Anda di halaman 1dari 33

PERANCANGAN KAMERA ROBOTIK NIRKABEL SEBAGAI

ALAT BANTU PEMERIKSAAN BAGIAN BAWAH


KENDARAAN BERMOTOR DI SEKSI PENGUJIAN TANDES
KOTA SURABAYA

PROPOSAL KERTAS KERJA WAJIB

DIAJUKAN OLEH:
I MADE DIVAYANA VEDANANTA
2001011

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI


PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI OTOMOTIF
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL KERTAS KERJA WAJIB

PERANCANGAN KAMERA ROBOTIK NIRKABEL SEBAGAI ALAT


BANTU PEMERIKSAAN BAGIAN BAWAH KENDARAAN BERMOTOR
DI SEKSI PENGUJIAN TANDES KOTA SURABAYA

Disusun Oleh:
I MADE DIVAYANA VEDANANTA
2001011

Disetujui untuk diajukan pada


Seminar Proposal/Sidang Akhir Kertas Kerja Wajib/Tugas Akhir
Program Studi Diploma III Teknologi Otomotif

Menyetujui

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

Surya Aji Ermanto, M.Si Rahmat Ahmad, S.Pd, M.T


NIP. 19910207 201902 1 002 NIP. 19851111 201902 1 003
Tanggal: 24 Juni 2023 Tanggal: 24 Juni 2023

Ditetapkan di : Tabanan

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kertas Kerja Wajib yang berjudul “PERANCANGAN KAMERA ROBOTIK
NIRKABEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMERIKSAAN BAGIAN BAWAH
KENDARAAN BERMOTOR DI SEKSI PENGUJIAN TANDES KOTA
SURABAYA” .Penyelesaian Kertas Kerja Wajib ini tidak terlepas dari dukungan,
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Efendhi Prih Raharjo, S.T., S.Si.T., M.T selaku Direktur Politeknik
Transportasi Darat Bali;
2. Bapak Adrian Pradana, A.Ma PKB, S.T, M.Si Selaku Ketua Program Studi
Diploma III Teknologi Otomotif;
3. Bapak Surya Aji Ermanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I;
4. Bapak Rahmat Ahmad, S.Pd, M.T. selaku Dosen Pembimbing II;
5. Bapak Tundjung Iswandaru, ST., MM. selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota
Surabaya;
6. Bapak Judha Hati Utomo, A.Ma. PKB., SE., MM. Selaku Sub Koordinator
Pengujian Kendaraan Bermoto
7. Seluruh pegawai Unit Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Kota Surabaya
atas ilmu yang telah diberikan dan diajarkan di kantor dan lapangan;
8. Rekan-rekan Taruna/i Diploma III Teknologi Otomotif angkatan I;
9. Serta Kedua orang tua yang senantiasa mendukung dan selalu mendoakan
penulis;

iii
Penulis berharap adanya masukan saran dan kritik terhadap Kertas Kerja
Wajib ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 24 Juni 2023
Penulis

I MADE DIVAYANA VEDANANTA


NOTAR. 2001011

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
I.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
I.4 Tujuan ....................................................................................................... 4
I.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
I.6 Wilayah dan Objek Penelitian .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7
II.1 Penjelasan Secara Teoritis ...................................................................... 7
II.2 Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 15
III.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 15
III.2 Metode Analisis Data ........................................................................... 17
III.3 Bagan Alir Penelitian ........................................................................... 17
III.4 Rancangan Alat..................................................................................... 19
III.5 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Nano .....................................................................11
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 12
Tabel 3. 1 Pertanyaan Pre Test .............................................................................. 15
Tabel 3. 2 Pertanyaan Post Test ............................................................................ 16
Tabel 3. 3 Skor Jawaban ....................................................................................... 16

