Di susun oleh:
NAMA : NAYAKA KAFKA LAZUAR
NIS : 224198
KELAS : XI TKRO 6
Menyetujui,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan tanggal 24 Juli 2023 s.d 2Desember 2023
Disusun oleh:
Hari :........................................................
Tanggal :........................................................
Menyetujui,
Penguji, Kaprogdi TKRO
Mengetahui,
Kepala Sekolah,SMK Bhakti Praja Adiwerna,
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan berkah,
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Industri DiBengkel Mobil “Tunggal Putra”. ini dibuat berdasarkan kegiatan- kegiatan
yang dilaksanakan siswa selama berada di Industri Dunia Kerja. Laporan ini disusun
sebagai pertanggungjawaban siswa selama prakerin dan berfungsi sebagai acuan dalam
ujian yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan praktik di Industri Dunia Kerja.
Pelaksanaan Prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan dan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Erfan Suparmono, S.Pd, MA, selaku Kepala Sekolah SMK Bhakti Praja
Adiwerna
2. Bapak Didit Irawan , S.T selaku Ketua Program Keahlian TKRO
3. Bapak Joko selaku Pimpinan Bengkel mobil Tunggal puta
4. Bapak Ahmad Rifqi Ghifari selaku guru pembimbing 1 selama Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri
5. Bapak M.Sholahudin Nasor selaku guru pembimbing 2 selama Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri
6. Bapak Joko selaku pembimbing pada Bengkel Mobil tunggal putra
7. Seluruh staff dan karyawan Bengkel Mobil Tunggal Putra
8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Bhakti Praja Adiwerna
9. Seluruh Karyawan SMK Bhakti Praja Adiwerna
10. Orang tua tercinta serta teman-teman yang selalu memberikan dukungan penulis baik
secara moril maupun materil hingga terselesainya laporan Praktik Kerja Industri
ini.Penulis menyadariakan kekurangan dalam pembuatan laporan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya
laporan ini di masa mendatang Akhir kata penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampak Depan Bengkel Mobil Tunggal Putra
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bengkel Mobil Tunggal Putra
Gambar 3.1 Kunci Pas
Gambar 3.2 Kunci Ring
Gambar 3.3 Obeng Min & Plus
Gambar 3.4 Kunci Shock
Gambar 3.5 Kunci Kombinasi
Gambar 3.6 Kunci Busi
Gambar 3.7 Kunci T
Gambar 3.8 Nampan
Gambar 3.9 Kunci Momen
Gambar 3.10 Feeler Gauge
Gambar 3.11 Multimeter
Gambar 3.12 Sikat Baja
Gambar 3.13 Kompresor
Gambar 3.14 Ratchet
Gambar 3.15 Pemeriksaan Air Radiator
Gambar 3.16 Pemeriksaan Reservoir Tank
Gambar 3.17 Pemeriksaan Tutup Radiator
Gambar 3.18 Pemeriksaan Oli Pelumas
Gambar 3.19 Jenis Oli Pelumas
Gambar 3.20 Pemeriksaan Kondisi Visual Mesin
Gambar 3.21 Menghidupkan Mesin
Gambar 3.22 Contoh Warna Asap Knalpot
Gambar 3.23 Saringan Bahan Bakar
Gambar 3.24 Saringan Udara
Gambar 3.25 Baterai Accu
Gambar 3.26 Tinggi Air Accu
Gambar 3.27 Membersihkan Kutub Accu
Gambar 3.28 Pengukuran Busi
Gambar 3.29 Pemeriksaan Kabel Busi
Gambar 3.30 Tutup Distributor
Gambar 3.31 Servis Platina
Gambar 3.32 Menyetel Celah Katu
Gambar 3.33 Saat Pengapian
Gambar 3.34 Setel Tali Kipas
Gambar Lampiran
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model penyelenggaran
pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah
dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja.
Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menegah Kejuruan
(SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Pada Praktik Kerja Industri (Prakerin) kali ini Penulis memilih tempat Bengkel Mobil
Berkah sebagai tempat praktik. Alasan Penulis memilih Bengkel Mobil Berkah sebagai tempat
praktik karena ingin menambah ilmu yang belum didapat di sekolah, tempatnya sesuai dengan
jurusan yang dipilih yaitu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Penulis yakin bisa
mempelajari lebih banyak berbagai hal mengenai otomotif secara lebih baik.
1
B.Tujuan Praktik Industri
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha industri atau instansi dilaksanakan dalam
prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
2
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja langsung
(real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja yang tinggi sesuai
budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan pembimbing industri dan
dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang
tumbuh dari budaya industri.
