ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran distribusi, menganalisis faktor-faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam memasarkan telur dan merumuskan strategi
pemasaran yang digunakan di peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Kediri. Jumlah sampel
yang diambil sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 15 peternak dan 15 pedagang telur ayam ras yang
mengambil telur di wilayah kabupaten Kediri Pengambilan sampel yaitu dengan Purposive sampling
yaitu pengambilan sampel dengan sengaja dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan oleh
peneliti, untuk analisis datanya sendiri menggunakan analisis SWOT dan dilanjutkan analisis QSPM.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran distribusi pemasaran telur ayam ras di
kabupaten Kediri adalah: (Pola 1 = Peternak → Pedagang besar (Poultry Shop) → Pedagang
Menengah → Pedagang Pengecer → Konsumen), (Pola 2 = Peternak → Pedagang Menengah →
Pedagang Pengecer→ Konsumen) dan (Pola 3 = Peternak → Pedagang Pengecer → Konsumen).
Alternative strategi yang tepat untuk memasarkan telur ayam ras di kabupaten Kediri adalah dengan
menggunakan strategi (ST) yaitu menngunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman
eksternal agar ancaman tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang terlalu besar dengan
cara Mempertahankan dan menjaga mutu telur yang dihasilkan dan Peningkatan produksi melalui
pencegahan penyakit ayam agar usaha peternakan bisa berkelanjutan. Adapun strategi yang perlu
dilaksanakan terlebih dahulu oleh peternakan dengan tetap mempertahankan dan menjaga mutu
telur yang dihasilkan.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Telur, Ayam Ras Petelur, Analisis SWOT.
ABSTRACT
This study aims to determine the distribution channel, analyze the factors of strength,
weakness, opportunity and threat in marketing eggs and formulate a marketing strategy used in laying
hens in Kediri Regency. The number of samples taken were 30 samples consisting of 15 breeders and
15 breeders who took eggs in the Kediri district. Sampling was by purposive sampling, which was
purposely chosen based on certain criteria determined by the researcher, for analysis of the data itself
using SWOT analysis and continued QSPM analysis. Based on the results of the study, it is known
that the distribution channel for marketing chicken eggs in Kediri Regency is: (Pattern 1 = Farmer →
Wholesaler (Poultry Shop) → Medium Merchant → Retailer → Consumer), (Pattern 2 = Farmer →
Medium Merchant → Retailer → Consumers) and (Pattern 3 = Farmers → Retailers → Consumers).
An alternative strategy that is appropriate for marketing chicken eggs in Kediri district is by using a
strategy (ST) that is using internal power to overcome external threats so that the threat will not have
too much negative impact by maintaining and maintaining the quality of eggs produced and increasing
production through prevention of chicken disease so that livestock businesses can be sustainable.
The strategies that need to be implemented first by the farm while maintaining and maintaining the
quality of the eggs produced.
Keywords: Marketing Strategies, Eggs, Laying Hens, SWOT Analysis.
