Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL

EVALUASI KINERJA
TERHADAP SIRKULASI DAN PARKIR
DI TERMINAL TIPE A JATIJAJAR KOTA DEPOK

Diajukan Oleh:
KELOMPOK 3
Ahmad Kamalludin (23173115702)
Khairun Nisa (23173115701)
Marisa Zunafika (23173115704)
Nurul Khoeriatul Nikmah (22273115716)
Suryadi (23173115718)
Yuniardi Dyan Eka Prasetya (22273115707)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
JAKARTA, 18 SEPTEMBER 2023
LEMBAR PENGESAHAAN PROPOSAL

EVALUASI KINERJA
TERHADAP SIRKULASI DAN PARKIR BUS
DI TERMINAL TIPE A JATIJAJAR KOTA DEPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Pengajuan Judul Skripsi Strata 1 (S1) Fakultas


Teknik Sipil & Perencanaan

Diajukan oleh:
KELOMPOK 3
Ahmad Kamalludin (23173115702)
Khairun Nisa (23173115701)
Marisa Zunafika (23173115704)
Nurul Khoeriatul Nikmah (22273115716)
Suryadi (23173115718)
Yuniardi Dyan Eka Prasetya (22273115707)

Disetujui Oleh :
Kepala Program Studi Teknik Sipil

Udien Yulianto, S.T, M.Tech.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT karena atas bekat
rahmat, karunia dan rahma-Nya yang telah memberikan pengetahuan,
pengalaman, kesehatan, dan kesempatan kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaiakan proposal skripsi ini degan baik. proposal skripsi ini berjudul
dengan “Evaluasi Kinerja Terhadap Sirkulasi dan Parkir di Terminal Penumpang
Tipe A Jatijajar Kota Depok”

Tujuan pembuatan laporan proposal ini untuk memenuhi Pengajuan Judul


Skripsi Strata 1 (S1) untuk Skripsi, selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Udien Yulianto, Kepala Program Studi Teknik Sipil.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan baik dari
segi kerapihan dalam menyajikan laporan. Penulis dengan tangan terbuka
menerima berbagai kritikan dan saran yang dapat membangun laporan ini.

Jakarta, 18 September 2023

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN PROPOSAL........................................ii


KATA PENGANTAR.........................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................10
1.1. Latar Belakang...............................................................................10
1.2. Identifikasi Masalah.......................................................................12
1.3. Batasan Masalah............................................................................12
1.4. Rumusan Masalah..........................................................................12
1.5. Tujuan dan Manfaat.......................................................................13
1.5.1 Tujuan..............................................................................................13
1.5.2 Manfaat............................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................14
2.1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan..............................................................................14
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan......................................................................14
2.3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 24
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang
Angkutan Jalan..............................................................................15
2.4. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direkorat
Jenderal Perhubungan Darat tahun 1998.......................................18
2.4.1 Pengertian Parkir.............................................................................18
2.4.2 Pola Parkir Bus/truk........................................................................19
2.4.3 Jalur Sirkulasi, gang dan modul......................................................20
2.4.4 Kriteria Tata Letak Parkir...............................................................23
2.5. Program SPSS................................................................................25

iv
2.6. Importance Performance Analysis (IPA).......................................26
2.7. Pengujian Uji Validitas dan reliabilitas.........................................26
2.7.1 Uji Vadilitas Item............................................................................26
2.7.2 Uji Reliabilitas.................................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................28
3.1 Jenis Penelitian..............................................................................28
3.2 Pola Pikir/kerangka Pemikiran......................................................28
3.3 Metode Penelitian..........................................................................30
3.3.1 Metode Pengumpulan Data.............................................................30
3.3.2 Metode Analisis Data......................................................................30
3.3.3 Metode Pembahasan Hasil Analisis Evaluasi Terhadap Sirkulasi dan
Parkir Bus Di Terminal Tipe A Jatijajar........................................31
BAB IV RENCANA DAN JADWAL PENELITIAN........................32
4.1 Rencana Penelitian.........................................................................32
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian..............................................................32
4.1.2 Lokasi Objek Penelitian..................................................................32
4.1.3 Data Awal........................................................................................33
4.2 Jadwal Penelitian...........................................................................34
BAB V PENUTUP..............................................................................36

v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1 Parkir Satu Sisi...................................................................................19


