Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KERJA PRAKTEK

REBUILD DRIFTER RD 314

PT SANDVIK SMC

LIGHT INDUSTIAL PARK

Disusun oleh:

Nikson Abraham

165214023

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
“REBUILD DRIFTER”

Disusun oleh :
Nikson Abraham
165214023

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Kerja Praktek


Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma

Timika, 20 Februari 2020

Dosen Pembimbing Kerja Praktek Kepala Prodi Teknik Mesin

Doddy Purwadianto, S.T, M.T Budi Setyahandana, M.T

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan kasih dan berkat-Nya sehingga penulis dapat mengikuti
kerja praktek dan juga berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam
menyelesaian penyusunan laporan kerja praktek ini.
Penyusunan Laporan kerja praktek ini dimaksud untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa di dalam
penyusunan Laporan Kerja Praktek ini telah mendapat bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada HRD SANDVIK Kuala-Kencana, Rammer Crew, Axle Crew, Cylinder
Crew, Transmission Crew, Drifter Crew, Unit Crew, Chesya Hana Sersermudy S.Si,
dan Keluarga yang saya cintai sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini
terdapat banyak kekurangan, segala kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan penelitian di masa mendatang. Akhir kata, semoga
Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat dan dapat digunakan semua pihak yang
membutuhkan.

Timika, 20 Februari 2020


Penulis

Nikson Abraham
165214023

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN. .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR. ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI. ..................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... 2
1.4 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.5 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 3
1.6 Metode Pengolahan Data. ............................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Sejarah Perusahaan....................................................................................... 4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan. ............................................................................ 7

BAB 3 REBUILD DRIFTER HL 300 PADA UNIT GETMAN COMMANDO


3.1 Pendahuluan. ............................................................................................... 13
3.2 Deskripsi Kegiatan Rebuild .................................................................... 16
3.3 Proses Rebuild “DRIFTER HL 300 COMMANDO” .................................. 18
3.3.1 proses Rebuild drifter pada tahap disassemble
atau striping .............................................................................. 21
3.3.2 Rebuild pada drifter HL 300 pada tahap perakitan (assembly 39

3.4 Metode testing drifter setelah Assembly........................................................64

iv
BAB IV BAGIAN FOTO KEGIATAN di PT SANDVIK
4.1 Drifter HL 300 dipersiapkan untuk tahap stripping ......................................66
4.2 Komponen yang akan diinstalasi..................................................................66
4.3 Korosi yang terjadi pada komponen..............................................................67
4.4 Drifter HL 300 yang akan di stripping dan disassembly ...............................67
4.5 komponen yang terkena korosi ....................................................................68
4.6 komponen yang terkena korosi dan akan diinspeksi .....................................68
4.7 Karyawan SANDVIK ...................................................................................69
4.8 Drifter akan dikirim ke werehouse atau tahap send to logistic .....................69

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan. .................................................................................................. 34
5.2 Saran. ............................................................................................................. 34

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berjuang keras untuk menjadikan Indonesia
menjadi negara yang berkembang dengan meningkatkan pembangunan dalam
berbagai bidang, terutama sektor industri dan ekonomi terpadu melalui peningkatan
keterikatan antara sektor industri dengan sektor ekonomi, caranya dengan melalui
penanaman modal dan penyebaran pembangunan industri. Dengan demikian
perkembangan industri khususnya alat berat sudah sangat pesat kemajuannya,
berbagai produk-produk dengan banyak design yang dikeluarkan oleh produsen-
produsen telah merambah ke berbagai penjuru dunia, khususnya Indonesia. Indonesia
sebagai negara berkembang yang sedang mengembangkan sumber daya alam sebagai
kekayaannya di segala bidang salah satunya adalah pertambangan, dimana jelas
kegiatan pertambangan sangat membutuhkan alat berat guna membantu pengerjaan
yang berat yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, seperti konstruksi bangunan,
gedung, galian, dan proyek-proyek yang membutuhkan alat berat. Banyak jenis alat
berat yang sering di gunakan baik dalam pembangunan, transportasi, pelabuhan,
maupun pertambangan. Contoh unit alat berat yang sering di gunakan adalah
bulldozer, wheel loader, exavator, motor grader dan dump truck. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa keberadaan industri alat berat merupakan sumbangan nyata bagi
peningkatan sumber ekonomi.
Menyadari pentingnya industri alat berat maka PT SANDVIK SMC hadir di
Indonesia yang bercabang di Timika,Papua sebagai mitra kerja PT FREEPORT
INDONESIA dengan memproduksi unit alat berat untuk kegiatan operasional
pertambangan bawah tanah (UNDERGROUND), selain itu bertujuan untuk
berpartisipasi dalam mendukung suksesnya pembangunan nasional yang
diprogramkan pemerintah. Kerja praktek ini sendiri dilakukan di PT SANDVIK SMC
kompleks Light Industrial Park yang terletak di Kabupatem Mimika. Dalam