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Peta Lokasi Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes DISHUB
Kota Surabaya ......................................................................................................... 5
Gambar 2. 1 wireless kamera Visuo XS809HW ................................................... 9
Gambar 2. 2 Arduino Nano.................................................................................. 10
Gambar 2. 3 Transmiter dan Reciever NRF24 .....................................................11
Gambar 3. 1 Bagan alir penelitian ....................................................................... 19
Gambar 3. 2 Rancangan alat wireless kamera otomatis ...................................... 19
Gambar 3. 3 Wiring diagram Remote Control .................................................... 20
Gambar 3. 4 Wiring diagram alat penggerak kamera otomatis ........................... 20

vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi mengakibatkan banyak aktivitas manusia
sudah dimudahkan, terutama pada teknologi informasi yang sebagian besar
sudah mempermudah pekerjaan manusia. Sekarang ini teknologi informasi
sudah mengalami perkembangan yang dapat membuat pekerjaan menjadi
lebih efisien dan efektif, sehingga berbagai bidang pekerjaan telah
mengadopsi teknologi tersebut untuk mempermudah aktivitas pelakunya,
seperti pada bidang Pendidikan, perdagangan, industri, pelayanan,
transportasi dan lainnya telah menggunakan teknologi digital berbasis
komputerisasi(Danuri, 2019). Teknologi dapat Menciptakan sebuah
pelayanan yang lebih baik.
Segala pelayanan yang berhubungan atas pemenuhan barang, jasa,
maupun kegiatan administratif di lingkup pemerintahan dan
pelaksanaannya telah diatur sesuai dengan yang tercantum pada peraturan
perundang - undangan yang berlaku dinamakan dengan pelayanan
publik(Haqie dkk., 2020). Salah satu contoh pelayanan publik yang berada
di bawah naungan Pemerintah Daerah yaitu Pengujian Kendaraan
Bermotor. Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 tahun
2021 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor. Dalam Pengujian Kendaraan
Bermotor dilakukan pemeriksaan persyaratan teknis serta laik jalan
terhadap komponen - komponen kendaraan baik yang terletak pada
kendaraan bermotor, kereta gandeng, maupun kereta tempelan (Peraturan
Pemerintah No.55 Tahun 2012 tentang Kendaraan). Pemeriksaan
Persyaratan Teknis dapat dilakukan secara visual dan manual dengan atau
tanpa peralatan uji untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan
persyaratan teknis kendaraan bermotor. Salah satu pemeriksaan teknis yang
dilakukan untuk menguji kondisi, posisi, dan fungsi pemasangan
komponen-komponen bagian bawah kendaraan bermotor maka dilakukan
pemeriksaan bagian bawah kendaraan atau sering disebut dengan

1
pemeriksaan bagian bawah kendaraan melalui uji kolong dengan cara
penguji akan memeriksa kendaraan melalui kolong uji dibawah kendaraan.
Pada pemeriksaan bagian bawah kendaraan tersebut memiliki
dampak burk bagi penguji yang melakukan pengujian. Dampak buruk
tersebut akan berdampak pada kesehatan dan keselamatan terhadap
pengujinya sendiri dimana akan terpapar langsung hasil emisi gas buang dan
hawa panas mesin dari kendaraan yang berada diatasnya. Seksi Pengujian
Sarana Tandes dikhususkan untuk kendaraan bermotor dengan JBB lebih
dari 3500 Kg, hal ini menyebabkan seluruh KBWU yang dimiliki oleh
Pengujian Sarana Tandes bermesin diesel atau berbahan bakar solar. Pada
lorong uji yang sempit dengan sirkulasi yang kurang baik Pada seksi
Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes memiliki Kendaraan Bermotor
Wajib Uji atau KBWU yang melaksanakan Uji Berkala perharinya cukup
banyak yaitu bisa mencapai 250-300 kendaraan sehingga ketika pelayanan
pengujian dilakukan antrian loket penerimaan hasil uji bisa merembet
hingga lajur pengujian dan kendaraan akan berhenti diatas uji kolong.
Penulis melihat hal tersebut sangat berbahaya untuk kesehatan pengujinya
akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan pengujinya terutama
pada sistem pernapasan.
Ketika dilaksanakan pemeriksaan bagian bawah kendaraan maka
Pemilik kendaraan tidak bisa melihat secara langsung kondisi bagian bawah
kendaraannya, jika ada kerusakan pada bagian bawah kendaraan maka
penguji akan meminta pengemudi untuk turun ke kolong uji melihat kondisi
kendaraannya, Sehingga hal tersebut kurang efektif dan efisien pada saat
pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor. Disamping itu kondisi
lorong pada uji kolong tersebut kurang memungkinkan dikarenakan
kedalaman lorong uji hanya sekitar 1,5 meter jadi sedikit menyulitkan bagi
penguji yang memiliki tinggi 165cm keatas, dan pada kolong uji terdapat
genangan air akibat adanya rembesan air dari air tanahnya, Sehingga
Penguji sedikit sulit untuk turun langsung ke kolong uji. Oleh karena itu
penulis ingin memberikan sebuah inovasi baru untuk membantu penguji

