Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENGEMBANGAN TERNAK DAN PAKAN LOKAL

INDUSTRI PAKAN LOKAL DI AJIBARANG BANYUMAS


(BAPAK H. CASIWAN)

Oleh :
Kelompok 11
Sugi Purnomo D0A016013
Sri Utami Budi Astuti D0A016029
Adrik Baisul Adhan D0A016038
Nuruz Zukrufiyah D0A016063
Faisal Rasyid Putra D0A016065
Harits Hasan Baisa D0A016092
Wiji Pangestuti D0A016100

Asisten : Feri Fauzi

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG DAN KERJA


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
PURWOKERTO
2018

i
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
PENGEMBANGAN TERNAK DAN PAKAN LOKAL

INDUSTRI PAKAN LOKAL DI AJIBARANG BANYUMAS


(BAPAK H. CASIWAN)

Oleh :

Kelompok 11

Asisten: Feri Fauzi

LAPORAN AKHIR
Di susun untuk memenuhi salah satu syarat Praktikum Mata Kuliah
Pengembangan Ternak dan Pakan Lokal Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG DAN KERJA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Penyusun berterima kasih pada Dosen mata kuliah pengembangan
ternak dan pakan lokal dan asisten yang telah memberikan wawasan ini
kepada penyusun.
Penyusun sangat berharap laporan akhir dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengembangan
Pakan Lokal Unggas di Hardjo Casiwan Farm. Penyusun juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang penyusun harapkan. Penyusun berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan akhir dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Semoga laporan akhir yang telah disusun dapat berguna
bagi penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Penyusun juga
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan penyusun membutuhkan kritik serta saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Purwokerto, Desember 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

RINGKASAN .......................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................. 2

II. PROFIL PETERNAKAN ........................................................................ 3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 4

3.1. Gambaran Umum Peternakan ............................................................ 4

3.2. Analisis SWOT .................................................................................... 5

. Analisis Ekonomi .............................................................................. 5

. Identifikasi Masalah Berdasarkan SWOT......................................... 6

3.3. Strategi Pengembangan ..................................................................... 9

IV. PENUTUP .......................................................................................... 12

4.1. Kesimpulan ....................................................................................... 12

4.2. Saran ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

LAMPIRAN .............................................................................................. 14

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Bahan-bahan pakan HRJ Farm ............................................................. 5
2. Identifikasi permasalahan ...................................................................... 7
3. Rumusan strategi ................................................................................... 9

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Lay out perusahaan ................................................................. 4

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Dokumentasi................................................................................ 14

vii
RINGKASAN

Hardjo Casiwan Farm berada di Desa Cikidang Kecamatan Cilongok,


Kabupaten Banyumas. Hardjo Casiwan Farm berdiri kurang lebih 30 tahun
yang lalu yang didirikan oleh bapak Haji Casiwan dengan populasi awal
sekitar 500 ekor ayam petelur. Peternakan ini merupakan peternakan
mandiri yang awal mulanya mencari pakan sendiri seperti menanam jagung
dan mencari bekatul disekitar daerahnya. Berkembangnya peternakan
tersebut, Bapak Casiwan mampu membuat pabrik pakan sendiri untuk
memenuhi kebutuhan pakan ayam petelur miliknya. Pabrik pakan Hardjo
Casiwan Farm memproduksi pakan jadi tidak untuk diperjual belikan tetapi
untuk memenuhi kebutuhan peternakannya sendiri. Pakan yang diproduksi
perhari mencapai 40-50 ton.
Bahan pakan yang digunakan di HRJ Farm yaitu jagung, bekatul,
kosentrat, premik, dan obat anti jamur. Kendala yang ada di pabrik HRJ
Farm adalah bahan pakan jagung dipanen tiap 4 bulan sekali, sehingga
dapat menyebabkan kekurangan. Musim panen, Bapak Casiwan menyetok
bahan pakan sebanyak-banyaknya.
Penyimpanan bahan pakan maupun pakan dilakukan dengan sistem
All in all out. Penyimpanan pakan maupun bahan pakan dibawahnya diberi
pallet agar tidak lembab. Pencampuran bahan pakan menggunakan mixer
horisontal dan juga secara manual. Hardjo Casiwan Farm merupakan
peternak kemitraan, sehingga bahan jadi di distribusikan ke peternak
kemitraan milik Hardjo Casiwan Farm.

