di atas Kapal Tongkang Batubara
2. Manfaat Praktis Secara praktis.
Penelitian memberikan kontribusi dan manfaat dalam penerapan
kembali Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi karyawan (Captain,
ABK, dan crew lainnya ) yang berada di atas Kapal Tongkang Batubara
di Perusahaan PT. DEF

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Keagenan dan Perusahaan Bongkar Muat


Menurut Budi Santoso, (2015) Keagenan adalah hubungan berkekuatan
secara hukum yang terjadi bilamana dua pihak bersepakat membuat
perjanjian, dimana salah satu pihak yang dinamakan agen (agent) setuju untuk
mewakili pihak lainya yang di namakan pemilik (principal) dengan syarat
bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi agenya mengenai
kewenangan yang di percayakan kepadanya. Seperti Halnya PT. Bahtera
Adhiguna Cilacap berperan sebagai Agen suatu kapal dan juga berperan
sebagai perusahaan bongkar.
Ruang lingkup kerja agen sangat berkaitan dengan perusahaan dan
pelabuhan. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa
terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.
Perusahaan Bongkar Muat (PBM) menurut Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 152 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang Dari dan Ke Kapal
adalah Badan Hukum Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas yang
melakukan usaha jasa terkait di bidang angkutan perairan, khusus untuk
kegiatan bongkar muat barang.
Pengertian tentang bongkar muat menurut Gianto dkk dalm buku
“Pengoperasian Pelabuhan Laut” adalah sebagai berikut : Bongkar adalah
pekerjaaan membongkar barang dari atas geladak atau palka kapal dan
menempatkan ke atas dermaga atau dalam gedung. Dalam hal ini penulis
menjelaskan secara spesifik untuk di kapal bulk carrier yaitu suatu proses

5
memindahkan muatan curah dari tongkang ke palka kapal atau dari kapal ke
kapal yang dikenal dengan istilah ship to ship.
Menurut R.P Suyono (2005), pelaksanaan kegiatan pembongkaran
muatan dibagi dalam 3 (tiga) kegiatan, yaitu:
1. Stevedoring
Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke
dermaga / tongkang / truk atau memuat barang dari dermaga / tongkang
/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun ke dalam palka kapal
dengan menggunakan derek kapal atau derek darat atau alat bongkar
muat lainnya
2. Cargodoring
Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali / jala-jala di
dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang / lapangan
penumpukan kemudian selanjutnya disusun di gudang/lapangan
penumpukan atau sebaliknya.
3. Receiving / Delivery
Receiving / Delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari tempat
penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan
sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan
penumpukan atau sebaliknya.

2.2. Pelabuhan
Menurut Imam Wahyama Udi dan Gata Dian Asfari, (2014) Pengertian
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting bagi
daerah atau Negara, bahkan bagi Negara kepulauan seperti Indonesia,
trasportasi laut merupakan tulang punggung baik dari aspek ekonomi, sosial
budaya,pemerintah maupun pertahanan/keamanan nasional. Pelabuhan (port)
merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara
dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau atau bahkan
antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya tersebut maka
pembangunan pelabuhan harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara

6
sosial ekonomis maupun teknis. Pelabuhan mempunyai daerah pengaruh
(hinterland), yaitu daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi,
sosial dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut. Selain untuk kepentingan
sosial dan ekonomi, adapula pelabuhan yang dibangun untuk kepentingan
pertahanan. Pelabuhan ini dibangun untuk tegaknya suatu negara. Dalam hal
ini pelabuhan disebut dengan pengkalan angkatan laut atau pelabuhan militer.
Sedangkan menurut Lasse (2014) Pelabuhan dapat diartikan sebagai tempat
kapal berlabuh (anchorage), mengolah gerak (maneuver), dan bertambat
(berthing) untuk melakukan kegiatan menaik dan/ atau menurunkan
penumpang dan barang secara aman (securely) dan selamat (safe).

2.3. Batubara
Menurut Sukandarrumidi (2004), Batu bara terbentuk dari sisa
tumbuhan mati dengan komposisi utama dari cellulosa. Proses pembentukan
batu bara atau coalifiation yang di bantu oleh factor fisik, kimia alam akan
mengubah cellulosa, menjadi lignite,bitumine, subbitumine, dan antrasite.

