DI PT.INDOJAYA AGRINUSA
Diajukan Oleh:
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karuniaNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek di
PT.INDOJAYA AGRINUSA yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2019 sd 29
Maret 2019, serta penulis juga diberi kesempatan dapat menyusun laporan kerja
praktek ini dengan baik.
Laporan kerja praktek lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah
penulis dapatkan pada saat dilapangan PT. INDOJAYA AGRINUSA yang beralamat
di JL.Medan Tanjung Morawa Kab Deli Serdang provinsi sumatera utara, dimulai
dari tanggal 01 Maret 2019 s/d 29 Maret 2019.
Kerja Praktek Lapangan ini banyak memberi manfaat pada penulis baik dari
segi akademis maupun non akademis yang tidak dapat penulis temukan di bangku
perkuliahan.Dalam penyusunan laporan hasil kerja praktek ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh seperti itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
i
Penulis juga menyadari bahwa Praktek Kerja Lapangan ini belum sepenuhnya
sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Praktik
Kerja Lapangan ini. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
iii
2.7. Sistem pemasaran ................................................................................ 11
iv
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 42
5.2. Saran.................................................................................................... 42
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
vi
3.14. Prinsip Kerja................................................................................................ 30
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
optimal dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan
tersebut.
Salah satu yang penting dalam perancangan system produksi adalah proses
produksi yang aman dan terkendali. Dari system produksi yang aman dan
terkendali, dapat dianalisis beberapa aspek seperti alat alat produksi yang
dirancang dan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan para pekerja.
Misalnya seperti menambahkan alat alat pendukung lainnyayang berfungsi
sebagai alat pengendali industry sehingga dapat mengurangi ketidak efesienan
dalam system dan dapat meningkatkan keamanan dan kemudahan untuk para
pekerja.
1.2. Tujuan
1. Salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan bagi mahasiswa/i
politeknik Negeri Medan.
2. Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan
penerapan di dunia industry.
3. Mengetahui bagaimana bekerja secara efektif dan mampu bertanggung
jawab dalam dunia pekerjaan.
4. Diharapkan setelah kerja praktik ini terjalin hubungan yang baik antara
Teknik Elektronika Politeknik Negeri Medan dengan PT.INDOJAYA
AGRINUSA.
1.3.Manfaat
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan
2. Meningkatkan keterampilan serta keahlian di bidang praktek.
3. Mengetahui kondisi dan mampu menyesuaikan diri di dunia kerja yang sesuai
dengan bidang ilmu teknik elektronika.
2
4. Memberikan gambaran kepada mahasiswa akan profesi yang akan digeluti
pada saat mendatang.
3
1.6. Sistematika penulisan
1.6.1.2.Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan.
1.6.1.3.Halaman Pengesahan
Halaman ini berisi pengesahan dari dosen pembimbingPKL, Ketua Program
Studi dan Ketua JurusanTeknik Elektro.
4
1.6.2. Bagian Pokok
5
1.6.2.7. BAB 7 Penutup
a. Simpulan memuat rangkuman dari hasil pelaksanaan dan pembahasan
Praktik Kerja Lapangan sesuai topic/bidang yang diamati.
b. Saran berisi saran-saran yang relavan berkaitan degan hasil pembahasan
dalam pelaksanaan PKL sesuai dengan topic yang diamati.
6
BAB 2
7
2.2. Ruang Lingkup
1. Pakan Ternak
a. Pellet
b. Crumble
2. Pakan Puyuh
8
• Sabtu
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB : Jam Kerja
Sedangkan jam kerja bagi karyawan shift adanya pembagian jam kerja menjadi 3
shift selama 6 hari kerja selama 6 hari yaitu :
Shift I : Pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB
Shift II : Pukul 16.00 WIB – 24.00 WIB
Shift III : Pukul 24.00 WIB – 08.00 WIB
2.5.Lokasi Perusahaan
PT. Indojaya Agrinusa berlokasi di jalan Tanjung Morawa Km 12,8 Desa Bangun
Sari Kabupaten Deli Serdang yang memiliki luas tanah sebesar 8Ha.Adapun
Lokasi Perusahaan terdapat pada gambar 2.1.
9
2.6. Struktur Organisasi Perusahaan
10
2.2. Gambar Struktur Perusahaan
2.7.Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas serangkaian institusi dan proses menciptakan
,mengomuniasikan ,menyampaikan dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan ,klien,mitra dan masyarakat umum.
