Oleh:
REYKHAN INSANI KAHAR
NISN: 0033880952
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
Menyetujui,
Pembimbing Pembimbing
Sekolah Lapangan
……………… ………………
NIP. NRP.
Menyutujui,
Kepala SMKN 3 Berau
……………………….
NIP.
i
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karuniayanya, sehingga penulis diberi kesempaan untuk menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Industri (prakerin). Prakerin Kerja Industri ini merupakan
salah satu syarat yang wajib ditempuh di SMK Negeri 3 Berau. Laporan Prakerin
ini disusun sebagai pelengkap kerja praktik yang telah dilaksanakan enam bulan di
PT. United Tractor Tbk Site Tanjung Redep
Dengan selesainya laporan Praktik Kerja Industri ini tidak lepas dari banyak
bantuan dari pihak yanga telah membimbing dan memberi masukan-masukan
kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis sangat berharap koreksi dan bimbingan dari pihak-
pihak yang mendukung terselesainya laporan ini.
Tanung Batu,…,……..,2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
............................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan ........................................................................................... 1
1.3. Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
2.1. Peengertian sensor........................................................................................ 3
2.2. Tipe-Tipe Sensor....................................................................... ................... 4
1. Frequensi sensor....................................................................... ............... 4
2. Analog sensor...................... ...................... ...................... ...................... 5
3. Digital sensor...................... ...................... ...................... ...................... 5
4. Analog to digital sensor...................... ...................... ...................... ...... 5
2.3. macam-macam sensor pada sistem common 6
rail...................... ..................
1. Camshaft posistion sensor ...................... ...................... ...................... 6
2. Crankshaft position sensor...................... ...................... ...................... 7
3. Coolant temperature sensor...................... ...................... ...................... 10
4. Accelerator pedal sensor...................... ...................... ...................... 11
5. Air temperature sensor...................... ...................... ...................... ........ 12
6. Boost pressure sensor...................... ...................... ...................... ......... 13
7. Oil temperature sensor...................... ...................... ...................... ....... 15
8. Rail temperature sensor...................... ...................... ...................... .....
16
BAB III METODE PRAKTEK ......................................................................... 17
3.1. waktu dan tempat praktek...................... ...................... ...................... ....... 17
3.2. sejarah PT. United Tractors...................... ...................... ...................... .... 18
3.3. sejarah PT. United Tractors site tanjung redeb...................... ................. .. 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................... ....................... 29
iv
4.1. HASIL...................... ...................... ...................... ..................... 30
. ......... 30
4.2.
PEMBAHASAN...................... ...................... ...................... ..............
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 38
A. Kesimpulan ................................................................................... 38
B. Saran ............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 39
LAMPIRAN ...................................................................................................... 40
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
1
9. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
menerima dan memahami materi yang telah diberikan oleh
pembimbing.
10. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan yang ada di bidang bersangkutan dan di tempat praktek
dengan segala persyaratan.
1.3. MANFAAT
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara garis besar ada terdapapat dua jenis sensor yaitu Active Sensor dan
Pasive sensor:
Active Sensor: yaitu sensor aktif yang mempunyai sirkuit atau "otak"
didalam sensor. Sensor tersebut membutuhkan power dari ECM untuk berfungsi
sebagaimana mestinya.Untuk melakukan pemeriksaan terhadap sensor aktif
tersebut sensor tersebut harus dihubungkan dengan power, sensor aktif didesign
dengan 3 atau 4 kabel dan membutuhkan breakout Tee untuk membantu proses
troubleshooting dengan mudah.
Pasive Sensor Yaitu sensor yang tidak membutuhkan power dari ECM ,
sensor tersebut terletak didalam ECM, pasif sensor terdiri dari 2 kabel yang dapat
di ukur resistan nya dan lebih efisien dalam biaya.
3
1. Frequency Sensor
Cara kerjanya yaitu saat gear memotong medan magnet permanent didalam
sensor terbangkitlah tegangan AC dalam coil dan diikuti oleh frekwensinya.
Frekwensi tersebut proporsional terhadap kecepatan dan ECM menggunakan
frekwensi tersebut untuk membandingkan dengan data yang tersimpan dalam
ECM.