Gambar 2.2 Parkir Dua Sisi...................................................................................20
Gambar 2.3 Ukuran pelataran parkir tegak lurus...................................................20
Gambar 2.4 Ukuran pelataran parkir sudut............................................................21
Gambar 2.5 Pintu masuk dan keluar terpisah........................................................22
Gambar 2.6 Pintu masuk dan keluar menjadi satu.................................................22
Gambar 2.7 Tata letak pelataran parkir pintu terpisah...........................................24
Gambar 2.8 Tata letak pelataran parkir pintu terpisah...........................................24
Gambar 2.9 Tata letak pelataran parkir pintu tunggal............................................24
Gambar 2.10 Tata letak pelataran parkir dengan 2 pintu.......................................25
Gambar 3.1 Skema Pola Pikir/keragka Pemikiran................................................29
Gambar 4.1 Lokasi Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar Kota Depok...............33
Gambar 4.2 Lay Out Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar Kota Depok.............33
Gambar 4.3 Parkir Bus Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.............................34
Tabel 2.1 Lebar Jalung Gang.................................................................................21
Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian..................................................................................34

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kota Depok dalam angka
2023, tercatat 2.123.349 penduduk. Tingkat kepadatan penduduk di 11
kecamatan dengan luas area 199,906 kilometer persegi mencapai 10.601
penduduk per kilometer persegi. Berdasarkan data pada 2022, tercatat ada
45.132 orang datang ke Kota Depok. Adapun warga yang pindah keluar
mencapai 47.166 orang. Banyaknya urbanisasi dan migrasi ini menjadikan
tantangan bagi pemerintah kota depok untuk menyediakan prasarana
perkotaan seperti prasarana transportasi, lingkungan, fasilitas umum serta
prasarana sosial.
Pembangunan di wilayah kota diarahkan pada penataan ruang daerah
yang kukuh dengan upaya peningkatan produktivitas geografis wilayah dan
efisiensi sumber daya daerah, melalui pengaturan pemanfaatan ruang bagi
fungsi utama perkotaan yang meliputi diantaranya Sistem Transportasi.
Prasarana transportasi yang dijabarkan dalam bentuk jaringan transportasi
dan simpul transportasi merupakan sub sistem yang saling berinteraksi dan
bekerja secara sinergis dalam menunjang aktivitas transportasi. Pada
transportasi darat khususnya transportasi jalan, maka simpul transportasi
jalan dikenal dengan sebutan terminal yang dalam kenyataannya ada 2 (dua)
jenis pelayanan terminal, berupa terminal barang dan penumpang.
Terminal Jatijajar merupakan Terminal Penumpang Tipe A yang
terletak di Jalan Raya Bogor kilometer 37, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan
Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengelolaan Terminal Jatijajar
menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek, Kementerian Perhubungan. Pelimpahan kewenangan tersebut
dilakukan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat dalam hal ini

10
Kementerian Perhubungan dalam rangka menciptakan mutu pelayanan yang
sama di kabupaten atau kota dalam wilayah provinsi, menghindari politik
lokal, ekosistem, akuntabilitas, maupun sebagai upaya mencapai visi dan
misi dalam nawacita pemerintah. Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar
mulai diresmikan dan dibuka untuk umum oleh Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada tanggal 13 Maret 2019.
Pembangunan Terminal Jatijajar ini juga bertujuan untuk mengurangi
kemacetan di Jalan Margonda Depok dan Jalan Raya Bogor.
Terminal Jatijajar memiliki luas 103.721 meter persegi. Terminal ini
dapat melayani angkutan perkotaan, angkutan Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) dengan tujuan kota-kota di Jawa, Sumatra dan Bali, serta angkutan
Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Proyek pembangunan Terminal
Jatijajar dimulai sejak 2004 dari pembuatan desain, pembebasan lahan,
hingga pengerjaan konstruksi awal dengan pemadatan lahan terminal. Tak
hanya fasilitas di dalam area terminal, akses masuk kawasan juga menjadi
perhatian dengan membangun jalan dan jembatan. Terminal sebagai fasilitas
perpindahan penumpang merupakan bagian dari sistem penyediaan
angkutan umum, sehingga eksistensi dan pengoperasiannya harus pula
ditujukan untuk mempercepat proses transfer, memberikan kenyamanan dan
keamanan saat menunggu, memberikan informasi yang diperlukan, tidak
mengganggu kelancaran dan tidak membahayakan arus lalu lintas dan
pelestarian lingkungan serta tidak mengganggu aktifitas di sekitar kawasan.
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok berusaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik, mulai dari penyediaan ruang tunggu yang aman,
pengaturan tempat pemberangkatan bus sesuai dengan tujuan sampai
dengan penertiban bus yang masuk terminal. Namun dalam
pengoperasiannya masih terdapat beberapa permasalahan khususnya dalam
mengatur sirkulasi dan parkir di Termina Jatijajar. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang evaluasi kinerja
terhadap sirkulasi dan parkir di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.