• Strategi Pemasaran Produk
1. Straregi pemasaran produk (marketing) yang diterapan pada PT.Indojaya
Agrinusa terdiri dari beberapa strategi diantaranya adalah sebagai berikut :
a. First Grade, Memiliki kadar protein 28% keatas
b. Second Grade, memiliki protein 25% ke bawah
c. Thirt Grade, Memiliki kadar protein 20 ke bawah
2. Targetting
Target pemasaran yang dilakukan oleh PT.Indojaya Agrinusa yaitu dengan melihat
kapasitas produksi pakan yang telah diproduksi, berapa persen kapasitas produksi
11
yang dapat diproduksi maka pakan yang diproduksi akan dipasarkan sesuai dengan
persentase pakan yang telah di produksi
3. Positioning
Posisi pemasaran produk yang telah dicapai oleh PT.Indojaya Agrinusa telah
berada di posisi Leader Market yaitu posisi dimana perusahaan telah mencapai
target pemasaran yang telah direncanakan.
• Strategi Promosi
Kegiatan promosi produk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Memberikan bonus bagi konsumen
b. Memberikan kegiatan sarah sehan
c. Melakukan sosialisasi dengan konsumen pada saat 17 agustus ataupun pada
saat lebaran
• Strategi Harga
Pada PT.Indojaya Agrinusa strategi harga pada pemasaran diberlakukan sesuai
dengan wilayah-wilayah distribusi yang ada penjualan tidak semua sama setiap
wilayah yang di distribusikan.
12
2.8.Mekanisme Kerja Perusahaan Secara Umum
2.8.1. Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk
jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu produk,
dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin, energi,
informasi, modal, dan tindakan manajemen. Proses produksi merupakan tindakan
nyata dan dapat dilihat.
Makanan ternak ayam yang disebut dengan pellet, berbentuk tabung kecil
dengan ukuran yang berbeda-beda, yang dibuat untuk memberikan gizi pada ternak
ayam, sehingga pertumbuhan ternak ayam dapat berjalan optimal dan dapat dipanen
tepat pada waktunya. PT. Indojaya Agrinusa terus melakukan pengawasan terhadap
mulai dari bahan baku, proses produksinya meliputi komposisi bahan campuran yang
digunakan dalam proses pembuatan pakan ternak, proses pengolahan sampai produk
jadi yang dihasilkan.
13
2.9. Bahan Baku
Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak mengandung
zat-zat seperti kabohidrsat protein, lemak, serat kasar, mineral dan vitamin.
Bahan-bahan yang digunakan pada PT. Indojaya Agrinusa dikelompokkan
menjadi 3 bagian yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.
Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan dalam proses produksi.
Dalam proses produksi PTProduct Meal (PBPM). Adapun bahan baku yang
digunakan secara umum yaitu :
a. Canola , bahan baku canola ini terbuat dari serbuk bunga matahari yang
berwarna coklat tua dan memiliki cri khas berbau wangi dibandingkan bahan
baku lainnya.
b. MBM (Meat and Bone Meal), bahan baku ini terbuat dari tepung daging yang
berwarna kuning kecoklatan dan memiliki bau yang amis.
c. Wheat Kernel, bahan baku ini berjenis biji gandum , biji gandum ini
berbentuk seperti buah padi yang sudah matang dan isinya pun berbentuk
seperti beras yang belum di masak. Rasa dari biji gandum ini pun terasa
seperti beras yang belum dimasak menjadi nasi.
d. Feeds Meal, bahan baku ini terbuat dari tepung ikan yang memiliki warna
coklat tua dan memiliki bau amis yang bau seperti bau ikan.
e. DDGS (Diestilen Dread GREn With Solbel),bahan baku ini terbuat dari
ampas jagung yang memiliki warna kuning dan memiliki bau seperti bau
jagung.
f. Wheat Brand Pellet, bahan baku ini terbuat dari tepung gandung yang
memiliki warna coklat yang berbentuk seperti pellet yang berukuran 1 cm
berbentuk memanjang dan tidak dapat di bau aromanya (tidak memiliki bau)
g. PBPM (Poultry By Product Meal), bahan baku ini terbuat dari tepung ayam
yang memiliki warna coklat tua dan memiliki bau yang amis.
