JUDUL
ANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI LOGISTIK
PADA KAWASAN PELABUHAN KALABAHI ALOR
PROPOSAL
Dr. Ir. Hj. Andi Kumalawati, MT. Wilhelmus Bunganaen, ST., MT.
NIP. 19631030 199412 1 001 NIP. 19670625 199802 1 001
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini dengan
baik. Proposal dengan judul “Analisis Kebutuhan Transportasi Logistik Pada
Kawasan Pelabuhan Kalabahi Alor” ini ditulis dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil pada
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Menyadari akan kemampuan yang terbatas, penulis telah berupaya
menyelesaikan penulisan proposal ini dengan sebaik-baiknya. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa tanpa bimbingan dari Dosen Pembimbing 1 dan Dosen
Pembimbing 2 serta bantuan dari berbagai pihak, proposal penilitian ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik.
Menyadari keterbatasan dalam penulisan ini, maka dengan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi penyempurnaan
hasil tugas akhir ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 17
3.3 Jenis Data ............................................................................................... 18
3.3.1 Data primer ..................................................................................... 18
3.3.2 Data Sekunder ................................................................................. 18
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 19
3.3.1 Survey kendaraan logistik ............................................................... 19
3.3.2 Pengambilan Data ke Instansi terkait .............................................. 19
3.3.3 Wawancara dengan pengemudi ...................................................... 19
3.4 Teknik Analisis Data .............................................................................. 19
3.4.1 Menghitung kebutuhan transportasi logistik saat ini pada kawasan
pelabuhan kalabahi alor. ................................................................. 19
3.4.2 Menghitung kebutuhan transportasi logistik untuk 5 (lima) tahun
yang akan datang (2022-2026). ....................................................... 20
3.5 Diagram Alir .......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
ABSTRAK
Hal-hal yang diatur dalam manajemen kota mencakup empat besar, yaitu:
transportasi, regenerasi, konservasi, dan pemeliharaan kota. Pengembangan
kawasan pelabuhan kalabahi alor, perlu dikelola oleh lembaga pengelola yang
bekerja secara profesionl. Sedangkan dengan kondisi trasportasi logistik terutama
untuk memenuhi kapasitas pada kawasan pelabuhan kalabahi masih memerlukan
pengembangan. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan berbagai
langkah strategi agar mendapat dukungan dari semua pihak. Tahapan pertama
penilitian ini yaitu menghuitung kebutuhan transportasi logistik pada kawasan
pelabuhan kalabahi. Selanjutnya tahapan kedua dari penelitian ini adalah
memperhitungkan kebutuhan transportasi logistik pada kawasan pelebuhan
kalabahi 5 (lima) tahun yang akan datang. Arus lalu lintas pelabuhan penting
terutama dikalabahi yang sudah sulit ditangani. Keterkaitan antara tata guna lahan,
transportasi, dan lingkungan menjadi jantung dari pengelola pengembangan
kawasan. Hal tersebut menjadi perhatian berbagai pihak terutama pengembangan
jaringan transportasi logistik secara terintegras.
Kata kunci : transportasi, logistik, pelabuhan
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan efektivitas transportasi. Dampak positif konsolidasi antara lain shipper akan
memperoleh tarif yang rendah, dan shipping line akan memperoleh jaminan
ketersediaan barang. Pelabuhan Kalabahi dibawah pengelolaan PT Pelindo III terus
berbenah diri untuk dikembangkan menjadi pelabuhan tempat konsolidasi muatan
barang logistik.
Beroperasinya Sistem kontainer diharapkan akan dapat mendorong
pengendalian inflasi di berbagai daerah, utamanya di Kabupaten Alor. Oleh karena
itu, pemerintah terus berupaya membangun jaringan infrastruktur sampai ke daerah
yang sulit dijangkau oleh pelayaran konvensional sekalipun, agar distribusi
distribusi barang merata dan dapat menekan disparitas harga serta menekan biaya
logsitik yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan juga agar dapat melayani jumlah kapal
yang terus bertambah seiring dengan peningkatan pangsa muatan. Konektivitas
melalui program Peti kemas mulai menunjukkan hasil positif.