2
dalam melakukan pemeriksaan bagian bawah kendaraan bermotor sekaligus
memberikan transparansi kepada pemilik kendaraan dengan menggunakan
kamera nirkabel agar lebih efektif dalam memberikan hasil pemeriksaan
bagian bawah kendaraan dan meminimalisir tingkat risiko keselamatan dan
kesehatan penguji.
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas penulis melakukan
sebuah penelitian untuk pemenuhan Kertas Kerja Wajib dengan judul
“Perancangan Kamera Robotik Nirkabel Sebagai Alat Bantu
Pemeriksaan Bagian Bawah Kendaraan Bermotor Di Seksi Pengujian
Tandes”. Alat ini nantinya diharapkan bisa menjadi solusi dalam
memecahkan permasalahan pada proses pemeriksaan bagian bawah
kendaraan yang memanfaatkan teknologi kamera nirkabel dan dapat
digunakan secara mudah oleh penguji.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini
berdasarkan latar belakang di atas meliputi :
1. Apakah penggunaan alat kamera robotik nirkabel memiliki respon baik
terhadap penguji di seksi pengujian tandes?
2. Bagaimana mekanisme kerja alat bantu kamera robotik nirkabel tersebut
pada Pemeriksaan Bagian bawah kendaraan bermotor?
3. Bagaimana Hasil dokumentasi Pemeriksaan bagian bawah kendaraan
menggunakan kamera robotik nirkabel tersebut?

I.3 Batasan Masalah


1. Kamera yang digunakan adalah kamera Visuo XS809HW sebanyak 1
buah dengan aplikasi bawaan pabrikan yang dilengkapi dengan motor
penggerak kamera.
2. Kamera Hanya dapat berpindah sesuai pergerakan motor yang
dikendalikan oleh penguji melalui remote control.

3
3. Studi kasus pada kolong uji pemeriksaan bagian bawah kendaraan
Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Kota Surabaya.

I.4 Tujuan
Adapun Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penulisan Kertas Kerja
Wajib agar Penelitian tersebut memiliki manfaat meliputi :
1. Memanfaatkan Teknologi robotik sebagai alat bantu untuk memudahkan
penguji dalam proses pemeriksaan bagian bawah kendaraan dalam
proses pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan alat tersebut dalam membantu dan
meringankan tugas penguji sesuai dengan permasalahan yang ada.
3. Mengetahui cara kerja alat tersebut beserta perannya dalam membantu
penguji pada Pemeriksaan bagian bawah kendaraan.
4. Mengetahui seberapa jelas dokumentasi yang dihasilkan oleh kamera
tersebut.

I.5 Manfaat Penelitian


Penelitian tersebut akan memberikan beberapa manfaat bagi beberapa
pihak sebagai berikut:
I.5.1 Bagi Penulis
Melatih kemampuan analisis secara objektif terhadap segala
permasalahan di lapangan dengan memanfaatkan dan mengembangkan
teknologi dalam pelakasanaan Pengujian Kendaraan Bermotor yang.
I.5.2 Bagi POLTRADA BALI
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dari segi
teori, perancangan, dan penerapan teknologi, sehingga hasil penelitian
dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya. Dapat sebagai
acuan untuk penelitian selanjutnya.
I.5.3 Bagi Masyarakat

4
Bagi masyarakat yang menerima layanan di bidang Pengujian Kendaraan
Bermotor Output penelitian ini dapat menjadi peningkatan transparansi
hasi pemeriksaan bagian bawah kendaraan berupa hasil dokumentasi.

I.6 Wilayah dan Objek Penelitian


I.6.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gedung Uji Unit Pelaksana Uji
Berkala Kendaraan Bermotor Kota Surabaya pada Seksi Pengujian
Kendaraan Bermotor Tandes. Waktu yang digunakan pada penelitian ini
adalah selama pelaksanaan magang II dari bulan April sampai dengan
Juli.