14
h. HCFM (Hidroling Zed Chiken Fether), bahan baku ini terbuat dari tepung
bulu ayam yang memiliki warna kuning, dan pada bahan baku ini dapat
terlihat bulu-bulu ayamnya dan memiliki bau yang amis.
i. SBM (Soya Bin Milk), bahan baku ini terbuat dari bungkil kacang kedelai
yang memiliki warna kuning, bau dari bahan baku ini tidak dapat di cium
(tidak ada aroma baunya) dan memiliki bentuk seperti pecahan-pecahan
bungkil kacang yang dapat dirasakan permukaan dari bahan baku ini masih
kasar.
j. Tepung Industri, bahan baku ini terbuat dari dedak gandum yang memiliki
warna putih keabu-abuan dan memiliki bau seperti dedak.
15
BAB 3
DASAR TEORI
3.1. Sensor
Pada saat ini, sensor telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan
menghemat energi.
1) Sensor Kimia
Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah
besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi kimia.
Contoh : sensor kimia adalah sensor PH, sensor Oksigen, sensor ledakan dan sensor
gas.
16
2) Sensor Fisika
a. Sensor Thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya : bimetal, termistor, termokopel RTD, photo transistor, photo diode,
photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
b. Sensor Mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lulus dan melingkar, tekanan,
aliran, level dsb. Contoh : strain gage, linear variabel deferential transformer
(LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
c. Sensor Optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya yang
mengenai benda atau ruangan. Contoh : photo cell, photo transistor, photodiode,
photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
3) Sensor Biologi
Jadi, besaran listrik dimana di dalamnya dilibatkan beberapa reaksi kimia, seperti
misalnya pada sensor pH, sensor oksigen, sensor ledakan, serta sensor gas.
17
tersebut. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek benda dengan jarak
yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa centimeter saja sesuai tipe
sensor yang digunakan. Gambar 3.1. merupakan gambar sensor proximity :
Hampir di setiap mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis ini, sebab
selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap benturan maupun
goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan ataupun perbaikan dan
penggantian.
Inductive Proximity Sensor adalah sensor jarak yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan logam baik logam jenis besi maupun logam jenis non-besi. Sensor ini
dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan ada atau tidaknya obyek logam,
menghitung objek logam dan aplikasi pemosisian. Sensor induktif sering digunakan
sebagai pengganti saklar mekanis karena kemampuan yang dapat beroperasi pada
kecepatan yang lebih tinggi dari saklar mekanis biasa.
18
Sensor Proximity induktif pada umumnya terbuat dari kumparan/koil dengan inti ferit
sehingga dapat menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi tinggi. Output dari
sensor jarak jenis induktif ini dapat berupa analog maupun digital. Versi analog
dapat berupa tegangan biasanya 0V- 10VDC atau arus 4mA – 20mA. Sedangkan
versi digitalnya biasanya digunakan pada rangkaian DC saja ataupun rangkaian
AC/DC. Sebagian besar sensor induktif Digital dikonfigurasikan dengan OUTPUT “
NORMALLY-OPEN” namun juga yang dikonfigurasikan dengan OUPUT
“NORMALLY-CLOSE”.
Osilator pada sensor jarak ini akan membangkitkan gelombang sinus dengan
frekuensi yang tetap. Sinyal ini digunakan untuk menggerakkan kumparan atau koil.
Koil dengan inti feir akan menginduksikan medan elektromagnetik. Ketika garis-
garis medan elektromagnetik ini terinterupsi oleh objek logam, tegangan osilator akan
berkurang sebanding dengan ukuran dan jarak objek dari kumparan. Dengan
demikian, sensor ini dapat mendeteksi adanya objek yang sedang mendekatinya.
Pengurangan tegangan osilator ini disebabkan oleh arus yang diinduksi pada logam
yang menginterupsi garis-garis logam.
Capacitive Proximity Sensor adalah sensor jarak yang dapat mendeteksi gerakan,
komposisi kimia, tingkat dan komposisi cairan maupun tekanan. Sensor ini dapat
mendeteksi bahan-bahan dielektrik rendah seperti plastik atau kaca dan bahan-bahan
dielektrik yang lebih tinggi seperti cairan sehingga memungkinkan sensor jenis ini
untuk mendeteksi tingkat banyak bahan melalui kaca, plastik maupun komposisi
kontainer lainnya.