viii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pakan merupakan faktor yang paling utama dalam peternakan
unggas. Biaya yang dikelurkan untuk pakan bisa mencapai 71,79% dari
total biaya produksi. Ketersediaan bahan pakan lokal untuk unggas saat ini
semakin lama semakin berkurang, baik itu jenisnya maupun jumlahnya. Hal
ini terjadi karena bahan pakan tersebut juga menjadi Bahan pangan. Para
peternak unggas bergantung pada bahan pakan impor yang harganya
sangat mahal. Apabila penggunaan bahan pakan impor terjadi terus
menerus, maka banyak peternak unggas yang akan mengalami kerugian.
Pakan ternak memegang peranan yang cukup penting dalam
menentukan pertumbuhan ayam yang di kelola. Bahan pakan yang bisa
diberikan pada ayam antara lain ikan, kacang kedelai, jagung kuning, dedak
padi, dan ampas tahu. Bahan pakan dapat juga menggunakan tepung ikan,
tepung daun singkong, tepung singkong kasar, dedak padi, jagung, dedak
jagung, talas, ubi kayu, kelor, serta bahan baku lokal lainnya yang cukup
tersedia di lokasi. Pakan ternak yang berbahan baku lokal tersebut bisa
menghemat biaya produksi sehingga keuntungan usaha ayam bisa
meningkat. Perlu di ingat bahwa yang terpenting dalam menyusun ransum
(campuran dari beberapa bahan pakan) untuk ayam harus memperhatikan
kebutuhan nutrisi ayam.
Pemberian pakan pada ternak ayam berbeda-beda berdasarkan
kelompok umur ayam. Ayam ras petelur memiliki tiga fase pemberian pakan
yaitu fase starter (anak ayam/ day old chick/DOC), fase grower (dara), dan
fase layer (fase bertelur). Ayam pedaging/broiler, terdapat 2 (dua) fase
pemberian pakan yang perlu diperhatikan yaitu fase starter yaitu ayam umur
0-4 minggu dan fase finisher yaitu ayam umur 4-6 minggu. Masing-masing
fase tersebut memerlukan ransum dengan kandungan nutrisi yang
berbeda. Masing-masing fase pertumbuhan ayam memerlukan jumlah
pakan dan kandungan protein dan zat-zat lainnya dalam pakan berbeda-

1
beda. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter misalnya, membutuhkan
pakan dengan kandungan protein ransum sekitar 22-24%, sedangkan fase
finisher membutuhkan pakan dengan kandungan protein ransum sekitar
18,1-21,2%. Pakan ayam tersebut dapat di buat dalam bentuk pellet.

1.2. Tujuan
2. Mahasiawa mengetahui pengembangan pakan lokal unggas di HRJ
Farm.
3. Mahasiswa mengetahui bahan-bahan pakan lokal unggas di HRJ
Farm.
4. Mahasiswa mengetahui proses pembuatan pakan lokal unggas di HRJ
Farm.

2
II. PROFIL PETERNAKAN

Hardjo Casiwan Farm berada di Desa Cikidang Kecamatan Cilongok,


Kabupaten Banyumas. Nama perusahaan tersebut merupakan singkatan
dari nama pemiliknya yaitu Hardjo Casiwan. Struktur organisasi di
perusahaan HRJ Farm meliputi pemilik yaitu Bapak H. Hardjo Casiwan,
manajer yang dipimpin oleh bapak Indra, supervisor yaitu Bapak Seno dan
karyawan.
Hardjo Casiwan Farm berdiri kurang lebih 30 tahun yang lalu yang
didirikan oleh bapak Haji Casiwan dengan populasi awal sekitar 500 ekor
ayam petelur. Bapak Haji Casiwan merintis ushanya mulai dari nol.
Peternakan HRJ Farm merupakan peternakan mandiri yang awal mulanya
mengelola bahan baku pakan jagung dan mencari bekatul disekitar
daerahnya menjadi bahan jadi. Perkembangan peternakan tersebut
membuat Bapak Casiwan mampu membuat pabrik pakan sendiri untuk
memenuhi kebutuhan pakan ayam petelur miliknya.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan peternakan ayam
peterlur HRJ Farm memiliki banyak cabang di sekitar Banyumas, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan pakan, perusahaan pakan tersebut
menggambil bahan pakan dari berbagai daerah. Pabrik pakan Hardjo
Casiwan Farm memproduksi pakan jadi tidak untuk diperjual belikan tetapi
untuk memenuhi kebutuhan peternakannya sendiri. Pakan yang diproduksi
perhari mencapai 40-50 ton.

