Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

TUNE-UP MESIN BENSIN KONVERSIONAL/KARBURATOR


DI BENGEKEL MOBIL TUNGGAL PUTRA

Di susun oleh:
NAMA : NAYAKA KAFKA LAZUAR

NIS : 224198

KELAS : XI TKRO 6

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA


TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMK BHAKTI PRAJA ADIWERNA
TAHUN 2023/2004
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan tanggal 24 juli 2023 s.d 2 Desember
2023
Disusun oleh:

Nama : Nayaka Kafka Lazuar


NIS : 224198
Kelas : XI TKRO 6
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Progam Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Judul Laporan : Tune-Up Mesin Bensin Konversional/Karburator

Ditulis sebagai syarat kenaikan kelas dan mengikuti Ujian Nasional

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing

Pada Tanggal : ....................................................................................................

Menyetujui,

Guru Pembimbing I, Guru Pembimbing II,

Ahmad Rifqi Ghifari S.Pd Muhamad Syolahudin Nasor


NIPY.850 022 024 NIPY.850 017 648

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan tanggal 24 Juli 2023 s.d 2Desember 2023
Disusun oleh:

Nama : Nayaka Kafka Lazuar


NIS : 224198
Kelas : XI TKRO 6
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Progam Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Judul Laporan : Tune-Up Mesin Bensin Konversional/Karburator

Telah diajukan dan disahkan pada

Hari :........................................................

Tanggal :........................................................

Menyetujui,
Penguji, Kaprogdi TKRO

Muhammad Rizkal,ST Didit Irawan, S.T


NIPY. 850 018 684 NIPY.850 130 880

Mengetahui,
Kepala Sekolah,SMK Bhakti Praja Adiwerna,

Erfan Suparmono, S.Pd, MA.


NIPY. 850 980
ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkah,
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Industri DiBengkel Mobil “Tunggal Putra”. ini dibuat berdasarkan kegiatan- kegiatan
yang dilaksanakan siswa selama berada di Industri Dunia Kerja. Laporan ini disusun
sebagai pertanggungjawaban siswa selama prakerin dan berfungsi sebagai acuan dalam
ujian yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan praktik di Industri Dunia Kerja.

Pelaksanaan Prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan dan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

1. Bapak Erfan Suparmono, S.Pd, MA, selaku Kepala Sekolah SMK Bhakti Praja
Adiwerna
2. Bapak Didit Irawan , S.T selaku Ketua Program Keahlian TKRO
3. Bapak Joko selaku Pimpinan Bengkel mobil Tunggal puta
4. Bapak Ahmad Rifqi Ghifari selaku guru pembimbing 1 selama Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri
5. Bapak M.Sholahudin Nasor selaku guru pembimbing 2 selama Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri
6. Bapak Joko selaku pembimbing pada Bengkel Mobil tunggal putra
7. Seluruh staff dan karyawan Bengkel Mobil Tunggal Putra
8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Bhakti Praja Adiwerna
9. Seluruh Karyawan SMK Bhakti Praja Adiwerna
10. Orang tua tercinta serta teman-teman yang selalu memberikan dukungan penulis baik
secara moril maupun materil hingga terselesainya laporan Praktik Kerja Industri
ini.Penulis menyadariakan kekurangan dalam pembuatan laporan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya
laporan ini di masa mendatang Akhir kata penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Adiwerna, Juli 2023

(NAYAKA KAFKA LAZUAR)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………........................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................


A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan Praktik Industri............................................................................
C. Manfaat Praktik Industri.........................................................................

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN .......................................


A.Sejarah Singkat Bengkel Tunggal Putra……………………………………………….
B.Struktur Organisasi Perusahaan Bengkel Tunggal Putra.........................
C. Kedududkan dan Letak Perusahaan .....................................................
D.Prosedur Pelayanan Perusahaan Bengkel Tunggal Putra………………….…

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK ..........................................