Capacitive Proximity Sensor ini pada dasarnya mirip dengan Inductive Proximity
Sensor, perbedaannya adalah sensor kapasitif menghasilkan medan elektrostastik
sedangan sensor induktif menghasilkan medan elektromagnetik. Sensor jarak
kapasitif ini dapat digerakkan oleh bahan konduktif dan bahan non-konduktif.
19
Elemen aktif sensor jarak kapasitif dibentuk oleh dua elektroda logan yang
diposisikan untuk membentuk ekuivalen dengan kapasitor terbuka. Elektroda ini
ditempatkan di rangkaian osilasi yang berfrekuensi tinggi. Ketika objek mendekati
permukaan sensor jarak kapasitif ini, medan elektrostatik plat logam akan
terinterupsi sehingga mengubah kapasitansi sensor jarak. Perubahan ini akan
mengubah kondisi dalam pengoperasian sensor jarak sehingga dapat mendeteksi
keberadaan objek tersebut.
Photoelectric Proximity Sensor adalah sensor jarak yang menggunakan elemen peka
cahaya untuk mendeteksi objek. Photoelectric Proximity Sensor terdiri dari sumber
cahaya ( Emitter) dan Penerima (Receiver). Gambar 3.2. merupakan gambar dari
Sensor Fotoelektrik :
Pada sensor jenis ini Transmitter dan Receiver ditempatkan bersama-sama dan
menggunakan cahaya yang dipantulkan langsung dari objek untuk melakukan deteksi.
Pemilihan Photosensor jenis ini harus mempertimbangkan warna dan tipe permukaan
objek. Dengan permukaan buram, jarak dan sensing akan dipengaruhi oleh warna
20
objek. Warna-warna terang berperang terhadap jarak sensing maksimum dan warna
gelap berpengaruh terhadap jarak sensing minimum. Jika permukaan objek
mengkilap, efek permukaan yang lebih penting daripada warna. Pada data teknik
(katalog), jarak sensing yang tertera merupakan uji dengan menggunakan kertas putih
(matte)
Pada sensor jenis ini Transmitter dan Receiver ditempatkan bersama-sama dan
membutuhkan reflektor. Objek terdeteksi karena memotong cahaya antara sensor dan
reflektor sehingga receiver tidak menerima cahaya. Sensor ini memungkinkan
sensing lebih jauh. Dengan adanya reflektor sinar yang dipancarkan akan
dipantulkan sepenuhnya ke receiver.
- Through Beam
Pada sensor ini Transmitter dan Receiver ditempatkan secara terpisah dan deteksi
objek terjadi ketika memotong sinar antara transmitter dan receiver sehingga receiver
kehilangan cahaya sesaat. Sensor fotoelektrik ini memiliki jarak sensing terpanjang.
Gambar 3.3. merupakan gambar dari jenis – jenis sensor fotoelektrik :
21
Gambar 3.3. Jenis – jenis sensor fotoelektrik
Tipe keluaran sensor fotoelektrik terbagi menjadi dua yaitu : LIGHT ON Receiver
menerima sinar maka output ON, ketika sinar terpotong oleh objek maka output OFF.
Tipe kedua adalah DARK ON Receiver menerima sinar maka output OFF, ketika
sinar terpotong oleh objek maka output OFF.
22
pada micro switch terdapat kontak jenis NO dan NC seperti juga sensor lainnya,
kemudian kontaknya mempunyai beban kerja sekitar 5 A, untuk dihubungkan ke
perangkat listrik lainnya, dan begitulah seterusnya, selain itu limit switch juga
mempunyai head atau kepala tempat dudukan actuator pada bagian atas dari limit
switch dan posisinya bisa dirubah-rubah sesuai dengan kebutuhan.
Yang dimaksud Actuator dalah sebuah peralatan mekanis untuk
menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan
dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya digerakkan oleh motor listrik,
yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang terprogram di antaranya
mikrokontroler
Fungsi aktuator adalah sebagai berikut.
