DIAJUKAN OLEH:
I MADE DIVAYANA VEDANANTA
2001011
Disusun Oleh:
I MADE DIVAYANA VEDANANTA
2001011
Menyetujui
Ditetapkan di : Tabanan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kertas Kerja Wajib yang berjudul “PERANCANGAN KAMERA ROBOTIK
NIRKABEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMERIKSAAN BAGIAN BAWAH
KENDARAAN BERMOTOR DI SEKSI PENGUJIAN TANDES KOTA
SURABAYA” .Penyelesaian Kertas Kerja Wajib ini tidak terlepas dari dukungan,
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Efendhi Prih Raharjo, S.T., S.Si.T., M.T selaku Direktur Politeknik
Transportasi Darat Bali;
2. Bapak Adrian Pradana, A.Ma PKB, S.T, M.Si Selaku Ketua Program Studi
Diploma III Teknologi Otomotif;
3. Bapak Surya Aji Ermanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I;
4. Bapak Rahmat Ahmad, S.Pd, M.T. selaku Dosen Pembimbing II;
5. Bapak Tundjung Iswandaru, ST., MM. selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota
Surabaya;
6. Bapak Judha Hati Utomo, A.Ma. PKB., SE., MM. Selaku Sub Koordinator
Pengujian Kendaraan Bermoto
7. Seluruh pegawai Unit Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Kota Surabaya
atas ilmu yang telah diberikan dan diajarkan di kantor dan lapangan;
8. Rekan-rekan Taruna/i Diploma III Teknologi Otomotif angkatan I;
9. Serta Kedua orang tua yang senantiasa mendukung dan selalu mendoakan
penulis;
iii
Penulis berharap adanya masukan saran dan kritik terhadap Kertas Kerja
Wajib ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 24 Juni 2023
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Nano .....................................................................11
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 12
Tabel 3. 1 Pertanyaan Pre Test .............................................................................. 15
Tabel 3. 2 Pertanyaan Post Test ............................................................................ 16
Tabel 3. 3 Skor Jawaban ....................................................................................... 16
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Peta Lokasi Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes DISHUB
Kota Surabaya ......................................................................................................... 5
Gambar 2. 1 wireless kamera Visuo XS809HW ................................................... 9
Gambar 2. 2 Arduino Nano.................................................................................. 10
Gambar 2. 3 Transmiter dan Reciever NRF24 .....................................................11
Gambar 3. 1 Bagan alir penelitian ....................................................................... 19
Gambar 3. 2 Rancangan alat wireless kamera otomatis ...................................... 19
Gambar 3. 3 Wiring diagram Remote Control .................................................... 20
Gambar 3. 4 Wiring diagram alat penggerak kamera otomatis ........................... 20
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi mengakibatkan banyak aktivitas manusia
sudah dimudahkan, terutama pada teknologi informasi yang sebagian besar
sudah mempermudah pekerjaan manusia. Sekarang ini teknologi informasi
sudah mengalami perkembangan yang dapat membuat pekerjaan menjadi
lebih efisien dan efektif, sehingga berbagai bidang pekerjaan telah
mengadopsi teknologi tersebut untuk mempermudah aktivitas pelakunya,
seperti pada bidang Pendidikan, perdagangan, industri, pelayanan,
transportasi dan lainnya telah menggunakan teknologi digital berbasis
komputerisasi(Danuri, 2019). Teknologi dapat Menciptakan sebuah
pelayanan yang lebih baik.
Segala pelayanan yang berhubungan atas pemenuhan barang, jasa,
maupun kegiatan administratif di lingkup pemerintahan dan
pelaksanaannya telah diatur sesuai dengan yang tercantum pada peraturan
perundang - undangan yang berlaku dinamakan dengan pelayanan
publik(Haqie dkk., 2020). Salah satu contoh pelayanan publik yang berada
di bawah naungan Pemerintah Daerah yaitu Pengujian Kendaraan
Bermotor. Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 tahun
2021 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor. Dalam Pengujian Kendaraan
Bermotor dilakukan pemeriksaan persyaratan teknis serta laik jalan
terhadap komponen - komponen kendaraan baik yang terletak pada
kendaraan bermotor, kereta gandeng, maupun kereta tempelan (Peraturan
Pemerintah No.55 Tahun 2012 tentang Kendaraan). Pemeriksaan
Persyaratan Teknis dapat dilakukan secara visual dan manual dengan atau
tanpa peralatan uji untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan
persyaratan teknis kendaraan bermotor. Salah satu pemeriksaan teknis yang
dilakukan untuk menguji kondisi, posisi, dan fungsi pemasangan
komponen-komponen bagian bawah kendaraan bermotor maka dilakukan
pemeriksaan bagian bawah kendaraan atau sering disebut dengan
1
pemeriksaan bagian bawah kendaraan melalui uji kolong dengan cara
penguji akan memeriksa kendaraan melalui kolong uji dibawah kendaraan.