11
1.2. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan yang didapatkan pada Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok adalah sebagai berikut:
1. Sirkulasi kendaraan yang kurang baik karena adanya titik temu antara
kendaraan yang masuk dengan kendaraan yang akan keluar;
2. Belum adanya pembagian parkir bus sesuai wilayah tujuan;
3. Sarana lapangan parkir bus yang berlobang dan becek di penuhi air
ketika hujan;
4. Beberapa bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) melakukan kegiatan
menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal;
5. Belum lengkap nya marka dan rambu-rambu pada parkir bus dan parkir
kendaraan pribadi;
6. Masih kurang optimalnya kinerja petugas pengatur lalu lintas keluar
masuk kendaraan di depan pintu masuk Terminal Tipe A Jatijajar Kota
Depok.

1.3. Batasan Masalah


Dari identifikasi masalah perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu
antara lain:
1. Penelitian ini dilaksanakan pada Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok;
2. Parameter kinerja terminal yang ditinjau adalah sirkulasi kendaraan,
parkir kendaraan angkutan umum (bus), serta sistem model antrian
yang diterapkan pada Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok;
3. Analisis dilakukan dengan mengunakan metode Importance
Performance Analysis (IPA);
4. Penelitian ini tidak membahas RAB, struktur terminal, pejalan kaki dan
manajemen kantor Terminal.

1.4. Rumusan Masalah


Setelah dijelaskan tentang identifikasi masalah dan dilakukannya
pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang di dapatkan yaitu:

12
1. Evaluasi kinerja terhadap sirkulasi dan parkir di Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok;
2. Penataan sirkulasi dan parkir di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.

1.5. Tujuan dan Manfaat


1.5.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengevaluasi kinerja terhadap sirkulasi dan parkir di
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok;
2. Memberikan rekomendasi dan masukan kepada pengelola
Terminal Tipe A Jatijajar dalam pengoperasian dan pengaturan
sirkulasi dan parkir yang efektif dan efisien sehingga dapat
meningkatkan pelayanan di Terminal Tipe A Jatijajar Depok.
1.5.2 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian
proposal skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Umum
a. Meningkatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan;
b. Meningkatnya kepuasan penguna jasa di Terminal Tipe
A Jatijajar Kota Depok.
2. Khusus
a. Dapat meningkatkan kualitas pelayanan Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok;
b. Dapat menjadi suatu bahan masukan yang dapat
dipertimbangkan bagi instansi yang berwenang terkait
dengan pengaturan sirkulasi dan parkir di Terminal Tipe
A Jatijajar Kota Depok.

13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan
Merujuk pada Pasal 1 nomor 13 Terminal adalah adalah pangkalan
Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan
dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang,
serta perpindahan moda angkutan.
Merujuk pada Pasal 1 nomor 15 Parkir adalah keadaan Kendaraan
berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya
Merujuk pada Pasal 33 ayat (1) fungsi Terminal adalah untuk
menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan
intramoda dan antarmoda di tempat tertentu.
Merujuk pada Pasal 33 ayat (2) Terminal diklasifikasikan menjadi
dua jenis, yaitu Terminal penumpang dan Terminal barang.
Merujuk pada Pasal 34 Terminal penumpang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) menurut pelayanannya dikelompokkan
dalam tipe A, tipe B, dan tipe C.

2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu


Lintas dan Angkutan
Merujuk pada Pasal 1 nomor 10 Terminal adalah adalah pangkalan
Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan
dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang,
serta perpindahan moda angkutan.
Merujuk pada Pasal 58 ayat (2), terminal menurut jenis angkutan
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

14
1. Terminal penumpang merupakan tempat untuk mengatur kedatangan
dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang, serta
perpindahan moda angkutan yang terpadu dan pengawasan angkutan.
2. Terminal barang merupakan tempat untuk melakukan kegiatan bongkar
muat barang, perpindahan intramoda dan antarmoda angkutan barang,
konsolidasi barang/pusat kegiatan logistik, dan/atau tempat parkir mobil
barang
Merujuk pada Pasal 60 ayat (1) Terminal penumpang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe
yang terdiri atas.
1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan bermotor
umum untuk Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Kota Antar
Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan
Kota (Angkot), dan Angkutan Pedesaan (Ades);
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum
unutuk Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota
(Angkot), dan atau Angkutan Pedesaan (Ades);
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum
untuk Angkutan Pedesaan (Ades).