Untuk mengetahui kondisi baik dan tidaknya sensor tersebut kita bisa
mengukurnya secara statis dan dinamis, yaitu pada saat dilepas dari harnessnya
dan engine dalam keadaan mati kita bisa mengukur nilai tahanan coilnya antara
100 sampai 500 Ohm sesuai besar kecilnya sensor.
Cara kerjanya yaitu sewaktu gear memotong medan magnet yang terdapat
dihall cell terbangkitlah sinyal yang kecil, lalu sinyal tersebut dikirim ke
amplifier yang terdapat disensor itu juga dan menjadi sinyal PWM yang cukup
kuat dan seterusnya dikirim ke kontrol untuk diproses selanjutnya. Karena
sinyalnya berpulsa maka terdapat duty cycle dan disebut sinyal digital.
4
Sensor tipe ini sangat berbeda dengan yang digital bukan hanya bentuk
fisiknya tetapi juga cara kerja dan fungsinya serta mengeluarkan sinyal analog.
Defenisi dari sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya secara perlahan dan
terus menerus juga proporsional (linear) yang dipantaunya, seperti gambar
dibawah ini.
Output dari sensor analog hanya berupa tegangan DC, biasanya antara 0
sampai 5 Volt. Konstruksi bagian dalamnya hanya terdapat thermistor dan
amplifier yang memproses sinyal outputnya 0,2 sampai 4,8 Volt DC secara
proporsional dengan temperature normalnya
3. Digital Sensor
Tipe sensor ini banyak dipakai untuk memantau posisi, aliran, tekanan dan
temperature. Secara fisik sensor ini lebih besar dari sensor analog karena
didalamnya terdapat komponen-komponen elektronik antara lain oscillator yang
menyediakan input frekwensi yang berkisar antara 5 kHz.
Troubleshooting sensor tipe ini sama dengan sensor digital, dibawah ini
terdapat gambar sensor analog kedigital untuk sensor tekanan brake.
Sensor yang ada pada common rail system ini juga banyak jumlahnya.
Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di
mesin kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunaka oleh ECU
sebagai data masukkan (input).
Berikut adalah sensor sensor yang umum ada di common rail system :
1. Camshaft posistion sensor
CMP sensor merupakan salah satu sensor vital yang terdapat pada sistem
bahan bakar dengan injeksi atau EFI (Electronic Fuel Injection). Fungsi penting
5
dari CMP sensor adalah untuk menentukan langkah hisap di mana terjadi
pembukaan injektor atau penginjeksian sistem bahan bakar.
CMP sensor dapat rusak seiring dengan waktu penggunaan yang memang
sudah lama, selain itu bisa juga karena faktor keausan atau faktor eksternal
ketika kecelakaan. Terkadang juga rusak karena kebocoran minyak. Berikut
adalah beberapa gejala yang akan membantu Anda menentukan apakah sensor
posisi camshaft Anda rusak atau tidak
6
5. Jika hasilnya berbeda, maka gantilah dengan yang baru.
6. Saat memasangnya, pastikan untu mengganti seal oli dengan yang baru
karena ini dapat mengakibatkan rembesan oli.
7. Hubungkan kembali kabel ke konektor dan pastikan sudah rapat.
8. Hidupkan mesin
7
2. Jika pun mesin menyala, idle mesin akan tersendat-sendat dengan RPM yang
naik turun tidak normal.
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghidupkan mesin, ini karena sinyal
yang dikirim ke ECU tidak sesuai. Bisa juga terjadi karena koneksi kabel yang
rusak karena panas dan getaran. Jika Anda melihat kecurigaan ini, segeralah
periksa.
4. Lampu check enggine yang menyala, ini adalah indikator paling mudah untuk
mengetahui
Cara Memeriksa Crankshaft Position Sensor yang rusak
Mengukur CKP Sensor Menggunakan Multi Tester
- Pemeriksaan Pada Sensor Jenis Induktive
8
Pada jenis hall effect, Anda bisa memeriksa tegangan inputnya, range
tegangan sekitar 5 Volt ( terkadang untuk beberapa jenis mobil tegangannya 12
Volt ). Untuk memeriksa tegangan outputnya, caranya saat mobil distater ukurlah
tegangan outputnya.
Ini juga bisa Anda ukur dengan menggunakan oskiloskop atau lampu LED.