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Peternakan


Perusahaan Hardjo Casiwan Farm beralamat di Desa Cikidang,
Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Tahun berdiri ± 1988 dengan
bentuk usaha perorangan dengan nama pemiliknya yaitu Bapak Haji
Casiwan, perusahaan tersebut memiliki manajer yaitu Bapak Indra.
Jumalah karyawan di HRJ Farm ± 300 – 400 orang dengan struktur
organisasi di pimpin langsung oleh Bapak Casiwan dan membawahi
manajer, supervisor dan karyawan. Sejarah singkat perusahaan HRJ Farm
berdiri kurang lebih 30 tahun yang lalu yang didirikan oleh Bapak H.
Casiwan dengan populasi awal sekitar 500 ekor ayam petelur dan di
merintis usahanya mulai dari nol, peternakan ini merupakan peternakan
mandiri. Fasilitas kantor meliputi 1 unit kantor, 7 timbangan, 2 unit mixer
vertical, 2 unit gudang penyimpanan pakan, 1 unit coopper (pemotong
rumput) dan lahan seluas lebih dari 1 hektar.
Gambar 1. Lay out perusahaan

B D
A

C E

Keterangan: A : tempat pengangkutan pakan


B: penggilingan jagung dan bahan baku
C: mixer vertical
D: gudang bahan baku
E: tempat pencampuran manual

4
Teknik penyimpanan bahan pakan jagung disimpan dalam keadaan
kering. Tempat penyimpanan di beri palet untuk mencegah kelembapan
pada penyimpanan pakan. Pakan ditumpuk dan dengan sistem all in all out.
3.2. Analisis SWOT
3.2.1. Analisis Ekonomi
Cara pengolahan bahan baku menjadi pakan jadi (konsentrat) jagung
digiling dicampur di mixer selama 15 menit, dalam satu kali pencampuran
yaitu 1,5 ton dengan komposisi bahan pakan jagung giling 750 kg, bekatul
225 kg, konsentrat 525 kg, premix 3,5 kg, obat anti jamur 6 ons. Kapasitas
produksi konsentrat di HRJ Farm yaitu 40-50 ton/hari dengan harga jual
pakan jadi sekitar Rp. 272.500/zak. Penggunaan produk pakan jadi
(konsentrat) yaitu jagung giling 525 kg, bekatul 155 kg, konsentrat 475 kg,
premix 3,2 kg, obat anti jamur 6 ons.
Tabel 1. Bahan-bahan pakan HRJ Farm
No Nama bahan pakan Asal bahan pakan Harga (Rp/kg)
1 Jagung Kebumen, 4.900.00
Purbalingga, Cilacap,
Jogja, Bumiayu
2 Bekatul Mergosari, Bumiayu, 3.500
Cilacap
3 Kosentrat Sidoarjo, Jakarta, 200.000/zak
Jawa Timur
4 Premik Semarang -
5 Obat Anti Jamur Semarang -
Sumber: HRJ Farm
Kendala kendala dalam pengadaan bahan pakan penyusun
konsentrat kerusakan mesin seperti gilingan jagung rusak, mixer rusak,
dinamo rusak, kekurangan tenaga kerja pada saat hari libur, pengadaan
bahan pakan jagung yang musiman. Kendala-kendala dalam pemasaran
produk (konsentrat/ hijauan) ke konsumen yaitu pakan jadi tidak dijual
belikan tetapi untuk memenuhi kebutuhan ayam petelur sendiri. Pabrik