Sumber: (Google maps)


Gambar 1. 1 Peta Lokasi Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes DISHUB Kota
Surabaya

I.6.2 Objek Penelitian


Objek penelitian yang akan digunakan adalah pemeriksaan
bagian bawah kendaraan menggunakan alat berupa kamera robotik
nirkabel yang dapat terhubung ke tampilan layar smartphone melalui
jaringan wi-fi dan kamera tersebut nantinya dapat digerakkan melalui
remote control. Alat tersebut memberikan hasil pemeriksaan berupa
video dokumentasi secara real time yang akan ditampilkan pada layar
leptop yang dapat dihubungkan ke layar smartphone atau berupa foto
dokumentasi jika ada penolakan hasil pemeriksaan. Untuk data pengujian

5
penggunaan alat tersebut juga akan ditampilkan dengan membandingkan
antara data pemeriksaan tanpa menggunakan alat bantu kamera robotik
nirkabel dengan data pemeriksaan menggunakan alat kamera robotik
nirkabel.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Penjelasan Secara Teoritis


II.1.1 Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
Dalam Undang - undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 1 ayat 30
telah mengatur tentang Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, adalah
berkurangnya risiko kecelakaan dalam lalu lintas yang bisa disebabkan oleh
beberapa faktor seperti manusia, jalan, maupun lingkungan. Lalu lintas jalan
yang selamat bisa diwujudkan melalui kendaraan yang telah memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan yang diatur dalam Undang - undang Nomor
22 Tahun 2009 pasal 48 ayat 1-3. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2012 tentang “Kendaraan” pasal 1 ayat (9) menjelaskan bahwa suatu
jenis pengujian atau pemeriksaan komponen kendaraan bermotor yang laik
jalan disebut dengan pengujian kendaraan bermotor. Tujuannya telah
tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2021
tentang “Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor” pasal 2 Ayat 2, dimana
belum dijelaskannya tujuan tindakan pengujian kendaraan bermotor dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 . Tujuan diadakan pengujian
kendaraan bermotor yaitu :
a. memberikan jamman keselamatan secara teknis terhadap penggunaan
Kendaraan Bermotor wajib Uji Berkala di jalan
b. mendukung terwujudnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan
pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan Kendaraan Bermotor
wajib Uji Berkala di jalan; dan
c. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.

II.1.2 Pemeriksaan Bagian Bawah Kendaraan


Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 53 ayat (2)
huruf (a) menyatakan kegiatan pemeriksaan administratif dan mekanis
dilakukan dalam pengujian berkala. Salah satu pengujian mekanis yaitu

7
pemeriksaan persyaratan teknis. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2021. Pengujian
persyaratan teknis diatur dalam pasal 10 dan 11 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 19 Tahun 2021:
1. Pengujian persyaratan teknis merupakan kegiatan pengujian dengan
atau tanpa peralatan uji untuk memastikan pemenuhan terhadap
ketentuan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor
2. Pengujian persyaratan teknis terdiri atas susunan, perlengkapan,
ukuran, rumah-rumah, dan rancangan teknis kendaraan bermotor sesuai
dengan peruntukannya yang dilakukan melalui pengujian secara visual
dan manual.
Pemeriksaan Persyaratan teknis dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu pemeriksaan identitas, Pemeriksaan bagian atas kendaraan, dan
pemeriksaan bagian bawah kendaraan. Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan adalah pemeriksaan seluruh komponen yang bisa terlihat dari
bagian bawah kendaraan. Pemeriksaan bagian bawah kendaraan biasa
dilaksanakan pada kolong uji. Prosedur tahap pengujian ini menjelaskan
langkah-langkah untuk mengetahui kondisi, Posisi dan Fungsi semua
komponen kendaraan bermotor yang dapat terlihat di bagian bawah
kendaraan sesuai dengan Persyaratan Teknis. Berikut Tahapan dalam
melakukan Pemeriksaan Bagian Bawah kendaraan:
a. Alat Uji
1) Ply detector dan Perangkat Pemeriksaan Kendaraan Bermotor
Bagian Bawah (kamera, microphone, sound, dan layar monitor
beserta perangkatnya).
2) Air kompressor dihidupkan (dalam keadaan siap pakai).
3) Wheel Stopper disiapkan untuk mengganjal roda.
b. Kendaraan Uji
1) Kendaraan disiapkan di atas lorong uji dengan sumbu pertama
menginjak tepat di atas plat ply detector.