2.3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 24


Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang Angkutan
Jalan
Merujuk pada Pasal 24 Tipe dan kelas Terminal Penumpang
menurut peran pelayanannya dikelompokkan dalam tipe yang terdiri atas:
1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan bermotor
umum untuk Angkutan Lintas Batas Negara, Angkutan Kota Antar
Propinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan
Kota (Angkot), dan Angkutan Pedesaan (Ades);

15
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum
unutuk Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota
(Angkot), dan atau Angkutan Pedesaan (Ades);
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum
untuk Angkutan Pedesaan (Ades).
Fasilitas terminal merupakan faktor pendukung yang sangat
dibutuhkan dalam pengoperasian sebuah terminal. Merujuk pada Pasal 39
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2021,
dalam penyelenggaraan terminal penumpang wajib menyediakan fasilitas
terminal yang terdiri atas:
1. Fasilitas utama terminal yang terdiri dari :
a. jalur keberangkatan kendaraan;
b. jalur kedatangan kendaraan;
c. ruang tunggu penumpang, pengantar, dan/atau penjemput;
d. tempat parkir kendaraan;
e. fasilitas pengelolaan lingkungan hidup (waste management);
f. perlengkapan jalan;
g. fasilitas penggunaan teknologi;
h. media informasi;
i. penanganan pengemudi;
j. pelayanan pengguna terminal dari perusahaan bus (costumer
service);
k. fasilitas pengawasaan keselamatan;
l. jalur kedatangan penumpang;
m. ruang tunggu keberangkatan (boarding);
n. ruang pembelian tiket;
o. ruang pembelian tiket untuk bersama;
p. outlet pembelian tiket secara online (single outlet ticketing online);
q. pusat informasi (information center);
r. papan perambuan dalam terminal (signage);
s. papan pengumuman;

16
t. layanan bagasi (lost and found);
u. ruang penitipan barang (lockers);
v. tempat berkumpul darurat (assembly point); dan
w. jalur evakuasi bencana dalam terminal.
2. Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian
terminal antara lain:
a. fasilitas penyandang cacat dan ibu hamil atau menyususi;
b. fasilitas keamanan (checking point/ metal detector, cctv);
c. fasilitas pelayanan keamanan;
d. fasilitas istirahat awak kendaraan;
e. fasilitas ramp check;
f. fasilitas pengendapan kendaraan;
g. fasilitas bengkel diperuntukkan bagi operasional bus;
h. fasilitas kesehatan;
i. fasilititas peribadatan;
j. tempat transit penumpang (hall);
k. alat pemadam kebakaran; dan/atau
l. fasilitas umum.
3. Fasilitas umum meliputi:
a. toilet;
b. fasilitas park and ride;
c. tempat istirahat awak kendaraan;
d. fasilitas pereduksi pencemaran udara dan kebisingan;
e. fasilitas pemantau kualitas udara dan gas buang;
f. fasilitas kebersihan, perawatan terminal, dan janitor;
g. fasilitas perbaikan ringan kendaraan umum;
h. fasilitas perdagangan, pertokoan, kantin pengemudi;
i. area merokok;
j. fasilitas restoran;
k. fasilitas anjungan tunai mandiri (atm);
l. fasilitas pengantar barang (trolley dan tenaga angkut);

17
m. fasilitas telekomunikasi dan area jaringan internet;
n. fasilitas penginapan;
o. fasilitas keamanan;
p. ruang anak – anak;
q. media pengaduan layanan; dan/atau
r. fasilitas umum lainnya sesuai kebutuhan.

2.4. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direkorat


Jenderal Perhubungan Darat tahun 1998
2.4.1 Pengertian Parkir
Sesuai dengan Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian
Fasilitas Parkir Direkorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 1998,
terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut:
1. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
tidak bersifat sementara.
2. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk
sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan
kendaraannya.
3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat
pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk
melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
4. Tempat parkir pada badan jalan (on street parking) adalah
fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan.
5. Fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking) adalah
fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat
khusus atau penunjang kefiatan yang dapat berupa pelataran
parkir atau gedung parkir.
6. Jalur sirkulasi adalah tempat yang digunakan untuk pergerakan
kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.