· Penghasil gerakan
· Gerakan rotasi dan translasi
· Mayoritas aktuator > motor based
· Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier
· Aktuator riil cenderung non-linier
23
Prinsip kerja limit switch dibuat dengan sistem kerja yang dikontrol oleh
dorongan atau tekanan (kontak fisik) dari gerakan suatu objek pada aktuator, sistem
kerja ini bertujuan untuk membatasi gerakan ataupun mengendalikan suatu
objek/mesin tersebut, dengan cara memutuskan atau menghubungkan aliran listrik
yang melalui terminal kontaknya. Imit switch juga bisa dikatakan masuk kategori
saklar Namun sistem kerja saklar pada umumya yaitu pada saklar system kerja pada
umumnya akan diatur/ dikontrol secara manual oleh manusia (baik diputar atau ditekan)
sedangkan limit switch dikontrol oleh tekanan atau dorongan.
Limit switch mempunyai beberapa jenis atau tipe aktuator yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengoperasiannya di lapangan, seperti gambar dibawah ini:
24
Gambar 3.6. macam-macam tipe actuator limit switch
• Pintu gerbang otomatis, dimana limit switch berguna untuk mematikan motor
listrik sebelum pintu gerbang itu menabrak pagar pembatas saat membuka
atau menutup.
• Pada pintu panel listrik sebagai saklar otomatis apabila pintu panel dibuka
maka lampu akan nyala untuk penerangan (seperti pada kulkas).
• Pada hoist sebagai pembatas pengangkatan barang.
• Pada tutup/cover mesin sebagai safety apabila cover dibuka maka mesin akan
mati.
• Pada sistem transfer seperti pada trolly dan conveyor sebagai pembatas maju
dan mundurnya (forward reverse).
• Pada sistem kontrol mesin sebagai sensor untuk mengetahui posisi up/down.
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan
digunakan juga pada perlatan listrik rumah tangga.
1. Motor Listrik DC
2. Motor Listrik AC
25
Gambar 3.7. Klasifikasi Motor Listrik
Kutub Medan
secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet yang
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan : kutub utara dan kutub selatan.
Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari uata ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnetik. Elektromagnetik menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo
Bila harus masu menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakkan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
26
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub dan selatan
dinamo.
Kommutor
komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC kegunaannya adalah untuk
membalikkan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutor juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
- Tegangan dynamo
meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
- Arus medan
menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
27
2. Motor AC / Arus Bolak – balik
• Motor Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah ( DC ) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torki awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok
untuk penggunaan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pasa sistem yang
menggunakan banyak listrik, komponen utama motor sinkron seperti terlihat pada
gambar :
28
Gambar 3.9. Motor Sinkron
• Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor
mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama degan perputaran medan magnet.
Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor
memiliki magnet permanen atau arus DC- excited, yang dipaksa untuk mengunci
pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
• Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekuensi
yang dipasok. Motor ini berputar padda kecepatan sinkron, yang diberikan oleh
persamaan berikut :
• Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Komponen motor induksi seperti dilihat pada gambar 3.7. memiliki dua komponen
utama yaitu :
29
Gambar 3.10. Motor Induksi
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :
1. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak – petak slots paralel. Batang – batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
2. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase , lapisan ganda dan lingkaran
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat
pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin yang kecil
dipasang batang as dengan sikat yang menempel padanya.
3. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga
fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
ini diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama yaitu :
30
Gambar 3.11 Motor induksi 1 fasa
2. Motor induksi tiga fase
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang.
Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai
atau gulungan rotor dan penyalaan sendiri. Motor induksi bekerja sebagai berikut,
listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini
bergerak dengan kecepatan sinkron sekitar rotor. Arus rotor akan menghasilkan
medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang
menyebabkan rotor berputar.
31
Motor Servo
Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih
dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan
pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut
rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran,
yaitu motor servo rotation 180 ⁰ dan servo rotation continuous.
32
• Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya
sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan
atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse
Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai
contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor
servo ke posisi sudut 90 ⁰. Bila pulsa leb
arah posisi 0 ⁰ atau ke kiri (be
yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah
posisi 180 ⁰ atau ke kanan
dibawah ini.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi
tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal
yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan
mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya
(rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk
selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk
menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.
33
BAB 4
PEMBAHASAN
Hammer Mill adalah alat penepung yang tujuannya adalah untuk merusak
atau menghancukan bahan baku menjadi potongan-potongan tepung yang sangat
halus dengan menggunakan pukulan Hammer secara berulang. Jenis mesin ini juga
merupakan alat yang dapat menggiling berbagai jenis padat.Dengan didukung martil
dengan permukkaan yang dilengkapi banyak gerigi yang tajam mesin ini mampu
menghancurkan berbagai jenis bahan baku dengan maksimal,bahkan benda yang
keras sekalipun dapat digiling hingga menghasilkan tepung yang sangat halus.
