Di Susun Oleh :
Moses Leonardo
207052709
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
taufik dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Proposal
Skripsi dengan waktu yang ditentukan. Penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan sehingga Proposal Skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa Penyusunan Proposal
Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. baik dari segi penulisan maupun segi
ilmiahnya. oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dari Penyusunan Proposal Skripsi ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat kedepannya. Akhir kata. penulis mengucapkan
terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 11
3.1. Obyek Penelitian ............................................................................. 11
3.2. Jadwal dan Tempat Penelitian ........................................................ 11
3.2.1. Jadwal Penelitian .............................................................. 11
3.2.2. Tempat Penelitian ............................................................. 12
3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 12
3.4. Tahapan Penelitian.......................................................................... 13
3.4.1. Administrasi Penelitian..................................................... 13
3.4.2. Observasi Awal................................................................. 13
3.4.3. Tahap Desain Penelitian ................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian........................................................................................ 11
iv
DAFTAR BAGAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Grafik Kerangka Berpikir Penelitian................................................................... 9
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelabuhan yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, dan
receiving/delivery.
Dalam kegiatan bongkar muat faktor terpenting yaitu TKBM (Tenaga
Kerja Bongkar Muat). Tenaga kerja bongkar muat merupakan faktor
penggerak dan pelaksana dalam kegiatan bongkar muat, apabila suatu
perusahaan atau pelabuhan ingin berhasil harus memperhatikan masalah
tenaga kerjanya, karena pada dasarnya kekuatan yang ada dalam suatu
perusahaan terletak pada orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut
(Dhimas, Sidiq Kusdhiyanto, 2021).
Apabila tenaga kerja diperlakukan secara baik dan benar, maka kinerja
tenaga kerja akan selalu berada pada keadaan yang optimal sehingga tujuan
perusahaan akan tercapai (Saloni Waruwu, Ferida Yuamita, 2016) Sebuah
perusahaan yang melayani jasa Pelayanan Bongkar Muat (PBM) yang
meliputi kegiatan pembongkaran dan pemuatan barang yang dilakukan pada
kawasan Pelabuhan Dermaga juga memiliki potensi kecelakaan kerja yang
tinggi (M. Rian dkk, 2018).
Dalam kegiatan penambangan khususnya pada penambangan batubara
yang selama ini menjadi salah satu bahan energi bumi yang menjadi
primadona juga terdapat aktivitas bongkar muat batubara menuju Kapal
Tongkang (Vessel). Aktivitas pun tidak lepas dari TKBM (Tenaga Kerja
Bongkar Muat) untuk tenaga kerja yang berada di daratan (stockpile) ataupun
berada di atas kapal tongkang (Captain, ABK dan Crew lainnya). Spesialisasi
jenis penggolongan muatan yang diangkut terdiri dari muatan basah, muatan
cair, muatan kering, muatan kotor, muatan bersih, muatan berbau, muatan
halus atau peka, muatan berbahaya. Dalam jenis muatan tersebut ada yang
berhubungan langsung dengan dunia kesehatan dan perlindungan lingkungan
maritim . Jenis kapal Bulk Cargo dan jenis muatan batu bara curah
(Fertilizer). Jenis muatan tersebut termasuk dalam golongan jenis muatan
yang kotor dan berdebu serta berbau yang dapat menimbulkan bahaya dan
dapat menggangu kesehatan para kru kapal. Muatan ini sangat berbahaya bila
setiap kru kapal tidak sadar dan mengerti akan bahaya penyakit yang dapat
2
menyebabkan kru tersebut terkapar pingsan atau keracunan serta iritasi
terhadap kulit, oleh karena itu dalam proses pemuatan atau pembongkaran
harus menggunakan alat pengaman diri atau alat keselamatan yang sudah ada
di atas kapal (Petrus Pattiasina, 2017) . Adapun muatan yang diangkut adalah
muatan jenis batubara yang diproduksi oleh PT. XYZ yang diambil dari
pelabuhan ABC diangkut ke PLTU ABC kapal Tongkang XXX. yang
dimiliki oleh PT. DEF.
Dari beberapa penjabaran diatas maka peneliti Mengemukan Judul
dalam Penelitian Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Tansportasi Kapal
Tongkang XXX PT.DEF
3
Kapal Tongkang XXX PT. DEF dalam memenuhi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
memindahkan muatan curah dari tongkang ke palka kapal atau dari kapal ke
kapal yang dikenal dengan istilah ship to ship.
Menurut R.P Suyono (2005), pelaksanaan kegiatan pembongkaran
muatan dibagi dalam 3 (tiga) kegiatan, yaitu:
1. Stevedoring
Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke
dermaga / tongkang / truk atau memuat barang dari dermaga / tongkang
/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun ke dalam palka kapal
dengan menggunakan derek kapal atau derek darat atau alat bongkar
muat lainnya
2. Cargodoring
Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali / jala-jala di
dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang / lapangan
penumpukan kemudian selanjutnya disusun di gudang/lapangan
penumpukan atau sebaliknya.