8
2) Untuk bahan masukan agar dicatat hasil pengujian dan pemeriksaan
kendaraan baik maka kendaraan harus dalam keadaan bersih.
3) Pengujian sistem ini hanya untuk memeriksa komponen dari bawah
kendaraan.
c. Cara menguji :
1) Tempatkan kendaraan diatas lorong uji.
2) Letakkan sumbu depan diatas plat ply detector.
3) Jalankan ply detector ke arah depan belakang, samping kanan kiri,
dll.
4) Perhatikan keausan pada sambungan komponen ketika plat ply
detector digerakkan.
5) Lihat keseluruhan bagian bawah kendaraan tentang kondisi, fungsi
dan posisi pada tiap komponen.
6) Perhatikan keausan, kebengkokan, karat, patah, dan kebocoran pada
komponen.
7) Catat hasil pemeriksaan.

II.1.3 Kamera Nirkabel

Gambar 2. 1 wireless kamera Visuo XS809HW

Kamera Nirkabel adalah kamera yang dapat mengirimkan hasil


gambar yang ditangkap kamera secara nirkabel tanpa menggunakan kabel
melalui sinyal wifi (MagangB, 2023). Pada umumnya, kamera nirkabel
menggunakan teknologi Wi-Fi, Bluetooth, atau radio frequency (RF) untuk
mengirimkan sinyal video. Kamera nirkabel ini sangat populer digunakan
untuk keperluan pengawasan dan keamanan, seperti di rumah, kantor, atau
tempat umum. Kamera nirkabel yang terhubung melalui Wifi biasanya

9
terdiri dari dua bagian yaitu kamera yang dilengkapi dengan komponen
yang dapat mengeluarkan sinyal wifi dan Smartphone yang menangkap
sinyal wifi tersebut. Kamera akan merekam video dan mengirimkannya
secara nirkabel melalui jaringan wifi yang terhubung dengan monitor atau
perekam video.
Keuntungan dari menggunakan kamera nirkabel adalah
kemudahan instalasi dan penggunaannya tidak perlu menggunakan kabel.
Kamera nirkabel bisa dipasang dengan mudah di tempat-tempat yang sulit
dijangkau oleh kabel, serta penggunaan kamera nirkabel juga
memungkinkan pengguna untuk memantau video secara real-time dari jarak
jauh melalui koneksi internet(Dafa, 2023). Secara umum, kamera nirkabel
adalah teknologi yang sangat berguna untuk keperluan pengawasan dan
keamanan. Namun, pengguna harus mempertimbangkan keamanan dan
kualitas sinyal saat memilih dan menggunakan kamera nirkabel.

II.1.4 Arduino Nano

Gambar 2. 2 Arduino Nano

Arduino Nano merupakan sebuah board mikrokontroler yang


berukuran kecil, lengkap dengan prosesor dan sudah mendukung untuk
penggunaan kontroler dalam sebuah projek (Asfihan, 2023). Arduino Nano
sudah dibekali sebuah prosesor ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x)
atau ATmega16 (untuk Arduino versi 2.x). ArduinoNano tidak menyertakan
colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer
menggunakan port USB Mini-B. Berikut merupakan spesifikasi yang
dimiliki oleh Arduino Nano Versi 3.x

10
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Nano

Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Flash Memory 32 KB of which 2 KB used by bootloader
SRAM 2 KB
Clock Speed 16 MHz
Analog IN Pins 8
DC Current per I/O Pins 40 mA (I/O Pins)
Input Voltage 7-12V
Digital I/O Pins 22 (6 of which are PWM)
PWM Output 6
Power Consumption 19 mA
PCB Size 18 x 45 mm
Weight 7g

II.1.5 Remote Control (NRF24L01)

Gambar 2. 3 Transmiter dan Reciever NRF24

Remote Control adalah sebuah alat elektronik yang digunakan


untuk mengoperasikan sebuah alat dari jarak jauh. Istilah remote control
juga sering disingkat menjadi "remote" saja. Pada umumnya, pengendali
jarak jauh digunakan untuk memberikan perintah dari kejauhan kepada
televisi atau barang-barang elektronik lainnya seperti system stereo dan
pemutar DVD. Remote control untuk perangkat ini biasanya berupa benda
kecil nirkabel yang dipegang dalam tangan dengan sederetan tombol untuk
menyesuaikan berbagai perintah.

11
Remote control terdiri dari dua bagian, yaitu bagian transmitter dan
bagian receiver. Bagian transitter berfungsi untuk mengirimkan data
informasi perintah, sedangkan bagian receiver berfungsi untuk menerima
data informasi untuk diteruskan ke mikrokontroler. Remot control
berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi 2 tipe yaitu ada yang
menggunakan inframerah (infrared = IR), dan
frekuensi radio (radio frequency = RF). Namun untuk peralatan elektronik
seperti robot menggunakan jenis RF.