Jika lampu berkedip berarti CKP sensor dalam kondisi baik, sebaliknya jika tidak
ada sama sekali maka CKP sensor rusak.
9
Nyalakan mesin mobil kembali lalu tunggu hingga 15 menit,
apabila control temperature tidak kembali ke suhu normal maka
kemungkinan besar sensor coolant temperature sensor memang rusak
Mencegah kerusakan coolant temperature sensor
Sensor ini terdiri dari stator (yang mencakup kumparan eksitasi, kumparan
penerima, dan unit evaluasi elektronik) dan rotor (dibentuk dari satu atau lebih
loop konduktif tertutup dengan geometri tertentu).
Gejala Kerusakan Accelerator pedal sensor
- Kecepatan idling engine meningkat.
- Kendaraan tidak merespons jika pedal akselerator ditekan.
- Kendaraan beralih ke “mode idle”
- Check engine lamp di kokpit menyala
Penyebab Kerusakan
- Kabel atau koneksi yang rusak pada sensor pedal akselerator
- Tegangan tidak ada dan catu daya
- Unit evaluasi elektronik rusak dalam sensor.
Langkah Pemeriksaan
Langkah-langkah pengujian berikut harus dipertimbangkan selama pemecahan
masalah:
10
- Inspeksi visual dari sambungan listrik dan kabel yang relevan untuk
memastikan mereka dipasang dengan benar dan untuk kerusakan.
- Periksa sensor menggunakan osiloskop dan multimeter.
-
5. Air temperature sensor
Intake air temperature sensor (IATS) adalah salah satu sensor yang ada pada
mesin injeksi elektronik. IATS memiliki peran yang termasuk penting dalam
mengukur serta mendeteksi suhu udara yang diterima intake manifold.
Ciri-ciri intake air temperature sensor rusak
Jika kamu merasa ada yang bermasalah dengan mesin saat dipakai,
kemungkinan ada komponen yang bermasalah, salah satunya IATS.
Gak usah panik kalau intake air temperature sensor rusak karena pada dasarnya,
tanda kerusakannya bisa kamu deteksi.
1. Akselerasi tidak maksimal karena suhu udara yang diterima ECU
(Electronic Control Unit) salah dan bercampur dengan bahan bakar.
2. Mesin susah dinyalakan karena sensor salah mengirimkan informasi
sehingga sinyal injektor masih dingin.
3. Boros bahan bakar karena udara yang diambil dari
komponen intake kurang optimal. Ingat bahwa ECU akan membutuhkan
4. Campuran udara dari bagian intake dan bahan bakar untuk dapat membuat
mesin bekerja.
11
3. Perhatikan perubahan nilai tahanan sensornya pada saat suhu mulai panas.
Jika ada perubahan pada nilai tahanannya saat sudah panas maka sensor
kemungkinan rusak dan kamu perlu menggantinya.
4. Pembacaan nilai tahanan sensor harus terus menerus menurun untuk
sensor jenis NTC (negative thermal coefficient) dan sebaliknya untuk
sensor PTC (positive thermal coefficient).
5. Jika pembacaan nilai tahanan terbuka secara tiba-tiba atau short (nilai
tahanannya sangat kecil atau sama sekali tidak ada tahanan) maka sensor
dipastikan sudah rusak.
Boost pressure atau yang biasa dikenal dengan nama sensor MAP
(Manifold Absolute Pressure), memiliki peran penting dalam sistem
pembakaran engine. Sensor MAP sendiri berfungsi untuk mengukur
tekanan udara yang masuk ke mesin
Fungsi Sensor Boost Pressure
Sensor boost pressure atau sensor MAP memiliki beberapa fungsi,
antara lain:
1. Mengukur Tekanan Udara dalam Sistem Pembakaran
Udara yang ada di dalam intake manifold akan diukur oleh sensor boost
pressure, kemudian sensor boost pressure akan mengirimkan informasi
tersebut ke komputer untuk melakukan penyesuaian injeksi bahan bakar.
Hal ini dilakukan agar mesin pembakaran mobil memiliki pasokan udara
yang baik, sehingga proses pembakaran bahan bakar dapat berjalan normal
dan tenaga kendaraan dapat meningkat.