5
pakan HRJ Farm selain memiliki pabrik pakan, juga memiliki peternakan
petelur sehingga pakan yang di produksi untuk kebutuhan peternakannya.
Efisiensi terhadap pengolahan pakan mempunyai arti yang sangat
penting guna menekan biaya pakan. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah mengganti bahan pakan yang relatif mahal dengan bahan
yang relatif murah namun tetap memperhatikan nilai gizi dan ketersediaan
bahan pengganti, selain menekan biaya pakan yang biasa dilakukan yaitu
menjaga kualitas pakan. Kualitas pakan yang berbeda akan menyebabkan
hasil produksi yang berbeda. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kualitas bahan baku yaitu pengelolaan dan kondisi penyimpanan
(Kushartono, 2002). Berdasarkan praktikum di HRJ, bahan pakan yang
digunakan menggunakan bahan pakan dengan kualitas yang baik dan di
datangkan langsung dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masa panen
jagung, maka Bapak Casiwan menyetok jagung sebanyak mungkin untuk
persiapan jika sedang tidak musim jagung.
3.2.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan SWOT
Berdasarkan wawancara hasil praktikum kemampuan produksi
industri pakan ternak HRJ Farm mempunyai kapasitas 40-50 ton/hari,
produksi tersebut sudah termasuk pencampuran pakan secara mekanisme
dan manual tenaga pekerja di perusahaan tersebut, dalam memenuhi
kebutuhan produksi pihak HRJ Farm selalu menyetok bahan pakan dalam
jumlah yang banyak. Melihat produksi jagung lokal dengan masa panennya
yang relatif lama dan juga masa pengeringan bahan jagung yang bisa
memakan waktu sampai berminggu-minggu membuat perusahaan tersebut
tidak ingin mengalami kekurangan bahan pakan dan proses produksi pakan
jadi. Menurut Kushartono (2002) menyatakan bahwa kapasitas industri
pakan di bedakan menjadi 3 jenis yaitu Industri Pakan Besar dengan jumlah
produksi > 20 ton/hari, Industri Pakan Sedang dengan jumlah produksi 5 -
20 ton/hari dan Industri Pakan Kecil dengan jumlah produksi < 5 ton/hari.
Mixing 15 menit dalam mencampur ransum bahan-bahan yang dalam
jumlah kecil dan bertekstur halus harus dicampur terlebih dahulu

6
selanjutnya bahan-bahan pakan yang berjumlah besar dicampurkan
(Anggorodi, 1995). Teknik pencampuran pakan yang baik yaitu dengan
teknik yang mampu menghasilkan pakan dengan tingkat homogenitas yang
tinggi. Teknik pencampuran konsentrat dengan cara manual memerlukan
teknik tertentu agar bahan pakan tersebut homogen Karena bahan pakan
yang diformulasikan jumlahnya berbeda-beda. Formulasi ransum yang
disusun biasanya memicu terhadap kebutuhan protein, energi atau memicu
pada imbangan protein-energi khususnya banyak dilakukan dalam
menyusun formulasi ransum (Kamal, 1998). Berdasarkan praktikum, pabrik
pakan HRJ dalam pencampuran pakan menggunakan mixer vertikal dan
pencampuran secara manual.
Analisis SWOT (strenght = kekuatan, weakness = kelemahan, opportunity
= peluang, threat = ancaman)
Tabel 2. Identifikasi permasalahan

Strenght (S) / Kekuatan Weakness (W) / Kelemahan


 pakan diberikan langsung  harga bahan pakan tidak
pada ternak stabil
 tidak membeli pakan ternak  waktu weekend banyak
dari perusahaan lain pekerja yang libur sehingga
 kandungan nutrisi dalam produksi menurun
pakan sesuai kebutuhan
Opportunity (O) / Peluang Threat (T) / Ancaman
 bahan pakan atau pakan  banyak pesaing dengan
yang jadi dapat dipasarkan pabrik pakan lain
ke peternak  bahan pakan jagung
 membuka lapangan dipanen tiap 4 bulan sekali,
pekerjaan sehingga dapat
 dapat mendirikan usaha menyebabkan kekurangan
mandiri pakan ternak
Sumber: HRJ Farm