- 42 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
- 44 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
telur yang dihasilkan lebih sehat seharusnya Peternak ayam ras sebagai produsen
harga telur lebih tinggi tetapi dalam telur ayam ras di Kabupaten Kediri dalam
kenyataannya harganya masih cenderung memasarkan produknya sampai di tangan
fluktuatif. Alternatif yang harusnya diambil konsumen menggunakan berbagai pola
oleh peternak ayam ras di kabupaten Kediri pemasaran. Pola saluran pemasaranyang
yaitu dengan mengembangkan telur OMEGA- banyak digunakan oleh peternak di Kabupaten
3 yang kandungan gizinya lebih baik sehingga Kediri adalah saluran distribusi panjang, yaitu
untuk harganya lebih mahal dan dapat melalui pedagang besar, pedagang menengah
menembus pasar modern. dan pedagang eceran. Pola-pola
pemasaranyang digunakan dapat
Indonesia sendiri pelarangan terhadap diilustrasikan sebagai berikut:
penggunaan AGP telah diatur dalam Undang-
Pola 1
Undang No. 18/2009 juncto Undang-Undang
No.41/2014 tentang Peternakan dan
Pedagang
Kesehatan Hewan yang menyatakan tentang besar Pedagang pedagang
Peternak Konsumen
pelarangan penggunaan pakan yang dicampur (Poultry
Shop)
menengah pengecer
- 45 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
- 46 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
- 47 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
Kediri adalah dengan menggunakan strategi obat-obatan, vaksin, pakan maupun harga
(ST berdasarkan nilai tertinggi 4,58) yaitu telur), Pendatang baru mudah masuk ke usaha
menngunakan kekuatan internal untuk peternakan ayam ras petelur, Fluktuasi nilai
mengatasi ancaman eksternal agar ancaman tukar rupiah, Kemudahan pelanggan untuk
tersebut tidak akan memberikan dampak pindah ke peternak lain cukup tinggi dan
negatif yang terlalu besar dengan cara Penyakit ayam ras petelur.
Mempertahankan dan menjaga mutu telur Alternative strategi yang tepat untuk
yang dihasilkan dan Peningkatan produksi memasarkan telur ayam ras di kabupaten
melalui pencegahan penyakit ayam agar Kediri adalah dengan menggunakan strategi
usaha peternakan bisa berkelanjutan. (ST) yaitu menngunakan kekuatan internal
untuk mengatasi ancaman eksternal agar
Berdasarkan hasil Matriks QSPM diatas ancaman tersebut tidak akan memberikan
tentang pemilihan alternatif strategi dampak negatif yang terlalu besar dengan
menunjukkan tentang alternatif strategi yang cara Mempertahankan dan menjaga mutu telur
paling diminati. Alternatif strategi dengan nilai yang dihasilkan dan Peningkatan produksi
TAS tertinggi merupakan strategi yang perlu melalui pencegahan penyakit ayam agar
dilaksanakan terlebih dahulu oleh peternakan. usaha peternakan bisa berkelanjutan.
Hasil Startegi tertinggi menunjukkan nilai 7,3
yaitu dengan Mempertahankan dan menjaga Berdasarkan kesimpulan diatas maka
mutu telur yang dihasilkan. disarankan bagi peternak ayam ras petelur di
kabupaten Kediri sebaiknya peternak
KESIMPULAN memperbaiki kelemahan dan mengatasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah ancaman untuk mempertahankan kelangsunga
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan usaha peternakannya yaitu Mempertahankan
bahwa saluran distribusi pemasaran telur dan menjaga mutu telur yang dihasilkan,
ayam ras di kabupaten Kediri adalah: efisiensi produksi serta mencegah dan
menanggulangi berbagai macam penyakit
Pola 1 = Peternak → Pedagang besar ayam, agar usaha peternakan bisa
(Poultry Shop) → Pedagang Menengah → berkelanjutan. Peternak dengan skala kecil
Pedagang Pengecer → Konsumen. 200 – 1000 ekor ayam disarankan untuk
menggunakan pola 1 dalam penjualan telurnya
Pola 2 = Peternak → Pedagang Menengah → agar keuntungan bisa bertambah.
Pedagang Pengecer → Konsumen.
Peternak telur ayam ras petelur
Pola 3 = Peternak → Pedagang Pengecer → dikabupaten Kediri harus mengembangkan
Konsumen. telur OMEGA-3 yang kandungan gizinya lebih
baik sehingga untuk harganya lebih mahal dan
Adanya faktor internal dan faktor eksternal
dapat menembus pasar modern, sehingga
yang berpengaruh terhadap pemasaran telur
pendapatan peternak bisa lebih tinggi.
ayam ras di kabupaten Kediri. Faktor internal
berupa Kekuatan (Strength) yaitu: Telur DAFTAR PUSTAKA
memiliki pangsa pasar yang luas, Telur
merupakan bahan pokok, Kualitas telur yang Abubakar, N., and G. B. Bello. 2013.