2.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan perhatian dan perlindungan yang diberikan perusahaan
kepada seluruh karyawannya. Menurut Mathis dan Jackson (2006),
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah kegiatan yang menjamin
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental
melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap
pelaksanaan tugas dari para karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan
dimana mereka bekerja. Menurut Husni (2005), keselamatan kerja bertalian
dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau
dikenal dengan istilah kecelakaan industry. Kesehatan kerja dimaksudkan
untuk memberi perlindungan bagi pekerja terhadap pemerasan (eksploitasi)
tenaga kerja oleh majikan misalnya untuk mendapatkan tenaga yang murah.

7
Kesehatan kerja merupakan penjagaan agar buruh melakukan pekerjaan yang
layak bagi kemanusiaan dan tidak hanya ditunjuk terhadap pihak majikan
yang hendak melakukan pemerasan tenaga pekerja, tetapi juga ditujukan
terhadap pekerja itu sendiri, dimana dan bilamana pekerja misalnya hendak
memboroskan tenaganya dengan tidak mengindahkan kekuatan jasmani dan
rohaninya. Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu
diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,
karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang
lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu
bekerja lebih lama (Mangkunegara, 2000)

2.5. Alat Pelindung Diri


APD (Alat Pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau Sebagian tubuhnya dari adanya
potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Secara teknis APD tidaklah secara
sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan dapat meminimisasi tingkat
keparahan kecelakaan atau keluhan/penyakit yang terjadi. Dengan kata lain,
meskipun telah menggunakan APD upaya pencegahan kecelakaan kerja
secara teknis, teknologis yang utama (Stefanie, 2015). Menurut Boediono
syarat APD yakni harus dapat memberikan memberikan perlindungan yang
kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga
kerja.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung diri pasal 3
menyatakan bahwa jenis alat pelindung diri terdiri dari :
1. Alat Pelindung Kepala.
2. Alat Pelindung Mata dan Muka.
3. Alat Pelindung Telinga.
4. Alat Pelindung Pernafasan.
5. Alat Pelindung Tangan.

8
6. Alat Pelindung Kaki
7. Pakaian Pelindung
8. Alat Pelindung Jatuh Perorangan
9. Pelampung

2.6. Kerangka Berpikir


Dalam penyusunan kerangka berpikir peneliti memberikan pemahaman
dan penjabaran dalam penelitian ini. Konsep dasar yang menjadi peneliti
yaitu pengetahuan dan kesadaran dalam penggunaan Alat Pelindung diri oleh
karyawan ( Captain, ABK dan crew lainnya) dalam memenuhi Keselamatan
dan Kesehatan kerja pada Kapal XXX PT. DEF

Gambar 2.1. Grafik Kerangka Berpikir Penelitian

9
2.7. Hipotesis Penelitian

Ho : Terdapat pengaruh pengetahuan dan kesadaran karyawan


dalam menggunakan APD
Ha : Tidak ada pengaruh pengetahuan dan kesadaran karyawan
dalam menggunakan APD

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian


Obyek penelitian yang akan diteliti adalah karyawan yang bekerja di
kapal Tongkang XXX (Captain, ABK dan crew lainnya) PT. DEF dalam
menggunakan APD selama proses bongkar muat batubara di Pelabuhan PT.
ABC

3.2. Jadwal dan Tempat Penelitian


3.2.1. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian akan dimulai oada Bulan Juli 2022 hingga sampai
dengan Oktober 2022.

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
1. Tahapan persiapan
Penelitian :

a. Penyusunan dan Juli ( Minggu I)


Pengajuan Judul

b. Pengajuan Proposal Juli ( Minggu II)

c. Bimbingan dan
Konsultasi Proposal Juli ( Minggu II sd Minggu IV)

d. Sidang Proposal Agustus (Minggu I)

e. Administrasi Perijinan Agustus (Minggu I sd Minggu


Penelitian II)

2. Tahapan Pelaksanaan
Penelitian :

a. Pengumpulan Data Agustus (Minggu III ),


September (Minggu I sd IV)

b. Analisis Data September ( Minggu II sd IV)

11
3. Tahapan Penyusunan
Laporan

a. Bimbingan dan Oktober (Minggu I sd Minggu


Konsultasi Laporan III)

4. Tahapan Akhir

a. Pendadaran hasil Oktober (Minggu IV)


Laporan

b. Pengumpulan hasil Nopember (Minggu I)


Laporan

3.2.2. Tempat Penelitian


Tempat penelitian dilaksanakan di Pelabuhan bongkar muat batubara
PT. ABC

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dikehendaki sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Peneliti akan menggunakan metode observasi di lapangan dengan
melakukan pengamatan akan ruang lingkup di daerah penelitian
meliputi, lokasi, kelengkapan sarana dan prasarana K3,jenis muatan
(jumlah muatan, kadar, dan lainnya) karyawan yang bekerja di Kapal
Tongkang XXX PT. DEF.
2. Peneliti akan melakukan metode interview secara lisan dengan pihak
yang terlibat di wilayah penelitian, secara khusus pada karyawan yang
bekerja di Kapal Tongkang XXX PT. DEF
3. Peneliti akan meyediakan angket kuisioner bagi karyawan kapal PT.
Tongkang XXX PT. DEF untuk dilanjutkan analisis lebih lanjut.