3
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
Bengkel Mobil Tunggal Putra merupakan jenis usaha servis kendaraan roda empat
berbagai merk. Sejarah berdirinya berawal dari seorang pengusaha yang ingin mempunyai
sebuah usaha bengkel mobil. Yang akhirnya bertemu dengan seseorang yang di anggap
dapat mengelola usaha bengkel mobil, orang tersebut bernama Bapak Joko Iri Susatyo. Dan
dicarilah sebuah tempat yang strategis atau tempat yang dekat dengan jangkauan
konsumen dan dekat pula dengan tempat penjualan sparepart mobil yaitu di Jalan Raya
Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2 Tang).
Pada tahun 2006 bengkel tersebut dibeli dan resmi menjadi milik Bapak Joko Susatyo.
Yang melatarbelakangi usaha bengkel mobil ini adalah dikarenakan sulitnya mencari
pekerjaan, kebutuhan hidup yang terus bertambah, pengeluaran setiap hari yang terus
meningkat, juga tuntutan menafkahi keluarga. Oleh sebab itu beliau memperkerjakan 3
orang karyawan ( Yasir Krisnovi, R. Effendi dan Arfadillah Hidayanto).
Pada awal-awal tahun pertama dalam membuka bengkel sangat tidak enak, belum ada
pelanggan, yang pasti hari-hari sepi sering dirasakan, tetapi dengan berbagai keyakinan,
sabar dan tetap berdoa dan berusaha memberi pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Tidak jarang pelanggan/konsumen yang komplain, tetapi tidak menjadikan patah semangat
dan tentu harus berfikir keras agar pelanggan tidak kecewa yang kedua kalinya. Dari
permasalahan itu menjadi intropeksi agar usahanya lebih maju. Hasil tahun demi tahun
pelanggan mulai memberikan kepercayaan penuh. Hari-hari berlalu sudah bisa merasakan
jerih payah selama ini hingga bisa menerima siswa PKL dari berbagai sekolah di kabupaten
Tegal
4
B.Struktur Organisasi Perusahaan
PEMIMPIN BENGKEL
JOKO SUSATYO
MEKANIK 2
R.EFFENDI
MEKANIK 1 MEKANIK 3
Letak perusahaan berada di tempat yang strategis di pinggir Jalan Raya 1 Tegal Slawi.
Tepatnya di Sebelah Selatan Kantor Perhutani Jalan Raya Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2
Tang). Serta dekat dengan perumahan/ jangkauan konsumen dan pengambilan tempat bengkel
5
D. Prosedur Pelayanan Bengkel Mobil Tunggal Putra
Dengan beragamnya prosedur layanan yang kami sediakan ini diharapkan mampu
memudahkan konsumen untuk mengatasi permasalahan pada konsumen yang ingin
berkunjung ke tempat kami. Adapun prosedur pelayanannya sebagai berikut:
2. Lalu konsumen menemui karyawan/teknisi yang ada di Bengkel Mobil Tunggal Putra.
3. Kemudian teknisi Bengkel Mobil Tunggal Putra menanyakan kepada konsumen tentang
keluhan kendaraan yang dialami.
5. Teknisi menuliskan nama, alamat dan nomor HP konsumen dan mengestimasi waktu
perbaikan dan biayanya.
6. Jika konsumen setuju maka permasalahan akan diproses dan setelah selesai perbaikan maka
akan dihubungi oleh pihak Bengkel Mobil Tunggal Putra.
6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat di BENGKEL MOBIL TUNGGAL PUTRA yang
beralamat di Jl. di Jalan Raya Procot Slawi (Depan Pabrik Teh 2 Tang) dilaksanakan pada tanggal
24 Juli sampai dengan 2 Desember 2023, waktu kegiatan dimulai pukul 08:30-17:00 WIB
a. Kunci pas
Kunci Pas berguna untuk mengatasi kepala mur atau baut yang bentuknya persegi dan
segi enam (hexagonal). Sementara bagian kunci ring bisa Anda manfaatkan untuk melepas dan
mengencangkan mur yang memiliki kepala berbentuk bulat.
b. Kunci Ring
Manfaat utama dari kunci pas ring, yaitu untuk mengendurkan dan mengencangkan
baut atau mur dengan posisi berbeda
7
c. Obeng min dan plus
Obeng plus digunakan untuk melepas atau mengencangkan sekrup yang kepalanya
berbentuk kembang atau plus. Obeng minus dapat digunakan untuk melepas atau
mengencangkan sekrup dengan kepala berbentuk minus dan juga bisa digunakan untuk
mencungkil sesuatu yang sulit dibuka, karena bentuk obengnya pipih.
d. Kunci Shock
Fungsi kunci shock adalah untuk mengencangkan ataupun mengendurkan baut serta
mur yang terdapat dalam berbagai komponen mobil. Namun, sebelum bisa dipakai, kunci shock
harus digabungkan dulu dengan ratchet T-sliding har atau kunci momen Tanpa alar tambahan
ini, maka kunci shock tidak bisa bekerja maksimal e Kunci Kombinasi.
e. Kunci kombinasi
8
Fungsi Kunci Kombinasi adalah membuka dan mengencangkan kepala baut atau mur.