II.2 Penelitian Yang Relevan


Penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti mengenai alat bantu dalam pengujian bagian bawah kendaraan.
Penelitian tersebut terdiri dari :
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu

NO JUDUL PENELITI METODE HASIL PENELITIAN


PENELITIAN & TAHUN PENELITIAN
1 Digitalisasi Lentera Penelitian Digitalisasi pada
Pemeriksaan Ginaris Al kuantitatif pemeriksaan persyaratan
Persyaratan Dinsqi dengan jenis teknis bagian tangki
Teknis Bagian (2022) metode muatan pada mobil tangki
Tangki Pada deskriptif BBM meliputi
Mobil Tangki sebagai perancangan action camera
BBM kategori studi website. Terdapat
kasus perbedaan waktu yang
signifikan sebelum
menggunakan media
pendukung dan sesudah
menggunakan media
pendukung.

12
NO JUDUL PENELITI METODE HASIL PENELITIAN
PENELITIAN & TAHUN PENELITIAN
2 Pemeriksaan Kadek Rai Metode action hasil pengembangan alat
Bagian Bawah Arya research bantu pemeriksaan bagian
Kendaraan Mahardika bawah kendaraan
Bermotor (2019) menunjukan bahwa alat ini
Mengunakan dapat digunakan dengan
Action Cam baik, adanya perbedaan
Sebagai Alat waktu pemeriksaan
Bantu Pada Upt sehingga menjadi lebih
Pengelola cepat dan memberi hasil
Prasarana dokumentasi pada
Perhubungan pemeriksaan bagian bawah
Kota Malang kendaraan, lebih
transparan, serta
memberika kepuasan bagi
pemilik kendaraan.
3 Nilai Guna IP Siti Metode penelitian ini
Webcam Shofiah, Tri pendekatan menggunakan metode
Sebagai Alat Griyo Arti, deskriptif pendekatan deskriptif
Bantu dan kualitatif. kualitatif. proses
Pemeriksaan Gunawan pemberian informasi
Bawah Kolong (2022) kerusakan dapat dilakukan
Kendaraan secara audio visual oleh
Bermotor penguji dan pemilik
kendaraan dapat melihat
dari monitor tanpa perlu
turun ke bawah kolong
kendaraan. Alat tersebut
juga dapat mempersingkat

13
NO JUDUL PENELITI METODE HASIL PENELITIAN
PENELITIAN & TAHUN PENELITIAN
waktu pemeriksaan dan
memberikan transparansi
hasil pemeriksaan bagian
bawah kendaraan melalui
layar monitor yang
tersedia.

14
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner, kuesioner
yang diberikan yaitu pre test dan post test. Untuk mengetahui penigkatan
sebelum menggunakan wiereless kamera otomatis dan setelah
menggunakannya. Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner atau angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah jenis
kuesioner tertutup, dimana jenis kuesioner ini hanya meminta responden
untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap benar, jadi tidak
memberikan jawaban berupa uraian atau penjelasan. Berikut merupakan
kuesionernya yang akan digunakan untuk mengukur nilai guna alat tersebut.
a. Pre Test (kuesioner sebelum menggunakan alat)
Tabel 3. 1 Pertanyaan Pre Test

Keterangan Jawaban
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1 Apakah Pemeriksaan bagian bawah kendaraan
dilakukan dengan prosedur yang sama untuk
setiap kendaraan uji ?
2 Apakah pelaksanaan Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan aman terhadap kesehatan dan
keselamatan penguji?
3 Apakah proses Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan sudah berjalan secara optimal?
4 Apakah Pemeriksaan bagian bawah kendaraan
dilakukan bisa dilakukan secara detail untuk
setiap kendaraan?
5 Apakah Saat kondisi kolong uji terdapat
genangan air dilakukan pemeriksaan bagian
bawah kendaraan dengan optimal ?