12
3. Mendeteksi Kondisi Kevakuman
Secara normal, kondisi kevakuman dalam intake manifold selalu
berubah-ubah mengikuti gerak pedal gas saat mesin menyala. Gerak pedal
gas mempengaruhi gerakan buka tutup throttle valve. Jika pedal gas
diinjak, throttle valve akan membuka dan aliran udara masuk dengan
lancar ke sistem pembakaran. Sebaliknya, jika tidak, maka aliran udara
yang masuk akan terhambat. Bisa dibayangkan jika sensor boost pressure
atau sensor MAP ini mengalami kerusakan, tentu akan mempengaruhi
kinerja pada sistem pembakaran, karena tidak dapat melakukan deteksi
kevakuman intake manifold dengan baik.
13
- Putaran idle kasar
Fungsi Oil temperature sensor yaitu suatu sensor yang berfungsi sebagai
pendeteksi terjadinya perubahan suhu di dalam sebuah mesin.Sensor Oil
temperature sensor juga akan membaca hasil pemantauan suhu oli sebuah
mesin dan akan diteruskan kepada ECU.Dan apabila terjadi overheating mesin
maka ECU akan memberikan sinyal peringatan melalui kode MIL.
Sebenarnya Oil temperature sensor adalah merupakan salah satu jenis
thermistor yang nilai tahanannya dapat berubah-ubah mengikuti perubahan
temperature oli pada sebuah mesin.Sensor ini memiliki 2 buah soket yakni Pin
out dan Massa.Untuk Pin out sendiri berfungsi sebagai pemberi sinyal output
yang dikirmkan ke ECU sedangkan soket yang satunya lagi sebagai massa.
Gejala Oil temperature sensor Rusak
Ada beberapa gejala yang akan sobat rasakan ketika sedang atau akan
berkendara yaitu:
- Mesin akan sulit sekali dinyalakan ketika dalam keadaan dingin
- Idle menjadi tidak stabil
- Asap dari knalpot akan berwarna hitam
- Lampu kode indikator akan menyala
Fuel Rail adalah komponen yang termasuk dalam kategori sistem bahan bakar.
Fungsi Fuel Rail adalah sebagai penyimpan bahan bakar bertekanan yang
selanjutnya bahan bakar tersebut akan disemprotkan oleh injektor.
Bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor ini dalam bentuk kabut yang
diarahkan ke intake camber agar bersatu dengan udara yang dihisap.
Untuk menghasilkan semprotan yang kuat, maka bahan bakar pada fuel rail
sudah dalam kondisi bertekanan. Tekanan ini diperoleh dari daya dorong pumpa
bahan bakar.
Komponen yang mengontrol tekanan bahan bakar didalam fuel rail adalah Fuel
Pressure Regulator. Sedangkan fuel rail pressure sensor adalah komponen yang
mengukur tekanan didalam fuel rail yang selanjutnya akan mengirimkan
informasi ini dalam bentuk data ke ECU ( Electronic Control Unit ).
14
Gejala Kerusakan Fuel Rail Pressure Sensor
1. Lampu Check Enggine Menyala
2. Mesin Sulit Hidup Saat Di Stater
3. Akselerasi Buruk
4. Mesin Mati
5. Efisiensi Bahan Bakar Yang Buruk
15
BAB III
METODE PRAKTEK
Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT. United Tractors Tbk site Tanjung
Redeb yang beralamat di Jalan Jl. Raja Alam I No.km.5, Rinding, Tj. Redeb,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77315.
16
Komatsu Ltd Japan adalah salah satu produsen alat berat yang
mempunyai reputasi internasional dan menjadi rekanan usaha PT United
Tractors dari saat awal berdiri hingga sampai saat ini. Selain itu juga
masih ada produsen-produsen alat berat lainnya yang menjadi rekan
usaha bagi PT United Tractors, seperti Nissan, Scania, Bomag, Tadano,
dan Valmet.