Momen pengencangan terhitung sedang (tidak terlalu besar dan kecil) karena memang dibuat
untuk kegunaan yang standar saja.
f. Kunci busi
Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi yang biasanya busi dipasang
pada posisi sulit dijangkau oleh kunci pas atau kunci ring.
g. Kunci T
Gambar 3.7 T
Fungsi kunci T yang utama adalah untuk melonggarkan dan mengencangkan baut. Kunci
T relatif lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan jenis kunci lainnya.
h. Nampan
i. Kunci Momen
9
Gambar 3.9 Momen
Selain digunakan untuk mengeratkan mur dengan baut, kunci torsi biasanya juga
digunakan sebagai alat pengukur kekencangan baut atau mur. Dengan menggunakan kunci torsi
ini, Anda dapat mengetahui berapa nilai kekencangan yang paling tepat pada baut dan mur.
j. Feeler Gauge
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur ketebalan dari celah atau gap di antara dua
k. Mutimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis
besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.
l. Sikat Baja
10
Sikat baja memiliki banyak fungsi. Sikat ini dapat digunakan untuk membersihkan karat
atau kotoran yang teban. Dapat juga digunakan untuk membersihkan barang yang berkerak
yang sulit dibersihkan dengan sikat biasa.
m. Kompresor
Kompresor udara berfungsi untuk menghisap dan menekan udara untuk dikompresikan
sehingga suhu dan tekanan dari udara tersebut akan dialirkan ke dalam bejana udara.
n. Ratchet
C. Pokok Pembahasan
Sedangkan secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil bertujuan yang agar performa mesin/engine/mobil dapat maksimal atau
ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan pencocokan dengan standar pabrik,
penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian komponen jika diperlukan. [2]
11
1) Pemeriksaan Sistem Pendingin
Fungsinya sebagai alat penyetabil/menjaga temperatur mesin supaya tetap normal selama
bekerja.
a) Air Radiator
Sebelum Tune-Up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka tutup
radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah
air radiatornya kurang, tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.
b) Reservoir Tank
Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas bawah leher
tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin
akan menjadi sangat panas.
c) Tutup Radiator
➤ Gunakan alat uji tutup radiator
➤ Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu di ganti.
12
Gambar 3.17 Pemeriksaan Tutup Radiator
2) Oli Pelumas
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli
mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal karena kondisi oli
mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berpengaruh
terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan
menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idel. Pemeriksaan oli
mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas minimal yang
ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli
yang ditambahkan tersebut mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat
merugikan kondisi dan kerja mesin. [3]
1. Oli Mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon dan parafin
yang cukup tinggi.
2. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli sintetis lebih baik
daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu rendah dan suhu tinggi.
Selesai memeriksa oli mesin, Jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan
teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan .
Selesai memeriksa oli mesin, Jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan
teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan .
Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin
menunjukkan hasil sebagai berikut:
•Tidak ada kabel yang tersangkut.
• Tidak ada kabel busi yang tidak terpasang.
•Pemasangan kabel-kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan pengapiannya.
• Tidak ada peralatan apa pun yang terletak di atas mesin.
• Baut dan mur terpasang dengan baik.
• Tidak terdapat kebocoran bensin pada mesin.
•Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
• Oli mesin dan Air Radiator cukup.
3) Menghidupkan Mesin
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya, hidupkan
mesin pada putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan putarannya jika
diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada putaran tinggi, karena pelumasan
belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk mencegah keausan pada komponen .
14
Gambar 3.21 Menghidupkan Mesin
Untuk keperluan menganalisis kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal
sebagai berikut:
Bunyi Mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut:
Ledakan akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar) menimbulkan bunyi yang
khas. Pada mesin yang pembakarannya normal, bunyi ledakannya rata. Pada mesin yang
pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa
detik. Jika bunyi tersebut tidak disalurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat keras dan
memekakkan telinga. Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan
• Getaran Komponen
• Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa menimbulkan bunyi yang tidak
nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak
dilumasi dengan baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
• Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal, seperti terjadinya
kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder (intake manifold), Bunyi tersebut berupa
desis yang keras.