3. Receiving / Delivery
Receiving / Delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari tempat
penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan
sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan
penumpukan atau sebaliknya.
2.2. Pelabuhan
Menurut Imam Wahyama Udi dan Gata Dian Asfari, (2014) Pengertian
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting bagi
daerah atau Negara, bahkan bagi Negara kepulauan seperti Indonesia,
trasportasi laut merupakan tulang punggung baik dari aspek ekonomi, sosial
budaya,pemerintah maupun pertahanan/keamanan nasional. Pelabuhan (port)
merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara
dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau atau bahkan
antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya tersebut maka
pembangunan pelabuhan harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara
6
sosial ekonomis maupun teknis. Pelabuhan mempunyai daerah pengaruh
(hinterland), yaitu daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi,
sosial dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut. Selain untuk kepentingan
sosial dan ekonomi, adapula pelabuhan yang dibangun untuk kepentingan
pertahanan. Pelabuhan ini dibangun untuk tegaknya suatu negara. Dalam hal
ini pelabuhan disebut dengan pengkalan angkatan laut atau pelabuhan militer.
Sedangkan menurut Lasse (2014) Pelabuhan dapat diartikan sebagai tempat
kapal berlabuh (anchorage), mengolah gerak (maneuver), dan bertambat
(berthing) untuk melakukan kegiatan menaik dan/ atau menurunkan
penumpang dan barang secara aman (securely) dan selamat (safe).
2.3. Batubara
Menurut Sukandarrumidi (2004), Batu bara terbentuk dari sisa
tumbuhan mati dengan komposisi utama dari cellulosa. Proses pembentukan
batu bara atau coalifiation yang di bantu oleh factor fisik, kimia alam akan
mengubah cellulosa, menjadi lignite,bitumine, subbitumine, dan antrasite.
7
Kesehatan kerja merupakan penjagaan agar buruh melakukan pekerjaan yang
layak bagi kemanusiaan dan tidak hanya ditunjuk terhadap pihak majikan
yang hendak melakukan pemerasan tenaga pekerja, tetapi juga ditujukan
terhadap pekerja itu sendiri, dimana dan bilamana pekerja misalnya hendak
memboroskan tenaganya dengan tidak mengindahkan kekuatan jasmani dan
rohaninya. Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu
diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,
karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang
lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu
bekerja lebih lama (Mangkunegara, 2000)
8
6. Alat Pelindung Kaki
7. Pakaian Pelindung
8. Alat Pelindung Jatuh Perorangan
9. Pelampung
9
2.7. Hipotesis Penelitian
10
BAB III
METODE PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
1. Tahapan persiapan
Penelitian :
c. Bimbingan dan
Konsultasi Proposal Juli ( Minggu II sd Minggu IV)
2. Tahapan Pelaksanaan
Penelitian :
11
3. Tahapan Penyusunan
Laporan
4. Tahapan Akhir
12
3.4. Tahapan Penelitian
Tahapan - tahapan yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan
kegiatan peneltiian di wilayah obyek penelitian sebagai berikut :
3.4.1. Administrasi Penelitian
Peneliti akan melakukan administrasi perizinan penelitian dengan
pihak terkait pada ruang lingkup obyek penelitian. Hal ini dilakukan
untuk memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melengkapi data
atapun hal lainnya yang berkaitan dengan wilayah obyek penelitian.
3.4.2. Observasi Awal
Pada tahap observasi awal peneliti akan melihat wilayah kondisi
penelitian, dari kapal yang digunakan, jumlah karyawan yang bekerja,
jumlah muatan dalam pengiriman serta kelengkapan sarana dan
prasarana K3 di wilayah penelitian
3.4.3. Tahap Desain Penelitian
Pada tahap desain peneliti akan merancang selama kegiatan penelitian
sebagai berikut :
a. Peneliti akan melakukan wawancara lisan dengan karyawan yang
bekerja di wilayah penelitian dengan pemegang tanggung jawab
ataupun pengawas yang berada di wilayah Pelabuhan dan secara
khusus dengan karyawan yang bekerja di Kapal Tongkang XXX
PT. DEF.
b. Peneliti akan membagikan kuisioner kepada karyawan yang
bekerja di Kapal Tongkang XXX PT. DEF
c. Hasil kuisioner tersebut akan dilakukan perhitungan dengan
menggunakan program statistik SPSS
d. Analisis Data, untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya untuk
menjawab hipotesis dan tujan dari penelitian
e. Simpulan dari hasil penelitian
13
DAFTAR PUSTAKA
14