Transportasi Logistik dalam perkembangannya hingga kini sudah
merupakan ilmu yang harus dapat perhatian khusus mengingat sejarah
pertumbuhan ekonomi yang semakin kompleks seperti produktivitas barang-
barang yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, bagaimana penyalurannya dan
penyimpanannya serta pengelolaan hasil produk secara menyeluruh memerlukan
penanganan khusus dan serius. Untuk mencapai hasil yang efisien dan efektivitas
semua itu mutlak memerlukan pengorganisasian yang baik atau sering diistilahkan
dengan manajemem logistik yang terpadu sehingga tidak terjadi ketimpangan
dalam melaksanakan kegiatannya. Perusahaan mengantarkan produknya ke
pelanggan menggunakan jaringan distribusi logistik. Sebuah jaringan distribusi
terdiri dari aliran produk dari produsen ke konsumen melalui titik-titik
pemindahan, pusat distribusi (gudang), dan pengecer. Peranan jaringan distribusi
dan manajemennya merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
meningkatkan penjualan dan keuntungan.
. Distribusi logistik diibaratkan terdiri dari satu set fasilitas, yang masing-
masing terdiri dari satu pabrik produksi dengan sebuah gudang yang terhubung,
dan satu set pelanggan. Masing-masing pabrik dengan kapasitas yang sudah
diketahui dan terbatas. Dan setiap pelanggan ditempatkan atau dihubungkan ke
fasilitas dengan perencanaan tertentu karena permintaan pelanggan biasanya
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jalur pertumbuhan dari sektor logistik ini bisa melalui berbagai saluran,
seperti investasi infrastuktur transportasi, globalization sistem pengolahan, tenaga
kerja yang berkualitas, dan tumbuhnya perusahaan third party logistic (3PL).
Pengiriman yang efisien pada jasa logistik ditunjukan dengan kemampuan
memindahkan atau mentransfer barang dan jasa secara cepat, bisa diandalkan, dan
harga yang murah. Berjalannya kegiatan logistik tentu saja didukung oleh
komponen-komponen yang ada dalam sistem logistik tersebut. Di dalam sistem
logistik terdapat komponen-komponen yang antara lain terdiri dari:
1. Struktur Lokasi Fasilitas
Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke
mana dan melalui mana material dan produk diangkut. Untuk tujuan
perencanaan, fasilitas-fasilitas tersebut meliputi pabrik, gudang, dan toko
pengecer. Jika digunakan jasa khusus dari perusahaan pengangkutan atau
gudang, maka fasilitas ini merupakan bagian terpenting dari jaringan kerja
tersebut.
2. Transportasi
Kecepatan pelayanan transport adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pengangkutan. Kecepatan itu berkaitan dengan transport yang
mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tarif tinggi, selain itu
berkaitan pada lebih cepat pelayanan maka lebih pendek waktu produksi
barangnya.
3. Persediaan
Pengadaan material dilaksanakan dalam sistem logistik untuk alasan
yang berbeda dengan pengadaan produk jadi. Dengan pentahapan waktu MRP,
tuijuan yang terpenting adalah 19 mempertahankan kontinuitas jadwal produksi
dengan komitmen yang minimum pengadaan persedian.
4. komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan yang tidak boleh diabaikan dalam sistem
logistik. Kecepatan arus informasi itu juga berkaitan langsung dengan integrasi
dari fasilitas, transportasi dan persediaan. Semakin efisien desain sistem logistik
suatu perusahaan maka akan semakin peka terhadap gangguan dalam arus
informasi.