Pada pemeriksaan bagian bawah kendaraan tersebut memiliki
dampak burk bagi penguji yang melakukan pengujian. Dampak buruk
tersebut akan berdampak pada kesehatan dan keselamatan terhadap
pengujinya sendiri dimana akan terpapar langsung hasil emisi gas buang dan
hawa panas mesin dari kendaraan yang berada diatasnya. Seksi Pengujian
Sarana Tandes dikhususkan untuk kendaraan bermotor dengan JBB lebih
dari 3500 Kg, hal ini menyebabkan seluruh KBWU yang dimiliki oleh
Pengujian Sarana Tandes bermesin diesel atau berbahan bakar solar. Pada
lorong uji yang sempit dengan sirkulasi yang kurang baik Pada seksi
Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes memiliki Kendaraan Bermotor
Wajib Uji atau KBWU yang melaksanakan Uji Berkala perharinya cukup
banyak yaitu bisa mencapai 250-300 kendaraan sehingga ketika pelayanan
pengujian dilakukan antrian loket penerimaan hasil uji bisa merembet
hingga lajur pengujian dan kendaraan akan berhenti diatas uji kolong.
Penulis melihat hal tersebut sangat berbahaya untuk kesehatan pengujinya
akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan pengujinya terutama
pada sistem pernapasan.
Ketika dilaksanakan pemeriksaan bagian bawah kendaraan maka
Pemilik kendaraan tidak bisa melihat secara langsung kondisi bagian bawah
kendaraannya, jika ada kerusakan pada bagian bawah kendaraan maka
penguji akan meminta pengemudi untuk turun ke kolong uji melihat kondisi
kendaraannya, Sehingga hal tersebut kurang efektif dan efisien pada saat
pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor. Disamping itu kondisi
lorong pada uji kolong tersebut kurang memungkinkan dikarenakan
kedalaman lorong uji hanya sekitar 1,5 meter jadi sedikit menyulitkan bagi
penguji yang memiliki tinggi 165cm keatas, dan pada kolong uji terdapat
genangan air akibat adanya rembesan air dari air tanahnya, Sehingga
Penguji sedikit sulit untuk turun langsung ke kolong uji. Oleh karena itu
penulis ingin memberikan sebuah inovasi baru untuk membantu penguji
2
dalam melakukan pemeriksaan bagian bawah kendaraan bermotor sekaligus
memberikan transparansi kepada pemilik kendaraan dengan menggunakan
kamera nirkabel agar lebih efektif dalam memberikan hasil pemeriksaan
bagian bawah kendaraan dan meminimalisir tingkat risiko keselamatan dan
kesehatan penguji.
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas penulis melakukan
sebuah penelitian untuk pemenuhan Kertas Kerja Wajib dengan judul
“Perancangan Kamera Robotik Nirkabel Sebagai Alat Bantu
Pemeriksaan Bagian Bawah Kendaraan Bermotor Di Seksi Pengujian
Tandes”. Alat ini nantinya diharapkan bisa menjadi solusi dalam
memecahkan permasalahan pada proses pemeriksaan bagian bawah
kendaraan yang memanfaatkan teknologi kamera nirkabel dan dapat
digunakan secara mudah oleh penguji.
3
3. Studi kasus pada kolong uji pemeriksaan bagian bawah kendaraan
Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes Kota Surabaya.
I.4 Tujuan
Adapun Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penulisan Kertas Kerja
Wajib agar Penelitian tersebut memiliki manfaat meliputi :
1. Memanfaatkan Teknologi robotik sebagai alat bantu untuk memudahkan
penguji dalam proses pemeriksaan bagian bawah kendaraan dalam
proses pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan alat tersebut dalam membantu dan
meringankan tugas penguji sesuai dengan permasalahan yang ada.