34
4.2. Prinsip dasar Hammer Mill
Prinsip dasar hammer mill adalah mudah, hammer mill berbahan dasar baja
drum berisi poros berputar vertical atau horizontal atau drum yang dipasang palu,
palu bebas ayunan di ujung atau tetap untuk rotor tengah. Rotor diputar pada
kecepatan tinggi di dalam drum sementara bahan dimasukkan ke dalam hopper feed.
Materi yang dipengaruhi oleh palu bar dan dengan demikian diparut dan kemudian
dikeluarkan melalui sreen dalam drum ukuran yang dipilih. Bahan baku yang
dimasukkan ke dalam mesin selanjutnya akan dibawa oleh sebuah pelat ke bagian
penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan lantas kemudian bahan pun akan di
potong dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga menjadi tepung. Proses ini juga
menimbulkan tekanan udara di dalam akan mengalir keluar. Dengan kata lain bahan
baku yang berupa tepung akan terbang keluar melewati saringan. Bahan yang masih
berukuran besar akan diproses kembali hingga berbentuk tepung halus.
Secara umum, mesin ini berbentuk sebuah tabung besi yang mimiliki poros
dibagian vertical dan horizontal. Rotor berputar dibagian dalam mesin akan
menggerakkan mesin penepung.Bahan baku yang telah di proses oleh mesin akan
keluar sesuai besar ukuran yang telah dipilih melalui saringan. Adapun size dari
saringan hammer mill itu sendiri yaitu 40 mes yang berarti terdapat 40 lubang
saringan untuk ukuran 2 mm,pada bagian hammer mill ada terdapat pisau yang
berfungsi untuk menghancurkan bahan baku yang terdapat di dalam mesin.
35
4.4. Keuntungan dan Kekurangan Hammer Mill
• Keuntungan
1. Mampu memproduksi berbagai bahan partikel.
2. Bekerja dengan bahan gembur dan serat.
3. KEmudahan penggunaan.
4. Biaya Produksi lebih sedikit.
5. Pemeliharaan mesin yang mudah.
6. Partikel diproduksi menggunakan hammer mill umumnya akan
bulat,dengan permukaan yang muncul di poles.
• Kekurangan
1. Kurang efisien
2. Dapat menghasilkan panas (sumber kehilangan energy)
3. Menghasilkan variaabilitas ukuran partikel yang lebih besar (kurang
seragam)
4. Hammer Mill yang berisik dan dapat menimbulkan polusi debu
36
pengenalan terhadap kekerasan material akan diolah sangatlah penting. Umumnya
hammer mill digunakan pada material yang tergolong lunak.
4. Material yang lembab akan menyebabkan proses pengolahan yang agak
sulit.Apabila material lembab akan dapat menyebabkan penumpukan material
pada celah-celah hammer mill yang kosong dan pada lubang screen. Keadaan
kondisi seperti ini sulit untuk meloloskan material dan membuat hammer mill
cepat rusak,sehingga menurunkan efesiensi produksi. Besar kecilnya kadar air
yang dikandung oleh suatu material tentu akan mempengaruhi kinerja dari alat
pengolahan yang dilakukan,dalam hal ini kemampuan kerja :Hammer Mill” akan
dipengaruh oleh besar kecilnya kadar air tersebut.
5. Jarak terhadap screen, jika palu terlalu dekat dengan screen akan menyebabkan
sulitnya palu memukul dan menggerakkan feed atau material.Jarak palu jauh dari
letak screen akan menyebabkan material terlalu lunak diproses.sebaiknya jarak
antara palu dengan screen disesuaikan dengan bentuk palu screen dan bahan
galian.
6. Pemasukan material kedalam hammer mill ikut juga mempengaruhi
produksi.Apabila feed dimasukkan secara kontinyu maka produksi yang
diharapkan lebih besar dari waktu yang sama dari cara tersebut.