8
dilakukan perbaikan secara signifikan dalam akses in-transit inventory dan status
kedatangan kiriman barang secara akurat baik lokasi maupun waktu
pengirimannya. Aktivitas transportasi juga akan mengkonsumsi sumber daya
keuangan. Biaya transportasi terjadi karena penggunaan tenaga sopir, konsumsi
bahan bakar minyak, pemeliharaan kendaraan, modal yang diinvestasikan dalam
kendaraan dan peralatan, dan kegiatan administrasi. Selain konsumsi sumber daya
keuangan, risiko kehilangan dan kerusakan produk selama aktivitas transportasi
juga dapat menimbulkan biaya atau kerugian yang signifikan.
Dampak transportasi terhadap lingkungan dapat secara langsung maupun
tidak langsung. Transportasi mengkonsumsi minyak dan oli yang cukup besar.
Meskipun perkembangan teknologi mesin-mesin kendaraan memungkinkan
efisiensi konsumsi minyak dan oli, namun secara total konsumsi minyak dan oli
masih besar seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan yang digunakan untuk
mendukung aktivitas transprotasi. Secara tidak langsung, pengaruh transportasi
terhadap lingkungan mengakibatkan kemacetan, polusi udara, polusi suara, dan
tingkat kecelakaan.
Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang
dilihat dari fungsi transportasi adalah penyimpanan produk. Transportasi berperan
dalam penyimpanan produk, terutama penyimpanan sementara dari lokasi asal
pengiriman ke lokasi tujuan. Fungsi penyimpanan sementara ini lebih ekonomis
dilakukan dalam kegiatan transportasi, terutama untuk pemenuhan sedian barang-
barang yang terjawal dengan waktu pengiriman dalam beberapa hari. Biaya-biaya
yang mungkin terjadi seperti biaya muat barang, pergudangan, dan bongkar barang
dari penyimpanan sementara produk mungkin lebih besar bila dibandingkan dengan
biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk penyimpanan sementara.
Dimana :
P : jumlah muatan
K : kapasitas angkutan
2.5.2 Waktu Sirkulasi (Cycle Time)
Waktu Sirkulasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
perjalanan pergi pulang pada suatu trayek, dengan memperhatikan waktu henti
dan waktu hambatan diperjalanan, dengan pengaturan kecepatan kendaraan
rata-rata 20 km/jam dengan deviasi sebesar 5% dari waktu perjalanan. Waktu
henti kendaraan di asal atau tujuan (TTA atau TTB) ditetapkan sebesar 10%
dari waktu perjalanan antar A dan B.
Waktu sirkulasi dirumuskan sebagai berikut:
CT ABA = (TAB + TBA) + (σAB² + σBA²) + (TTA + TTB) ................(2.2)
Dimana :
CTABA : Waktu sirkulasi dari A ke B kembali ke A
TAB : Waktu perjalanan rata – rata dari A ke B
TBA : Waktu perjalanan rata – rata dari B ke A
σAB : Deviasi waktu perjalanan dari A ke B
σBA : Deviasi waktu perjalanan dari B ke A
TTA : Waktu henti kendaraan di A
TTB : Waktu henti kendaraan di B
2.5.3 Waktu Antara (Headway)
Waktu antara kendaraan ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut:
60.𝐶.𝐿𝐹
H= ........................................................................................(2.3)
𝑃
11
Dimana :
H : Headway
P : Jumlah barang per jam pada seksi terpadat
C : Kapasitas kendaraan
LF : Faktor muat, diambil 70% (pada kondisi dinamis)
Dimana :
K : jumlah kendraan
12
CT : waktu sirkulasi(menit)
H : Headway
2.7.1 Jumlah barang logistik
Menentukan jumlah barang per hari digunakan rumus berikut :
Pgh = Pgr x R ............................................................................(2.7)
Dimana :
Pgh : jumlah barang per hari
Pgr : jumlah barang per rit
R : jumlah rit yang dihasilkan per hari
2.7.2 Pendapatan
Pendapatan Secara umum pendapatan per rit ditentukan dengan