baik, Hubungan dengan pelanggan yang baik Strengths, Weaknesses, Opportunities
dan Kepercayaan peternak oleh lembaga and Threats (SWOT) Analysis on
keuangan. Kelemahan (Weakness) yaitu: Globacom. Ltd. International Journal of
Harga jual telur tergantung pasar, Modal yang Technology and Business
diperlukan cukup besar, Proses produksi Management.
belum efisien, diakibatkan harga bahan baku
melambung, Promosi belum maksimal dan Agustian. 2005. Analisis Berbagai Bentuk
Peternakan belum memaksimalkan teknologi Kelembagaan Pemasaran dan
yang ada. Faktor eksternal berupa peluang Dampaknya terhadap Kinerja Usaha
(Opportunity) yaitu : Permintaan pasar akan Komoditi Sayuran dan Buah. Pusat
telur ayam cukup tinggi tetapi belum Penelitian dan Pengembangan Sosial
seluruhnya terpenuhi, Kesadaran masyarakat Ekonomi Pertanian. Departemen
akan pentingnya gizi bertambah tinggi, Pertanian.
Kebijakan pemerintah yang mendukung
industri perunggasan sangat kondusif, Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak
Kemudahan komunikasi dan informasi dan Umum PT. Gramedia. Jakarta.
Kondisi ekonomi masyarakat yang semakin
baik. Ancaman (Threath) yaitu: Fluktuasi
harga-harga, (baik harga bahan bakar minyak,
- 48 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
Ansoff, H. Igor. 2005. Strategies for Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu.
Diversification.Journal of Management Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian UPP
for growth. Holland. Vol. 1, No. 1.
Ardhiana, M.Y., B.A. Nugroho., dan B. Ferrel, O.C & D, Harline. 2005. Marketing
Hartanto. 2014. Efisiensi Pemasaran Strategy. Thomson Corporation.
TelurAyam Ras di Kecamatan SouthWestern.
Ringinrejo Kabupaten Kediri. Jurnal
Ilmu – Ilmu Peternakan, 2(1):1-13. Gabungan Perusahaan Makanan Ternak
(GPMT) 2011. Laporan Bulanan,
Assauri, S. 2005. Manajemen Pemasaran. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak
Rajawali. Press. Jakarta. Jakarta.
Astawan, M. 2004. Tetap Sehat Dengan Gustira, D. E., Riyanti, dan T. Kurtini. 2015.
Produk Makanan Olahan. Tiga Pengaruh kepadatan kandang
Serangkai. Solo. terhadap performa produksi ayam
petelur fase awal grower. Jurnal ilmiah
Aziz, D. 2007. Mengenal Ayam Petelur. peternakan terpadu. Vol. 3(1): 87 - 92.
Jakarta: CV. Sinar Cemerlang Abadi.
Hanafie, Rita, 2010. Pengantar Ekonomi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pertanian. ANDI. Yogyakarta.
2013. BAPPEDA Kabupaten Kediri.
Hendrik, A.G.C. 2011. Product performance
Badan Pusat Statistik. 2017. BPS. Jakarta. Isa Brown Commercial Layer, [ t.a]: A
Hendrik Genetic Company.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif
Edisi Kedua. : Komunikasi, Ekonomi, Info Perdagangan Dalam Negeri. 2011.
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Pasokan Telur Aman, Harga Terus
Lainnya. Kencana Prenada Media dalam Pantauan. Direktorat
Group. Jakarta. Perdagangan Dalam Negeri,
PDN/MJL/84/IX/2011w. Jakarta.
David, F. R. and Wheelen, T. L. 2004.
Manajemen Strategis. Andi. Jogiyanto. 2005, Sistem Informasi Strategik
Yogyakarta. untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta.