3. Mengetahui cara kerja alat tersebut beserta perannya dalam membantu
penguji pada Pemeriksaan bagian bawah kendaraan.
4. Mengetahui seberapa jelas dokumentasi yang dihasilkan oleh kamera
tersebut.
4
Bagi masyarakat yang menerima layanan di bidang Pengujian Kendaraan
Bermotor Output penelitian ini dapat menjadi peningkatan transparansi
hasi pemeriksaan bagian bawah kendaraan berupa hasil dokumentasi.
5
penggunaan alat tersebut juga akan ditampilkan dengan membandingkan
antara data pemeriksaan tanpa menggunakan alat bantu kamera robotik
nirkabel dengan data pemeriksaan menggunakan alat kamera robotik
nirkabel.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
pemeriksaan persyaratan teknis. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2021. Pengujian
persyaratan teknis diatur dalam pasal 10 dan 11 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 19 Tahun 2021:
1. Pengujian persyaratan teknis merupakan kegiatan pengujian dengan
atau tanpa peralatan uji untuk memastikan pemenuhan terhadap
ketentuan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor
2. Pengujian persyaratan teknis terdiri atas susunan, perlengkapan,
ukuran, rumah-rumah, dan rancangan teknis kendaraan bermotor sesuai
dengan peruntukannya yang dilakukan melalui pengujian secara visual
dan manual.
Pemeriksaan Persyaratan teknis dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu pemeriksaan identitas, Pemeriksaan bagian atas kendaraan, dan
pemeriksaan bagian bawah kendaraan. Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan adalah pemeriksaan seluruh komponen yang bisa terlihat dari
bagian bawah kendaraan. Pemeriksaan bagian bawah kendaraan biasa
dilaksanakan pada kolong uji. Prosedur tahap pengujian ini menjelaskan
langkah-langkah untuk mengetahui kondisi, Posisi dan Fungsi semua
komponen kendaraan bermotor yang dapat terlihat di bagian bawah
kendaraan sesuai dengan Persyaratan Teknis. Berikut Tahapan dalam
melakukan Pemeriksaan Bagian Bawah kendaraan:
a. Alat Uji
1) Ply detector dan Perangkat Pemeriksaan Kendaraan Bermotor
Bagian Bawah (kamera, microphone, sound, dan layar monitor
beserta perangkatnya).
2) Air kompressor dihidupkan (dalam keadaan siap pakai).
3) Wheel Stopper disiapkan untuk mengganjal roda.
b. Kendaraan Uji
1) Kendaraan disiapkan di atas lorong uji dengan sumbu pertama
menginjak tepat di atas plat ply detector.
8
2) Untuk bahan masukan agar dicatat hasil pengujian dan pemeriksaan
kendaraan baik maka kendaraan harus dalam keadaan bersih.
3) Pengujian sistem ini hanya untuk memeriksa komponen dari bawah
kendaraan.
c. Cara menguji :
1) Tempatkan kendaraan diatas lorong uji.
2) Letakkan sumbu depan diatas plat ply detector.
3) Jalankan ply detector ke arah depan belakang, samping kanan kiri,
dll.
4) Perhatikan keausan pada sambungan komponen ketika plat ply
detector digerakkan.
5) Lihat keseluruhan bagian bawah kendaraan tentang kondisi, fungsi
dan posisi pada tiap komponen.
6) Perhatikan keausan, kebengkokan, karat, patah, dan kebocoran pada
komponen.
7) Catat hasil pemeriksaan.
9
terdiri dari dua bagian yaitu kamera yang dilengkapi dengan komponen
yang dapat mengeluarkan sinyal wifi dan Smartphone yang menangkap
sinyal wifi tersebut. Kamera akan merekam video dan mengirimkannya
secara nirkabel melalui jaringan wifi yang terhubung dengan monitor atau
perekam video.
Keuntungan dari menggunakan kamera nirkabel adalah
kemudahan instalasi dan penggunaannya tidak perlu menggunakan kabel.