rumus :
Pr = Pgr x Tr ............................................................................(2.8)
Dimana ;
Pr : pendapatan per rit
Pgr : jumlah barang per rit
Tr : tarif per rit
Untuk menentukan pendapatan kotor per hari digunakan rumus :
Ph = Pr x R ........................................................................................(2.9)
Dimana :
Ph : pendapatan kotor per hari
Pr : pendapatan per rit
R : jumlah rit yang dihasilkan per hari
Dimana :
K : jumlah kendraan
LF : Load Factor
LFBE : Load Factor Breakeven
ΣK : Jumlah total kendraan
2.8 Proyeksi Kebutuhan Transportasi Logistik
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap tahun jumlah baeang logistik di
Pelabuhan kalabahi terus mengalami peningkatan. Hal tersebut akan berdampak
pada permintaan akan transportasi logistik. Untuk itu perlu diperhitungkan
kebutuhan angkutan logistik pada tahun-tahun selanjutnya, yakni 5 tahun ke depan
(2022 – 2026). Untuk menghitung kebutuhan transportasi logistik ke depan
(proyeksi kebutuhan), digunakan perhitungan proyeksi dengan metode Arithmatic,
dengan persamaaan sebagain berikut :
Pn = Po + (n x q) x Po (5) ..................................................................................(2.12)
Dimana :
Pn : Jumlah barang pada tahun rencana
P : Jumlah barang pada tahun dasar
n : Selisih tahun rencana dengan tahun dasar
q : Tingkat perkembangan penumpang per tahun
14
2 2019 Arum Dhista Sektor Transportasi Angkutan teknik non-probability Penelitian ini menggunakan
Ayunia Barang dan Pertumbuhan sampling sebagai teknik pengujian hipotesis yaitu, uji
Ekonomi di Indonesia pengambilan sampel. analisis korelasi Pearson
Product Moment, uji
koefisien regresi (uji t), uji
analisis regresi linier
sederhana untuk masing-
masing moda transportasi
(angkutan barang rel, laut,
dan udara), dan uji F.
15
5 2018 Ormuz Firdaus AnalisisKebutuhan Angkutan Metode yang digunakan menganalisis sistem
Umum Bus Di Kabupaten dalam penelitian ini adalah operasional angkutan umum
Bangka dengan melakukan survei bus yang dapat diterapkan di
lapangan yaitu penyebaran Kabupaten Bangka
kuisioner kepada responden menganalisis sistem
serta wawancara langsung operasional angkutan umum
kepada pihakpihak yang bus yang dapat diterapkan di
terkait. Kabupaten Bangka
17
BAB III
METODE PENELITIAN
2021 2022
Uraian
September Oktober November Desember Januari Februari
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Skripsi
Seminar Hasil
Perbaikan
Skripsi
Ujian Skripsi
b. Waktu Sirkulasi
Waktu Sirkulasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan
pergi pulang pada suatu trayek, dengan memperhatikan waktu henti dan waktu
hambatan diperjalanan,
Mulai
Mulai
Identifikasi Masalah
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
Analisis Data
1. Menghitung kebutuhan
transportasi logistik saat ini (2021)
a. Analisis kebutuhan
angkutan logistik
b. Menghitung BOK
c. Menghitung jumlah
angkutan yang diperlukan
2. Menghitung kebutuhan
transportasi logistik 5 tahun
kedepan (2022-2026) dengan cara
memproyeksi
Selesai
Mulai
22
DAFTAR PUSTAKA
Afridel Chandra (2013) Analisis Kinerja Distribusi Logistik Pada Pasokan Barang
Dari Pusat Distribusi Ke Gerai Indomaret Di Kota Semarang.
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Viet Linh Dang, Gi Tae Yeo. 2017. A Competitive Strategic Position Analysis of
Major Container Ports in Southeast Asia. The Asian Journal of Shipping
and Logistics
Budiartha, I Nyoman. (2013). Perencanaan dan Evaluasi Sistem Transportasi
Logistik Kota Denpasar Yang Ramah Lingkungan