Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Nurma Apriyanti
NIM : E1C013054
Kelompok:18 (Delapan Belas)
Pengoreksi : Jayanti Sekar Arum
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya laporan praktikum Manajemen Ternak potong dan Kerja ini dapat ditulis dan
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesarnya-besarnya kepada asisten-asisten
praktikum mata kuliah ini, yang telah menuntun dan mengkoordinir kami saat praktikum
berlangsung. Tak lupa pula penulis juga menyampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Ir.
Dwatmadji, M.Sc,Ph.D selaku dosen pengasuh mata kuliah manajemen ternak potong dan
kerja di Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu, karena telah membimbing dan
mengajarkan kami saat praktikum berlangsung. Juga kepada Ibu Drh.tatik Suteky. M.Sc.
selaku asisten mata kuliah Manajemen ternak potong dan kerja. Serta rekan-rekan satu
kelompok yakni kelompok 18 (Jayanti, wahyu, puji, dan utami) terimakasih atas
kerjasamanya.
Laporan ini dibuat agar bisa bermanfaat dan untuk menjadi pembelajaran tahap
selanjutnya. Penulisan laporan ini masih dalam tahap belajar.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam
menyusun laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, terutama bagi kita mahasiswa yang masih dalam tahap pembelajaran.
Bengkulu, Mei 2015
Penulis
(Nurma Apriyanti)
DAFTAR ISI:
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI:.............................................................................................................................3
A.
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A1. Latar belakang.................................................................................................................4
A2. Tujuan praktikum............................................................................................................5
B.
C.
HASIL PRAKTIKUM....................................................................................................7
1.
Perhitungan populasi.......................................................................................................7
2.
Perhitungan kebutuhan pakan HPT dan konsentrat, kebutuhan lahan untuk HPT.........8
3.
4.
Perhitungan obat-obatan..................................................................................................9
5.
6.
7.
8.
Perhitungan ekonomi....................................................................................................10
D.
PEMBAHASAN...........................................................................................................13
E.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
LAMPIRAN...............................................................................................................................1
A.
PENDAHULUAN
B.
ASUMSI UNTUK DIAGRAM BREEDING DAN PERHITUNGAN
USAHA
B1. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk diagram breeding:
Service per Conception
Lama Estrus (hari)
Lama Bunting (hari)
Litter size (ekor)
Populasi jantan (ekor)
Populasi betina (ekor)
Lama menyusui(hari)
Dewasa tubuh(bulan)
2,5
2,5 x 17 = 42,5 / 43
148
2,9
1295
12950
65
7
Asumsi Perhitungan
Berat
ternak dewasa jantan 40 kg
1
Berat
ternak dewasa betina 30 kg
2
Berat
ternak anak jantan 20 kg
3
Berat
ternak anak betina 15 kg
4
No
Kebutuhan
pakan HPT (segar) = 10%x bb ternak
1
Kebutuhan
pakan konsentrat = 10% x konsumsi pakan HPT
2
3Produksi HPT =0.5 kg/m2
4Umur panen 60 hari
4. Perhitungan pengeluaran
No
Asumsi Perhitungan
1 Harga beli ternak betina = Rp 750.000
2 Harga lahan/meter = 15.000.000/10.000 = Rp 1.500/m2
3 Biaya obat-obatan Rp 8000/ekor/tahun
4 Harga Kandang Rp 400.000/m2
5 Harga Konsentrat Rp 2000/kg
6 Gaji karyawan Rp 2.500.000/bulan
5. Perhitungan penghasilan
No
Asumsi Perhitungan
1 Harga jual anak jantan Rp 800.000/ekor
2 Produksi kompos (kg) = 5% x berat badan ternak/hari
3 Harga kompos Rp 1.500/kg
C.
HASIL PRAKTIKUM
1.
Perhitungan populasi
Pada tahun pertama bibit di bulan pertama pada generasi G0 adalah berjumlah 14.245
yang terdiri dari 12.950 ekor betina dan 1295 ekor jantan .Terjadi pertambahan populasi pada
bulan ke tujuh, yaitu anakan dari bibit pertama, yang terdiri dari 18.778 ekor betina dan
18.778 ekor jantan. Hal ini berarti bahwa ternak yang dilahirkan 50% betina dan 50% jantan.