Kamera nirkabel bisa dipasang dengan mudah di tempat-tempat yang sulit
dijangkau oleh kabel, serta penggunaan kamera nirkabel juga
memungkinkan pengguna untuk memantau video secara real-time dari jarak
jauh melalui koneksi internet(Dafa, 2023). Secara umum, kamera nirkabel
adalah teknologi yang sangat berguna untuk keperluan pengawasan dan
keamanan. Namun, pengguna harus mempertimbangkan keamanan dan
kualitas sinyal saat memilih dan menggunakan kamera nirkabel.
10
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Nano
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Flash Memory 32 KB of which 2 KB used by bootloader
SRAM 2 KB
Clock Speed 16 MHz
Analog IN Pins 8
DC Current per I/O Pins 40 mA (I/O Pins)
Input Voltage 7-12V
Digital I/O Pins 22 (6 of which are PWM)
PWM Output 6
Power Consumption 19 mA
PCB Size 18 x 45 mm
Weight 7g
11
Remote control terdiri dari dua bagian, yaitu bagian transmitter dan
bagian receiver. Bagian transitter berfungsi untuk mengirimkan data
informasi perintah, sedangkan bagian receiver berfungsi untuk menerima
data informasi untuk diteruskan ke mikrokontroler. Remot control
berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi 2 tipe yaitu ada yang
menggunakan inframerah (infrared = IR), dan
frekuensi radio (radio frequency = RF). Namun untuk peralatan elektronik
seperti robot menggunakan jenis RF.
12
NO JUDUL PENELITI METODE HASIL PENELITIAN
PENELITIAN & TAHUN PENELITIAN
2 Pemeriksaan Kadek Rai Metode action hasil pengembangan alat
Bagian Bawah Arya research bantu pemeriksaan bagian
Kendaraan Mahardika bawah kendaraan
Bermotor (2019) menunjukan bahwa alat ini
Mengunakan dapat digunakan dengan
Action Cam baik, adanya perbedaan
Sebagai Alat waktu pemeriksaan
Bantu Pada Upt sehingga menjadi lebih
Pengelola cepat dan memberi hasil
Prasarana dokumentasi pada
Perhubungan pemeriksaan bagian bawah
Kota Malang kendaraan, lebih
transparan, serta
memberika kepuasan bagi
pemilik kendaraan.
3 Nilai Guna IP Siti Metode penelitian ini
Webcam Shofiah, Tri pendekatan menggunakan metode
Sebagai Alat Griyo Arti, deskriptif pendekatan deskriptif
Bantu dan kualitatif. kualitatif. proses
Pemeriksaan Gunawan pemberian informasi
Bawah Kolong (2022) kerusakan dapat dilakukan
Kendaraan secara audio visual oleh
Bermotor penguji dan pemilik
kendaraan dapat melihat
dari monitor tanpa perlu
turun ke bawah kolong
kendaraan. Alat tersebut
juga dapat mempersingkat
13
NO JUDUL PENELITI METODE HASIL PENELITIAN
PENELITIAN & TAHUN PENELITIAN
waktu pemeriksaan dan
memberikan transparansi
hasil pemeriksaan bagian
bawah kendaraan melalui
layar monitor yang
tersedia.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner, kuesioner
yang diberikan yaitu pre test dan post test. Untuk mengetahui penigkatan
sebelum menggunakan wiereless kamera otomatis dan setelah
menggunakannya. Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner atau angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah jenis
kuesioner tertutup, dimana jenis kuesioner ini hanya meminta responden
untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap benar, jadi tidak
memberikan jawaban berupa uraian atau penjelasan. Berikut merupakan
kuesionernya yang akan digunakan untuk mengukur nilai guna alat tersebut.
a. Pre Test (kuesioner sebelum menggunakan alat)
Tabel 3. 1 Pertanyaan Pre Test
Keterangan Jawaban
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1 Apakah Pemeriksaan bagian bawah kendaraan
dilakukan dengan prosedur yang sama untuk
setiap kendaraan uji ?
2 Apakah pelaksanaan Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan aman terhadap kesehatan dan
keselamatan penguji?
3 Apakah proses Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan sudah berjalan secara optimal?
4 Apakah Pemeriksaan bagian bawah kendaraan
dilakukan bisa dilakukan secara detail untuk
setiap kendaraan?