• Ketukan (Knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang cukup keras,
biasanya terjadi di daerah sebagai berikut:
• Celah katup yang terlalu besar
• Bantalan poros engkol longgar.
• Piston kocak.
• Pen piston longgar.
• Poros nok kocak.
• Loncatan Bunga Api.
15
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas. Bunyi tersebut bisa mirip
suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau
hubungan singkat.
• Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama dengan kebocoran
aliran gas masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus
didengarkan dengan saksama untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu,
bandingkan bunyi mesin sebelum dan setelah tune-up.
• Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang normal
tidak memiliki getaran yang kasar.
Jika diamati, pada waktu mesin dinyalakan, bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-
kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat gangguan
pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang kasar disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
• Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.
• Tekanan kompresi di atas standarnya.
• Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
• Salah satu busi mati.
• Salah satu kabel busi lepas.
• Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapiannya.
• Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut- bautnya.
• Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan teliti
bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari
knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya proses
pembakaran dalam mesin sebagai berikut:
16
Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu yang wajar. Namun, warna
asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya pembakaran yang tidak sempurna
karena kelebihan bensin pada campuran gas dan bensinnya. Ukuran standar yang digunakan
sebagai pembanding warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam
kondisi normal.
Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4 tak, jika asap
mesin 4 tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan atau gangguan pada mesin tersebut.
Warna putih disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar
bersama bensin. Namun pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali terdapat kebocoran oli
dari karter ke ruang bakar.
Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap seperti ini
menandakan campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak bercampur dengan oli, dan
tidak kekurangan bensin.
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan adanya
kandungan minyak tanah di dalam bensin. Jika asap yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin
pasti tidak normal (kasar) dan elektroda businya hitam.
4)Saringan Udara
Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang
lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan
dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga
berpengaruh terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan
campuran udara dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak
berbentuk lingkaran yang menyerupai piring Kotak tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat
17
pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga
dipengaruhi oleh saringan udara.
5) Baterai (Accu)
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper level) dan garis
batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang, tambahkan dengan accu zur
secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu
sekurang-kurangnya 1 cm diatas sel.
Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena tidak
memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub accu juga harus
bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga
masih banyak mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar)
berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.
18
Gambar 3.26 Membersihkan Kutub Accu
Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan karat
yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit kabel
accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem kendor, mesin
akan mati karena busi tidak melon catkan bunga api. Untuk merawat klem agar tetap
berfungsi dengan baik, ke raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik.
Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya,
arus yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang,
bahkan mesin tak bisadihidupkan. Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa
paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian
lainnya telah diservis.
7) Sistem Pengapian
a. Busi
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan
celah elektrodanya Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan elektroda
positif dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan Karena itu, harus disetel celahnya
19
Adanya kotoran pada kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan
bunga api Listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal
sebagai berikut:
•Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya,
berarti tipe busi yang digunakan cocok.
•Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu
dingin.
• Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya
terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan
terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.
b. Kabel Busi
Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa kondisi tutup
distributor beserta kabel-kabelnya Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina
dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya. Kabel busi tidak
boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat,
karena listrik yang dialirkan bertegangan y (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah
usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang
bermacam-macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya crossfire,
yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya terkena induksi
20
meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai
c. Tutup Distributor
d. Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang harus
diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau
diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina
21
disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Setelah platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat
pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan
maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar,
putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner
akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu
diperhatikan untuk ketelitian hasil servis, Kondisi permukaan kontak platina sangat
berpengaruh terhadap putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor,
putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner
akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan
campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel
yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi
mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah
menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup.
Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin tanpa
busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
• Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
•Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau
belum.
• Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi
22
• Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
2) Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
3) Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin (gerak naik-turun
piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya
• Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan katup berhasil
dengan baik, yaitu sebagai berikut:
1) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di posisi top kompresi
masing-masing silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus
memutar puli sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top
silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup iNdan EX harus dalam
keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel celahnya.
2) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi
silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini lebih
cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang
cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO- firing order) dan penyetelan katup.
9) Saat Pengapian
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin. Alasannya, karena
saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil adalah saat pengapian pada
putaran stasioner. Jika saat pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi
pengulangan kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu putaran mesin disetel, saat
pengat,piannya pasti berubah.
Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar distributor dalam keadaan mesin
hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan tenaga yang paling besar.
Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa
menggunakan timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.
23
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya dikendorkan.
Jika distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti saat pengapiannya
dimajukan. Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan putaran rotor, berarti saat
pengapian dimundurkan.