17
saat ini PT United Tractors sudah memiliki anak perusahaan sebagai
berikut :
18
C. Visi dan Misi PT United Tractors Tbk.
1. Visi
Visi perusahaan merupakan gambaran masa depan perusahaan tersebut
yang menantang, menarik, dan dapat dipercaya. Sebuah visi dikatakan
menantang dan menarik karena selaras dengan misi dan dikatakan realistis dan
dapat dipercaya karena didukung oleh strategi yang tepat. Berikut ini adalah
visi dari United Tractors:
UT VISION
2. Misi
19
karyawan atau mencantumkan dalam kalimat tidak hanya posisi
perusahaan saat ini tetapi juga ingin menjadi apa perusahaan ini nantinya
Misi
Betekat mambantupelanggan meraih keberhasilan melalui
pemahaman usaha yang komprehensif dan interksi berkelanjutan.
Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat
meningkatkan stastus sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.
Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku
kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi,
sosisal dan lingkungannya.
Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa
20
3.3Sejarah PT United Tractors Site Tanjung Redeb
PT United Tractors Tbk Site Tanjung Redeb berada di
kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur, Kota Tanjung Redeb
sendir diambil dari nama ibu kota Kabupaten Berau, yaitu Tanjung
Redeb. Sebelum menjadi PT United Tractors Tbk Site Tanjung
Redeb pada Tahun 2009, Tanjung Redeb merupakan cabang
perwakilan PT United Tractors Tbk Sejak 12 Desember 1990.
1. Plant Lati.
2. Plant Binungan.
3. Plant Sambarata.
4. Plant Tanjung Redeb.
5. Plant Labanan.
A. Profil PT United Tractors Tbk
21
4. Sambarata.
5. Labanan.
Alamat Perusahaan
A. Jalan : Jl. Raja Alam 1 KM 5.
B. Kelurahan : Sei Bedungun.
C. Kecamatan : Tanjung Redeb.
D. Kabupaten : Berau.
E. Provinsi : Kalimantan Timur.
F. No.Telp : (0554)21416.
G. Email : tctrd@unitedtractors.com
H. Kode Pos : 77315
C. Lokasi
22
Pemilihan suatu lokasi yang mudah dijangkau oleh para customer
sangat penting dalam perusahaan yang menjual produk atau jasa dan
merupakan suatu factor untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
PT United Tractors Tbk Site Binungan misalnya memlih tempat yang
stategis bagi kehidupan perusahaan. Perusahaan tersebut berada di Jalan
Raja Alam 1 KM 5 Tanjung Redeb Berau, Merupakan jalan yang selalu
dilewati oleh setiap kendaraan dalam maupun luar kota.
23
Mempunyai kegiatan memberikan pelayanan pembeli atau
pemakai alat berat dengan jenis pelayanan perbaikan oleh tenaga
yang handal. Jasa ini sangat penting sekali adanya.
E. PRODUK
Saat ini United Tractors telah berkembang menjadi salah satu pemain
utama di sektor dan industri dalam negeri, melalui lima pilar bisnis, yaitu
Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, Industri
Konstruksi, dan Energi. PT. United Tractors menyediakan berbagai alat
berat terkemuka yang dapat diguanakan untuk berbagai sektor. Berikut
sejumlah produk yang PT UT tawarkan.
24
pertambangan, kehutanan, perkebunan dan industri. Nama
perusahaan ini diambil dari nama kota Komatsu, Ishikawa di Jepang
dan berdiri sejak tahun 1917. Sebagai salah satu perusahaan alat berat
terbesar di dunia, pada tahun 1973 Komatsu menunjuk PT United
Tractors Tbk sebagai distributor resmi di Indonesia. Saat ini,
Komatsu merupakan pemimpin pasar alat berat di Indonesia.
B. UD TRUCKS
UD Trucks merupakan produsen truk terkemuka di Jepang. Nama
UD Trucks mempunyai arti “Ultimate Dependability” yang
menggambarkan filosofi perusahaan. Sejak tahun 1935, UD Trucks
telah mencatat sejarah dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi,
nyaman dan efisien. UD Trucks selalu memberikan solusi lengkap
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada tahun 1984 PT United
Tractors Tbk secara resmi ditunjuk menjadi distributor produk UD
Trucks untuk pasar Indonesia.
C. SCANIA
Scania merupakan perusahaan Swedia yang memproduksi kendaraan
komersial khususnya truck heavy dan bis premium. Scania memiliki
fasilitas produksi di Swedia, Prancis, Belanda, Berazil, Polandia dan
India. Hingga saat ini, scania telah memproduksi dan menjual lebih dari
1.400.000 truck dan bis untuk pasar global.