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik .................................................
B. Bahan dan alat Tune-up Mesin Bensin Konversional/Karbutator………...
C. Pokok Pembahasan Tune Up Mesin Bensin Konversional/Karburator....
D.Faktor pendukung dan penghambat selama praktek……………

BAB IV PENUTUP ………………..............................................................


A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampak Depan Bengkel Mobil Tunggal Putra
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bengkel Mobil Tunggal Putra
Gambar 3.1 Kunci Pas
Gambar 3.2 Kunci Ring
Gambar 3.3 Obeng Min & Plus
Gambar 3.4 Kunci Shock
Gambar 3.5 Kunci Kombinasi
Gambar 3.6 Kunci Busi
Gambar 3.7 Kunci T
Gambar 3.8 Nampan
Gambar 3.9 Kunci Momen
Gambar 3.10 Feeler Gauge
Gambar 3.11 Multimeter
Gambar 3.12 Sikat Baja
Gambar 3.13 Kompresor
Gambar 3.14 Ratchet
Gambar 3.15 Pemeriksaan Air Radiator
Gambar 3.16 Pemeriksaan Reservoir Tank
Gambar 3.17 Pemeriksaan Tutup Radiator
Gambar 3.18 Pemeriksaan Oli Pelumas
Gambar 3.19 Jenis Oli Pelumas
Gambar 3.20 Pemeriksaan Kondisi Visual Mesin
Gambar 3.21 Menghidupkan Mesin
Gambar 3.22 Contoh Warna Asap Knalpot
Gambar 3.23 Saringan Bahan Bakar
Gambar 3.24 Saringan Udara
Gambar 3.25 Baterai Accu
Gambar 3.26 Tinggi Air Accu
Gambar 3.27 Membersihkan Kutub Accu
Gambar 3.28 Pengukuran Busi
Gambar 3.29 Pemeriksaan Kabel Busi
Gambar 3.30 Tutup Distributor
Gambar 3.31 Servis Platina
Gambar 3.32 Menyetel Celah Katu
Gambar 3.33 Saat Pengapian
Gambar 3.34 Setel Tali Kipas
Gambar Lampiran

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada kompetensi,


pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia kerja. Pembelajaran
berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang di tekankan untuk membekali
kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang mencakup aspek sikap (attitude),
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah
pembelajaran yang di tekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa
sesuai dengan sumber standar dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran
berbasis di dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensi melalui
dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik harus melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model penyelenggaran
pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah
dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja.
Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menegah Kejuruan
(SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.

Pada Praktik Kerja Industri (Prakerin) kali ini Penulis memilih tempat Bengkel Mobil
Berkah sebagai tempat praktik. Alasan Penulis memilih Bengkel Mobil Berkah sebagai tempat
praktik karena ingin menambah ilmu yang belum didapat di sekolah, tempatnya sesuai dengan
jurusan yang dipilih yaitu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Penulis yakin bisa
mempelajari lebih banyak berbagai hal mengenai otomotif secara lebih baik.

Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini diharapkan siswa dapat meningkatkan


keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, dan siswa
juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

1
B.Tujuan Praktik Industri

Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:


1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadaan (link and match) antara SMK dan
Industri.
3. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.

B. Manfaat Praktik Industri

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha industri atau instansi dilaksanakan dalam
prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Industri


a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat sekolah sehingga
dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDI.
c. Dunia Kerja (DUDI) dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi
peserta Prakerin
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan
sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 ,

2. Manfaat Bagi Sekolah


a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan dunia
kerja (DUDI)
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama Prakerin.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik
berdasarkan hasil pengamatan di tempat Prakerin.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat secara
terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter budaya industri sebagai salah satu
bentuk implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Peningkatan
Pendidikan Karakter.

3. Manfaat Bagi Praktikan / Peserta didik

2
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja langsung
(real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja yang tinggi sesuai
budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan pembimbing industri dan
dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang
tumbuh dari budaya industri.