7
Premix merupakan bahan pakan pelengkap yang bersumber dari
vitamin atau mineral. Premix juga berperan dalam pembentukan darah,
pembentukan jaringan tubuh serta diperlukan sebagai komponen enzim
yang berperan dalam metabolisme. Premix memiliki aroma yang khas, tidak
berbau dan bertekstur halus (Hasjidla dkk., 2018). Berdasarkan praktikum
yang telah dilaksanakan, dalam sekali pencampuran pakan sebanyak 1,5
Ton, premix yang ditambahkan sebanyak 3,5 kg dan premix yang
digunakan berasal dari Semarang.
Penerimaan bahan baku pakan ternak merupakan salah satu aktivitas
penting dalam produksi pakan ternak. Melakukan pemesanan bahan baku
pakan ternak diperlukan pengetahuan tentang faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan pemesanan dan cara atau prosedur
pemesanan bahan baku pakan ternak. Bahan pakan yang di datangkan dari
berbagai daerah merupakan suatu serangkaian alur proses produksi
pembuatan pakan (Hasjidla dkk., 2018). Berdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan di pabrik pakan HRJ Farm, bahan pakan didatangkan
langsung dari berbagai daerah di Pulau Jawa seperti konsentrat dari
Sidoarjo, Jakarta, dan daerah Jawa Timur lainnya.
Bahan baku pakan di datangkan dari berbagai daerah yang kemudian
di olah menjadi ransum pakan jadi. Bahan-bahan bakunya dicampur sendiri
menggunakan mixer dengan kapasitas dan waktu yang sudah di tentukan
(Wardhany dkk., 2017). Pabrik pakan milik Bapak casiwan proses
pencampurannya ada yang menggunakan mesin mixer vertikal dan ada
juga yang menggunakan tenaga / manual.
Bahan baku pakan ternak terdiri dari berbagai jenis yaitu bentuk padat,
cair, dalam kemasan, maupun tanpa kemasan yang memiliki manajemen
pengelolaan yang berbeda beda agar dapat disimpan dalam waktu tertentu
dengan tidak mengurangi kualitas dari masing-masing bahan baku tersebut
(Agus, 2007). Penyimpanan bahan baku pakan yang di terapkan di HRJ
farm di tempatkan di sebuah gudang berukuran besar dan gudang tersebut
beralaskan pallet. Menurut wawancara hasil praktikum bahwa pemberian

8
pallet pada dasar lantai gudang bertujuan untuk mencegah tumbuhnya
jamur dan hewan liar seperti tikus dan kecoa. Winarno (1991) menyebutkan
bahwa penyimpanan bahan pakan harus mempertimbangkan aspek
lingkungan seperti suhu, curah hujan dan kelembapan, hal tersebut
bertujuan untuk mencegah tumbuhnya organisme perusak bahan pakan.
Penyimpanan bahan baku pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara. Cara-cara penyimpanan ini disesuaikan dengan jenis dan spesifikasi
bahan pakan untuk mempermudah proses penyimpanan dan
pembongkaran kembali bahan yang disimpan. Beberapa cara
penyimpanan tersebut antara lain penyimpanan di dalam gudang dengan
kemasan, penyimpanan di dalam gudang dalam bentuk curah di lantai.
3.3. Strategi Pengembangan
Tabel 3. Rumusan strategi

Strenght (S) / Kekuatan Weakness (W) / Kelemahan


 HRJ Farm merupakan  Dengan harga pakan
Opportunity (O) / Peluang

perusahaan pakan dan yang tidak stabil maka


ternak petelur yang dapat mengurangi atau
memproduksi pakan mengganti bahan pakan
sendiri sehingga dapat utama dengan bahan
membuka lapangan lain sehingga tetap
pekerjaan karena alat mencapai kandungan
pembuatan pakan belum nutrisi yang sesuai
semuanya otomatis
 Dengan adanya pesaing  Pakan yang dihasilkan
Threat (T) / Ancaman

yang banyak perusahaan harus tetap berkualitas


dapat bekerja sama dan  Mengguanakan bahan
menghasilkan pakan yang pakan selain jagung
berkualitas