D. BOMAG
Bomag merupakan pemimpin pasar yang tak ada tandingannya. Alat
pemadatan ini memanfaatkan teknologi terkini sehingga menghasilkan
produktifitas yang tinggi dengan biaya operasional yang rendah.
Aplikasi BOMAG BW 219 Single Drum Rollers adalah ntuk
memadatkan tanah pada pembangunan jalan, lapangan parker,
bangunan gedung, bandara dan bendungan.
Produk ini tersedia dengan beberapa model, antaralain ; Model D-
series, PD-series, dan H-series. Model D-series dengan smooth drum
cocok untuk memadatkan pasir, kerikil, , batu hancur dan tanah semi
25
kohesif. Model PD-series dengan pad foot drum cocok untuk tanah
kohesif dengan kadar air tinggi. Sedangkan model H-series cocok untuk
memadatkan taah pada kemiringan yang curam.
Produk ini juga multi fungsi karena smoot drum yang dimiliki dapat
dikonversi menjadi pad foot drum dengan melakukan penambahan
komponen. Produk ini dirancang dengan model yang menyesuaikan
kebutuhan pelanggan.
E. TADANO
Tadano memberikan produk-produknya untuk mencakup hamper
semua sector, sangat popular dibidang pertambangan kontruksi serta
sector minyak dan gas. Dalam pertambangan, Tadano terbukti sangat
berguna dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan, tipe yang paling
popular meliputi jenis Crane untuk semua medan kasar Crane dan
Cargo Crane. Sedangkan pada sector konteruksi, Tadano Truck Crane
dan Cargo Crane adalah yang paling sering digunakan pada
pembangunan infrastruktur.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahsan
27
kemudian dikirim ke ECU sebagai informasi posisi top 1. Saat tonjolan mendekati
stator (kutub magnet) maka medan magnet pada gulungan coil berubah. Karena
perubahan medan magnet, gulungan akan menghasilkan tegangan induksi.
Besarnya tegangan induksi sesuai dengan kecepatan dan kekuatan perubahan
medan magnet.
Semakin cepat putaran mesin, semakin banyak tonjolan yang akan
memotong medan magnet di stator. Oleh karena itu sinyal tegangan yang
dihasilkan juga akan lebih cepat. Informasi ini akan digunakan untuk menentukan
waktu injeksi dan waktu pengapian busi. Hambatan kumparan pada kumparan
pick up coil adalah 200-2500 ohm. Pada saat yang sama tegangan induksi awal
adalah 1-2 volt, dan saat putaran mesin meningkat maka tegangan induksi akan
meningkat. Dalam semua kasus, karena tegangan induksi sangat kecil, pelindung
kabel biasanya disediakan yaitu cable shield.
Pada sensor yang menggunakan jenis hall effect, di mana frekuensi
tegangan yang dikirim ke sensor berubah sesuai dengan kecepatan putaran.
Dengan kata lain, CMP sensor jenis hall effect tidak bergantung pada perubahan
medan magnet. Sinyal digital ini dikirim ke ECU sebagai informasi tentang top
kompresi silinder satu. Biasanya, tegangan input adalah 5/12 volt.
28
Dari mekanisme type kerjanya, crankshaft position sensor ( CMPS ) terbagi
menjadi 2 ( dua ) jenis yaitu :
Pada tipe ini tegangan yang dihasilkan adalah tegangan bolak - balik (AC)
rendah. Naik dan turunnya tegangan ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan
putaran pada piringan rotor. Tegangan yang diperoleh murni berasal dari gaya
induksi magnet yang terjadi pada pick up coil sensor tersebut ketika rotor
berputar.
Tegangan variatif inilah dikirim oleh CKPS ke ECU dan dengan mudah
ECU mengetahui kondisi putaran mesin dari jumlah tegangan yang dikirim.
Semakin cepat putaran mesin maka tegangan induksi yang terjadi semakin besar,
sebaliknya semakin lamat putaran mesin maka semakin kecil pula tegangan
induksi yang dihasilkan. Rata - rata tegangan yang dihasilkan berkisar 1 sampai 2
volt.