3
BAB II

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bengkel Mobil Tunggal Putra

Gambar 2.1 Tampak Depan Bengkel Mobil Tunggal Putra

Bengkel Mobil Tunggal Putra merupakan jenis usaha servis kendaraan roda empat
berbagai merk. Sejarah berdirinya berawal dari seorang pengusaha yang ingin mempunyai
sebuah usaha bengkel mobil. Yang akhirnya bertemu dengan seseorang yang di anggap
dapat mengelola usaha bengkel mobil, orang tersebut bernama Bapak Joko Iri Susatyo. Dan
dicarilah sebuah tempat yang strategis atau tempat yang dekat dengan jangkauan
konsumen dan dekat pula dengan tempat penjualan sparepart mobil yaitu di Jalan Raya
Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2 Tang).

Pada tahun 2006 bengkel tersebut dibeli dan resmi menjadi milik Bapak Joko Susatyo.
Yang melatarbelakangi usaha bengkel mobil ini adalah dikarenakan sulitnya mencari
pekerjaan, kebutuhan hidup yang terus bertambah, pengeluaran setiap hari yang terus
meningkat, juga tuntutan menafkahi keluarga. Oleh sebab itu beliau memperkerjakan 3
orang karyawan ( Yasir Krisnovi, R. Effendi dan Arfadillah Hidayanto).

Pada awal-awal tahun pertama dalam membuka bengkel sangat tidak enak, belum ada
pelanggan, yang pasti hari-hari sepi sering dirasakan, tetapi dengan berbagai keyakinan,
sabar dan tetap berdoa dan berusaha memberi pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Tidak jarang pelanggan/konsumen yang komplain, tetapi tidak menjadikan patah semangat
dan tentu harus berfikir keras agar pelanggan tidak kecewa yang kedua kalinya. Dari
permasalahan itu menjadi intropeksi agar usahanya lebih maju. Hasil tahun demi tahun
pelanggan mulai memberikan kepercayaan penuh. Hari-hari berlalu sudah bisa merasakan
jerih payah selama ini hingga bisa menerima siswa PKL dari berbagai sekolah di kabupaten
Tegal

4
B.Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun gambaran struktur organisasi Bengkel Tunggal Putra sebagai


berikut

PEMIMPIN BENGKEL

JOKO SUSATYO

MEKANIK 2

R.EFFENDI
MEKANIK 1 MEKANIK 3

YASIR KRISNOVI ARFADILLAH HIDAYANTO

C. Kedudukan dan Letak Bengkel Mobil Tunggal putra

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bengkel Mobil Tunggal Putra

Letak perusahaan berada di tempat yang strategis di pinggir Jalan Raya 1 Tegal Slawi.
Tepatnya di Sebelah Selatan Kantor Perhutani Jalan Raya Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2
Tang). Serta dekat dengan perumahan/ jangkauan konsumen dan pengambilan tempat bengkel

dekat dengan toko- toko penjualan spare part.

5
D. Prosedur Pelayanan Bengkel Mobil Tunggal Putra

Dengan beragamnya prosedur layanan yang kami sediakan ini diharapkan mampu
memudahkan konsumen untuk mengatasi permasalahan pada konsumen yang ingin
berkunjung ke tempat kami. Adapun prosedur pelayanannya sebagai berikut:

1. Konsumen mendatangi Bengkel Mobil Tunggal Putra.

2. Lalu konsumen menemui karyawan/teknisi yang ada di Bengkel Mobil Tunggal Putra.

3. Kemudian teknisi Bengkel Mobil Tunggal Putra menanyakan kepada konsumen tentang
keluhan kendaraan yang dialami.

4. Teknisi mengecek kendaraan konsumen tersebut.

5. Teknisi menuliskan nama, alamat dan nomor HP konsumen dan mengestimasi waktu
perbaikan dan biayanya.

6. Jika konsumen setuju maka permasalahan akan diproses dan setelah selesai perbaikan maka
akan dihubungi oleh pihak Bengkel Mobil Tunggal Putra.