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas berpengaruh
terhadap pendinginan dan putar an alternator. Jika tali kipas kendor, putaran mesin tidak bisa
memu-tar kipas pendingin dengan baik karena selip.
Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin
menjadi panas. Selain itu, putaran alternator.Jika tali kipas kendor,putaran mesin tidak bisa
memu-tar kipas pendingin dengan baik karena selip
Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh komponen
mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah
terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama
mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan
sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat
gangguan atau ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
1.Faktor Pendukung
24
Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja.
c. Fasilitas yang memadai
Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami bisa mengerjakan tugas dengan
cepat.
2.Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula dengan
penulis yang baru mengenal dunia kerja, juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan-
hambatan tersebut antara lain:
a. Kurangnya pengalaman
Penulis belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan kadang tersendat-
sendat.
b. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas
Ketrampilan dan kreativitas penulis masih kurang karena saya belum terjun ke lapangan kerja.
c. Kurangnya menguasai peralatan komputer
Ada beberapa peralatan komputer yang belum saya kuasai, sehingga saya harus meluangkan
waktu untuk berlatih terlebih dahulu
d. Teori dan praktek yang tidak sesuai Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima
di sekolah dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan
menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan ini dibuat sebagai pelengkap dari pelaksanaan Prakerin SMK Bhakti Praja
Adiwerna yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2023 s.d 2Desember 2023
Di Bengkel Tunggal Putra. Selain sebagai pelengkap, laporan ini juga sebagai syarat kelulusan.
Laporan ini dibuat agar memper mudah dalam melakukan servis Tune Up sehingga
pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan performa mesin yang
maksimal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik dan prima. Karena
mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan memungkinkan terjadinya penurunan
performa mesin.
B. Saran
Hendaknya tune up di lakukan secara berkala, hal ini bertujuan agar mobil ketika
akan digunakan selalu dalam kondisi yang prima dan maksimal dan sebaiknya pembaca
mencari referensi di buku lain
1. Saran untuk Tempat Prakerin
a. Tingkatkan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen/pelanggan.
b. Hubungan kerjasama antar karyawan harus dijaga dan dipertahankan serta
ditingkatkan.
2. Saran untuk Sekolah
Kegiatan melaksanakan Prakerin ini merupakan kegiatan yang positif bagi semua
pihak, baik untuk mengembangkan kemampuan individu maupun sebagai sarana untuk
menilai sejauh mana keberhasilan sekolah dalam menyiapkan siswanya untuk
diterjunkan ke dunia kerja, sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi struktual maupun
operasional.
3. Saran untuk Siswa
a. Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha.
b. Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada.
c. Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala persoalan atau
masalah.
d. Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
e. Meningkatkan daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah harus senantiasa
memberikan dorongan dalam melaksanakan Prakerin.
26
.DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
[1] M. Syahrudin, ""Perawatan Dan Perbaikan Pump Sentrifugal PT. Medco Ratch Power Riau
(MRPR)."," PT. Medco Ratch Power Riau (MRPR).", 2023.
[2] A. Surbakti, ""Perbandingan Antara Mesin Bensin Yang Berteknologi VVT-1 Dengan
Platina." Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research Information Technology 7.1,"
Community Research Information Technology 7.1, 2019.
[3] M. A. Nurmansyah, "NurmaPembuatan Media Pembelajaran Tune Up Toyota Kijang 5k
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK PN Purworejo.," Diss. PTO-FKIP,
purwerejo, 2013.
[4] D. R. JENDERAL, "PENDI DI KAN. "DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH
KEJURUAN," acedemy.edu.
[5] A. S. T. S. a. S. M. BUDIMAN, "KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL
MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION)
DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR.," Diss. mechanical engineering department, faculty
engineering of Diponegoro university,, ponorogo, 2012.
[6 ] Ahyar, Muhammad Saiful (2023) Oil Treatment Transformator Distribusi PT. PRASS
Pekanbaru. [Experiment] (Unpublished)
[7] Akbar, Alzanuari (2023) Perawatan Preventive Mesin Emergency Diesel Generator.
[Experiment] (Unpublished)
[8]https://www.suzuki.co.id/tips-trik/cara-setting-karburator-mobil-yang-
benar?pages=all
[9]https://www.astra-daihatsu.id/berita-dan-tips/komponen-rem-cakram-mobil
[10]https://www.suzukipusaka.co.id/berita/fungsi-karburator-mobil-%26-cara-kerjanya
27
DAFTAR LAMPIRAN
28
2. FOTOCOPY JURNAL
3. FOTOCOPY LEMBAR BIMBINGAN
29