29
Pada CKP sensor tipe hall effect tidak menggunakan magnet permanen.
Sehingga ini tidak terpengaruh oleh perubahan medan magnet. Pada jenis ini,
telah terpasang perangkat yang mampu merubah tegangan tergantung kecepatan
putaran mesin. Nilai tegangan yang dihasilkan pun tetap ( tidak variatip ), hanya
frekuensi nya saja yang berbeda - beda.
Umumnya CKP sensor type hall effect menggunakan tiga kabel. Hal ini
dikarenakan sensor jenis ini membutuhkan tegangan input 5 Volt agar dapat
bekerja. Tiga terminal yang digunakan yaitu tegangan input ( VC + ) ground atau
massa ( VC - ) , dan tegangan output. Selain itu, crankshaft position sensor tipe
hall effect membutuhkan amplifier untuk memperkuat sinyal tegangan yang
dihasilkan.
30
mengevaluasi sinyal dan meneruskan ke pulsa yang relevan, mis. ke
aktuator katup throttle. Karakteristik sinyal tegangan tergantung pada
bagaimana pedal akselerator ditekan.
31
Tugas dari sensor MAP adalah mengukur tekanan udara di intake manifold
melalui selang vakum yang dihubungkan antara sensor MAP dan intake manifold.
Vakum di intake manifold terjadi saat mesin dihidupkan, dan nilai vakum berubah
saat pedal gas ditekan (tergantung pada bukaan throttle).
Terdapat komponen silicon chip di dalam sensor MAP, yang dapat mengubah
resistansi sesuai dengan tekanan udara dari intake manifold. Satu sisi chip silikon
terhubung ke tekanan udara manifold intake, dan sisi lainnya terhubung ke ruang
vakum.
Sensor temperatur oli akan mendeteksi oli dalam segala kondisi temperatur.
Sensor ini akan menginformasikan dan terkadang mematikan mesin secara
otomatis melalui ECU apabila temperatur melampaui batas maksimum. Oli yang
terlalu dingin nilai viskositasnya akan tinggi dan semakin berkurang sejalan
temperatur yang meningkat. Ketika viskositas tinggi mesin akan sulit mencapai
puncak performa. Tetapi ketika viskositas sangat rendah, mesin akan kehilangan
kendali karena komponen seolah tidak terlapisi oli dan mudah sekali mesin rusak.
32
Cara Kerja Fuel Rail Pressure Sensor
Secara prinsip kerja, sensor fuel rail pressure sensor hampir mirip dengan
knock sensor, yang mana kedua sensor ini mengandalkan komponen
elektronik Piezo Crystal Sensor.
ECU memberikan tegangan Volt Constant ( VC ) sebesar 5 Volt yang stabil
ke kabel sinyal sensor. Tegangan 5 Volt yang konstan ini dikombinasikan
dengan ground sensor ( sensor masa ) dengan nilai dibawah 0,2 Volt yang sama -
sama terhubung ke piezo crystal sensor.
Nilai tahanan pada sensor menciptakan perubahan tegangan pada kabel sinyal
tegangan sesuai dengan perubahan tekanan rel bahan bakar dengan nilai 0 - 5
volt.
Adapun nilai tegangan pada fuel rail pressure sensor adalah sebagai berikut :
33
Mesin Akselerasi : sekitar 3,77 volt +
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan prakerin, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan
adanya prakerin sebagai salah satu kurikulum yang wajib diikuti, penulis
dapat mempraktikkan teori dan praktek yang didapat disekolah, di
industri,sehingga penulis dapat membandingkan dan menambah ilmu yang
kurang dari pelaksanaan prakerin tersebut. Bahwa dalam prakerin yang
dilakukan di industri memiliki manfaat yang sangat besar bagi penulis
sebagai jenjang pendidikan dan peluang yang sangat besar dan peluang yang
sangat besar dalam bekerja nantinya.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detailis dalam menjelaskan laporan diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak, yang tertunda dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
keritikan, agar penulis dapat memperbaiki kekurangan dan ketidak
sempurnaan laporan yang telah disusun dan penjelasaan pada laporan
tersebut. Agar kelak laporan ini dapat bermanfaat suatu saat nanti bagi yang
membutuhkan.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN
36