18
7. Kawasan parkir adalah kawasan atau areal yang memanfaatkan
badan jalan sebagai fasilitas parkr dan terdapat pengendalian
parkir melalui pintu masuk.
8. Volume parkir adalah adalah jumlah keseluruhan kendaraan
yang menggunakan tempat parkir persatuan waktu, biasanya
diukur perhari.
9. Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk
meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/tru, sepeda
motor) termasuk ruang bebas dan lebar bukaan.
2.4.2 Pola Parkir Bus/truk
Posisi kendaraan dapat dibuat menyudut 600 ataupun 900
tergantung dari luas areal parkir. Dari segi efektivitas ruang, posisi
sudut 900 lebih menguntungkan.
1. Pola Parkir Satu Sisi
Pola ini diterapkan apabila ketersedian ruang sempit

Gambar 2.1 Parkir Satu Sisi

2. Pola Parkir Dua Sisi


Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai
(lebar ruas ≥ 5,6 m)

19
Gambar 2.2 Parkir Dua Sisi
2.4.3 Jalur Sirkulasi, gang dan modul
Perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terutama
terletak pada penggunaannya.
1. Patokan umum yang dipakai adalah:
a. Panjang sebuah jalur gang tidak lebih dari 100 meter;
b. Jalur gang yang ini dimaksudkan untuk melayani lebih
dari 50 kendaraan dianggap sebagai jalur sirkulasi.
2. Lebar minimum jalur sirkulasi
a. Untuk jalan satu arah = 3,5 meter,
b. Untuk jalan dua arah = 6,5 meter.
Untuk jelasnya jalur sirkulasi, gang dan modul dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.3 Ukuran pelataran parkir tegak lurus

20
Gambar 2.4 Ukuran pelataran parkir sudut

Tabel 2.1 Lebar Jalung Gang

Keterangan : ‘ = lokasi parkir tanpa fasilitas pejalan kaki


“ = lokasi parkir dengan fasilitas pejalan kaki

3. Jalan Masuk dan Keluar


Ukuran lebar pintu keluar masuk dapat ditentukan,
yaitu kebar 3 meter dan panjangnya harus dapat menampung
tiga mobil berurutan dengan jarak antarmobil sekitar 1,5 meter.
Oleh karena itu Panjang-lebar pintu masuk minum 15 meter.

21
a. Pintu Masuk dan Keluar Terpisah
Satu jalur : Dua jalur :
b = 3,00 – 3,50 m b = 6,00 m
d = 0,80 – 1,00 m d = 0,80 – 1,00 m
R1 = 6,00 – 6,50 m R1 = 3,50 – 5,00 m
R2 = 3,50 – 4,00 m R2 = 1,00 – 2,50 m

Gambar 2.5 Pintu masuk dan keluar terpisah

b. Pintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu

Gambar 2.6 Pintu masuk dan keluar menjadi satu

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan

22
pintu masuk dan keluar adalah sebagai berikut:
a. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sejauh mungkin
dari persimpangan
b. Letak jalan masuk/keluar ditempatkan sedemikian rupa
sehingga kemungkinan konflik dengan pejalan kaku dan
yang lain dapat dihindarkan
c. Letak jalan keluar ditempatkan sedemikian rupa sehinga
memberikan jarak pandang yang cukup saat memasuki
arus lalu lintas.
d. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa lebar jalan masuk
dan keluar (dalam pengertian jumlah jalur) sebaiknya
ditentukan berdasarkan analisis kapasitas.

Pada kondisi tertentu kadang ditentukan modul parsial,


yaitu sebuah jalur gang hanya menampung sebuah deretan
ruang parkir disalah satu sisinya. Jenis modul ini hendaknya
dihindari sedapat mungkin. Dengan demikian sebuah taman
parkir merupakan susunan modul yang jumlahnya tergantung
pada luas tanah yang tersedia dan lokasi jalan masuk ataupun
keluarnya.

2.4.4 Kriteria Tata Letak Parkir


Tata letak areal parkir kendaraan dapat dibuat bervariasi,
bergantung pada ketersediaan bentuk dan ukuran tempat serta
jumlah dan letak pintu masuk dan keluar. Tata letak pelataran
parkir dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pintu masuk dan keluar terpisah dan terletak pada satu ruas
jalan.