6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik

Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat di BENGKEL MOBIL TUNGGAL PUTRA yang
beralamat di Jl. di Jalan Raya Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2 Tang) dilaksanakan pada tanggal
24 Juli sampai dengan 2 Desember 2023, waktu kegiatan dimulai pukul 08:30-17:00 WIB

B. Bahan dan Alat Tune-Up Mesin Bensin Konversional/Karburator


1.Alat-Alat yang dibutuhkan dalam Tune-up Mesin Bensin Konvensional/Karburator.

a. Kunci pas

Gambar 3.1 kunci Pas

Kunci Pas berguna untuk mengatasi kepala mur atau baut yang bentuknya persegi dan
segi enam (hexagonal). Sementara bagian kunci ring bisa Anda manfaatkan untuk melepas dan
mengencangkan mur yang memiliki kepala berbentuk bulat.

b. Kunci Ring

Gambar 3.2 kunci Ring

Manfaat utama dari kunci pas ring, yaitu untuk mengendurkan dan mengencangkan
baut atau mur dengan posisi berbeda

7
c. Obeng min dan plus

Gambar 3.3 Obeng Min&Plus

Obeng plus digunakan untuk melepas atau mengencangkan sekrup yang kepalanya
berbentuk kembang atau plus. Obeng minus dapat digunakan untuk melepas atau
mengencangkan sekrup dengan kepala berbentuk minus dan juga bisa digunakan untuk
mencungkil sesuatu yang sulit dibuka, karena bentuk obengnya pipih.

d. Kunci Shock

Gambar 3.4 Kunci Shock

Fungsi kunci shock adalah untuk mengencangkan ataupun mengendurkan baut serta
mur yang terdapat dalam berbagai komponen mobil. Namun, sebelum bisa dipakai, kunci shock
harus digabungkan dulu dengan ratchet T-sliding har atau kunci momen Tanpa alar tambahan
ini, maka kunci shock tidak bisa bekerja maksimal e Kunci Kombinasi.

e. Kunci kombinasi

Gambar 3.5 Kunci Kombinasi

8
Fungsi Kunci Kombinasi adalah membuka dan mengencangkan kepala baut atau mur.
Momen pengencangan terhitung sedang (tidak terlalu besar dan kecil) karena memang dibuat
untuk kegunaan yang standar saja.

f. Kunci busi

Gambar 3.6 Busi

Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang biasanya busi dipasang
pada posisi sulit dijangkau oleh kunci pas atau kunci ring.

g. Kunci T

Gambar 3.7 T

Fungsi kunci T yang utama adalah untuk melonggarkan dan mengencangkan baut. Kunci
T relatif lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan jenis kunci lainnya.

h. Nampan

Gambar 3.8 Nampan

Berguna untuk wadah penampung cairan.

i. Kunci Momen

9
Gambar 3.9 Momen

Selain digunakan untuk mengeratkan mur dengan baut, kunci torsi biasanya juga
digunakan sebagai alat pengukur kekencangan baut atau mur. Dengan menggunakan kunci torsi
ini, Anda dapat mengetahui berapa nilai kekencangan yang paling tepat pada baut dan mur.

j. Feeler Gauge

Gambar 3.10 Feeler Gauge

Feeler gauge berfungsi untuk mengukur ketebalan dari celah atau gap di antara dua

komponen yang saling bersinggungan.

k. Mutimeter

Gambar 3.11 Multimeter

Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis
besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.

l. Sikat Baja

Gambar 3.12 Sikat Baja

10
Sikat baja memiliki banyak fungsi. Sikat ini dapat digunakan untuk membersihkan karat
atau kotoran yang teban. Dapat juga digunakan untuk membersihkan barang yang berkerak
yang sulit dibersihkan dengan sikat biasa.

m. Kompresor

Gambar 3.13 Kompresor

Kompresor udara berfungsi untuk menghisap dan menekan udara untuk dikompresikan
sehingga suhu dan tekanan dari udara tersebut akan dialirkan ke dalam bejana udara.

n. Ratchet

Gambar 3.14 Ratchet

Fungsi ratchet pada dasarnya dirancang hanya untuk mempercepat proses


pengencangan atau pengenduran. Selain itu, pastikan juga untuk selalu menggunakan ratchet
sesuai dengan ukuran mur atau baut yang ingin disesuaikan.