Pada saat penggilingan bahan baku¸hammer mill memerlukan air untuk proses
penggilingan bahan baku, standart air yang digunakan pada saat penggilingan
yakni 90% -100% jika air tidak sesuai dengan standart yang telah di tentukan
maka kemungkinan besar tepung yang telah halus akan cepat terserang oleh
jamur,kutu dan lain-lain. Bukan air saja yang memiliki standart di waktu proses
penggilingan tetapi bahan baku yang akan digiling juga memiliki standart
kehalusan yakni 90%-100% jika tepung mencapai standart yang telah ditentukan
maka tepung akan dikirim ke tahap selanjutnya yaiu mixer proses pencampuran
ata mengaduk tepung yang halus, sedangkan tepung yang tidak sesuai dengan
37
standart maka akan di olah kembali masuk ke bagian penggilingan hingga sampai
memenuhi standart tepung yag di butuhkan.
38
4.7. Komponen – Komponen Hammer Mill
A. Delivery Device
Bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk bahan baku produksi yang prinsip
kerjanya berputar membawa bahan baku, selain itu fungsi dari Delivery Devise
berfungsi sebagai pintu untuk melihat dan memeriksa komponen-komponen yang
berada di dalam mesin.Hal ini memungkin kita untuk membesihkan saringan dan
mengganti pisau penghancur dengan lebih mudah serta sebagai pengapit saringan
dan memberikan ruangan produksi yang cukup bersama sama dengan rotor.
39
Gambar 4.4. Delivery Device
B. Hammers
Hammer atau palu yang umumnya potongan persegi panjang yang terbuat dari
baja yang dikeraskan dan melekat pada suatu poros yang berputar dengan
kecepatan tinggi di dalam ruangan akan menghancurkan material yang masuk
melalui dilivery device dan terus berulang – ulang menumbuk material sampai
halus.Desain dan penempatan palu di tentukan oleh parameter-parameter
operasi seperti kecepatan rotor,tenaga kuda motordan area terbuka di ruang
palu.Palu optimal dan desain dan penempatan akan memberikan kontak
maksimum dengan bahan industry Hammer Mill.
40
C. Rod
Rod disebut juga sebagai batang penopang dari mesin Hammer Mill.Dimana rod
ini juga memungkinkan kita untuk membersihkan saringan dan mengganti pisau
penghancur ddengan lebih mudah dan serta sebagai pengapit saringan dan
memberikan ruangan produksi yang cukup bersama-sama dengan rotor.
D. Rotor
Bagian rotor berfungsi sebagai penggerak utama kinerja mesin hammer mill,
terdiri dari poros utama ,piringan bingkai,piringan penghancur, dan landasan.
Bagian ini juga bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.Oleh karena itu
diperlukan pemeriksaan keseimbangan setiap bagian sebelum mesin dijalankan.
41
4.7. Gambar bagian Rotor
E. Screen
Sreen logam berlubang, atau bar pengayak meliputi pembukaan debit mills
mempertahankan kasar bahan untuk lebih memaksimalkan hasil yang keluar
sementara memungkinkan bahan dengan ukuran besar untuk di tumbuk lagi
sampai halus dan menghasilkan produk.
42
4.9. Gambar bagian Take Away
43
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Mesin Hammer Mill adalah mesin yang berfungi untuk menghaluskan
material kasar menjadi material yang sangat halus, dimana pada mesin
hammer terdapat sensor yaitu, sensor proximity dan sensor Limit Switch.
2. Mesin hammer mill memiliki ukuran size dimana 40 mes yang berarti terdapat
40 lubang saringan untuk pellet ukuran 2 mm.
3. Standart kehalusan tepung dari mesin hammer mill yaitu : 90%-100% dimana
tepung ini dapat di katakana sesuai kategori, tetapi jika terdapat tepung yang
tidak sesuai dengan kategori maka akan di olah kembali sampai dengan
standart ketentuan.
5.2. Saran
Penulis berharap kepada para peserta Praktik Kerja Lapangan selanjutnya agar
dapat mempersiapkan diri dengan baik dengan menguasai pelajaran yang akan
diterapkan dalam industry agar memudahkan dalam melakukan Praktik Kerja
lapangan di perusahaan.
44
DAFTAR PUSTAKA
https://cdn.indonesia-investments.com
https://repository.usu.ac.id.com
https://domas09.blogspot.com
https://www.sarana-bangunan.com
https://www.scribd.com
45
LAMPIRAN – LAMPIRAN