23
Gambar 2.7 Tata letak pelataran parkir pintu terpisah

2. Pintu masuk dan keluar terpisah dan tidak terletak pada satu
ruas.

Gambar 2.8 Tata letak pelataran parkir pintu terpisah

3. Pintu masuk dan keluar menjadi satu dan terletak pada satu
ruas jalan.

24
Gambar 2.9 Tata letak pelataran parkir pintu tunggal

4. Pintu masuk dan keluar menjadi satu terletak pada satu ruas
berbeda

Gambar 2.10 Tata letak pelataran parkir dengan 2 pintu

2.5. Program SPSS


SPSS merupaka program olah data statistik yang sudah sangat
popular dan banyak pemakainya, baik untuk penelitian umum, penelitian
skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. SPSS sendiri kependekan dari
statistical product and service solution, yaitu sebuah software untuk
keperluan olah data satatistik. SPSS awalnya di buat pada tahun 1968 oleh
mahasiswa pascasarjana ilmu politik di Stanford university bernama norman
nie, yang saat itu dioperasikan pada komputer mainframe. Pada tahun 1968,
SPSS hadir dengan versi PC dengan nama SPSS/PC+, kemudian pada tahun

25
2009, perusahaan IBM melakukan akuisisi terhadap SPSS dan merilis SPSS
versi 18 dengan nama PASW statistic 18 (Predictive analytic software)
kemudian pada tahun-tahun berikutnya merilis dengan nama IBM SPSS
statistic versi 19, 20, 21 dan seterusnya. Software SPSS sampai saat ini
sudah banyak di gunakan untuk berbagai keperluan, seperti olah data
skripsi, tesis, tugas akhir, atau penelitian-penelitian lainnya, seperti riset
pasar, penelitian bidang kedokteran, pertanian, dan lain-lain.

2.6. Importance Performance Analysis (IPA)


Pengukuran faktor tingkat kepenting dan tingkat kepuasan dalam
grafik dua dimensi menggabungkan mendapatkan usulan praktis.
Interpretasi grafik IPA sangat mudah, dimana grafik IPA dibagi menjadi
empat buah kuadran berdasarkan hasil pengukuran importance performance.
Data yang digunakan untuk analisis ini adalah hasil kuesioner persepsi
masyarakat terhadap kinerja suatu pelayanan berdasarkan indikator
penilaian yang telah ditetapkan

2.7. Pengujian Uji Validitas dan reliabilitas


Pengujian sampel dilakukan dengan menggunakan uji vadilitas dan
reliabilitas. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah kusioner yang
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini dinyatakan valid dan dapat
diandalkan. Jika kusioner valid dan reliable, maka kusioner dapat
dilanjutkan untuk menghitung nilai indeks kepuasan pelanggan. Jika tidak
valid dan reliable, maka kusioner harus disusun ulang.
2.7.1 Uji Vadilitas Item
Uji Vadilitas item digunakan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu item dalam mengukur apa yang diukur. Item
dikatakan valid jika adanya korelasi dengan skor totalnya. Item
biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dituju kepada
responden dengan menggunakan bentuk kusioner dengan tujuan

26
untuk mengukapkan sesuatu. untuk menguji tekni uji vadilitas item
menggunakan korealasi pearson, yaitu dengan cara mengorelasikan
skor item dengan skor total item tiap variabel, kemudian pengujian
signifikan dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada
tingkat signifikat 0.05 dengan uji dua sisi jika nilai positif dan r
hitung > r tabel, item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel,
item dinyatakan tidak valid.

2.7.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajekan atau
konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kusioner.
Maksudnya, apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan
pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali.
Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas item yang
masuk pengujian adalah item yang valid saja dan menetukan
apakah instrument reliable atau tidak menggunakan batasan 0,6.
Menurut Sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6 kurang baik ,
sedangkan 0,7 dapat di terima dan diatas 0,8 adalah baik.

27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian evaluasi yaitu jenis
dengan melakukan kajian terhadap penilaian suatu hasil atau penyelesaian
masalah pada kondisi telah selesai dilaksanakan.
Variabel dalam penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap
sirkulasi dan parkir bus di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok dan
variabel berikutnya adalah melakukan penataan sirkulasi dan parkir bus di
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.
Setelah mengetahui jenis penelitian dan variabelnya, maka
metodologi yang digunakan pada penelitian ini metodologi observasi dalam
penelitian. Dimana observasi yang dilalukan yaitu mengumpulkan informasi
dan data yang relevan untuk penelitian ini. Adapaun teknik pengolahan data
yaitu kualitatif dimana analisis yang disajikan secara sistematis sehingga
dapat lebih mudah dipahami dan disimpulakn

3.2 Pola Pikir/kerangka Pemikiran


Pola pikir peneliatan dalam penulisan ini merupakan tahapan-
tahapan kegiatan dalam melakukan analisis dari tahapan awal penelitian
sampai tahapan akhir penelitian. Dimana nantinya dai hasil peniliatan akan
menghasilkan suatu usulan dan suatu rekomendasi.
Berikut ini diagram alur penelitian yang dimulai dari persiapan
dalam menentukan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan, besera
tahapan-tahapan hingga pada akhir penelitian yang didapatkan hasil akhir
yang akan dituju.

28
Mulai

RUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER


 Obeservasi.
Lay out Terminal Tipe A Jatijajar
 Menyebarkan kuesioner kepada
penumpang dan sopir Kota Depok

ANALISA DATA

Evaluasi terhadap sirkulasi dan Penataan sirkulasi dan parkir


parkir bus di Terminal Tipe A bus di Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok Jatijajar Kota Depok

PEMBAHASAN HASIL ANALISIS

Evaluasi terhadap sirkulasi dan Penataan sirkulasi dan parkir bus


parkir bus di Terminal Tipe A di Terminal Tipe A Jatijajar
Jatijajar Kota Depok Kota Depok

KESIMPULAN

Selesai

Gambar 3.1 Skema Pola Pikir/keragka Pemikiran

29
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data yang diperboleh secara langsung melalui data
kuesioner yang telah di sebar kepada responden penumpang
dan supir di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok dan
Obeservasi melalui pengamatan langsung sirkulasi parkir
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.
2. Data Sekunder
Pengambilan data sekunder berupa layout Terminal
diperoleh dari pihak Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek selaku pengelola Terminal Tipe A Jatijajar Kota
Depok.

3.3.2 Metode Analisis Data


1. Evaluasi terhadap sirkulasi dan parkir bus di Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok
Setelah melakukan pengumpulan data yang di
perlukan,maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pehitungan atau pengolah data tersebut. Adapun langkah-
langkah perhitungan data-data tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung uji validitas dan uji realibitas.
b. Menghitung IPA (Importance Peformance Analysis).
2. Penataan sirkulasi dan parkir bus di Terminal Tipe A
Jatijajar Kota Depok
Setelah data primer dan sekunder terkumpul, maka
proses analisis data dapat dilaksanakan. Data tersebut akan di
evaluasi untuk mengukur tingkat ideal Terminal tipe A
Jatijajar Kota Depok berdasarkan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 24 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan dan Pedoman

30
Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Direkorat
Jenderal Perhubungan Darat tahun 1998.

3.3.3 Metode Pembahasan Hasil Analisis Evaluasi Terhadap Sirkulasi


dan Parkir Bus Di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok dan
Penataan Sirkulasi dan Parkir Bus Di Terminal Tipe A Jatijajar
Kota Depok
Langkah selanjutnya dari hasil penelitian dan
pembahasan adalah menginterpretasikan dan pembahasan hasil
penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemaparan hasil penelitian pada dasarnya adalah konsep
penyelesaian.
2. Penyajian paparan hasil berurutan sejalan dengan urutan
rumusan masalah penelitian.
3. Paparan dari hasil analisis dalam bentuk tabel dan grafik.

31
BAB IV
RENCANA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Rencana Penelitian


4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Berikut merupakan deskripsi mengenai Objek Penelitian
yaitu Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar di Kota Depok:
1. Terminal Jatijajar merupakan Terminal Penumpang Tipe A
yang terletak di Jalan Raya Bogor, Kel. Jatijajar, Kec. Tapos,
Kota Depok, Jawa Barat;
2. Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar diproyeksikan
menggantikan peran Terminal Terpadu Kota Depok yang
berada di Jalan Raya Margonda yang telah melebihi kapasitas
sehingga menyebabkan kemacetan;
3. Diresmikan dan dibuka untuk umum oleh Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada tanggal 13 Maret
2019;
4. Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar dapat menumpang
lebih dari 200 unit Bus AKAP dan 84 unit Bus AKDP dalam
waktu bersamaan;
5. Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar melayani transportasi
Angkutan Kota, bus AKDP, bus AKAP dengan beberapa
jurusan di Pulau Jawa via jalur utara/tengah/selatan, dan
jurusan Pulau Sumatera via Pelabuhan Merak, Banten.

4.1.2 Lokasi Objek Penelitian


Lokasi Objek penelitian Terminal Penumpang Tipe A
Jatijajar yaitu beralamat di Jl. Raya Bogor No.37, Kelurahan
Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok Jawa Barat.

32
LOKASI

Gambar 4.1 Lokasi Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar Kota Depok

4.1.3 Data Awal


Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar berfokus pada
pelayanan AKAP dan AKDP untuk keluar Kota Depok dapat
terpenuhi dan masyarakat pengguna jasa juga bisa merasakan
keramahan pelayanan dan dapat menggunakan fasilitas di
Terminal dengan rasa nyaman.