C. Pokok Pembahasan

1. Tune-Up Mesin Bensin Konversional/Karburator

Tune-Up adalah menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan menyempurnakan engine


atau mesin atau mobil supaya performanya dapat ke atas atau maksimal.

Sedangkan secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil bertujuan yang agar performa mesin/engine/mobil dapat maksimal atau
ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan pencocokan dengan standar pabrik,
penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian komponen jika diperlukan. [2]
11
1) Pemeriksaan Sistem Pendingin

Fungsinya sebagai alat penyetabil/menjaga temperatur mesin supaya tetap normal selama
bekerja.

a) Air Radiator

Sebelum Tune-Up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka tutup
radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah
air radiatornya kurang, tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.

Gambar 3.15 Permeriksaan Air Radiator

b) Reservoir Tank
Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas bawah leher
tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin
akan menjadi sangat panas.

Gambar 3.16 Pemeriksaan Air Radiator

c) Tutup Radiator
➤ Gunakan alat uji tutup radiator

➤ Tekanan pembukaan standar: 0,75-1,05 kg/cm persegi (10,7-14,9 psi)

➤Tekanan pembukaan minimum: 0,6 kg/cm persegi (8,5 psi)

➤ Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu di ganti.

➤ Dilihat dari bahan bakunnya, oli pelumas ada 2 macam, yaitu

12
Gambar 3.17 Pemeriksaan Tutup Radiator

2) Oli Pelumas

Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli
mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal karena kondisi oli
mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berpengaruh
terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan
menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idel. Pemeriksaan oli
mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas minimal yang
ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli
yang ditambahkan tersebut mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat
merugikan kondisi dan kerja mesin. [3]

Gambar 3.18 pemeriksaan oli pelumas

1. Oli Mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon dan parafin
yang cukup tinggi.

2. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli sintetis lebih baik
daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu rendah dan suhu tinggi.

Gambar 3.19 Jenis Oil Pelumas


13
d) Kondisi Visual Mesin

Selesai memeriksa oli mesin, Jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan

teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan .

Gambar 3.20 Pemeriksaan Kondisi Visual Mesin

d) Kondisi Visual Mesin

Selesai memeriksa oli mesin, Jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan

teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan .

Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin
menunjukkan hasil sebagai berikut:
•Tidak ada kabel yang tersangkut.
• Tidak ada kabel busi yang tidak terpasang.
•Pemasangan kabel-kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan pengapiannya.
• Tidak ada peralatan apa pun yang terletak di atas mesin.
• Baut dan mur terpasang dengan baik.
• Tidak terdapat kebocoran bensin pada mesin.
•Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
• Oli mesin dan Air Radiator cukup.

3) Menghidupkan Mesin

Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya, hidupkan
mesin pada putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan putarannya jika
diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada putaran tinggi, karena pelumasan

belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk mencegah keausan pada komponen .

14
Gambar 3.21 Menghidupkan Mesin

Untuk keperluan menganalisis kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal
sebagai berikut:

Bunyi Mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut:

•Ledakan akibat pembakaran

Ledakan akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar) menimbulkan bunyi yang
khas. Pada mesin yang pembakarannya normal, bunyi ledakannya rata. Pada mesin yang
pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa
detik. Jika bunyi tersebut tidak disalurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat keras dan
memekakkan telinga. Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan

mesin berbahan bakar solar atau diesel .

• Getaran Komponen

Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah dalam menentukan


kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran komponen mesin merupakan bunyi yang
tidak normal. Getaran tersebut bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen
retak, atau patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi akibat
pembakaran bahan bakar.

• Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa menimbulkan bunyi yang tidak
nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak
dilumasi dengan baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
• Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal, seperti terjadinya
kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder (intake manifold), Bunyi tersebut berupa
desis yang keras.
• Ketukan (Knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang cukup keras,
biasanya terjadi di daerah sebagai berikut:
• Celah katup yang terlalu besar
• Bantalan poros engkol longgar.
• Piston kocak.
• Pen piston longgar.
• Poros nok kocak.
• Loncatan Bunga Api.

15
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas. Bunyi tersebut bisa mirip
suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau
hubungan singkat.

• Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama dengan kebocoran
aliran gas masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus
didengarkan dengan saksama untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu,
bandingkan bunyi mesin sebelum dan setelah tune-up.
• Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang normal
tidak memiliki getaran yang kasar.
Jika diamati, pada waktu mesin dinyalakan, bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-
kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat gangguan
pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang kasar disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
• Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.
• Tekanan kompresi di atas standarnya.
• Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
• Salah satu busi mati.
• Salah satu kabel busi lepas.
• Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapiannya.
• Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut- bautnya.
• Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan teliti
bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari
knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin tersebut.

Gambar 3.22 Contoh Warna Asap Knalpot

Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya proses
pembakaran dalam mesin sebagai berikut:

• Warna Asap Hitam

16
Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu yang wajar. Namun, warna
asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya pembakaran yang tidak sempurna
karena kelebihan bensin pada campuran gas dan bensinnya. Ukuran standar yang digunakan
sebagai pembanding warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam
kondisi normal.

• Warna Asap Putih

Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4 tak, jika asap
mesin 4 tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan atau gangguan pada mesin tersebut.
Warna putih disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar
bersama bensin. Namun pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali terdapat kebocoran oli
dari karter ke ruang bakar.

• Asap Tak Berwarna

Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap seperti ini
menandakan campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak bercampur dengan oli, dan
tidak kekurangan bensin.

• Asap Knalpot Berjelaga

Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan adanya
kandungan minyak tanah di dalam bensin. Jika asap yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin
pasti tidak normal (kasar) dan elektroda businya hitam.

4)Saringan Udara

Gambar 3.23 Saringan Udara

Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang
lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan
dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga
berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan
campuran udara dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).

Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak
berbentuk lingkaran yang menyerupai piring Kotak tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat

17
pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga
dipengaruhi oleh saringan udara.

5) Baterai (Accu)

Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu meliputi sebagai


berikut:

Gambar 3.24 Baterai Accu

6. Tinggi Air Accu

Gambar 3.25 Tinggi Air Accu

Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper level) dan garis
batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang, tambahkan dengan accu zur
secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu
sekurang-kurangnya 1 cm diatas sel.

Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena tidak
memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub accu juga harus
bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga
masih banyak mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar)
berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.

b. Bersihkan Kutub-Kutub Accu dari Jamur dan Karat

18
Gambar 3.26 Membersihkan Kutub Accu

Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan karat
yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan ampelas.

Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit kabel
accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem kendor, mesin
akan mati karena busi tidak melon catkan bunga api. Untuk merawat klem agar tetap
berfungsi dengan baik, ke raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik.
Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya,
arus yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang,
bahkan mesin tak bisadihidupkan. Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa
paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian
lainnya telah diservis.

7) Sistem Pengapian

a. Busi

Gambar 3.27 Pengukuran Busi

Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau sebelum


penyetelan celah katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan kompresi maupun penyetelan
celah katup busi dalam keadaan tidak terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang
optimal. Saat pengukuran kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk
memasukkan ujung alat pengukur tekanan kompresi Pada penyetelan celah katup, busi
sebaiknya dalam keadaan tidak terpasang agar mesin ringan saat diputar.

Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan
celah elektrodanya Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan elektroda
positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan Karena itu, harus disetel celahnya

19
Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan
bunga api Listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal
sebagai berikut:
•Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya,
berarti tipe busi yang digunakan cocok.
•Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu
dingin.
• Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya
terlalu panas.

Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan
terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.

b. Kabel Busi

Gambar 3.28 Pemeriksaan Kabel Busi

Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa kondisi tutup
distributor beserta kabel-kabelnya Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina
dengan tujuan untuk efisiensi kerja.

Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi


oleh nyala api busi dan kabel kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau diservis
terlebih dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya
arus tegangan tinggi ke busi.

Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya. Kabel busi tidak
boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat,
karena listrik yang dialirkan bertegangan y (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah
usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang
bermacam-macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.

Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya crossfire,
yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya terkena induksi

20
meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai

dengan standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik .

c. Tutup Distributor

Gambar 3.29 Tutup Distributor

Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan


kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu kerja. Jika
pemeriksaan tutup distributor dilakukan setelah mesin dihidupkan, akan mengulangi
pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi dan tutup distributor. Tutup distributor
dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut:
• Tidak retak
• Arang pada tutup distributor yang berfungsi mengalirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
• Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup
tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang terjebak di dalam
tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa keluar sehingga distributor
tetap kering.

d. Platina

Gambar 3.30 Servis Platina

Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang harus
diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau
diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina
21
disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Setelah platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat
pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan
maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.

Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar,
putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner
akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu
diperhatikan untuk ketelitian hasil servis, Kondisi permukaan kontak platina sangat
berpengaruh terhadap putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor,
putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner
akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan
campuran gas.

Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel
yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi

mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah
menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.

8) Menyetel Celah Katup

Gambar 3.31 Menyetel Celah Katub

Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup.
Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin tanpa
busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.

Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
keuntungan sebagai berikut:

• Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
•Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau
belum.
• Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi
22
• Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
2) Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
3) Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin (gerak naik-turun
piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya
• Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan katup berhasil
dengan baik, yaitu sebagai berikut:
1) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di posisi top kompresi
masing-masing silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus
memutar puli sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top
silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup iNdan EX harus dalam
keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel celahnya.

2) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi
silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini lebih
cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang
cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO- firing order) dan penyetelan katup.

9) Saat Pengapian

Gambar 3.32 Saat Pengapian

Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin. Alasannya, karena
saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil adalah saat pengapian pada
putaran stasioner. Jika saat pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi
pengulangan kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu putaran mesin disetel, saat
pengat,piannya pasti berubah.

Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar distributor dalam keadaan mesin
hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan tenaga yang paling besar.

Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa
menggunakan timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.
23
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya dikendorkan.
Jika distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti saat pengapiannya
dimajukan. Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan putaran rotor, berarti saat
pengapian dimundurkan.

10) Tali Kipas

Gambar 3.33 Setel Tali Kipas

Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas berpengaruh
terhadap pendinginan dan putar an alternator. Jika tali kipas kendor, putaran mesin tidak bisa
memu-tar kipas pendingin dengan baik karena selip.

Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin
menjadi panas. Selain itu, putaran alternator.Jika tali kipas kendor,putaran mesin tidak bisa
memu-tar kipas pendingin dengan baik karena selip

11) Menghidupkan Mesin Setelah Tune-Up

Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh komponen
mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah
terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama
mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan
sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat
gangguan atau ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktik

1.Faktor Pendukung

Ada beberapa faktor pendukung yang membantu penulis selama melaksanakan


kegiatan Prakerin diantaranya
a. Lingkungan kerja yang bersih
Lingkungan kerja yang bersih membuat saya merasa nyaman dalam melaksanakan tugas,
b. Karyawan yang baik dan ramah

24
Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja.
c. Fasilitas yang memadai
Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami bisa mengerjakan tugas dengan
cepat.