1
pelaksanaan Kerja Praktek ini, Penulis diberi kesempatan melalui pertimbangan latar
belakang studi yang diambil oleh penulis yaitu :
Mechanical Engineering untuk melakukan Kerja Praktek di Workshop LIP dan
bergabung dengan Axle crew khususnya rebuild Axle Component on Unit GETMAN
A64 guna peningkatan kerja unit GETMAN dan mendukung kegiatan operasional
pertambangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan praktek kerja ini
adalah :
a. Bagian-bagian utama pada Rear Axle Carraro pada unit GETMAN A6
Crane
b. Bagaimana Cara kerja mendasar pada Axle
c. Bagaimana proses Rebuild Rear Axle pada unit GETMAN A6 Crane
d. Bagaimana mengatasi kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada
komponen Axle Carraro

1.3 Batasan Masalah


Agar dalam pembahasan tidak menyimpang dari lingkup permasalahan, maka
dalam hal ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
a. Proses rebuild axle pada unit GETMAN A64 yang ditinjau dari jam
operasional unit dan inspeksi kondisi komponen pada Axle setelah
proses stripping tanpa meninjau penyebab yang terjadi secara
terperinci.
b. Membahas cara kerja dan komponen Axle pada unit GETMAN A64

1.4 Tujuan
Tujuan kerja praktek adalah untuk menerjunkan mahasiswa ke dunia kerja
yang sesungguhnya yaitu di dunia industri/perusahaan sesuai pilihan mahasiswa.
Mahasiswa yang berhak kerja praktek adalah mahasiswa yang telah menempuh

2
minimal 110 sks. Mahasiwa diwajibkan berada di industry selama 2 bulan untuk
belajar bekerja di industri/perusahaan dan mendapatkan tugas, arahan serta
bimbingan dari pihak industri. Laporan kerja praktek yang telah dibuat
mahasiswa kemudian dipresentasikan dihadapan para mahasiswa lain termasuk
adik angkatan yang akan bekerja praktek.

1.5 Waktu dan Tempat


Waktu/tanggal : 20 Juni 2019 – 23 Agustus 2019
Tempat : PT SANDVIK SMC, Kuala Kencana, Light Industrial Park,
Timika, Papua, Indonesia 99920

1.6 Metode Pengolahan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam kerja praktek ini
adalah :
1. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara
langsung dilokasi kerja praktek mengenai objek kerja praktek yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran serta data secara akurat.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab dengan narasumber,
baik pembimbing kerja praktek maupun staf lapangan yang kompeten dal
am bidang tersebut.
3. Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan mempelajari literatur berupa jurnal
perusahaan, petunjuk kerja alat di data sheet, diagram alir, buku-
buku perpustakaan baik dari perusahaan maupun dari kampus.
4. Konsultasi
Metode ini dilakukan dalam bentuk kepada pembimbing lapangan dan
sumberlain untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan.

3
BAB Ⅱ
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan

PT.SANDVIK SMC adalah perusahaan MULTINASIONAL yang berasal


dari Negara Swedia. Sandvik pertama kali didirikan pada tahun 1862 di kota
Sandviken, Swedia. Dan pada tahun 1998, untuk pertama kalinya PT.SANDVIK
SMC masih menggunakan nama PT.PROK. Dikarenakan makin besarnya
perkembangan dan makin luasnya pemasaran produk yang di miliki PT.PROK
saat itu, maka kemudian PT.PROK dikembangkan dan namanya di ubah
menjadi PT.SANDVIK SMC seperti yang kita kenal sampai saat ini.
Pengembangan perusahaan ini dimaksudkan agar pengaturan pekerjaan jadi lebih
mudah dan koordinasi antar pemimpin lebih cepat dan efisien. Selain itu ada pula
beberapa departemen pada PT.SANDVIK SMC adalah sebagai berikut :
1. SANDVIK SMH (SANDVIK MATERIAL HANDLING)
2. TAMROK
3. PROK INDONESIA
4. DRILL TECH MISSION
5. SANDVIK COROMANT
Sandvik Grup melakukan operasi dalam waktu lima area bisnis yaitu
Sandvik Konstruksi, Sandvik Machining Solusi, Bahan Sandvik Teknologi,
Sandvik Pertambangan dan Sandvik Venture dengan tanggung jawab untuk
penelitian dan pengembangan produksi dan penjualan produk masing-masing.
Sandvik adalah teknologi tinggi, kelompok rekayasa dengan produk canggih dan
posisi terkemuka dunia dalam bidang yang dipilih. Kegiatan bisnis di seluruh
dunia dilakukan melalui perwakilan di lebih dari 130 negara. Operasi Sandvik