5 Apakah Saat kondisi kolong uji terdapat
genangan air dilakukan pemeriksaan bagian
bawah kendaraan dengan optimal ?
15
b. Post Test (kuesioner sesudah menggunakan alat)
Tabel 3. 2 Pertanyaan Post Test
Keterangan Jawaban
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1 Apakah alat bantu pemeriksaan bagian bawah
tersebut dapat dengan mudah digunakan oleh
pengguna (Penguji)
2 Apakah alat tersebut dapat mengurangi paparan
gas buang kendaraan bermotor yang dialami
penguji di kolong uji?
3 Apakah alat tersebut dapat membantu Penguji
dalam melakukan Pemeriksaan bagian bawah
kendaraan yang lebih optimal?
4 Apakah alat tersebut dapat mempercepat kinerja
petugas dalam melaksanakan pemeriksaan
bagian bawah kendaraan
5 Apakah alat bantu tersebut dapat bekerja ketika
kolong uji terdapat genangan air?
Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
16
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Sumber: (Sugiyono,2012)
d. Skor ideal
Skor ideal merupakan nilai yang akan digunakan untuk
menentukan sekala perhitungan dari jumlah seluruh jawaban. Untuk
menghitung jumlah skor ideal dari seluruh item, akan digunakan rumus
sebagai berikut:
Skor Kriterium = Nilai Skala x Jumlah Responden
17
1. Mulai
Penelitian mulai dilaksanakan di lokasi dengan diawali mencari
permasalahan yang ada di lapangan.
2. Identifikasi masalah
Tahap pertama dalam melakukan penelitian yaitu dengan
mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan. Dan dari permasalahn
tersebut dicarikan jalan keluarnya dengan memikirkan ide yang dapat
dilakukan untuk mengatasi Permasalahan tersebut.
3. Perancangan alat
Dari permasalahan yang ditemukan peneliti mempunyai ide untuk
membuat sebuah alat yang dapat mengatasi permasalahan tersebut,
Sehingga dibuatlah sebuah rancangan alat yang mampu untuk
mengatasi permasalahn tersebut mulai dari memikirkan bahan sampai
dengan cara kerja alat tersebut agar nantinya dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan dari permasalahan ini
4. Pembuatan Sistem Berdasarkan Hasil Perancangan
Jika perancangan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan, maka peneliti akan melanjutkan ke tahapan
pembuatan alat atau sistem yang akan digunakan. Mulai diri
menyiapkan alat dan bahan, merancang bentuk alat sesuai dengan
rancangan yang sudah dibuat, lalu membuat sebuah program untuk alat
tersebut dapat bekerja hingga alat tersebut dapat bekerja dan dilakukan
uji coba.
5. Pengujian Kinerja Alat
Pengujian kinerja alat disini dilakukan dengan cara penguji kendaraan
bermotor akan menggunakan alat tersebut pada proses pengujian bagian
bawah kendaraan sembari memberikan masukan dan meminta
tanggapan pengguna alat apakah alat tersebut sudah mampu mengatasi
permasalahan yang terdapat di lapangan.
6. Kesimpulan dan Saran
18
Setelah alat tersebut lulus uji atau dianggap mampu bekerja untuk
mengatasi sebuah masalah maka dibuatlahkesimpulan dari penelitian
tersebut dan disertakan dengan saran dan masukan dari penggunaan alat
tersebut di lapangan.
7. Penelitian Selesai
19
Supaya Dapat bergerak maju dan mundur maka dipasngkan roda sebanyak
4 buah sekaligus menopang keseimbangannya serta ditambahkan motor
servo yang berfungsi untuk menggerakkan kamera kekanan dan kekiri.
Keempat roda tersebut akan berjalan pada Celah yang terdapat pada dinding
lorong uji didekat lampu penerangan lorong uji.
20
III.5 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Studi Pustaka
2 Pengumpulan referensi
3 Observesi kondisi lapangan
4 Perancangan alat
5 Penyusunan proposal
6 Seminar Proposal
7 Pembuatan alat dan sistem
8 Percobaan penggunaan alat
9 Pengambilan data kuesioner
10 Pengolahan data
11 Penyusunan hasil
12 Sidang KKW/Tugas Akhir
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Sugiyono (2018) ‘Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.’, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung.
23
LAMPIRAN
24
25
26