15
b. Post Test (kuesioner sesudah menggunakan alat)
Tabel 3. 2 Pertanyaan Post Test

Keterangan Jawaban
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1 Apakah alat bantu pemeriksaan bagian bawah
tersebut dapat dengan mudah digunakan oleh
pengguna (Penguji)
2 Apakah alat tersebut dapat mengurangi paparan
gas buang kendaraan bermotor yang dialami
penguji di kolong uji?
3 Apakah alat tersebut dapat membantu Penguji
dalam melakukan Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan yang lebih optimal?
4 Apakah alat tersebut dapat mempercepat kinerja
petugas dalam melaksanakan pemeriksaan
bagian bawah kendaraan
5 Apakah alat bantu tersebut dapat bekerja ketika
kolong uji terdapat genangan air?

c. Penentuan Skor jawaban


Skor jawaban merupakan nilai jawaban yang akan diberikan pada
responden, menurut Sugiyono dijelaskan pada bukunya bahwa hal
pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan skor dari tiap
jawaban yang diberikan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
minimum skor 1 dan maksimum skor 5, dikarenakan akan diketahui
secara pasti jawaban responden, apakah cenderung kepada jawaban
yang setuju maupun yang tidak setuju. Sehingga hasil jawaban
responden diharapkan lebih relevan, Sugiyono (2014:58).
Tabel 3. 3 Skor Jawaban

Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4

16
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Sumber: (Sugiyono,2012)

d. Skor ideal
Skor ideal merupakan nilai yang akan digunakan untuk
menentukan sekala perhitungan dari jumlah seluruh jawaban. Untuk
menghitung jumlah skor ideal dari seluruh item, akan digunakan rumus
sebagai berikut:
Skor Kriterium = Nilai Skala x Jumlah Responden

III.2 Metode Analisis Data


Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik
parametris. Statistik parametris yang digunakan untuk mengunji hipotesis
komparatif rata-rata dua sampel nila datanya berbentuk interval atau ratio
adalah menggunakan t-test.
Rumus t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi ditunjukkan pada rumus
𝒙𝟏 − 𝒙𝟐
𝒕=
𝑺 𝟐 𝑺 𝟐 𝑺 𝑺
√ 𝟏 − 𝟐 𝟐𝒓 ( 𝟏 ) ( 𝟐 )
𝒏𝟏 𝒏𝟐 √𝒏𝟏 √𝒏𝟐
Keterangan :
X1 = rata – rata sampel 1 S1 = variasi sampel 1
X2 = rata – rata sampel 2 S2 = variasi sampel 2
S1 = simpangan baku sampel 1 r = korelasi antara dua sampel
S2 = simpangan baku sampel 2

III.3 Bagan Alir Penelitian


Bagan Alir dalam sebuah penelitian digunakan oleh peneliti untuk
menggambarkan kerangka dan langkah penelitian yang akan dilakukan,
sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat lebih terstruktur. Berikut
merupakan penjelasan diagram alir pada penelitian tersebut:

17
1. Mulai
Penelitian mulai dilaksanakan di lokasi dengan diawali mencari
permasalahan yang ada di lapangan.
2. Identifikasi masalah
Tahap pertama dalam melakukan penelitian yaitu dengan
mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan. Dan dari permasalahn
tersebut dicarikan jalan keluarnya dengan memikirkan ide yang dapat
dilakukan untuk mengatasi Permasalahan tersebut.
3. Perancangan alat
Dari permasalahan yang ditemukan peneliti mempunyai ide untuk
membuat sebuah alat yang dapat mengatasi permasalahan tersebut,
Sehingga dibuatlah sebuah rancangan alat yang mampu untuk
mengatasi permasalahn tersebut mulai dari memikirkan bahan sampai
dengan cara kerja alat tersebut agar nantinya dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan dari permasalahan ini
4. Pembuatan Sistem Berdasarkan Hasil Perancangan
Jika perancangan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan, maka peneliti akan melanjutkan ke tahapan
pembuatan alat atau sistem yang akan digunakan. Mulai diri
menyiapkan alat dan bahan, merancang bentuk alat sesuai dengan
rancangan yang sudah dibuat, lalu membuat sebuah program untuk alat
tersebut dapat bekerja hingga alat tersebut dapat bekerja dan dilakukan
uji coba.
5. Pengujian Kinerja Alat
Pengujian kinerja alat disini dilakukan dengan cara penguji kendaraan
bermotor akan menggunakan alat tersebut pada proses pengujian bagian
bawah kendaraan sembari memberikan masukan dan meminta
tanggapan pengguna alat apakah alat tersebut sudah mampu mengatasi
permasalahan yang terdapat di lapangan.
6. Kesimpulan dan Saran