Sumber: HRJ Farm

9
Analisa SWOT dibuat dalam bentuk matriks yang menggambarkan
dengan jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dalam
perusahaan dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilkinya (Paramarta, 2009). Analisis SWOT pakan ayam petelur adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
berdasarkan logika, sehingga dapat memaksimalkan kekuatan (strength)
dan peluang (opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) selama produksi pakan.
Penyusunan analisis meliputi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi kekuatan (strenght) yaitu hal-hal yang mempunyai
pengaruh positif pada usaha dan kekuatan (weakness) yaitu hal-hal yang
tidak baik dalam usaha. Faktor eksternal yang meliputi peluang
(opportunity) yaitu hal-hal yang ada di masyarakat sekitar yang mempunyai
pengaruh positif terhadap usaha dan ancaman (threat) yaitu hal-hal yang
ada di masyarakat sekitar yang mempunyai pengaruh negatif terhadap
usaha (Limpo, 2008). Berdasarka praktikum, analisis SWOT di HRJ Farm
yaitu kekuatan-peluang merupakan situasi yang menguntungkan. Strategi
yang diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
mampu memproduksi pakan sendiri, pakan yang diberikan sesuai
kebutuhan ternak, menciptakan kondisi pasar. Kelemahan-peluang
merupakan situasi untuk meminimalkan masalah internal sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik. Pengembangan kerjasama antar
perusahaan yang menyediakan bahan pakan, dengan meningkatkan peran
dan fungsi petani jagung yang ada di sekitar Banyumas. Kekuata-ancaman
menggunakana kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan strategi diversifikasi. pengembangan teknologi untuk peningkatan
produksi pakan, pengembangan efisien usaha. Kelemahan-ancaman
perusahaan harus menghadapai berbagai ancaman dan kelemahan
internal. Peningkatan produksi pakan, peningkatan bahan pakan sehingga
meningkatkan produksi pakan. Pendidikan formal dan non formal untuk
meningkatkan sumber daya manusia.

10
Startegi dibutuhkan untuk memberikan petunjuk bahwa kekuatan yang
dimiliki lebih besar dari kelemahan yang ada sehingga stretegi yang dipakai
adalah menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang
yang ada (Hidayati, 2017). Startegi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi pakan di HRJ Farm adalah dengan bekerjasama
antar usaha pemasok bahan pakan. Bahan pakan didapatkan dari berbagai
wilayah di Pulau Jawa.

11
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Hardjo Casiwan Farm membuat pakan sendiri untuk peternakan ayam
petelurnya dan pakan tidak dijual ke peternakan lain.
2. Bahan pakan didapat dari berbagai wilayah di Pulau Jawa.
3. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan ayam petelur
yaitu jagung giling, bekatul, konsentrat, premix dan obat anti jamur.
4. Pencampuran bahan pakan di HRJ menggunakan mixer vertikal dan
menggunakan tenaga manusia atau manual.
5. Hardjo Casiwan Farm merupakan peternak kemitraan yang
mendistribusikan pakan ke peternakaan kemitraan milik HRJ Farm.

4.2. Saran
1. Sebaiknya Hardjo Casiwan Farm memproduksi pakan untuk dijual ke
peternakan lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. 2007. Membuat Pakan Ternak Secara Mandiri. Yogyakarta. PT.


Cipta Aji Parama.

Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Jakarta. PT. Gramedia


Pustaka.

Hasjidla, Nur Firra., Cholissodin, Imam., Widodo, Agus Wahyu. 2018.


Optimasi Komposis Pakan untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam
Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan Improved Particle
Swarm Ootimization (IPSO). Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2(1) :1-10.

Hidayati, Permata Ika. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis


Peternkan Ayam Ras di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jurnal
OPTIMA Vol. 1(1).

Kamal,M. 1998. Bahan Pakan dan Ransum Ternak. Yogyakarta.


Universitas Gadjah Mada.

Kushartono, B. 2002. Manajemen Pengolahan Pakan. Balai Penelitian


Ternak. Bogor.

Limpo, Haris Yasin. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Pakan Ternak Ayam
Petelur. Tesis. Universitas Hasanuddin .

Paramarta, Wayan Arya. 2009. Analisis SWOT. Yogyakarta. Kanisius.

Prakkasi, A. 1999. Ilmu Gizi dan Pakan Ternak. Bandung. Angkasa.

Wardhany, Brigitta A, K., Cholissodin, Imam., Santoso, Edy. 2017.


Penentuan Kommposi Pakan Ternak untuk Memenuhi Kebutuhan
Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan Improved
Particle Swarm Ootimization (IPSO). Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2(12) :1642-1651.

Winarno, F, G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. PT. Gramedia


Pustaka.

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Tumpukan bahan pakan Pallet

Pencampuran pakan menggunakan Pencampuran pakan secara manual


Mixer Vertikal

Pakan jadi Kendaraan pengangkut pakan

14

Anda mungkin juga menyukai