Dengan rumus (jumlah populasi induk betina litter size)/2 sehingga didapat jumlah
populasi anakan dan indukan.
Kemudian pada tahun ke dua bulan pertama generasi G0 yaitu tetap menjadi bibit
dengan jumlah 14.245 ekor yang terdiri dari betina 12.950 dan jantan 1.295. kemudian bulan
februari pada generasi G1 menjadi bibit terdiri dari 18.778 ekor betina dan 1.878 ekor jantan.
Dan ternak jantan yang dijual sebanyak 16900. Selanjutnya generasi G2 pada bulan maret
menjadi anak yang terdiri dari 18.778 ekor betina dan 18.778 ekor jantan. Untuk bulan
oktober generasi G2 menjadi induk terdiri dari 18778 ekor betina dan 1878 ekor jantan
dengan jumlah ternak jantan dijual 6900. Selanjutnya generasi pertama dari G1 yakni G1.1
7 |Manajemen Ternak Potong dan Kerja Nurma Apriyanti
pada bulan agustus tahun kedua menjadi anak dengan jumlah 27.227 jantan dan 27.227
betina. Dan pada bulan desember pada tahun kedua , generasi ketiga dari G0 , yakni G3,
menjadi anak dengan jumlah 18778 jantan dana 18778 betina.
Pada tahun ke tiga bulan Maret generasi pertama dari G1 menjadi induk dengan jumlah
27.227 pada betina dan 2723 pada jantan, sedangkan ternak dijual yakni 24505. Kemudian
bulan ke tujuh generasi ketiga dari G0 menjadi induk kembali yang terdiri dari 18778 ekor
betina dan 1878 ekor jantan dengan jumlah ternak jantan dijual yakni 16900. Dan pada bulan
5 generasi kedua dari G1 menjadi anak 27227 betina dan 27.227 jantan. Dan pada bulan
kelima ditahun ketiga generasi pertama dari G2 menjadi anak kembali dengan jumlah yang
sama seperti generasi kedua dari G1. Pada bulan agustus generasi keempat dari G0 menjadi
anak dengan jumlah betina18778 dan jantan 18778 . Pada bulan desember ditahun ketiga
generasi pertama dari G2 dan generasi kedua dari G1 menjadi induk dengan jumlah betina
27277 dan jumlah ternak jantan 2723 dengan jumlah ternak jantan dijual 24505. Dan
seterusnya.
Pada tahun keempat dibulan ketiga generasi ke empat dari G0 menjadi induk kembali
dengan jumlah betina 18778 dan jumlah tenak jantan 1878 dan ternak jantan dijual 16900 .
begitu seterusnya.
2.
Pada tahun ketiga kebuutuhan pakan indukan betina 4.454.450 dan indukan jantan
493395 dan meningkat ditahun berikutnya. Untuk kebutuhan pakan anak juga bertambah
ditahun-tahun berikutnya.
Pada tahun ke empat kebutuhan pakan HPT untuk ternak jantan dan betina baik anak
maupun indukan selalu meningkat setiap bulan.
A . Kebutuhan konsentrat
Total Kebutuhan konsentrat ternak ditahun pertama yakni 132.090, dan pada bulan
ketujuh meningkat menjadi 470.085. Ditahun kedua total kebutuhan konsentrat pada bulan 1
masih sama seperti dibulan ketujuh pada tahun pertama, mengalami penaikan pada bulan ke 3
dan ke 8.
Pada tahun ketiga , kebutuhan konsentrat dibulan kesatu sama seperti pada bulan ke
12 ditahun kedua , dan meningkat dibulan ke 5 dan 10. Dan ditahun ke empat , kebutuhan
konsentrat meningkat dtahun ke 12 yakni 8.344.524.