David, F.R, 2009. Manajemen Strategis. Edisi
Sepuluh. Salemba Empat, Jakarta. Kamisi, H. L. 2010. Strategi Pemasaran Telur
Ayam Di Ud Satwa Tani Kota Ternate.
David, F.R, 2011. Manajemen Strategis, Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
UMMU Ternate.
Salemba Empat, Jakarta.
Kasim, S.A. 2013. Strategi Pemasaran Telur
Efferin, Sujoko, Stevanus. HD dan Yuliawati
Tan. 2004. Metode Penelitian untuk Ayam Ras Petelur Pada Perusahaan
Bintang Gorontalo Di Kecamatan
Akuntansi. Bayu Media Publising.
Pulubala Kabupaten Gorontalo.
Malang.
Journal Gorontalo Management
Research.
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif :
Analisis Data. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Kementerian Pertanian. 2001. NOMOR:
425/Kpts/OT.210/7/2001. Tentang
Fadil, M., Kalaba, Y dan Muis, A. 2017. Pedoman Budidaya Ternak Ayam
Analisis Margin Pemasaran Telur Petelur yang Baik. Kementerian
Ayam Raspada Usaha Peternakan Pertanian. Jakarta.
“Cahaya Aris Manis” Di Desa
Langaleso Kecamatan Dolo Peraturan Menteri Pertanian Republik
Kabupaten Sigi. Jurnal ISSN. Indonesia. 2017. Nomor
14/Permentan/Pk.350/5/2017 Tentang
Ferdian, M. Y, Gunawan. I, dan Febrinova, R. Klasifikasi Obat Hewan. Kementerian
2016. Strategi Pemasaran Telur Ayam Pertanian. Jakarta.
Ras Di Desa Pasir Utama Kecamatan
- 49 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. PT Osita, I.C., I. Onyebuchi., and N. Justina. 2014.
Indeks. New Jersey. Organization’s Stability and
Productivity: the Role of SWOT
Kotler, P. and Armstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Analysis on Acronym for Strenth,
Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Weakness, Opportunities & Theat.
International Journal of Innovative and
Kotler, P. and Keller. K. L. 2009. Manajemen Applied Research, 2(9):25-52.
Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Parasdya, W., S. Mastuti., dan O.E. Djatmiko.
Kotler, P., Kartajaya, H. and Setiawan, I. 2017. 2013. Analisis Finansial Usaha
Marketing 4.0, Moving from Traditional Peternakan Ayam Petelur di
to Digital. Published by John Wiley and Kecamatan Kademangan Kabupaten
Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Blitar. Jurnal Peternakan Ilmiah. 1 (1):
88-98.
Lestari, R. D., dan N. N. A. Triani. 2013.
Determinan Keberhasilan Turnaround Pearce II, John A. 2013. Manajemen Strategis
Pada Perusahaan yang Mengalami : Strategic Management, Formulation,
Financial Distress. Jurnal Ilmu Implementation and Control. Salemba
Manajemen, 1(4):1142-1154. Humanika. Jakarta Selatan.
- 50 -
http://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/filliacendekia ISSN : 2502-5597; e-ISSN : 2598-6325
Doi: 10.32503/fillia.v4i1.413
Schiffman dan Kanuk. 2001. Riset Perilaku & egg shell quality in laying hens fed
Konsumen. PT. Gramedia Pustaka diets supplemented with prebiotics and
Utama, Jakarta. organic acids. Czech Journal of Animal
Science, 55(7):294-304.
Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. Penebar
Swadaya. Jakarta. Syafriardi, R dan Iskandar, I. 2006. Analisis
Pemasaran Telur di, Kecamatan
Sugiarto, dkk. 2007. Ekonomi Mikro (sebuah Tilatang Kamang Kabupaten Agam.
kajian komprehensif). Gramedia Jurnal Peternakan Indonesia. 11(1):
Pustaka Utama. Jakarta. 79-101.
- 51 -