12
3.4. Tahapan Penelitian
Tahapan - tahapan yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan
kegiatan peneltiian di wilayah obyek penelitian sebagai berikut :
3.4.1. Administrasi Penelitian
Peneliti akan melakukan administrasi perizinan penelitian dengan
pihak terkait pada ruang lingkup obyek penelitian. Hal ini dilakukan
untuk memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melengkapi data
atapun hal lainnya yang berkaitan dengan wilayah obyek penelitian.
3.4.2. Observasi Awal
Pada tahap observasi awal peneliti akan melihat wilayah kondisi
penelitian, dari kapal yang digunakan, jumlah karyawan yang bekerja,
jumlah muatan dalam pengiriman serta kelengkapan sarana dan
prasarana K3 di wilayah penelitian
3.4.3. Tahap Desain Penelitian
Pada tahap desain peneliti akan merancang selama kegiatan penelitian
sebagai berikut :
a. Peneliti akan melakukan wawancara lisan dengan karyawan yang
bekerja di wilayah penelitian dengan pemegang tanggung jawab
ataupun pengawas yang berada di wilayah Pelabuhan dan secara
khusus dengan karyawan yang bekerja di Kapal Tongkang XXX
PT. DEF.
b. Peneliti akan membagikan kuisioner kepada karyawan yang
bekerja di Kapal Tongkang XXX PT. DEF
c. Hasil kuisioner tersebut akan dilakukan perhitungan dengan
menggunakan program statistik SPSS
d. Analisis Data, untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya untuk
menjawab hipotesis dan tujan dari penelitian
e. Simpulan dari hasil penelitian

13
DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara ,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia,


Bandung. PT, Remaja Rosdakarya
Agustine, Stefanie. 2015. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Faktor
Faktor yang berpengaruh pada Pekerja Perusahaan Jasa Kontruksi. Spesialis
Kedokteran Okupasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Dhimas, Sidiq Kusdhiyanto. 2021. Analisis Pengaruh Kesehatan, Pelatihan
Kerja Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Keselamatan Kerja
Pada Bongkar Muat Batu Bara Di PT. Bahtera Adhiguna
Cilacap. Program Studi Transportasi. Universitas Maritim Amni.
Semarang
Dr. Ir. S. Imam. Wahyma Udi, DEA, Ir. Gata Dian Asfari, MT, 2014. Buku Ajar
Pelabuhan. Semarang. Unissula
Gianto dkk .2004. Pengoperasian Pelabuhan Laut. Semarang. BPLP
Husni, Lalu. 2005. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada
Lasse, D.A., .2014. Manajemen Kepelabuhanan. Grafindo. Jakarta
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta . Salemba Empat
Muhamid, Rian dkk. 2018. Analisis Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Kegiatan Bongkar Muat Pupuk. Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Mulawarman .Jurnal INTECH Teknik Industri
Universitas Serang Raya Vol. 4, No. 2
Pattiasina, Petrus. 2017. Analisis Faktor Muatan Batu Bara Terhadap Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Anak Buah Kapal (ABK) Di Kapal SPB Lurus.
Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Polteknik Maritim AMI Makassar.
ILTEK. Vol. 2, No. 2
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.08/MEN/VII/2010
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 tahun 2015
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 152 Tahun 2016
Santoso, Budi, 2015. Keagenan (Agency). Bogor. Penerbit Ghalia
Saloni Waruwu, Ferida Yuamita. 2013. Analisis Faktor Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) Yang Signifikan Mempengaruhi Kecelakaan Kerja
Pada Proyek Pembangunan Apartement Student Castle. Program Studi
Teknik Industri. Universitas Teknologi Yogyakrta. Spektrum Industri, , Vol.
14, No. 1,
Sukandarrumidi, 2006. Batubara dan Pemanfaatanya. Yogyakarta. Gadjahmada
University Press.
Suyono,R., P., .2005. Shipping: Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui
Laut, Penerbit PPM

14

Anda mungkin juga menyukai