C . Kebutuhan Lahan untuk HPT
Total kebutuhan lahan untuk HPT pada bulan pertama ditahun pertama yakni
494.172.000 dan total konsentrat dibulan pertama tahun kedua yakni 1.710.954.000 dan total
konsentrat dibulan pertama tahun ketiga dan keempat yakni 4.813.748.100
Dan
14.481.081.090 .
3.
dibulan 7 yakni 78.348 . ditahun kedua meningkat dibulan ketiga sebesar 109.330 dan
kemudian meningkat lagi dibulan 8 dan 12 yakni 191.013 dan 221.995. Ditahun ke tiga
meningkat dibulan 5 , 8 , dan 10 . yakni 348.603 , 379586, dan 498.025 . dan ditahun ke
empat produksi kompos dari bulan 1 sampai 12 yakni 669.557 dan 1.390.754.
4.
Perhitungan obat-obatan
Dalam memelihara ternak,ternak bisa terkena penyakit. Oleh karena itu, peternak harus
mengantisipasi hal tersebut dengan obat-obatan . Ada biaya khusus untuk pembelian obat
setiap tahunnya. Biaya obat-obatan sesuai asumsi Rp 8.000/ekor/tahun. Pada usaha ini biaya
obat yang dibutuhkan untuk tahun pertama pada bulan pertama sampai dengan bulan keenam
adalah Rp
sebanyak Rp
113.960.000 ,- untuk bulan 7 sampai pada bulan ke12 pada tahun pertama
300.440.000 Pada tahun kedua
5.
usaha SDM berupa karyawan yang membantu pengelolaan ternak. Dalam usaha ini selama
empat tahun juga di butuhkan karyawan. Pada bulan pertama total kebutuhan karyawan
sebanyak 102 orang , jumlah ini trus sama sampai dibulan 7 tahun pertama yakni 370
karyawan.
Ditahun kedua bulan ketiga meningkat menjadi 518 karyawan , dan meningkat lagi
dibulan 8 sebanyak 907. Dan dibulan ke 12 meningkat sebanyak 1054.
Ditahun ketiga meningkat ditahun 5, 8 dan 10 yakni 1657,1804,2368. Ditahun ke
empat terus meningkat sampai dibulan 12 yakni 6620 karyawan.
ke empat penjualanan ternak jantan semakin meningkat sampai dibulan 8 yakni 73514.
7. Perhitungan kebutuhan kandang
Pada tahun pertama kebutuhan kandang dibulan 1 yakni 14245 dan meningkat dibulan ke
7 yakni sebesar 37555. Pada tahun kedua kebutuhan kandang dibulan ke 3 yakni 20665 dan
meningkat di bulan ke 8 yakni 54445 dan kebutuhan ternak bulan 12 sama dengan kebutuhan
ternak dibulan ke 1. Pada tahun ketiga meningkat di bulan ke 5 yakni 84405. Dan selalu
meningkat sampai di bulan 6 tahun ke 4 yakni 201 346 . dan dibulan 12 yakni 97591.
8. Perhitungan ekonomi
Selama empat tahun kita menghitung perhitungan ekonomi yang terjadi tiap tahunnya,
seperti pada perhitungan ekonomi pada tahun pertama :
Pada tabel ini dapat dilihat pengeluaran yang terjadi pada tahun pertama sampai tahun
keempat selama 12 bulan. Pengeluaran dikarenakan oleh bibit, pakan konsentrat, lahan untuk
HPT, obat-obatan, biaya karyawan, pembuatan kandang, lahan untuk kandang. Dan untuk
pemasukan atau pendapatan didapat dari penjualan ternak jantan dan penjualan kompos. Dan
keuntungan didapat dari hasil pendapatan dikurang dengan hasil pengeluaran. Dimana
didalam tabel ini terlihat mengalami kerugian pada empat tahun dikarenakan harus
mengembalikan modal yang ada diawal usaha. Dan di tahun-tahun berikutnya pendapatan
yang masuk tidak pernah melebihi pengeluaran yang ada.
D.