18
Setelah alat tersebut lulus uji atau dianggap mampu bekerja untuk
mengatasi sebuah masalah maka dibuatlahkesimpulan dari penelitian
tersebut dan disertakan dengan saran dan masukan dari penggunaan alat
tersebut di lapangan.
7. Penelitian Selesai

Gambar 3. 1 Bagan alir penelitian

III.4 Rancangan Alat

Gambar 3. 2 Rancangan alat wireless kamera otomatis

Alat tersebut dirancang untuk dapat membantu penguji dalam


melakukan pemeriksaan bagian bawah kendaraan dengan menggunakan
teknologi wireless kamera. Nantinya alat tersebut berada pada lorong uji
kolong yang dimana dapat digerakkan oleh penguji melalui remot kontrol.

19
Supaya Dapat bergerak maju dan mundur maka dipasngkan roda sebanyak
4 buah sekaligus menopang keseimbangannya serta ditambahkan motor
servo yang berfungsi untuk menggerakkan kamera kekanan dan kekiri.
Keempat roda tersebut akan berjalan pada Celah yang terdapat pada dinding
lorong uji didekat lampu penerangan lorong uji.

Gambar 3. 3 Wiring diagram Remote Control

Gambar 3. 4 Wiring diagram alat penggerak kamera otomatis

Gambar tersebut merupakan Rancangan alat yang dapat membantu


pergerakan kamera dalam membantu pemeriksaan bagian bawah kendaraan.
Pada alat ini akan menggunakan arduino nano sebagai pusat kontrol untuk
mengatur kerja alat. Pemilihan arduino nano senagai mikrokontroler pada
alat tersebut yaitu dikarenakan bentuknya yang kecil dan tentu akan
memakan sedikit ruang dalam rangkaian tersebut serta untuk
mikrokontroler tersebut dapat mengalirkan arus pada tegangan 9-12 Volt.

20
III.5 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Studi Pustaka
2 Pengumpulan referensi
3 Observesi kondisi lapangan
4 Perancangan alat
5 Penyusunan proposal
6 Seminar Proposal
7 Pembuatan alat dan sistem
8 Percobaan penggunaan alat
9 Pengambilan data kuesioner
10 Pengolahan data
11 Penyusunan hasil
12 Sidang KKW/Tugas Akhir

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan, Indonesia, Undang Undang No. 22 Tahun 2009.
Asfihan, 2023, Pengertian Arduino, https://ruangpengetahuan.co.id/pengertian-
arduino/, 25 Mei 2023.
Dafa, 2023, Camera Wireless, https://rumussoal.com/camera-wireless/, 25 Mei
2023.
Danuri, M., 2019, Perkembangan dan Transpormasi Teknologi Digital, Manajemen
Informatika, AMIK Jakarta Teknologi Cipta, Semarang.
Ginaris Al Dinsqi, Lentera., 2022, Digitalisasi Hasil Pemeriksaan Persyaratan
Teknis Bagian Tangki Pada Mobil Tangki (Studi Kasus Mobil Tangki Muatan
Bahan Bakar Minyak). Diploma thesis, Politeknik Keselamatan Transportasi
Jalan, Tegal.
Haqie, Z.A., Nadiah, R.E., dan Ariyani, O.P., 2020, Inovi Pelayanan Publik Suroboyo
Bis Di Koata Surabaya, Jurnal Of Public Sector Innovation, Vol. 5, No. 1,
Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Magang, B., 2023, Arti Penjelasan Wireless Camera adalah,
https://emiten.com/info/arti-penjelasan-pengertian-wireless-camera-
adalah/, 25 Mei 2023.
Menteri Perhubungan, 2021, Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengujian
Berkala Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan No. 19 Tahun
2021.
Rai Arya Mahardika, Kadek., 2019, Pemeriksaan Bagian Bawah Kendaraan
Bermotor Menggunakan Action Cam Sebagai Alat Bantu Pada Upt Pengelola
Prasarana Perhubungan Kota Malang. Diploma thesis, Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan, Tegal.
Shofiah, Siti., Arti, Tri Griyo., dan Gunawan., 2022, Nilai Guna IP Webcam Sebagai
Alat Bantu Pemeriksaan Bawah Kolong Kendaraan Bermotor. Diploma
thesis, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, Tegal.

22
Sugiyono (2018) ‘Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.’, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung.

23
LAMPIRAN

24
25
26

Anda mungkin juga menyukai