33
Gambar 4.2 Lay Out Terminal Penumpang Tipe A Jatijajar Kota
Depok

Gambar 4.3 Parkir Bus Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok

4.2 Jadwal Penelitian


Jadwal Penelitian adalah jadwal atau rencana dari pelaksanaan
evaluasi kinerja terhadap sirkulasi dan parkir bus di Terminal Penumpang
Tipe A Jatijajar Kota Depok yang dibuat dalam bentuk tabel yang
menggambarkan rencana dilakukannya penelitian.
Jadwal dibuat sesuai dengan waktu pelaksanaan skripsi atau dalam
waktu 1 (satu) semester. Mulai dari dilakukannya Proposal, Penyusunal
Bab, Pendahuluan, hingga ke Bab V. kesimpulan dan Saran. Juga termasuk

34
perkiraan lamanya revisi, serta kapan waktu asistensinya.

Tabel 4. 1 Jadwal Penelitian


September Oktober November Desember
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal Penelitian

Seminar Proposal

2. Skripsi
a. Pengumpulan
data dan bahan
b. Analisis dan
Pengolahan
Data
c. Penulisan Bab
I dan II
d. Penulisan Bab
III
e. Penulisan Bab
IV
f. Penulisan Bab
V
g. Penyelesaian
Skripsi

Sidang Skripsi
Waktu Asistensi

35
BAB V
PENUTUP

Terminal Jatijajar merupakan terminal Tipe A di Kota Depok. Berdasarkan


Undang-Undang Nomoe 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan
Terminal jatijajar menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek, kementerian perhubungan. Terminal jatijajar memiliki luas 103.721
meter persegi. Terminal ini dapat melayani angkutan perkotaan, angkutan antar kota
antar provinsi (AKAP) dan angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP). Proyek
pembangunan Terminal Jatijajar dimulai sejak 2004 dari pembuatan desain,
pembebasan lahan, hingga pengerjaan konstruksi awal dengan pemadatan lahan
terminal. Tak hanya fasilitas di dalam area terminal, akses masuk kawasan juga
menjadi perhatian dengan membangun jalan dan jembatan.
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok berusaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik, mulai dari penyediaan ruang tunggu yang aman, pengaturan
tempat pemberangkatan bus sesuai dengan tujuan sampai dengan penertiban bus yang
masuk terminal. Namun dalam pengoperasiannya masih terdapat beberapa
permasalahan antara lain :
1. Sirkulasi kendaraan yang kurang baik karena adanya titik temu antara kendaraan
yang masuk dengan kendaraan yang akan keluar;
2. Belum adanya pembagian parkir bus sesuai wilayah tujuan;
3. Sarana lapangan parkir bus yang berlobang dan becek di penuhi air ketika hujan;
4. Beberapa bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) melakukan kegiatan
menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal;
5. Belum lengkap nya marka dan rambu-rambu pada parkir bus dan parkir
kendaraan pribadi;
6. Masih kurang optimalnya kinerja petugas pengatur lalu lintas keluar masuk
kendaraan di depan pintu masuk Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok.
Dari permasalahan Dari permasalahan yang ada. Maka peneliti memiliki
rumusan masalah yang didapat yaitu, Evaluasi kinerja terhadap sirkulasi dan parkir di
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok dan Pengaturan sirkulasi dan parkir di

36
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok. Pada penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dan memiliki data primer berupa observasi, dokumentadi dan
kuesioner. Sedangkan data sekunder berupa Lay out Terminal Tipe A Jatijajar Kota
Depok.
Demikian proposal Evaluasi Kinerja Terhadap Sirkulasi dan Parkir di
Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok penulis berharap dapat memberikan dampak
baik terhadap kasus yang akan dibahas. Di dalam Evaluasi Kinerja Terhadap
Sirkulasi dan Parkir di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok memfokuskan
penelitian terhadap akses parkir keluar masuk kendaraan, fasilitas sarana & prasarana
di Terminal Tipe A Jatijajar Kota Depok. Kemudian tak lupa kepada Prodi Teknik
Sipil, Dosen pembimbing 1 dan Dosen pembimbing 2 agar dapat menyetujui proposal
ini agar penulis dapat mengembagkan isi dalam proposal ini dengan menyajikan data
yang lebih akurat dan lebih mendetail. Terima kasih.

37

Anda mungkin juga menyukai