2.Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula dengan
penulis yang baru mengenal dunia kerja, juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan-
hambatan tersebut antara lain:
a. Kurangnya pengalaman
Penulis belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan kadang tersendat-
sendat.
b. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas
Ketrampilan dan kreativitas penulis masih kurang karena saya belum terjun ke lapangan kerja.
c. Kurangnya menguasai peralatan komputer
Ada beberapa peralatan komputer yang belum saya kuasai, sehingga saya harus meluangkan
waktu untuk berlatih terlebih dahulu
d. Teori dan praktek yang tidak sesuai Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima
di sekolah dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan
menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.

25
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan ini dibuat sebagai pelengkap dari pelaksanaan Prakerin SMK Bhakti Praja

Adiwerna yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2023 s.d 2Desember 2023
Di Bengkel Tunggal Putra. Selain sebagai pelengkap, laporan ini juga sebagai syarat kelulusan.
Laporan ini dibuat agar memper mudah dalam melakukan servis Tune Up sehingga
pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan performa mesin yang
maksimal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan prima. Karena
mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan
performa mesin.
B. Saran
Hendaknya tune up di lakukan secara berkala, hal ini bertujuan agar mobil ketika
akan digunakan selalu dalam kondisi yang prima dan maksimal dan sebaiknya pembaca
mencari referensi di buku lain
1. Saran untuk Tempat Prakerin
a. Tingkatkan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen/pelanggan.
b. Hubungan kerjasama antar karyawan harus dijaga dan dipertahankan serta
ditingkatkan.
2. Saran untuk Sekolah
Kegiatan melaksanakan Prakerin ini merupakan kegiatan yang positif bagi semua
pihak, baik untuk mengembangkan kemampuan individu maupun sebagai sarana untuk
menilai sejauh mana keberhasilan sekolah dalam menyiapkan siswanya untuk
diterjunkan ke dunia kerja, sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi struktual maupun
operasional.
3. Saran untuk Siswa
a. Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha.
b. Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada.
c. Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala persoalan atau
masalah.
d. Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
e. Meningkatkan daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah harus senantiasa
memberikan dorongan dalam melaksanakan Prakerin.

26
.DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

[1] M. Syahrudin, ""Perawatan Dan Perbaikan Pump Sentrifugal PT. Medco Ratch Power Riau
(MRPR)."," PT. Medco Ratch Power Riau (MRPR).", 2023.
[2] A. Surbakti, ""Perbandingan Antara Mesin Bensin Yang Berteknologi VVT-1 Dengan
Platina." Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research Information Technology 7.1,"
Community Research Information Technology 7.1, 2019.
[3] M. A. Nurmansyah, "NurmaPembuatan Media Pembelajaran Tune Up Toyota Kijang 5k
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK PN Purworejo.," Diss. PTO-FKIP,
purwerejo, 2013.
[4] D. R. JENDERAL, "PENDI DI KAN. "DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH
KEJURUAN," acedemy.edu.
[5] A. S. T. S. a. S. M. BUDIMAN, "KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL
MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR.," Diss. mechanical engineering department, faculty
engineering of Diponegoro university,, ponorogo, 2012.

[6 ] Ahyar, Muhammad Saiful (2023) Oil Treatment Transformator Distribusi PT. PRASS
Pekanbaru. [Experiment] (Unpublished)
[7] Akbar, Alzanuari (2023) Perawatan Preventive Mesin Emergency Diesel Generator.
[Experiment] (Unpublished)
[8]https://www.suzuki.co.id/tips-trik/cara-setting-karburator-mobil-yang-
benar?pages=all
[9]https://www.astra-daihatsu.id/berita-dan-tips/komponen-rem-cakram-mobil
[10]https://www.suzukipusaka.co.id/berita/fungsi-karburator-mobil-%26-cara-kerjanya

27
DAFTAR LAMPIRAN

1. FOTO SELAMA PRAKERIN

Foto menyopot ban

Foto Bersama sama

28
2. FOTOCOPY JURNAL
3. FOTOCOPY LEMBAR BIMBINGAN

29

Anda mungkin juga menyukai