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel yang dibuat Jadi berdasarkan jumlah perhitungan rugi atau untung si
peternak mengalami kerugian, kerugian tersebut dikarenakan setiap pertambahan populasi ternak
maka bertambahnya biaya pengeluaran seperti, biaya lahan HPT, biaya kosentrat, biaya obat-obatan,
biaya gaji kariyawan dan biaya lahan untuk kandang serta biaya pembuatan kandang. Meskipun
sipeternak mengalami kerugian tetapi sipeternak mendapatkan aset yang berupa lahan HPT, kandang
serta seluruh domba yang belum dijual menjadi hak milik si peternak. Untuk tahun selanjutnya si
peternak mengalami keuntungan di karenakan sipeternak sudah tidak lagi membeli lahan untuk HPT,
apabila sipeternak juga menjual produk lain dalam bentuk woll maka si peternak akan mendapatkan
penghasilan tambahan.
dan mineral. Oleh karena itu hijauan dan sejenisnya terutama rumput dan dari berbagai jenis
spesies merupakan sumber energi utama ternak ruminansia (Pilliang, 2007).
Menurut Anggorodi (1990) energi adalah salah satu komponen yang penting dalam
pakan untuk pertumbuhan. Energi ini digunakan untuk hidup pokok, pertumbuhan, gerak otot
dan sintesa jaringan baru.
Ternak membutuhkan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan
untuk produksi serta kebutuhan reproduksi (Anggorodi, 1990). Menurut Siregar (1996)
kebutuhan pokok adalah kebutuhan zat-zat makanan untuk memenuhi proses hidup saja
seperti menjaga fungsi tubuh tanpa adanya suatu kegiatan dan produksi, sedangkan
kebutuhan produksi adalah kebutuhan zat nutrisi untuk pertumbuhan, kebuntingan, produksi
susu dan kerja.
Protein merupakan senyawa kimia yang tersusun atas asam-asam amino. Protein
merupakan unsur penting dalam tubuh ternak dan diperlukan terus-menerus untuk
memperbaiki sel dalam proses sintesis (NRC, 2006).
1.320.900 kg ,
Dan untuk lahan HPT di beli pada awal pemeliharaan , kemudian apabila
populasi bertambah maka lahan untuk HPT pun ikut bertambah .
dewasa
9. Perhitungan untung dan rugi, yaitu pengusaha mengalami kerugian pada tahun
pertama sampai tahun keempat. Dan prediksi ditahun kelima peternak akan
mengalami keuntungan.
E.2 Saran
Agar ternak domba atau usaha ini bisa menguntungkan kedepannya, kita sebagai
manager bisa memanajemen lagi usaha tersebut dengan lebih tekun, serta memiliki ide-ide
yang bagus, memperbaki dari segi terutama kesehatan, kandang yang bersih agar ternak
merasa nyaman, memperbanyak link serta pengetahuan yang lebih untuk membuat usaha
yang besar. Agar praktikum dapat lebih baik lagi, di perbanyak melakukan praktikum dan
latihan-latihan memanag sebuah usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi 1990, Pakan penggemukan ruminansia kecil. Laporan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta : 4-17.
Murtidjo, 1992, tipe kandang Ruminansia kecil, yogyakarta
Piliang. 2007. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sarwono,1990. Syarat Dari Kandang Yang Bagus. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta (Diterjemahkan oleh R. Djanuar
Siregar, S. B. 1996. Pengaruh ketinggian tempat terhadap konsumsi makanan dan
pertumbuhan kambing dan Domba Lokal didaerah Yogyakarta. Jurnal Ilmu dan
Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.
Sutiyono, Risko, E. T. Setiatin, B. Puboyo, L. M. S. Lestari & R. Adiwinarti. 1999. Pengaruh
flushing terhadap kecepatan dan lama berahi pada domba yang diserentakkan
berahinya menggunakan progesteron. J. Med. Pet. 7 (2):1-7.
Tobing,l.netty.,2010. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Puguh Budi Santoso, 2011, Seleksi Untuk Menyiapkan Bibit Jantan Domba. Jambi : Unsoed.
LAMPIRAN