4
didasarkan pada keahlian yang unik dalam teknologi bahan dan wawasan yang
luas ke dalam proses pelanggan. Kombinasi ini telah memberikan posisi
terkemuka dunia di daerah terpilih alat untuk memotong logam, peralatan dan
alat-alat untuk industri pertambangan dan konstruksi, bahan stainless, paduan
khusus, logam dan bahan tahan keramik serta sistem proses.
Pada awal 1860-an, berbagai produk termasuk Bor Baja untuk batu
pengeboran. Daftar Perusahaan di Bursa Efek Stockholm berlangsung di 1901.
Pembuatan stainless steel dimulai pada 1921 dan disemen karbida pada tahun
1942. Produksi alat disemen karbida dimulai pada tahun 1950 di Gimo, Swedia.
Selama tahun 1960, program investasi yang komprehensif dilakukan di pabrik
utama di Sandviken. Pada tahun 1972, nama Perusahaan diubah menjadi Sandvik
AB, dan pada tahun 1984, sebuah organisasi desentralisasi diperkenalkan,
dengan induk perusahaan, area bisnis yang terpisah, perusahaan daerah dan
perusahaan jasa.
Selain pertumbuhan organik, ekspansi Sandvik juga telah melibatkan
serangkaian akuisisi perusahaan selama bertahun-tahun. Contoh terbaru termasuk
Kanthal, yang memproduksi logam dan ketahanan keramik bahan, dan Tamrock,
produsen asal Finlandia mesin batu penggalian yang keduanya diperoleh pada
tahun 1997.

Pada tahun 1999, area bisnis Gergaji dan Alat divestasi dan operasi Sandvik
terkonsentrasi pada tiga bidang utama: Tooling, Pertambangan dan Konstruksi
dan Baja Khusus. Sejak 1 Januari 2012 ada lima bidang usaha, yaitu: Sandvik
Mining, Sandvik Machining Solusi, Bahan Sandvik Teknologi, Sandvik
Konstruksi dan Sandvik Ventur.

Sebagai perusahaan multinasional, tentu saja PT.SANDVIK SMC memiliki


berbagai cabang perusahaan di berbagai belahan dunia. Dan untuk di Indonesia
sendiri PT.SANDIK SMC memiliki beberapa cabang di beberapa daerah
Indonesia seperti Jakarta, Samarinda, dan Timika Papua. Dan untuk di Timika

5
saja PT.SANDVIK SMC memiliki 2 cabang perusahaan yaitu di : LIP Kuala
Kencana (Low Land) dan di Tembagapura (High land).

Sesuai dengan namanya PT.Sandvik SMC (Sandvik Mining and


Construction). Perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan dan
bidang pembuatan, perbaikan, maupun pemeliharaan alat-alat pertambangan.

Sebagai perusahaan besar Sandvik juga memiliki pabrik sendiri yang tentu
saja memproduksi alat-alat pertambangan yg baerada di Australia. Di Indonesia
khususnya Timika Papua PT.SANDVIK SMC bekerja sama dengan
PT.FREEPORT INDONESIA. PT.SANDVIK SMC berperan sebagai kontraktor
PT.FREEPORT INDONESIA yang merupakan Tuan ruma, dikarenakan usaha
pengolahan pertambangan yang dimiliki FREEPORT itu sendiri. Dalam kerja
sama tersebut PT.SANDVIK SMC bertindak sebagai Suplier Unit-unit, Part-part
Unit, dan Mining Equipment yang akan dipergunakan dalam proses pengerjaan
pertambangan PT.FREEPORT, khususnya tambang bawa tanah (Undergroud
Mining). Selain menyediakan unit-unit dan mining equpment baru.
PT.SANDVIK SMC juga menyediakan Jasa Maintenance dan Service/Repair
bagi unit-unit dan Part/Component unit yang memiliki kerusakan dan tidak
memenuhi SOP (Standard Operating Procedure) untuk digunakan. Karena
Sandvik memiliki dua cabang perusahaan di Timika maka Unit maupun
Part/Componen yang tidak bisa diperbaiki di tembagapura maka Unit maupun
Part tersebut dibawa ke LIP Kuala untuk diperbaiki. Hal itu dikarenakan ukuran
Workshop (bengkel) Sandvik di LIP jauh lebih besar dan memiliki lebih banyak
mechanic.

6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi begitu pula dengan PT SANDVIK
SMC pun memiliki visi dan misi yaitu :

Visi perusahaan
Sandvik merupakan pilihan mitra dalam memberikan solusi bagi
pelanggan, dalam usahanya untuk meningkatkan produktifitas secara terus
menerus dan kinerja melampaui sasaran yang di tentukan.

Misi perusahaan

Dengan memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam industri


pertambangan dan kontruksi tetap guna, Sandvik memberikan solusi
peralatan, perlengkapan, dan pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya.
Dalam hal ini, Sandvik harus berlomba dalam persaingan ekonomi untuk
memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Sandvik harus menjalani
kerja sama yang baik dan menjadi perusahaan pilihan dalam persaingan
ekonomi untuk memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai